Sosial Budaya
PERADABAN MARITIM
EIARAH mencatat bahwa kebesaran bangsa Indonesia dibangun karena kekuatan maritim. Sebut saja kerajaan Sriwijaya
dan Majapahit, mereka bisa menguasai kawasan Asia Tenggara. Fakta itu, hingga kini tidak terbantahkan. Keliru jika bangsa
ini tidak belajar dari sejarah untuk kembali menjadi bangsa yang
besar dan disegani.
Perehtif
Mnuiu
PERADABAN MARITIM
2 | 9 PeEDehdfMGnuF M.s
Depan M.ritim
lndon6ia
PERAOABAN MARITIM
sudah kitd miliki, tapi karena tidak dicatat akhimya diklaim orang lain.
Itu yang biasa dilakukan orang-orang Eropa. Kalau bicara pra sejaralr,
bangsa Eropa tidak memiliki bukti yang kuat bahwa mereka pandai
disi ini membuat bangsa kita kala itu lengah. Karena semua sumber kehidupan sudah ada, seperti ikan, hasil tani dan perkebunary
emas, serta minyak di bawah perut bumi.
Jej ak-j ej
ak Peradaban Nusantara
4 I
PEMDABAN MARITIM
perdagangan melalui laut, mendorong munculnya kerajaankerajaan di Nusantara yang memiliki armada laut besar.
Memasuki masa kerajaan Sriwijaya, MajapahithinggaDemak, Nusantara adalah negara kuat yang disegani di kawasan Asia. Sebagai kerajaan maritim yangkuat diAsia Tenggara,Siwijaya(683-1030 M) telah
mendasarkan politik kerajaannya pada penguasaan alur pelayaran
dan jalur perdagangan, serta menguasai wilayah-wilayah strategis
yang digunakan sebagai pangkalan kekuatan laut.
Tidak hanya itu, ketangguhan maritim ditunjukkan Singasari di bawah pemerintahan Kertanegara pada abad ke-13. Melihat kekuatan
armada laut yang tidak ada tandingannya, pada 7275 Kertrrcgara
mengirimkan ekspedisi bahari ke Kerajaan Melayu dan Camp+
untuk menjalin persahabatan dalam menghambat gerak Kerajaan
Mongol ke Asia Tenggara. Pada 1284, mereka menaklukkan Bali
dalam ekspedisi laut ke timur.
Puncak kejayaan maritim Nusantara terjadi pada masa Kerajaan
Majapahit (1293-L478). Di bawah Raden Wijay+ Hayam Wuruk dan
Patih Gajah Mada, Majapahit berhasil mertguasai dan mempersatukan
Nusantara. Penganrhnya bahkan sampai ke negara-negara asing, seperti
Siam, Ayuthi a, I-agog Campa (Kamboia), krdia China
Fsrp.irlf M6du
Me
DcOrn Merlrftn
lndocrie | 5
PEMDABAN MARITIM
Fakta sejarah lain yang menandakan bangsa Indonesia terlahir sebagai bangsa maritim, dibuktikan dengan adanya temuan-temuan
situs prasejarah di beberapa belahan pulau. Penemuan situs prasejarah di gua-gua Pulau Muna Seram dan Arguni yang dipenuhi
lukisan perahu-perahu layar, menggambarkan bahwa nenek moyang Bangsa trdonesia merupakan bangsa pelaut. Selain itq ditemukan kesamaan benda-benda sejarah antara Suku Aborigin di
Australia dengan di ]awa. Ini menandakan bahwa nenek moyang
bangsa hrdonesia telah memiliki hubungan dengan bangsa lain.
Dalam perjalanan peradaban bangsa Indonesia, para pakar sejarah kemaritiman menduga perahu telah lama memainkan perarum penting di wilayah Nusantara, jauh sebelum bukti tertulis
Oepan
Militln
htud.
PERAOABAN MARITIM
Bukti Arkeologis
Bukti-bukti arkeologis transportasi laut banyak ditemukan di berbagai wilayah Nusantara, berupa PaPan-Papan kayu yang merupakan bagian dari sebuah perahu dan daun kemudi, yang ukurannya cukup besar.
Pertama, Situs Samirejo secara administratif terletak
di Desa Sami-
8 |
9 PeEpehdfM.nuiu
PEMMAN
MARITIM
h:ntuk perahu.
sebelah barat
Bukit Siguntang sekitar 5 km ke arah barat dari kota Palembang.
Ekskavasi yang dilakukan pada 1989 ditemukan lebih dari 60 bilah
Kedua, situs Kolam Pinisi. Situs
P#tdif
lnrtocb | 9
PERADAAAN MARITIM
Teknik Rancang
Perahu
i
lO
Ic
PERADABAN MARITIM
ll
PERADABAN MARITIM
besar dalam hubungan perdagangan antar pulau di Indonesia dengan daratan Asia Tenggara. Karena adanya hubungan dengan daratan Asia Tenggara, maka terjadilah tukar menukar informasi teknologi dalam segala bidang misahrya dalam pembangunan candi,
pembangunan kota dan tentu saja pembangunan perahu.
Akibat ada hubungan dengan daratan Asia Tenggara, dalam pembangunan perahu pun ada suatu kemajuan. Di seluruh perairan
Nusantara, banyak ditemukan runtuhan perahu yang tenggelam
atau kandas. Dari runtuhan itu para pakar perahu dapat mengidentifikasikan teknologi pembangunan perahu.
Para pakar telah merumuskan teknologi tradisi pembangunan
perahu berdasarkan wilayah budayanya, yaitu Wilayah Budaya
Asia Tenggara dan Wilayah Budaya China (Manguin 1987:47-48).
Perahu yang dibuat dengan teknologi tradisi Asia Tenggara mempunyai ciri khas, antara lain, badan (tambung) perahu berbentuk
seperti huruf V, sehingga bagian lunasnya berlinggi. Sementara untuk haluan dan buritan lazimnya berbentuk simetris. Tidak ada seka!-sekat kedap air di bagian lambungnya.
9 P.GpekdfMnulo
Md
Ocarn
llrrtlm lndocrkr
I 13
Dari sekian banyak perahu kuno yang ditemukan di perairan Nusantara, sebagianbesar dibangun dengan teknik tradisiAsia Tenggara.
14 | e
aepUif
Ucroiu
Ule
OFn
Maddhlndd6ia
SUMBEROAYA MANUSIA
.,
F.qdf
Mduiu
k5
Oo9.n Mddm
lrd@C.
I 15
SUMBERDAYA MANUSIA
16 | e ncrgrrrf Uenulu
M.* kpan
Madtim
trdpMi.
telah memicu terjadi peningkatan kebutuhan pelaut hingga mencapai 55.000 orang. Ketua Umum hrdonesia National Shipowner
Association (INSA), Carmelita Hartoto, mengatakan lonjakan kebutuhan pelaut nasional itu menyrusul meningkatnya jumlah armada niaga nasional.
Dia menjelaskan selama 2005 hingga 2019 perhrmbuhanjumla! kapal
niaga nasional mencapai lebih dari 50 persen atau ada penambahan
tidak kurang dari 3.300 unit kapal. Selama periode itu, kebutuhan
9 Perspchif
ii
.1,;
Budaya tersebut sengaja dihembuskan kaum pe iujah untuk mencengkramkan kakinya di bumi khatulistrwa. Masyarakat Indonesia
dibuat lupa atas kekuatarmya di bida5rslmaritiln. Alhasil, bangsa ini
menjadi budak, kuli dan buruhrdi negerinya sendiri. Kehormatan
mereka sebagai bangsa maritim ya4g kUat terampas'
r" Jf1?I''"
l8
Maddm
lndffiia
I 19
Sumber daya hayati dan non hayati harus dapat dikelola secara optimal.
Potensi itu meliputi potensi perikanan, sumber daya wilayah pesisir,
Menurut Bonar, kini pembangunan kelautan diarahkan untuk mewujudkan potensi laut menjadi kenyataan yang membutuhkan
kapasitas SDM memadai. Masyarakat masih berorientasi landbased
daselopment (pembangunan darat), pelayaran nasional hanya 54
persen, sisanya masih dipegang perusahaan asing. Masih banyak
yang belum kita capai dalam pengelolaan dan pemanfaatannya.
Melihat besarnya potensi laut nusantara, Indonesia mestinya mempunyai infrastruktur maritim yang kuat seperti pelabuhan yang
2O I
itq
9 P.ED.frrif
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melansir jumlah masyarakat miskindi pesisir jumlahnya mencapai T,Sffiajiwayang bermukiin di 10 ribu desa yang berada di tepi pantai. Tingginya tingkat
kemiskinan disebabkan karena kerusakan sumber daya pesisir,
rendahnya kemandirian organisasi sosial desa, dan rendahnya infrastruktur desa serta kesehatan lingkungan pemukiman.
Etos kerja dari para nelayan, lemahnya tingkat pendidikan, kurangnya
aksesibili-tas terhadap informasi dar-r teknologi yang masuk, kurangnya
biaya r.rntuk modal semakin mernbuat masyarakat Pesisir merrjadi me
lematr. Di saat bersamaaru kebijakan dmi pemerintah tidak memihak
kepada masyarakat pesisia akibatnya kemiskinan semakin ber,tambah-
22 |
p.GFhdfMGnuiu
di
dah menjadi suatu keharusan bahwa pemberdayaan masyarakat pesisir menjadi salah satu agenda perrting di wilayah pesisir, mengingat
masyarakat,vang tirggul di daerah tersebut adalah para nelayan.
Pemberdayaan ini lebih difokuskan kepada pencerdasan para nelayan itu sendiriagar mereka paham dan mengerti bagaimana rne-
tusp.hdf t
Gnulo
Ma
Dcprn frh]l'lm
lndorch
23
Mrrltim
lnd66ia
Pagi itu mereka mendapat kabar duka bahwa rekannya Ell Zalianl
(33) meninggal dunia di salah satu penjara di Malaysia. Elibersama 13
nelayan tradisional asal Desa Palusibaji, Deli Serdang, Sumatera Utara,
mengungkapkan kematian nelayan ini menunjukkan minimnya perhatian. Sudah ratusan nelayan mengalami pemukulan dan perlakuan
buruk dari aparat negara lain. Akibatnya seorang nelayan kita tewas.
Kiara meminta Presiden SBY untuk mendesak negara-neg.ua {tg-
PspcHf
M.nulu
Ma*
Depan Maddm
lndooh | 25
Menurut Riza data yang dihimpun Kiara dan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (ICrIfD menyatakan bahwa hanya untuk daerah
sekitar Kabupaten Langkat, Sumatera Utara saja telah terdapat
sebanyak 52 nelayan tradisional yang pernah ditangkap dan
26 | f
nergcrnrf
Koordinator Program Kiara, Abdul Halim, mengatakan kasus penangkapan nelayan di wilayah perbatasan yang berulang itu menunjukkan pemerintah tidak belajar dari kejadian serupa sebelumnya. "Bagaimana rnungkin anak bangsa dibiarkan bertarung
lndoneia | 27
Karena itu, ia meminta kepada pemerintah untuk segera meiringkatkan kualitas dan kuantitas patroli Pengamanan laut di wilayah
perairan Indonesia, memberikan informasi dan pemahaman mengenai hak-hak nelayan dan batas wilayah Lrdonesia dengan 10
,r"gum tetangga melalui pelatihan secara berkala kepada nelayan'
Hal terakhir yang ia minta yakni pemerintah memberikan pelatihan
di
berbagai wilayah
28 I C PrEPchiifUcnuiu Ma$
EhPan Maritim
lndoictl'
Walau masih permulaarl pertemuan Kinabalu ifu sungguh memberi harapan. Dua negara menerbitkan sejumlah kesepakatan guna
krdmr | 29