02 / Mei 2013
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
101
yang bekerja sebagai buruh dan petani, oleh sebab itu, dialek desa tersebut pasti
akan memiliki keunikan tersendiri, dimana penduduknya yang memiliki profesi
bekerja beragam dan sebagian terbawa dialek Banyumasan, seperti fonem /a/
sering di ucapkan [a], berbeda dengan bahasa Jawa standar yang cenderung
diucapkan [ ], seperti kata [pira] 'berapa', ketika dalam bahasa Jawa standar
diucapkan [pir ] 'berapa'. Semakin banyaknya mata pencaharian kerja desa
tersebut, maka akan semakin banyak keunikan bahasa yang ada di desa tersebut,
dimana faktor pekerjaan juga akan sangat mempengaruhi bahasa, karena sebagian
besar penduduk desa Muktisari bermatapencaharian sebagai pedagang dan bertani,
tentunya ketika orang-orang bekerja sebagai pedagang akan bercampur baur
dengan orang-orang yang berasal dari wilayah lain dalam suatu pasar atau tempat
berjual beli lain. Di sisi lain, ketika orang-orang bermatapencaharian sebagai
buruh dan petani akan memunculkan pengucapan-pengucapan yang berbeda, hal
tersebut dikarenakan tingkat pendidikan seorang buruh dan petani berbeda dengan
tingkat pendidikan seorang pedagang, dimana tingkat pendidikan orang sebagai
petani dan buruh di Muktisari lebih rendah tingkat pendidikannya. Oleh karena
itu judul penelitian ini adalah Kajian Dialek Bahasa Jawa di Desa Muktisari
Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen.
B. KAJIAN TEORI
1. Pengertian Dialek
Menurut Kridalaksana (2008:48), dialek adalah variasi bahasa yang
berbeda-beda menurut pemakai, variasi bahasa yang dipakai oleh
kelompok bahasawan di tempat tertentu.
2. Ragam Dialek
a. Dialek regional
Dialek regional, yaitu variasi bahasa berdasarkan perbedaan
lokal (tempat) dalam suatu wilayah bahasa (Nadra dan Reniwati,
2009: 2).
b. Dialek sosial
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
102
C. METODE PENELITIAN
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
103
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
104
penelitian diatas terdapat dua metode. Kedua metode ini adalah metode
formal dan informal (Mahsun, 2011: 279).
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
105
1. Unsur Fonologi
Fonologi adalah ilmu linguistik yang mempelajari bunyi bahasa
menurut fungsinya. Penelitian tentang fonologi bertujuan untuk meneliti
fonem. Sedangkan fonem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu fonem
Segmental dan fonem Suprasegmental. Satuan bunyi bahasa yang
digunakan untuk menunjukan didalamnya adalah fonem secara teknis
ditulis antara dua garis miring / / (Mahsun, 2011: 124). Satuan fonetis
yang di tunjukan dengan tanda kurung siku ([]) menunjukan bahwa
satuan didalamnya adalah satuan fonetis dan biasanya digunakan dalam
bidang fonologi untuk melambangkan bunyi tertentu yang tidak bersetatus
fonem (Mahsun, 2011: 124). Tanda ('.') dalam linguistik dipakai untuk
menandai gloss, (Kridalaksana, 2008: 235).
a. Vokal
Vokal adalah (1) bunyi bahasa yang dihasilkan dengan getaran
pita suara, dan tanpa penyempitan dalam saluran suara diatas glottis,
(2) satuan fonologis yang diujudkan dalam lafal tanpa pergeseran ,
(Kridalaksana, 2008: 256-257). Berikut peneliti sajikan dalam table
berikut.
Table Distribusi Pemakaian Vokal Bahasa Jawa di Desa Muktisari
Vokal
[a]
[ ]
[i]
[I]
[u]
[U]
[]
[]
[e]
Posisi awal
[ati] 'hati'
[ y t] 'akar'
[iwak] 'ikan'
[IrU] 'hidung'
[ulr] 'ulat'
[ ] 'saya'
[suk] 'pagi'
Posisi tengah
[awan] 'siang'
[l r] 'utara'
[sirah] 'kepala'
[alIs] 'alis'
[suwI] 'lama'
[IrU] 'hidung'
[wi] 'malam'
[balk] 'kembali'
Posisi akhir
[clana] 'celana'
[rai] 'muka'
[suwI] 'lama'
[untu] 'gigi'
[rbU] 'rabu'
[sore] 'sore'
[sore] 'sore'
[jago]
'ayam
[o]
jantan'
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa vokal bahasa
jawa di Desa Muktisari berjumlah 10 vokal yaitu: /a/, / /, /i/, /I/, /u/, /U/,
/e/, /o/, / /, //. Ketika leksikon ngoko vokal /a/ dilafalkan /a/, namun
ketika leksikon krama vokal /a/ dlafalkan menjadi / /.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
106
Gloss
Leksikon
[sikut]
[sikUt]
Sikut
Siku
[ganul]
[ganUl]
Gandul
Pepaya
[dawa]
[d w ]
Dawa
Panjang
[sga]
[sg ]
Sega
Nasi
[ula]
[ul ]
Ula
Ular
[payu]
[payU]
Payung
Paying
[manuk]
[manU?]
Manuk
Burung
[pitik]
[pitI?]
Pitik
Ayam
[kalu]
[kalU]
Kalung
Kalung
[amba]
[ mb ]
Amba
Lebar
b. Konsonan
Konsonan adalah bunyi bahasa yang dihasilkan dengan
menghambat aliran udara pada salah satu tempat disaluran suara diatas
glottis (Kridalaksana, 2008: 132).
Tabel Distribusi pemakaian kosonan bahasa Jawa di Desa Muktisari
dalam kata sebagai berikut:
Vokal
[b]
[c]
[d]
[]
[g]
[h]
[j]
[k]
Posisi awal
[br s] 'kumis'
[clana] 'celana'
[driji] 'jari'
Posisi tengah
[ambkan]
'napas'
[caci] 'cacing'
[kidul] 'selatan'
[kul] 'lutut'
[gupis]
'gigi
rusak'
[Uk] 'gali'
[jago]
'ayam
jantan'
[driji] 'jari'
[sikut] 'siku'
Posisi akhir
[umb]
'mendidih'
[lmUd]
'nyamuk'
[n g] 'telur'
[gtIh] 'darah'
[suk] 'pagi'
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
107
[l r] 'utara'
[mripat] 'mata'
[l]
[m]
[n]
[]
[]
[p]
[r]
[s]
[t]
[]
[w]
[y]
[ k t] 'gigit'
[suk] 'besok'
[kul n] 'barat'
[lambe] 'bibir'
[untu] 'gigi'
[ ] 'saya'
[wi] malam'
[pt] 'sisir'
[rk] 'korek api'
[sore] 'sore'
[mripat] 'mata'
[sore] 'sore'
[suk] 'pagi'
[tn] 'kanan'
[wtan] 'timur'
[kk] 'monyet'
[awan] 'siang'
[payu] 'payung'
[wi] 'malam
[kidul] 'selatan'
[d m] 'jarum'
[awan] 'awan'
[mlku]
'bengkok'
[rayap] 'rayap'
[l r] 'utara'
[gupis]
'gigi
rusak'
[mripat] 'mata'
Posisi awal
[mr]
[mripat] 'mata'
[pr]
[br]
[br s] 'kumis'
[dr]
[driji] 'jari'
[kr]
[krit] 'keringat'
Posisi tengah
[kamprt] 'kelelawar'
[jakrik] 'jangkrik'
108
Gabungan
konsonan
Posisi Awal
Posisi Tengah
[sl]
[slna] 'selendang'
[pl]
[plin] 'ketapel'
[cl]
[clana] 'celana'
[gl]
[glpu] 'tepung'
[ml]
[mlku] 'bengkok'
Posisi awal
Posisi tengah
[swiwi] 'sayap'
Posisi awal
Posisi tengah
Kyai 'kiyai'
Dari hasil data-data penelitian di atas dapat diamati bahwa variasi
2. leksikon
Leksikon adalah (1) komponen bahasa yang memuat semua
informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa, (2) kekayaan
kata yang dimiliki seorang pembicara, penulis, atau suatu bahasa,
kosakata, perbendaharaan kata, (3) daftar kata yang disusun seperti kamus,
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
109
ula
esuk
Pethet
enyong
amben
ciyut
kiyik
elek
cilik
edhek
lenceng
kampil
[gnuk]
genuk
[gen ]
[kulit]
[walula]
[sesuk]
[suk]
E. SIMPULAN DAN SARAN
Leksikon
kulit
ngesuk
Gloss
ular
pagi
Sisir rambut
Saya
Setiap
Sempit
Anak dara
Jelek
Kecil
Dekat
Lurus
Bantal
Tempat
beras
Kulit
Besok
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
110
dalam bahasa Jawa baku sering diucapkan dengan [ ]. Begitu juga dengan
konsonan [k], dalam bahasa Jawa di Desa Muktisari konsonan [k] tampak
begitu jelas di ucapkan [k], sedangkan dalam bahasa Jawa baku diucapkan [?].
Seperti kata [dawa] dengan [d w ], dan kata [k dh k] dengan [k dh ?].
Berdasarkan analisis Leksikon, Pemakaian bahasa Jawa di Desa Muktisari,
terdapat leksikon baru yang berbeda dengan bahasa jawa baku seperti: [pt]
'sisir rambut', [ambn] 'setiap', [kiyik] 'anak dara', [gnuk] 'tempat beras',
[kampIl] 'bantal', [lnc] 'lurus', [tkn] 'tongkat'. Secara umum bahasa Jawa
di Desa Muktisari memiliki perbedaan dengan bahasa Jawa standar daerah
Yogyakarta dan Surakarta dalam proses pengucapan artikulasi fonem vokal,
dan konsonan, dimana Desa Muktisari bahasanya sebagian besar sudah
terpengaruh daerah dialek Banyumas atau bahasa ngapak.
Objek yang berhubungan dengan bahasa Jawa di Desa Muktisari,
Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen mencangkup kajian fonologi dan
leksikologi, kepada peneliti selanjutnya untuk bisa dijadikan sebagai acuan
dalam penelitian dialek di wilayah lainnya. Penuyusun sangat mengaharapkan
sesuatu yang bersifat mengkritik demi tercapainya kesempurnaan dalam
penyusunan skripsi ini dan semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca, baik
untuk pengetahuan umum maupun dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Endraswara, Suwardi. 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan:
Ideologi, Epistemology, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus linguistik. Jakarta: Kompas Gramedia
Kushartanti, dkk. (eds.) 2005. Pesona Bahasa: langkah awal memahami
linguistic. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
Mahsun. 2011. Metode Penlitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode dan
tekniknya. Jakarta: Rajawali Press
Marsono. 1999. Fonetik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Maryani, Yeyen. 2009. Unggah-ungguh bahasa jawa. Jakarta: Yayasan
Paralingua.
Moleong, Lexy. 2009. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Mulyani, Siti. 2008. Fonologi Bahasa Jawa. Yogyakarta: Kanwa Publisher.
Nadra & Reniwati. 2009. Dialektologi: Teori dan Metode. Yogyakarta: Elmatera
Publishing.
Nurhayati, Endang & Siti Mulyani. 2006. Linguistik bahasa jawa: kajian
fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Yogyakarta: Bagaskara.
Sudaryanto. 1988. Metode linguistik: metode dan aneka teknik pengumpulan data.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Sudaryanto. 1991. Tata Bahasa Baku Bahasa Jawa. Yogyakarta: Duta Wacana
University Press.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
111