Permasalahan Gizi Bagi Bayi Lima Tahun
Permasalahan Gizi Bagi Bayi Lima Tahun
Usia 12 36 bulan atau yang dikenal dengan masa toddler termasuk dalam
periode emas pertumbuhan dan perkembangan anak. Masa ini merupakan periode yang
sangat penting untuk pencapaian perkembangan dan pertumbuhan intelektual.(11) Setiap
anak berhak mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan secara optimal termasuk
perkembangan motorik, namun untuk mendapatkan tumbuh kembang anak yang optimal
bukanlah hal yang mudah. Banyak faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
sehingga anak dapat mengalami keterlambatan dalam perkembangan kognitif,
komunikasi, motorik, adaptif atau sosialisasi. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi
tumbuh kembang anak adalah status gizi anak berdasarkan TB/U.
Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang terjadi peneliti termotivasi untuk
meneliti hubungan stunting dengan perkembangan gerakan motorik pada balita usia 12
36 bulan. Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian di Provinsi NTT telah melihat dampak
jangka panjang stunting melalui prestasi belajar anak sekolah sedangkan penelitian yang
melihat dampak jangka pendek stunting melalui perkembangan gerakan motorik anak
masih belum ada, sehingga peneliti pada umumnya ingin melihat stunting dengan
perkembangan gerakan motorik anak usia 12 36 bulan.
Penelitian-penelitian sebelumnya yang melihat hubungan stunting dengan
perkembangan anak telah banyak dilakukan. Hasil penelitian prospektif Amerika Serikat
menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara perlambatan perkembangan anak
(perkembangan gerakan motorik kasar, perkembangan gerakan motorik halus,
perkembangan kognitif, perkembangan bahasa) dengan tinggi badan, berat badan dan
lingkar kepala.(12) Adapun penelitian lain dilakukan di Uruguay juga menyimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stunting dan perlambatan
perkembangan anak.(13) Terdapat hubungan positif yang siginifikan antara stunting
dengan perkembangan gerakan motorik juga menjadi kesimpulan penelitian lain yang
dilakukan di Nepal.(14) Sementara itu penelitian lainnya telah dilakukan pada anak-anak
stunting yang lahir dari ibu terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) turut
menyimpulkan bahwa stunting memiliki hubungan positif dengan perkembangan
psikomotor dan mental yang buruk.(15) Penelitian-penelitian tersebut memperlihatkan
adanya hubungan positif antara stunting dengan perkembangan gerakan motorik.