Ialah susunan kata yang memberikan pengertian. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan " Kalimat "
Kalimah ( )
Ialah susunan huruf yang memiliki pengertian. Dalam bahasa Indonesia dinamakan " Kata " Misalnya : aku,
kamu, meja, buku, pena,mengerti, faham, makan, dll. Apabila beberapa kalimah disusun dengan benar, maka
akan terbentuk kalam/jumlah = kalimat.
Adapun kalimah itu dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1. Kalimah Isim ( 56
) = Kata Benda
8
2. Kalimah Fiil ( =>?
= ) Kata Kerja
= ) Kata Sandang
3. Kalimah Kharf (AB
1. KALIMAH ISIM (Kata Benda)
A. Tanda-tanda Kalimah Isim
Agar dapat membedakan kalimah isim dari kalimah-kalimah yang lain, maka kita harus hafal tanda-tandanya
dibawah ini :
1. Ada Alif-Lam / AL (..) pada permulaannya. Contoh:
P , T
, NO
=K
A , A
2. Ada salah satu huruf jar di depannya . Misalnya :
, [\U
W Y ZY
UVT
Z]
,^
_` a
tentang / dari `b
AVA
Z]
Z]
[\U
[f
P
Wg
di dalam =h?
AjV
NO
[ g `P
W ] Seperti kP
` ] [ P
a Seperti a mnK
T\
O A j `
m =
\ r
\Untuk ` UV
8 u ^O
Banyak t
5v`w
Dari AB
ZY
T y ZY
W ke/maring Whbz
T y W
Demi \ r`f \ `}r
\
\
3. Berakhir dengan huruf ta marbutoh ( / ) Misalnya:
1
, O , AO~a
, B `h , O b
A
, A
----/------ / ------- ) Misalnya :
4. Berkharokat tanwin ( --
}, TnP
, B `w
, NO
Y , `] 5, Uf
TV
, `U
TV`V
` n V`V
Sampai di sini, kita harus sudah mampu membedakan mana kalimah yang isim, dan mana kalimah yang bukan
isim. Yaitu dengan memperhatikan ada atau tidaknya tanda-tanda isim pada kalimah itu.
Catatan : Apabila suatu isim telah ada ( ) pada permulaannya, maka ia tidak boleh berkharokat tanwin. Begitu
pula jika suatu isim telah berkharokat tanwin, maka tidak boleh ada ( ) pada permulaannya.
5Oyj}
B. Pembagian Isim ( `
6z
)
Setelah kita bisa membedakan kalimah isim dari kalimah-kalimah yang lain, marilah sekarang kita pelajari
jenis-jenis kalimah isim, agar jika ketemu isim, kita bisa mengetahui isim itu isim apa. Isim dibagi menjadi 7
jenis, yaitu:
56
1. Isim Mufrod Mudzakkar ( AaN
A?
)
Yaitu isim untuk benda-benda yang berjumlah 1, dan berjenis kelamin laki-laki. (isim untuk laki-laki 1).
Cirinya : tidak berakhir dengan ta marbuthoh ( / )
Contoh :
= seorang laki-laki mumin
ZY
5 y = seorang laki-laki muslim
Ag`
= seorang laki-laki kafir.
A?
56
2. Isim Mufrod Muannats (
)
Yaitu isim yang digunakan untuk benda yang berjumlah 1, dan berjenis kelamin perempuan. (isim untuk
perempuan 1).
Cirinya : selalu berakhir dengan ta marbutoh ( / )
Contoh :
65
= seorang perempuan muslim
UY
= seorang perempuan mumin
Ag`
= seorang perempuan kafir
3. Isim Tatsniyah Mudzakkar ( AaN
OU~P
56
)
Yaitu isim untuk dua laki-laki
Cirinya: berakhir dengan tambahan huruf alif-nun (...
)
atau yak - nun ...ZV
)
Contoh :
`
y / ZO y dua laki-laki muslim
`UY
dua laki-laki mumin
ZOU
/ Y
2
Ag`
/ ZVAg`
dua laki-laki kafir
OU~P
4. Isim Tatsniyah Muannats (
56
)
Yaitu isim untuk dua perempuan.
Cirinya:berakhir dengan tambahan ta-alif-nun (}`
... )
) atau yak-nun.( ZO}
Contoh :
`P
y / ZOP
y Dua perempuan muslim
`PUY
/ ZOPUY
Dua perempuan mumin
}`Ag`
/ ZO}Ag`
Dua perempuan kafir
5. Isim Jama Mudzakkar ( AaN
)
56
Yaitu isim untuk banyak laki-laki.
Cirinya: berakhir dengan huruf tambahan wawu-nun
(
. ) atau yak-nun ( ....ZV
). Jika huruf tambahan ini dihilangkan, maka menjadi isim mufrod mudzakkar
Contoh :
t
y / ZO
y banyak laki laki muslim
tUY
/ZOUY
banyak laki laki mumin
Ag`
/ ZVAg`
banyak laki laki kafir
tjg`U / ZOjg`U banyak laki laki munafiq
56
6. Isim Jama Muanats (
)
Yaitu isim untuk banyak perempuan.
Cirinya : berakhir dengan alif dan ta tanits ( . )
Contoh :
y = banyak perempuan muslim
1) `
= banyak perempuan mumin
2) `UY
= banyak perempuan kafir
3) Ag`
1. Isim Jama Taksir ( AOy
)
P 56
Yaitu isim untuk benda-benda yang berjumlah banyak, dan tidak memiliki jenis kelamin / jenis kelaminnya
tidak jelas (ketika benda itu disebut).
Cirinya : Berbeda dengan isim-isim sebelumnya, yang semuanya memiliki ciri-ciri khusus, maka isim jama
taksir tidak memiliki ciri-ciri khusus. Kita hanya bisa mengetahui isim jama taksir dengan memperhatikan
maknanya atau dengan memperhatikan wazan-wazan (patokan-patokan) nya.
Contoh :
Arti Isim Jamak Isim Mufrod
Gunung- gunung =\
\`
Kitab- kitab `P
kP
NO}`6z
Guru- guru `P6z
TK`y
Masjid- masjid T y
Sampai disini, setiap bertemu dengan kalimah isim, kita harus sudah mampu mengetahui isim itu isim apa.
Mufrod, Tatsniyah, atau Jama, Mudzakkar atau Muannats dengan melihat huruf tambahan yang ada pada akhir
isim itu.
C. Isim-isim Yang Lain
3
Yang dimaksud dengan isim-isim yang lain, yaitu semua kalimah yang meskipun pada kalimah itu tidak
terdapat tanda-tanda isim, akan tetapi kalimah itu termasuk kalimah isim. Ada pun 3 macam kalimah isim yang
termasuk jenis ini, yaitu :
1. Isim Dhomir (kata ganti)
2. Isim Isyaroh (kata tunjuk)
3. Isim Maushul (kata sambung ).
1. Isim Dhomir
Dalam bahasa Indonesia, Isim Dhomir dikenal dengan istilah Kata Ganti. Secara garis besar Isim dlomir dibagi
menjadi dua macam, yaitu :
1. Isim Dhomir Munfashil (terpisah dengan kalimah lain)
2. Isim Dhomir Muttashil (terangkai dengan kalimah lain )
Untuk bisa mengetahui dan membedakan kedua isim dhomir itu, marilah kita memperhatikan beberapa contoh
kalimat / kalam di bawah ini :
Aku akan menolong mu = Ah
`
Kamu membawa bukuku = [f`Pa
Dia sedang membaca buku nya = uf`Pa
AjV
t
V
Mereka mengunjungi desa kita = `UPVAb
5
Kata-kata yang tercetak miring ( Aku, Kamu ,Dia dan Mereka) pada contoh-contoh di atas, merupakan contohcontoh untuk isim dhomir munfashil dalam bahasa Indonesia.
Sedangkan kata-kata yang dicetak tebal ( mu, ku, nya dan kita ) adalah contoh-contoh untuk isim dhomir
muttashil. Coba amati dan fahami dengan seksama !
Hafalkan isim dhomir dibawah ini dengan baik!
Isim Dhomir Munfashil Isim Dhomir Muttashilnya Arti
t
/ Dia (lk) satu
` ` / ` Dia (lk) dua
5
5
/ 5
Dia (lk) banyak
`[
Dia (pr) satu
` ` / ` Dia (pr) dua
Z
/ Z
Dia (pr) banyak
Z
Kamu (lk) satu
` a ` P Kamu (lk) dua
5a
5P
Kamu (lk) banyak
Kamu (pr) satu
` a ` P Kamu (pr) dua
ZP
Kamu (pr) banyak
Za
` Saya
Kita
` ZB
Perbedaan antara Isim Dhomir Munfashil dan Isim Dhomir Muttashil ialah :
1) Isim Dhomir Munfashil selalu berdiri sendiri, terpisah dari kalimah yang lain. Misal :
2) Isim Dhomir Muttashil tidak bisa berdiri sendiri, dan harus dirangkai dengan kalimah yang lain. Misalnya:
mf`Pa
TVTK
= bukumu baru
5 bagimu amalmu =
5 ` ]
`U dan bagi kami amal kami =
`U ` ]
2. Isim Isyaroh
Dalam bahasa Indonesia, isim Isyaroh disebut dengan kata tunjuk. Sesuai dengan namanya, isim ini digunakan
untuk menunjuk suatu benda. Oleh karena itu , kita cukup menghafal dan mengetahui cara penggunaannya
saja.
Adapun isim-isim Isyaroh itu ialah :
Ini ( untuk isim mufrod mudzakkar )
N
N
Ini ( untuk isim tmufrod muannats )
N
Ini ( untuk isim muannats mudzakkar )
`P
Ini ( untuk isim tatsniyah muannats )
) kanggo iki. (Adapun segala puji adalah bagi Allah, yang telah menunjuki kita, untuk ini)
ing kita, (Nn
5
N
t
2- t8
u 8
N
`TK
r T B T]
) Dzat, (TK
(T B )Utawi puji, iku (r ) kagungane Allah, (N
) kang wus mujudake sopo Dzat, (`) ing kita,
(T]
) ing janjine Dzat. (Adapun segala puji itu adalah milik Allah, yang telah mewujudkan janjiNya kepada
kita )
Keterangan :
Lafadz adalah Aid
isim Maushul
Lafadz N
LafadzTK
adalah Shilah, yang didalamnya tersimpan dhomir yang kembali kepada 'Aid (yaitu t)
Lafadz pada lafadz T]
adalah dhomir muttashil.
Sampai disini, kita harus sudah mampu :
1) Membedakan kalimah isim dari kalimah-kalimah yang lain.
2) Kita harus sudah bisa membedakan antara Isim mufrod mudzakkar / muannats, isim Tatsniyah Mudzakkar /
muannats, dan antara Isim Jama Mudzakkar / muannats / Taksir.
3) Hafal Isim-isim Dhomir, isim-isim Isyaroh, dan juga isim-isim Maushul, dengan baik. Misalnya :
u}`aAf 5 O ] y
`|aAf|| | || 5a|[ ] | y
Tarkibnya :
| isim mufrod
= y
isim mufrod mudzakkar = [ ] | harf Jar =5a
| isim dhomir muttashil = |harf =
| isim jama muannats = |isim dhomir muttashil.
`
muannats= |isim mufrod mudzakkar = |harf = aAf
5O
A Z A 5yf
| 56
| |Z A |5O
A
Tarkibnya :
=
harf jar = 56
| isim mufrod mudzakkar = |isim mufrod mudzakkar = Z A |isim mufrod mudzakkar
5O
A = |isim mufrod mudzakkar
5OK
r`f t]
A ` O_
ZY
|
t]
| `O_
| |ZY
A
| 5OK
Tarkibnya:
= Fiil Mudhore | =
t]
= harf jar | `O_
harf jar = |isim mufrod mudzakkar | ZY
= isim mufrod
mudzakkar | 5OK
A = isim mufrod mudzakkar.
TU]
68
ZVT
| ZVT
| TU]
| |68
Tarkibnya:
= harf | = ZVT
] h
ZVT
`
| h
] |ZVT
` |
Tarkibnya :
= harf | h = isim mufrod muannats = | ] `isim mufrod mudzakkar | ZVT = isim mufrod mudzakkar
Perbanyaklah latihan seperti ini, hingga kamu terbiasa dan faham betul dengan jenis-jenis kalimah isim.
2. KALIMAH FIIL ) =>?
(
(Kata Kerja)
Kalimah Fiil ialah kalimah/kata yang artinya menunjuk pada suatu perbuatan. Misalnya : makan, minum, tidur,
menolong, berkata, berjalan, dll. Kalimah Fiil (kata kerja) terbagi menjadi 3 macam, yaitu :
1) Fiil Madhi (kata kerja bentuk lampau)
2) Fiil Mudhori (kata kerja bentuk sedang / akan)
3) Fiil Amr (kata kerja perintah).
1. FIIL MADHI ( ?>=
W`
)
(Kata Kerja Bentuk Lampau)
Sebelum mempelajari fiil madli lebih jauh, kita harus tahu bahwa fiil madli merupakan asal bagi fiil - f'iil
yang lain. Baik fiil Mudlore maupun fiil Amar, semua terbuat dari fiil Madhi. Oleh karena itu penjelasan
tentang fi'il madhi harus kita fahami betul.
Fiil Madli ialah kata kerja bentuk lampau, dimana pekerjaannya telah selesai dikerjakan. Itulah sebabnya fiil
madli diterjemahkan dengan telah......atau wus....... Misalnya :
=a
= telah makan, Ah
= telah menolong
A
= telah datang, k
= telah pergi
A. Ciri-ciri Fiil Madhi
Fiil Madhi kita bedakan dari fiil-fiil yang lain, dengan memperhatikan cirinya, yaitu : mengikuti salah satu
dari wazan-wazan fiil madli yang telah tertentu. Wazan-wazan fiil madhi adakalanya terdiri dari 3 huruf, 4
huruf, 5 huruf atau 6 huruf.
Wazan ialah ukuran. Wazan fiil madli, berarti ukuran untuk fiil madli. Artinya, jika suatu kalimah menyamai
salah satu dari wazan fiil madli itu, berarti kalimah itu fiil madli. Atau jika suatu kalimah dinyatakan sebagai
fiil madli, maka kalimah itu harus mengikuti / menyamai salah satu dari wazan-wazan fiil madli itu dalam hal
: (1) Jumlah huruf dan (2) Kharokat. Contoh :
7
Kalimat Ah
adalah fiil madhi, karena ia menyamai wazan fiil madhi =>g
Kalimah k
adalah fiil madhi, karena ia menyamai wazan fiil madhi =>g
Kalimah =}`b
adalah fiil madhi, karena ia menyamai wazan fiil madhi =]`g
Kalimah`>}
adalah fiil madhi, karena ia menyamai wazan fiil madhi =]`?}
, dst
Ah
=>g
, kPa
, =
, k
5 ] =>g
, ky
, = ] , Ag
Zy
=>g
, 5B
, Aa
, =nK
, Af
=>g
, 5 ]
, Ag
, ZY
Zy
, Tyg
, Wb`6
=}`b
=]`g
, AK`
, `
, `Y
] , A?a
Ag => g,
, =a
, A yV, Z Of
, k\
T
= >g
K , =bt
, = yf
Fiil Madhi 4 huruf, adakalanya memang asli terdiri dari 4 huruf. Tapi adakalanya berasal dari fiil madhi 3
huruf yang diberi tambahan 1 huruf, sehingga menjadi 4 huruf.
3. Wazan-wazan Fiil Madhi 5 huruf.
Wazan Mauzun (kalimah yang mengikuti wazan)
=>Pg
PK
, APb
, TPf
, A P]
5 } = }?> , =at}
, = 6t}
, A yO}
}>`
=]`?}
, V`\}
, =v`y}
, T]t}
Ay
?>=
, ?P
, ? , Th
=> g
, A 6
A
, A? w
k\
= >?}
}, AT}
, Z y }, ZO_}
A?P6
=>?P6
, AhUP6
, = BP6
=]t>g
W t
Perhatikan !!
Semua fiil yang mengikuti wazan-wazan fi'il madhi diatas, dalam hal: jumlah huruf dan kharokatnya, berarti
fiil madli. Dan fiil yang mengikuti wazan-wazan itu, dinamakan mauzun (yang mengikuti wazan). Huruf-huruf
tambahan yang ada pada mauzun, sama persis dengan huruf-huruf tambahan yang ada pada wazan, demikian
juga letak huruf-huruf tambahan itu. Contoh :
Aa
adalah Fi madhi 4 hrf, mengikuti wazan =>g
=}`b
adalah Fi Madhi 4 hrf, mengikuti wazan =]`g
Ay
adalah Fi Madhi 5 hrf, mengikuti wazan =>?
adalah Fi Madhi 5 hrf, mengikuti wazan =>Pg
PK
adalah Fi Madhi 5 hrf, mengikuti wazan => g
A
A?P6
adalah Fi Madhi 6 hrf, mengikuti wazan =>?P6
t
Dia (lk. 1) telah menolong
Ah
` Ah
Dia (lk. 2) telah menolong
5
Dia (lk banyak) telah menolong
Ah
Dia (pr 1) telah menolong
[
Ah
Dia (pr 2) telah menolong
` }` Ah
Ah
Z
Dia (pr.banyak) telah menolong
Ah
Kamu(lk.1) telah menolong
Ah
Kamu (pr.1) telah menolong
Kamu (pr.2) telah menolong
` P} ` Ah
Z}Ah
Kamu (pr. banyak) telah menolong
ZP
Saya telah menolong
` Ah
` Kita telah menolong
ZB
Ah
Jika kita perhatikan perubahan-perubahan fiil madhi di atas, maka kita menemukan, bahwa perubahan itu ada
),
pada akhir tiap-tiap fiil, yaitu adanya tambahan huruf Alif Tatsniyah () , Wawu Jama ( ) Tak Tanits (
) , Nun Fail ( `) dan Nun Niswah ( ) sesuai dengan pelaku dari fiil tersebut.
,
Ta Fail (
,
Penjelasan tentang fiil madli kita cukupkan sampai di sini dulu. Yang penting,
1. Kita kita harus paham dan hafal wazan-wazan fiil madhi, sehingga kita bisa membedakan fi'il madhi dari
fi'il-fi'il yang lain dengan menggunakan wazan-wazan itu sebagai patokannya.
2. Kita harus hafal dan faham perubahan-perubahan fi'il madhi sesuai dengan dhomir-dhomir pelakunya,
sehingga kita bisa tahu siapa-siapa pelaku dari fi'il madhi itu.
2. FIIL MUDHORI
(Kata kerja bentuk sedang / akan)
Yaitu fiil (kata kerja) untuk suatu pekerjaan yang sedang / akan dikerjakan. Itulah sebabnya fiil mudhore
selalu diterjemah/dibaca dengan sedang............ atau akan............. Misalnya :
kPa
V sedang menulis =
sedang memasukkan
kP
=TV
=a
sedang makan =}`b
sedang berperang
=aV
=}`jV
Ab
b
AjV
sedang membaca jV
sedang memotong
A. Cara Membuat Fiil Mudhori dari Fiil Madhi
Yaitu dengan menambahkan salah satu dari huruf-huruf Mudhoroah pada permulaan fiil madhi, kemudian
merubah kharokat bacaannya. Adapun Khuruf Mudhoroah itu ialah : Alif, Nun, Yak, dan Tak ( , , , ) .
Misalnya :
Ah
=TV
A =
hUV
kP
V =}`b
kPa
=}`jV
=TV
jV
=
b
Akan tetapi jika fiil madhinya terdiri dari 3 huruf dan huruf pertamanya berupa Wawu, maka sebelum
ditambahkan huruf mudhoroah, wawu tersebut harus dihilangkan terlebih dahulu, baru ditambahkan huruf
Mudhoroah itu. Misalnya :
T>V
[jV
[b
T]
=K
= V =w
=hV
Dan jika fiil madhinya terdiri dari 4 huruf atau lebih, serta huruf pertamanya berupa Alif , maka sebelum
ditambahkan huruf mudloroah, huruf alif tersebut harus dihilangkan terlebih dahulu, baru ditambahkan huruf
mudloroah. Misalnya :
kK
=>?V
=>g
kKtV
A?P6
Ay
UV
Ay
A?PyV
Khusus pada fiil mudhori yang berasal dari fiil madhi 4 huruf, maka huruf Mudhoroahnya harus
didhommah, sedangkan pada fiil-fiil mudhori yang lain, semua huruf mudhoroahnya dibaca fatkhah.
Misalnya :
ZyBV
A?V
Ag Zy
AK`
AK`nV
Wa
WaV
B. Perubahan Fiil Mudhori, karena perbedaan Dhomir pelakunya
t
V Dia (lk. 1) sedang menulis
kP
` \` P
V Dia (lk. 2) sedang menulis
5
V Dia (lk.Banyak) sedang menulis
t\P
[
} Dia (pr. 1) sedang menulis
kP
` \` P
} Dia (pr. 2) sedang menulis
Z\P
Z
V Dia (pr.Banyak) sedang menulis
kP
} Kamu (lk. 1) sedang menulis
` P\` P
} Kamu (lk. 2) sedang menulis
5P
} Kamu(lkbanyak)sedang menulis
t\P
AV
memukul = tjV
V = duduk
= berdiri ^
10
2. Fiil Mudhore Mutal Akhir. Yaitu semua Fiil Mudhore yang huruf akhirnya berupa huruf illat / huruf
yang sakit yaitu :( , , ) . Sesuai dengan huruf akhirnya, maka Fiil Mudhore Mutal Akhir dibagi menjadi
3 macam, yaitu:
1. Fiil Mudhore Mutal Wawu. Yaitu semua fiil Mudhore yang huruf terakhirnya berupa Wawu ( )
Misalnya :
= perang
t UV = naik V
= memanggil AyV
= mulia
Vt]T
2. Fiil Mudlore Mutal Alif. Yaitu semua fiil Mudhore yang huruf terakhirnya berupa Alif ( ) . Misalnya :
= takut AV
W_V
= melihat
AV
= meridhoi
= segar WAV
3. Fiil Mudhore Mutal Yak. Yaitu semua fiil Mudhore yang huruf terakhirnya berupa Yak () . Misalnya :
WjV
= menetapkan [YAV
= melempar
tUV
= menunjuki
= berniat TnV
3. Fiil Mudhore Fiil Lima (5).
Yaitu semua fiil Mudhore yang pelakunya dhomir:
misalnya : ` , 5
, ` P , 5P
,
Dlomir Fiil 5
?> V
` , \`P
, `fN
V, `fAV
, `BP?V
, `
> V
V
t
5
>?V
V, tfAV
, tBP?V
, t
> V
V
, t\P
, tfN
}?>
` P , `BP?}
, \`P
, `
}>
} `fN
} , `fA}
,
t
5P
> V
V
>?}
}, tfA}
, tBP?V
, t\P
, tfN
, t
ZO
>?}
}, ZOfA}
, ZOBP?}
, ZO
}>
}
, ZOfN
, ZO\P
3. FIIL AMAR
(Kata Perintah)
Dalam bahasa Indonesia, fiil Amar dikenal dengan istilah kata perintah . Misalnya :
= 5 }>
Sinaua ! / Belajarlah !
Nulisa ! / Menulislah !
= kPa
= Macaa ! / Bacalah !
Ab
Seperti halnya fiil Mudhore itu bentukan dari fiil madhi, maka fiil Amarpun juga dibentuk dari fiil madhi.
Adapun caranya yaitu :
A. Cara Membentuk Fiil Madhi Menjadi Fiil Amar.
1. Apabila fiil madhinya terdiri dari 3 huruf, maka fiil amarnya dibentuk mengikuti 3 kemungkinan wazan :
=>g
=>g
=>g
Tergantung kharokat ain fiil pada fiil mudhorinya. Jikaain fiil pada fiil mudhorenya fatkhah, maka ain
). Jika ain fiil pada fiil mudhorenya kasroh,
fiil pada fiil amarnyapun harus fatkhah ( =>g
=>g
- =>?V
). Begitupula jika ain fiil pada fiil
maka ain fiil pada fiil amarnya juga kasroh ( =>g
=>g
- =>?V
). Lihat
mudhorenya dhommah, maka ain fiil pada fiil amarnya juga harus didhommah ( =>g
=>g
- =>?V
contohnya !
Fiil Amar Fiil Mudhore Fiil Madhi
Ah
Ah
AhUV
11
A
A
AV
Pg
Pg
P?V
2. Apabila fiil madhinya terdiri dari 4 huruf atau lebih, maka fiil amarnya sama seperti fiil madhinya itu,
hanya mengalami perubahan kharokat. Lihat contoh-contoh di bawah ini !
Fiil Amar Fiil Mudhore Fiil Madhi
=>g
=>g
=>?V
=]`g
=]`g
=]`?V
=> g =>?V
>= g
= >?V
= >g
= >g
=]`?}
=]`?}
=]`?PV
=>Pg
=>Pg
=>P?V
=>?
UV =>?
=>?
=?> = }?> PV =}?>
=>?P6
=>?P6
=>?PyV
`
1- Z V 5 _`V
8 `Y
`Y
`a
| `a
`Y| `
| ` |Y| 8| _`V
| 5 | Z V
|
Tarkibnya :
= isim mufrod mudzakkar | `a
`Y = kharf | `
= fi'il madhi mengikuti wazan =
, |
= fi'il madhi wazannya =>g
>=|g
= fi'il mudhore' shohih akhir | 5 = kharf | Z V = fi'il
kharf | `Y = isim maushul | = kharf nafi | _`V
Mudhore' shohih akhir
u n V ZVT
T
AO
2- t6
`b
uf
unj?V
:
AV
ZY
[ g
| AV
[ || g| ZVT
`b
| |: ZY
| uj?V
|
|
V| |T
| t6
|
| |AO
| | 5n
Tarkibnya :
12
`b
= isim mufrod mudz. | = isim mufrod
= fi'il madhi, wazannya (=>g
), pelakunya dhomir ( t
) | t6
= kharf syarat | AV
= fi'il mudhore' shohih akhir, | = isim mufrod mudz |
mudz. | ZY
= kharf jar | = isim
= fi'il mudhore' shohih akhir | = isim dhomir muttashil | [g
dhomir muttashil | AO
= isim mufrod mudz | uj?V
=
kharf jar | ZVT
V = fi'il mudhore' shohih akhir | = isim dhomir muttashil |
= isim mufrod mudz | = kharf | 5n
T
= isim mufrod mudz | = isim dhomir muttashil.
5aAa
3- W
[Aa`g
A?
` b
: 8 [ A
`>}
}
| |
|A?
| Aa
| 5a
||8
`b
| Aa
| |
}||
||A
| |W `>}
|:
Tarkibnya :
`b
= fi'il madhi, wazannya =>g
, pelakunya dhomir t
= fi'il madhi, wazannya (
| = isim mufrod mudz. | W `>}
, dhomirnya 5P
=]`?}
- Aa
= kharf | Aa
= fi'il amar, dari Aa
| = Nun
), pelakunya dhomir t
AaNV
|
= dhomir muttashil / yak mutakallim.
Wiqoyah (untuk menjembatani jika 'yak mutakallim' jatuh setelah fi'il) |
=
). | 5a
= fi'il mudhore', dari (Aa
| Aa
= isim dhomir muttashil. | = kharf 'athaf. | A
), dhomirnya (
A
), dhomirnya ( 5P
A _V
= isim dhomir muttashil. | = kharf
fi'il amar, dari ( A
). | = kharf jar. |
'ataf. | 8 = kharf nahi. | A?
V ), dhomirnya ( 5P
} = fi'il mudhore' / fi'il 5, dari ( A?a
). | = Nun wiqoyah.
- A?
3. KALIMAH KHARF
(Kata Sandang)
A. Pengertiannya
Kharf ialah kalimah yang tidak bisa berdiri sendiri, akan tetapi harus dirangkai dengan kalimah yang lain. Baik
dirangkai dengan isim atau dirangkai dengan fiil. Dalam bahasa Indonesia kharf dikenal dengan istilah kata
sandang
Di atas telah kita pelajari, bahwa kalimah isim itu memiliki ciri-ciri tertentu, dan kalimah fiil juga memiki ciriciri yang tertentu pula. Maka, jika suatu kalimah tidak memiliki ciri-ciri isim dan tidak memiliki ciri-ciri fiil,
berarti kalimah itu kalimah Kharf.
Contoh : `V (kharf Nida) = wahai
/ untuk/milik T
t m N
Dan, demi Ah>
b. Terdiri dari 2 huruf
Kharf Arti Kharf Arti
13
5a
berapa ? Tb benar-benar / terkadang
`V He..! t jika
c. Terdiri dari 3 huruf
tegese/artinya
endi sewiji-wiji/apa saja
Tiba-Tiba 8 apata ora/apakah tidak/ingatlah
Tiba-Tiba , Apabila , ketika `Y
anapun/adapun
sesungguhnya 8
Tidak Ada
Semoga
W f Benar O
5 Kemudian NUY
Awit / Semenjak
Banyak Kecuali / Selain
t6
Akan AO
Kecuali / Selain
T]
Selain W ] Di atas / ing ngatase
d. Terdiri dari 4 huruf
Seperti
`Y
Kapan saja `a
8 Bahwa tidak a Jangan begitu
8 Kecuali = > Semoga
`Y
Adapun Z Akan tetapi
`Y
Terkadang ` Ketika
WP
Sehingga / hingga 8t Jika tidak karena
Sakliyane / selain `Yt
``
Jika tak karena
Tidakkah
e. Terdiri dari 5 huruf
Z anging tetapine / akan tetapi
C. Penggunaan Kharf di dalam jumlah
Disamping digunakan sesuai dengan arti-artinya, maka kharf-kharf iru juga harus difungsikan sebagaimana
tugasnya masing-masing. Misalnya : Kharf Jar harus bertugas mengjarkan isim , dan Kharf Jazm harus
menjazmkan fiil, dan seterusnya. Penjelasan lebih lanjut tentang tugas-tugas kharf, nanti akan kita pelajari
ketika kita membicarakan Irob.
Catatan :
Apa yang telah kita pelajari dari mulai isim, fi'il dan kharf, maka kalau bisa kita harus hafal. Setidak-tidaknya
kita harus faham betul, sehingga kapan saja kita bertemu maka kita bisa tahu bahwa itu isim / fi'il / kharf.
14
IROB ( A](
(perubahan pada akhir kalimah)
A. Pengertian Irob
Irob ialah perubahan pada tiap-tiap akhir kalimah. Perubahan-perubahan itu dikarenakan adanya perbedaan
amil (penyebab), yang masuk pada kalimah-kalimah itu. Jika suatu kalimah dimasuki amil Rafi, maka
kalimah itu harus berirab rafa. Dan jika yang masuk adalah amil Nashib, maka kalimah itu harus berirab
nashab. Demikian pula jika yang masuk adalah amil Jar, maka kalimah itupun harus berirab jar. Begitu
seterusnya.
Contoh Keterangan
`K
di dzommah
TV
huruf pada TV
huruf pada TV
TVf
AY
dikasroh
huruf pada TV
V
difatkhah
TV
}
NO
dengan alif ( ) setelah NO
} NO
} `K
dengan Yak ( )setelah NO
}
ZVNO
} ZVNO
Pf AY
]
C. Tanda-tanda Irob ( A]
`Y
)
Masing-masing Irob memiliki tanda-tanda yang telah tertentu, dan tanda-tanda itu digunakan pada tempattempat yang telah tertentu pula. Penjelasan tentang Irob ini agak rumit, sehingga butuh kehati-hatian dan
perhatian yang ekstra. Karena bab Irob ini bab yang sangat penting dan mutlak digunakan pada setiap saat.
(1). I'rob Rafa'
Irob Rafa memiliki 4 tanda, yaitu :
(1) Dzommah (2) Alif (3) Wawu (4) Tetepe huruf Nun
Keterangan :
1 . Dhommah ( _ _ /_ _ _ )
Menjadi tanda untuk Irob Rafa pada 4 tempat, yaitu :
1. Pada Isim Mufrod, baik mudzakkar maupun Muannats.
P , NO
P
Mis. : NO
Misalnya : `UY
, `PUY
`P y , `yY
3. Wawu ( )
Menjadi tanda untuk Irob Rafa pada 2 tempat, yaitu :
1. Pada Isim Jama Mudzakkar. Misal : tUY
, t
y
2. Pada Isim 5 (lima) . Misal : AVAtf
, 5 y t
, 5
,
Adapun Isim 5 ( lima) itu ialah : ,
,
Catatan :
Apabila isim 5 telah diberi tanda irob, maka ia tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus dirangkai dengan isim
yang lain. Misalnya :
tf
| 5a
| 5
| ,|ZVtU
, t
, t `| , tg
4. Tetepe huruf Nun ( ) atau huruf Nun yang tetap ada',
Menjadi tanda untuk irob
rafa pada Fiil 5 (lima).
Misalnya : \`P
V, \`P
}, ZO\P
}
V, t\P
}, t\P
Kapan Isim Harus Beri'rob Rafa' ?
Isim harus beri'rob rafa' apabila :
1. Menjadi Mubtada (subyek)
2. Menjadi Khobar (predikat)
3. Menjadi Shifat dari Maushuf yang beri'rob Rafa'
4. Menjadi Fa'il (pelaku fi'il)
5. Menjadi Naib Fa'il (pengganti Fa'il)
2. Irob Nashab
Irob Nashab memiliki 5 tanda, yaitu :
(1) Fatkhah , (2) Alif , (3) Kasroh , (4) Yak , dan
(5) Membuang huruf Nun
Keterangan :
1. Fatkhah ( ___/__ )
Menjadi tanda bagi Irob Nashab pada 3 tempat, yaitu :
P , NO P
1. Pada Isim Mufrod. Misal : NO
2. Pada Isim Jama Taksir. Misal : kP
, `
8
3. Pada Fiil Mudlori Shohih Akhir. Misal : =>?V
, AV
2. Alif ( )
Menjadi tanda Irob Nashab hanya pada Isim 5 saja.
Misalnya : f `f
` , `
A, `Y
, `g , 5a
3. Kasroh ( )
Menjadi tanda bagi irob nashab pada 1(satu) tempat saja, yaitu pada : Isim Jama Muannats.
16
y , `UY
Misalnya : `
,`B
`h
4. Yak ( )
Menjadi tanda bagi irob nashab pada 2 tempat, yaitu :
1. Pada Isim Tatsniyah. Misal : ZO
y , ZOP
y
2. Pada Isim Jama Mudzakkar. Misal : ZO
y , ZOUY
5. Membuang Nun
Menjadi tanda untuk Irob Nashab pada Fiil 5 saja. Misal :
?> V
- V Z >?
, t
- t >?V
>?V
?> V
- >?}
Z , t
- t >?}
>?}
ZO
- [ >?}
Z
>?}
2) Pada Isim Jama Taksir. Misal : kP
, `
8
3) Pada Isim Jama Muannats.
Misal : `
y , `UY
,`B
`h
2. Fatkhah ( )
Menjadi tanda bagi Irob jar pada satu tempat saja, yaitu :
pada Isim Ghoiru Munshorif
Misalnya : 5OTf
[g
, TK`yY
, AO`Tf
(Penjelasan lebih lanjut tentang Isim Ghoiru Munshorif, nanti menyusul, sambil berjalan)
3. Yak ( )
Menjadi tanda bagi Irob Jar pada 3 tempat, yaitu :
1) Pada Isim Tatsniyah. Misal : ZO
y , ZO
`
17
3) Pada Isim Lima. Misalnya : A
, `Y
, mO
f [f
Kapankah isim itu harus beri'rob Jar ?
Isim harus beri'rob Jar apabila :
1. didahului oleh salah satu harf Jar
2. Menjadi Mudhof ilah
3. Tawabi' (isim-isim yang i'robnya mengikuti isim-isim yang sebelumnya).
4. Irob Jazm ( Khusus pada Fi'il Mudhre' dan Amar )
Irob Jazm memiliki 3 tanda, yaitu :
(1) Sukun , (2) Membuang huruf Nun , (3) Membuang
huruf illah ( , , )
Keterangan :
1. Sukun ( )
Menjadi tanda untuk Iob Jazm pada 2 tempat, yaitu :
2) Fiil Mudlori Shohih Akhir.
, V
A
, AhUV
Misalnya =>?V
3) Fiil Amar yang fiil Mudhorenya shohih akhir
K
, Ah
, A
Misalnya : ^
2. Membuang huruf
Menjadi tanda Irab Jazm pada Fiil 5, yang jika Irobnya rafa ditandai dengan tetapnya huruf .
Misalnya : , t >?V
5 , >?}
` P, >?V
` t >?}
5P
Catatan : Apabila fiil 5 dibuang nunnya, maka sebagai gantinya harus diberi alif pada nun yang dibuang itu.
(lihat contoh-contoh diatas)
3. Membuang huruf illat ( , , )
Menjadi tanda Irob Jazm pada Fiil Mudlori Mutal Akhir
(yaitu semua Fiil Mudlori yang huruf terakhirnya berupa
huruf illat ( , , ) .
Fiil Mudhori ada 3 macam, yaitu :
1. Fiil Mudhori Shohih Akhir.
Yaitu semua fiil Mudlori yang huruf akhirnya berupa huruf shohih (bukan , , )
Misalnya :
Tanda Irob Fiil ini :
Rafa dengan Dzommah. Misalnya : =>?V
, AhUV
, AV
, AhUV
Nashab dengan Fatkhah. Misalnya : =>?V
, AV
18
, AV
, AyV
Contoh : t]TV
, t UV, V
Tanda Irobnya :
Rafa dengan Dzommah Muqoddar (tak nampak).
, AyV
Misalnya : t]TV
, t UV, V
Nashab dengan Fatkhah Dzohir (nampak).
Misalnya : t]TV
, AyV
, t UV , V
Jazm dengan Membuang huruf illat-nya.
, AyV
Misalnya : TV
, 5UV
, V
2) Fiil Mudhori Mutal Alif
yaitu fiil Mudhori yang huruf akhirnya berupa Alif.
Misalnya :
= takut AV
W_V
= melihat
AV
= meridhoi
= segar WAV
Tanda Irobnya :
Rafa dengan Muqoddar (tak nampak).
Misalnya :
AV
W_V
WAV
AV
AV
V
AV
AV
= melempar
tUV = berniat TnV
= menunjuki
Tanda Irobnya :
Rafa dengan dhommah muqoddar (tersimpan)
Misalnya : WjV
, tUV
, TnV
, [YAV
Nashab dengan fatkhah dzohir (tampak)
Misalnya : [jV
, [YAV
, tUV
, TnV
Jazm dengan membuang huruf illatnya.
Misalnya : jV
, tUV
, TnV
, AV
19
` , 5
, ` P , 5P
,
| TV
T}
| ` ZO
| t
` P | 5 T}
TV
t
5P | T}
Tanda Irobnya :
[ T}
TV
T}
t TV
t T}
TV 5 [ T} 5
t TV 5 T} 5
t T} 5
TABEL IROB
Nama Isim Rafa Nashab Jar Jazm
Isim Mufrod Mudz dhommah fatkhah kasroh contohnya `P
` P
` P
IsimTats. Mudz. alif yak yak contohnya ZOf`P
ZOf`P
` f`P
Isim Jama Mudz wawu yak yak contohnya ZOf`P
ZOf`P
tf`P
Isim mufrod muanats dhommah fatkhah kasroh contohnya f`P f`P f`P
Isim Tats Muanats alif yak yak contohnya ZOPf`P
ZOPf`P
` Pf`P
Isim Jama Muannats dhommah kasroh kasroh y contohnya `
y `
y `
Isim Jama Taksir dhommah fatkhah kasroh contohnya kP
kP
kP
Isim 5 wawu alif yak contohnya A
A f`f A ftf
f [f
Fiil Mudhore shohir dhommah fatkhah - sukun
20
AhUV
5 AhUV
contohnya AhUV
Fiil MudhoreMutal Alif dhommah muqoddar fatkhah muqodar - membuang alif
WAV
contohnya 5 AV
WAV
Fiil Mudhore Mutal Wawi dhommah muqoddar fatkhah dzohir - membuang wawu
V
contohnya 5 V
V
Fiil Mudhore Mutal Yak-i dhommah muqoddar fatkhah dzohir - membuang yak
WYA
contohnya V WYAV
5 AV
Fiil 5 tetepe huruf nun membuang nun - membuang nun
t\P
contohnya t\P
V 5 t\P
V
V
I'ROB FI'IL
Sebelum kita membicarakan I'rob-irob Isim, perlu kita lebih dulu membicarakan I'rob Fi'il, karena pembicaraan
I'rob fi'il lebih sedikit dan tak kalah penting untuk kita bicarakan agar ketika kita praktek membaca, kita bisa
menyebutkannya.
A. I'rob Fi'il Madhi
1. Mabni Fatkhah ( huruf terakhirnya harus di fatkhah )
Fi'il Madhi wajib mabni Fatkhah ( huruf terakhirnya harus di fatkhah ) apabila tidak bertemu dengan Wawu
fi'il-fi'il madhi ini semuanya mabni fatkhah. Perhatikan huruf terakhir dari fi'il-fi'il ini, semuanya wajib
berkharokat fatkhah.
2. Mabni Dhommah
Fi'il Madhi wajib mabni dhommah ( huruf terakhirnya wajib dikharokati dhommah) apabila bertemu dengan
Wawu Jama' ( )Yaitu wawu yang menunjukkan bahwa pelaku fi'il itu, jumlahnya banyak
Misalnya :
Pa t\
, Ah
, tKA
, tKA
, t }`b , A?P6
, t}>`
3. Mabni Sukun
Fi'il Madhi wajib mabni Sukun ( huruf terakhirnya wajib dikharokati sukun ) apabila bertemu dengan Tak Fa'il
, 5} Z}
) , Nun Fa'il ( ` ), dan Nun Niswah ( )
(` },
Misalnya :
, `U\Pa
, \Pa
, \Pa
, Z\Pa
, 5P\Pa
\Pa
, ZP\Pa
, , ` P\Pa
Cara menta'rib Fi'il Madhi :
kPa
: adalah fi'il madhi mabni fatkhah, karena tidak bertemu dengan Wawu Jama', Tak Fa'il, Nun Fa'il, dan Nun
Niswah.
t\Pa
: adalah fi'il-fi'il madhi mabni dhommah, karena bertemu dengan Wawu Jama'
: adalah fi'il-fi'il madhi mabni sukun, karena bertemu dengan Tak Fa'il.
\Pa
: adalah fi'il-fi'il madhi mabni sukun, karena bertemu dengan Nun Fa'il.
`U\Pa
Z\Pa
: adalah fi'il-fi'il madhi mabni sukun, karena bertemu dengan Nun Niswah.
21
=>?V
: adalah fi'il mudhori' shahih akhir, i'robnya rafa' karena tidak didahului oleh 'amil nashib ataupun 'amil
[_V
Z
Z ora/tidak TV
[a
supaya/agar [U
}>
mPK
[a
yen ngono / jika demikian mYAa
sakhingga/hingga T \ t T}
5}A6
WP
[P
( Lam Juhud) pantes/pantas 5nfN>O
`Y
` a
( dengan makna [a
) supaya/agar [U
> P
mPK
(jawab) `UTBPg
( jawab) mYAa
[UP
Menta'rib Fi'il Mudhori' :
: adalah fi'il mudhori' shahih akhir, i'robnya nashab karena didahului oleh 'amil nashib (
), tanda
tj}
nashabnya dengan fatkhah
Z : adalah fi'il mudhori' mu'tal akhir, i'robnya nashab karena didahului oleh 'amil nashib (Z ), tanda
[_V
nashabnya dengan fatkhah muqoddar (tersembunyi)
: adalah fi'il mudhori' Fi'il 5, i'robnya nashab karena didahului oleh 'amil nashib (WP
) , tanda
WP
t T}
nashabnya dengan membuang huruf Nun
Keterangan :
Apabila fi'il Mudhore' kemasukan 'Amil Nashib, maka I'robnya wajib nashab. Adapun tanda nashabnya,
tergantung dengan fi'il Mudhore'nya.
* Apabila fi'il Mudhore'nya Shohih Akhir, maka tanda Nashabnya dengan fatkhah dhohir (tampak) .
* Apabila fi'il Mudhore'nya Mu'tal Akhir, maka tanda Nashabnya dengan fatkhah muqoddar (fatkhah yang
hanya dikira-kirakan / tidak tampak. Kecuali fi'il Mudhore' Mu'tal Yak, maka tanda nashabnya dengan fatkhah
22
dhohir (tampak)
* Apabila fi'il Mudhore'nya Fi'il 5, maka tanda Nashabnya dengan membuang huruf Nun.
3. Fi'il Mudhori' wajib Jazm
Fi'il mudhori' wajib beri'rob Jazm, apabila didahului oleh
'Amil Jazim ( kharf-kharf yang menjazmkan Fi'il Mudhori' ), yaitu :
Kharf Arti Contoh
( dengan sukun ) kP
} 5 ( dengan sukun )
kPa
`\Pa
(dgn buang huruf Nun) `\P } 5 (dgn buang huruf Nun)
t\Pa
(dgn buang huruf Nun) t\P
} 5 (dgn buang huruf Nun)
t6
= utusan Allah
23
Of
= rumah Alloh
`f
tt
` a
= bab rukun-rukun wudhu
2. Jar dan Majrur (ialah kharf jar dan isim sesudahnya yang dijarkan. keduanya menjadi satu rangkaian yang tak
bisa dipisahkan).
Misalnya :
= [ di sekolahan
g 6T
ZY
= dari Madinah ke Makkah
[ UVT
3. Shifat Maushuf (sifat dan yang disifati) biasa juga disebut dengan Na'at dan Man'ut.
Misalnya :
= Allah yang maha besar
5O>
5O
Z A
A = Allah yang pengasih dan penyayang
Susunan-susunan kalimah di atas belum merupakan jumlah / kalam, karena belum nemberikan pengertian yang
sempurna.
BAB ISIM-ISIM YANG HARUS DIRAFA'KAN
Mubtada (subyek)
Khobar (predikat)
Shifat dari Maushuf yang beri'rob Rafa'
Fa'il (pelaku fi'il)
Naib Fa'il (pengganti Fa'il)
1. JUMLAH ISMIYAH ( jumlah yang tersusun dari Mubtada dan Khobar )
( A\ TP\ )
= Utawi + Iku/ Adapun+ adalah..
A. Pengertian Mubtada dan Khobar
Mubtada ialah Isim yang terletak pada permulaan jumlah (kalimat). Dalam bahasa Indonesia mubtada disebut
dengan subyek atau pokok kalimat. Itulah sebabnya kalau kita membicarakan Mubtada, kita harus
membicarakan Khobar. Karena diantara keduanya saling terkait dan tak mungkin dipisahkan.
Dalam bahasa Indonesia, kapan ada subyek, harus ada predikat. Maka dalam bahasa Arabpun kapan ada
mubtada harus ada khobar.
Khobar ialah yang menerangkan mubtada. Khobar bisa berupa isim ataupun fi'il, yang penting harus
menerangkan mubtada'.
Mubtada dibaca dengan 'utawi' / 'adapun' dan Khobar dibaca dengan 'iku' / 'adalah'. Isim yang menjadi
mubtada, biasanya diberi simbol huruf mim ( )kecil diatasnya. Sedangkan isim atau fiil yang menjadi khobar,
diberi tanda huruf kho ( )kecil diatasnya. Kapan ada Mubtada, maka disitu mesti ada Khobar. Kapan ada
'utawi' / 'adapun', maka disitu mesti ada 'iku' / 'adalah'.
Mubtada bersama-sama dengan Khobar membentuk suatu Jumlah, dinamakan JUMLAH ISMIYAH. Jadi,
Jumlah Ismiyah ialah jumlah yang terdiri dari Mubtada dan Khobar. (Mubtada' + Khobar = Jumlah Ismiyah).
Contoh-contoh Jumlah Ismiyah, sekaligus nanti setelah kita membicarakan khobar.
B. I'rob Mubtada' dan Khobar
Mubtada' dan Khobar adalah termasuk isim-isim yang harus dirafa'kan I'robnya. Adapun tanda rafa'nya,
tergantung pada isim yang menjadi mubtada' atau khobar itu. Apabila yang menjadi mubtada' / khobar itu
adalah isim mufrod, maka tanda rafa'nya dengan dhommah. Begitu seterusnya, sesuai dengan tanda-tanda I'rob
rafa' yang telah kita pelajari di muka.
C. Macam-macam Khobar.
Khobar ada 5 macam, yaitu :
24
1) Khobar Mufrod,
2) Khobar Jumlah Ismiyah
3) Khobar Jumlah Filiyah
4) Khobar jar majrur
5) Khobar mudhof dan mudhof ilaih
1. Khobar Mufrod
Ialah khobar yang hanya terdiri dari 'satu kalimah isim' walaupun 'satu kalimah isim' itu, berupa isim mufrod,
atau isim tatsniyah, atau isim jama'.
Contoh :
} murid lanang siji NO
} TV
Utawi Zaid, iku NO
TV
Adapun Zaid, adalah seorang murid lk 2
Og
} murid wadon siji NO
} Og
Utawi Fathimah, iku NO
(Adapun Fathimah , adalah seorang murid (pr)
TV
Utawi Zaid loro, iku NO
} murid lanang loro NO
} TV
(Adapun Dua Zaid itu, adalah dua murid lk)
TV
Utawi Zaid akeh, iku NO
} murid-murid kabeh NO
} TV
(Adapun Banyak Zaid itu, adalah murid)
`] wong-wong kang pada pinter `
`] `
> Utawi guru wadon akeh, iku `
>
`
(Adapun Guru-guru (pr) itu, adalah orang-orang yang pandai)
Ta'rib :
= isim mufrod mudzakkar, I'robnya rafa' karena menjadi mubtada', tanda rafa'nya dengan dhommah.
TV
} = isim mufrod mudzakkar, I'robnya rafa' karena menjadi khobar, tanda rafa'nya dengan dhommah.
NO
= isim mufrod muannats, I'robnya rafa' karena menjadi mubtada', tanda rafa'nya dengan dhommah.
Og
NO
} = isim mufrod muannats, I'robnya rafa' karena menjadi khobar, tanda rafa'nya dengan dhommah.
Catatan untuk diingat :1. Kalau ada isim di permulaan jumlah, berarti itu Mubtada'. Berarti di situ mesti ada
khobarnya. Kalau mubtada sudah ditemukan khobarnya, maka harus sudah mahamke. Kalau belum mahamke,
berarti khobarnya belum pas.
2. Mubtada' dan khobar harus beri'rob Rafa'. Kecuali apabila khobarnya berupa jar-majrur atau fi'il, maka tidak
harus rafa', akan tetapi mengikuti aturan I'robnya sendiri. Sedangkan rafa'nya khobar hanya mahal (menempati)
saja.
Misalnya :
, T
,
`P
AjV
Z TV
[ g TV
2. Khobar Jumlah Ismiyah.
Ialah khobar yang berupa jumlah ismiyah (mubtada + khobar) atau jumlah ismiyah yang menjadi khobar dari
suatu mubtada'. Contoh :
utawi Zaid, iku t f utawi bapake Zaid, iku 5 > Y
TV
guru 5 > Y
t f TV
(Adapun Zaid, bapaknya adalah seorang guru)
Og
utawi Fathimah, iku `nY
utawi ibune Fathimah, iku > Y
guru > Y
`nY
Og
(Adapun Fathimah itu, ibunya adalah seorang guru)
25
Og
utawi Fathimah, BO
lan utawi Zulaikhah, iku ` nPV`K
utawi pelayane, iku \
BO
Og
lunga. ` nPV`K
\
kP
V
TV
(5
) lagi maca sapa deweke kabeh (5 n6
)Utawi deweke kabeh, iku (tvAjV
) ing pelajarane deweke kabeh
adalah isim mufrod mudz, i'robnya rafa' karena menjadi mubtada, tanda rafa'nya dengan dhommah.
Lafadz TV
) yang tersimpan didalam fiil itu.
Lafadz kP V adalah fi'il mudhore' shohih akhir. Fa'ilnya, dhomir t
(TV
Lafad T
adalah isim mufrod mudz. i'robnya nashab karena menjadi maf'ul bih dari kP V tanda nashabnya
dengan fatkhah.
Rangkaian T
kP V adalah jumlah Fi'liyah ( karena terdiri dari : Fi'il + Fa'il + Maf'ul bih, yang disini
TV
ana ing ngomah (Adapun Zaid adalah berada di rumah) T
TV
Wg
Wg
Keterangan :
adalah isim mufrod mudzakkar, beri'rob rafa' karena menjadi mubtada, tanda rafa'nya dhommah.
Lafadz TV
26
Lafadz Wg
adalah kharf jar
dan Lafadz T
adalah isim mufrod mudzakkar, I'robnya jar karena didahului oleh kharf jar, tanda jarnya
kasroh karena isim mufrod..
Rangkaian T
Wg (dinamakan Jar-Majrur) , menduduki I'rob rafa' karena menjadi khobar.
adalah Jumlah Ismiyah, yang khobarnya berupa Jar-majrur (khobar jar-majrur)
Jadi lafadz T
Wg TV
P Utawi murid-murid, iku 5nP6TY
NOY
[g ingdalem sekolahane deweke kabeh. (Murid-murid berada di sekolahan
P
mereka). 5nP6TY
[g NOY
5. Khobar Mudhof dan Mudhof ilaih.
Yaitu khobar yang berupa mudhof dan mudhof ilaih. Mudhof dan mudhof ilaih ialah 2 isim atau lebih yang
dirangkai menjadi satu, sehingga membentuk satu pengertian, dan menduduki satu jabatan. Contoh :
`P Utawi kitab, iku TU]
ana ingdalem sandingira (Adapun Kitab itu, adalah berada di dekatmu) TU]
`P
Ta'ribnya :
Lafadz `P adalah isim mufrod mudz., beri'rob rafa' karena sebagai mubtada, tanda rafa'nya dhommah.
Lafadz TU]terdiri dari lafadz TU] dan yang dirangkai menjadi satu sehingga menjadi satu pengertian, dan
menduduki satu jabatan. Rangkaian seperti ini dinamakan 'mudhof dan mudhof ilaih'.Lafadz TU]= isim dzorof,
I'robnya rafa' karena menjadi mubtada' tandanya mabni fatkhah. dia sebagai mudhof. Lafadz = isim dhomir
muttashil, I'robnya jar karena mudhof ilaih, tanda jarnya mabni.
Jadi, TU] `P adalah jumlah ismiyah, yang khobarnya berupa mudhof dan mudhof ilaih, yaitu TU]
Catatan untuk diingat :
1. Khobar bisa berupa : isim, fi'il, jar-majrur, ataupun mudhof dan mudhof ilaih, bahkan bisa berupa jumlah.
Yang penting menerangkan mubtada, dan cocok dibaca dengan iku / adalah.
2. Di dalam jumlah, khobar tidak mesti jatuh setelah mubtada' langsung, tetapi kadang terpisah oleh jar-majrur
atau kalimah lain sehingga khbarnya ada jauh di belakang. Bahkan dalam hal-hal tertentu, khobar harus
didahulukan dari mubtadanya.
3. Khobar harus beri'rob rafa', itu apabila khobar mufrod. Adapun selain khobar mufrod, rafa'nya hanya makhal
saja
BAB MUDHOF DAN MUDHOF ILAIH
A. Pengertiannya.
Sebelum kita melangkah ke pembicaraan lebih lanjut, penting sekali kalau di sini kita bicarakan terlebih dulu
rangkaian 'mudhof dan mudhof ilaih'. Karena rangkaian ini akan banyak kita jumpai di dalam jumlah-jumlah.
Mudhof dan Mudhof ilaih ialah 2 isim atau lebih yang dirangkai menjadi satu rangkaian, sehingga membentuk
satu pengertian dan menduduki satu jabatan. Dimana isim yang di depan dinamakan mudhof, dan isim yang
dibelakang dinamakan mudhof ilaih. Dan apabila rangkaian itu terdiri dari 3 isim atau lebih, maka isim yang
paling depan dinamakan mudhof, dan isim yang dibelakangnya dinamakan 'mudhof ilaih tetapi masih mudhof',
dan baru isim yang paling belakang , yang dinamakan mudhof ilaih. Contoh Mudhof dan Mudhof ilaih :
bab wudhu t
t ` f
bab rukun-rukun wudhu t
t ` a
`f
bab mengetahui rukun-rukun wudhu `a
t
gA>Y
`f t
B. Hukum Mudhof dan Mudhof ilaih.
1) Mudhof , i'robnya berubah-ubah sesuai dengan jabatannya atau sesuai dengan 'amil yang masuk kepadanya
(bisa rafa', bisa nashab dan bisa jar). Sedangkan Mudhof ilaih, selamanya harus beri'rob jar.
2) Mudhof tidak boleh ada AL (alif-lam)nya, dan tidak boleh tanwin. Sedangkan mudhof ilaih harus ada ALnya atau harus tanwin.
3) Mudhof dan Mudhof ilaih, biasa diterjemahkan dengan : .......e.. atau ......maring....... atau
.saking............ Misalnya :
TV
`Pa kitabe Zaid ( Kitabnya Zaid )
tj}
taqwa maring Allah ( Taqwa kepada Allah )
TVTB
ali-ali saking wesi ( cincin dari besi )
5}`
4) Jika yang dimudhofkan adalah isim tatsniyah atau isim jama' mudzakkar, maka 'nun' nya harus dibuang.
27
Misal :
dua kitab Zaid TV
`f`Pa
`f`Pa
TV
orang-orang musyrik Makkah ZOaA_Y
[ aA_Y
ZVT
T
dua orang tuaZaid TV
TV
5) Antara mudhof dan mudhof ilaih harus dibaca satu rangkaian (tidak boleh dipisahkan), karena menduduki
satu jabatan. Misal :
=a
wajib, 5 yY
t
W ] ingatase saben-saben
t ` a
gA>Y
utawi ngaweruhine rukun-rukune wudhu, iku kK
t
wong Islam ] kK
`a
gA>Y
5
yY
=a
W
(Adapun mengetahui rukun-rukun wudhu, itu adalah wajib bagi setiap muslim)
Catatan untuk diingat :
1. Walaupun terdiri dari beberapa isim, namun karena telah menjadi satu pengertian, maka rangkaian mudhofmudhof ilaih di dalam jumlah bisa menjadi khobar, mubtada, fa'il, atau posisi-posisi lain, tergantung kebutuhan.
2. I'rob mudhof-mudhof ilaih yang terpengaruh oleh kedudukannya di dalam jumlah (kalau mubtada / khobar /
fa'il harus beri'rob rafa'), hanyalah I'rob mudhof yang paling depan saja, dan mudhof ilaihnya tetap jar
2. JUMLAH FI'LIYAH (jumlah yang tersusun dari : Fi'il dan Fa'il)
A. Pengertian Fa'il ( Pelaku pekerjaan)
Dalam bahasa Indonesia Fa'il disebut dengan 'pelaku pekerjaan'. Setiap ada fi'il (pekerjaan) mesti ada fa'il
(pelaku pekerjaan itu). Fi'il bersama-sama dengan fa'il membentuk Jumlah Fi'liyah, yaitu jumlah yang diawali
dengan fiil, atau jumlah yang susunannya : Fi'il + Fa'il.
Dalam penerjemahan bahasa Jawa, Fail biasanya dibaca dengan 'sapa' jika yang menjadi fail itu berakal, dan
dibaca dengan 'apa' jika yang menjadi fail itu tidak berakal.
Apabila suatu fiil telah disebutkan failnya maka harus sudah memberikan pengertian, karena sudah terbentuk
suatu jumlah / kalam, yaitu jumlah Filiyah. Kecuali apabila fiilnya transitif (fi'il yang membutuhkan obyek),
maka baru akan terbentuk pengertian yang sempurna setelah diberikan obyeknya. Dalam bahasa Arab, obyek
disebut dengan Maful Bih. Jadi, susunannya menjadi: ( Fiil + Fail + Maful Bih )
Fail termasuk isim yang harus di rafa kan.
Di bawah ini contoh jumlah fi'liyah yang fi'ilnya lazim (tidak membutuhkan obyek / yang dikenai pekerjaan),
sehingga susunannya cukup dengan : Fi'il + Fa'il
Fathimah Og
W \}
W \} Lagi nangis, sopo Og
Fathimah sedang menangis
A V Lagi lara, sopo W6tU6
Sanusi W6tU6
A V
Sanusi sedang sakit
Keterangan : W \} dan A V adalah fi'il mudhore', fi'il lazim (tidak butuh obyek / maf'ul bih)
Di bawah ini contoh jumlah fi'liyah yang fi'ilnya muta'addi (membutuhkan obyek / yang dikenai pekerjaan),
sehingga susunannya cukup dengan : Fi'il + Fa'il + Maf'ul bih
Ab
Wus maca, sopo NO
ing pelajaran T
NO
P murid loro, T
P Ab
Dua murid (lk) telah membaca pelajaran
P murid akeh, T
P AjV
AjV
Lagi maca, sopo NOY
ing pelajaran T
NOY
Murid-murid sedang menulis pelajaran
AjV
guru-guru, ing majalah t
AjV
6T
6T
Lagi maca, sopo t
Guru-guru (lk) sedang membaca majalah
28
Keterangan : Ab
adalah fi'il madhi dan fi'il mudhore', fi'il Muta'addi (butuh obyek / maf'ul bih)
dan AjV
Ta'rib :
adalah isim mufrod muannats, irobnya rafa, karena menjadi fail dari fiil W \} tanda rafanya
Lafadz Og
dommah, karena ia isim mufrod.
Lafadz W6tU6
adalah isim mufrod mudzakkar. Irobnya rafa, karena menjadi fail dari fiil V A Tanda
rafanya dhommah muqoddar (dhommah yang disembunyikan ), karena ia isim manqush (isim yang berakhir
dengan huruf Yak)
LafadzNO
tanda rafanya
P , adalah isim tatsniyah mudzakkar, irobnya rafa, karena menjadi fail dari fiil Ab
alif, karena isim tatsniyah.
Dan begitu untuk seterusnya, silahkan anda mencobanya.
B. Kaidah-kaidah yang berkaitan dengan Fail
1) Antara fi'il dengan fa'il harus bersesuaian dalam hal mudzakkar atau muannatsnya. Jika failnya muannats,
) sehingga jika pada fiilnya ada tak tanits, maka
maka fiilnyapun harus muannats (diberi tak tanits
failnya mesti isim muannats. Contoh :
a
a
Wus mangan, sopo Og
Fathimah, OA
ing roti OA
Og
Fathimah telah makan roti
Aj}
P murid, `n6
P Aj}
Lagi maca sopo NO
ing pelajarane `n6
NO
Murid (pr.1) sedang membaca pelajarannya
2) Meski failnya isim jama, fiil nya tetap mufrod. Contoh :
AjV
ing Al Quran Aj
t
y AjV
Lagi maca, sopo t y wong Islam akeh, Aj
Orang-orang Islam sedang membaca Al Quran
Aj}
y wong-wong Islam(pr), Aj
y Aj}
ing Al Quran Aj
`
Lagi maca, sopo `
Orang-orang Islam (pr) sedang membaca Al Quran
3) Adakalanya fail berupa jumlah. Contoh :
bekti sapa sira kabeh, 5 VT
ing wong tuwa loroira kabeh k V
k V wajib, 5 O ] ingatase sira kabeh, apa A\}
T A\}
5 O ] 5 V
Wajib atas kamu semua, berbakti kepada kedua orang tuamu
tYt
k V Wajib 5 O ] ingatase sira kabeh, opo
h} poso sopo sira kabeh, `Y
ingdalem wulan Romadhon k V
5 O ]
`Y
h}
tYt
Wajib atas kamu semua, berpuasa di bulan Romadhon
C. Macam-macam Fail
Fail dibagi menjadi 2 macam.
1) Fail isim dzohir
yaitu Fa'il yang berupa isim yang berada di belakang fi'ilnya. Contoh-contoh Fa'il yang telah disebutkan di atas,
dan tYt
, maka fa'il dari ke dua fi'il ini
semuanya adalah fa'il-fa'il isim dhohir. Kecuali pada fi'il A\}
h}
berupa dhomir 5P
yang tersimpan di dalam kedua fi'il itu. Perhatikan dengan seksama semua contoh-contoh di
atas !
2) Fail isim dhomir
yaitu Fail yang tidak tampak, karena berupa isim dhomir yang tersimpan di dalam fiilnya. Perhatikan kembali
dengan seksama perubahan-perubahan fi'il madhi, mudhori' dan amar yang telah kita pelajari. Kita telah ketahui
bahwa semua perubahan-perubahan itu sesuai dengan isim-isim dhomir yang menjadi fa'il dari fi'il-fi'il itu.
Contoh-contoh fa'il isim dhomir :
\ kPa
wus nulis / lagi nulis sapa ingsun, T
\ [g T
\Pa
[g ingdalem kitabingsun \Pa
kPa
ing pelajaran, [f`Pa
[f`Pa
29
2. AV
V
menjadi A
3. kP V menjadi P V k
Jadi, naib fail itu pada dasarnya adalah maful bih dari suatu fiil, yang karena tidak disebutkan failnya, maka
ia dijadikan sebagai pengganti fail tersebut.
A hU
V Ah
t Dia (lk 1) ditolong
AhU
V Ah
` Dia (dua lk ) ditolong
AhU
V Ah
Mereka (lk) ditolong
A hU}
Ah
[ Dia (pr) ditolong
` Dia ( pr 2) ditolong
AhU}
`}Ah
AhU}
5}Ah
5P Kamu semua ditolong
ZVAhU}
Ah
Kamu (pr) ditolong
` P Kamu (2pr ) ditolong
AhU}
` }Ah
ZP
Kamu (lk ) ditolong
Z}Ah
AhU}
` Saya ditolong
A h
Ah
`Ah
ZBA hU
Kita ditolong
Contoh-contoh Jumlah yang tidak disebutkan fa'ilnya, sehingga fiilnya mabni Majhul dan maf'ul bihnya
dijadilan Naib Fail
kPa
W ]
Diwajibake 5 O ] ingatase sira kabeh, opo `Oh
` a kaya olehe diwajibake opo shiyam, ZVN
shiyam, kPa
Ab
Aj
al Qur'an. (Dan ketika dibacakan alQuran, maka dengarkanlah) u t> P6`g
Ta'ribnya :
Lafadz Ab
adalah fiil madhi mabni majhul.
adalah isim mufrod mudzakkar, berirob rafa karena sebagai naib fail. Adapun tanda
Dan lafadz Aj
rafanya dengan dhommah, karena ia isim mufrod.
Adapun jika disebutkan fa'ilnya, adalah :
Ab
Lan nalikane wus maca, sapa
mangka padha
`j
ing al Quran, t> P6`g
wong kang maca, Aj
ngrungokna sopo sira kabeh u maring al Quran. (Dan ketika pembaca telah membacakan al Quran, maka
Aj
dengarkanlah) u t> P6`g
`j
Ab
Aj
`j
Tarkib : u t> P6`g
Ab
Lafadz adalah kharf isti'naf (untuk mengawali jumlah) dan lafadz adalah kharf syarat.
31
Lafadz Ab
adalah fiil madhi mabni malum, i'robnya mabni fatkhah karena tidak bertemu dengan wawu jama',
tak fa'il, nun fa'il, dan nun niswah.
Lafadz
`j
adalah isim mufrod, I'robnya rafa' karena menjadi fa'il, tanda rafa'nya dhommah karena isim
mufrod.
Lafadz Aj
adalah isim mufrod mudzakkar, irobnya nasab karena menjadi maful bih, tanda nasabnya
dengan fatkhah, karena ia isim mufrod.
adalah
adalah fi'il amar, I'robnya mabni jazm, tanda jazmnya
Lafadz t> P6`g
= kharf jawab, dan t> P6
membuang huruf Nun.
Lafadz u adalah : = kharf jar, dan =isim dhomir muttashil, I'robnya jar karena didahului oleh kharf jar,
tandanya mabni.
4. Tawabi' (Isim-isim yang i'rob dan hukumnya mengikuti isim yang sebelumnya). Tawabi' ada 4 macam, yaitu
:
1. Shifat dari Maushuf yang berirob Rafa
Sifat - Mausuf ialah 2 isim atau lebih yang berangkaian (jejer), dimana isim yang dibelakang mensifati isim
yang di depannya, dan disebut Shifat / Naat, sedangkan isim yang di depannya, yang disifati, dinamakan
Maushuf / Manut
Shifat, irobnya mengikuti maushufnya. Jika maushufnya berirob rafa, maka shifatnya juga ikut berirob rafa.
Dan jika maushufnya berirob nashab, maka shifatnya juga harus berirob nashab. Begitu pula apabila
maushufnya berirob jar, maka shifatnya juga berirob jar. Shifat - Maushuf dibaca dengan YANG atau
KANG.
Disamping shifat harus mengikuti maushuf dalam hal irobnya, shifat harus juga mengikuti maushuf dalam hal
:
1. Mudzakkar atau Muannatsnya. (jika maushufnya mudzakkar, maka shifatnya harus juga mudzakkar. Begitu
pula sebaliknya)
2. Mufrod atau jamanya. (jika maushufnya isim mufrod, maka shifatnya harus juga isim mufrod. Begitu pula
jika maushufnya isim jama, maka shifatnyapun harus juga isim jama)
3. Nakiroh atau marifatnya. (jika maushufnya berupa isim nakiroh, maka shifatnya harus juga isim nakiroh.
Dan jika maushufnya isim marifat, maka shifatnya harus juga isim marifat).
Pendeknya, sifat dan mausuf itu ialah 2 isim atau lebih yang berjajar, dan memiliki kesamaan jenis, serta
cocok diberi mana kang,
Contoh-contoh jumlah (kalimat) yang didalamnya terdapat rangkaian sifat - mausuf.
T BY
Utawi Muhammad, iku T anak, `w
kang sholih (Muhammad adalah anak yang sholih) `w
T T BY
Utawi iki, iku `Pa
rajin). TnP
Y
NO
}
A
]
TV
Maca sopo ingsun, Aj
Ab
ing al Quran 5VA
kang mulya. (saya telah membaca al Quran yang mulia) Ab
A Aj
5V
`UO w
Sholat sopo kita, T y Wg ingdalem masjid, AO\
jatuh setelah isim nakiroh juga Shifat / Na'at yang harus dibaca ' kang '.
Misalnya :
tj}
Lan wedia sopo sira kabeh , `YtV
>KA}
kang bakal den balikake sapa sira kabeh, W
ing suwijining dina, t
maring
Allah.
(dan
takutlah
kamu
semua,
terhadap
suatu
hari,
yang kamu semuaakan dikembalikan kepada
Allah) W t
>KA}
`YtV
tj}
} murid, 5 > PV
Utawi Zaid iku NO
TV
kang lagi nyinau bahasa OfA>
Wg ingdalem
kang bangsa Arab, uP6TY
} TV
sekolahane. (Zaid adalah seorang murid yang mempelajari bahasa Arab di sekolahnya). Wg OfA>
NO
5 > PV
uP6TY
Tarkib :
Lafadz tj}
adalah fiil amar, failnya adalah dhomir 5P
yang tersimpan pada fi'il itu.
Sedangkan lafadz `YtV
adalah isim mufrod mudzakkar, irobnya nashab karena menjadi maful bih, tanda
nashabnya dengan fatkhah
Lafadz t
>KA}
adalah fi'il 5 mabni majhul. Adapun naib fa'ilnya, ialah dhomir 5P
yang tersimpan didalam fi'il
itu. Lafadz t
disini
dibaca
kang
,
karena
menjadi
shifat
dari
lafadz
`YtV
(fi'il
jatuh setelah isim nakiroh)
>KA}
adalah isim mufrod mudzakkar, irobnya rafa karena menjadi mubtada, tanda rafanya dhommah
Lafadz TV
karena ia isim mufrod.
} adalah isim mufrod, irobnya rafa karena menjadi khobarnya lafadz TV
, tanda rafanya
Lafadz NO
dhommah.
Sedangkan lafadz 5 > PV
adalah fiil mudhore shohih akhir, berirob rafa karena tidak didahului oleh amil,
tanda rafanya dengan dhommah, karena ia fiil mudhore shohih akhir.
} (fi'il jatuh setelah isim nakiroh)
Lafadz 5 > PV
dibaca kang, karena ia menjadi shifat dari lafadz NO
Catatan yang perlu diingat :
1. Sebagai pengganti Fa'il, maka Naib Fa'il juga termasuk isim yang harus di rafa'kan.
2. Sampai sekarang ini, berarti sudah 5 tempat rafa'nya isim
( al Marfu'at ) yang telah kita pelajari. Yaitu :
(1) Mubtadak, (2) Khobar, (3) Fa'il, (4) Naib Fa'il, dan (5) Sifat dari Mausuf yang I'rabnya rafa'
BAB ISIM MARIFAT DAN ISIM NAKIROH
Isim Marifah
ialah isim yang telah dibatasi keumumannya, sehingga menjadi tertentu. Isim ma'rifah ada 6 macam, yaitu :
1. Isim-isim Dhomir (kata ganti). Baik isim dhomir munfashil ataupun isim dhomir muttashil.
2. Isim Alam (nama-nama individu).
, A ] , Og
, dll.
, _v`]
Misalnya : TV
3. Isim-isim Isyaroh (kata tunjuk).
Misalnya : (lihat pada bab Isim Isyaroh di depan)
4. Isim-isim Maushul (kata sambung).
Misalnya : (lihat pada bab Isim Maushul di depan)
5. Isim-isim yang ada AL ( ) pada permulaannya.
, T y , = KA
, kN
Misalnya : O\
, dll
6. Semua isim yang disandarkan (dimudhofkan) kepada salah satu dari Isim-isim marifat diatas.
Misalnya :
33
N
anyar (Kitab mereka baru) TVTK
5 nf`Pa
utawi kitabe deweke kabeh, iku TVTK
5 nf`Pa
utawi iki, iku N
kitabe wong tjV
` Pa
N
kang ngadeg sapa wong, =h?
` Y
ingdalem ngarepe kelas. (Ini adalah
=h?
N
` Pa
kitabnya orang yang berdiri di depan kelas itu) tjV
N
` Y
utawi iki, iku NO
Of
= kitab
6TY
= sekolahan K
= sepeda
K = seorang laki-laki APg
= sebuah buku
=
Pokoknya selain isim ma'rifah yang di atas, semua isim adalah nakiroh .
Catatan untuk diingat :
1. Selain shifat yang irobnya mengikuti maushuf, sebenarnya masih ada isim-isim lain yang irobnya juga
mengikuti isim- isim yang sebelumnya. Hal seperti ini dalam ilmu nahwu dinamakan Tawabi (isim-isim atau
fiil-fiil yang irobnya mengikut kepada isim / fiil yang sebelumnya ). Tawabi ada 4 macam, yaitu :
(1) Shifat-maushuf, (2) Taukid- Muakkad, (3) Badal-Mubdal, (4) Athaf-Mathuf.
Akan tetapi disini kita cukupkan mengetahui Shifat-Maushuf saja dulu, dan yang lainnya kita pelajari sambil
berjalan hingga sampai pada babnya nanti.
2. Sampai disini, setiap menemukan jumlah (kalimat) , kita harus sudah benar-benar :
1) Tahu mana khobarnya jika jumlah itu jumlah ismiyah
2) Mengetahui mana failnya jika jumlah itu jumlah filiyah
3) Tahu kedudukan setiap kalimah dalam suatu jumlah.
4) Tahu maksud (pengertian ) dari jumlah itu.
2. Athaf dan Ma'thuf
Ialah mengikutkan hukum suatu isim atau fi'il kepada hukum isim atau fi'il yang sebelumnya, karena adanya
kesamaan, dengan menggunakan kharf-kharf tertentu.
Macam-macam kharf 'athaf
Kharf 'Athaf ada 10 macam, yaitu :
tUY}
`b
dan A ]
TV
K 5 }
| V tjP}
5at
`b
kemudian A >g
TV
t
`b
tta
atau A ]
TV` b| `h
t
balik / bahkan A ] =f
TV` b`Y
=f
ataukah A ] TU] TV
`Y
bisa jadi A ] `Y
TV` Y
` b
34
sehingga TV WP
tj
WP
` b
8 tidak A ] 8 TV` b
5
kemudian A ] 5
TV` b
V` Y
Z melainkan A?>K
Z T
Keterangan :
I'rob Ma'thuf (yang diikutkan / yang setelah kharf 'athaf) harus mengikuti Ma'thuf 'alaih (yang diikuti / yang
sebelum kharf 'athaf). Begitu pula posisinya di dalam jumlah. Jika yang di'athafi Fa'il, maka yang di'athafkan
juga ikut menjadi fa'il. Jika yang di'athafi Maf'ul, maka yang di'athafkan juga ikut menjadi maf'ul. Begitu
seterusnya.
Cara menerjemahkan :
) Zaid, (( lan wus ngadeg, sapa (A ] ') Amr. (Zaid telah berdiri dan juga 'Amr) TV
`b
(`b
) wus ngadeg sapa (TV
A ]
T
` a
ZOO\U
5}`
`Y
`f Y
6 Z 5 `K
ZY
t
) saking wong ) Muhammad, ora ana iku (T
(a `Y `
) ora ana, sapa (Y
`f ) bapake wong suwiji (5 `K
ZY
(
) adalah isim mufrod mudzakkar, i'robnya jar karena mudhof ilaih, tandanya dengan kasroh.
( )adalah kharf 'athaf
(ZOO\U
5}`
6 ) yang beri'rob nasab,
) adalah isim mufrod mudzakkar, i'robnya nasab karena di'atafkan kepada (t
tandanya dengan fatkhah.
(ZOO\U
) adalah isim jama' mudzakkar, i'robnya jar karena mudhof ilaih, tanda nya dengan yak.
3. Taukid dan Muakkad
Taukid ialah " yang menguatkan ", dan muakkad ialah " yang dikuatkan ", jadi taukid mesti jatuh setelah
muakkad. Taukid bisa berupa isim bisa berupa fi'il, dan bisa berupa harf.
Taukid ada 2 macam, yaitu : Taukid Lafdziy dan Taukid Ma'nawiy.
Taukid lafdziy ialah taukid dengan pengulangan lafadz baik isim, fi'il, kharf , atau bahkan jumlah.. Misalnya :
TV
`K
TV
( dengan mengulangi isim )
}}`
tj
`
( dengan pengulangan fi'il )
m
8 8 8 ( dengan pengulangan kharf )
tb
TV
TV
( dengan pengulangan jumlah )
fA
fA
Adapun Taukid ma'nawi ialah taukid dengan menggunakan lafadz-lafadz yang telah tertentu untuk mentaukidi.
Lafadz-lafadz itu ialah :
Lafadz Taukid Keterangan Contoh
35
Y`]
` K
Bisa untuk mentaukidi isim Mufrod atau Jamak PY`]
O ` K
` KA
u| 5 nPY`]
` K
`K
a
a
) Mangan sapa ingsun ( OA
(
) ing roti ( u~ ) hiya ing sepertelune roti u~ OA
Saya makan roti sepertiganya
) Mukul sapa ingsun ( TV
) ing Zaid ( u6
f
( fA
) hiya ing sirahe Zaid A
u6
TV
Saya memukul Zaid kepalanya
) Lan ngrezqinana sapa sira (u
) ing keluargane deweke (A
) hiya ing
(
) saking buah-buahan (ZY
~ZY
wong (ZY
) kang iman sapa wong (5 nUY ) saking deweke kabeh (r`f
) kelawan Allah (tO
) lan kelawan dina (A
)
ZY
A
kang akhir. A
ZY
u
~ ZY
r`f 5 nUY
tO
Dan berilah rizqi keluarganya dari buah-buahan, yakni orang yang beriman kepada Alloh dan hari akhir, dari
mereka
3. Badal Isytimal ( `P8 ) Yaitu apabila badal merupakan sesuatu yang terkandung dalam mubdal minhu. Di
sini, badal wajib memiliki dhomir yang kembali kepada mubdal minhu. Misalnya :
) Gawe gumun ing ingsun, sapa (TV
) Zaid (u ] ) hiya ilmune Zaid u ] TV
[U\
([U\
]
]
Zaid membuatku terkesima ilmunya
) Zaid (uft
k
(k
) hiya klambine Zaid uft
TV
6 ) dicopot sapa (TV
6
Zaid bajunya dilepas
) Takon sapa deweke kabeh ing sira (]AB
(mt
yV
)
) hiya saking perang (uOg
An_
Z ) saking sasi harom (`Pb
ingdalem sasi harom uOg
yV
`Pb
AB
An_
mt
Z]
Mereka bertanya kepadamu tentang bulan harom, yakni tentang perang di dalam bulan harom
4. Badal Gholat ( ) Yaitu apabila badal merupakan ralat dari mubdal minhu. Misalnya :
a
a
) ing roti ( A } ) maksudku ing kurma A } \
) Lan mangan sapa ingsun (\
(
Saya makan roti (maksud saya)makan kurma
) Ningali sapa ingsun ( TV ) ing Zaid ( A?
(V
) maksudku ing jaran A?
TV V
Saya melihat Zaid (maksud saya) melihat kuda
BAB : ISIM-ISIM YANG HARUS DINASHABKAN
hU )
( `ft
Kapan isim-isim itu harus dinashabkan ?
Isim-isim harus berirob nashab, apabila :
(1) Menjadi Maful bih, (2) menjadi Shifat dari Maushuf yang berirob nasab, (3) menjadi Maful liAjlih, (4)
atau saudara-saudaranya.
apabila menjadi Isimnya`a
atau saudara-saudaranya, (5) apabila menjadi khobarnya
(6) menjadi Tamyiz, (7) menjadi Khal, (8) menjadi Maful Fih, (9) menjadi Munada Idhofah, dan (10) apabila
menjadi Maful Maah, (11) menjadi Mashdar / Maful Muthlaq, (12) menjadi Mustatsna
1. MAFUL BIH (uf
t >? )
Obyek penderita = ing.
A. Pengertiannya
Dalam bahasa Indonesia maful bih disebut dengan obyek penderita atau yang dikenai pekerjaan. Yaitu isim
yang jatuh setelah fiil dan merupakan obyek ( yang menjadi sasaran) dari fiil itu. Maful bih harus diirobi
nashab, dalam penerjemahan bahasa Jawa, biasa diterjemahkan dengan ing.. Perhatikan contoh-contoh di bawah
ini.
37
ing sira, t
] ZVT
ing ilmu-ilmu agama (Aku mengajarkanmu ilmu-ilmu agama)
t
ZVT
] mP
]
`6 takon sopo ingsun `P68
ing guru, `yY
`6
ing masalah (Aku bertanya kepada guru, suatu masalah) `P68
`yY
Tentang fiil-fiil yang membutuhkan 2 atau 3 maful ini, nanti akan dibicarakan dalam bab tersendiri.
Keterangan :
Pada contoh-contoh di atas, semua kalimah yang digaris bawahi, adalah kalimah-kalimah yang menduduki
posisi maful bih. Oleh karena itu harus dinashabkan dan harus diterjemah dengan ING.
Penting untuk diketahui, bahwa yang memiliki maful bih bukan hanya fi'il saja, akan tetapi isim fa'il kadang
. Isim masdar, kadang juga membutuhkan maf'ul. misalnya :
juga membutuhkan maf'ul, misalnya : AY
`f
8t . Pendeknya yang cocok dibaca ING, maka itu maf'ul bih. baik jatuh setelah fi'il maupun setelah
`U
g
isim.
2. AT TAWABI'
Di depan telah diterangkan, bahwa Tawabi' ialah isim-isim yang i'robnya mengikuti isim-isim yang
sebelumnya. Tawabi' ada 4 macam, yaitu :
38
NOY
P kP VTVT
pelajaran yang baru) T
ing sewiji-wiji. `O
^?
awak-awakan `O
Z]
^?
}
8
`YtV
tj}
Ta'ribnya :
Lafadz } 8 adalah fiil mudhore mu'tal akhir, I'robnya rafa' karena tidak didahului oleh 'amil nashib ataupun
'amil jazim, tanda rafa'nya dhommah muqoddar (tersembunyi). Dibaca 'kang' karena menjadi sifat ( fi'il jatuh
setelah isim nakiroh adalah sifat)
Untuk Tawabi' yang lain, silahkan melihat kembali penjelasannya pada pembahasan al marfu'at (isim-isim
yang harus dirafa'kan) Yaitu : 'Athaf, i'robnya mengikuti isim yang di ngathafi. Badal, i'robnya mengikuti isim
ysng dibadali, dan Taukid, i'robnya mengikuti yang ditaukidi.
t >? )
3. MAFUL LI AJLIH ( u Kz
= Kerana / Karena
Maful liajlih ialah isim masdar qolby yang diletakkan setelah fiil dan fail, untuk menjelaskan 'alasan'
mengapa fiil itu dilakukan, atau untuk menjawab 'pertanyaan untuk apa' fiil itu dilakukan. Itulah sebabnya
Maful liajlih harus cocok diterjemah dengan kerana / karena / sebab / untuk. Isim masdar qolbiy ialah isim
masdar yang berkaitan dengan perasaan hati. Perhatikan contoh-contoh dibawah ini :
39
tb
ngadeg sopo ingsun, `YAa
maring guru. (Saya berdiri, karena memuliakan terhadap
kerana mulyaake `P6
guru) `P6
tb
`YAa
kerana wedi u
jihad sopo ingsun
`T`K
=O\6
y maring siksane Alloh (Saya
Wg ingdalem dalane Allah `gt
= O\6
berjihad fi sabilillah karena takut murkaNya) u
y `gt
Wg `T`K
lan merdekaake 5
P>V
ing deweke kabeh, sapa A ft
fAbu bakar,
uK
`Pf
kerana golek maring wajahe Alloh
A ft
) Mukul sapa ingsun ([Uf
(fA
) kerana ndidik adab `\V}
[Uf
) ing anakingsun (`\V}
fA
(T K) Lomaho sapa sira (A ) kerana syukur T K A
) kerana wedi mlarat. 8
(t Pj} 8 ) Lan aja mateni sapa sira kabeh, (5a8
) ing anak-anakira kabeh, (
O_
Y
O_ 5a8
t Pj}
Y
Catatan :
1) Setiap kalimah isim mashdar qolbiy yang cocok dibaca kerana / karena, berarti mesti maful liajlih. Irabnya
harus dinasab.
2) Jika isim yang dijadikan maful liajlih bukan isim mashdar qolbiy, maka di depannya harus diberi kharf jar (
) , sehingga maful li ajlih itu harus berirob jar.
Contoh :
kerana golek ridhane Alloh. (Berbuat baiklah
t ngamala sapa sira kabeh AO
ing kebagusan ` AY
k
]
AO
` AY
kamu semua, untuk mencari ridho Allah). t ]
k
h
5b
^ _ t
T
= K A Utawi iki wong lanang, iku Ub
N
kerana zuhud (Laki-laki ini bisa qona'ah
bisa nrima sapa deweke, T
karena zuhud) T
Ub
= K A N
Irabnya :
Lafadz tb
adalah fiil Mudhore, I'robnya rafa' karena tidak didahului 'amil Nashib ataupun 'amil Jazim. Tanda
rafa'nya dhommah. Failnya dhomir ` .
Lafadz `YAa
adalah isim mufrod, irobnya nashab karena menjadi maful liajlih, tanda nashabnya dengan
fatkhah.
Irabnya :
adalah fiil madli, mabni sukun karena bertemu dengan nun fa'il (` ). failnya dhomir ZB
Lafadz `T`K
adalah isim mufrod mudzakkar, berirob nashab karena menjadi maful liajlih, tanda nashabnya
Lafadz `gt
fatkhah.
ATAU SAUDARA-SAUDARANYA
4. ISIMNYA
) dan saudara-saudaranya, ialah kharf-kharf yang hanya masuk ke dalam jumlah ismiyah. Jadi, apabila
Inna (
) atau saudara-saudaranya, disitu mesti permulaan jumlah ismiyah, Dan apabila jumlah ismiyah
ada Inna (
dimasuki Inna atau saudara-saudaranya, maka terjadi perubahan sebagai berikut :
(1). mubtada'nya berubah menjadi isimnya Inna atau saudaranya, dan harus berirob nashab
(2). sedangkan khobarnya tetap rafa,dinamakan khobarnya Inna. Itulah sebabnya Inna / saudara-saudaranya
dinamakan kharf yang menashabkan mubtada dan merafakan khobar
dan Saudara-saudaranya
itu ialah :
Adapun saudara-saudaranya
Sesungguhnya 4 Z Akan tetapi/Anging tetapine
1
Sesungguhnya 5 O
Muga-muga/Semoga
2
40
Sepertinya 6 =>
Semoga/Muga-muga
3 a
Fungsi dan Saudara-saudaranya
kegunaannya sama dengan
, untuk taukid (menguatkan mana). Contoh :
1)
)) Satemene utawi Allah,[
)) Maha Kuasa (Sesungguhnya
W ] ) ) ingatase saben-saben sewiji, iku AVTb
=a
[
Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatu) AVTb
W ]
=a
) ) Satemene Utawi Zaid, ikuTnP
Y ) ) wong kang rajin (Sesungguhnya Zaid itu orang yang rajin) TV
TV
TnP
Y
untuk tamanni (mengharap sesuatu yang sulit/tak mungkin tercapainya). Contoh :
2) O
) dadi sapa ingsun, dadi iku ( `fA}
( [UPO
) lemah. (Ee..semoga aku
`V ) Eemuga-muga utawi ingsun, iku ( Ua
[UPO
menjadi tanah ) `fA}
Ua
`V
`V ) Eemuga-muga utawi kaumku, iku ( t
) ngerteni sapa deweke kabeh, ( ` f ) kelawan apa,
( [Ytb
>V
O
( A?
) wus ngapura ( [ ) maring aku, sapa ( [f
) pangeranku, (=>K
) lan wus ndadekake sopo pangeranku,( [
)
ZOYA
ZY
[U
>V
>K
[f
[ A?
` f t
) untuk tarajji (mengharap sesuatu yang mungkin tercapainya) Contoh :
3) Laalla ( =>
}) dadi opo dina qiyamat, dadi iku (`\VAb
) muga-muga utawi dina qiyamat, iku(t
( ]`y
) parek.(Semoga hari
>=
} ]`y
\` VAb
qiyamat menjadi dekat ) t
>=
) Muga-muga utawi Allah, iku ( 5AV
(
) melasi sapa Allah, ( `)ing kita. (Semoga Allah membelas kasihani
=>
kepada kita) `U AV
=>
Z NOY
P A
TV
ana. (Murid-murid telah datang, akan tetapi Zaid tidak ada) kv`
) untuk tasybih (menyerupakan). Contoh :
5) Kaanna (a
) Kaya-kaya setuhune utawi Zaid, iku ( A b ) rembulan (Sungguh, sepertinya Zaid adalah bulan ) TV
a
a
( TV
A b
) kaya-kaya setuhune utawi ilmu, iku t
) ) cahaya, ( `OB
(5 > a
`g ) ingdalem urip iki. (Sepertinya, sungguh
` OB
5 >
ilmu itu adalah cahaya di dalam kehidupan) a
Wg t
Catatan :
dan saudara-saudaranya hanya masuk pada permulaan jumlah / mubtada. Itulah sebabnya jika ada
atau
salah satu dari saudara-saudaranya, berarti mesti mubtada', cuma i'robnya menjadi nashab karena menjadi
atau saudara-saudaranya itu. Kecuali jika kalimah itu berupa jar- majrur, berarti ia khobar muqoddam
isimnya
(khobar yang didahulukan) dan jika khobarnya didahulukan, berarti mubtada' nya / isimnya harus diakhirkan.
Contoh :
) Satemene iku tetep keduwe saben-saben suwiji, (`\ b)ana atine. (Aj
([
=
k b) Lan utawi atine al-Quran,
iku ( ^V) surat Yaasiiin. (Sesungguhnya setiap sesuatu itu memiliki hati. Dan hatinya al-Quran, adalah surat
Yasiin). ^V Aj
=
k b \` b [
) saktemene iku tetep ingdalem kang kaya mangkono , (`V8
(m
[ g
) yekti ana tanda-tanda kekuasaane Allah,
t
(tj
) kang pada mikir sapa deweke kaum. (Sesungguhnya di dalam yang demikian itu,
) keduwe kaum, ( j>V
tj
nyata-nyata ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir) t
j>V
[ g
m
`V8
Irabnya :
adalah kharf yang menashabkan mubtada' dan merafa'kan khobar.
Lafadz
Lafadz = adalah jar - majrur. Lafadz [
adalah beri'rab jar karena menjadi mudlof ilaih dari lafadz =a
41
A`Y
NO }
Sebelum dimasuki `a
:
Og
} murid, TnP
} Og
Utawi Fatimah, iku NO
Y kang rajin .(Fatimah adalah murid yang rajin) TnP
Y NO
Setelah dimasuki`a
menjadi
:
Setelah dimasuki`a
menjadi :
} `a
Dia seorang murid (utawi deweke, iku murid) NO
B. Saudara-saudaranya `a
.
Adapun saudara-saudaranya`a
itu ialah :
No Kalimah Contoh
t
V
V\A`Y
1 `a
TV
\`a
t
) Zaid, ana iku (A`Y
(`a
) wong kang pinter (Zaid adalah orang yang pandai)
) ana, sapa (TV
\V` `
2 `w
A Oh
\`w
A OhV
Dadi apa (`
)banyu, dadi iku (` )es (Air itu menjadi es)
\h
V\` > Y
V
3 \w
\\w
\h
TV
) Zaid, dadi iku (` > Y
V) Dadi sapa (TV
(\w
\\h
) wong kang mulang (Zaid menjadi pengajar)
4 WB
\WB
WB
V
\`O
hY
5
>Y
WB
V
42
(WB
) mlebu wektu duha, sopo (5 > Y
) wong kang mulang, iku (`O hY
) wong kang sholat (pengajar itu memasuki
waktu duha , menjadi orang yang sholat)
=V
=\
= V
\ Y unK
ty
5 =
) ireng. (wajahnya menjadi hitam)
) wajahe, dadi iku (tyY
) dadi, apa (unK
(=
Wy V
TV
6 WyY
\WyY
Wy V\`OU
) wong kang sugih (Zaid menjadi orang yang kaya).
) Zaid, dadi iku (`OU
(WyY
) dadi, sapa (TV
\`f
O\V
\V]
A O\V
7 `f
)udan, dadi iku (V]
) deres (hujan menjadi lebat)
) dadi, apa (A
(`f
8
`Y \
`Y V `Y \`UyBY
TV V `Y
) wong kang gawe bagus (Zaid tetap
) Zaid, ora leren-leren iku (`UyBY
`Y ) ora leren-leren, sapa (TV
(
`Y \V
orangyang berbuat baik)
A\V`Y
Y TV
9 Af`Y
\Af`Y
A\V`Y
\TnP
TV
\ m?`Y
m?UV8
`\ UyBY
m?UV8
10 m?`Y
P?V8
P?V8
P
11 Pg`Y
TV
\g`Y
\APY
Y `Y
k
` ` Y
12 TnP
TV
^O
13 APY
TV
^O
C. Kaidah-kaidahnya `a
dan saudara-saudaranya
1) Karena `a
dan saudara-saudaranya termasuk kategori fiil, maka iapun memiliki perubahan seperti fiil-fiil
yang lain, sesuai dengan dhomir pelakunya.
Bentuk Amar Bentuk Mudhore Bentuk Madhi
} t
}
}
(t
V t
Za
`a
NO
NO
) NO
``a
ZVN
O } `t
V ` ZVNO
} ` P` ta
(` )ZVNO
}
t`a
ZVNO
(5
}
} tt
V 5
} 5P
ZVNO
tta
)ZVNO
NO
} t
}
}
} [
`a
([
Wta
NO
)NO
`P`a
ZO}NO
` ZO}NO
} ` P` ta
} `t
}(` )ZO}NO
}
NO
NO
Za
( Z) NO
Za
} Z V Z
} ZP
}
Dst. Dst.
2) Untuk `a
dan saudara-saudaranya yang bisa ditashrif, (memiliki bentuk mudhore', amar, mashdar dan
seterusnya sesuai dengan tashrifannya) maka semua tashrifannya itu juga memiliki fungsi dan tugas yang sama
dengan `a (dalam hal merafakan isimnya dan menasabkan khobarnya) Contoh :
) anane Allah, ana iku (` `] ) Dzat kang pinter (Allah itu, wajib
(
)Utawi Allah, iku ( k V) wajib, apa ( uta
keberadaannya, sebagai Dzat yang Maha Mengetahui) ` `] uta
k V
6. MASHDAR / MAFUL MUTHLAQ
(kelawan)
A. Pengertian Mashdar / Maful Muthlaq
Mashdar ialah isim berirab nashab yang diletakkan setelah fiil, dimana isim itu memiliki asal kata / asal mana
yang sama dengan fiil itu. Mashdar biasanya dibaca /diterjemahkan dengan KELAWAN / DENGAN.
B. Fungsi Mashdar dan Contoh-contohnya
Adapun penyebutan mashdar itu, dimaksudkan untuk :
1) Taukid (menguatkan terjadinya perbuatan / fiil). Misalnya :
) Zaid, (A ] ) ing Umar, (`fA
(A
) kelawan pukulan. (Zaid telah memukul Umar
) Wis mukul, sapa (TV
A
dengan pukulan) `fA
A ] TV
2) Menjelaskan jenis perbuatan .Misalnya :
43
.
Berarti,
kalimah-kalimah itu
menduduki posisi Mashdar, yang harus dinashab dan dibaca kelawan / dengan.
C. Macam-macam Mashdar
1. Mashdar Lafdziy.
Ialah mashdar, yang asal lafadznya, sama dengan asal lafadz fiilnya. Lihat contoh-contoh mashdar di atas !
2. Mashdar Manawiy.
Ialah jika antara mashdar dan fiilnya, hanya memiliki kesamaan mana saja, tidak memiliki kesamaan lafadz.
Contoh :
K ) wis lungguh sapa ingsun, ( t
K
>b ) kelawan lungguh temenanan. (saya telah benar-benar duduk) y
( y
>b
t
) kelawan ngadeg temenanan. (saya benar-benar telah berdiri) `gtb
b ) wis ngadeg sapa ingsun, ( `gtb
b
(
D. Kaidah-kaidah Mashdar
1. Harus Nashab.Lihat contoh-contoh di atas !
2. Harus cocok diterjemah dengan : kelawan / dengan
7. KHAL (`B )
(dibaca dengan : khale / dalam keadaan)
A. Pengertian Khal
Ialah isim berirab nashab, yang disebutkan untuk menjelaskan keadaan fail, atau keadaan maful, atau keadaan
dari fail dan maful sekaligus, ketika terjadinya perbuatan. Khal biasanya diterjemah dengan KHALE /
DALAM KEADAAN/ PADA HAL. Contoh :
Khal yang menjelaskan keadaan Fail.
(k
) khale wong kang mlaku (Umar
) Lunga, sapa (A ] ) Umar, (uP6TY
W )maring maring sekolahane, (`O`Y
\
(Fathimah berangkat ke sekolahnya dalam keadaan orang yang berjalan) O`Y
W Og
`nP6TY
Khal yang menjelaskan keadaan maful bih
)Numpak sapa ingsun, (A?
(\a
) khale den pelanani (Saya menaiki kuda dalam keadaan
)ing jaran (`KAyY
`KAyY
berpelana) \a
A?
44
a
) Mangan sapa ingsun, ( na`?
(
)ing buah, ( `
) khale mateng (saya makan buah dalam keadaan masak)
`
a
na`?
Tarkib :
Lafadz k
adalah fiil madhi, I'robnya mabni fatkhah sebab tidak bertemu dengan wawu jama', tak fa'il, nun
fa'il, dan nun niswah.
Lafadz A ] adalah isim mufrod, berirab rafa, karena menjadi failnya lafadz k
,tanda rafanya dhommah.
(mudhof) adalah isim mufrod muannats irabnya jar, karena didahului oleh kharf jar W Dan lafadz
6TY
(mudhof ilaih), adalah isim dhomir muttashil, irabnya jar karena mudhof ilaih, tandanya mabni.
Lafadz `O`Y
adalah isim mufrad mudzakkar, irabnya nasab karena menjadi khal, tanda nasabnya dengan
fatkhah.
B. Kaidah-kaidah yang berkaitan dengan Khal
1. Isim yang diberi khal dinamakan shohibul khal, dan harus isim marifat (lihat contoh-contoh di atas).
2. Khal harus isim nakiroh. Seandainya khal berupa isim marifat, maka harus isim marifat yang memiliki
sinonim dengan isim nakiroh. Misalnya :
) temen-temena sapa sira, ( T
( TnPK
) khale ijenira. (Bersungguh-sungguhlah engkau, dalam keadaan
sendirian).
) yang isim nakiroh. Sehingga bisa
Lafadz (T
), walaupun isim marifat, tapi sinonim dengan lafadz (A?UY
= A?UY
TnPK
menjadi khal. T
TnPK
3. Adakalanya, khal berupa jumlah. (baik jumlah ismiyah ataupun jumlah filiyah)
Khal jumlah ismiyah, biasanya dibantu dengan ( wawu khal). Misalnya :
( W w
) lagi pada turu (Saya melakukan sholat,
) Sholat sapa ingsun , ( `U ) khale utawi menungsa iku ( tY`UV
dalam keadaan orang-orang sedang tidur) tY`UV
`U W w
Lafadz `U adalah mubtada, sedangkan lafadz tY`UV
adalah khobar. Jadi, susunan tY`UV
`U adalah jumlah
ismiyah (mubtada dan khobar), yang disini menduduki posisi khal dari dhomir (` ) yang menjadi fail dari fiil
mudhoreW w
. Sedangkan huruf yang ada pada awal jumlah, dinamakan wawu khaliyah (yang dibaca
KHALE)
Khal jumlah filiyah, Misalnya :
) Ningali sapa ingsun, (TV
) ing Zaid, (tjV
(V
) khale lagi ngadek sapa Zaid (Saya melihat Zaid dalam keadaan
V
sedang berdiri) tjV
TV
6 ) Ngrungu sapa ingsun, (
(>
) Khale lagi ngendika sapa Rasulullah Saw.
6 ) ing Rasulullah Saw. (tjV
t
6
(Saya mendenganr Rasulullah Saw. Dalam keadaan beliau bersabda) tjV
t
6>
Irabnya :
Lafadz tjV
adalah fiil mudhore. Failnya dhomirt
yang tersimpan di dalam fiil mudhore itu. Jadi, lafadz
tjV
pada hakekatnya adalah jumlah filiyah ( fiil dan fail ) , yang menduduki posisi khal.
4. Setiap fiil yang jatuh setelah isim marifat, dan setelah jumlah sempurna, maka fiil itu menjadi khal. Lihat
dua contoh terakhir di atas !
P )
8. TAMYIZ ( OO
( dibaca dengan : Apane )
A. Pengertian Tamyiz
Tamyiz ialah isim yang berirob nashab, yang disebutkan untuk menerang kan jenis, ukuran, timbangan, atau
bilangan yang masih samar dan butuh diterangkan. Tamyiz biasa dibaca dengan APANE, dan isim/fiil yang
ditamyizi disebut dengan Mumayyaz.
B. Kaidah yang berkaitan dengan Tamyiz.
45
ZVT}A
) kanggo merangi maring wong-wong kang pada murtad. (Maka Abu bakar menyiapkan sebelas pasukan
gZVT}A
untuk memerangi orang-orang yang murtad itu) t
A ft f n
` Pj
A_]
T
2. Tamyiz yang menjelaskan ukuran / timbangan. Misalnya
) utawi sak sho', apane (`B b) gandume (Untukmu, satu sho' gandum) `B b `w
m
(m
) Iku tetep keduwe sira, (`w
) Tuku sapa ingsun, (khb
(VAP
) lemahe. (Aku membeli 100 jengkal tanah)
v`Y ) ing satus jengkal, apane ( `
`
v`Y VAP
khb
3. Tamyiz yang menjelaskan keberadaan. Misalnya :
) keringete (Zaid bertetesan keringatnya) `bA]
TV
) Zaid, apane (`bA]
k\h}
(k\h}
) Mili-mili, sapa (TV
) Utawi Zaid, iku (Zy
) luwih bagus (mUY
(TV
) tinimbangane sira, (`j )apane akhlaqe (Zaid lebih bagus
TV
ketimbang kamu akhlaqnya) `j mUY
Zy
9. DZOROF / MAFUL FIH
(dibaca dengan : ingdalem)
A. Pengertiannya.
Ialah isim Zaman atau isim Makan yang berirab nashab, yang diletakkan dibelakang fiil, untuk menerangkan
waktu atau tempat terjadinya fiil tersebut, sehingga dzorof selalu menyimpan Wg
)) dalam pemaknaannya.
Dalam bahasa Indonesia, dzorof disebut dengan keterangan tempat (dzorof makan) atau keterangan waktu
(dzorof zaman). Itulah sebabnya dalam penerjemahan bahasa Jawa, dzorof diterjemah dengan :
ingdalem
Contoh :
) ningali sapa ingsun, (TV
) ing Zaid, (tV
(V
ZOU
) ingdalem ngarepe masjid
) ingdalem dina Senin, (T y ` Y
V
(Saya melihat Zaid, di hari Senin, di depan masjid) T y ` Y
ZOU
TV
tV
) Zaid, (`\ a ) ing asu, (uPOf
(A
) wus gebug, sapa (TV
`Y
) ingdalem ngarep omahe Zaid, ( > tV
) ingdalem
A
dina Jumat. (Zaid telah memukul anjing di depan rumahnya, di hari Jumat) > tV
`Y
uPOf
`\ a TV
) Zaid, (`f ) ing bapake Zaid, (T
) ingdalem wektu sesuk. (Zaid akan mengunjungi
(V
)bakal niliki, sapa (TV
V
`f TV
bapaknya besuk) T
W \
) luwih
(m
6t K ) utawi lungguhira, ( ]`6
) ingdalem wektu sak jam, (5 > ^
Y Wg ) ingdalem majlis ilmu, iku (AO
) tinimbangane merdikakake sewu budak (dudukmu selama satu jam di majlis ilmu itu
bagus (Ob
P]
ZY
AO
5 > ^
lebih baik daripada memerdekakan seribu budak) Ob
m
6t K
P]
ZY
Y Wg ]`6
Kalimah-kalimah yang digaris bawahi pada contoh-contoh di atas, semua berirab nashab, karena menduduki
46
/ TY
Ingdalem sak lawase / selama-lamanya Tf
m
`a
`a
m Y 5
Ingdalem duwure / di atas tg
tg
5O ] 5 ] = a
``Ug
`nPB}
Ingdalem ngisore / di bawah B}
ZY
Ingdalem sandinge / di dekat TU]
WU~Py
( yang darinya dikecualikan). Misalnya :
uUY
P )murid-murid, (8
TV
) kejaba Zaid. (Murid-murid telah datang kecuali Zaid) A
(A
) wus hadir, sapa (NOY
8 NOY
P
TV
) Ora ana pangeran ( 8 ) kejaba Allah (Tidak ada tuhan kecuali Allah) 8 u 8
(u 8
Keterangan :
P adalah uUY
WU~Py
( yang darinya dikecualikan)
Lafadz NOY
48
uUY
B. Macam-macam alat untuk mengecualikan.
yang biasa digunakan untuk mengecualikan ada 8 yaitu :
Selain8
Selain = Kecuali =6t
Kecuali = 8
= selain/bukan Kecuali = t6
``
Selain =AO
Selain = T]
Kecuali =t 6
C. Macam-macam Mustatsna (yang dikecualikan)
Mustatsna ada 2 macam, yaitu :
1. Mustatsna Muttashil. Ialah, apabila mustatsna sejenis dengan Mustatsna Minhunya. Misalnya :
) wus ningali sapa ingsun, (NO}`68
) ing pira-pira guru, sun tingali (5
)
Tb
(V
) utawi deweke kabeh, iku (t > PK
8
kecuali Zaid) ` K
Ag`y
TV
sebagai Mustatsna, maka kita temukan ia sejenis dengan
Jika kita perhatikanTV
Ag`y yang menjadi
Mustatsna Minhunya. Berarti Mustatsna dalam jumlah ini, juga muttashil.
2. Mustatsna Munqothi. Ialah apabila Mustatsna, tidak sejenis dengan Mustatsna minhunya. Misalnya :
) wus kobong apa (T ) omah, (kP
(bAP
8 ) kejaba buku-buku iku. (rumah itu telah terbakar, kecuali buku
buku itu) kP
8 T bAP
(Tb
) barang-barange deweke kabeh. (Jamaah haji
) wus teka sapa ( `B )para jamaah haji ( 8 ) kejaba ( 5 nP>PY
`
B
Tb
Perhatikan kalimah kP
dan >PY
yang kedudukannya sebagai mustatsna pada kedua contoh di atas, maka
keduanya tidak sejenis dengan T dan ` B sebagai mustatsna minhunya. Berarti, kedua jumlah di atas,
mustatsnanya munqothi
D. Hukum Mustatsna bi illa yang Muttashil
Isim yang dikecualikan dengan 8 , memiliki 3 Irob, yakni :
1. Mustatsna wajib nashab. Yaitu apabila jumlahnya berupa Jumlah Tam Mujib (yaitu jumlah yang sempurna,
dan tidak diawali dengan Nafi atau Nahi). Lihat contoh-contoh diatas.
2. Mustatsna boleh nashab, dan boleh mengikuti irob dari mustatsna minhunya (menjadi badal). Yaitu apabila
jumlahnya berupa Jumlah Tam Manfiy (yaitu jumlah yang sempurna, akan tetapi didahului oleh harf Nafi /
Nahi / istifham) . Misalnya :
P )murid-murid, (8
) kejaba, (TV
) Zaid (murid-murid tidak datang, kecuali Zaid) `Y
(`K
`Y ) ora teka, sapa (NOY
49
P ` K
8 NOY
TV
P ` K
8 NOY
TV
`Y
P )murid-murid, (TnP
8 ) kejaba murid kang sregep (murid-murid tidak lulus,
( UV 8) ora lulus, sapa (NOY
8 NOY
P UV 8
kecualimurid yang rajin) TnP
P UV 8
TnP
8 NOY
`Y ) ora ngliwati sapa ingsun (tj
) kecuali Zaid (saya tidak melewati kaum, kecuali
(AY
`f ) ing siji kaum, (TV8
Zaid) TV8 tj
`Y \TV
`f AY
3. Irob mustatsna wajib mengikuti amil yang sebelumnya. Yaitu apabila jumlahnya berupa jumlah naqish
(tidak disebutkan mustatsna minhunya). Misalnya :
8 ) kejaba Zaid (tidak ada yang berdiri kecuali Zaid) TV
8` b
(b `Y )`ora ngadeg sapa (TV
`Y
) ora ningali sapa ingsun, (TV8
) kejaba ing Zaid (saya tidak melihat, kecuali Zaid) TV8
V`Y
(V`Y
) ora ketemu sapa ingsun, (TVf8
) kejaba kelawan Zaid (saya tidak bertemu kecuali dengan Zaid) AY`Y
(AY`Y
TVf8
E. Hukum Mustatsna bi illa yang munqothi
Mustatsna Munqothi, Irobnya selalu nashab. Baik jumlahnya tam (sempurna) atau tidak, ataupun didahului
Nafi atau tidak.
Contoh : Lihat contoh mustatsna munqothi di atas, dan juga contoh di bawah ini ! dan Perhatikan Mustatsnanya
!
) saking pengertian (Z
}\` 8
(5 n `Y ) ora ana tumrap deweke kabeh (uf
) kejaba
) kelawan iki perkara , (5 ] ZY
nuruti maring penyana (tidak ada bagi mereka dengan hal itu dari pengertian, kecuali mengikuti persangkaan)
uf
}\` 8
Z
5 ] ZY
5 n `Y
, t6
F. Hukum Mustatsna dengan menggunakan A O
, ``
, t6
t 6
, , T]
Mustatsna dengan menggunakan adat-adat istitsna ini, memiliki 3 hukum Irob, yaitu :
, t6
1. diirobi Jar, karena mustatsna dianggap sebagai mudhof ilaih dari alat-alat istitsna ( A O
, t6
t 6, ,
T]
, `` ). Misalnya:
(`K
) sakliyane Zaid (telah datang kepadaku kaum, selain
) ing ingsun, sapa (tj
)kaum, (TVAO
) wus teka (W
Zaid) TV
AO
tj
W`K
Artinya sama dengan diatas TV
t6
W`K
tj
Artinya sama dengan diatas TV
W`K
t 6 tj
Artinya sama dengan diatas TV
W`K
t6
tj
, maka disamping mustatsnanya dibaca jar, boleh juga ia dibaca
2. Khusus pada alat istitsna , T]
, ``
nashab, karena dianggap sebagai maful bih dari alat-alat istitsna itu. Karena ada yang memasukkan alat-alat
istitsna ini kedalam kategori fiil ( bukan kharf ), sehingga mustatsna menjadi maful bihnya. Contoh :
) nyulayani ing
(`K
)sakliyane Zaid / (TV
) ing ingsun, sapa (`KA
) wong lanang akeh (TV
) wus teka (W
W`K
\ TV
` KA
, sama dengan irobnya mustatsna dengan 8 . Yaitu :
F. Adapun Irobnya lafadz A O
1. Harus nasab apabila kalamnya, kalam tam mujib. Perhatikan contoh di bawah ini dengan seksama !
= TV
8 tj
AO
TV
tj
W`K
W`K
2. Boleh nasab dan boleh rafa, apabila kalamnya tam manfiy. Contoh :
8
8 tj
= TV
TVAO
tj
AO
\ TV
\TV
W`K`Y
W`K`Y
3. Mengikuti amilnya (bisa rafa, bisa nasab, dan bisa jar), apabila kalamnya berupa kalam Naqish (tidak
disebut mustatsna minhunya). Misalnya :
8` b
) sakliyane Zaid TV
`b
(`b
A O
A O
`Y ) ora ngadeg, sapa (TV
`Y = TV
`Y
(V`Y
) ora ningali sapa ingsun, ( TV
= TV
8 V`Y
AO
V`Y
) ing sakliyane Zaid TVAO
) ora ngliwati sapa ingsun, (TV
= TVf
AY`Y
(AY`Y
AOf
8 AY`Y
) kelawan sak liyane Zaid TVAOf
IROB MUSTATSNA
dengan illa dengan ghoiru,siwa,suwa dan sawa-a dengan kholaa, adaa dan khasyaa
Harus Nasab, bila kalamnya : Tam Mujab
8 tj
TV
` K
Boleh Nasab atau Rafa, bila kalamnya: Tam Manfiy
8 tj
TV
` K
`Y \TV
Ikut amilnya, bila kalamnya : Naqish
8` K
TV
`Y
Harus selalu Jar, apapun kalamnya
TV
tj
AO
` K
AO
TV
` K`Y
tj
`K`Y
TV
A O
Boleh nashab atau Jar
tj
TV
` K`Y
\TV
12. ISIMNYA LA ( 8 )
( menashabkan isim dan
A. La yang masuk pada isim, dinamakan La Linafyil jinsi. Ia beramal seperti
merafakan khobar) , apabila ia masuk pada:
(1) Isim Nakiroh, (2) La nya tidak berulang-ulang dan (3) Isim Nakiroh itu bersambung langsung dengan La.
Misalnya:
) kejaba Allah. (Tidak ada Tuhan, selain Alloh) 8
u 8
(u 8
) ora ana pangeran ( 8
( Aa8
) ora ana paksaan, ( ZVT
Wg ) ingdalem agama (tidak ada paksaan di dalam agama) ZVT
Wg Aa8
(`]
)ora ana taat (t
Wg ) ingdalem mashiyat maring Alloh (tidak ada taat
) maring mahluq (
` Oh>Y
kepada mahluq, di dalam mashiyat kepada Alloh)
`
8
Wg t
]`
Oh>Y
51
Kalimah-kalimah yang digaris bawahi pada contoh-contoh diatas, semua harus berirob nashab, karena isim
nakiroh yang secara langsung dimasuki La, dan La nya tidak berulang (hanya satu)
B. Isim La boleh Nashab / rafa, karena La boleh beramal (menashabkan) dan boleh ilgho (tidak beramal).
Yaitu apabila La berulang dan bertemu dengan isim nakiroh. Misalnya :
) lan ora ana utawi wong wadon, iku
(= K8
) ora ana utawi wong lanang, ( T
Wg ) iku ingdalem omah, (AY8
ingdalem omah. (tidak seorangpun laki-laki berada di rumah, dan tidak seorang wanitapun)
Wg =
AY8T
K8
AY8T
Wg =
K8
dibaca nashab, berarti menjadi isimnya 8 yang beramal. Dan jika lafadz =
K dan AY
Jika lafadz =
K dan AY
Wg
menjadi
khobarnya.
C. Apabila La tidak bertemu langsung dengan isim nakiroh, maka isimnya La wajib rafa (karena ia menjadi
mubtada muakhkhor), dan La harus berulang. Misalnya :
)
) lan ora ana iku ingdalem omah ( AY
K ) utawi wong lanang, ( 8
(T
Wg 8) ora ana iku ingdalem omah, (=
KT
utawi wong wadon.(tidak ada seorang laki-laki dan seorang perempuan, di dalam rumah). =
Wg 8 AY8
1. Wajib menashabkan. Bila LA bertemu langsung dengan isim Nakiroh, dan LA tidak berbilang.
T
2. Boleh beramal &Boleh ilgho (tidak beramal). Bila LA berbilang.
` g = K8
5a`aA
t> Kg
5aAY
14. Matbu'at ( yaitu isim-isim yang diikutkan pada isim-isim yang sebelumnya)
Penjelasan tentang al matbu'at, telah disebutkan di depan. Matbu'at ada 4, yaitu : Shifat Maushuf, Athaf
Ma'thuf, Taukid Muakkad, dan Badal Mubdal.
BAB ISIM-ISIM YANG HARUS DIJARKAN
Isim harus beri'rob Jar hanya pada 3 tempat, yaitu :
1. Apabila di dahului oleh salah satu kharf Jar
2. Apabila menjadi Mudhof ilaih, dan
52
3. At Tabi'at ( Isim-isim yang I'rob dan hgkumnya mengikuti isim-isim yang sebelumnya). Yaitu :
(1) Shifat i'robnya mengikuti maushufnya
(2) Athaf, i'robnya mengikuti isim yang di ngathafi.
(3) Badal, i'robnya mengikuti isim ysng dibadali, dan
(4) Taukid, i'robnya mengikuti yang ditaukidi.
53