Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk airpanas atau uap. Komponen penting pada boiler adalah burner, ruang
bakar, penukar panas dan sistem kontrol.Komposisi yang tepat dalam pencampuran
antara bahan bakar dan udara di ruang bakar akanmenghasilkan pembakaran yang
sempurna. Panas yang dihasilkan ditransfer ke air melalui penukarpanas. Air panas
atau uap pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk proses produksi.
Berdasarkan informasi didapatkan bahwa penggunaan boiler pada sektor
industri untuk menghasilkanuap di Amerika Serikat sekitar 34% [Mark Schiffhauer,
2009]. Hal ini berarti bahwa peningkatanefisiensi pada boiler sangat penting [Saidur,
R, 2011]. Dalam proses produksi dari air menjadi uap,dapat terjadi kehilangan panas
atau rugi rugi seperti kehilangan panas berupa udara berlebih dantemperatur yang
tinggi pada gas buang dicerobong. Kehilangan karena bahan bakar yang tidakterbakar
dalam cerobong dan abu. Kehilangan dari blowdow dan kondensat. Kehilangan
konveksi,radiasi dan penguapan air yang terbentuk karena H2 dalam bahan bakar
[Einstein, Dkk]. Untuk mengoptimalkan pengoperasian boiler, maka sangat penting
untuk melakukan identifikasi sumber sumber pemborosan atau kehilangan tersebut
[A. Bhatia, B.E.2012,]. Kehilangan yang banyak ditemukan pada proses produksi uap
adalah gas buang yang bisa mencapai 10 - 30% dari total ruri rugi, yang
temperaturnya berkisar 150 250oC [ Paul Dockrill dkk]. Oleh karena itu
pemanfaatan gasbuang ini sangat penting untuk meningkatkan efisiensi boiler, dengan
demikian didapatkan penghematan energi. Salah satu cara untuk mendapatkan
efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk memanaskan awal air
umpan menggunakan limbah panas pada gas buang [Morimoto,2003]
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari konservasi energi ?
2. Bagaimana cara-cara pelaksanaan konservasi energi?
3. Apa regulasi dibidang konservasi energi ?
4. Apa saja program konservasi energi ?
5. Apa saja peluang dan tantangan konservasi energi di industri ?
6. Bagaimana prinsip konservasi Boiler ?
1.3
Tujuan
Memahami pengertian dari konservasi energi.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.1
Konservasi Energi
2.1.1
2.1.2
5.
6. Load Shifting.
Pengalihan beban dengan menyebarkan beban yang tinggi.
Strategi diatas dapat diaplikasikan dengan jeli melihat peluang penghematan energi
antara 15% - 30%, dengan cara :
4
Keterangan
Kebijakan
2. Peningkatan Kesadaran
Publik
3. Program Kemitraan
gedung)
Memberikan audit energi gratis bagi bangunan
Konservasi Energi
(maksimum 4 bintang)
Mendorong perusahan manufaktur meningkatkan
kualitas produk khususnya dalam hal energi
efisiensi.
Label energi efisiensi energi untuk Lampu CFL
adalah sebagai pioneer labelisasi peralatan listrik
kepada industri.
23 Calon Tenaga Ahli Nasional Sistem Manajemen
Energi ISO 50001 telah selesai mengikuti rangkaian
pelatihan (diberikan melalui 3 modul) untuk tenaga
ahli, yang dilaksanakan pada September 2012-
September 2013.
11 Pilot Company telah mendapatkan pendampingan
dari para calon tenaga ahli nasional.
7. Kerjasama Internasional
Component 2
Bilateral Indonesia-Japan (NEDO) :
Implementasi Smart Communities for Industrial Park
in Java
Bilateral Indonesia-Korea,
Indonesia-Korea Energy Working Group on New
Conditioning (AC)
United Nations Development Programme (UNDP)
Barrier Removal to the Cost-effective Development
and Implementation of Energy Standards and
Labeling Efficiency (BRESL) :
Proyek kerjasama dari 6 (enam) negara Asia
(Bangladesh, China, Indonesia, Pakistan, Thailand,
and Vietnam) yang bersama-sama membuat
harmonisasi standar dan label dari 7 (tujuh) produk
rumah tangga (Air conditioners (AC), kipas angin,
kulkas, ballas elektrik, motor elektrik, CFL dan rice
cooker)
United Nations Industrial Development Organization
(UNIDO) :
Mendukung proses pengembangan Standar
Internasional Sistem Manajemen Energi untuk ISO
50001
USAID untuk pengembang proyek Indonesia Clean
9. Pengembangan Clearing
Efisiensi Energi
Pengenalan ruang kerja yang telah diretrofit menjadi
House
efisien energi
2.1.5
energi
Adanya kebijakan untuk menghentikan subsidi energi ( harga energi naik)
Industri sudah mengetahui pemerintah menggalakkan pengembangan industri
pemerintah
Meningkatnya pengetahuan dan perhatian perbankan terhadap pelaksanaan
business as usual
Kurangnya pengetahuan dan kemampuan penyedia jasa dalam menjalankan
2.1.6
confidentiality data
Ketidakmampuan SDM industri membedakan data yang bersifat rahasia/tidak
2.2
2.2.1
yang sama
Belum adanya mekanisme insentif yang efektif
Bank belum aware terhadap bisnis efisiensi energi
Kemampuan managemen energi di industri sangat rendah, jumlah manager energi
yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga boiler merupakan
peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan.
Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam
dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna.
Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan
dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan
yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang
dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan dalam sistem bahan bakar tergantung pada
jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air umpan.
Dua sumber air umpan adalah:
1. Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali ke proses
2. Air make up (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang
boiler ke plant proses.
Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer
untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang.
2.2.2
pipa, kemudian
panas yang
dihasilkan dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar dan
konstruksi boiler mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan boiler
tersebut.
Karakteristik :
sebagai paket boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar
2. Water Tube Boiler :
Boiler ini digunakan untuk kebutuhan tekanan steam yang sangat tinggi
tinggi
Menggunakan bahan bakar minyak dan gas untuk water tube boiler yang
Tipe boiler
Keuntungan
Kerugian
Proses pemasangan mudah Tekanan
operasi
dan cepat.
terbatas
steam
untuk
tekanan
(13.5
TPH)
jika
tube
Bentuknya lebih compact Tempat pembakarannya sulit
dan portable
dan
diperiksa
kondisinya.
Tidak membutuhkan area Nilai efisiensinya
rendah,
Water Tube
Boiler
boiler
Kapasitas
steam
yang terbuang
besar Proses konstruksi lebih detail
mahal
relatif Penanganan air yang masuk
boiler
konstruksinya
membutuhan
4. Elektrikal
boiler
Nilai efisiensi lebih baik jika dibandingkan dengan semua tipe boiler
Pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyuplai sumber
panas.
Karakteristik :
Harga bahan baku relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang
14
No
1
Tipe boiler
Solid fuel
Keuntungan
Bahan
baku
mudah Sisa
didapatkan
Murah konstruksinya
Sisa
pembakaran
Kerugian
pembakaran
sulit
dibersihkan
Sulit mendapatkan bahan
baku yang baik
tidak Harga bahan baku paling
Oil fuel
dibersihkan
Bahan bakunya
didapatkan
Harga bahan bakar paling Mahal konstruksinya
3
Gaseous fuel
Electric
murah
Paling
banyak
nilai Sulit
didapatkan
bahan
efisiensinya
distribusi
Paling
buruk
efisiensinya
Mudah konstruksinya dan Temperatur
mudah
nilai
pembakaran
sumbernya
2.2.3
15
Untuk mengubah air dari fase liquid (cair) menjadi fase gas (steam) diperlukan
energi panas untuk menaikan temperature air yang biasa disebut sebagai Sensible
Heat. Pada tekanan atmosphere titik didih air adalah 100 0C (2120F) sedangkan
apabila tekanan pada sistem dinaikan maka energi panas yang diperlukan juga ikut
naik.
Pada saat perubahan fase cair menjadi steam, temperature air tidak akan naik
meskipun dengan penambahan panas, penambahan panas digunakan untuk merubah
fase air dari cair ke gas.
17
Menghemat bahan bakar sehingga biaya operasional lebih murah, karena air
9. Pompa Air
Pompa air ini digunakan untuk menaikkan air pengisi dari tangki cadangan
yang berada di sisi yang airnya berasal dari tangki induk bila terjadi
keterlambatan pengisian air umpan dari tangki induk.
18
2.2.5
5. Persediaan air pengisi ketel uap harus memadai sesuai dengan kapasitas
produksi uapnya dan kondisi uap harus memenuhi syarat.
6. Bahan bakar harus tersedia cukup
7. Kondisi ketel uap agar di cek ulang kembali tentang lubang-lubang laluan
orang dan sebagainya.
8. Selanjutnya ketel diisi dengan air sebatas normal water leave dan dalam
pengisian air ini keran udara harus dalam keadaan terbuka dengan tujuan agar
udara di dalam ketel uap keluar dengan desakan air itu.
9. Cek kembali semua kran yang menghubungkan indicator tekanan atau
manometer, gelas penduga, dan kondisi stop pada kran blow down dan keran
induk uap keluar.
2.2.6
komponen terlarut keluar dari larutan sebagai padatan partikuat, kadangkadang dalam bentuk Kristal dan pada waktu yang lain dalam bentuk
amorph. Jika kelarutan komponen spesifik dalam air terlewati, maka akan
terjadi pembentukan kerak dan endapan. Air boiler harus cukup bebas dari
pembentukan endapan padat supaya terjadi perpindahan panas yang cepat
dan efisien dan harus tidak korosif terhadap logam boiler.
Dua jenis utama pengolahan air boiler adalah pengolahan air internal
dan eksternal.
dengan blowdown. Metode ini terbatas pada boiler dimana air umpan
mengandung garam sadah yang rendah, dengan tekanan rendah,
kandungan TDS tinggi dalam boiler dapat ditoleransi, dan jika jumlah
airnya sedikit. Jika kondisi tersebut tidak terpenuhi, maka laju
blowdown yang tinggi diperlukan untuk membuang lumpur. Hal
tersebut menjadi tidak ekonomis sehubungan dengan kehilangan air
dan panas.
Jenis sumber air yang berbeda memerlukan bahan kimia yang
berbeda pula. Senyawa seperti sodium karbonat, sodium aluminat,
sodium fosfat, sodium sulfit, dan senyawa organic dan anorganik
seluruhnya dapat digunakan untuk maksud ini. Untuk setiap kondisi air
diperlukan bahan kimia tertentu. Harus dikonsultasikan dengan seorang
spesialis dalam menentukan bahan kimia yang paling cocok untuk
digunakan pada setiap kasus. Pengolahan air hanya dengan pengolahan
2. Manajamen Pembakaran
Rugi rugi energi dapat dicegah dengan melakukan manajamen pembakaran
salah satunya :
Menjaga rasio udara ( Excess air ) pada tingkat optimum atau serendah
mungkin :
Rasio udara adalah perbandingan antara udara pembakaran aktual
dengan udara pembakaran teoritis :
Persamaan Rasio Udara :
22
23
Setiap suhu air pengisi boiler naik 6 C, bahan bakar boiler hemat 1
%.
24
25
26
27
28
29
30
31
32
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan :
1. Konservasi energi dapat di definisikan sebagai kegiatan pemanfaatan energi
secara efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang
benar-benar diperlukan untuk menunjang pembangunan nasional
2. Tujuan dari konservasi energi adalah bertujuan untuk memelihara kelestarian
sumber daya alam yang berupa sumber energi melalui kebijakan pemilihan
teknologi dan pemanfaatan energi secara efisien, rasional, untuk mewujudkan
kemampuan penyediaan energi..
3. Prinsip Konservasi Pada Boiler :
a) Mencegah rugi rugi energi dengan cara manajamen air umpan dan
manajamen pembakaran
b) Mengurangi rugi rugi energi ( stack gas ) dengan cara :
Memasang pre-heater
Memasang economizer
DAFTAR PUSTAKA
33
Technoart. 2013. Prinsip Kerja Boiler, (Online), (http://artikel-teknologi.com/prinsip-kerjaboiler/, diunduh 12 Maret 2015).
Palaloi, Sudirman. 2014. Analisis Potensi Penghematan Energi pada Boiler di Pabrik Tekstil.
Serpong. Indonesia
https://www.scribd.com/doc/232302875/Makalah-Konservasi-Energi
34