Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)


DI RUANG ICU RSUD DR. SOETOMO

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
ACHMAD ALI BASRI, S.Kep.
SIWI SABDASIH, S.Kep.
RINY PUJIYANTI, S.Kep.
HUSNA ARDIANA, S.Kep.
DESSY ERA P., S.Kep.

131523143050
131523143049
131523143060
131523143061
131523143053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan

: Dengue Haemoragic Fever (DHF)

Tujuan

: Keluarga dapat memahami tentang penyakit DHF (Demam Berdarah)

Hari/Tanggal

: Kamis, 2 Mei 2016

Tempat
Pelaksana

: Ruang ICU RSUD Dr. Soetomo Surabaya


: Ners Muda Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga dan TIM PKRS RSUD Dr. Soetomo

Waktu

: Pukul 09.00-09.30 WIB

1. Latar Belakang
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit demam akut yang disertai
dengan adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan renjatan yang
dapat menyebabkan kematian. Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah infeksi akut yang
disebabkan oleh Arbovirus (arthropodborn virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit
demam akut yang disertai dengan adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi
mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian (Mansjoer :2009).
Demam berdarah terdapat pada daerah tropis,terutama negara Asean dan Pasifik
barat disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes,diIndonesia dikenal
2 jenis nyamuk Aedes yaitu: Aedes Agypti dan Aedes albopictus. Insiden secara
keseluruhan tidak ada perbedaan jenis kelamin penderita DHF tetapi kematian lebih
banyak pada anak perempuan,usia antara 1- 4 tahun dan 5 10 tahun.
Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti
dan kemudian akan bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah kompleks virus antibody,
dalam sirkulasi akan mengaktivasi sistem komplement. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan
dilepas C3a dan C5a, dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamin dan
merupakan mediator kuat sebagai faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh
darah dan menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu.

Wabah demam dengue di Eropa meletus pertama kali pada tahun 1784, sedangkan
di Amerika Selatan wabah itu muncul diantara tahun 1830 1870. Di Afrika wabah
demam dengue hebat terjadi pada tahun 1871 1873 dan di Amerika Serikat pada tahun
1922 terjadi wabah demam dengue dengan 2 juta penderita. Dalam kurun waktu 4 tahun
yaitu pada tahun 2007-2010, kasus DBD di Indonesia meningkat tiap tahunnya. Terdapat
dua puncak epidemik di tahun 2007 terdapat 158.115 kasus dan 2009 terdapat sekitar
158.912 kasus. Pada tahun 2008 terdapat 137.469 kasus (Insiden Rate = 59,02 per 100.000
penduduk) dan tahun 2010 mencapai sekitar 140.000 kasus. Pada tahun 2014, sampai
pertengahan bulan Desember tercatat penderita DBD di 34 provinsi di Indonesia sebanyak
71.668 orang, dan 641 diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut lebih rendah
dibandingkan tahun sebelumnya, yakni tahun 2013 dengan jumlah penderita sebanyak
112.511 orang dan jumlah kasus meninggal sebanyak 871 penderita (Depkes RI, 2015).
Saat ini, pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien adalah kegiatan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus, yaitu: 1) Menguras, adalah
membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi,
ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, dan lain-lain; 2)
Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi,
toren air, dan sebagainya; dan 3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas
yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.
Adapun yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan, seperti: 1)
Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; 2)
Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; 3) Menggunakan kelambu saat tidur; 4)
Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; 5) Menanam tanaman pengusir nyamuk; 6)
Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; 7) Menghindari kebiasaan menggantung
pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain (Depkes
RI, 2015).
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, diharapkan keluarga dapat
b.

memahami tentang DHF.


Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x30 menit diharapkan dan
keluarga mampu:
a. Menjelaskan pengertian DHF
b. Menjelaskan penyebab DHF
c. Menjelaskan tanda dan gejala DHF

3.

4.

5.
6.

d. Menjelaskan penatalaksanaan DHF


e. Menjelaskan pencegahan DHF
Materi
a. Pengertian DHF
b. Penyebab DHF
c. Tanda dan gejala DHF
d. Penatalaksanaan DHF
e. Pencegahan DHF
Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Tanya jawab
Media
a. Leaflet
b. LCD
Setting Tempat
Peserta duduk di tunggu ICU RSUD Dr. Soetomo
Penyaji berdiri didepan peserta

Keterangan :
= peserta
= moderator
= penyaji

= fasilitator
= observer,
& dokumentasi

= notulen
7. Pengorganisasian
a. Pembimbing akademik
b. Pembimbing Klinik
c. Moderator
d. Penyaji
e. Fasilitator
f. Notulen
g. Observer & dokumentasi
8. Proses Penyuluhan
Tahap
Pembukaan

: Deni Yasmara, S.Kep.,Ns.,M.Kep., Sp.Kep.MB.


: Ainur Rusdi, S.Kep.,Ns
: Riny Pujiyanti
: Husna Ardiana
: Achmad Ali Basri
: Dessy Era P
: Siwi Sabdasih

Waktu
Kegiatan penyuluh
Kegiatan
3 menit 1. Membuka forum penyuluhan 1. Menjawab
dengan memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan kegiatan
4.Kontrak waktu dan topic

salam
2. Mendengarkan
3. Menjawab
pertanyaan
4. Mendengarkan
dan
memperhatikan

Metode
Ceramah

PJ

5. Menjawab
Penyajian

17

1. Menggali pemahaman

menit

peserta penyuluhan tentang


ca paru
2. Menjelaskan materi, yaitu:
Pengertian DHF
Penyebab DHF
Tanda dan gejala DHF
Penatalaksanaan DHF
Pencegahan DHF

pertanyaan
1. Mendengarkan
dan

demonstr

memperhatikan
2. Menanyakan
materi

Ceramah,

yang

asi dan
tanya
jawab

belum
dimengerti
3. Mendengarkan
dan

3. Memberi kesempatan
keluarga penderita untuk

memperhatikan

bertanya
4. Menjawab pertanyaan yang
diajukan
Penutup

10
menit

1. Mengevaluasi kognitif dan 1. Menjawab


psikomotor
penderita

keluarga

pertanyaan

dengan

untuk evaluasi
2. Mendengarkan

menanyakan kembali materi

Tanya
jawab

dan
yang sudah dijelaskan
2. Menyimpulkan materi yang
memperhatikan
3. Menutup forum penyuluhan 3. Menjawab
dengan memberi salam.

salam

9. Job Description
a. Penyaji
1) Menggali pengetahuan keluarga pasien tentang DHF
2) Menyampaikan materi untuk peserta penyuluhan agar memahami tentang DHF
b. Moderator
1) Bertanggung jawab atas kelancaran acara
2) Membuka dan menutup acara
3) Mengatur waktu penyaji sesuai dengan rencana kegiatan
c. Fasilitator
1) Membantu kelancaran acara penyuluhan
2) Mendorong peserta untuk bertanya kepada penyaji
3) Membagikan leaflet kepada semua peserta penyuluhan
d. Observer, notulen dan dokumentasi
1) Mengamati jalannya acara penyuluhan
2) Mencatat pertanyaan dari peserta
3) Mengevaluasi serangkaian acara penyuluhan mulai dari awal hingga akhir
penyuluhan.
4) Melakukan dokumentasi selama acara berlangsung

10. Kriteria Evaluasi


1. Kriteria struktur
a. Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum acara dilakukan
b. Kesiapan materi dan fasilitas pendukung
c. Pengumpulan SAP 1 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan
d. Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan pelaksanaan
Kriteria proses
a. Acara dimulai tepat waktu
b. Peseta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
d. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai POA (Plan of Action)
f. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3. Kriteria hasil
a. Peserta yang datang sejumlah 5 orang atau lebih
b. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang
2.

diajukan pemateri
c. Peserta mampu menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar.
11. Referensi
1. DEPKES RI, 2015. Diakses dari
http://www.depkes.go.id/article/view/15011700003/demam-berdarah-biasanya-mulaimeningkat-di-januari.html
2. Nurkhasanah, 2015. Diakses dari http://www.askepkeperawatan.com/2015/10/sapdemam-berdarah.html
3. Mansjoer, Arif, dkk 2008. Kapita Selekta Kedokteran Jilid II. Fakultas Kedokteran UI
: Media Aescullapius. Jakarta.

MATERI PENYULUHAN
1.

Pengertian DHF
Dengue

Haemoragic

Fever

atau

demam

berdarah

dengue

(DBD)

adalah penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran
geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari
empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup
berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa
serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada
manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.
2. Penyebab DHF
Penyebab DHF adalah Arbovirus (Arthropodborn Virus) melalui gigitan
nyamuk Aedes (Aedes Albopictus dan Aedes Aegepty).
Cara penularan:
a. Nyamuk mendapatkan virus dengue sewaktu menggigit/menghisap darah orang
yang sakit DHF atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat Virus
Dengue.
b. Nyamuk Aedes aegypti yang sudah mengandung virus dengue, seumur hidupnya
dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain.
c. Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes aegypti akan berkembang biak dalam
tubuh nyamuk.
d. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain, virus tersebut akan
dipindahkan bersama air liur nyamuk ke orang tersebut.
e. Orang yang digigit nyamuk Aedes aegypti yang mengandung virus dengue akan
menunjukkan gejala sakit/demam setelah 4-6 hari (masa inkubasi).
f. Bila orang yang ditulari tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik, ia akan segera
menderita DHF.
3. Tanda dan Gejala DHF
a. Demam tinggi selama 5 7 hari
b. Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi.
c. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie, echymosis, hematoma.
d. Epistaksis, hematemisis, melena, hematuri.
e. Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu hati.
f. Sakit kepala.
g. Pembengkakan sekitar mata.
h. Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening.

i. Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun,
gelisah, capillary refill lebih dari dua detik, nadi cepat dan lemah).
4. Penatalaksanaan DHF
Bagian terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien
disarankan untuk menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika
hal itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intravena mungkin
diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan.
Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Pengobatan
alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum ekstrak daun jambu biji.
Merujuk hasil kerja sama penelitian Fakultas Kedokteran Unair dan BPOM, ekstrak
daun jambu biji bisa menghambat pertumbuhan virus dengue. Bahan itu juga
meningkatkan trombosit tanpa efek samping. Masyarakat mesti memperhatikan
informasi penting ini. Berdasarkan hasil kerja sama dalam uji pre klinis Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur dan Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) yang dilansir di Jakarta, Rabu (10/3) siang, ekstrak daun
jambu biji dipastikan bisa menghambat pertumbuhan virus dengue penyebab demam
berdarah dengue (DBD). Bahan itu juga mampu meningkatkan jumlah trombosit
hingga 100 ribu milimeter per kubik tanpa efek samping. Peningkatan tersebut
diperkirakan dapat tercapai dalam tempo delapan hingga 48 jam setelah ekstrak daun
jambu biji dikonsumsi.
5. Pencegahan pada pasien ca paru.
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam
berdarah. Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau
mengurangi vektornyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam
air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk
mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu
sekali, dan membuang hal - hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam
berdarah Aedes Aegypti.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari
penyakit demam berdarah, sebagai berikut:
a. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan
istirahat yang cukup;
b. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan
melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat

menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang
perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barangbarang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik
bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang;
c. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan
bubuk abateakan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk
memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk;
d. Segera berikan obat penurun panas untuk
mengalami demam atau panas tinggi

demam

apabila

penderita

DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN


MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERISTAS AIRLANGGA

Ruang

: Rawat ICU RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Hari/tanggal : Kamis, 2 Juni 2016


Waktu
No.

: 30 menit
Nama

Alamat

TTD

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN


PENATALAKSANAAN PERAWATAN PADA PASIEN CA PARU
DI RUANG ICU RSUD DR.SOETOMO
PROGRAM PROFESI NERS UNIVERSITAS AIRLANGGA
No.
1

Kegiatan
Memberi salam
Menyampaikan kontrak waktu
Menyampaikan pokok bahasan

2.

3.

Menyampaikan tujuan
Menggali pengetahuan keluarga pasien tentang
perawatan pada pasien ca paru
Menjelaskan tentang pemberian nutrisi yang
tepat
Menjelaskan pentingnya memotivasi pasien
untuk beraktivitas sesuai dengan kemampuan
Menjelaskan penanganan jika terjadi
kekambuhan dan mengidentifikasi tanda gejala
yang memerlukan tindakan medic
Menjelaskan Pencegahan pada pasien ca
parupada pasien ca paru
Memfasilitasi peserta untuk bertanya
Menjawab pertanyaan
Menyimpulkan materi
Memberikan salam penutup
Membagikan leaflet
Membantu jalannya penyuluhan

Pelaksana

Ya

Tidak

Moderator

Penyaji

Fasilitator
Penyaji
Moderator
Moderator
Fasilitator
Fasilitator

Evaluasi :
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
Daftar Pertanyaan :
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

Saran :
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai