03b. Draft Bps Kota Tpi 2013 Bab III
03b. Draft Bps Kota Tpi 2013 Bab III
2.1
Tanjungpinang
merupakan
salah
satu
kabupaten/kota
pelaksana
Tanjungpinang
Timur
dan
kecamatan
Tanjungpinang
Barat.
Dan
kemudian seiring dengan perkembangan waktu, pada tahun 2001 sesuai dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001, kota
Administratif Tanjungpinang berubah menjadi Kota Tanjungpinang yang terdiri atas 4
kecamatan dan 18 kelurahan.
Secara geografis, Kota Tanjungpinang berada di Pulau Bintan dan wilayah Kota
Tanjungpinang terletak pada titik koordinat antara 0051' - 0059' Lintang Utara dan
10423' - 10434' Bujur Timur, dengan total luas wilayah sebesar 239,50 KM2. Secara
geologis, keadaan wilayah Kota Tanjungpinang sebagian besar terdiri dari daerah
berbukit-bukit dengan lembah yang landai dan daerah pesisir laut serta beberapa
pulau. Luas wilayah Kota Tanjungpinang mencapai 131,54 KM2 luas daratan dan
107,96 KM2 luas lautan.
Posisi Kota Tanjungpinang sangat strategis, disamping berdekatan dengan Kota
Batam sebagai kawasan perdagangan bebas, dan Negara Singapura sebagai pusat
perdagangan dunia, Kota Tanjungpinang juga terletak pada posisi silang perdagangan
dan pelayaran dunia, antara timur dan barat, yakni di antara Samudera Hindia dan
Laut Cina Selatan.
Wilayah Kota Tanjungpinang terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil yang
pada umumnya merupakan daerah dengan dataran landai di bagian pantai, memiliki
topografi yang bervariatif dan bergelombang dengan kemiringan lereng berkisar dari 0
2 % hingga 40 % pada wilayah pegunungan. Sedangkan ketinggian wilayah pada
pulau-pulau yang terdapat di Kota Tanjungpinang berkisar antara 0 - 50 meter di
atas permukaan laut hingga mencapai ketinggian 400-an meter diatas permukaan
laut. Secara keseluruhan kemiringan lereng di Kota Tanjungpinang relatif datar,
umumnya didominasi kelerengan yang berkisar antara 0 2 % dengan luas wilayah
mencapai 75,30 Km, dan kemiringan lereng 2 15 % mempunyai luas sekitar 51,15
Km. Sedangkan kemiriringan lereng 15 40 % memiliki luas wilayah paling sedikit
yaitu 5,09 Km.
Secara administrasi wilayah Kota Tanjungpinang berbatasan langsung dengan
wilayah administrasi Kabupaten Bintan dan Kota Batam, yaitu sebagai berikut:
11 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
: Kabupaten Bintan
Sebelah Barat
: Kota Batam
Sebelah Timur
: Kabupaten Bintan
Bulan Desember-Februari
Bulan Maret-Mei
:
Bulan Juni-Agustus
:
BulanSeptember-November :
Angin Utara
Angin Timur
Angin Selatan
Angin Barat
12 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
lapisan lempung dan lempung pasiran. Ketebalan rata-rata lapisan akuifer air bawah
tanah dangkal sekitar 13 m dan pada umumnya akan menipis ke arah perbukitan.
b. Air Bawah Tanah Dalam
Air bawah tanah dalam di Kota Tanjungpinang tersusun atas litologi berupa
pasir kompak, pasir, dan pasir lempungan dan tersusun atas sistem akuifer bebas
(unconfined aquifer), walaupun di beberapa tempat terdapat lapisan kedap air yang
berupa lempung dan lempung pasiran yang tidak menerus atau hanya membentuk
lensa-lensa, sehingga di beberapa tempat terbentuk sistem akuifer tertekan (confined
aquifer) atau semi tertekan (semi confined aquifer), sehingga secara umum sistem
akuifer yang berkembang di wilayah Pulau Bintan, Kota Tanjungpinang tergolong
multi-layer dimana antara satu lokasi dengan lokasi lain kedalaman lapisan
akuifernya tidak berada pada level yang sama. Pada bagian bawah dari lapisan
akuifer dalam dibatasi oleh granit yang bersifat kedap air sampai mempunyai sifat
kelulusan terhadap air yang kecil tergantung adanya celah atau rekahan pada tubuh
granit tersebut. Ketebalan rata-rata lapisan akuifer air bawah tanah dalam berkisar
sekitar 26 meter. Sedangkan keterdapatan mata air muncul pada batuan sedimen
yang terdapat dalam mata air bawah tanah perbukitan bergelombang. Tipe
pemunculan pada umumnya diakibatkan oleh pemotongan topografi pada tekuk
lereng dengan dataran.
Tabel 2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kota Tanjungpinang
Nama DAS
Luas (M2)
DAS Dompak
N/A
DAS Jang
N/A
DAS Katubi
N/A
13 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
Peta 2.1 Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) di W.S Kep. Batam Bintan
11 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
12 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
Kota Tanjungpinang, sampai dengan saat ini masih terdiri dari 4 kecamatan
dan 18 kelurahan. Kelurahan yang memiliki luas paling besar adalah kelurahan
Dompak dengan luas wilayah mencapai 30,50 KM2. Sementara kelurahan terkecil
adalah kelurahan Penyengat dengan luas 4,00 KM2.
Sementara itu, kecamatan yang memiliki wilayah paling luas terdapat di
kecamatan Tanjungpinang Timur dengan luas wilayah mencapai 83,50KM 2. Dan
kecamatan dengan luas paling kecil terdapat di kecamatan Tanjungpinang Barat
dengan luas 34,50 KM2.
Rincian mengenai luas wilayah kelurahan dan kecamatan yang terdapat di
Kota Tanjungpinang dapat dilihat pada tabel 2.2 yang terdapat di bawah ini.
Kecamatan
Jumlah
Administrasi
Terbangun
Kelurahan
Km
terhadap
%
Km
total
I.
TANJUNGPINANG BARAT
34,50
14%
II
TANJUNGPINANG TIMUR
83,50
35%
III
TANJUNGPINANG KOTA
52,50
22%
IV
BUKIT BESTARI
69,00
29%
239,50
100%
18
11 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
terhadap
total
12 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
2.2
Demografi
Sebagai modal dasar pembangunan, penduduk dapat dikatakan sebagai aset
penting dalam menggerakkan roda pembangunan suatu daerah. Bukan hanya dengan
jumlah yang besar saja, akan tetapi tetapi kualitas yang baik jauh lebih berguna dan
bermanfaat dalam meningkatkan mutu kehidupan & kesejahteraan masyarakat
secara umum.
Dari tahun ke tahun, jumlah penduduk kota Tanjungpinang mengalami laju
pertambahan yang berarti. Menurut data Disdukcapil Kota Tanjungpinang, pada
tahun 2011 jumlah penduduk Kota Tanjungpinang tercatat sebesar 230.380 jiwa,
dengan tingkat pertumbuhan mencapai 4,39 %. Akan tetapi di tahun 2012
(berdasarkan data sementara Disdukcapil, Mei 2013), jumlah penduduk di Kota
Tanjungpinang masih stagnan di angka 230.380 jiwa.
Jumlah Penduduk
Kecamatan
Bukit Bestari
Tanjungpinang
Timur
Tanjungpinang Kota
Tanjungpinang Barat
2009
6129
8
7895
2
2113
3
5899
3
2010
6137
5
7902
8
2121
0
5906
9
2011
6380
0
8145
2
2363
5
6149
3
Jumlah KK
2012
63.80
0
81.45
2
23.63
5
61.49
3
Tingkat Pertumbuhan
2010
1534
4
1975
7
2011
1595
0
2036
3
2012
1595
0
2036
3
5303
1476
7
5909
1537
3
5909
1537
3
2010
0,13
%
0,10
%
0,36
%
0,13
%
2011
3,95%
3,07%
11,43
%
4,10%
2012
0,00
%
0,00
%
0,00
%
0,00
%
Kepadatan Penduduk/ Ha
201
2010
1
2012
16
16
16
13
14
14
180
187
187
11 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
Tabel 2.4 Jumlah penduduk Tanjungpinang saat ini dan Proyeksi pertambahan
penduduk 5 tahun ke depan
Jumlah Penduduk
Kecamata
n
Bukit
Bestari
Tanjungpi
nang
Timur
Tanjungpi
nang Kota
Tanjungpi
nang
Barat
Tingk
at
Pertu
mbuh
an
Jumlah KK
20
13
20
14
20
15
20
16
201
7
20
13
20
14
20
15
20
16
201
7
66
32
1
83
95
0
26
33
7
64
01
6
68
94
1
86
52
5
29
34
8
66
64
4
71
66
5
89
17
9
32
70
4
69
37
8
74
49
7
91
91
5
36
44
3
72
22
5
77
44
0
94
73
4
40
61
0
75
18
9
16
58
0
20
98
8
65
84
17
23
5
21
63
1
73
37
17
91
6
22
29
5
81
76
18
62
4
22
97
9
91
11
16
00
4
16
66
1
17
34
5
18
05
6
19
36
0
23
68
3
10
15
2
18
79
7
Kepadatan Penduduk/
Ha
20
13
20
14
201
5
201
6
201
7
3,95%
17
18
18
19
20
3,07%
14
14
15
15
16
11,43
%
10
11
13
14
4,10%
19
5
20
3
21
1
220
229
2.3
Keuangan Negara, disebutkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat daerah (DPRD). Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD)
terdiri dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah. Kekuasaan pengelolaan
keuangan daerah dilaksanakan oleh kepala/pimpinan satuan kerja pengelola keuangan
daerah selaku pejabat pengelola APBD dan kepala/pimpinan SKPD selaku pejabat
pengguna anggaran/barang daerah.
Gambaran tentang APBD Kota Tanjungpinang dapat dilihat tabel berikut.
12 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
NO
URU
T
URAIAN
TA. 2008
ANGGARAN
TA. 2009
%
ANGGARAN
TA. 2010
%
ANGGARAN
TA. 2011
%
ANGGARAN
TA. 2012
%
ANGGARAN
TA. 2013 *
%
ANGGARAN
BELANJA
537.133.164.014,00
100,00
%
691.361.505.377,00
100,00
%
632.271.231.272,00
100,00
%
797.844.461.142,66
100,00
%
824.515.230.636,18
100,00
%
836.625.768.959,00
100,00%
244.275.531.399,65
45,48%
312.327.345.447,59
45,18%
292.717.809.712,00
46,30%
336.652.709.537,66
42,20%
344.382.664.021,00
41,77%
367.922.182.351,00
43,98%
1.1.1
Belanja Pegawai
196.267.271.399,65
36,54%
255.718.345.447,59
36,99%
240.808.809.712,00
38,09%
276.240.859.537,66
34,62%
297.804.836.021,00
36,12%
342.657.182.351,00
40,96%
1.1.2
Belanja Bunga
0,00
0,00%
0,00
0,00%
0,00
0,00%
0,00
0,00%
0,00
0,00%
0,00
0,00%
1.1.3
Belanja Subsidi
0,00
0,00%
0,00
0,00%
0,00
0,00%
0,00
0,00%
0,00
0,00%
0,00
0,00%
1.1.4
Belanja Hibah
8.900.000.000,00
1,66%
11.996.756.000,00
1,74%
8.924.000.000,00
1,41%
10.894.850.000,00
1,37%
34.761.828.000,00
4,22%
14.500.000.000,00
1,73%
1.1.5
34.948.260.000,00
6,51%
39.612.244.000,00
5,73%
38.485.000.000,00
6,09%
46.017.000.000,00
5,77%
9.251.000.000,00
1,12%
8.000.000.000,00
0,96%
1.000.000.000,00
0,19%
1.000.000.000,00
0,14%
1.000.000.000,00
0,16%
0,00
0,00%
0,00
0,00%
0,00
0,00%
2.160.000.000,00
0,40%
2.500.000.000,00
0,36%
2.500.000.000,00
0,40%
2.500.000.000,00
0,31%
765.000.000,00
0,09%
765.000.000,00
0,09%
1.000.000.000,00
0,19%
1.500.000.000,00
0,22%
1.000.000.000,00
0,16%
1.000.000.000,00
0,13%
1.800.000.000,00
0,22%
2.000.000.000,00
0,24%
292.857.632.614,35
54,52%
379.034.159.929,41
54,82%
339.553.421.560,00
53,70%
461.191.751.605,00
57,80%
480.132.566.615,18
58,23%
468.703.586.608,00
56,02%
30.017.668.250,00
5,59%
49.407.515.000,00
7,15%
46.081.710.386,00
7,29%
56.912.672.479,00
7,13%
65.247.960.000,00
7,91%
81.391.332.800,00
9,73%
1
1.1
1.1.6
1.1.7
1.1.8
1.2
BELANJA LANGSUNG
1.2.1
Belanja Pegawai
1.2.2
149.904.047.530,00
27,91%
194.510.463.553,56
28,13%
189.360.312.060,00
29,95%
222.705.585.303,00
27,91%
250.168.360.837,18
30,34%
258.492.084.906,00
30,90%
1.2.3
Belanja Modal
112.935.916.834,35
21,03%
135.116.181.375,85
19,54%
104.111.399.114,00
16,47%
181.573.493.823,00
22,76%
164.716.245.778,00
19,98%
128.820.168.902,00
15,40%
JUMLAH BELANJA
537.133.164.014,00
100%
691.361.505.377,00
100%
632.271.231.272,00
100%
797.844.461.142,66
100%
824.515.230.636,18
100%
836.625.768.959,00
100%
13 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
Tabel 2.6 Anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per SKPD 5 tahun
terakhir
No
Subsektor/
SKPD
2008
2009
2010
2011
Rata-rata
Pertumbuha
n
2012
41.566.870,0
0
51.000.000,0
0
844.100.000,
00
89.937.000,0
0
1.133.079.000,
00
DTKKPP
PU-CK
51.000.000,0
0
844.100.000,0
0
89.937.000,0
0
1.133.079.000,0
0
BLH
41.566.870,0
0
Dinas
Pertamanan
Persampahan
147.220.500,
00
231.030.000,
00
2.909.110.000,
00
1.306.830.000,
00
1.236.625.000,
00
289%
Drainase
1.575.667.000,
00
4.786.519.000,
00
2.520.071.000,
00
2.026.448.000,
00
2.832.073.000,
00
44%
1.276.965.000,
00
1.205.655.000,
00
876.815.000,
00
868.480.200,
00
1.341.246.190,
00
5%
3.041.419.370,
00
6.274.204.000,
00
7.150.096.000,
00
4.291.695.200,
00
6.543.023.190,
00
33%
3.041.419.370,
00
6.223.204.000,
00
6.305.996.000,
00
4.201.758.200,
00
5.409.944.190,
00
25%
537.133.164.014,0
0
691.361.505.377,0
0
632.271.231.272,0
0
97.844.461.142,6
6
824.515.230.636,1
8
12%
0,57%
0,91%
1,13%
0,54%
0,79%
19%
208.258,0
0
220.376,0
0
220.682,0
0
230.380,0
0
230.380,0
0
3%
14.604,0
9
28.470,4
5
32.400,0
0
18.628,7
7
28.401,0
0
30%
Air Limbah
I
J
Aspek PHBS
(pelatihan,
sosialisasi,
komunikasi,
pendampingan)
Total Belanja
Modal Sanitasi
(A s/d D)
Total Belanja
Modal Sanitasi
dari APBD murni
(bukan
pendamping)
Total Belanja
APBD
Proporsi Belanja
Modal Sanitasi
terhadap Belanja
Total
(9:10x100%)
Jumlah
penduduk
Belanja Modal
Sanitasi per
penduduk (E:I)
14 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
662%
656%
Tahun
Deskripsi
Jumlah penduduk
Belanja Modal Sanitasi
per penduduk
Rata-rata
2008
2009
2010
2011
2012
3.041.419.370,0
0
6.274.204.000,0
0
7.150.096.000,0
0
4.291.695.200,0
0
6.543.023.190,0
0
5.460.087.
552
208.258,00
220.376,00
220.682,00
230.380,00
230.380,00
222.
015
14.604,09
28.470,45
32.400,00
18.628,77
28.401,00
24.501
No
Deskripsi
1.
2.
3.
TAHUN
2009
2010
2011
2012
4.561,32
5.177,16
5.759,99
6.323,62
23,58
26,19
27,74
30,04
6,97
7,08
7,06
7,09
2.4
15 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
secara
memadai
yang
dan
mampu
baik oleh Pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat, baik pada tingkat
pusat maupun pada tingkat daerah, harus dilakukan sesuai dengan rencana tata
ruang yang telah ditetapkan. Dengan demikian, pemanfaatan ruang oleh siapa pun
tidak boleh bertentangan dengan rencana tata ruang.
Sesuai dengan UU Nomor 26 Tahun 2007, kebijakan dan strategi penataan
ruang, merupakan landasan bagi pembangunan yang memanfaatkan ruang.
Kebijakan
dan
strategi
penataan
ilmu
pengetahuan
mempertimbangkan
ruang
dan
wilayah
teknologi,
dirumuskan
ketersediaan
dengan
data
dan
lain,
dimaksudkan
untuk
meningkatkan
daya
saing
wilayah
dalam
Nusantara dan
Ketahanan Nasional.
Dengan
demikian,
maka
kebijakan
penataan
ruang
wilayah
Kota
16 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
dalam 20 tahun mendatang, maka kebijakan dan strategi penataan ruang yang akan
dikembangkan di Kota Tanjungpinang adalah sebagai berikut:
1) Peningkatan pelayanan pusat-pusat kegiatan yang fungsional, berhierarki
dan terintegrasi. Strategi yang akan dikembangkan adalah:
Meningkatkan keterkaitan antar pusat-pusat kegiatan di wilayah Kota
Tanjungpinang dengan pusat-pusat kegiatan di kawasan sekitarnya;
Menjaga berfungsinya pusat-pusat kegiatan yang sudah ada di Kota
Tanjungpinang secara optimal;
Meningkatkan dan memantapkan kualitas pusat-pusat pariwisata dan
sejarah budaya melayu;
Mengendalikan pusat-pusat kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi dan
peran yang dikembangkan; dan
Mendorong berfungsinya pusat-pusat kegiatan baru di wilayah Kota
Tanjungpinang.
2) Peningkatan
kualitas
dan
jangkauan
pelayanan
jaringan
transportasi,
merata
di
seluruh
wilayah
Kota
Tanjungpinang,
dengan
tanpa
dan
memantapkan
kualitas
jaringan
prasarana
dan
kegiatan
pariwisata
dan
budaya
melayu
di
bagi
Kota
Tanjungpinang.
3) Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup; Strategi
yang akan dikembangkan, antara lain:
Menetapkan kawasan lindung di ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi;
Mempertahankan fungsi kawasan lindung di wilayah Koata Tanjungpinang
sesuai dengan kondisi ekosistemnya;
Menyelenggarakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup
terutama
kawasan
tangkapan
air,
kawasan
pantai,
sungai,
akibat
pengembangan
kegiatan
budidaya,
dalam
rangka
menimbulkan
mengakibatkan
lingkungan
perubahan
hidup
sifat
tidak
fisik
berfungsi
lingkungan
dalam
yang
menunjang
18 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
melalui
mekanisme
fungsi dan
strategis
nasional
untuk
menjaga
fungsi
pertahanan
dan
keamanan;
Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak
terbangun disekitar kawasan strategis nasional sebagai zona penyangga
yang memisahkan kawasan strategis nasional dengan budidaya terbangun;
dan
Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan
Negara.
19 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
Peta 2.3
20 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
21 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
Peta 2.3 yang ada di atas menunjukkan rencana sistem pusat pelayanan yang
akan dikembangkan di kota Tanjungpinang, sementara peta 2.4 yang terdapat pada
halaman berikut merupakan rencana pola ruang yang tertera di dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tanjungpinang Tahun 2010 2030.
22 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
Peta 2.4
23 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
24 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
2.5
perencanaan dan pembangunan suatu kota, kondisi sosial budaya masyarakat akan
berpengaruh terhadap perwujudan peran serta masyarakat dalam pembangunan
termasuk dalam pembangunan sanitasi permukiman.
Karakteristik sosial budaya penduduk di wilayah perencanaan secara garis
besar bersifat heterogen yang terdiri dari percampuran suku bangsa dan golongan
etnis seperti Melayu sebagai penduduk asli/lokal yang telah turun temurun
bermukim di daerah ini dan sebagian lainnya berasal dari suku Batak, Minang, Jawa,
Tionghoa, Bugis (Sulawesi) dan dari daerah lainnya di Sumatera serta berbagai suku
bangsa lainnya. Dengan kondisi demikian, pluralisme sudah menjadi ciri khas utama
kebudayaan
masyarakat
Kota
Tanjungpinang.
Sebagian
penduduk
Kota
langsung dengan karakteristik laut, seperti musim angin, musim ikan, daya jangkau
laut antar pulau. Hal ini sangat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat setempat
dan mempengaruhi pola sanitasi dan perilaku hidup bersih dengan adanya gerak
keluar yang relatif dominan dan gerak ke dalam yang kurang sehingga pola
kehidupan sosial masyarakanya lebih terbuka.
Kebudayaan
Melayu
merupakan
kebudayaan
asli
penduduk
Kota
Berdasarkan data terakhir yang ada, pada tahun 2012, jumlah SMP dan MTs
di Kota Tanjungpinang sebanyak 26 sekolah dengan rincian 16 SMP/ Madrasah
Tsanawiyah (MTs) yang memiliki status pengelolaan oleh pihak pemerintah dan
sebanyak 11 SMP/Madrasah Tsanawiyah (MTs) dikelola oleh pihak swasta. Untuk
fasilitas pendidikan setingkat SMA/SMK/Madrasah Aliyah (MA) terdapat 11 sekolah
yang dikelola oleh pemerintah dan berstatus negeri, serta 14 sekolah yang berstatus
pengelolaan pihak swasta.
Berikut
ini
disajikan
beberapa
tabel
yang
berkaitan
dengan
fasilitas
pendidikan yang ada di Kota Tanjungpinang (baik yang berstatus negeri dan juga
swasta), dan jumlah rumah yang terbangun di masing masing kecamatan serta
angka penduduk miskin di Kota Tanjungpinang.
Tabel 2.9 Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten/Kota
No
Tingkat
Swasta
SD/MI
54
13
SMP/MTs
16
11
SMA/SMK/MA
Jumlah
11
14
81
38
Total
119
Kecamatan
1
2
Tanjungpinang Kota
Tanjungpinang Barat
1182
2406
3
4
Tanjungpinang Timur
Bukit Bestari
2756
3052
Total
9396
Kecamatan
1
2
Tanjungpinang Kota
Tanjungpinang Barat
3791
11432
3
4
Tanjungpinang Timur
Bukit Bestari
17359
12746
Total
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Maret 2013
26 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
45328
2.6
27 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
Walikota
DPRD
Wakil Walikota
1.Bagian Umum
2.Bagian Persidangan, Humas dan Protokol
3.Bagian Perundang undangan
4.Kelompok Jabatan Fungsional
Sekretariat Daerah
Staf Ahli
Kecamatan :
4 Kecamatan
Kelurahan :
18 Kelurahan
Assisten Pemerintahan
1.Bagian Perekonomian
2.Bagian Administrasi Pembangunan
3.Bagian Kesejahteraan Rakyat
Inspektorat
Badan
Dinas
Kantor
1.Dinas Kesehatan
2.Dinas Pekerjaan Umum
3.Dinas Perindustrian dan Perdagangan
4.Dinas Pemuda dan Olahraga
5.Dinas Pendidikan
6.DPPKAD
7.DTKKPP
8.Dinsosnaker
9.Dinas KP2KE
10.Dinas Pariwisata
11.Disdukcapil
12.Dinas Koperasi dan UKM
13.Dinas Kebudayaan dan Ekonomi
Kreatif
14.Dinas Perhubungan
28 | B u k u P u t i h S a n i t a s i K o t a Ta n j u n g p i n a n g - 2 0 1 3
RSUD