Anda di halaman 1dari 4

DESAIN INTERFACE

INTERFACE adalah pengubung antara sistem dengan user. Desain interface pada
program aplikasi basis data terdiri dari desain interface untuk input data dan
desain interface untuk menampilkan output.

DESAIN INTERFACE INPUT


Dalam DFD telah diidentifikasi sub-sub sistem dimana data akan diinput dan
kemudian disimpan serta diproses di dalam program aplikasi.
Contoh:
DFD level 1 sub sistem pendaftaran anggota perpustakaan dibutuhkan dua
interface input yaitu 1.1 Pendataan dan 1.2 Cetak Kartu Anggota.

Prinsip Desain Input


Pada prinsipnya mendesain layar input atau form input memperhatikan 2 (dua)
hal pokok yaitu:
1. Data yang diinput
Dalam tahap identifikasi kebutuhan sistem telah diidentifikasi data-data
apa saja yang perlu ditangkap/diinput ke dalam sistem. Identifikasi datadata apa saja yang diperlukan juga sudah dituangkan dalam desain tabeltabel basisdata (ERD) yang akan menjadi tempat penyimpanan data-data.
Desain layar entry/input harus menyediakan field entry untuk
memasukkan/menginput data-data tersebut.
Contoh:
Data Anggota Perpustakaan yang diperlukan terdiri dari: Nomor Anggota,
Tanggal Daftar, Nama Anggota, Alamat, Nomor Identitas, Tanggal Lahir,
Pekerjaan/Profesi. Oleh sebab itu desain form Pendataan harus memuat
field-field tersebut.

2. Pengendalian input
Aspek kedua yang harus diperhatikan dalah pengendalian input (input
control / validasi input). Yaitu pengendalian untuk memastikan bahwa data
yang diinput valid / meminimalkan kesalahan input (pelajari materi Desain
Interface Input).
Contoh: Pada form input Anggota perpustakaan diperlukan pengendalian
input sbb:
No
1

Field
Nomor Anggota

Input Control
Completeness
check
Sequence check

Format check

Tanggal Daftar

Nama

Alamat

Tanggal Lahir

Completeness
check
Set membership
Completeness
check
Alphabet check
Completeness
check
Completeness

Keterangan
Field harus diisi
Nomor
anggota
harus urut (tidak
lompat dan tidak
dobel)
Sesuai
dengan
desain
kode/penomoran
anggota
Otomatis
terisi
sesuai
dengan
tanggal input
Field harus diisi
Diisi
dengan
huruf (alphabet)
Field harus diisi
Field harus diisi

check
Format check
6

Nomor Identitas

Kode Pekerjaan

Completeness
check
Completeness
check
Master reference

Format
tanggal
misalnya:
dd/mm/yy
Field harus diisi
Field harus diisi
Program
membaca
ke
tabel Pekerjaan,
user
tinggal
memilih

Perhatikan nomor 7 Kode Pekerjaan, untuk memudahkan dan


meminimalkan kesalahan input jenis pekerjaan maka dibuat tabel
tambahan untuk me-record data jenis pekerjaan. Dengan demikian pada
saat input data anggota, daftar jenis pekerjaan akan muncul dalam bentuk
list box kemudian user tinggal memilih. DFD disesuaikan menjadi:

Keterangan: saat input form Pendataan (Form Anggota) pada field


pekerjaan, program akan membaca ke tabel Pekerjaan yang berisi jenis
pekerjaan/profesi sehingga user tinggal memilih dari daftar yang sudah
(arah panah dari tabel menuju sistem), kecuali jika ada profesi/jenis
pekerjaan yang belum diinput sehingga belum ada di daftar jenis
pekerjaan, user dapat menginput data jenis pekerjaan baru tersebut (arah
panah dari sistem menuju tabel).

DESAIN INTERFACE OUTPUT


Output system informasi adalah informasi atau biasanya berupa laporan-laporan
(report). Dalam mendesain output ada 2 aspek yang perlu diperhatikan:
1. Ouput didesain sesuai dengan kebutuhan user khususnya untuk
pengambilan keputusan. Level manajemen bawah biasanya membutuhkan
informasi yang detil tentang kegiatan atau transaksi. Sementara semakin
tinggi level manajemen lebih membutuhkan informasi yang sifatnya

agregat. MisalnyaL laporan penjualan untuk bagian penagihan berupa


laporan penjualan detil masing-masing faktur yang belum dibayar per
pelanggan, sehingga bagian penagihan bisa mengontrol detil tagihan yang
harus dilakukannya. Laporan penjualan untuk manajer penjualan berupa
Laporan Penjualan per salesman untuk mengetahui prestasi tiap tenaga
penjual, Laporan Penjualan per Jenis Barang untuk mengetahui
perbandingan penjualan per barang sehingga bisa diketahui atau
diperingkat barang yang laku dijual sampai yang tidak laku. Juga laporan
Penjualan per Pelanggan sehingga bisa diketahui mana pelanggan setia /
pelanggan besar. Untuk top level management lebih dibutuhkan informasi
agregat seperti Trand Penjualan Perusahaan, bukan detil per faktur tapi
misalnya trend bulan ke bulan atau tahun ke tahun. Jadi satu laporan
(misalnya laporan penjualan) tidak hanya satu jenis tetapi bisa bermacammacam sesuai dengan kebutuhan masing-masing user.
2. Desain visualisasi informasi
Desain visulisasi informasi juga bisa beragam, tidak hanya berupa format
tabel tetapi bisa divisualisasikan dengan grafik, peta, bagan, dsb.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemudahan membaca dan
memahami informasi yang disajikan.

Anda mungkin juga menyukai