(Ringkasan artikel Pendidikan yang Mengindonesia oleh Slamet Sutrisno)
Arif Akbar JP (09/288868/SP/23789)
Pendidikan adalah modal semua bangsa. Modal dasar untuk
menggapai tujuan bersama. Segala sesuatu tanpa adanya modal maupun fondasi yang kuat, dapat dikatakan nonsense. Sebagai sebuah modal, pendidikan haruslah mempunyai karakter dari nilai-nilai luhur bangsa. Dengan begitu, jatidiri akan muncul seiring dengan pembangunan karakter. Keadaan suatu Negara akan carut-marut jika pendidikan dilakukan dengan setengah hati. Kini, orientasi pendidikan tengah bermanuver. Nilai- nilai luhur bangsa diabaikan. Kecenderungan pendidikan sekarang hanya satu, materialisme. Sebagaimana telah diketahui pendidikan juga merupakan secorak dengan proses pengindonesiaan. Oleh karena itu seharusnya pendidikan mampu menggawangi moralitas bangsa. Namun, realita yang ada pendidikan itu tak lebih dari sistem yang busuk. Tidak ada keterwakilan budaya sebagai wahana perjuangan dalam pendidikan. Tidak ada integrasi. Padahal, budaya merupakan sarana untuk memframing maupun merespon berbagai macam konteks dalam pendidikan. Bisa dimengerti memang, dengan system pendidikan yang labil, output yang dihasilkan pun juga labil. Sampai kapanpun, entah itu system atau pendidikannya, masih akan labil. Selama pendidikan dan segala ubo rampenya hanya dijadikan komoditas bagi kekuasaan, kecenderungan ini akan terus berlangsung. Maka, seharusnya pendidikan haruslah independen. Tidak boleh diketiaki oleh penguasa. Jika tidak, pendidikan hanya akan mengekor pada penguasa. Padahal konstelasi kekuasaan rentan untuk terus berubah. Kondisi demikian jika tidak lekas diobati, akan mnimbulkan apatisme dan sinisme secara masif. Tidak mudah memang. Untuk itu, diperlukan penjiwaan kembali nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan harus kembali pada fitrahnya. Proses karakterisasi jatidiri bangsa yang intelektual,
Arif Akbar JP |Menyoal Orientasi Pendidikan Indonesia 1
beretos nasional, dan beretos dharma. Hal ini guna menumbuhkan kembali sense of belonging kebangsaan dan tekad kebajikan yang mengindonesia.
Arif Akbar JP |Menyoal Orientasi Pendidikan Indonesia 2