Oleh
Jusriman
(1305106010004)
Muhammad Afzal
(1305106010016)
Mahendra Rizqi
(1305106010021)
KATA PENGANTAR
23
Dengan memanjatkan puji syukur kepada ALLAH SWT, atas limpahan dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan laporan yang berjudul
Spektrofotometri NIR (NearInfra-Red)dengan lancar.
Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada bapak fachrudin yang telah memberikan tugas ini kepada kami
sebagai penilaian akhir kuliah.
Akhir kata semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
kami sebagai penulis pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kami menerima saran dan kritik
yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata kami
sampaikan terimakasih.
Penulis
23
DAFTAR ISI
Kata pengantar.............................................................................................i
Daftar isi........................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1.............................................................................................................Latar
belakang............................................................................................1
1.1.Rumusan masalah............................................................................2
II. TINJAUN PUSTAKA.............................................................................4
III. METODOLOGI PRAKTIKUM..........................................................6
IV. PEMBAHASAN......................................................................................7
4.1. Pengertian NIR...............................................................................7
4.2. Prinsip kerja NIR...........................................................................7
4.3.Mekanisme kerja NIR.....................................................................10
4.4. Instrumentasi NIR..........................................................................13
4.5 Aplikasi NIR dalam kehidupan sehari-hari..................................17
4.6. Kekurangan dan kelebihan NIR...................................................19
V. PENUTUP.................................................................................................21
5.1. Kesimpulan.....................................................................................21
5.2. Saran................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
23
I PENDAHULUAN
23
perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari
absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang
gelombang dan dialirkan oleh suatu perekam untuk menghasilkan spektrum
tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda.
Dalam makalah kami, akan dijelaskan salah satu jenis spektroskopi yakni
spektroskopi infra merah (IR). spektroskopi ini didasarkan pada vibrasi suatu
molekul. Spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang mengamati
interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah
panjang gelombang 0.75 - 1.000 m atau pada bilangan gelombang 13.000 - 10
cm-1.
Infra merah (infra red) ialah sinar elektromagnet yang panjang
gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm.
Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan
dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada
spectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang
cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan
tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih
terasa/dideteksi. Infra merah dapat dibedakan menjadi tiga daerah yakni near infra
merah( 0,75 1,5 m ), Near Infra Merah ( 0.751.5m ) Mid Infra Merah (1.50
10 m ) Far Infra Merah ( 10 100 m ) Di dalam fisika klasik, radiasi
elektromagnetik dapat dianggap sebagai sebuah gelombang yang memiliki
23
komponen listrik yang tegak lurus terhadap komponen magnetiknya dan berisolasi
dengan frekuensi yang tepat sama.
1.15
23
utama yaitu, celah masuk, kolimator, pendispersi, lensa, detektor. Terdapat
dua jenis spektrometer jika ditinjau dari bagian pendispersi, yaitu dengan
prisma dan kisi. Pada spectrometer berbasis prisma, prisma memiliki
keuntungan menghasilkan satu spektrum cahaya yang jelas (terang), tapi
nilainya tidak linear. Dispersi akan berkurang secara signifikan di daerah
panjang gelombang merah, dan analisis spektral selanjutnya memerlukan
tiga referensi (pengukuran ulang) untuk kalibrasinya. Sedangkan pada kisi
mempunyai kemampuan untuk memberikan resolusi yang sangat baik, tapi
grating juga akan mendispersikan spectrum visibel pada gambar. Ini
berarti tidak semua spektrum cocok di bidang kamera, mungkin diperlukan
beberapa eksposur untuk menangkap gambar (Harrison, M. K. 2011).
1.16
sebuah medium penghantar atau pemancar data, dan penerima data. Sesuai
dengan yang telah ditetapkan oleh konsorsium Infrared Data Association
(IrDA), sinar infrared dari Light Emitting Diode (LED) memiliki panjang
gelombang sekitar 875 nm. Hingga kini memiliki dua versi yaitu Versi 1.0
dan 2.0. Standar dari IrDA adalah kedua versi dari infrared hanya terletak
pada jumlah data yang dapat ditransfer dalam satu paket. Versi 1.0 dari
infrared memiliki kecepatan dari 2,4 hingga 115,2 Kbps. Sementara versi
2.0 memiliki kecepatan dari 0,576 hingga 1,152 Mbps.
1.17
23
menghindari gangguan saat terjadi perpindahan data, maka pertama kali
protokol infrared akan mengirimkan sinyal tes dengan kecepatan sinyal
yang rendah. Dengan tes ini, bila kondisi sudah sesuai, maka kecepatan
penuh digunakan dalam transfer data. Hal ini tentu berpengaruh pada
penghematan daya.
1.18
23
1.29III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Kegiatan
tentang
pengaplikasian
NIRS
ini
dilakukan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini
yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Project board
Resistor
Kapasitor
Dioda
Nirs
laptop
23
teknik spektroskopi yang menggunakan wilayah panjang gelombang
inframerah pada spektrum elektromagnetik (sekitar 800 sampai 2500 nm).
Dikatakan "inframerah dekat" (IMD) karena wilayah ini berada di dekat
wilayah gelombang merah yang tampak. Penggunaan teknik (dan alat) ini
umum di bidang farmasetika, diagnostik medis, ilmu pangan dan agrokimia
(terutama yang terkait dengan pengujian kualitas), riset mesin bakar, serta
spektroskopi dalam astronomi. Teknik ini didasarkan pada pengukuran
cahaya yang dipantulkan atau ditransmisikan oleh sampel. Pertama-tama,
sampel untuk studi harus tercerahkan oleh sumber cahaya dengan berbagai
panjang gelombang antara 800-2500 nm.
1.39
1.42
23
Prinsip kerja dari instrumen NIR adalah bila suatu radiasi
23
1.45maka proses analisis untuk setiap sampel membutuhkan waktu beberapa
menit saja, hanya sekitar 10 menit.
1.46
gelombang 780 nm-2500 nm atau atau jumlah gelombang per cm 4000 cm1 - 12.800 cm-1. Penyerapan radiasi gelombang inframerah oleh molekul
penyusun bahan menyebabkan ikatan tunggalnya bergetar (vibrasi).
Getaran ini menyebabkan pita penyerapan naik sesuai kombinasi gugus
fungsi kimianya. Spektra NIR dapat menjadi kompleks karena seringkali
pita spektra yang dihasilkan memunculkan puncak yang tumpang tindih
sehingga penentuan pita spektra tunggalnya menjadi sulit. Untuk mengatasi
hal itu dapat dilakukan penghalusan atau penyaringan data spektra. Spektra
NIR membaca senyawa organik maupun anorganik kimia yang memiliki
pola serapan yang khas dan berbeda satu dengan yang lainnya pada setiap
gelombang inframerah yang diberikan.
1.48
23
Analisis NIR mengukur absorbsi radiasi oleh komponen-komponen
Ketika sinar cahaya jatuh pada objek, bagian dari sinar yang datang
dipantulkan oleh permukaan, hal ini disebut sebagai refleksi biasa atau pantulan
biasa. Hanya sekitar 4% cahaya yang jatuh di permukaan dan dipantulkan kembali
23
sebanyak 96%, dan hal ini disebut sebagai regular reflection. Radiasi yang tersisa
akan ditransmisikan ke objek dan bagian ini akan diserap sebagian oleh objek dan
sebagian lagi akan dipantulkan kembali ke permukaan. pemantulan kembali ini
disebut sebagai body reflection dan sebagian cahaya lainnya yang tidak
terpantulkan akan ditransmisikan kedalam objek (Mohsennin, 1984).
1.53
energi vibrasi dan rotasi. gerakan getaran yang dibuat oleh pergerakan dari atom
ke arah dan menjauh satu sama lain dalam cara yang sama sepertipada pegas,
dimana yang berasosilasi terus menerus membuat gerakan rotasi, hal ini disut
sebagai rotasi sumbu molekul.
1.55
23
berurama dalam momen dipol dari molekul yang dapat menyebabkan absorbsi di
inframerah.
1.56Untuk vibrational absorption bands adalah yang melibatkan Near Infrared
sedangkan untuk rotational absorption bands, sebagian besar terjadi pada
Far Infrared.
1.57
yang dikembangkan melalui sampel training set dengan kategori yang telah
diketahui.
Training set terdiri dari objek atau sampel yang telah diketahui
pengkategoriannya dan digunakan untuk membentuk model klasifikasi
kemometrik. Kinerja model dievaluasi dengan membandingkan prediksi
klasifikasi terhadap kategori sebenarnya dari validasi sampel.
Test Set, dimana sampel yang telah diketahui pengkategoriannya dan
digunakan untuk mengevaluasi reliabilitas model yang telah dibentuk oleh
training set
1.58
1.59
1.60
1.61
1.62
1.63
1.644.4 Instrumentasi NIR
23
1.65Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk
pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan
lebih kompleks. Secara umum instrumentasi mempunyai 3 fungsi utama
yakni :
1.
2.
3.
(NIR) adalah sumber cahaya inframerah, monokromator dan detector. Cahaya dari
sumber dilewatkan melalui cuplikan, dipecah menjadi frekuensi-frekuensi
individunya dalam monokromator dan intensitas relatif dari frekuensi individu
diukur oleh detector. Instrumental-instrumental dalam spektrofotometer infrered
(NIR) meliputi :
23
1.731. Sumber inframerah
1.74
cahaya dalam spektroskopi NIR, karena kecil dan kasar. Lampu pijar biasa atau
lampu pijar halogen kuarsa, LED dapat digunakan. LED memberikan keuntungan
lebih daripada sumber cahaya lain dalam arti jangka waktu pemakaian yang lebih
besar, stabilitas spektral dan persyaratan daya dikurangi, frekuensi yang terpilih,
dengan demikian, hanya meliputi kisaran spektrum yang sempit yaitu 50-100 nm.
1.75
Y, Er.
Globar (silikon karbida)
Berbagai bahan keramik
1.762. Monokromator
1.77
dan spektrum NIR penuh bisa dalam model transmitansi atau reflektansi yang
menawarkan fleksibilitas untuk instrumen. Hal ini terutama digunakan untuk
penelitian atau ketika berbagai macam aplikasi yang berbeda diperlukan.
Monokromator dispersi digunakan dalam instrumen NIR adalah AOTF (acoustooptically tunable filter), yang memberikan keuntungan dari kesederhanaan
mekanik (yaitu tidak ada bagian yang bergerak) dan stabilitas panjang gelombang
mereka melalui instrumen kisi.
1.78
23
1.79
1.80
yang digunakan adalah NaCl hanya transparan dibawah 625 cm-1, sedang halide
logam lainnya harus digunakan pada pekerjaan dengan frekuensi yang rendah
(missal CsI, atau campuran ThBr dan ThI) yang dikenal sebgai KRS-5. Grating
dan prisma mempunyai peranan dalam meresolusi spektra dan dapat dibuat dari
bermacam-macam bahan. Tabel berikut menyatakan hubungan anatara bahan
prisma dan daerah jangkauan frekuensi.
1.81
NaCl KBr
Diatas 2860
(CsBr)
5000-1300
Pada
umumnya
grating memberikan hasil yang lebih baik daripada prisma pada frekuensi yang
tinggi. Ketidak untungan terhadap NaCl adalah sifatnya yang higroskopis hingga
cermin-cermin harus dilindungi dari kondensasi uap.
1.823. Detektor
1.83
Alat-alat
yang
modern
kebanyakan
memakai
detektor
Thermopile dasar kerja dari thermopile adalah sebagai berikut : jika dua kawat
logam berbeda dihubungkan antara ujung kepala dan ekor menyebabkan adanya
arus yang mengalir dalam kawat. Dalam spektrofotometer inframerah arus ini
akan sebanding dengan intensitas radiasi yang jatuh pada thermopile.
1.84
23
Detektor yang paling sering digunakan untuk spektral NIR
didasarkan pada silikon, timbal sulfida (PbS) dan indium gallium arsenide
(InGaAs) bahan fotokonduktif. Secara khusus, yang terakhir memiliki detektivitas
sangat tinggi dan kecepatan respon yang sangat tinggi. Bersama dengan sumber
radiasi bertenaga tinggi (kumparan tungsten atau lampu halogen digunakan oleh
sebagian besar produsen) detektor ini dapat menyampaikan rasio signal-to-noise
yang sangat tinggi untuk pengukuran NIR.
1.85
kisaran panjang gelombang yang akan diukur. Detector types employed in NIR
include Jenis detektornya :
Silicon: cepat, kebisingan rendah, kecil dan sangat sensitif dari daerah
khusus CCl4 dan CS2, penyajian sampel yang tepat sangat penting terutama
dalam hal pengukuran sampel padatan, karena efek penghamburan cahaya yang
menyimpang diinduksi oleh variasi dalam densitas kemasan dari bubuk atau posisi
sampel dari tablet atau kapsul dapat menyebabkan sumber-sumber kesalahan
besar dalam spektrum.
23
1.88
1.89
1.904.5. Aplikasi NIR
1.91
seperti
a. Bidang Kesehatan
23
1.95Near IR atau NIR, yaitu infra merah dengan panjang gelombang pendek
(l=0.75-1.5m), banyak digunakan untuk pencitraan pandangan malam
seperti pada nightscoop, bidang farmasetika, diagnostic medis.
1.96b. Bidang Industri
1.97
pengukuran kadaroksi gen darah, atau juga kadar gula darah. Meskipun
bukan teknik yang sangat sensitif, NIRS "tidak menakutkan" pasien/subjek
karena tidak memerlukan pengambilan sampel (non-invasif) dan dilakukan
langsung dengan menempelkan sensor di permukaan kulit.
1.100 Teknik ini juga dipakai dalam pengukuran dinamika perubahan
senyawa tertentu dalam suatu organ, misalnya perubahan kadar hemoglobin di
suatu bagian otak akibat aktivitas saraf tertentu. Dalam penggunaan fisiologis
semacam ini, NIRS dapat dikombinasi dengan teknik lain, seperti MRI atau CTscan.
d. Penginderaan jauh
1.101
23
Pencitraan (imaging) NIRS yang diletakkan pada pesawat terbang /
balon udara atau satelit digunakan untuk menganalisis kandungan kimia tanah
atau hamparan vegetasi penutup permukaan tanah.Ini adalah aplikasi di bidang
tata ruang, kehutanan, serta geografi.
1.102
e. Ilmu pangan dan kimia pertanian
1.103
1.105
1.106
23
3. Biaya instrumen NIR lebih murah, lebih kuat karena bagian optik tidak
dirugikan oleh kelembaban lingkungan.
4. Kemungkinan menggunakan sampel utuh yang disajikan secara langsung
pada instrumen tanpa adanya perlakuan sebelumnya.
5. Tidak ada limbah berbahaya yang dibuat karena analisa NIR tidak
membutuhkan pelarut atau reagen.
6. Memungkinkan beberapa unsur pokok untuk diukur secara bersamaan,
sesuai untuk analisa in-line dan on-line.
1.107 2.6.2 Kelemahan Infrared
1. Analisa NIR bergantung pada metode referensi yang kurang tepat.
2. Jarak transfer yang relatif dekat (tidak dapat dilakukan pada jarak yang
cukup jauh).
3. Posisi transfer harus tegak lurus. Jika sedikit keluar dari drajat lurus maka
koneksi aka hilang (putus).
4. Metode tidak langsung membutuhkan kalibrasi.
5. Keamanan data saat proses transfer sangat kurang.
6. Transfer data relatif lama.
7. Teknologi yang tertinggal karena infrared sudah jarang digunakan.
1.108
1.109
1.110
1.111
1.112
23
1.113
1.114
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dan
diterjemahkan
untuk
mengetahui
karakteristik
dan
digunakan
untuk
membentuk
model
klasifikasi kemometrik.
Test Set, dimana sampel yang telah diketahui pengkategoriannya dan
digunakan untuk mengevaluasi reliabilitas model yang telah dibentuk
oleh training set.
4. Instrumentasi dalam spektrofotometer infra-red (NIR) meliputi :
1. Sumber inframerah
2. Monokromator
3. Detektor
4. Pemegang sampel dan penyajian sampel
5. Aplikasi NIR dalam berbagai bidang dikehidupan sehari-hari :
a. Bidang Kesehatan sebagai alat untuk diagnostic medis.
23
1.115 b. Bidang Industri dipakai dalam farmasetika (pembuatan obat)
1.116 c. Bidang Kedokteran dipakai dalam pengukuran kadaroksi gen
darah, atau kadar gula darah.
1.117 d. Penginderaan jauh untuk menganalisis kandungan kimia tanah
atau hamparan vegetasi penutup permukaan tanah
1.118 e. Ilmu pangan dan kimia pertanian dapat mengukur kandungan
asam lemak.
1.119
1.120
1.121
1.122
1.123
1.124
1.125
1.126
1.127
1.128
1.129
DAFTAR PUSTAKA
1.130
1.131
1.132
23
Mohsenin NN. 1984. Electromagnetic radiation properties of
1.133
1.135
food
industries.
American
Association
of
Cereal
Chemiist,Inc,St.Paul. USA.
1.137
1.138
1.139
1.140
1.141
1.142
1.143
1.144
1.145
1.146
1.147
1.148
1.149
1.150