Anda di halaman 1dari 17

FADHLIYAH IDRIS, S.Pi, M.

Si

MIKROBIOLOGI LAUT

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LAUT

ANDI MAJIDEK
130254241007
BAWAL 04

ILMU KELAUTAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat beserta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Mikrobiologi Laut di Daerah Trikora Bintan
Keterbatasan akan pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki membuat
laporan praktikum ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menuju kesempurnaan di masa
yang akan datang. Harapan saya, semoga laporan praktikum ini dapat memberikan
manfaat untuk saya khususnya dan pembaca umumnya

Tanjungpinang, April 2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat......................................................................................1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................2
A. Pengertian Mikrobiologi...............................................................................2
B. Sejarah Mikrobiologi....................................................................................2
C. Media Pertumbuhan Mikroorganisme..........................................................3
BAB 3. BAHAN DAN METODE...........................................................................6
A. Waktu dan Tempat.........................................................................................6
B. Bahan dan Alat..............................................................................................6
C. Metode Praktikum.........................................................................................7
D. Prosedur Praktikum.......................................................................................7
E. Pengolahan Data...........................................................................................9
F.

Analisis Data.................................................................................................9

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................10


A. Kondisi Umum Lokasi Perairan..................................................................10
B. Hasil Praktikum...........................................................................................10
C. Pembahasan.................................................................................................11
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................12
A. KESIMPULAN...........................................................................................12
B. SARAN.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13
LAMPIRAN...........................................................................................................14

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laut merupakan sumber kehidupan bagi manusia terutama bagi masyarakat
pesisir, mereka menggantungkan hidup dari laut. Saat ini laut bukan hanya
menjadi tempat nelayan untuk mencari ikan, namun laut telah dimanfaatkan untuk
berbagai aktivitas lainnya seperti wisata bahari dan lain-lain.
Kita semua tahu bahwa mikroorganisme adalah makhluk hidup pertama yang
ada di bumi, mikroorganisme merupakan makhluk yang bisa berupa tumbuhan
ataupun hewan. Didalam laporan ini akan dijelaskan semua kegiatan yang
berisikan tentang mikroba-mikroba dan semua aktivitas yang berkaitan dengan
mikrobiologi laut
B. Tujuan dan Manfaat
Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi SKS mata kuliah
Mikrobiologi Laut. Laporan ini juga memiliki manfaat untuk memberikan suatu
pemahaman kepada pembaca tentang Mikrobiologi serta penelitian yang terkait.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Mikrobiologi
Mikrobiologi

adalah

cabang

ilmu

biologi

yang

berkaitan

dengan

mikroorganisme, termasuk virus, bakteri, protozoa, ganggang tertentu dan jamur.


Mikrobiologi mempelajari struktur dan fisiologi mikroorganisme dan efek yang
mereka miliki di lingkungan mereka. Mikrobiologi memainkan peran dalam
pengobatan, kesehatan masyarakat, industri makanan dan obat, serta pertanian.
Ada berbagai cabang mikrobiologi, masing-masing dikhususkan untuk
mempelajari kelompok mikroba tertentu. Ilmu ini termasuk fikologi (studi
mengenai ganggang), bakteriologi (bakteri), mikologi (jamur), protozoology
(protozoa), dan virologi (virus).
B. Sejarah Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang berukuran
sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan dengan
bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai
mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut mikroba ataupun jasat renik. Seperti
virus (virologi), pengetahuan tentang bakteri (bakteriologi), pengetahuan tentang
hewan bersel satu (Protozoologi), pengetahuan tentang jamur (Mikologi),
terutama yang meliputi jamur-jamur rendah.
1. Anthony Van Leeuwenhoek (1632-1723)
Penemu mikroba pertama adalah Anthony Van Leeuwenhoek (1632-1723).
Penemuan ini diawali oleh penemuan mikroskop. Lensa mikroskop buatannya
masih sangat terbatas perbesarannya (200-300 kali). Mikroskopnya mempunyai
sedikit persamaan dengan mikroskop sekarang. Lensa berbentuk bola yang
dipasang diantara dua pelat logam yang kecil. Benda yang akan di amati
diletakkan di ujung jarum tumpul yang diletakkan di pelat belakang dan
difokuskan dengan memutar dua sekrup yang dapat mengubah letak jarum

terhadap lensa. Dengan sarana ini dia dapat mengamati mikroorganisme di dalam
air hujan, air laut, bahan pengorekan dari sela-sela gigi, campuran yang sedang
berfermentasi dan berbagai bahan lainnya, kemudian ia menamai hewan temuan
pertamanya ini dengan nama hewan kecil (animalcule) .
Anthony Van Leeuwenhoek sebenarnya adalah seorang pedagang Belanda,
tidak pernah mengenyam pendidikan formal, dan hanya tahu tentang bahasa
belanda saja. Sekalipun demikian, hasil penemuannya membuka cakrawala baru
tentang adnya mikroorganisme.
2. John Thyndall
Ia seoarang ahli fisika dari inggris dan merupakan seorang pendukung pasteur.
Thyndall melakukan serangkaian percobaan dengan kaldu yang terbuat dari
daging dan sayuran segar, ia memperoleh cara sterilisasi dengan menaruh tabungtabung kaldu ayam dalam air garam yang sudah mendidih 5 menit. Dari hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa pada bakteri terdapat fase-fase tertentu yang
satu bersifat termolabil dan yang satunya bersifat termoresisten.Kemudian Tyndall
melanjutkan dengan mengembangkan cara sterilisasi dengan pemanasan terputus,
yang kemudian disebut sebagai Tyndalisasi.
3. Teori Generatio Spontanea (Abiogenesis) Dan Biogenesis
Setelah Leeuwenhoek menyingkapkan rahasia alam tentang mikroba, timbul
rasa ingin tahu para ilmuan tentang asal usul mikroba tersebut. Ada dua
berpendapat mengenai hal ini. Beberapa orang percaya bahwa animalkules timbul
dengan sendirinya dari bahan-bahan yamg mati, sedangkan yang lain berpendapat
bahwa mereka terbentuk dari benih yang selalu ada di udara.
C. Media Pertumbuhan Mikroorganisme
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekulmolekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media
pertumbuhan dapat dilakukan isolate mikroorganisme menjadi kultur murni dan

juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Machmud, 2008). Bahanbahan media pertumbuhan yaitu:
1. Bahan dasar
Air sebagai pelarut
Agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. Agar sulit
didegradasi oleh mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu

45 derajat C.
Gelatin juga memiliki fungsi sama seperti agar. Gelatin adalah polimer
asam amino yang diproduksi dari kolagen. Kekurangannya adalah lebih

banyak jenis mikroba yang mampu menguraikannya dibanding agar.


Silica gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga
sebagai pemadat media. Silica gel khusus digunakan untuk memadatkan
media bagi mikroorganisme autotroph obligat.

2. Nutrisi atau zat makanan


Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolism sel
yaitu berupa unsur-unsur makro seperti C, H, O, N, P unsur mikro seperti Fe, Mg,
dan unsur pelican/trace element.
Sumber karbon dan energy yang dapat diperoleh berupa senyawa organic atau
anorganik sesuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotroph memerlukan sumber
karbon organic antara lain dari karbohidrat, protein, dan asam organic. Sumber
nitrogen mencakup asam amino, protein, atau senyawa bernitrogen lainnya.
Sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea.
3. Bahan tambahan
Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan
tujuan tertentu, misalnya phenol red (indicator asam basa) ditambahkan untuk
indicator perubahan pH akibat produksi asam organic hasil metabolism. Antibiotic
ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan mikroba non target/kontaminan.
4. Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media
Agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula, atau bubuk dan
terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai

pemadat yang pertama kali digunakan oleh Fraw and Walther hese untuk
mebuat media. Jika dicampur dengan air dingin agar tidak akan larut.
Untuk melarutkannya harus dimaksukkan san dipanasi, pencairan dan
pemadatan berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan

kekuatan agar, terutama pada pH yang asam.


Peptone, adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot,
liver, darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai. Komposisinya

tergantung pada bahan asalnya dan bagaimana cara memperolehnya.


Meat ekstrak, mengandung basa organic terbuat dari otak, limpa, plasenta

dan daging sapi.


Yeast extract, mengandung asam amino yang lengkap dan vitamin B

komplek. Terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alcohol.


Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam amino
dan gas dari karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya digunakan
adalah amilum, glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, manitol, dll.
Konsentrasi yang ditambahkan untuk analisis fermentasi adalah 0,5 1 %.

BAB 3. BAHAN DAN METODE

A. Waktu dan Tempat


Praktikum Mikrobiologi Laut dilaksanakan di 2 lokasi sebagai berikut:

Pengambilan Sampel (in situ)

Lokasi

: Pantai Trikora

Hari/tanggal

: Rabu/6 April 2016

Isolasi Sampel dan Pewarnaan Sampel (ex situ)

Lokasi

: Laboratorium UMRAH

Hari/tanggal

: Rabu-Jumat/13-15 April 2016

B. Bahan dan Alat


Adapun Bahan dan alat yang diperlukan di 2 kegiatan berikut
1.

Pengambilan Sampel (Outdoor)


Botol sampel
Tisu Steril
Sendok
Plastik pembungkus
Es Batu
Kertas Label
Sampel Sedimen
Sampel Air Laut

2.

Isolasi dan Pewarnaan Sampel (Indoor)


Cawan Petridis
NaCl Fisiologis
Media Agar
Tabung Reaksi
Jarum Ose
Pipet Tetes
Erlenmeyer
Aluminium Foil

Inkubator
Mikroskop
Pembakar Bunsen

C. Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode survey yaitu
dengan cara langsung mengadakan pengamatan di lokasi praktikum yang telah
ditentukan dengan membagi lokasi praktikum kedalam 3 stasiun yang ditentukan
dengan cara purposive sampling. Dalam praktikum ini terdapat dua hal yang akan
diamati yaitu : parameter kualitas perairan dan pengambilan sampling mikroba di
sedimen dan air laut di perairan.
D. Prosedur Praktikum
Adapun prosedur-prosedur yang dilakukan sebagai berikut:
1.

Pengambilan sampel
Siapkan botol sampel yang sudah disterilisasi
Cek kondisi umum perairan tersebut
Lalu dengan berhati-hati, ambil sampel air tersebut dan segera ditutup
Pastikan tidak ada gelembung udara yang masuk kedalam botol sampel
Tempel kertas label
Simpan kedalam cool box dan isi dengan es batu

2. Isolasi Sampel
Sediakan 1 Sampel air laut.
Masukkan 9 ml larutan NaCl fisiologis kedalam tabung reaksi yang

ditempeli label 10-1, 10-2, dan 10-3.


Selanjutnya masukkan 1 ml sampel air laut kedalam tabung reaksi,

guncangkan hingga homogen.


Ambil 1 ml sampel dari tabung 10-1 dan masukkan ke tabung 10-2.

Guncangkan hingga homogen


Ambil 1 ml sampel dari tabung 10-2 dan masukkan ke tabung 10-3.

Guncangkan hingga homogen


Sediakan media agar dengan salinitas 0 ppm dan 35 ppm
Sediakan 6 Cawan petridis yang telah diberi label 0 ppm 10-1, dst. dan 35

ppm 10-1, dst


Isi masing-masing cawan petridis dengan media agar

Ambil air sampel dari setiap tabung reaksi sebanyak 1 ml, lalu masukkan

kedalam cawan berisikan media agar. Diusahakan cocok dengan labelnya


Guncangkan, bungkus dengan Aluminium foil, lalu simpan di kulkas

selama 24-28 jam


Setelah itu hitunglah jumlah koloni yang telah terbentuk
Catat datanya

3.

Pewarnaan Gram
Untuk pewarnaan, ambil dari koloni bakteri terbanyak
Bersihkan kaca preparat dengan alkohol
Panaskan jarum ose, lalu dengan berhati-hati gores media agar
Letakkan hasil goresan tersebut diatas kaca preparat
Teteskan larutan Crystal Violet dan biarkan satu menit, lalu cuci dengan

akuades
Teteskan Larutan Lugol dan biarkan satu menit, lalu cuci dengan akuades
Tetesi alkohol lalu biarkan 30 detik, cuci dengan akuades
Teteskan larutan Safranin dan biarkan 2 menit
Cuci dengan akuades, lalu keringkan
Tetes objek dengan emulsi lalu ditutup dengan kaca penutup
Objek siap untuk diamati di mikroskop
Amati objek dengan benar

E. Pengolahan Data
Pengolahan data yang dilakukan pada praktik ini adalah mengamati jenis
mikroba, kualitas perairan yang terjadi di pesisir Kampung Teluk Dalam Desa
Malang Rapat kemudian dianalisis bagaimana mikroba tersebut dapat identifikasi.
F. Analisis Data
Dalam analisis data kami mengambil sampel dari pantai Trikora 3 spot 1 di
Bintan. Dengan Ph 11,36, Oksigen Terlarut (Do) 7,65, Suhu 30,1 oC, Salinitas 38.
Kemudian kuat arus yang kami dapat pada tiga titik sampel yaitu, arus 1=11,25
detik, arus II=30 detik, arus III=20,85 detik.
Untuk pengamatan koloni bakteri, ialah jika koloni pada tiap petridis antara
30-300, apabila tidak memenuhi syarat tersebut, dipilhlah petridis yang jumlah
koloninya mendekati 300. Adapun rumus untuk mendapatkan jumlah sel bakteri
yang dihitung adalah sebagai berikut

Cfu/ml = Jumlah koloni/0,1 x faktor pengenceran

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Lokasi Perairan


Pantai Trikora adalah tempat wisata pantai yang berada di Desa Malangrapat
Kabupaten Bintan, dengan daya tarik utamanya adalah pantai yang landai dengan
air laut yang berombak tidak terlalu besar, air yang cukup jernih dan pasir yang
berwarna putih, dengan ekosistem lamun dan terumbu karang serta berbagai jenis
biota laut yang berasosiasi didalamnya. Pantai ini lansung berhadapan dengan
laut, disekitaran pantai juga belum banyak terdapat pemukiman masyarakat.
Untuk kondisi perairan tempat praktikum, wilayah tersebut memiliki kondisi
air yang masih aman namun sangat disayangkan oleh adanya plankim yang sering
dijumpai. Dan juga ditemukan sampah-sampah daun di tepian pantai. Dilihat dari
parameter, Air laut memiliki
Tabel 1. Parameter perairan di Lokasi Praktikum
Parameter
Suhu
Kecerahan
Salinitas
pH

Hasil
29,80C
2,06 M
30,6 ppt
6,5

B. Hasil Praktikum
Dari hasl praktikum ke 2 yang kami lakukan di dapatlah jenis mikroba yang
berbentuk kokus (bulat), serta koloni terbanyak terdapat pada 0 ppt 10-1 sekitar
201 koloni. Pada saat pewarnaan, setelah dilihat pada mikroskop koloni yang
diamati tadi menjadi warna merah yang berarti bakteri tersebut merupakan bakteri
gram negatif.
Pada praktikum ke 3 yaitu, 3,5ppt 10-1 di dapatlah 103 koloni, pada saat
pewarnaan, setelah dilihat di mikroskop koloni yang diamati menjadi warna

merah yang artinya gram negatif. Tetpai bentuk dari bakteri tidak beraturan
dikarenakan sudah terkontaminasi.
Setelah melakukan pengamatan di mikroskop ditemukanlah sejenis alga mikro
bernama Oscillatoria sp.

C. Pembahasan
Oscillatoria (Air tawar, air laut,) filamennya berukuran lebar 2-20 mm dan
panjang 10-200 mm, tergantung pada spesiesnya. Bentuknya dapat berbentuk
lurus, bengkok, berbentuk kurva, atau lingkaran tidak teratur. Dia bergerak dengan
cara meluncur dengan lambat dan dapat menempel atau mengapung, tapi tidak
merupakan perenang bebas. Dia dapat terlihat berwarna hijau, biru-hijau, ungu,
atau merah.Oscilatoria biasanya bersifat merugikan. Untuk bakteri di sedimen
Ternyata bakteri yang berbentuk kokus yang ditemukan pada sedimen termasuk
ke gram negatif. Bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahnakn
zat warna kristal violet sewatu proses pewarnaan gram sehingga akan berwara
merah bila diamati dengan mikroskop

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari laporan diatas, bisa diambil suatu kesimpulan bahwa kualitas perairan di
lokasi praktikum sangat bagus, Namun dengan adanya limbah pencemaran seperti
plankim, dan yang lainnya itu dapat mengurangi keberadaan mikroba lainnya
B. SARAN
Saran yang bisa saya berikan adalah diharapkan bagi pembuang limbah agar
tidak membuang limbahnya sembarangan dan perlu diadakan pembersihan untuk
membersihkan pantai sehingga kedepannya bisa lebih baik. Untuk praktikum
selnjutnya sebelum melakukan praktikum sebaiknnya dilakukan sterilisasi
terhadap alat atau media agar tidak terkontaminasi.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ataya.xyz/2015/07/pengertian-mikrobiologi.html

(Diunduh

pada

tanggal 23 april 2016)


http://www.kimia.clas.web.id/2014/11/materi-praktikum-mikrobiologi-media.html
(Diunduh pada tanggal 23 april 2016)
http://mety-mirojiah-fst12.web.unair.ac.id/artikel_detail-89284-Umum-mikro
%20alga.html (Diunduh pada tanggal 23 april 2016)

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai