Kompetensi Dasar
Menunjukan
Membaca
Menghitung
Menggambarkan
Melafalkan
Mengucapkan
Membedakan
Mengidentifikasikan
Menafsirkan
Menceritakan
Menggunakan
Menentukan
Menyusun
Menyimpulkan
Mendemonstrasikan
Menterjemahkan
Merumuskan
Menyelesaikan
Menganalisis
Mensintesis
Mengevaluasi
Keterangan:
1. Satu kata kerja tertentu (misal mengidentifikasi) dapat digunakan untuk
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Perbedaannya adalah pada
cakupan, Standar Kompetensi mempunyai cakupan lebih luas dibandingkan
Kompetensi Dasar.
2. Satu standar Kompetensi dapat dijabarkan menjadi 3 s.d. 6 atau lebih
Kompetensi Dasar.
3. Satu Kompetensi Dasar selanjutnya di terjemahkan atau dijabarkan menjadi
minimal 3 indikator.
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar belum memuat indicator.
MANIPULASI
Mengoreksi
Mendemonstrasik
an
Merancang
Memilah
Melatih
Memperbaiki
Mengidentifikasi
Mengisi
Menempatkan
Membuat
Memanipulasi
Mereparasi
Mencampuran
ARTIKULASI
Mengalihkan
PENGALAMIAH
AN
Mengalihkan
Menggantikan
Memutar
Mengirim
memindahkan
mendorong
Menarik
memproduksi
Mencampur
Memngoperasikan
Memngemas
Membungkus
Mempertajam
Membentuk
Memadankan
Menggunakn
Memulai
Menyetir
Menjeniskan
Menempel
Mensketsa
Melonggarkan
Menimbang
Ketrampilan
Ketrampilan menyiapkan alat
Ketekunan dalam bekerja
Pemanfaatan waktu secara efektif
Kemampuan bekerja sama
Memperhatikan keselamatan kerja
Memperhatikan kebersihan
Hasil masakan enak/sedap
Keterangan
Rata-rata
Jml
Penilaian hasil
kerja
Ketepatan waktu
dalam
menyelesaikan
pekerjaan
Nama Siswa
Kedisiplinan
No
Kerjasama
dengan teman
dalam diskusi
Catatan:
Aspek yang dinilai dalam setiap pengamatan dapat berbeda-beda.
Tergantung desain yang disiapkan oleh Guru
Jumlah aspek yang dinilai dalam setiap pengamatan dapat berbeda-beda.
Yang tertulis di atas hanya contoh saja.
Keterangan :
Amat Baik (A)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
Taksonomi BLOOM
=
=
=
=
4
3
2
1
Taksonomi Bloom pada awalnya adalah merupakan gagasan dari Benjamin Bloom
berupa taksonomi tujuan pendidikan dengan menyajikannya dalam bentuk hierarki. Tujuan
penyajian kedalam bentuk system klasifikasi hierarki ini dimaksudkan untuk mengkategorisi
hasil perubahan kognisi pada diri siswa sebagai hasil sebuah pembelajaran. Taksonomi
Bloom hanya memasukkan perubahan-perubahan mental yang dapat terukur dan teramati.
B.S. Bloom bersama rekan-rekannya yang berpikir sehaluan, menjadi kelompok
pelopor dalam menyumbangkan suatu klasifikasi tujuan instruksional ( educational
objectives ). Pada tahun 1956 terbitlah karya Taxonomy of Educational Objective Cognitive
Domain.
Tujuan Pedidikan dibagi kedalam 3 domain, yaitu:
1. Cognitive Domain (ranah kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan
aspek intelektual seperti pengetahuan, pengertian dan ketrampilan berfikir.
Biggs dan Collis menyatakan bahwa pendekatan kognitif yang di kembangkan adalah
memandang manusia dalam eksistensinya sebagai subyek yang secara bebas dan aktif
dapat mengolah, mengkoordinasi, mengkombinasi stimulasi atau informasi yang masuk
sehingga dapat memahami maknanya. (Akhmad Sudrajat: 2008)
Taksonomi Bloom yang dimaksud terdiri atas:
1) Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan menekankan pada proses mental dalam mengingat dan
mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah siswa peroleh secara tepat
sesuai dengan apa yang mereka peroleh sebelumnya. Informasi-informasi yang
dimaksud di sini berkaitan dengan simbol-simbol matematika, terminology dan
peristilahan, fakta-fakta, keterampilan, dan prinsip-prinsip.
Sub-sub kategori utama dari pengetahuan adalah:
a) Pengetahuan peristilahan
Siswa dituntut mengenali dan akrab dengan bahasa matematika, yaitu
sedemikian banyak istilah dan simbol yang terdapat dalam tulisan cepat
yang digunakan oleh para matematikawan untuk maksud komunikasi.
Sebagai contoh, definisi peristilahan yang bersifat teknis seperti elemen
himpunan, variabel, relasi, fungsi dsb.
b) Pengetahuan fakta-fakta spesifik
Obyek ini menurut siswa mengingat rumus dan hubungan-hubungan.
Misalnya, kemampua untuk mengutip persamaan umum elips atau rumus
keliling ingkaran bisa mengidentifikasikan perilaku ini.
c) Pengetahuan tentang cara-cara dan alat-alat bantu untuk menangani faktafakta spesifik.
Sub-kategori ini mencakup pengetahuan aturan-atutan (konvensi),
misalnya bahwa huruf-huruf besar dipakai untuk mendeskripsikan
bangun-bangun geometris, dan pengetahuan tentang klasifikasi-klasifikasi
dan kategori-kategori, misalnya tentang ya-tidaknya suatu bilangan
adalah anggota dari suatu system bilangan tertentu.
Kategori ini pertama menuntut siswa untuk mengingat abstarksiabstraksi matematika yang membantu untuk mendeskripsikan,
menjelaska atau memprediksi fenomena, dan yang kedua untuk
mengenali atau mengingat prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi,
atau ilustri-ilustri spesifik tentangnya, yang perlu dalam suatu masalah
khusus. Pengetahuan tentang teorema-teorema matematis dan prinsipprinsip logika yang fundamental berada dalam sub-kategori ini.
Berikut ini merupakan contoh di mana yang menjadi obyektif adalah
pengetahuan.
Pada akhir masa belajar dalam mata pelajaran matematika itu siswa
harus dapat:
1) Menyatakan definisi suatu sudut lancip
2) Menyatakan teorema Pythagoras untuk suatu bidang segitiga siku-siku
3) Mengenal simetri rotasi dan translasi bangun-bangun dalam ruang
4) Mengingat bahwa isi suatu prisma adalah sepertiga luas alas dikalikan
tinggi tegak lurusnya
Contoh soal-soal yang menguji pengetahuan:
1) Suatu sentimeter kubik adalah ukuran untuk..
a. Panjang
b. Luas
c. Isi
d. Berat
2) Manakah berikut yang merupakan kuadrat suatu bilangan bulat.
a. 71
b. 91
c.121
d. 141
Kategori pengetahuan tidak bisa diabaikan untuk semua kategori yang
lebih tinggi, sebab semakin banyak pengetahuan yang dimiliki siswa
swmakin mungkin dia berhasil di tingkat-tingkat ini. Bagaimanapun,
kategori ini tidak boleh mendominasi dalam daftar obyektif-obyektif
manapun saat mengorbankan kemampuan-kemampuan lebih tinggi yang
penting dan menantang. Alasan untuk ini adalah:
a) Konsentrasi pada pengetahuan mengabaikan proses-proses yang tidak
akan bias dikuasai lewat penghafalan fakta-fakta
b) Pengetahuan mewakili suatu performansi matematis tingkat rendah.
Bagaimana perkembangan pengetahuan merupakan hasil belajar
yang penting dan semua kategori yang lain memintanya sebagai
1 1
, !
3 2
b) Interpretasi
Perilaku yang esensial dalam intrepetasi adalah identifikasi dan
komprehensi gagasan-gagasan utama yang termuat dalam suatu
komunikasi juga dalam suatu pemahaman atas kesaling terhubungan
gagasan-gagasan itu. Ini melibatkan penjabaran atau perangkuman
komunikasi itu didalam soal-soal para siswa dihadapkan dengan suatu
komunikasi, misalnya grafik atau tabel data, dan diminta untuk
memberikan atau mengenali inferensi-inferensi yang boleh ditarik darinya.
Contoh obyektif dengan kategori interpretasi. Pada akhir program
pembelajaran siswa harus dapat:
1) Mengidentifikasi operasi-operasi gabungan dan irisan dari himpunanhimpunan yang diberikan.
2) Melihat simetri dalam bangun-bangun geometri yang lazim, misalnya
segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, persegi panjang dsb.
c) Ekstrapolasi
Obyektif ini melibatkan kemampuan siswa untuk mengekstrapolasi
atau memperluas kecenderungan-kecenderungan atau tendensi di sebertang
data yang diketahui. Ekstrapolasi merupakan perluasan dari interpretasi
dalam artian segera setelah siswa menginterpretasikan materi, dia diminta
untuk menyebutkan implikasi-implikasi konsekuensi atau efek-efek darinya,
yaitu setelah data dibandingkan maka suatu soal ekstrapolasi menuntut para
siswa untuk memanfaatkan kode itu untuk memprediksi hasil-hasil.
Contoh obyektif yang dalam kategori ekstrapolasi. Pada akhir program
pelajaran siswa harus dapat memprediksi karakteristik-karakteristik populasi
dari data sample misalnya, saat diketahui grafik dari rerata curah hujan per
minggu di Britania pada tahun lalu dia dapat memprediksi kapan dan di mana
kemungkinan curah hujan yamg paling tinggi pada tahun mendatang. Dalam
mengenali suatu pola dia menterjemahkan dan menginterpretasi data itu dan
dalam memprediksi dia berangkat keluar dari apa yang diketahui dan
mencapai satu tahapan lain dari pemahaman.
3) Penerapan (Aplication)
2
4
6
8
16
5) Sintesis (Synthesis)
7) Kreativitas ( Creativity )
2)
Tanggapan (Responding)
Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya meliputi
persetujuan, kesediaan dan kepuasan dalam memberikan tanggapan.
3)
Penghargaan ( Valuing )
Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek,
fenomena, tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari
serangkaian nilai tertentu yang di ekspresikan ke dalam tingkah laku.
4)
Pengorganisasian ( Organisation )
Membentuk suatu system nilai yang konsisten.
Persepsi ( perception )
Penggunaan alat indra untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan.
2) Kesiapan ( Set )
Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan.
3)
4)
Mekanisme ( Mechanism )
Membiasakan gerakan-gerakan yang telah di pelajari sehingga tampil dengan
meyakinkan dengan cakap.
5)
6)
Penyesuaian ( Adaptation )
Ketrampilan yang sudah berkembang sehingga dapat di sesuaikan dalam
berbagai situasi.
7)
Penciptaan ( Origination )
Membuat pola gerakan baru yang di sesuaikan dengan situasi atau
permasalahan tertentu.
Belajar adalah pross aktif dalam diri seseorang untuk mengubah perilakunya.
DAFTAR PUSTAKA
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rieneke Cipta.
Sugiarti, T. 2002. Diagnosis Kesulitan Pemecahan Masalah Matematik berdasarkan
Taksonomi SOLO. Jurnal Matematik Th. VIII Edisi khusus Juli 2002.
Suherman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: FMIPA
UPI.
Sunardi. 2004. Profil dan Kesulitan Pemecahan Masalah Matematik berdasar Taksonomi
SOLO. Jurnal Matematik Th. 31 nomor 2, Juli 2004. Hal: 136-144.
Wahyudin. 2003. Evaluasi dan Tes Dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: Program
Pasga Sarjana UPI.
Winkel, W, S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Grasindo.
http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom
Diakses tanggal 8 Maret 2008
http://www.teachersrock.net/masteri2.htm.
Diakses tanggal 8 Maret 2008
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/30/taksonomi-perilaku-individu.
Diakses tanggal 9 Maret 2008
http://ms.wikipedia.org/wiki/pedagogi
Diakses tanggal 9 Maret 2008