LANDSCAPE
BAB I
PERSIAPAN/PRELIMINARY
PASAL 1 PERSIAPAN
1. Pekerjaan Pembersihan
a. Pelaksanaan
1) Sebelum mulai pekerjaan pelaksanaan Landscape Keliling Bangunan
Main Building Pengembangan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar
, kontraktor harus membersihkan terlebih dahulu area pekerjaan
2) Kontraktor harus membersihkan semua sampah dan bahan bangunan
dari pekerjaannya dan setiap hari harus meninggalkan seluruh lahan dari
pekerjaan dalam keadaan bersih.
3) Pada proses pekerjaan diserah-terimakan, kontraktor harus segera
memindahkan semua bahan dan peralatan miliknya dari lahan kerja,
kecuali bahan dan peralatan yang diminta Direksi Lapangan/Konsultan
Pengawas untuk disimpan selama jangka waktu pemeliharaan. Demikian
juga selama pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus menjaga
kebersihan di luar lingkungan tapak Jalan, trotoar, dan sebagainya.
4) Kontraktor harus membersihkan lapangan kerja dari hal-hal yang dapat
mengganggu jalannya pelaksanaan pekerjaan termasuk semua sisa-sisa
puing yang ada di lapangan disingkirkan dan diratakan, kemudian
permukaan tanah disesuaikan dengan level yang diserah-terimakan.
2. Fasilitas Sementara
Semua fasilitas sementara , direncanakan dan dilaksanakan oleh dan atas tanggung
jawab Kontraktor dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK. Semua biaya yang
diperlukan untuk pelaksanaan / pembuatan Fasilitas sementara ini sudah harus masuk
dan diperhitungkan di dalam penawaran harga pekerjaan.
Fasilitas Sementara meliputi :
3.1 Direksi Keet : kantor dan peralatan kerja untuk Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas
Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, kontraktor diminta
untuk membuat:
3) Bila air bersumber dari sumur bor, sebelum dipergunakan untuk pekerjaan
campuran atau penyiraman, harus terlebih dahulu diperiksa pada Laboratorium
Penelitian Masalah Air, karena air yang akan dipakai untuk pekerjaan harus
sesuai dengan standar air untuk pemeliharaan tanaman tanpa mengganggu
pertumbuhan tanaman.
4. Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja
1) Kontraktor harus menjamin bahwa tempat kerja selalu tersedia cukup air
minum bagi para pekerja.
2) Kontraktor harus menyediakan keperluan WC (hendaknya dibedakan) untuk
para pekerja dan Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Fasilitas WC yang
berdinding dan beratap dilengkapi dengan saluran parit pembuangan harus
dijamin tidak memberikan bau-bau kurang sedap.
3) Kontraktor harus menjamin pemeliharaan kesehatan di tempat pekerjaan,
pencegahan dan pemberantasan penyakit dan menyediakan perlengkapan
P3K yang cukup. Peti obat-obatan untuk P3K juga disediakan dan bila terjadi
kecelakaan akibat kurang sempurna peralatan dan kelalaian, menjadi
tanggung jawab kontraktor dalam arti kata yang luas.
4) Kontraktor dilarang mempekerjakan pekerja yang sedang sakit.
5) Kontraktor harus mengambil tindakan-tindakan pencegahan yang perlu dan
berusaha dengan sebaik-baiknya untuk menjaga jangan sampai timbul
kerusakan atau pelanggaran hukum, oleh atau diantara para pekerja atau
Sub-Kontraktor dan memelihara keamanan, melindungi para penghuni dan
barang milik disekitar tempat pekerjaan. Berdasarkan ketentuan-ketentuan
yang berlaku dalam bidang pemeliharaan kesehatan pekerja, kontraktor
harus bertindak sesuai dengan semua peraturan-peraturan dan hukumhukum
yang berlaku, Peraturan Pemerintahan setempat yang berkaitan dengan
tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan.
6) Kontraktor harus menyediakan helm pengaman untuk semua pegawainya
yang bertugas, tenaga kerja dan juga untuk pengawas pemberi tugas, dan
itu menjadi tanggung jawab kontraktor untuk meyakini bahwa peraturan -peraturan keselamatan, termasuk memakai alat pengaman lainnya yang
diperlukan.
7) Kontraktor harus mengesahkan adanya cukup penjagaan di tempat pekerjaan
untuk menghindari terjadinya pencurian-pencurian terutama pada waktu
orang-orang yang bekerja. Kontraktor harus memelihara gudang-gudang,
ruangan-ruangan untuk menyimpan bahan-bahan dan alat-alat serta pintupintunya yang jika dipandang pertu diperkuat diperbaiki/dipasang kunci.
Untuk para penjaganya, kontraktor dapat mendirikan suatu tempat kediaman
atas biaya kontraktor, dengan perjanjian bahwa tempat tersebut dapat harus
dibongkar setelah selesai pekerjaan. Penjaga keamanan harus mendaftarkan
diri kepada kantor seksi Polisi terdekat.
8) Kontraktor harus menjaga dan merawat semua harta benda milik orang lain
atau pihak ke tiga disekitar lokasi pekerjaan.
Beton molen
Stamper
Alat test
Alat ukur waterpass
Theodolit
f)
Gerobak dll
PASAL 2.
PENJELASAN UMUM PEKERJAAN
Dalam melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor perlu memahami dan menghayati
dengan sebaiknya seluruh item pekerjaan yaitu Gambar Kerja, rencana kerja dan
Syarat-syarat Teknis seperti diuraikan dalam buku ini.
Didalam hal terdapat ketidakjelasan, perbedaan atau kesimpang siuran informasi di dalam
pelaksanaan, kontraktor wajib mengadakan pertemuan dengan Direksi
Pelaksanan untuk mendapatkan penjelasan pelaksanaan.
PASAL 3
LINGKUP PEKERJAAN DAN LOKASI
1
Pekerjaan yang akan dilaksanakan ialah : Lansekap Kawasan Politeknik Ilmu Pelayaran
Keliling Bangunan Main Building PIP MAkassar
2 Lingkup Pekerjaan Melaksanakan pekerjaan antara lain :
a. Pemasangan Paving Blok Area depan
simulator
b. Pengurugan tanah subur dan peninggian
elevasi
c. Pmbuatan talud/kansteen penahan tanah
d. Penanaman Pohon dan Rumput
PASAL 4.
MEMULAI KERJA
Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah tanggal Penunjukan atau Surat Perintah
Kerja (SPK), Pihak Pemborong harus sudah memulai melaksanakan pekerjaan fisik secara
nyata di lapangan.
Sebelum pelaksanaan dimaksud, Pemborong harus memberitahukan kepada Pihak ke
Satu secara tertulis.
PASAL5.
MOBILISASI
Mobilisasi yang dimaksud adalah hal-hal sebagai berikut
1. Transportasi peralatan kerja sesuai daftar alat-alat dan barang-barang yang
diajukan dalam penawaran, dari tempat pembuatannya
(pabrik) ke lokasi
dimana akan digunakan.
2. Pembuatan kantor pemborong, gudang dan lain-lain dilokasi pekerjaan untuk
keperluan pekerjaan
3. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak pemberitahuan memulai kerja,
kontraktor/Pemborong harus menyerahkan program mobilisasi kepada Direksi
Pekerjaan untuk disetujui.
PASAL 6.
RENCANA KERJA
1. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, kontraktor/pemborong wajib
membuat rencana kerja pelaksanaan dari bagian-bagian pekejaan berupa BarChart dan S-Curve Bahan dan tenaga kerja
2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Direksi Pekerjaan, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah
Surat Keputusan Penunjukan (SPK) diterima Kontraktor/ Pemborong.
3. Kontraktor/Pemborong wajib memberikan salinan rencana keja rangkap 4 kepada
Direksi Pekerjaan, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada dinding
ruang kerja Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik
kemajuan/prestasi kerja.
4. Kontraktor harus selalu dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal
rencana Kerja tersebut di atas.
5. Direksi Pekerjaan akan menilai prestasi pekerjaan
berdasarkan rencana kerja tersebut.
Kontraktor/Pemborong
PASAL 7.
TENAGA DAN SARANA KERJA
Kontraktor/Pemborong harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan- bahan,
peralatan berikut alat Bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian pekeoaan serta
mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan-bahan,
alatalat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan beriangsung sehingga
seluruh pekerjaan selesai dengan sempuma sampai dengan diserah terimakan pekerjaan
tersebut kepada Direksi Pekerjaan.
1. TENAGA KERJA/TENAGA AHLI
Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman dengan jenis
danvolume pekerjaan yang akan dilaksanakan
2. PERALATAN
Menyediakan alat-alat Bantu, seperti mesin las, alat-alat bor, alat-alat pengangkat
dan pengangkut serta peralatan lain yang benar-benar diperlukan dalam
pelaksanaan Pekerjaan ini
3. PENYEDIAAN DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA
Tenaga Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor
selama masa
pekerjaan. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya
diperkenankan untuk penggunaan sementara atas petunjuk Direksi
Pekerjaan.
PASAL 8.
LAPORAN HARIAN DAN MINGGUAN
1.
2.
3.
4.
10
PASAL 9.
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bila terdapat gambar yang tidak sesuai dengan Rencana kerja dan Syarat syarat
(RKS), maka harus dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan dan selanjutnya
akan dibahas bersama untuk ditentukan solusinya.yang mengikat/beriaku adalah RKS
Untuk revisi-revisi pada lokasi, dan detail gambar mungkin akan dilakukan didalam
waktu Pelaksanaan Pekerjaan.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan gambar dan spesifikasinya, dan tidak boleh mencari
keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam gambar atau dari ketidak sesuaian
dalam gambar dan spesifikasinya.
Direksi Pekerjaanakan memberikan instruksi berkenaan dengan penafsiran
yang semestinya untuk memenuhi ketentuan gambar dan spesifikasinya. Permukaanpermukaan pekedaan yang sudah selesai harus sesuai dengan garis, lapisan bagian
dan ukuran yang tercantum dalam gambar, kecuali bila ada ketentuan lain dari
Direksi Pekerjaan.
Perbedaan Gambar
Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam suatu disiplin
kerja, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang
berlak/mengikat
Mengingat
setiap
kesalahan
maupun
ketidak
telitian
didalam
pelaksanaan satu bagian pekerjaan akan selalu mempengaruhi bagian
pekerjaan lainnya, maka didalam hal terdapat ketidak jelasan, kesimpang
siuran, perbedaan-perbedaan dan ataupun ketidak sesuaian dan keraguraguan diantara setiap Gambar Kerja, Kontraktor diwajibkan melaporkan
kepada Konsultan Pengelola Proyek secara tertulis, mengadakan pertemuan
dengan Direksi Pekerjaan, untuk mendapat keputusan gambar mana yang akan
dijadikan pegangan
Shop Drawing
11
Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua
data yang dipedukan termasuk pengajuan contoh dari semua bahan,
keterangan produk, cara pemasangan dan atau spesifikasi/persyaratan
khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang belum tercakup secara lengkap
di dalam gambar Kerja/Dokumen Kontrak maupun di dalam Buku ini.
Kontraktor
wajib
mengajukan
shop
drawing
tersebut
kepada
Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan tertulis. Semua gambar yang
dipersiapkan oleh Kontraktor dan diajukan kepada Direksi Pekerjaan
untukdiminta persetujuannya harus sesuai dengan format standar dari
proyek dan harus digambarkan pada kertas yang dapat direproduksi.
Setelah
pekerjaan
selesai
dan
diserah
terimakan,
Kontraktor
berkewajiban membuat gambar-gambar yang memuat seluruh perubahan,
dan sesuai dengan kenyataan yang telah dikerjakan oleh kontraktor (AsBuilt
Drawing).
Biaya untuk penggambaran As-Built Drawing, sepenuhnya
menjadi tanggungan Kontraktor.
dan
PASAL 10.
TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR
1. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja .
2. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan kerja yang timbul
akibat pelaksanaan pekerjaan.
3. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan,
maka Kontraktor
berkewajiban
memberikan saran-saran
perbaikan kepada Direksi Pekerjaan.
4. Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor bertanggung jawab atas
kerusakan yang timbul
5. Kontraktor bertanggunq jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
6. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor
7. Selama pelaksanaan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan
bahan/ material, barang milik PP PON , milik Pihak ketiga yang ada di lokasi,
maupun pekerjaan yang dilaksakannya sampai tahap serah terima.Bila terjadi
kehilangan bahan-bahan
yang telah disetujui, baik yang telah dipasang
maupun belum adalah tanggung jawab kontraktor.
12
8. Apabila
terjadi
kebakaran,
Kontraktor
bertanggung
jawab
atas
akibatnya, baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa
9.
Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor harus segera mengangkut bahan
bongkaran dan sisa-sisa bahan lainnya yang sudah tidak dipergunakan lagi
keluar lokasi pekerjaan.
Segala pembiayaannyamenjadi tanggungan
kontraktor.
PASAL11.
PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA
Pekerjaan
ini
mencakup
pembersihan,
pembongkaran
dan pembuangan
sertapembersihan puing-puing bekas kerja, kecuali benda-benda yang telah
ditentukan harus tetap ditempatnya atau harus dipindahkan sesuai dengan ketentuan
pasal-pasal
yang
lain
dari spesifikasi ini.Pekerjaan
ini
mencakup juga
perlindungan/penjagaan terhadap benda-benda yang ditentukan harus tetap
berada ditempatnya dari kerusakan atau cacat.Segala objek yang berada di ruangan.
BAB II
SYARAT-SYARAT
TEKNIS LANDSCAPE
PASAL 1
PEKERJAAN PAVING
1.
2.
Sebelum Paving block dipasang pastikan struktur dari lahan yang hendak di Paving
dalam keadaan benar-benar padat. Apabila belum padat dapat dipadatkan dengan
menggunakan mesin Roller (Wales) atau Stamper kuda. Hal ini agar lahan yang telah
dipasang paving block tidak amblas.
Sebelum pekerjaan pemasangan paving kita mulai, kita harus memperhatikan syaratsyarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:
a. Lapisan Subgrade
Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu,
sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita perlukan
untuk kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1,5 %. Subgrade atau
lapisan tanah dasar tersebut harus kita padatkan dengan kepadatan minimal 90
% MDD (Modified Max Dry Density) sebelum pekerjaan subbase dilaksanakan
sesuai dengan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Ini sangat penting untuk
kekuatan landasan area paving nantinya.
b. Lapisan Subbase
Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis
yang kita butuhkan. Profil lapisan permukaan dario subbase juga harus
mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan.
Kemiringan ini sangat penting untuk jangka panjang kestabilan paving kita.
c. Kanstin/Penguat Tepi. Lapisan ini berupa pasir urug yang kandungan lumpurnya
tidak boleh lebih dari 2%. Dipadatkan sampai mencapai 90%
13
Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum
pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving
pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada
hasil akhirnya.
d. Drainage/Saluran Air
Seperti halnya kanstin, Drainage atau Saluran air ini juga harus sudah kita pasang
sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan untuk
effisiensi waktu/kecepatan pekerjaan. Drainage yang dikerjaan setelah paving
terpasang akan sangat mengganggu pekerjaan pemasangan paving itu sendiri
karena harus membongkar paving yang sudah terpasang.
3. Sesuaikan spesifikasi beban yang akan melewati lahan yang akan dipasang paving
dengan material pendukung untuk landasan area paving. Material tersebut dapat
berupa : Limestone,
a. Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/ sudah level.
b. Pasang Kanstin beton sebagai pengunci paving block, agar paving block yang
sudah terpasang tidak bergeser.
c. Gelar pasir tebal 20 cm mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian
diratakan dengan menggunakan jidar kayu.
d. Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan, sementara
pekerja pemasang paving berada diatas paving yang telah terpasang.
e. Material yang dipakai adalah Paving t = 8cm mutu beton K 300 ukuran t =
8cm, p=20cm, lebar=10cm.
f. Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block (las-lasan),
potong paving block dengan menggunakan alat pemotong paving block / paving
block cutter.
g. Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya kita lakukan
pengisian antar naat paving block tersebut (pengisian joint filler) dengan
menggunakan abu batu.
h. Padatkan paving block yang telah terpasang dengan menggunakan baby roller
atau stamper kodok 1 sampai 2 kali putaran agar timbul gaya saling mengunci
antar paving block satu sama lainnya.
i. Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa abu batu.
14
PASAL 2
PEKERJAAN KANSTIN
1.
Pekerjaan Kanstin
a.
Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan meliputi pengadaan tenaga kerja,bahan -bahan peralatan
danalat-alat bantu
yang diperlukan
dalam pelaksanaan
pekerjaan
ini,hinggadapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
Pekerjaan urugan meliputi seluruh pekerjaan yang disebutkan dalamdetail yang
disebut/ditunjuk
dalam gambar
atau sesuai
dengan petunjuk Direksi/Pengawas
Pekerjaanc . S e l u r u h s i s a u r u g a n y a n g t i d a k t e r p a k a i u
n t u k p e n i m b u n a n d a n penimbunan kembali,juga seluruh sisasisa,puing-puing,sampahsampahharus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.Seluruh biaya untu
k iniadalah tanggung jawab Kontraktor.
b.
Bahan
Material yang dipergunakan adalah Kanstin ukuran t = 45cm, l =
50cm, dan tebal 15cm mutu beton K - 250
Untuk
bahan
campuran
Semen,pasir dan air pasangan adalah sama dengan yang ditentukandalam
pekerjaan betonc.Adukan yang dipakai untuk pasangan kanstin adalah
dengan campuran1 PC : 3 Psr.3 ) P e m a s a n g a n a.
c.
Galian pas Kanstin beton yang sudah jadi dialasi dengan pasir urug
yang bersih dengan ketebalan sesuai dengan gambar.kemudian disiramdengan
air hingga jenuh.Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan beton
kanstin
d.
Kanstin
beton yang telah dipasang
dengan adukan campuran 1 PC : 3Psr .terpasang
padat dan antara kanstin harus dilapisi adukan serta pasangan
permukaan atas kanstin harus datar/rata dan waterpa
PASAL 3
PEKERJAAN TANAMAN
1.
Umum
a.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi
- Pekerjaan Galian,
- Pekerjaan Penahan sementara tanaman
- Pekerjaan Pengadaan dan penanaman Pohon dan Rumput
- Pemeliharaan
- Penyiraman
- Pemupukan
15
b.
2.
Pengukuran Peil
(Levelling)
Sebagai patokan tinggi peil (level) bangunan, adalah peil 0,00
Bangunan existing.
Penentuan ini harus diperiksa kembali dan mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas.
Bilamana terdapat perbedaan ukuran-ukuran harus segera melaporkan
kepada
Konsultan
Pengawas
sebelum
ilaksanakan.
Pemakaian ukuran yang keliru sebelum dan selama pelaksanaan
pekerjaan, menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diharuskan menggunakan alat-alat
(instrumen)
yang perlu (dan tidak rusak) untuk mendapatkan ukuran, sudut-sudut dan
ukuran tegak secara tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu,
dihindari cara-cara pengukuran dengan perasaan, penglihatan dan secara
kira- kira.
Pekerjaan Galian
Galian tanah untuk pondasi dan galian-galian lainnya harus dilakukan
menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan peil-peil yang tercantum
pada gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama dan akar-akar
pohon yang terdapat pada bagian pondasi yang akan dilaksanakan harus
dibongkar dan dibuang. Bekas- bekas pipa saluran yang tidak dipakai harus
disumbat.
Apabila pada lokasi tersebut terdapat pipa air, pipa gas, pipa-pipa
pembuangan, kabel-kabel listrik, telepon dan sebagainya yang masih
dipergunakan, maka secepatnya diberitahukan kepada Konsultan Pengawas
atau
instansai
yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk
seperlunya.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor
bertanggungjawab penuh atas segala
kerusakan- kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.
Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan,
maka
Kontraktor harus mengisi/mengurangi daerah tersebut dengan bahan-bahan yang
sesuai dengan syarat-syarat pengisian bahan pondasi yang sesuai dengan
spesifikasi
pond
asi.
16
PERSYARATAN UMUM :
-
17
Bahan tanaman yang akan dipergunakan harus diajukan dan diserahkan kepada
pengawas untuk disetujui.
c.
1).
18
4.
Waktu muat dan bongkar tanaman dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai
rusak baik tanaman maupun tanahnya.
4. 1. Lingkup Pekerjaan
19
pembersihan tempat kerja dari benda / bekas tanah asal (tanah sub
soil, benda/bekas bangunan /struktur bangunan yang tidak berguna
lagi, yang dapat mengganggu pelaksanaan dan kelancaran kerja di
tempat tersebut.
Tanah disiram merata diseluruh area penanaman agar dapat diketahui
rata tidaknya permukaan tanah, jika didapat permukaan tanah yang
tidak rata, segera diisi kembali tanah baru dengan olahan yang sama.
Khusus untuk area rumput atau ground cover dibiarkan saja karena
kondisi eksisting sudah tertanam dengan baik.
5.
5. 1. Tanaman
Pelaksana / kontraktor menyiapkan jadual perawatan/ maintenance kepada
pemilik / Konsultan Pengawas. Pemilik / Konsultan Pengawas akan meminta
pertanggungjawaban atas pekerjaan maintenance, termasuk penyiraman,
pemupukan, penyemprotan, pencabutan tanah liar, penggemburan,
penyulaman tanaman dan sebagainya.
Kontraktor
harus
memperhatikan
site
selama
masa
pemeliharaan.
5. 2. Masa Pemeliharaan
Seluruh tanaman di jamin tetap hidup dan subur
setelah masa
pemeliharaan dan setelah dilakukan penyerahan Pekerjaan FHO.
Penggantian
tanaman/Penyulaman sebaiknya termasuk dalam masa
jaminan pemeliharaan.
Penyulaman ini merupakan penggantian tanaman yang mati atau sakit
dengan jenis, ukuran yang sama pada posisi yang sama.
Apabila ada tanaman yang mati/rusak selama masa pemeliharaan, maka
kontraktor wajib untuk menggantinya dengan tanaman baru yang sama
dengan spesifikasi yang sama.
20
6. PELAKSANAAN TANAMAN
Pelaksanaan :
-
21
BAB III
TATA CARA PEMELIHARAAN PASCA TANAM
Pasal 1
Maksud dan Tujuan
1).
2).
1.2.
Ruang Lingkup
Tata cara pemeliharaan tanaman lansekap jalan ini mencakup deskripsi,
persyaratan- persyaratan, ketentuan-ketentuan, cara pengerjaan dan jadwal
tentang pemeliharaan tanaman lansekap.
1.3.
Pengertian
Pupuk Organik, ialah pupuk alam yang dihasilkan dan kotoran hewan ternak
dan pupuk hijau dari sisa-sisa tanaman.
Pupuk Anorganik, ialah pupuk buatan yang dibuat di pabrik. Pupuk ini dapat
digolongkan berdasarkan jenis dan kandungan hara dalam pupuk tunggal dan
majemuk.
- Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsur
hara. Dikenal pupuk Nitrogen (N), pupuk fosfat (P) dan pupuk kalium (K). Pada
pupuk Nitrogen (N) di kenal pupuk Urea, Amonium Sulfat dan Amonium
Chlorida.
- Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung dua atau lebih jenis
unsur hara.
Dikenal pupuk NP, pupuk PK,pupuk NK dan pupuk NPK.
Pestisida ialah suatu senyawa kimia atau campuran beberapa senyawa kimia
yang dipergunakan untuk memberantas/ mematikan hama tanaman misalnya
Insektisida (untuk membunuh hama yang disebabkan oleh
serangga)
Rodentisida (untuk membunuh hama yang disebabkan oleh binatang
pengerat).
22
Fungisida ialah senyawa kimia atau campuran beberapa senyawa kimia yang
dipergunakan untuk memberantas/ membunuh cendawan yang menyebabkan
penyakit.
Unsur Hara Tanah ialah unsur yang paling menentukan pertumbuhan tanaman,
biasanya ada 3 (tiga) unsur hara makro yaitu nitrogin, fosfor dan kalium.
Umumnya unsur ini terdapat dalam jumlah kurang dalam tanah dan perlu
ditambah dengan melakukan pemupukan.
Pemeliharaan Pasca Tanam yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan
terhadap tanaman sejak selesai ditanam sampai batas waktu minimal 3 (tiga)
bulan dan dilaksanakan secara intensif agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Pemeliharaan Rutin yaitu kegiatan pemeliharaan tanaman yang dilakukan
terhadap semua tanaman yang berada di median dan jalur tepi di dalam Daerah
Milik Jalan (DAMIJA) dengan mengikuti tahapan dan jadwal kegiatan yang
disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.
PASAL 2
KETENTUAN - KETENTUAN
2.1.
Umum
2.1.1 Persyaratan Pemeliharaan Tanaman
1).
Penyiraman
Penyiraman dilakukan untuk menjaga tanaman agar tidak mati kekeringan.
2).
3).
tanah
dan
Pemangkasan
(1) Pemangkasan pada pemeliharaan Pasca Tanam dilakukan :
- Untuk tanaman pohon dan semak/perdu dengan memangkas daun
atau ranting yang patah, mati/ kering, agar pertumbuhan tanaman
tidak terganggu.
- Untuk menjaga kesehatan tanaman bila ada daun, atau ranting yang
terkena penyakit setelah dipangkas harus segera dibuang agar tidak
menular ke bagian tanaman lainnya
(2) Pemangkasan pada pemeliharaan rutin dilakukan :
- Untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman yang sudah tidak
teratur dan mengganggu lingkungan/penglihatan pemakai jalan.
23
- Untuk menjaga kesehatan tanaman bila ada daun, atau ranting yang
terkena penyakit, jamur atau parasit lainnya, perlu segera dipangkas
agar tidak meluas ke bagian tanaman lainnya.
- Untuk menghilangkan dahan/ranting yang tua/rusak dan mati.
- Untuk mempertahankan bentuk atau dimensi dan ukuran tanaman.
- Untuk mengurangi penguapan pada musim kemarau panjang
sehingga tanaman tidak mati kekeringan (dilakukan pada akhir musim
hujan).- Untuk mengurangi jumlah dadaunan sehingga dahan tidak
patah pada musim hujan.
- Untuk menjaga pertumbuhan tanaman dengan baik, waktu
pemangkasan perlu diatur dengan tepat yaitu ;
x
setelah musim berbunga/berbuah,
x
pada akhir musim hujan,
x untuk
membuat
bentuk
pohon/tanaman
yang
ideal
seperti
yang rencanakan pemangkasan harus dilakukan pada
saat tanaman sedang berdaun lebat.
4).
Pemupukan
Kegiatan pemupukan dilakukan :
(1)
(2)
24
6).
Penggantian Tanaman/Penyulaman
Tanaman Lansekap jalan yang perlu diganti
adalah : (1) Tanaman yang mati/hilang
(2)
Tanaman yang rusak (dapat karena
tertabrak)
(3) Tanaman yang terkeha serangan hama yang parah sehingga dapat
menular ke tanaman lain.
25
Teknis
2.2.1.
- tenaga kerja
kasar yang
berpengalaman
26
Bahan
- Air yang bebas dari kotoran, minyak, zat kimia atau lainnya
yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
- Jumlah air yang dibutuhkan ; untuk pohon : + 10 l/
pohon untuk semak : + 5 l/pohon untuk rumput/penutup
tanah + 5 l/m2
27
3). Pemangkasan
Jadwal pemangkasan untuk setiap jenis tanaman tidak sama dan disesuaikan
dengan proporsi bentuk tanaman yang diharapkan (sesuai dengan rencana).
Peralatan :
- Gergaji dahan
- Gunting
rumput
- Gunting
ranting
Golok/sabit
- Tali
tambang
- Karung untuk pengumpul sampah
- Kereta
dorong
- Peralatan pengaman lalu-lintas
- Sapu
lidi
- Pakaian seragam dengan warna mencolok dan
menggunakan topi.
28
Peralatan :
- Cerek siram
Ember
Cangkul
Sekop
Alat penyemprot
Peralatan pengaman lalu-Iintas
Tongkat pelubang tanah
Pakaian seragam dengan warna mencolok dan
menggunakan topi.Bahan :
Pupuk organik
:
pupuk hewan temak yang telah matang (+ 6
bulan). Pupuk ini arus bersih dad rumput liar atau
tanaman liar lainnya.
Pupuk anorganik
:
Jenis pupuknya adalah NPK atau TSP dengan
dosis untuk pohon
25
gram/pohon,
untuk
perdu/semak
2 , 5 gram/pohon untuk rumput 2 . 5 g
r a m p e r M 2 (Urea).
wama
mencolok
dan menggunakan
Bahan
topi.
Garpu tanah
Sekop
Serok taman
Cangkul
Kereta dorong
Peralatan pengaman lalu-Iintas
Linggis, alat pemotong, sapu lidi
Pakaian seragam dengan warna mencolok clan menggunakan
: Tanaman
pengganti
Tanah subur (top soil)
Pupuk kandang/ pupuk anorganik
Penopang tanaman (Bambu, kayu atau besi)
Tali
29
PASAL 3
CARA PENGERJAAN
3.1.
Jenis Pemeliharaan
Untuk dapat menentukan tahapan dan jadwal pemeliharaan terhadap tanaman
lansekap jalan, perlu diadakan pengamatan/evaluasi terhadap kondisi tanaman
yang tumbuh di lokasi yang akan ditangani pemeliharaan lansekap jalan antara lain
Jenis Pemeliharaan
3.2.
1)
Kondisi Tanaman
Jenis Tanaman
Pasca Tanam - 3
bulan dihitung sejak
selesai
penanaman.
- Baru ditanam
(masa
pertumbuhan).
Pohon, semak
rumput/penut
up
tanah.
Pemeliharaan Rutin
- Tanaman yang
ada (tanaman
lama dan
tanaman baru
atau sisipan).
Pelaksanaan Pekerjaan
Pemeliharaan
Pemeliharaan Pasca Tanam
Pekerjaan pemeliharaan pasca tanam meliputi pekerjaan pemangkasan dahan
yang kering/mati, penggemburan tanah dan membersihkan tanaman/rumput
liar di sekitar tanaman pokok, perbaikan saluran-saluran yang tererosi,
penggunaan
fasilitas
perlindungan
bagi
tanaman,
memperbaiki/mengganti
daerah-daerah
di
mana lempengan rumput
tidak tumbuh dengan balk dan penggantian tanaman yang mati serta
penyiraman secara teratur sampai tanaman tumbuh dengan subur. Secara
terinci jadwal pemeliharaan pasca tanam dapat dilihat pada tabel 1.
30
3)
(b) Rumput
- Dipangkas dengan ketinggian/tebal rumput + 5 cm dari permukaan
tanah.
- Untuk perapihan rumput pada daerah tepi dilakukan pengetrekan
dengan alat cangkul kecil atau gunting rumput.
31
4)
5)
Cara Pemupukan :
(a)
Diberi dengan cara menabur pada tanah yang telah didangir sedalam 15 20 cm di sekeliling batang pohon selebar diameter tajuk, kemudian pupuk
ditutup tanah kembali dan disiram dengan air agar cepat larut.
(b)
(c)
(d)
Pemakaian pupuk
dilaksanakan minimal 1
bulan
penanaman dan setelahnya dilakukan minimal 1 bulan sekali.
setelah
Pemberantasan hama dilakukan dengan insektisida secara berulangulang tiap 1 minggu sekali, sampai tanaman bebas dari hama yang
menyerang. Apabila serangan cukup berat, penyemprotan dapat dilakukan
2 kali seminggu.
(b)
32
33
6)
34
Isi lubang dengan media tanam dengan komposisi tanah subur dan pupuk
kandang dengan perbandingan = 3 : 2 , masukkan tanaman pengganti
secara hati-hati, setelah kaleng atau plastik pembungkus tanaman dibuka dan
dibuang keluar lokasi. Kemudian media tanam dipadatkan
Untuk menjaga agar perakaran tanaman tidak patah, perlu ditunjang dengan
bambu penahan (steger) sampai pohon tumbuh dengan baik
(b)
3.3.
35
PASAL IV
JADWAL PEMELIHARAAN
4.1.
4.2.
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin pada lansekap jalan dilakukan balk pada tanaman lama yang sudah
ada maupun merupakan kegiatan lanjutan setelah selesai pemeliharaan pasca tanam.
Pekerjaan pemeliharaan rutin jalan dengan tahapan dan jadwal kegiatan
36