Anda di halaman 1dari 16

23

BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Nama Mahasiswa

NIM

Ruang Praktek

: B (Penyakit Dalam Wanita)

Tanggal Praktek

: 21-22 Januari 2013

Tanggal & Jam Pengkajian

: 21 Januari 2013

3.1

Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh penulis pada hari senin, 21

januari 2013 pukul 15.00 WIB bertempat di ruang B (Penyakit Dalam Wanita) RSUD
Dr.Doris Sylvanus Palangka Raya, dengan teknik anamnesa (wawancara), observasi,
pemeriksaan fisik dan data dari buku keperawatan pasien, didapatkan data-data
mengenai pasien sebagai berikut :
3.1.1 Identitas Pasien
Nama

: Ny.N

Umur

: 39 thn

Jenis Kelamin

: Perempuan

Suku/Bangsa

: Batak / Indonesia

Agama

: Kristen

Pekerjaan

: Swasta

Pendidikan

: SMA

Status Perkawinan

: Kawin

Alamat

: Jl. Bangas Permai

Tgl MRS

: 19 Januari 2013

DiagnosaMedis

: Gastritis Akut

3.1.2 Riwayat Penyakit Sekarang


3.1.2.1 Keluhan Utama :
Pasien mengatakan saya masih mual dan muntah setelah makan, serta
terdapat sariawan pada rongga mulut, bintik-bintik merah pada ketiak dan
vagina saya.

24

3.1.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang :


Tanggal 19 januari 2013, pasien mengeluh demam, mual muntah, sariawan
pada rongga mulut, serta timbul bintik-bintik merah pada daerah sekitar
seperti ketiak dan vagina. Melihat kondisi pasien yang lemah oleh
keluarganya pasien di bawa ke IGD, di IGD pasien dilakukan pemeriksaan
laboratorium seperti pemeriksaan kimia urine, sedimen urine, dan Glukosa
S. Di IGD pasien juga mendapat tindakan medis berupa pemasangan infus
NaCl 20 tetes/menit dan obat PCT 1 tablet. Oleh dokter pasien dianjurkan
untuk rawat inap untuk mendapat perawatan dan mempercepat proses
penyembuhan. Pada pukul 17.30 WIB, pasien dirawat di ruang B dengan
diagnosa medis gastritis akut. Diruang B di lanjutkan terapi yaitu infus
NaCl, Ringer Laktat, D5, Injeksi ranitidine, Injeksi Ondansentron, Injeksi
Metclopramide, betadine gurgle, Nystatin drop, Gentamicin yang diberikan
secara parenteral, Sucralfat dan Acyclovir yang diberikan secara oral.
3.1.2.3 Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi):
Pasien mengatakan bahwa ia mempunyai riwayat gastritis, tetapi tidak
pernah sampai dirawat di Rumah Sakit, pasien juga tidak pernah operasi.
3.1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga:
Pasien mengatakan dari kelurganya tidak ada yang menderita sakit yang
seperti ia alami sekarang.

25

GENOGRAM KELUARGA :

Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: hubungan keluarga

: tinggal satu rumah


Dari genogram keluarga di atas terlihat bahwa pasien adalah anak kedua dari
enam bersaudara, sudah menikah dan mempunyai dua anak perempuan dan 1 anak
laki-laki.Keluarga pasien maupun keluarga dari suaminya belum ada yang
meninggal.Pasien tinggal satu rumah dengan suami dan ketiga anaknya. Dari
genogram tersebut terlihat bahwa tidak ada keluarga yang menderita gastritis seperti
yang pasien alami sekarang
3.1.3 Pemeriksaan Fisik
3.1.3.1 Keadaan Umum
Pasien tampak meringis, pasien tampak lemah, pasien tampak gelisah,
terpasang infus D5 ditangan sebelah kiri dengan tetesan 20 tetes/menit.
3.1.3.2 Status Mental
Kesadaran pasien compos mentis, ekspresi wajah meringis, bentuk badan
sedang, cara berbaring/bergerak bebas dan tanpa batasan gerak, pasien

26

berbicara dengan lancar dan jelas, suasana hati pasien sedih, penampilan
cukup rapi.
3.1.3.3 Fungsi Kognitif
Pasien dapat membedakan pagi, siang, sore, malam dengan baik, pasien
dapat mengenal dan membedakan antara keluarga, orang lain maupun
petugas kesehatan dengan benar, pasien juga mengetahui bahwa ia sedang di
rawat di rumah sakit sekarang.
3.1.3.4 Mekanisme Pertahanan Diri, Halusinasi dan Cara berpikir
Mekanisme pertahanan diri pasien adaptif, dan tidak terdapat halusinasi
ataupun cara berpikir yang menyalahkan orang lain.
3.1.3.5 Pemeriksaan Fisik (B1-B6)
1) Pernapasan (Breathing)
Bentuk dada simetris, pasien tidak merokok dan sedang tidak mengalami batuk
ataupun nyeri pada bagian dada. Tipe pernapasan dada dan perut, irama
pernapasan teratur, tidak didapatkan adanya sesak napas ataupun suara napas
tambahan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
2) Sirkulasi (Blood)
Dari hasil pemantauan tanda-tanda vital didapatkan suhu 370C (axila), nadi
80x/menit,

pernapasan 22x/menit dan tekanan darah

mmHg,

capillaryrefill time (CRT) < 2 detik, tidak terdapat oedema, asites, pusing, keram,
sinkop ataupun nyeri dada. Iktus cordis tidak terlihat, vena jugularis tidak
meningkat, suara jantung normal (lup-dup).
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
3) Persyarafan (Brain)
Tingkat kesadaran compos mentis, pasien dapat membuka mata secara spontan
(nilai 4), pasien juga dapat berkomunikasi dengan baik, jelas, tepat dan terarah
saat diajak berbicara (nilai 5), serta pasien juga mampu mengkuti perintah dari
perawat seperti mengangkat tangan (nilai 6), pupil isokor, refleks cahaya kanan
dan kiri positif serta tidak terdapat kelainan pada sistem saraf kranial pasien.

27

Fungsi penglihatan pasien baik tanpa alat bantu penglihatan (seperti kacamata),
bola mata bergerak normal, sclera berwarna putih, konjungtiva merah muda,
kornea tampak bening, serta tidak ada nyeri atau keluhan lainnya pada indera
penglihatan pasien. Fungsi pendengaran pasien masih baik, pasien dapat
mendengar dengan jelas tanpa alat bantu pendengaran. Hidung pasien tampak
simetris, fungsi penciuman pasien dapat berfungsi dengan baik, tidak terdapat
sekresi, polip, lesi, obstruksi ataupun nyeri tekan pada bagian hidung pasien.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
4) Eliminasi Urin (Bladder)
Produksi urin dalam 24 jam sekitar 800ml 1000ml dalam frekuensi 4 6 kali
pengeluaran urin. Warna urin kuning jernih dengan bau khas amoniak.Urin
keluar lancar.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
5) Eliminasi Alvi (Bowel)
Bibir dan mukosa tampak kering, gigi putih dan bersih, gusi berwarna merah
muda dan tidak ada peradangan, lidah terdapat inflamasi/stomatitis, inflamasi
pada tonsil, tidak terdapat hemorrhoid, pasien BAB 1x dengan konsistensi
lembek. Terdapat nyeri tekan di area abdomen pasien. Adanya penurunan nafsu
makan, karena mual/muntah
Masalah Keperawatan: Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan

dengan

peningkatan

asam

lambung,

stomatitis.
4) Tulang-Otot-Integumen (Bone)
Kemampuan pergerakan sendi bebas, tulang belakang normal, ukuran otot
simetris, kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah baik (nilai 5).Pasien tidak
mempunyai riwayat alergi terhadap obat, makanan ataupun kosmetik.Suhu kulit
teraba hangat, warna kulit normal (kuning langsat), turgor kulit lembab, tidak
terdapat lesi pada bagian tubuh pasien, tekstur rambut halus, distribusi rambut
tipis, bentuk kuku simetris.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
3.1.4 Pola Fungsi Kesehatan
3.1.4.1 Persepsi Terhadap Kesehatan dan Penyakit

28

Pasien mengatakan bahwa ia mengetahui tentang penyakit yang ia alami


sekarang dan pasien ingin cepat sembuh dan pulang ke rumah.

3.1.4.2 Nutrisi Metabolisme


Pasien mempunyai tinggi badan 150cm, berat badan sebelum sakit adalah 50
kg, sedangkan berat badan pasien sekarang (setelah sakit) adalah 49 kg. Diet
yang diberikan oleh ahli gizi adalah diet biasa yang tinggi kalori dan tinggi
protein (TKTP).Pasien merasakan mual dan keinginan untuk muntah setiap
habis makan, serta pasien mengalami kesukaran menelan makanan. Sebelum
sakit, pasien makan 3 kali sehari (pagi, siang, sore/malam) sebanyak 1-2 porsi
dengan jenis makanan seperti nasi, sayur, lauk, daging serta jenis
minumannya antara lain air putih, teh, dan susu.Nafsu makan pasien baik,
setiap hari pasien mampu minum sekitar 1500-2000 cc/24 jam. Tetapi setelah
sakit pasien makan 3 kali sehari (pagi, siang, sore/malam) hanya porsi
dengan jenis makanan bubur, sayur, lauk pauk, dengan jenis minumannya
adalah air putih dan jus, nafsu makan pasien sangat berkurang, selama sakit
pasien hanya minum sekitar 1000-1500 cc/24 jam.
Masalah Keperawatan: Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan peningkatan asam lambung,
stomatitis.
3.1.4.3 Pola istirahat dan Tidur
Pada saat sebelum sakit, pasien mengatakan bahwa dirinya jarang/tidak ada
tidur siang, dan pada malam hari pasien tidur selama 7-8 jam.Sesudah sakit,
pasien tidur siang sekitar 1-2 jam, dan pada malam hari pasien
menghabiskan waktu tidur sekitar 7-8 jam.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
3.1.4.4 Kognitif
Pasien mengatakan mengerti dan menerima sakit yang ia alami sekarang.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
3.1.4.5 Konsep Diri
1) Gambaran diri: Pasien mengatakan menyukai dirinya secara utuh.
2) Ideal diri: Pasien mengatakan ingin cepat keluar dari rumah sakit.

29

3) Identitas diri: Pasien mengatakan bahwa ia adalah seorang perempuan.


4) Harga diri: Pasien mengatakan bahwa ia tidak malu dengan sakit yang ia
alami saat ini, ia dapat menerima keadaannya.
5) Peran: Pasien mengatakan bahwa dirumah ia adalah seorang istri bagi
suaminya dan ibu bagi anaknya.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
3.1.4.6 Aktivitas sehari-hari
Aktivitas sehari-hari Ny.N sebelum sakit adalah sebagai seorang pegawai
salon.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
3.1.4.7 Koping-Toleransi terhadap Stress serta Pola Keyakinan
Jika ada masalah, pasien selalu menyelesaikannya dengan baik dan Ny.N
yakin bahwa sakitnya tidak parah dan pasti cepat sembuh.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
3.1.5.8 Sosial-Spiritual
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik, jelas, komunikatif dan
terarah.Pasien berkomunikasi sehari-hari dengan menggunakan bahasa
Batak dan Indonesia. Hubungan pasien dengan keluarga sangat harmonis,
hubungan dengan teman/petugas kesehatan pun baik, terlihat dari ramah dan
komunikatifnya pasien saat di ajak berbicara oleh petugas kesehatan.
Didalam kamar, pasien menggunakan waktu luang untuk beristirahat/tidur.
Selama di rumah sakit, pasien tidak pergi beribadah ke gereja, tapi ia selalu
berdoa untuk kesembuhannya. Orang yang paling berarti bagi pasien saat ini
adalah suami dan anaknya.
3.1.5.9 Data Penunjang
Tabel 3.1 pemeriksaan laboratorium tanggal 19 Januari 2013
1.
2.
3.
4.

Pemeriksaan
Warna, kejernihan
Berat jernih, Ph
Leukosit
Darah

Hasil
Kuning, jernih
1,005 , 8,0
+2
+1

Normal
Kuning, jernih
1,010 - 1,020 , 4,5 , 8,0
-/ negatif
-/ negatif

Tabel 3.2 pemeriksaan laboratorium tanggal 19 januari 2013


Pemeriksaan
1. Epitel Skuamos

Hasil
(+)

Normal
(+)/Postif

30

2. Leukosit
1-6 cel
< 5/LP40x
3. Eritrosit
3-6 cel
3/LP04x
4. Bakteri
(+)
Negatif/positif 1
Tabel 3.3 pemeriksaan laboratorium tanggal 19 januari 2013
Pemeriksaan
Glukosa. S

Hasil
92

Normal
< 200 mg/dl

Tabel 3.4 pemeriksaan laboratorium tanggal 21 januari 2013


1.
2.
3.
4.

Pemeriksan
WBC
RBC
HGB
PLT

Hasil
7,67
3, 90
11, 1
286

3.1.5.10 Penatalaksanaan Medis


Tabel 3.5 Terapi medis tanggal 21 dan 22 Januari 2013
TERAPI ORAL
Nystatin drop
Dulcolax tab
Betadine gurgle
TERAPI INJEKSI
Infus NaCL : Ringer Laktat
Injeksi Rantidine
Injeksi Ondansentron
TERAPI ORAL
Sucralfat
PCT
Betadine gurgle
Nystatin drop
Acyclovir
Gentamicin
TERAPI INJEKSI
Infus NaCL : D5
Injeksi Ranitidine
Injeksi Metclopramide

3x10 tts
3x1 tablet
(k/p)
20 tpm
2x1 ampul
2x1 ampul
3xc
3x1 tablet
3x1 tablet
3x2 tts
4x200 mg
1:1
2x1 ampul
3x1 ampul

Palangka Raya, 22 Januari 2013


Mahasiswa,

(Irma Octavyana)

31

NIM. 2010.C.02a0049
ANALISIS DATA
Tabel 3.1

Analisa data dari hasil pengkajian pada Ny. N di ruang B (penyakit


dalam wanita) RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangkaraya

DATA SUBYEKTIF DAN DATA


OBYEKTIF
Ds: Pasien mengatakan saya masih
mual dan muntah setelah makan, juga
terdapat sariawan pada rongga mulut
saya
Do:
1) Pasien tampak meringis
2) Pasien tampak lemah
3) Pasien muntah 2 kali.
4) Terdapat sariawan pada rongga
mulut pasien.
5) BB sebelum sakit : 50 kg.
BB sesudah sakit : 49 kg.
6) Makanan yang disediakan rumah
sakit tidak dapat dihabiskan
(hanya porsi saja yang
dihabiskan dalam 1 porsi yang
disediakan.

KEMUNGKINAN
PENYEBAB
Peningkatan asam
lambung, stomatitis.

MASALAH
Resiko tinggi
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh.

Tabel 3.2 Analisa data dari hasil pengkajian pada Ny. N di ruang B (penyakit
dalam wanita) RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangkaraya
DATA SUBYEKTIF DAN DATA
OBYEKTIF
Ds : Pasien mengatakan terdapat
bintik-bintik merah pada area sekitar
seperti ketiak dan vagina.
Do :
1) Pasien tampak meringis.
2) Pasien tampak gelisah.
3) Terdapat bintik-bintik merah
seperti jerawat pada sekitar ketiak
dan vagina
4) TTV
TD : 110/80 mmHg.
N : 80x/menit.
RR : 22x/menit.
S : 37 0C

KEMUNGKINAN
PENYEBAB
Adanya jamur

MASALAH

(kandidiasis)

penyebaran

Resiko
infeksi

32

33

PRIORITAS MASALAH
1.

Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


peningkatan asam lambung, stomatitis.

2.

Resiko penyebaran infeksi berhubungan adanya jamur (kandidiasis).

34

RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny.N
Ruang Rawat : B (Penyakit DalamWanita )
Tabel 3.3 Tujuan, Intervensi dan Rasional diagnosa keperawatan pada Ny. N di ruang B (penyakit dalam wanita) RSUD Dr. Doris
Sylvanus Palangkaraya.
Diagnosa Keperawatan
1) Resiko tinggi nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
peningkatan asam lambung,
stomatitis.

Tujuan (Kriteria hasil)


Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 2 x24 jam
diharapkan :
1) Pasien tidak meringis
2) Pasien tidak lemah
3) Mual dan muntah pasien
berkurang.
4) Stomatitis berkurang.
5) Makanan yang disediakan
rumah sakit tidak dapat
dihabiskan (hanya porsi
saja yang dihabiskan dalam
1 porsi yang disediakan.

Intervensi

1) Sebagai dasar untuk menentukan


intervensi.
2) Menurunkan ransangan lambung,
sehingga mencegah muntah.
3) Untuk pemenuhan kebutuhan
nutrisi.
4) Untuk meransang kerja gaster
secara bertahap.
5) Mencegah terjadinya iritasi pada
mukosa lambung.
6) Kafein dapat meransang aktivitas
gaster.
7) Untuk mengetahui status nutrisi
klien.
8) Adapun obat yang di kolaborasikan
berfungsi untuk:
(1) Untuk mencegah peningkatan

33

1) Kaji status nurtisi dan


pola makan klien.
2) Puasakan klien selama
fase akut.
3) Berikan nutrisi enteral
atau parenteral.
4) Berikan minum peroral
secara bertahap,jika
fase akut berkurang.
5) Berikan makan peroral
secara bertahap, mulai
dari makan saring.
6) Jelaskan agar klien
menghindari minuman
yang mengandung
kafein.
7) Timbang berat badan
klien setiap hari dengan
alat ukur yang sama.
8) Kolaborasi dengan tim
medis dalam
pemberian:

Rasional

35

(1) Sucralfat
(2) Injeksi ranitidine
(3) Injeksi
metclopramide
(4) Injeksi
ondansentron
(5) Nystatin drop
(6) Betadine gurgle
(7) Gentamicin
(8) acyclovir

(2)

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

(8)

asam lambung, pepsin dan


empedu.
Pengobatan jangka pendek
tukak usus 12 jari aktif, tukak
lambung aktif, mengurangi
gejala refluks esofagitis.
Untuk mengurangi mual,
muntah gaster akut.
Penanggulangan mual dan
muntal
Obat mengobati kandidiasis
pada rongga mulut.
Obat kumur antiseptik untuk
mengatasi sariawan, gusi
bengkak , dan bau mulut.
Mengobati infeksi yang
disebabkan oleh
mikroorganisme yang terjadi
pada kulit.
Obat antivirus biasanya timbul
bintik-bintik merah seperti
cacar air.

34

36

Tabel 3.4 Tujuan, Intervensi dan Rasional diagnosa keperawatan pada Ny. N di ruang B (penyakit dalam wanita) RSUD Dr. Doris
Sylvanus Palangkaraya.
Diagnosa Keperawatan

Tujuan (Kriteria hasil)

Intervensi

Rasional

2) Resiko penyebaran infeksi


berhubungan adanya jamur
(kandidiasis).

Setelah dilakukan tindakan


keperawatan 2 x 24 jam
diharapkan :
1) Pasien tidak meringis.
2) Pasien tidak gelisah.
3) Bintik-bintik merah
seperti jerawat pada
sekitar ketiak dan vagina
dapat berkurang
4) TTV dalam bats normal.
5) Leukosit (-/negatif)
6) Bakteri (-/negatif)

1) Anjurkan klien untuk


menjaga agar daerah
lipatan paha tetap kering.

1) Mencegah perkembangan jamur,


karena daerah yang lembab dan basah
merupakan tempat ideal berkembang
biaknya jamur kandida.
2) Menjaga kelembaban daerah
genetalia agar tidak basah.

2) Anjurkan kepada pasien


untuk mengganti pakaian
dalam setiap habis BAK.
3) Anjurkan untuk mandi 23 kali sehari dengan
sabun anti septik.
4) Kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian
obat Nystatin drop
betadine gurgle,
gentamicin, dan
acyclovir.

3) Mencegah berkembangbiaknya jamur.


4) Nystatin drop sebagai obat antijamur
yang biasanya terdapat pada rongga
mulu, dan genetalia.
Betadine gugle dapat digunakan
sebagai antiseptik.
Gentamicin mengobati infeksi yang
disebabkan oleh mikroorganisme
yang terjadi pada kulit.
Acyclovir sebagai obat antivirus
biasanya timbul bintik-bintik merah
seperti cacar air.

35

37

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Tabel 3.5 Implementasi dan evaluasi keperawatan pada Ny. N di ruang B (penyakit dalam wanita) RSUD Dr. Doris Sylvanus
Palangkaraya.
Hari/Tanggal
Tanda tangan dan
Implementasi
Evaluasi (SOAP)
Jam
Nama Perawat
Senin
1) Membantu pasien untuk makan,
S :Pasien mengatakan mual dan
21 januari 2013
yaitu dengan menyiapkan porsi yang
muntah saya sudah berkurang, tetapi
sesuai diet.
sariawan saya masih ada.
2) Menganjurkan kepada pasien untuk
makan sedikit tapi sering.
O:
3) Memberikan diet sesuai dengan
1) Pasien tampak meringis
program yang diberikan oleh ahli
2) Masih terdapat sariawan pada
gizi.
rongga mulut pasien.
4) Melakukan kolaborasi dengan tim
3) Pasien tidak lemas.
medis dalam pemberian :
4) Pasien tidak muntah setelah
(1) Sucralfat 3 x c
makan.
(2) Injeksi ranitidine 2 x 1 ampul
5) Makanan yang disediakan rumah
(3) Injeksi metclopramide 3 x 1
sakit tidak dapat dihabiskan (hanya
ampul
porsi saja yang dihabiskan
(4) Injeksi ondansentron 2 x 1
dalam 1 porsi yang disediakan.
lampu
(5) Nystatin drop 3 x 10 tetes
A : Masalah belum teratasi sebagian
(6) Betadine gurgle (k/p)
( ..................)
(7) Gentamicin
P : Lanjutkan intervensi.
(8) Acyclovir 4 x 200 mg

36

Tabel 3.6 Implementasi dan evaluasi keperawatan pada Ny. N di ruang B (penyakit dalam wanita) RSUD Dr.Doris Sylvanus
Palangkaraya.
Hari/Tanggal
Implementasi
Evaluasi (SOAP)
Tanda tangan dan

38

Jam
Selasa
22 anuari 2013

Nama Perawat
1) Menganjurkan klien untuk
menjaga agar daerah
lipatan paha tetap kering.
2) Menganjurkan kepada
pasien untuk mengganti
pakaian dalam setiap habis
BAK.
3) Menganjurkan untuk
mandi 2-3 kali sehari
dengan sabun anti septik.
4) Melakukan kolaborasi
dengan tim medis dalam
pemberian obat Nystatin
drop (3 x 10 tetes)
betadine gurgle (k/p),
gentamicin, dan Acyclovir
(4 x 200 mg).

S : Pasien mengatakan bintikbintik merah pada area sekitar


seperti ketiak dan vagina saya
masih ada.
O:
1) Pasien tampak meringis.
2) Pasien masih gelisah.
3) Bintik-bintik merah seperti
jerawat pada sekitar ketiak
dan vagina belum berkurang.
4) Leukosit (+2)
5) Bakteri (+)
A : Masalah belum teratasi
(.......................)
P : Lanjutkan intervensi.

37

Anda mungkin juga menyukai