Anda di halaman 1dari 8

Materi Penyuluhan ISPA

MATERI PENYULUHAN
ISPA
A. Pengertian ISPA
ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut yang terjadi suatu proses inflamasi pada saluran
pernapasan bagian atas yang ditandai dengan batuk pilek sebagai respon tubuh terhadap
terjadinya proses infeksi.
B. Penyebab ISPA
ISPA dapat disebabkan oleh:
1. Bakteri, misal: Staphilococcus.
2. Virus, misal: Virus Influenza.
3. Jamur, misal: Candida Albicans.
C. Tanda dan Gejala Anak Terserang ISPA
1. Sering batuk.
2. Kesulitan bernafas.
3. Sakit tenggorokan.
4. Pilek.
5. Kehilangan nafsu makan.
D. Komplikasi dan Bahaya Bila Tidak Diobati
Apabila tidak diobati akan dapat mengakibatkan masalah baru yang sangat berbahaya bagi
kesehatan seseorang. Bahaya bila tidak diobati mengakibatkan antara lain Otitis media (radang
telinga tengah), Sinusitis, Faringitis dan Meningitis.
E. Cara Pencegahan ISPA
1. Berikan gizi yang cukup.
2. Jangan membuang dahak sembarangan bila sedang batuk.

3. Jaga kebersihan lingkungan.


4. Ciptakan lingkungan bebas polusi.
MATERI PENYULUHAN
A. Defenisi ISPA
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang meliputi saluran
pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah, dimana infeksi saluran pernapasan
yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai
dari hidung sampai gelembung paru (alveoli), beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus,
ruang telinga tengah dan selaput paru. Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya
bersifat ringan seperti batuk, pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun
demikian anak akan menderita pneumonia bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik
dapat mengakibat kematian karena infeksi bisa menyerang selaput otak (Widoyono, 2005).
ISPA adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan, hidung,
sinus, faring, atau laring trakea, bronchi dan alveoli Kemungkinan yang terjadi adalah
dikarenakan infeksi saluran pernafasan, yang dapat berakibat buruk bagi kesehatan pernafasan
mereka, tidak hanya pada masa tumbuh kembang namun juga dapat berpengaruh hingga dewasa,
karena penyakit-penyakit saluran pernapasan pada bayi dan anak-anak mempunyai kemungkinan
menyebabkan kecacatan pada masa dewasa dikarenakan virus masuk ke paru dan merusak organ
disana dan susah untuk di sembuhkan (Sutanto dan Hariwijaya, 2006).
B. Macam-Macam ISPA
Menurut (Widoyono, 2005) Klasifikasi penyakit ISPA terdiri dari :
a.

Bukan pneumonia/ISPA ringan


Pasien dengan batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan frekuensi napas dan tidak
menunjukkan adanya tarikan dinding dada bagian bawah kearah dalam, tidak ada gangguan tidur,
dahak/sputum encer, nafsu makan menurun/anoreksia serta suhu tubuh 37 s/d < 38 oC.

b. Pneumonia/ISPA sedang
Didasarkan pada adanya batuk, dahak/sputum mulai kental, suhu tubuh 38 oC, tidak mau makan,
sakit pada kerongkongan saat menelan, kadang sesak napas, dimana frekuensi nafas cepat pada
anak berusia dua bulan sampai < 1 tahun adalah > 50 kali per menit dan untuk anak usia 1
sampai < 5 tahun adalah > 40 kali per menit dan untuk > 5 tahun sampai dewasa > 30 kali per
menit seta kesulitan bernapas ditandai dengan adanya penggunaan oto bantu pernapasan.
c.

Pneumonia berat/ISPA berat


Gejala pneumonia/ISPA sedang ditambah dengan gejala panas tinggi (suhu tubuh > 38 oC), napas

berbunyi, kadang disertai penurunan kesadaran dan perubahan bunyi suara (stridor).
C. Penyebab ISPA
Penyebab terjadinya ISPA adalah virus, bakteri dan jamur. Kebanyakan adalah virus.
Diagnosis yang termasuk dalam keadaan ini adalah rhinitis, sinusitis, fharingitis, tonsillitis dan
laryngitis (Sutanto dan Hariwijaya, 2006).
Sedangkan menurut (widoyono, 2005) penyebab ISPA terdiri dari :
a. Bakteri

: Diplococcus pneumuniae, Pneumococcus, Strepcoccus


pyogenes, Staphylococcus aureu, haemophilus influenza,

b. Virus

dan lai-lain.
: Influenza, adenovirus, sitomegalovirus.

c. Jamur
d. Aspirasi

: Aspergilus sp, Candida albican, Histoplasma, dan lain-lain.


: Makanan, asap kendaraan bermotor, bahan bakar minyak
(BBM) biasanya minyak tanah, cairan amnion pada saat
lahir, benda asing misalnya biji-bijian, mainan plastic kecil
dan lain-lain.

D. Cara Penularan ISPA

1. Penularan ISPA biasanya melalui medium kontak langsung seperti air ludah, darah, bersin, udara
pernafasan yang mengandung kuman terhirup oleh orang sehat
2. Asupan gizi dan nutrisi tubuh yang kurang
3.

Lemahnya sel imun tubuh terhadap kuman penyakit sehingga kuman bebas masuk dan
melakukan peradangan pada organ tubuh

4.

Tempat tinggal dan lingkungan sekitar yang tidak sehat, dimana telah tercemar oleh kuman
penyakit baik dari udara maupun air serta makanan.

E. Tanda dan Gejala ISPA


a.

Demam
Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh mencapai > 37
o

b.

Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin tanda ini
merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan. Batuk bisa disetai
dahak(sputum) dengan konsentasi encer hingga kental

c.

Sakit pada kerongkongan


Hal ini menandakan adanya peradangan/inflamasi pada kerongkongan, pasien akan merasakan
nyeri saat menelan serta perubahan suara

d. Meningismus
Adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada meningens, biasanya terjadi selama periodik
mengalami panas, gejalanya adalah nyeri kepala, kaku dan nyeri pada punggung serta kuduk,
terdapatnya tanda kernig dan brudzinski.

e.

Anorexia.
Biasa terjadi pada semua yang mengalami sakit, dimana akan menjadi susah makan dan bahkan
tidak mau minum. Pada anak akan menjadi rewel dan sering menanggis (Whaley and Wong;

1991; 1419)
F. Akibat Lanjut ISPA
1. Infeksi pada paru
Kuman penyebab ISPA akan masuk lebih dalam kesaluran pernapasan yaitu bronkus dan alveoli
sehingga menginfeksi bronkus dan alveoli sehingga pesien akan sulit bernapas kerena adanya
sumbatan jalan napas oleh penumpukan secret hasil produksi kuman pada rongga paru.
2. Infeksi selaput otak
Kuman juga mampu menjangkau selaput otak sehingga menginfeksi selaput otak dengan
menumpukan cairan yang mampu berakibat meningitis.
3. Penurunan Kesadaran
Infeksi dan penumpukan cairan pada selaput otak menyebabkan terhambatnya suplay oksigen
dan darah ke otak
4. Kematian
Penangganan yang lama dan tidak tepat pada pasien ISPA mampu memperlambat dan merusak
seluruh fungsi tubuh oleh kuman sehingga pasien akan mengalami henti napas dan henti jantung
G. Pencegahan
Pencegahan infeksi saluran pernafasan atas dapat dilakukan sendiri dengan :
1. Menjaga keadaan gizi anggota keluarga agar tetap baik dan memberikan ASI eksklusif pada bayi
2. Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olah raga teratur

3.

Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer terutama
setelah kontak dengan penderita ISPA. Ajarkan pada anak untuk rajin cuci tangan untuk
mencegah ISPA dan penyakit infeksi lainnya

4. Melakukan imunisasi pada anak anda


5. Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita ISPA
6. Hindari menyentuh mulut atau hidung flu
7. Apabila sakit, gunakanlah masker dan rajin cuci tangan agar tidak menulari anak atau anggota
keluarga lainnya
8. Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan/rumah
H. Penatalaksanaan
Perawatan ini dapat di lakukan sendiri oleh orangtua untuk mengatasi anggota keluarga yang
menggalami ISPA
1. Mengatasi panas atau demam
Demam dapat di tangani dengan memberikan obat penurun demam atau kompres
2. Mengatasi batuk
Disarankan untuk memberikan obat tradisional yang bisa di buat sendiri, yaitu jeruk nipis
sendok teh dicampurkan dengan madu atau kecap sendok teh. Ramuan ini diberikan 3x sehari
3. Makanan
Berikan makanan dengan kualitas gizi cukup, sedikitsedikit tapi di ulangi lebih sering daripada
biasa. ASI pada bayi tetap di berikan
4. Minuman
Berikan cairan berupa air putih hangat, buah lebih banyak dari biasanya untuk mengencerkan
dahak dan menambah cairan bagi yang kekurangan cairan
5. Gaya hidup

Jangan memakai pakaian atau selimut yang tebal


Pada penderita pilek, selalu bersihkan hidung dari ingus. Ini akan mempercepat penyembuhan

dan bisa menghindari komplikasi yang mungkin muncul


Usahakan untuk mendapatkan ventilasi yang cukup dan mencegah adanya asap yang dihirup,
tidak terkecuali melarang orang merokok di sekitar anak

IDENTIFIKASI MASALAH
ISPA merupakan suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara
berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk
rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa
bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa.
ISPA masih menjadi masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi
dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak
diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % - 60 % dari kunjungan
diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA
mencakup 20 % - 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada
bayi berumur kurang dari 2 bulan
ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA
merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan
bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud
dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta
organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan
tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita
pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian.
Program Pemberantasan Penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu
pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu
pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis,
tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia.
Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan
terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila

ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat
antibiotik.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang
mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Infeksi saluran
pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan
masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama
apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene.
Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban
immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak
tersedianya atau berlebihannya pemakaian antibiotik.
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan
gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat
dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin
meninggal. Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang
lebih rumit, meskipun demikian angka kematiannya masih tinggi, maka perlu diusahakan agar
yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat
agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan

Anda mungkin juga menyukai