GAWAI PENGAMAN
Disusun Oleh :
Japarlin Napitupulu
No. Peserta : 15071667310013
Bahan Ajar
GAWAI PENGAMAN
PADA INSTALASI PENERANGAN
A. Pengertian Pengaman
Pengaman Atau sering disebut dengan Proteksi adalah sebuah Alat Yang
berfungsi Sebagai Pelindung , Mengamankan Peralatan listrik Dari Gangguan darin
luar maupun dari dalam
Jenis-Jenis Pengaman Antara Lain Adalah :
sekering
1. Sekering
Selembar atau beberapa lembar kawat perak dipasang di dlm bumbung
keramik atau kaca yang diisi pasir putih dan menghubungkan kawat arus hingga arus
melaluinya kalau arus ini melampaui batas yg diperkenankan , maka kawat ini akan
putus dan arus yg membahayakan itu akan diputuskan . pada waktu kawat putus
terjadi busur api segera dipadamkan oleh pasir yg berada di tabung itu.
3 macam sekring terdapat dlm praktek yakni,
sekring tabung
sekering patron
kering otomatis
1.1 PatronLebur
Sekering batu/ulir Apabila terjadi arus pendek, maka serabut kabel di dalam sekering
ini akan putus. Untuk mengetahui putus tidaknya kita harus membukanya dengan cara
melepas penutup sekering, namum sebelum melepas sekering pastikan saklar dibawa
sekering diposisikan ke posisi OFF terlebih dahulu. Didalamnya ada serbuk seperti
pasir yang berfungsi untuk melebur percikan api dari serabut kabel saat terjadi arus
pendek. Ganti serabut kabelnya saja, serbuk jangan dibuang dan pasang kembali.
Namun apabila awam dengan kelistrikan, sebaiknya membeli sekering baru untuk
keamanan.
1.2 Sekering Otomatis
Secara fisik mirip dengan sekering batu/ulir, namun sekering
otomatis ini memiliki 2 tombol yang berfungsi untuk meng-ON-kan
dan meng-OFF-kan sekering. Cara kerja sekering ini mirip dengan
cara kerja sakelar. Saat listrik padam, cek tombolnya.
Sekering (dari bahasa Belanda zekering) atau fuse adalah suatu alat yang
digunakan sebagai pengaman dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan
muatan listrik atau suatu hubungan arus pendek. Satuan sekering atau fuse adalah mA
(mili Ampere) dan A (Ampere). Fuse dengan nilai limit 500 mA akan putus ketika
dialiri arus lebih dari 500 mA, demikian juga jika fuse 15 A akan putus jika dialiri
arus lebih dari 15 A. Jika sebuah fuse tidak putus ketika dialiri arus lebih dari nilai
yang tercantum (I Output > I Fuse Limit), fuse tersebut harus segera diganti karena
kemungkinan rusak dan dapat membahayakan.
Cara kerja fuse, jika dalam sebuah sistem rangkaian elektonik atau rangkaain
listrik terjadi arus lebih maka sekering (fuse) akan putus sehingga arus listrik tidak
lagi mengalir dalam sistem tersebut untuk mengamankan komponen elektronika lain.
Kelebihan arus tersebut dapat disebabkan karena adanya hubung singkat atau karena
kelebihan beban output. Banyak terjadi kebakaran karena hubung singkat akibat
sekering tidak berfungsi, rusak, atau bahkan karena tidak dipasang sama sekali.Untuk
mengetahui kapasitas sekering bisa dilihat pada bodinya, disana tertera angka yang
menunjukkan kapasitas, sebagai contoh F3A 250V atau F5A 250V dll
Untuk Fuse mempunyai tanda khusus, kode warna untuk sekering atau patron lebur :
6A =warna Hijau
10A =warna Merah
15A =warna Kelabu
20 A =warna Biru
25A = warna Kuning
35A= warna Hitam
50A= warna Tembaga
6/500 artinya untuk kekuatan kuat arus 6 Ampere pada tegangan 500 Volt
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sekering ( Syarat Sekering ):
1. Arus nominal sekering (current rating) adalah arus yang mengalir secara terus
menerus tanpa terjadi panas yang berlebihan dan kerusakan
2. Tegangan nominal (voltage rating) yaitu tegangan kerja antar konduktor yang
diproteksi atau peralatan
3. Time current protection yaitu suatu lengkung karakteristik untuk menentukan
waktu pemutusan
4. Pre arcing time adalah waktu yang diperlukan oleh arus yang besar untuk
dapat meleburkan elemen sekering
5. Arcing time adalah waktu elemen sekering melebur dan memutuskan
rangkaian sehingga arus jatuh menjadi nol
6. Minimum fusing current adalah suatu harga minimun dari arus yang akan
menyebabkan elemen sekering beroperasi (melebur)
7. Fusing factor adalah suatu perbandingan antara minimum fusing current
dengan curret rating dari sekering. Umumnya sekering yang tergolong pada
semi enclosed mempunyai faktor 2 dan untuk type HRC mempunyai faktor
serendah mungkin 1,2
8. Total operating time adalah waktu total yang diambil oleh sekering secara
lengkap dapat mengisolasi dengan gangguan.
9. Cut off ini adalah satuan fungsi yang penting sekering HRC. Jika elemen
sekering melebur dan membatasi harga arus yang dicapai ini kita kenal dengan
sebutan arus cut off
Semi enclosed type adalah type untuk arus dengan rating yang rendah dan
sebagainya. Nominal MCB ditentukan dari besarnya arus yang bisa ia hantarkan,
satuan dari arus adalah Ampere, untuk kedepannya hanya akan saya tulis dengan A.
Jadi jika MCB dengan arus nominal 2 Ampere maka hanya perlu ditulis dengan
MCB 2A.Banyak perangkat yang saat ini menggunakan listrik, mulai dari AC,
Computer / laptop, lampu dan masih banyak lagi. Kebanyakan pelanggan PLN di
Indonesia saat ini masih menggunakan MCB 2 A, hal ini dikarenakan banyaknya
pelanggan yang menggunakan daya 450VA (Volt Ampere). Pelanggan yang
menggunakan daya 450VA akan menggunakan MCB dengan nominal 2A, dengan
perhitungan tegangan di Indonesia adalah (standar rata-rata) 220 Volt jika kita ingin
daya yang terpasang dirumah kita 450VA yang perlu kita lakukan hanyalah membagi
450 dengan 220, hasilnya akan 2,04 sehingga kita membutuhkan MCB dengan
nominal 2 Ampere. Nah dari pada saya jelaskan lebih lanjut dan pada tambah
bingung mending simak dulu beberapa satuan listrik di bawah ini:
Satuan dari tegangan istrik: Volt
Satuan dari arus listrik: Ampere
Satuan dari hambatan listrik: Ohm
Satuan dari daya listrik: Watt
Setelah mengetahui satuan-satuan listrik diatas mari kita lanjutkan apa yang
dimaksud dengan MCB dan apa sebenarnya fungsi dari MCB. Jelas sekali MCB
memiliki fungsi yang sangat fital dalam suatu instalasi listrik, bila MCB memang
tidak memiliki fungsi maka tidak akan mungkin jika dipasang dalam suatu instalasi.
MCB sendiri terdiri dari MCB 1 Phasa, 2 phasa dan 3 phasa. Pada dasarnya MCB 2
phasa adalah gabungan dari dua buah MCB 1 phasa, sedangkan MCB 3 phasa
merupakan gabungan tiga buah dari MCB 1 phasa.
Gambar 3
Air Circuit Breaker dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan
menengah. Rating standar Air Circuit Breaker (ACB) yang dapat dijumpai
dipasaran seperti ditunjukkan pada data diatas. Pengoperasian pada bagian
mekanik ACB dapat dilakukan dengan bantuan solenoid motor ataupun
pneumatik. Perlengkapan lain yang sering diintegrasikan dalam ACB adalah :
- Over Current Relay (OCR)
Gambar 4
- Under Voltage Relay (UVR)
Gambar 5
5. OCB (Oil Circuit Breaker)
Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai sarana
pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur api
dalam minyak, maka minyak yang dekat busur api akan berubah menjadi uap
minyak dan busur api akan dikelilingi oleh gelembung-gelembung uap minyak
dan gas. Gas yang terbentuk tersebut mempunyai sifat thermal conductivity yang
baik dengan tegangan ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi
bahan media pemadam loncatan bunga api.