Anda di halaman 1dari 8

Pada kesempatan yang lalu telah kita bahas tentang Pengertian Tie Biem dan Fungsinya.

Pada
kesempatan kali ini akan kami bahas tentang Pengertian Pile Cap. Pile cap merupakan suatu cara
untuk mengikat pondasi sebelum didirikan kolom di bagian atasnya. Pile cap tersusun atas
tulangan baja berdiameter 16mm, 19mm dan 25mm yang membentuk suatu bidang dengan
ketebalan 50 mm dan lebar yang berbeda-beda tergantung dari jumlah tiang yang tertanam.
Fungsi dari pile cap adalah untuk menerima beban dari kolom yang kemudian akan terus
disebarkan ke tiang pancang dimana masing-masing pile menerima 1/N dari beban oleh kolom
dan harus daya dukung yang diijinkan (Y ton) (N= jumlah kelompok pile). Jadi beban
maksimum yang bisa diterima oleh pile cap dari suatu kolom adalah sebesar N x (Y ton).
Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom benar-benar berada dititik pusat pondasi sehingga tidak
menyebabkan eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain itu,
seperti halnya kepala kolom, pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari pembebanan
yang ada. Bentuk dari pile cap juga bervariasi dengan bentuk segitiga dan persegi panjang.
Jumlah kolom yang diikat pada tiap pile cap pun berbeda tergantung kebutuhan atas beban yang
akan diterimanya. Terdapat pile cap dengan pondasi tunggal, ada yang mengikat 2 dan 4 buah
pondasi yang diikat menjadi satu.
Untuk langkah kerja pelaksanaan pile cap adalah sebagai berikut :
1.

Setelah galian tanah mencapai elevasi yang ditentukan, maka tiang pile atau pancang
dipotong dan dan dilebihkan besi stek untuk pengikatan struktural dan disisakan beton setinggi
7,5 cm untuk selimut beton.

2.

Pembuatan lantai kerja setebal 5 cm.

3.

Meletakkan pembesian pile cap yang telah dipabrikasi.

4.

Memasang bekisting untuk memberi bentuk pile cap dan memisahkan beton dengan
tanah.

5.

Merangkai dengan pembesian tie biem dan slab agar menjadi satu kesatuan.

6.

Pengecoran yang dilakukan bersamaan antara tie biem dengan pile cap.

Pile cap merupakan tapak pondasi yang nantinya akan mengikat tiang pancang
pondasi dibawahnya sebelum didirikan kolom di bagian atasnya. Pile cap tersusun atas tulangan
baja yang membentuk suatu bidang seperti tapak dengan ketebalan tertentu dan lebar yang
berbeda-beda.
Fungsi dari pile cap adalah untuk menerima beban dari kolom yang kemudian akan terus
disebarkan ketiang pancang dimana masing-masing pile menerima 1/N dari beban oleh kolom
dan harus daya dukung yang diijinkan (Y ton) (N= jumlah kelompok pile). Jadi beban
maksimum yang bisa diterima oleh pile cap dari suatu kolom adalah sebesar N x (Y ton).
Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom benar-benar berada dititik pusat pondasi sehingga tidak
menyebabkan eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain itu,
seperti halnya kepala kolom, pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari pembebanan
yang ada. Bentuk dari pile cap juga bervariasi dengan bentuk segitiga dan persegi panjang.
Jumlah kolom yang diikat pada tiap pile cap pun berbeda tergantung kebutuhan atas beban yang
akan diterimanya. Terdapat pile cap dengan pondasi tunggal, ada yang mengikat 2 dan 4 buah
pondasi yang diikat menjadi satu.

Langkah - Langkah Pekerjaan Pile Cap


Untuk langkah kerja pelaksanaan pekerjaan pile cap dapat diuraikan sebagai berikut :
Langkah pertama adalah pemancangan tiang pancang/pile. untuk metode pelaksanaan
pemancangan pile menggunakan alat hidrolik hammer bisa lihat di artikel Metode
Pemancangan Tiang Pancang. namun jika pada bangunan yang tidak terlalu luas dan
menggunakan tiang pancang kayu biasanya pemancangan dilakukan setelah pekerjaan galian
tanah.
Menggali tanah sesuai dengan elevasi yang telah ditentukan pada gambar. (untuk cara
menggambar pondasi bisa lihat videonya disini, atau dimenu bar sebelah kanan klik
gambar video).
Urug Pasir sebagai alas pembuatan lantai kerja pile cap.
Pembuatan lantai kerja pile cap sesuai dengan gambar rencana.
Pembesian pile cap, untuk perakitan tulangan pile cap dapat langsung dikerjakan
didalam galian pondasi atau dirakit diluar. pilecap dirakit bersamaan dengan kolom pedestal.

Ilustrasi Pembesian Pile Cap


Memasang bekisting untuk memberi bentuk pile cap.
Kemudian dilakukan pengecoran pile cap. pada saat pengecoran pile cap gunakan alat
concrete vibrator, ini berfungsi untuk memadatkan beton dan meratakan beton kesegala arah agar
tidak terdapat rongga udara saat pengerasan beton.

Ilustrasi Pengecoran Pile cap

yang terakhir yaitu mengurug tanah kembali menutupi lubang pondasi.


Demikian metode pekerjaan pile cap, semoga dapat membantu, jika ada kekurangan mohon
ditambahkan. sampai jumpa diartikel berikutnya.

Terkadang kita bingung, Apa sih bedanya Sloof dengan Tie Beam ???,dalam dunia Kontruksi
kita pasti akan menemukan istilah upper structure (Struktur bagian atas) dan Sub
Structure(Struktur bagian bawah). dimana kontruksi Sloof dan Tie Beam termasuk kedalam
pekerjaan Sub Structur. disini saya akan sedikit menjelaskan mengenai Kontruksi Sloof dan Tie
Beam berikut dengan Fungsinya.
A .Sloof

Sloof adalah sebuah struktur balok (beton


bertulang) yang terletak persis diatas pondasi batu kali yang diletakan secara horizontal
sepanjang pasangan pondasi itu sendiri.
Sloof biasanya terbuat dari konstruksi beton bertulang. Namun berdasarkan konstruksinya ada
beberapa macam sloof, antara lain :

1. Konstruksi Sloof dari Kayu. Pada konstruksi rumah panggung dengan pondasi tiang kayu
(misalnya di atas pondasi setempat), sloof dapat dibentuk sebagai balok pengapit. Jika
sloof dari kayu terletak di atas pondasi lajur dari batu atau beton, maka dipilih balok
tunggal.
2. Konstruksi Sloof dari Batu Bata. Rolag dibuat dari susunan batu bata yang dipasang
secara melintang dan yang diikat dengan adukan pasangan ((1 bagian portland semen : 4
bagian pasir). Konstruksi rolag tidak memenuhi syarat untuk membagi beban.
3. Konstruksi Sloof dari Beton Bertulang. Konstruksi sloof ini dapat digunakan di atas
pondasi batu kali apabila pondasi tersebut dimaksudkan untuk bangunan tidak bertingkat
dengan perlengkapan kolom praktis pada jarak dinding kurang lebih 3 m. Ukuran lebar /
tinggi sloof beton bertulang adalah >15 / 20 cm. Konstruksi sloof dari beton bertulang
juga dapat dimanfaatkan sebagai balok pengikat pada pondasi tiang
Balok Sloof ini sangat penting dan mempunyai banyak sekali manfaat . Fungsi utama sloof
adalah untuk meratakan gaya/tekanan akibat beban dari atas suatu bangunan ke pondasi
dibawahnya. Dengan adanya sloof ini diharapkan tidak terjadi penurunan pondasi pada suatu

tempat ,sehingga keretakan dinding bangunan diatas pondasi dapat dihindari. Sloof juga
berfungsi sebagai pengikat antar pondasi sehingga tiap tiap pondasi bisa saling membantu ketika
terjadi penurunan bangunan. Disamping untuk meratakan beban ,sloof sering kali ditempatkan
tepat pada level tanah dan dinding bata diatas lantai bangunan. pada posisi inisloof berguna
untuk mencegah merembesnya air melalui pori pori bata (gaya kapileritas) yang dapat
mengakibatkan dinding menjadi lembab.
Untuk rumah satu lantai biasa dipakai sloof berukuran 12/15 atau 10/15 ,sedang untuk
bangunan bertingkat ukuran sloof menggunakan ukuran 1/12 L (jarak antar pondasi, sedangkan
penulangannya harus dihitung sesuai dengan gaya yang bekerja pada sloof itu sendiri.
B. Tie Beam

Tie Beam adalah bentuk lain darisloof. Pada pondasi Setempat dari plat beton bertulang (foot
plate) ,antara foot plate yang satu dengan yang lain akan dihubungkan dengan balok beton
bertulang , yang fungsinya untuk menjadikan pondasi pondasi /kolom tersebut menjadi satu
kesatuan atau rangkaian sehingga meningkatkan ke kakuan gedung. balok balok beton bertulang
ini biasa di sebut Tie Beam.

Semoga bermanfaat :D.

A .SLOOF
Sloof adalah sebuah struktur balok yang terletak persis diatas pondasi batu kali. Balok Sloof ini
sangat penting dan mempunyai banyak sekali manfaat . Fungsi utama sloof adalah untuk
meratakan gaya/tekanan akibat beban dari atas suatu bangunan ke pondasi dibawahnya. Dengan
adanyasloof ini diharapkan tidak terjadi penurunan pondasi pada suatu tempat ,sehingga
keretakan dinding bangunan diatas pondasi dapat dihindari. Sloofjuga berfungsi sebagai pengikat
antar pondasi sehingga tiap tiap pondasi bisa saling membantu ketika terjadi penurunan
bangunan. Disamping untuk meratakan beban ,sloof sering kali ditempatkan tepat pada level
tanah dan dinding bata diatas lantai bangunan. pada posisi ini sloof berguna untuk mencegah
merembesnya air melalui pori pori bata (gaya kapileritas) yang dapat mengakibatkan dinding
menjadi lembab.
Untuk rumah satu lantai biasa dipakai sloof berukuran 12/15 atau 10/15 ,sedang untuk
bangunan bertingkat ukuran sloof menggunakan ukuran 1/12 L (jarak antar pondasi, sedangkan
penulangannya harus dihitung sesuai dengan gaya yang bekerja pada sloof itu sendiri.

B. TIE BEAM
Tie Beam adalah bentuk lain dari sloof. Pada pondasi Setempat dari plat beton bertulang (foot
plate) ,antara foot plate yang satu dengan yang lain akan dihubungkan dengan balok beton
bertulang , yang fungsinya untuk menjadikan pondasi pondasi /kolom tersebut menjadi satu
kesatuan atau rangkaian sehingga meningkatkan ke kakuan gedung. balok balok beton bertulang
ini biasa di sebut Tie Beam

Anda mungkin juga menyukai