SKRIPSI
Oleh:
Ghina Maula Fida
G1D009072
Saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan atau
kesarjanaan lain di suatu perguruan tinggi. Sepanjang pengetahuan saya, juga
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar
pustaka.
ii
iii
PRAKATA
Untaian puji syukur terindah peneliti panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas
segala nikmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian
dengan judul Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan
Kebersihan Organ Reproduksi saat Menstruasi pada Remaja Putri dengan
Retardasi Mental dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memenuhi derajat
Sarjana Keperawatan pada Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran dan IlmuIlmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Penelitian ini telah dibuat sebaik-baiknya oleh peneliti. Akan tetapi,
peneliti menyadari bahwa dalam pembuatan penelitian ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca yang sifatnya membangun demi tercapainya kesempurnaan di masa yang
akan datang.
Penelitian ini selesai dibuat atas dorongan dan bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dr. Warsinah, M.Si, Apt., selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu
Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman.
2. Dr. Saryono, S.Kp.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman.
iv
FKIK
UNSOED;
Dosen,
Karyawan,
dan
Mahasiswa
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, sholawat
dan salam tercurahkan pada baginda Rasullullah SAW, puji syukur telah
memberikan penulis kesempatan untuk menjadi seorang mahasiswa. Rahmat,
kasih dan sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Terima kasih
kepada pihak yang selalu mendukung dan memotivasi penulis selama penyusunan
karya tulis ini.
1. Kedua orang tua penulis yang tercinta dan penulis hormati Ibuku (Ibu
Masyitoh) dan Bapakku (Bapak Mohammad Masnun), yang selalu
mendoakan, mensupport dari kejauhan serta dengan sabar menunggu penulis
menjadi sarjana.
2. Ketiga adik penulis, Linda, Azki, Daffa, support, doa dan kasih sayang yang
selalu tercurahkan
3. Pembimbing I Ibu Dian, terimakasih tak terhingga atas bimbingan yang sangat
berperan penting dalam penyusunan karya ini. Ibu Rahmi selaku pembimbing
II terima kasih atas banyak waktu untuk membimbing, Ibu Lut selaku penguji
yang telah memberikan banyak saran dan masukkan dalam karya tulis ini.
4. Pahlawan tanpa tanda jasa, guru-guru SD, guru-guru MTs NH dan guru-guru
MAN Model Ciwaringin Cirebon. Seluruh dosen Jurusan Keperawatan
Unsoed, tempat penulis menimba ilmu hingga menjadi sarjana.
vi
RIWAYAT HIDUP
NAMA
Alamat
: ghilzava.25@gmail.com
Riwayat Pendidikan
:
1. SD N 1 Cipeujeuh Kulon
2. MTs Nurul Huda Munjul
3. MA N Model Ciwaringin Cirebon
4. Jurusan Ilmu Keperawatan Fakultas
vii
viii
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................. iii
PRAKATA .......................................................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................................. vii
ABSTRAK .......................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................................ 8
E. Keaslian Penelitian ........................................................................................................ 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori .............................................................................................................. 13
1. Remaja .................................................................................................................. 14
2. Remaja Putri dengan Retardasi Mental .................................................................. 15
3. Proses Menstruasi .................................................................................................. 17
x
a. Pengertian ....................................................................................................... 17
b. Fisiologi Menstruasi........................................................................................ 18
c. Faktor Yang Mempengaruhi Menstruasi ........................................................ 20
d. Tanda dan Gejala ............................................................................................ 21
4. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatian Saat Menstruasi ................................................. 21
5. Konsep Kebersihan Daerah Kewanitaan (Vulva Hygiene) .................................... 22
a. Pengertian ....................................................................................................... 22
b. Tujuan Kebersihan Alat Kelamin ................................................................... 22
6. Prosedur Pelaksanaan Vulva Hygiene Saat Menstruasi .......................................... 22
7. Pengertian Pengetahuan .......................................................................................... 23
a. Tingkat Pengetahuan ...................................................................................... 24
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ........................................... 25
8. Pendidikan Kesehatan ............................................................................................. 26
a. Pengertian Pendidikan Kesehatan ................................................................... 26
b. Tujuan Pendidikan Kesehatan......................................................................... 26
c. Media Pemberian Pendidikan Kesehatan ....................................................... 27
B. Kerangka Teori.............................................................................................................. 31
C. Kerangka Konsep .......................................................................................................... 32
D. Hipotesis ....................................................................................................................... 32
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ........................................................................................................... 33
B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................................... 34
C. Populasi dan Sampel ..................................................................................................... 34
xi
Pemberian
Pendidikan
Kesehatan
Terhadap
Kegiatan
xii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian dari Jurusan Keperawatan
Lampiran 3. Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 4. Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 5. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 6. Permohonan Menjadi Asisten Penelitian
Lampiran 7. Persetujuan Menjadi Asisten Penelitian
Lampiran 8. Lembar Satuan Acara Pembelajaran
Lampiran 9. Materi Pendidikan Kesehatan Pada Remaja Purti Retardasi Mental
Lampiran 10. Lembar Kuesioner Pre Test dan Post Test
Lampiran 11. Lembar Observasi atau Redemonstrasi Responden
Lampiran 12. Tabulasi Hasil Data Penelitian
Lampiran 13. Hasil Uji Normalitas
Lampiran 14. Hasil Uji T-test
Lampiran 15. Blangko Bimbingan Skripsi
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
dalam melakukan kebersihan diri, akan tetapi remaja putri usia 15 tahun atau
bahkan usia 19 tahun yang sedang menstruasi atau sudah mengalami
menstruasi dan pada saat menstruasi terkadang lupa waktunya penggantian
pembalut dikarenakan faktor kecerdasan yang di bawah ratarata dan daya
ingatnya yang kurang. Kemampuan perawatan diri remaja putri dengan
retardasi mental pada saat menstruasi sebagian besar masih tergantung atau
belum mandiri.
Endaryati (2009) menyatakan bagi remaja putri normal tidak perlu ada
bantuan untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan perawatan diri.
Bagi remaja putri dengan retardasi mental dalam perkembangannya akan
mengalami keterlambatan dalam melakukan tugastugas kehidupan, bahkan
sampai dewasapun mereka belum dapat merawat dirinya sendiri dengan
sempurna. Adelia (2012) mengatakan sebagai makhluk individu dan sosial,
remaja dengan retardasi mental mempunyai hasrat untuk memenuhi segala
kebutuhan sebagaimana layaknya anak normal lainnya, akan tetapi upaya
individu tersebut lebih sering mengalami hambatan atau kegagalan yang
berarti karena kesulitan melakukan penyesuaian diri dan memenuhi tuntutan.
Remaja putri dengan retardasi mental membutuhkan pengetahuan
terkait kebersihan alat reproduksi pada saat menstruasi, (Ratna dalam Muin,
dkk 2013) menyatakan bahwa alat reproduksi merupakan salah satu organ
tubuh yang sensitif dan memerlukan perawatan khusus, terutama saat
menstruasi meliputi waktu pergantian pembalut, cara membersihkan area
vagina yang benar, untuk mencegah dampak terjadinya faktor resiko infeksi
terjadi pada remja putri dengan retardasi mental yang sedang menstruasi
adalah mereka tidak sadar bahwa pembalut yang digunakan sudah tidak
mampu menampung darah menstruasi pada akhirnya menembus keluar
pakaian yang dikenakan.
Hal ini mengakibatkan remaja putri tersebut menjadi pusat perhatian
teman-temannya, dan menjadi bahan olok-olokan atau ejekan temantemannya. Dampak dari ketidakmampuan atau kurang pengetahuan ramaja
putri dengan retardasi mental tentang cara menjaga kebersihan organ
reproduksi saat menstruasi antara lain remaja putri tersebut merasa malu,
takut, citra dirinya turun dan rendah diri. Akibat lain dari ketidaktepatan
penggantian pembalut mengakibatkan kelembaban pada area vagina,
menyebabkan ketidaknyamanan, gatalgatal pada area vagina dan dapat
menyebabkan infeksi, atau mengganggu kesehatan reproduksi.
Faktor yang menyebabkan anak retardasi mental kurang merawat
kebersihan dirinya adalah kemampuan kecerdasan yang terhambat, sehingga
mempengaruhi kemampuan dalam menjaga dan merawat kebersihan dirinya.
Beberapa faktorfaktor yang mempengaruhi kemandirian remaja dengan
retardasi mental dalam penelitian Ramawati (2011) terbagi dalam faktor
internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari usia, kemampuan kognitif,
kondisi fisik, dan gender (jenis kelamin, faktor pertumbuhan, faktor
perkembangan) sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan dan
faktor keluarga atau orang tua. Orang tua yang menganggap anaknya yang
mengalami retrdasi mental tidak bisa melakukan banyak hal sehingga
individu,
meningkatkan kesehatan.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap
kemampuan merawat kebersihan organ reproduksi saat menstruasi pada
remaja putri yang mengalami retardasi mental di SLB Kuncup Mas
Banyumas.
B. Perumusan Masalah
Kebersihan organ reproduksi sangat penting bagi setiap wanita. Begitu
pun bagi remaja putri yang masih memiliki sedikit pengetahuan tentang
pendidikan kesehatan organ reproduksinya. Terlebih lagi bagi remaja putri
dengan retardasi mental yang membutuhkan perhatian lebih.
Pendidikan kesehatan adalah salah satu cara untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-
2.
3.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Menambah literatur atau sumber bacaan untuk mengetahui
kemampuan perawatan diri remaja putri dengan retardasi mental pada
saat menstruasi.
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi Remaja Putri Dengan Retardasi Mental
Remaja putri dengan retardasi mental dapat memperoleh pengetahuan
tentang cara melakukan perawatan diri selama menstruasi.
b. Bagi Orang Tua
Memberikan informasi kepada orang tua untuk lebih memperhatikan
kebersihan organ reproduksi putrinya yang berkebutuhan khusus
(retardasi mental) pada saat menstruasi.
c. Bagi Lembaga Pendidikan (SLB)
Sebagai referensi pengembangan pembelajaran bina diri di sekolah.
d. Bagi Jurusan Keperawatan FKIK Unsoed
Dapat dijadikan referensi dan materi dalam pembelajaran pengenalan
anak dengan kebutuhan khusus
e. Bagi Peneliti
Peneliti
dapat
belajar
melakukan
penelitian ilmiah
dengan
E. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi
remaja terhadap tingkat pengetahuan kebersihan organ reproduksi saat
memstruasi pada remaja retardasi mental belum pernah diteliti, akan tetapi
terdapat penelitian serupa yang pernah dilakukan, diantaranya yaitu:
1. Penelitian yang berhubungan dengan reproduksi remaja adalah
Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan
Reproduksi Remaja Perempuan SMP Muhammadiyah 7 Surakarta,
yang
dilakukan
oleh
Wardani
(2010).
Penelitian
tersebut
10
Daerah
Kewanitaan
Saat
Menstruasi
Di
SMA
hasil
11
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Buku
manual
AAMR
(American
Association
on
Mental
13
1. Remaja
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanakkanak ke dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (2007) adalah 12
sampai 24 tahun. Sedangkan batasan usia menurut Depkes RI adalah
antara 1019 tahun dan belum kawin (Sari, Santoso & Sayono, 2010).
Efendi dkk (2009) menjelaskan remaja yang dalam bahasa
aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa latin aketdolescere yang
artinya tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan (kata
bendanya, adolescentia yang berarti remaja). Ali dan Asrori (2010)
menambahkan remaja merupakan tahapan seseorang di mana ia berada di
antara fase anak dan dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik,
perilaku, kognitif, biologis dan emosi.
Masa remaja merupakan masa dimana dianggap sebagai masa
topan badai dan stress (Storm and Stress) (Fawziah, dkk, 2013).
Remaja memerlukan dukungan, perhatian, pengertian serta dorongan
untuk bisa menentukan kepribadian dan membantu menjelaskan
perubahan perubahan yang akan dialaminya sebagaimana organorgan
reproduksi mencapai kematangan.
a. Tumbuh Kembang Remaja
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta (2010) membedakan tumbuh
kembang remaja bedasarkan usia:
14
mengembangkannnya
dalam
bentuk
pacaran
(Soetjingingsih, 2004).
b. Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan anatara lain: mulai
menstruasi, payudara dan pantat membesar, indung telur membesar,
kulit
dan
rambut
berminyak
dan
tumbuh
jerawat,
vagina
15
16
3. Proses Menstruasi
a. Pengertian
Sari dkk (2010) menyatakan menstruasi merupakan hal yang wajar
dialami pada perempuan. Menstruasi adalah tanda dimana perempuan
sudah beranjak dewasa. Menstruasi atau haid merupakan perdarahan
yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah
berfungsi matang. Menarche adalah menstruasi yang pertama kali
biasanya pada usia 12 sampai 16 tahun (Kusmiran, 2011). Jangka waktu
dari hari pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi berikutnya
disebut siklus menstruasi. Ratarata panjang siklus menstruasi 28 hari,
tetapi masih dianggap normal apabila berlangsung 2135 hari. Siklus
menstruasi dibagi 2 tahap, yaitu tahap praovulasi (dari hari pertama
menstruasi sampai saat ovulasi) dan tahap pascaovulasi (dari saat ovulasi
sampai menstruasi berikutnya) (Ambardini, 2008).
Haid terjadi karena sel telur yang dilepaskan oleh ovarium tidak
dibuahi. Darah haid yang dikeluarkan melalui vagina merupakan darah
campuran yang terdiri atas darah 5080%, hasil campuran dari
peluruhan lapisan endometrium uteri (Hendrik, 2006). Ciri khas darah
haid berwarna agak kecoklatan sampai dengan merah segar dan kadangkadang mengandung bagian endometrium yang menggumpal (Badriyah,
2004).
b. Fisiologi Menstruasi
Kusmiran (2011) menjelaskan fisiologi menstruasi, sebagai berikut:
17
1) Stadium Menstruasi
Stadium berlangsung selama 37 hari, pada saat itu selaput rahim
dilepaskan sehingga timbul perdarahan.
2) Stadium Proliferasi
Fase berlangsung pada 79 hari. Dimulai sejak berhentinya
menstruasi sampai hari ke-14. Pertumbuhan dimulai dari desidua
fungsionalis yang mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin.
Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari
indung telur (ovulasi). Fase poliferasi berakhir sekitar 9 hari, atau
sampai ke 14 dari siklus 28 hari.
3) Fase Ovulasi atau fase Luteal
Fase ini ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel
ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang
akan meninggalkan folikel dan folikel akan mengkerut dan
berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum berfungsi untuk
menghasilkan
hormone
untuk
Sumber:
http://bebas.vlsm.org/v13/Sponsor/_SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0106%20Bio%202-12g3.htm
Gambar 1.1 proses menstruasi
c. Faktor yang mempengaruhi menstruasi
Faktor yang mempengaruhi menstruasi menurut Kusmiran (2011)
yaitu:
19
1) Faktor Hormon
Hormon yang mempengaruhi terjadinya menstruasi pada
seorang wanita yaitu: Follicle Stimulating Hormone (FSH),
Estrogen, Luteinizing Hormone (LH), progesteron.
2) Faktor enzim
Enzim Hidrolitik yang terdapat dalam endometrium
merusak sel yang berperan dalam sintesis protein, yang
mengganggi metabolisme sehingga, mengakibatkan regenerasi
endometrium dan perdarahan.
3) Faktor vaskuler
Saat
fase
poliferasi,
terjadi
pembentukan
sistem
pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteri-arteri, venavena, dan hubungan diantara keduanya.
4) Faktor prostaglandin
Endometrium mengandung prostaglandin E2 dan F2.
Dengan adanya desintegrasi endometrium. Prostaglandin terlepas
dan menyebabkan kontraksi miometrium sebagai suatu faktor
untuk membatasi perdarahan pada saat menstruasi.
d. Tanda Dan Gejala Menstruasi
Menurut Fakhri et all (2012) beberapa tanda dan gejala yang dapat
terjadi pada saat masa mentruasi, yaitu: payudara lebih sensitif jika
disentuh, dismenore atau nyeri pada uterus, sakit punggung, perubahan
20
21
dangan air dan sabun setelah buang air kecil atau buang air besar.
Vulva Hygiene adalah memelihara kebersihan alat kelamin luar
perempuan agar terhindar dari bakteri yang menyababkan infeksi
(Hidayat, 2009).
b. Tujuan kebersihan alat kelamin (Vulva hygiene)
Menurut Hidayat (2009), tujuan dilakukan vulva hygiene adalah
mencegah terjadinya infeksi pada vulva dan menjaga kebersihan
perineum dan vulva.
6. Prosedur pelaksanaan vulva hygiene saat menstruasi
Menurut Hidayat (2009), prosedur pelaksanaan vulva hygiene saat
menstruasi :
a. Membersihkan bagian luar organ seksual dengan air bersih setiap
buang air kecil atau pun air besar membasuh dari arah depan ke
belakang.
b. Menggunakan air hangat yang bersih untuk membersihkan organ
reproduksi.
c. Mengganti celana dalam sehari dua kali, memakai pakaian dalam
berbahan katun, untuk mempermudah penyerapan keringat.
d. Segera mungkin mengganti pembalut dan celana dalam jika merasa
tidak nyaman atau mulai terasa lembab teruatama pada hari hari
yang banyak mengeluarkan darah (hari pertama sampai ketiga), ini
dikarenakan darah bisa menjadi media yang sesuai untuk kuman
berkembang biak.
22
23
a. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup menurut Efendi dkk (2009) dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkatan antara lain:
1) Tahu (know), diartikan sebagai mengingat materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik
dari seluruh bahan yang dipelajari dan merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain :
menyebutkan, menguraikan, dan sebagainya.
2) Memahami (comprehensive), diartikan sebagai suatu kemampuan
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan dan sebagainya terhadap
objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (application), diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi
sebenarnya (real) atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,
prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis (analysis), adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi
masih di dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada
24
kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan
kata
kerja:
menggambarkan,
membedakan,
8. Pendidikan Kesehatan
a. Pengertian Pendidikan Kesehatan
Menurut Langevelt (dalam Maulana, 2009), pendidikan
kesehatan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan
yang dilakukan pada anak untuk menuju dewasa. Ciri orang dewasa
ditunjukkan oleh kemampuan secara fisik, mental, moral, sosial dan
25
26
menegakkan
pengertian
yang
diperoleh,
yaitu
27
28
4) Alat peraga
Cara penggunaan alat peraga sangat bergantung pada jenis alat
peraga, termasuk perlu dipertimbangkan faktor sasaran
pendidikan. Maulana (2007) menyatakan ada beberapa contoh
alat peraga yang sederhana yang dapat dipergunakan di
berbagai tempat, misalnya: Leaflet, model buku bergambar,
benda-benda yang nyata seperti buah-buahan, sayur-sayuran,
dan sebagainya dapat dijadikan media atau alat untuk
memberikan pendidikan kesehatan. Papan tulis, flipchart,
poster, leaflet, buku cerita bergambar, kotak gambar gulung,
boneka dan sebagainya dapat dijadikan media atau alat untuk
pendidikan kesehatan di kantorkantor dan sekolahsekolah.
Poster, spanduk, leaflet, fanel graph, boneka wayang, dan
sebagainya untuk media atau alat untuk pendidikan kesehatan
di masyarakat umum.
Prinsip alat peraga atau media bahwa pengetahuan yang ada pada
setiap orang diterima atau ditangkap melalui pancaindra. Menurut
penelitian para ahli, pancaindra yang paling banyak menyalurkan
pengetahuan ke otak adalah mata (75%-87%), sedangkan 13% - 25%
pengetahuan manusia diperoleh atau disalurkan melalui indra lainnya
(Maulana, 2007). Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan alat peraga
sangat berpengaruh untuk pendidikan kesehatan, terutama pada remaja
29
pendidikan
kesehatan
yang
dilakukan,
pada
akhirnya
30
B. Kerangka Teori
Kerangka teori penelitian merupakan kumpulan teori yang mendasari
topik penelitian, yang disusun berdasar pada teori yang sudah ada dalam
tinjauan teori dan mengikuti kaedah input, proses dan output (Saryono, 2011).
Remaja putri dengan
retardasi mental
Kebersihan organ
reproduksi
Proses Menstruasi
Pemberian
pendidikan kesehatan
Pengetahuan tentang
kebersihan organ
reproduksi
Gambar 2.1 Kerangka Teori. WHO (2004), Ahira (2010), Hidayat (2009),
Makhfudli & Efendi (2009), Maulana (2009).
31
C. Kerangka Konsep
Pre
Perlakuan
Pengetahuan
remaja
putri
dengan
retardasi mental
Pendidikan
Kesehatan
tentang cara menjaga
kebersihan
organ
reproduksi
Post
Pengetahuan
tentang
kebersihan organ
reproduksi
sebagai
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain pre experimental with one grup
pre and posttest without control grup design. Pengukuran variabel penelitian
dilakukan sebelum dan setelah pemberian pendidikan kesehatan tentang
kebersihan organ reproduksi. Pengukuran dilakukan sebelum dan setelah
perlakuan (Saryono, 2008). Penelitian dilakukan bertujuan mengetahui
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan kebersihan organ
reproduksi saat menstruasi pada remaja putri dengan retardasi mental.
Gambaran skema penelitian adalah sebagai berikut:
O1
(X)
O2
Keterangan:
O1
33
sampling
adalah
metode
pengambilan
sampel
34
35
(Independent variabel)
36
Definisi
Cara
Skala
Hasil ukur
Operasional
Ukur
Ukur
Pendidikan
Pemberian
kesehatan
pengetahuan
tentang
kebersihan
organ
reproduksi saat
menstruasi
diberikan
melalui
pendidikan
kesehatan
selama
10
menit
dan
demonstrasi
menggunakan
alat
peraga
selama 5 menit
Pengetahuan
Pengetahuan
Kuesioner Skor
total
Rasio
kebersihan
tentang
pengetahuan 0organ
kebersihan
8. Jawaban :
reproduksi
organ
Salah = 0
reproduksi
Benar = 1
meliputi
kebersihan
vagina,
pencegahan
infeksi,
cara
melakukan
vulva hygien
Usia remaja Usia
remaja
Usia dalam
putri dengan putri
yang Kuesioner tahun
Rasio
retardasi
sudah
mental
mengalami
menstruasi dan
bersekolah di
SLB,
sejak
dilahirkan
hingga
saat
pengambilan
data
Variabel
37
F. Sumber Data
1. Data Sekunder
Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari data yang tercatat di
sekolah mengenai remaja putri yang menjadi responden, meliputi usia dan
tingkat pendidikan atau kelas.
2. Data Primer
Data sekunder diperoleh melalui kuesioner yang digunakan dalam
penelitian, meliputi pengetahuan tentang menjaga kebersihan organ
reproduksi pada remaja putri dengan retardasi mental.
G. Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data
1. Tahap Persiapan
a. Permohonan izin dari pihak jurusan keperawatan untuk melakukan
studi pendahuluan, peneliti meminta izin kepada kepala sekolah SLB
yang menjadi sasaran penelitian.
b. Peneliti mempersiapkan materi dan konsep yang akan mendukung
penelitian.
c. Peneliti membuat proposal penelitian yang dilanjutkan dengan
pengujian proposal penelitian.
d. Melaksanakan revisi proposal penelitian sebelum melaksanakan
penelitian
yang
kemudian
dikonsultasikan
kembali
kepada
pembimbing I dan II .
e. Meminta permohonan izin penelitian dengan menyerahkan surat izin
penelitian kepada Kepala Sekolah SLB.
38
39
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar lebih mudah dan hasilnya lebih baik
(cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah diolah (Saryono,
2011). Instrumen yang digunakan peneliti adalah wawancara dengan
kuesioner.
Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
atau kuesioner tertutup atau berstruktur dengan pilihan jawaban yang terbatas.
Menurut Hidayat (2008), angket tertutup atau berstruktur adalah angket atau
kuesioner tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga responden hanya
tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah disediakan.
Kuesioner dibuat dalam bentuk pernyataan yang telah disediakan
jawabannya dengan skala yang bertingkat. Responden diminta untuk memilih
salah satu pilihan di antara jawaban. Bila responden menjawab benar, akan
mendapatkan skor 1 dan bila menjawab salah akan mendapatkan skor 0. Total
jumlah skor adalah 08.
Kuesioner yang digunakan dibuat sendiri oleh peneliti mengacu pada
teori prosedur pelaksanaan vulva hygiene saat menstruasi (Hidayat, 2009).
Terdiri dari 8 pertanyaan dengan pilihan jawaban terbatas (a, b dan c).
I. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas
Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat itu
benar - benar mengukur apa yang diukur (Saryono, 2011). Validitas
berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan
40
kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur skala data (Isgiyanto, 2009).
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi (konten)
yang mewakili semua aspek sebagai kerangka konsep (Isgiyanto, 2009).
Pengukuran validitas lembar observasi dilakukan untuk mengetahui
tingkat ketepatan dan kecermatan alat ukur untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur (Notoadmodjo, 2003). Pengukuran validitas pada
penelitian ini dilakukan melalui persetujuan dari ahli yang terlibat, dalam
hal ini adalah pembimbing dan guru SLB. Angket karakteristik
responden dalam penelitian ini, akan digunakan pada responden yaitu
remaja putri dengan retardasi mental.
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan (Saryono,
2008). Perlu diperhatikan bahwa reliabel belum tentu akurat (Nursalam,
2008). Uji reliabilitas yang sering digunakan adalah uji reliabilitas Alpha
Chronbach, namun dalam penelitian ini tidak dilakukan uji reliabilitas
secara statistik karena hanya dilakukan uji reliabilitas konten untuk
kuesioner yang digunakan.
J. Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
a. Edit data
Edit data yaitu dilakukan dengan memeriksa data yang telah dikumpul
melalui kuesioner dan lemba hasil pemeriksaan. Hal ini diperlukan di
41
dimasukkan
dalam
lembaran
tabel
kerja
untuk
42
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi dua
variabel, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif (Saryono,
2011). Uji t test digunakan untuk suatu gejala yaitu sebelum dan
sesudah dengan skala data lebih rendah setingkat skala ordinal
misalnya
pengetahuan,
skor
nilainya.
Penelitian
ini
peneliti
43
digunakan
untuk
menjaga
kerahasiaan,
peneliti
tidak
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh pemberian pendidikan kesehatan
terhadap pengetahuan kebersihan organ reproduksi saat menstruasi pada
remaja putri dengan retardasi mental di SLB Kuncup Mas Banyumas telah
dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai pada tanggal 27 Januari 2014 dan
berakhir pada tanggal 29 Januari 2014. Jumlah responden pada penelitian ini
berjumlah 9 anak.
Pendidikan kesehatan diberikan kepada anak dengan waktu selama
15 menit untuk setiap kali pertemuan, dilakukan sebanyak 2 hari pertemuan.
Penilaian pengetahuan kebersihan organ reproduksi saat menstruasi dilakukan
sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) responden diberikan pendidikan
kesehatan organ reproduksi saat menstruasi.
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden berdasarkan umur menunjukkan bahwa
sebagian besar berumur 13 (33,3%) Responden yang berusia 14 dan 16
tahun masing-masing sebanyak 2 anak (22,2%). Sementara itu, gambaran
karakteristik responden berdasarkan kelas menunjukkan bahwa sebagian
besar responden adalah kelas 3 SD yakni sebanyak 5 anak (55,6%).
Karakteristik responden berdasarkan umur anak dan kelas adalah
sebagai berikut.
45
frekuensi
3
2
1
2
1
33,3
22,2
11,1
22,2
11.1
5
1
1
1
1
55,6
11,1
11,1
11,1
11,1
Usia
13 tahun
14 tahun
15 tahun
16 tahun
18 tahun
Kelas
3 SD
4 SD
5 SD
6 SD
7 SD
1
1
2
2
3
11,1
11,1
22,2
22,2
33,3
46
5
6
7
8
3
3
1
2
33,3
33,3
11,1
22,2
6
8
2
7
22,2
77,8
47
perbandingan
skor
pengetahuan
sebelum
diberikan
3,56
6,22
Selisih
Rerata
2,66
Std.
Deviation
1,424
2,693
P Value
0,000
diberikan
pendidikan
kesehatan
adalah
6,22.
Rata-rata
48
mental
dalam
perkembangannya
akan
mengalami
49
50
51
tentang
kebersihan
organ
reproduksi
saat
menstruasi
52
Notoatmodjo
(2003)
berpendapat
bahwa,
informasi
53
54
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karakteristik remaja putri dengan retardasi mental di SLB Kuncup Mas
Banyumas tahun 2013 sebagian besar memiliki umur 13 tahun (33,3) dan
merupakan siswi kelas 3 SD yaitu sebanyak 5 anak (55,6%).
2. Rerata skor pengetahuan remaja putri dengan retardasi mental sebelum
dilakukan pendidikan kesehatan 3,56, mayoritas mendapatkan skor
tertinggi 5 atau 33,3%.
3. Rerata skor pengetahuan remaja putri dengan retardasi mental setelah
dilakukan pendidikan kesehatan dengan nilai 6,22 mayoritas skor
pengetahuan tertinggi 8 sebanyak 2 anak (22,2). Sedangkan skor 5 dan 6
masing-masing 3 anak (33,3%).
4. Skor hasil kegiatan atau observasi putri dengan retardasi mental mencapai
77,8% yang ditunjukan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih
kecil dari () = 0,05 dengan selisih rerata 2,66.
B. Saran
1. Orang tua Remaja retardasi mental
Orantua diharapkan mampu menjaga pengetahuan tersebut dengan selalu
memperhatikan sikap dan perilaku remaja putri dengan retardasi mental
dalam melakukan kebersihan organ reproduksi secara mandiri terutama
pada saat menstruasi.
56
pemberian
57
LAMPIRAN
Bulan ke-
No.
Kegiatan
1
Penyusunan proposal
Seminar proposal
Pelaksanaanpenelitian
Penyusunanhasil
Seminar hasil
10
11
12
NIM
: G1D009072
Adalah mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran dan Ilmu-
Ilmu Kesehatan Jurusan Keperawatan akan mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh
Pemberian Pendidikan
Kesehatan
Terhadap
Pengetahuan
Kebersihan Organ
Reproduksi Saat Menstruasi Pada Remaja Putri Dengan Retardasi Mental. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pengetahuan kebersihan organ
reproduksi pada remaja putri dengan retardasi mental.
Sehubungan hal tersebut, dengan kerendahan hati saya mohon kesediaan anak
Ibu/Bapak dapat berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini.Semua data atau
informasi akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan
penelitian. Jika bersedia menjadi responden, mohon untuk menandatangani pernyataan
kesediaan menjadi responden
Atas perhatian dan partisipasi Ibu/Bapak saya ucapkan terimakasih.
Setelah membaca dan memahami penjelasan serta tujuan dari penelitian ini, saya
yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama orang tua :..................................
Nama anak
: ..................................
Usiaanak
: ..................................
Alamat
:..................................
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Universitas Jenderal
Soedirman Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Jurusan Keperawatan:
Nama : Ghina Maula Fida
NIM
: G1D009072
Puwokerto, Januari
2014
Nama
NIM
Fakultas/jurusan
Terhadap
Pengetahuan
Kebersihan
Organ
Reproduksi
Saat
Menstruasi Pada Remaja Putri Dengan Retardasi Mental. yang dilakukan oleh
Ghina Maula Fida.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Sasaran
Pokok Bahasan
Hari/tanggal
Waktu
: 45 menit
Pengajar
Deskripsi
Pengertian kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik,
mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau
suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu
menjalankan fungsi dan proses reproduksi secara sehat dan aman
I. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan remaja putri dengan retardasi
mental mampu melakukan kegiatan menjaga kebersihan organ reproduksi saat
menstruasi.
II. Tujuan Instruksiopnal Khusus (TIK)
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan reproduksi remaja putri dengan retardasi
mental mampu:
a. Menyebutkan manfaat kebersihan tubuh
Waktu
5
menit
Kegiatan
Pengajar
Peserta didik
1.Mengucapkan
1.Menjawab salam
salam
2.Mendengarkan
2.Memperkenalkan
1
diri
3.Menjelaskan
3.Mendengarkan
danmenanggapihal-hal yang
TIU
penting
dan TIK
Kegiatan
15
Inti
menit
1. Melakukan pre
test
a ketempatsampah
Pelaksanaan
15
Pendidikan
menit
Kesehatan
1. Menjelaskan
materi tentang
menjaga
kebersihan organ
reproduksi
2. Demonstrasicara
memberikan
perineum
danmenggantipe
mbalutsaatmenstr
uasi
Post Test
Meminta responden
Meredemonstrasi/mereview
menit
meredemonstrasikan
kembali
cara memasang,
pembalut
mengganti dan
membuang pembalut
cara
memasang
sampai
dengan
membuang pembalut
Penutup
5
menit
peneliti
salam perpisahan.
mengucapkan salam
perpisahan
A. Kebersihan diri/badan
Kebersihan adalah penting bagi tubuh. Kebersihan adalah hal yang sangat
diutamakan bagi kesehatan tubuh. Jika tubuh kita kotor, maka kuman penyakit akan
mudah bersarang di tubuh. Salah satu penyakit yang sering diderita tubuh apabila tubuh
tidak bersih adalah penyakit kulit seperti panu, kadas, kurap atau kutu air. Maka dari itu
penting bagi kita untuk menjaga kebersihan tubuh.
B. Cara menjaga kebersihan diri
Salah satu cara untuk menjaga kebersihan badan adalah dengan mandi, rajin
menggosok gigi, mengganti baju minimal sehari sekali dan cuci baju dengan detergen
atau sabun cuci. Menjaga kebersihan alat kelamin atau daerah kewanitaan juga sangat
penting, menghindari gatal-gatal pada daerah kewanitaan akibat kuman yang bersarang
juga menghindari berbagai penyakit terutama jika kita sedang menstruasi, membutuhkan
perhatian khusus untuk daerah kewanitaan kita.
C. Apa itu menstruasi?
Menstruasi adalah tanda dimana perempuan sudah beranjak dewasa. Menstruasi
atau haid merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ
kandungan telah berfungsi matang.
Referensi:
Ambarwati, E. R. (2010). Menarche dan asuhan kebidanan nifas. Jakarta: Mitra Cendikia.
Hidayat, A, A. (2009). Konsep personal hygiene. Jakarta: Salemba Medika.
Kode Responden
Usia
Kelas
LEMBAR OBSERVASI/REDEMONSTRASI
Kode Responden
Usia
Kelas
Keterangan
Benar
Salah