Anda di halaman 1dari 8

Sekilas STBM

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk merubah


perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Program STBM memiliki indikator outcome dan indikator output.
Indikator outcome STBM yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis
lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
Sedangkan indikator output STBM adalah sebagai berikut :
a. Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar sehingga
dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang tempat (ODF).
b. Setiap rumahtangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di
rumah tangga.
c. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas (seperti sekolah,
kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun,
sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar.
d. Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar.
e. Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.
Untuk mencapai outcome tersebut, STBM memiliki 6 (enam) strategi nasional yang pada
bulan September 2008 telah dikukuhkan melalui Kepmenkes
No.852/Menkes/SK/IX/2008. Dengan demikian, strategi ini menjadi acuan bagi petugas
kesehatan dan instansi yang terkait dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi terkait dengan sanitasi total berbasis masyarakat. Pada tahun 2014,
naungan hukum pelaksanaan STBM diperkuat dengan dikeluarkannya PERMENKES Nomor
3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Dengan demikian, secara otomatis
Kepmenkes No.852/Menkes/SK/IX/2008 telah tidak berlaku lagi sejak terbitnya
PERMENKES ini.
Dalam PERMENKES Nomor 3 Tahun 2014, strategi penyelenggaraan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) meliputi 3 (tiga) komponen yang saling mendukung satu
dengan yang lain yaitu:
1. Penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling environment);
2. Peningkatan kebutuhan sanitasi (demand creation);
3. Peningkatan penyediaan akses sanitasi (supply improvement);
Apabila salah satu dari komponen STBM tersebut tidak ada maka proses pencapaian 5 (lima)
Pilar STBM tidak maksimal. Tiga strategi ini disebut Komponen Sanitasi Total.

Program nasional STBM berkontribusi pada MDGs khususnya Goal 7.

Gambar 1. Indikator MDGs Goal 7 Target 10


DATA TERKAIT

Gambar 2. Peta Akses Jamban Sehat

Gambar 3. Tren proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak;
perkotaan, perdesaan dan total
TARGET DAN CAPAIAN
Indikator capaian yang digunakan adalah "jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan
STBM". Indikator ini termasuk dalam indikator yang dipantau dalam Instruksi Presiden No 3
tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan.

Target tahun 2010 = 2.500


o Capaian: 2.510

Target tahun 2011 = 5.500


o Capaian:

Triwulan 1: 3.002

Triwulan 2: 3.351

Triwulan 3: 4.893

Triwulan 4: 6.235

Target tahun 2012 =11.000


o Capaian:

Triwulan 1: 6.457

Triwulan 2: 7.325

Triwulan 3: 8.043

Triwulan 4: 11.165

Target tahun 2013 = 16.000


o Capaian:

Bulan 04: 11.678

Bulan 06: 12.543

Bulan 09: 14.189

Target tahun 2014 = 20.000


o Capaian:

Triwulan 1: 17.057

Triwulan 2: 18.339

Triwulan 3: 19.845

Triwulan 4: 20.497

Target tahun 2015 = 25.000


o Capaian:

Triwulan 1: 21.079

Triwulan 2: 23.547

Triwulan 3: 25.262

Triwulan 4: 26.417

Data capaian desa/kelurahan yang melaksanakan STBM di Indonesia (per triwulan 4 tahun
2015) dapat dilihat di bawah ini.

Gambar 4. Capaian desa/kelurahan yang melaksanakan STBM per provinsi tahun 2015

Regulasi
Regulasi terkait STBM dapat dilihat di bawah ini:

Peraturan Presiden No 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019

Buku RPJMN 2015-2019

Instruksi Presiden No 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan

Peraturan Menteri Kesehatan No 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis


Masyarakat, mencabut Keputusan Menteri Kesehatan No 852 tahun 2008 tentang
Strategi Nasional STBM

Peraturan Menteri Kesehatan No 60 tahun 2010 tentang Rencana Strategis


Kementerian Kesehatan 2010-2014

Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 132 tahun 2013 tentang Pelaksanaan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Surat Advokasi Menteri Kesehatan Nomor PK-02-01/Menkes/323/2015 tentang


STBM kepada Kepala Desa di Seluruh Indonesia

Istilah dan Singkatan


Ada berbagai akronim, singkatan dan istilah yang biasa digunakan dalam dunia STBM.
Berikut adalah beberapa diantaranya.
AMPL - Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Water and Environmental Sanitation)
BAB - Buang Air Besar (defecation)
BABS - Buang Air Besar sembarangan (open defecation)
Berbasis Masyarakat - Kondisi yang menempatkan masyarakat sebagai pengambil
keputusan dan penanggungjawab dalam rangka menciptakan/meningkatkan kapasitas
masyarakat untuk memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup,
kemandirian, kesejahteraan, serta menjamin keberlanjutannya
CTPS - Cuci Tangan Pakai Sabun (handwashing with soap/HHWS), adalah perilaku cuci
tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir
CLTS - Community-Led Total Sanitation

Desa/kelurahan yang Melaksanakan STBM - Desa/kelurahan intervensi pendekatan


STBM dan dijadikan target antara karena untuk mencapai kondisi sanitasi total dibutuhkan
pencapaian kelima pilar STBM. Ada 3 (tiga) indikator desa/kelurahan yang melaksanakan
STBM: (i) Minimal telah ada intervensi melalui pemicuan di salah satu dusun dalam
desa/kelurahan tersebut; (ii) Ada masyarakat yang bertanggung jawab untuk melanjutkan aksi
intervensi STBM seperti disebutkan pada poin pertama, baik individu (natural leader)
ataupun bentuk komite; (iii) Sebagai respon dari aksi intervensi STBM, masyarakat
menyusun suatu rencana aksi kegiatan dalam rangka mencapai komitmen-komitmen
perubahan perilaku pilar-pilar STBM, yang telah disepakati bersama (misal: mencapai status
SBS)
Desa/kelurahan Improved - Desa/kelurahan yang sudah mencapai ODF dan 100% rumah
tangga memiliki akses ke jamban yang sehat, dan mulai melakukan perubahan perilaku
higiene lainnya seperti cuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dengan aman,
mengelola sampah rumah tangga serta mengelola limbah cair dengan aman
Desa/Kelurahan ODF (Open Defecation Free) atau SBS (Stop Buang air besar
Sembarangan) - Desa/kelurahan yang 100% masyarakatnya telah buang air besar di jamban
sehat, yaitu mencapai perubahan perilaku kolektif terkait Pilar 1 dari 5 pilar STBM
Desa/kelurahan Sanitasi Total - Desa/kelurahan yang menyandang status ODF dengan
fasilitas jamban sehat dan permanen, masyarakat sudah membiasakan cuci tangan pakai
sabun, mengelola dan menyimpan air dengan aman, melaksanakan praktik pembuangan
sampah dan limbah cair domestik yang aman. Desa/kelurahan yang telah mencapai
perubahan perilaku kolektif terkait seluruh Pilar 1-5 STBM secara berkelanjutan, artinya
dalam Kondisi Sanitasi Total
Fasilitator Lapangan - Individu maupun kelompok yang memfasilitasi proses
pemberdayaan masyarakat melalui metode pemicuan
Improved Sanitation

Proportion of the urban and rural population with access to improved sanitation
refers to the percentage of the population with access to facilities that hygienically
separate human excreta from human, animal and insect contact. Facilities such as
sewers or septic tanks, poor-flush latrines and simple pit or ventilated improved pit
latrines are assumed to be adequate, provided that they are not public, according to
the World Health Organization and United Nations Childrens Funds
Global Water Supply and Sanitation Assessment 2000 Report. To be effective,
facilities must be correctly constructed and properly maintained. (Handbook MDGS)

Flush toilet, piped sewer system, septic tank, flush/pour flush ti pit latrine, ventilated
improved pit latrine, pit latrine with slab, composting toilet
(http://www.wssinfo.org/definitions-methods/watsan-categories/

Jamban Sehat - Fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutus mata rantai
penularan penyakit
Komunitas - Kelompok masyarakat yang berinteraksi secara sosial berdasarkan kesamaan
kebutuhan dan nilai-nilai untuk meraih tujuan

LSM/NGO - Organisasi yang didirikan oleh perorangan atau sekelompok orang secara
sukarela yang memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk
memperoleh keuntungan dari kegiatannya
Natural Leader - Anggota masyarakat baik individu maupun kelompok masyarakat yang
memotori gerakan STBM di masyarakat tersebut
ODF - Open Defecation Free (bebas dari buang air besar sembarangan), adalah kondisi
ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan
Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT) - suatu proses
pengolahan, penyimpanan dan pemanfaatan air minum dan air yang digunakan untuk
produksi makanan dan keperluan oral lainnya, serta pengelolaan makanan yang aman di
rumah tangga yang meliputi 5 (lima) kunci keamanan pangan yakni: (i) menjaga kebersihan,
(ii) memisahkan pangan matang dan pangan mentah, (iii) memasak dengan benar, (iv)
menjaga pangan pada suhu aman, dan (v) menggunakan air dan bahan baku yang aman
Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC-RT) - Proses pengelolaan limbah cair
yang aman pada tingkat rumah tangga untuk menghindari terjadinya genangan air limbah
yang berpotensi menimbulkan penyakit berbasis lingkungan
Penciptaan Lingkungan yang Kondusif (Enabling Environment) - Menciptakan kondisi
yang mendukung tercapainya sanitasi total, melalui dukungan kelembagaan, regulasi, dan
kemitraan antar pelaku STBM, termasuk didalamnya pemerintah, masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat, institusi pendidikan, institusi keagamaan dan swasta
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PS-RT) - proses pengelolaan sampah dengan aman
pada tingkat rumah tangga dengan mengedepankan prinsip mengurangi, memakai ulang dan
mendaur ulang. Pengelolaan sampah yang aman adalah pengumpulan, pengangkutan,
pemrosesan, pendaurulangan atau pembuangan dari material sampah dengan cara yang tidak
membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan
Peningkatan Kebutuhan Sanitasi (Demand Creation) - Upaya sistematis untuk
meningkatkan kebutuhan menuju perubahan perilaku yang higienis dan saniter
Peningkatan Penyediaan Sanitasi (Supply Improvement) - adalah meningkatkan dan
mengembangkan percepatan penyediaan akses terhadap produk dan layanan sanitasi yang
layak dan terjangkau dalam rangka membuka dan mengembangkan pasar sanitasi
Pemerintah Daerah - Gubernur, bupati, atau walikota dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah
Pemerintah Pusat/Pemerintah - Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pemicuan - Upaya untuk menuju perubahan perilaku masyarakat yang higiene dan saniter
melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode partisipatory berprinsip pada pendekatan
CLTS (Community-Led Total Sanitation)

PHBS - Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (personal health and hygiene behavior) Pokja
- Kelompok Kerja (Working Group)
Sanitasi Dasar - Sarana sanitasi rumah tangga yang meliputi sarana buang air besar, sarana
pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga
Sanitasi Komunal - Sarana yang dibangun di daerah yang mempunyai kepadatan penduduk
tinggi dan keterbatasan lahan
Sanitasi Total - Suatu kondisi ketika suatu komunitas:

Tidak buang air besar (BAB) sembarangan

Mencuci tangan pakai sabun

Mengelola air minum dan makanan yang aman

Mengelola sampah dengan benar

Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman

Sarana CTPS - Sarana untuk melakukan perilaku cuci tangan pakai sabun yang dilengkapi
dengan sarana air mengalir, sabun dan saluran pembuangan air limbah
SBABS/Stop BABS/SBS - Stop Buang Air Besar Sembarangan (stop open defecation)
STBM - Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Community Based Total Sanitation), adalah
pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat
dengan metode pemicuan
Verifikasi - Proses penilaian dan konfirmasi untuk mengukur pencapaian seperangkat
indikator yang dijadikan standar

Anda mungkin juga menyukai