PENGARUH KETERSEDIAAN OKSIGEN TERHADAP PENURUNAN KADAR

TPH DAN BTEX DALAM BIOREMEDIASI TANAH TERKONTAMINASI MINYAK

BUMI

Kata

kunci:

Bioremediasi,

Bioventing,

Fitoremediasi,

Pseudomonas

aeruginosa, Crude Oil, TPH, dan BTEX

Sampai pada saat ini, minyak bumi masih merupakan komponen utama
yang penting sebagai bahan bakar. Industri perminyakan, baik itu nasional dan
multinasional, banyak yang mengeruk sumber daya alam yg irreversible ini di
Indonesia. Namun, dari sekian banyak dampak positifnya, minyak bumi juga
dapat menimbulkan dampak negatif jika mengalami tumpahan ke lingkungan
sekitar. Tumpahan minyak bumi ini kerap kali terjadi dan berdampak mencemari
lingkungan serta mengganggu ekosistem apabila tidak ada upaya penanganan.
Bioremediasi merupakan tindakan pemulihan pada komponen lingkungan
yang tercemar dengan bantuan mikroorganisme. Bioremediasi untuk tanah
tercemar bisa di lakukan dalam beberapa teknik, namun pada penelitian ini
difokuskan pada teknik

bioventing.Bioventing adalah teknik bioremediasi

yang dilakukan dengan memberikan oksigen melalui tanah untuk menstimulalsi

pertumbuhan mikroba.
Pada penelitian ini, sampel minyak bumi didapat dari Lemigas dan akan
dicampurkan dengan tanah yang telah dijemur dan disaring terlebih dahulu.
Setelah itu tanah tercemar ini akan dimasukkan ke dalam bioreaktor dan akan
ditambahkan bakteri komersial (Bacillus/Pseudomonas) sebanyak 15/10% dari
volume awal dan diberikan tiga perlakuan yang berbeda. Perlakuan pertama,
akan diinjeksikan oksigen pada bioreaktor pertama. Perlakuan kedua, akan
ditumbuhkan tumbuhan jenis rumput-rumputan pada reaktor kedua. Perlakuan
ketiga, tidak dilakukan perlakuan tambahan apapun terhadap reaktor ketiga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan efisiensi penurunan
TPH dan BTX pada tanah terkontaminasi dari tiga perlakuan yang berbeda ini.
Permasalahan dalam teknik bioventing ini adalah biayanya yang sangat mahal.
Oleh karena itu dalam penelitian kali ini ingin mengganti injeksi oksigen dengan

tanaman. Tanaman ini berfungsi untuk menangkap oksigen dan sebagai media
tumbuh bakteri, khusunya pada akar.

Lubang
Monitor

Blower

Rumput-rumputan

Gambar 1. Skema Reaktor Skala Laboratorium