Anda di halaman 1dari 21

Penyakit Paru Obstruktif

Kronik
Adrian Cristianto Yusuf
102010206

Anamnesis
Apakah

ada sesak nafas?


istirahat/aktifitas?
Apakah ada mengi?
Apakah ada batuk? sputum?
warna? ada darah?
Apakah ada alergi?
Apakah ada penurunan BB?
Apakah merokok? Berapa lama?

Pemeriksaan Fisik
TTV
Inspeksi

: Pursed-lips breathing (mulut


mencucu), takipnea, Dada berbentuk
barrel-chest, Sela iga melebar,
Retraksi intercostal saat inspirasi.
Perkusi : hipersonor, hepar terdorong
ke bawah
Auskultasi : ekspirasi memanjang,
terdapat ronki kasar samar/nyaring,
Wheezing terdengar pada waktu
inspirasi maupun ekspirasi

Pemeriksaan Penunjang
Spirometri

(FEV1 <75%)
Uji bronkodilator (kenaikan FEV1
<15%)
Radiologi
(jantung pendulum / tear drop /
eye drop appearance, diafragma
mendatar, hiperlusen)

Diagnosis Kerja
PPOK
Kelainan saluran napas yang ditandai
oleh batuk kronik berdahak minimal 3
bulan dalam setahun, sekurangkurangnya dua tahun berturut - turut,
tidak disebabkan penyakit lainnya.
Merokok merupakan penyebab utama
Gejala yg plg sering: sesak nafas,
batuk berdahak yg produktif

Klasifikasi
Stage

Gejala Klinis

Stage 1: ringan

Batuk kronik + produksi sputum


ada tapi tidak selalu, pasien tidak
menyadari bahwa faal paru turun

Stage 2: sedang

Sesak saat aktivitas, batuk +


produksi sputum kadang terjadi,
pasien mulai mencari bantuan
medis

Stage 3: berat

Sesak makin parah, penurunan


aktivitas, fatigue

Stage 4: sangat berat

Gejala diatas + gejala gagal


jantung kanan

Diagnosis Banding
PPOK

Asma

Usia pertengahan

Usia dini

Riwayat

Lama merokok

Alergi atau riwayat


asma dalam keluarga

Keluhan

Sesak saat aktifitas

Gejala umumnya pada


waktu malam/dini hari

Hipersonor

Wheezing

Hiperinflasi, hiperlusen,
diafragma mendatar

Kebanyakan normal

Umumnya ireversibel

Umumnya reversibel

Onset

Pemeriksaan Fisik
Radiologi

Hambatan aliran udara

Bronkiektasis
biasanya didapat pada masa anakanak
Penyebab infeksi tersering adalah H.
Influenzae dan P. Aeruginosa
batuk kronik dengan sputum yang
banyak
Batuk dan pengeluaran sputum
dialami paling sering pada pagi hari,
setelah tiduran atau berbaring pada
posisi yang berlawanan dengan sisi
yang mengandung kelainan

Aspergilosis
Yang paling sering menimbulkan
infeksi pada manusia adalah
A.fumigatus dan A.niger
Jamur dapat menembus jaringan
hanya bila ada gangguan sistem
imun baik lokal atau sistemik.
Dengan demikian Aspergilus ini tidak
dapat menembus jaringan pada
orang normal.
Patogenesis penyakit ini belum
sepenuhnya dimengerti

Akibat peradangan kronik, lapisan


normal epitel kolumnar berlapis silia
sering diganti oleh bercak-bercak
metaplasia skuamosa sehingga
fungsi pembersihan oleh mukosilia
sangat berkurang.
Obstruksi saluran napas pada PPOK
bersifat ireversibel dan terjadi karena
perubahan struktural pada saluran
napas kecil yaitu : inflamasi, fibrosis,
metaplasi sel goblet dan hipertropi
otot polos penyebab utama obstruksi
jalan napas

Gejala Klinis
1. Batuk kronik
Batuk kronik adalah batuk hilang timbul
selama 3 bulan yang tidak hilang dengan
pengobatan yang diberikan.
2. Berdahak kronik
Kadang kadang pasien menyatakan hanya
berdahak terus menerus tanpa disertai batuk
3. Sesak nafas, terutama pada saat
melakukan aktivitas
Seringkali pasien sudah mengalami adaptasi
dengan sesak nafas yang bersifat progressif
lambat sehingga sesak ini tidak dikeluhkan.

Faktor Risiko
Merokok

(lamanya merokok,
jumlah rokok)
Pajanan polusi udara
Infeksi paru
Status sosial ekonomi

Epidemiologi
Depkes

RI 1992 menunjukkan angka


kematian karena asma, bronkitis kronik
dan emfisema menduduki peringkat ke 6 dari 10 penyebab tersering kematian
di Indonesia.
Di Amerika kasus kunjungan pasien
PPOK di instalasi gawat darurat
mencapai angka 1,5 juta, 726.000
memerlukan perawatan di rumah sakit
dan 119.000 meninggal selama tahun
2000.

Penatalaksanaan

Antiinflamasi
Digunakan bila terjadi eksaserbasi akut
dalam bentuk oral atau injeksi
intravena, golongan metilprednisolon
atau prednison. sebagai terapi jangka
panjang diberikan bila terbukti uji
kortikosteroid positif
Mukolitik
Hanya diberikan terutama pada
eksaserbasi akut terutama pada
bronkitis kronik dengan sputum yang
kental. Tidak dianjurkan sebagai
pemberian rutin.

Komplikasi
1. Kor Pulmonal.
disebabkan oleh peningkatan tekanan
darah di arteri paru-paru, pembuluh yang
membawa darah dari jantung ke paru-paru
2. Polisitemia sekunder
sebagai respon tubuh untuk
mengkompensasi penurunan jumlah
oksigen dalam darah.
3. Kegagalan pernafasan
paru-paru tidak berhasil mengekstrak
oksigen yang cukup dan / atau menghapus
karbon dioksida dari tubuh.

Prognosis
PPOK

merupakan penyakit yang secara


progresif mengalami perburukan,
terutama jika pasien terus merokok.
Terapi oksigen jangka panjang
merupakan satu-satunya terapi yang
terbukti memperbaiki angka harapan
hidup
Pasien dengan PPOK akhirnya
meninggal apabila paru-paru tidak
dapat berfungsi dan oksigen tidak bisa
masuk ke organ tubuh dan jaringan

Kesimpulan
PPOK adalah penyakit obstruksi jalan napas
yang umumnya bersifat progresif. berbagai
faktor yang menyebabkan timbulnya PPOK
yaitu kebiasaan merokok polusi udara,
paparan debu, asap, dan gas-gas kimiawi
akibat kerja, riwayat infeksi saluran napas.
Penatalaksanaannya bisa diberikan terapi
oksigen, bronkodilator dan sebagainya.
Pencegahan penyakit ini yaitu menghindari
polusi udara baik di luar maupun di dalam
ruangan, asap rokok, dan mengurangi paparan
dari pekerjaan yang meningkatkan resiko
terkena penyakit paru obstruktif kronik.

Anda mungkin juga menyukai