KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena atas
penyertaan dan bimbinganNya makalah ini boleh diselesaikan dengan baik dan
tepat pada waktunya. Kami juga berterimakasi kepada Dosen pengasuh mata
kulia,yang telah memberikan tugas juga telah membimbing dalam proses
penulisan makala ini.
Kami menyadari bahawa makalah yang kami buat ini mai jauh dari kata
sempurna ,oleh karna itu saran dan kritik sangat di perluka
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
BAB l
A.Latar Belakang....................................................................................
B.Rumusan Masalah...............................................................................
C.Tujuan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Stoikiometri..............................................................................
Hukum-Hukum dasar ilmu kimia..............................................................
Konsep Massa Atom Relatif (Ar), Massa Molekul Relative (Mr),Konsep
Mol dan Bilangan Oksidasi........................................................................
Karakteristik Persamaan Reaksi Kimia dan Jenis-Jenisnya..................
BAB III PENUTUP.......................................................................................................
KESIMPULAN..............................................................................................................
SARAN...........................................................................................................................
BAB I
.A.Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bahwa air adalah salah satu senyawa paling sederhana dan paling
dijumpai serta paling penting. Bangsa Yunani kuno menganggap air adalah salah satu dari
empat unsur penysun segala sesuatu ( tanah, udara, dan api). Bagian terkecil dari air adalah
molekul air. Molekul adalah partikel yang sangat kecil, sehingga jumlah molekul dalam
segelas air melebihi jumlah halaman buku yang ada di bumi ini. Stoikiometri behubungan
dengan hubungan kuantitatif antar unsure dalam satu senyawa dan antar zat dalam suatu
reaksi. Istilah itu berasal dari Yanani, yaitu dari kata stoicheion, yang berarti unsure dan
mentron yang artinya mengukur. Dasar dari semua hitungan stoikiometri adalah pengetahuan
tentang massa atom dan massa molekul. Oleh karena itu, stoikiometri akan dimulai dengan
membahas upaya para ahli dalam penentuan massa atom dan massa molekul.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di dapat dirumuskan maaahnya sbb:
1. Apa pengertian stikiometri dan apa saja hukum-hukum dasar ilmu kimia?
2. Bagaimana konsep massa atom relative (Ar), maasa molekul relative (Mr), konsep mol
dan bilangan oksidasi ?
3. Bagaimana karakteristik persamaan reaksi kimia dan jenis-jenisnya ?
4. Bagaimana cara menyetarakan persamaan reaksi reduksi dan oksidasi (redoks)
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian Stoikiometri dan hukum-hukum dasar ilmu kimia
2. Menjelaskan konsep massa atom relative (Ar), maasa molekul relative (Mr), konsep mol
dan bilangan oksidasi
3. Menjelaskan karakteristik persamaan reaksi kimia dan jenis-jenisnya
4. Menyetarakan persamaan reaksi reduksi dan oksidasi (redoks)
BAB ll
PEMBAHASAN
A.Pengertian Stoikiometri
Stoikiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari ilmu kuantitatif dari komposisi zat
- zat kimia dan reaksi - reaksinya. Dengan kata lain stoikiometri merupakan matematika-nya
kimia
Contoh:
Perbandinganmasa
unsur
Dan
Dalam
air
selalu
tetap
dan
(14)
14
(1)
(32)
32
3
:
(16)
48
=2:3
Penyimpangan Hukum Susunan Tetap
Isotop
Terdapatnya dua macam senyawa dengan dua macam perbandingan berat misalnya air
(perbandingan berat oksigen-hidrogen 8:1) dan air berat (perbandingan berat oksigenhidrogen 8:2), menunjukkan penyimpangan dari hukum susunan tetap.
Senyawa non-stoikiometri
Komposisi rata-rata Ti0 berkisar dari Ti0,70 ke Ti00,7. Senyawa semacam ini (Pb S1,14
dan UO2,12) yang menyimpang dari Hukum Susunan Tetap disebut senyawa Non-Daltonion,
Berthollide atau Non-Stoikiometrik.
e. Hukum Avogadro
Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro menjelaskanpercobaanGay Lussac. Menurut Avogadro,
partikel unsur tidak selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi berupa 2 atom
(diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro menyebutkan partikel tersebut sebagai molekul.
Dari sini Avogadro mengajukan hipotesisnya yang dikenal hipotesis Avogadro yang
berbunyi:Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan
mengandung jumlah molekul yang sama pul
C. Konsep Massa Atom Relatif (Ar), Massa Molekul Relative (Mr),Konsep
Mol dan Bilangan Oksidasi
a. Konsep Massa Atom Relatif (Ar)
Massa atom unsur sebenarnya belum dapat diukur dengan alat penimbang massa atom,
karena atom berukuran sangat kecil. Massa atom unsur ditentukan dengan cara
membandingkan massa atom rata-rata unsur tersebut terhadap massa ratarata satu atom
karbon-12 sehingga massa atom yang diperoleh adalah massa atom relatif (Ar). Ar X
b. Konsep Massa Molekul Relatif (Mr)
Perbandingan massa molekul dengan massa standar disebut massa molekul relatif (Mr),
ditulis sebagai berikut: Mr = massa rata-rata 1 molekul senyawa 1/12 massa 1 atom C-12
c. Konsep Mol dan Bilangan Oksidasi
1 Konsep Mol
a) Bilangan Avogadro
Avogadro menyatakan bahwa setiap satu mol zat itu mengandung 6,023 , molekul. Bilangan
yang dihasilkan ini dikenal dengan istilah bilangan Avogadro yang diberi lambing N.
beberapa cara dilakukan untuk menetapkan bilangan Avogadro menunjukkan bahwa bilangan
itu tidak dapat ditentukan secara tepat. Pada saat ini cara yang dianggap paling tepat untuk
menetapkan bilanggan Avogadro adalah pengukuran sinar X pada sisi Kristal suatu garam.
Metode inilah yang memberikan nilai bilangan Avogadro sebesar 6,023 , dengan
demikian apabila molekul dalam satu mol zat 3 telah diketahui, maka massa satu molekul
sembarang zat dapat dihitung.
2. Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi didefinisikan sebagai jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang
secara tidak langsung menandakan jumlah elektron yang telah diterima atau
diserahkan.Bilangan oksidas suatu unsur dapat diketahui bila susunan elektron adr molekul
yang mengandung tersebut dilukiskan, akan tetapi cara ini akan menyita banyak waktu, maka
dalam penentuan bilanag oksidasi suatu unsur dapat dilakukan dengan berpedoman pada
aturan berikut :
a) Bilangan oksidasi unsur H dalam senyawa = +1, kecuali pada senyawa hidrida = 1
(misalnya : NaH)
b) Bilangan oksidasi unsur O dalam senyawa = 2, kecuali pada senyawa peroksida = 1
(misalnya : Na2O2, H2O2, Ba2O2), dan pada senyawa oksifluorida (OF2) = +2
c) Bilangan oksidasi unsur logam dalam senyawa selalu positif dan nilainya sama dengan
valensi logam tersebut. ( Misalnya : Biloks logam gol.IA= +1, gol.IIA=+2, gol.IIIA=+3)
d) Bilangan oksidasi unsur golongan VIIA dalam senyawa = 1
e) Bilangan oksidasi unsur dalam bentuk ion tunggal sama dengan muatannya. (Misalnya
Biloks
Na pada Na+= +1, Cl pada Cl-=1, Mg pada Mg2+=+2) f) Jumlah bilangan oksidasi unsurunsur dalam suatu senyawa sama dengan 0 (nol).
Ada dua cara untuk menyetarakan reaksi redoks yaitu cara reaksi setengah dan cara
perubahan bilangan oksidasi.
a. Cara Reaksi Setengah
Setiap persamaan reaksi redoks merupakan dua reaksi setengah, dalam
persamaan reaksi redoks yang sudah setara, jumlah elektro yang dilepas
pada proses oksidasi sama dengan jumlah elektro yang diterima pada
proses reduksi. Ada tahap penyetaraan reaksi yakni :
1) Penulisan kerangka reaksi setengah
2) Penyeimbangan setiap reaksi setengah
3) Penambahan electron untuk mengimbangkan muatan
4) Penjumahan kedua reaksi setenga.
b. Cara Perubahan Bilangan Oksidas
Cara ini dapat dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :
1) Tuliskan pereaksi dan hasil reaksi
2) Tandai usnur-unsur yang mengalami perubahan bilagan oksidasi
Soal-Soal :
1) Berapa volume 8,5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27 derajat C dan tekanan 1 atm ? (Ar: H
=1;
N = 14)
Jawab:
mol amoniak = ( 8,5 / 17 ) mol = 0,5 mol
Volume amoniak (STP) = 0,5 x 22,4 = 11,2 liter
Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac:
2) Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada temperatur tersebut 0,5 mol
NH3 mempunyai volume 5 liter den tekanan 2 atmosfir ?
Jawab:
P1 V1 = P2 V2
maka
2 x 5 = P2 x 10 P2 = 1 atmosfir
1. Hukum kekekalan massa, hokum perbandingan tetap, dan hokum kelipatan berganda
adalah hukum-hukum dasar kimia.
2. Penyetaraan persamaan reaksi dilakukan dengan memberi koefisien yang tepat dengan
tidak mengubah indeks senyawa.
3. Satu mol setiap zat mengandung partikel sejumlah tetapan Avogadro (L), yaitu 6,023 x
1023. Massa zat bergantung pada jumlah molnya, dimana massa = mol Ar/Mr . Volume
molar gas tidak bergantung pada jenisnya, tetapi pada jumlah mol, suhu, dan tekanan
pengukuran, dimana V = mol Vm . Pada STP Vm = 22,4 liter/mol.
4. Rumus molekul dapat ditentukan dari rumus empiris, jika massa molekul relatif (Mr)
senyawa diketahui. Rumus empiris senyawa dapat ditentukan, jika kadar unsur-unsurnya
diketahui.
5. Ada dua cara menyetarakan reaksi redoks yaitu cara reaksi setengah dan cara
perubahan bilangan oksidasi.
B. Saran
Sesuai dengan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran yaitu dalam
mengerjakan setiap soal stoikiometri diharapkan memahami dan menguasai konsep
hukum-hukum dasar kimia. Selain itu soal-soal stoikiometri harus dikerjakan secara teliti.
Sebab perhitungan yang diberikan biasanya berbentuk hitungan bilangan pecahan desimal
dan bilangan berpangkat sehingga apabila tidak teliti dapat menyebabkan kesalahan
dalam perhitungan.