Gambar 3. Tren proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak;
perkotaan, perdesaan dan total
TARGET DAN CAPAIAN
Indikator capaian yang digunakan adalah "jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan
STBM". Indikator ini termasuk dalam indikator yang dipantau dalam Instruksi Presiden No 3
tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan.
Triwulan 1: 3.002
Triwulan 2: 3.351
Triwulan 3: 4.893
Triwulan 4: 6.235
Triwulan 1: 6.457
Triwulan 2: 7.325
Triwulan 3: 8.043
Triwulan 4: 11.165
Triwulan 1: 17.057
Triwulan 2: 18.339
Triwulan 3: 19.845
Triwulan 4: 20.497
Triwulan 1: 21.079
Triwulan 2: 23.547
Triwulan 3: 25.262
Triwulan 4: 26.417
Data capaian desa/kelurahan yang melaksanakan STBM di Indonesia (per triwulan 4 tahun
2015) dapat dilihat di bawah ini.
Gambar 4. Capaian desa/kelurahan yang melaksanakan STBM per provinsi tahun 2015
Regulasi
Regulasi terkait STBM dapat dilihat di bawah ini:
Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 132 tahun 2013 tentang Pelaksanaan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Proportion of the urban and rural population with access to improved sanitation
refers to the percentage of the population with access to facilities that hygienically
separate human excreta from human, animal and insect contact. Facilities such as
sewers or septic tanks, poor-flush latrines and simple pit or ventilated improved pit
latrines are assumed to be adequate, provided that they are not public, according to
the World Health Organization and United Nations Childrens Funds
Global Water Supply and Sanitation Assessment 2000 Report. To be effective,
facilities must be correctly constructed and properly maintained. (Handbook MDGS)
Flush toilet, piped sewer system, septic tank, flush/pour flush ti pit latrine, ventilated
improved pit latrine, pit latrine with slab, composting toilet
(http://www.wssinfo.org/definitions-methods/watsan-categories/
Jamban Sehat - Fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutus mata rantai
penularan penyakit
Komunitas - Kelompok masyarakat yang berinteraksi secara sosial berdasarkan kesamaan
kebutuhan dan nilai-nilai untuk meraih tujuan
LSM/NGO - Organisasi yang didirikan oleh perorangan atau sekelompok orang secara
sukarela yang memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk
memperoleh keuntungan dari kegiatannya
Natural Leader - Anggota masyarakat baik individu maupun kelompok masyarakat yang
memotori gerakan STBM di masyarakat tersebut
ODF - Open Defecation Free (bebas dari buang air besar sembarangan), adalah kondisi
ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan
Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT) - suatu proses
pengolahan, penyimpanan dan pemanfaatan air minum dan air yang digunakan untuk
produksi makanan dan keperluan oral lainnya, serta pengelolaan makanan yang aman di
rumah tangga yang meliputi 5 (lima) kunci keamanan pangan yakni: (i) menjaga kebersihan,
(ii) memisahkan pangan matang dan pangan mentah, (iii) memasak dengan benar, (iv)
menjaga pangan pada suhu aman, dan (v) menggunakan air dan bahan baku yang aman
Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC-RT) - Proses pengelolaan limbah cair
yang aman pada tingkat rumah tangga untuk menghindari terjadinya genangan air limbah
yang berpotensi menimbulkan penyakit berbasis lingkungan
Penciptaan Lingkungan yang Kondusif (Enabling Environment) - Menciptakan kondisi
yang mendukung tercapainya sanitasi total, melalui dukungan kelembagaan, regulasi, dan
kemitraan antar pelaku STBM, termasuk didalamnya pemerintah, masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat, institusi pendidikan, institusi keagamaan dan swasta
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PS-RT) - proses pengelolaan sampah dengan aman
pada tingkat rumah tangga dengan mengedepankan prinsip mengurangi, memakai ulang dan
mendaur ulang. Pengelolaan sampah yang aman adalah pengumpulan, pengangkutan,
pemrosesan, pendaurulangan atau pembuangan dari material sampah dengan cara yang tidak
membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan
Peningkatan Kebutuhan Sanitasi (Demand Creation) - Upaya sistematis untuk
meningkatkan kebutuhan menuju perubahan perilaku yang higienis dan saniter
Peningkatan Penyediaan Sanitasi (Supply Improvement) - adalah meningkatkan dan
mengembangkan percepatan penyediaan akses terhadap produk dan layanan sanitasi yang
layak dan terjangkau dalam rangka membuka dan mengembangkan pasar sanitasi
Pemerintah Daerah - Gubernur, bupati, atau walikota dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah
Pemerintah Pusat/Pemerintah - Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pemicuan - Upaya untuk menuju perubahan perilaku masyarakat yang higiene dan saniter
melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode partisipatory berprinsip pada pendekatan
CLTS (Community-Led Total Sanitation)
PHBS - Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (personal health and hygiene behavior) Pokja
- Kelompok Kerja (Working Group)
Sanitasi Dasar - Sarana sanitasi rumah tangga yang meliputi sarana buang air besar, sarana
pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga
Sanitasi Komunal - Sarana yang dibangun di daerah yang mempunyai kepadatan penduduk
tinggi dan keterbatasan lahan
Sanitasi Total - Suatu kondisi ketika suatu komunitas:
Sarana CTPS - Sarana untuk melakukan perilaku cuci tangan pakai sabun yang dilengkapi
dengan sarana air mengalir, sabun dan saluran pembuangan air limbah
SBABS/Stop BABS/SBS - Stop Buang Air Besar Sembarangan (stop open defecation)
STBM - Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Community Based Total Sanitation), adalah
pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat
dengan metode pemicuan
Verifikasi - Proses penilaian dan konfirmasi untuk mengukur pencapaian seperangkat
indikator yang dijadikan standar