5 comments
L1 dan L2 adalah jarak datar antara tower (span), kiri dan kanan. Satuan
dalam meter.
a1 dan a2, adalah jarak antara tower (yang tengah) ke titik lendutan
terendah atau titik berat konduktor sebelah kiri dan kanan tower. Satuan
dalam meter.
maka :
wind span (wds) = (L1 + L2) / 2
weight span (wts) =a1 + a2
dan Weight span to wind span ratio (R) = wts / wds.
Wind span berguna untuk mengitung gaya (Force) akibat beban angin
horizontal pada konduktor. Weight span berguna untuk menghitung berat
konduktor pada struktur tower.
Weight to wind span ratio (R) berguna untuk menentukan apakah struktur
tower terjadi uplift atau tidak. Nilai R berada dalam suatu rentang nilai
tertentu dari hasil pengetesan, umumnya 0.7 1.3. Bila tower yang kita
tinjau, semula adalah tower dengan tipe suspension (lurus), namun bila
setelah digambar sagging curve dan kita hitung nilai R-nya berada diluar
rentang nilai tersebut, maka tower terkena beban uplift sehingga tipe
diganti menjadi tower tension (sudut) yang jenisnya didasarkan dari besar
sudut belokannya.
Untuk menentukan equivalent span atau dikenal dengan ruling span , lihat
ilustrasi berikut :
andongan
(sag)
diatas
kertas
gambar
kerja
profil
kita
gunakan untuk
perubahan
route
jaringan,
pengupasan
lahan,
pembuatan
Asumsi kita menggunakan data material hasil uji dari fabrikan (vendor)
konduktor :
Diameter konduktor (mm
: 28.8
: 434.3
20C
: 56.3
: 7000
: 19.3E-06
Solusi :
1 kg = 1 kgf = 9,81 N
dc = overall diamter of conductor (mm) = 28.8
A = Conductor Area (mm2) = Al Area + St Area = 434.3+56.3=490.6
to = Basic temperature (C) = 20
wo = Basic weight per length of conductor at basic temperature (kg/m) =
1.668
t1 = Initial condition temperature (C) = 10
t2 = Final condition temperature (C) = 75
= Linear coeffecient of expansion (1/C) = 0.0000193
dengan Leq= ekuivalen span atau rulling span, untuk definisi Ruling Span
(ekuivalen span) dapat dilihat dalam blog ini.
Nilai Leq guna pembuatan template kita ambil misalnya untuk 250, 300
dan 350 m, dan dapat diambil nilai lainnya sesuai dengan data
perhitungan jalur jaringan tranmsisi yang kita laksanakan.
untuk template, kita ambil nilai 350 m, sehingga :
2 x (2 67.9861 + 68670 x 350 x 0.04054 / ( 24 x 67.9861) + 68670
x 0.0000193 x (75 10)) = 68670 x 350 x 0.04050/24
Dengan menggunakan iterasi melalui komputer atau dengan metode
Newton Rhapson secara manual, diperoleh :
2 = 54.0141 N/mm atau 2=(54.0141 x 490.6)/9.81 = 2702.18 kgf.
maka template yang akan kita buat adalah didasarkan suhu maksimum
75 C untuk ekivalen span 350 m yang menghasilkan andongan
maksimum.
Untuk andongan maksimum dipergunakan rumus :
y=s (meter)
clearance=y-
c(meter)
0 (mid-span)
50
-13.500
0.234
100
0.937
150
2.108
200
250
3.749
5.859
-13.266
-12.563
-11.392
-9.751
-7.641
300
8.440
-5.060
350
11.491
-2.009
400
15.016
1.516
Cold Curve :
dengan kondisi Minimum Temperature, no ice, no wind, initial sag curve
digunakan untuk mencek uplift dan hardware swing
Normal Curve :
dengan kondisi Evereyday Temperature, no ice, no wind, final sag curve
digunakan untuk mengecek normal clearances dan hardware swing
Hot Curve :
dengan kondisi Maximum Operating Temperature=Maximum Ambient
Temperature,no