Latar Belakang
Tanaman jagung (Zea mays L) merupakan salah satu komoditi yang
sangat penting setelah padi, karena jagung merupakan salah satu tanaman pangan
penghasil karbohidrat. Saat ini permintaan jagung terus meningkat baik untuk
bahan makanan maupun pakan ternak, sedangkan peningkatan produksi tidak
diimbangi dengan kebutuhan tersebut (Herawati, 2015).
Produksi jagung nasional untuk tahun 2009-2014 dengan rata-rata
peningkatan produksi sebesar 2.5 juta ton/tahun. Produksi jagung nasional tahun
2011 sebesar 17.64 juta ton pipilan kering atau turun sebanyak 684,39 ribu ton
dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 16.95 juta ton. Penurunan produksi jagung
nasional terjadi di Jawa, sedangkan produksi jagung Sumatera Barat meningkat
dari tahun 2010 sebanyak 354.262 ton menjadi 471.849 ton (Rinaldi et al., 2009).
Faktor penting dalam peningkatan produksi jagung manis adalah salah
satunya dengan pemupukan. Pemupukan adalah usaha pemberian pupuk untuk
menambah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam rangka meningkatkan
pertumbuhan, produksi dan kualitas hasil tanaman. Perlunya dilakukan
pemupukan karena ketersediaan unsur hara di dalam tanah rendah, terjadi
kehilangan unsur hara (Marajo, 2016).
Urea merupakan pupuk nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman untuk
merangsang pertumbuhan secara keseluruhan khususnya batang,cabang,daun.
Kekurangan nitrogen menyebabkan tanaman tumbuh kerdil,daun menjadi hijau
muda dan jaringan-jaringannya mati (Zakariah, 2012).
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Menurut (Wakiden, 2013)
berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Poales
Famili
: Poaceae
Genus
: Zea
Spesies
: Zea mays L.
(teres), licin (leavis), arah tumbuhnya tegak lurus (erectus) dan cara percabangan
monopodial. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung
lignin (Lumbantoruan, 2014).
Helai daun sempurna bentuknya memanjang antar pelepah dan helai daun
terdapat ligula, tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada
yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang
khas dimiliki famili Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel- sel epidermis berbentuk
kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air
pada sel- sel daun (Irawan, 2012).
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang
terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Bunga
jagung termasuk bunga tidak sempurna.
Bunga jantan terdapat di ujung batang berupa karangan bunga
(inflorescence).
Sedangkan bunga betina terdapat di ketiak daun ke-6 atau ke-8
dari bunga jantan
dan tersusun dalam tongkol (Nasution, 2014).
Buah
jagung
terdiri
atas
tongkol,
biji
dan
daun
Biji jagung disebut kariopsis, dinding ovari atau perikarp menyatu dengan
kulit biji atau testa, membentuk dinding buah. Biji jagung terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu (a) pericarp, berupa lapisan luar yang tipis, berfungsi mencegah
embrio dari organisme pengganggu dan kehilangan air ; (b) endosperm, sebagai
cadangan makanan, mencapai 75 % dari bobot biji yang mengandung 90 % pati
dan 10 % protein, mineral, minyak dan (c) embrio (lembaga), sebagai miniatur
tanaman
yang
terdiri
atas
plamule,
akar
radikal,
scutelum
dan
sedang
hingga
daerah
beriklim
sub-tropis/tropis
yang
kelembapan
tanah
juga
berdampak
pada
berkurangnya
hasil
(N),
fosfor
(P)
dan
kalium
(K)
dalam
jumlah
yang
merangsang
pertumbuhan
secara
keseluruhan
khususnya
PELAKSANAAN PERCOBAAN
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan percobaan
ini adalah persiapan lahan, pembuatan plot, persiapan benih, penanaman,
pemupukan dasar, aplikasi pupuk urea, pemeliharaan tanaman, panen dan
pengamatan parameter.
Persiapan Lahan
Sebelum lahan diolah, terlebih dahulu lahan dibersihkan dari gulma, sisasisa tanaman, dan bahan-bahan lain yang dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman dengan menggunakan cangkul.
Pembuatan Plot
Setelah tanah diolah pembuatan plot-plot dapat dilakukan dengan ukuran
1,5 x 1,5 m
Persiapan Benih
Untuk benih yang dipakai, pilih biji beruas, berwarna cerah, tidak cacat
dan tidak keriput. Biji yang sudah dikupas segera ditanam, jika tidak akan
menurunkan daya tumbuh.
Penanaman
Biji telah terlebih dahulu diseleksi direndam dengan air selama 10 menit.
Lubang tanam dibuat dengan cara menugal dengan kedalaman 2 cm menggunakan
tangan sebanyak 1 biji/lubang tanam dengan jarak tanam jagung 40 cm x 25 cm
Pemupukan Dasar
Pupuk dasar diberikan sekaligus pada saat tanam. Pupuk yang diberikan
sesuai dengan dosis anjuran kebutuhan pupuk jagung dan kacang tanah yaitu Urea
sebanyak 0 gr/plot, TSP sebanyak 40 gr/plot dan KCL sebanyak 60gr/plot. Pupuk
diaplikasikan secara larikan dan ditutup kembali dengan tanah. Pupuk urea tidak
diaplikasikan karena tidak ada perlakuan urea. Sementara pupuk TSP dan KCL
diletakan di antara tanaman jagung dan kacang tanah dengan jarak 5 cm dari
tanaman.
Aplikasi Pupuk Urea
Pada percobaan ini plot yang diolah mendapatkan U0 urea yang berarti
tidak ada perlakuan urea terhadap tanaman.
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari terutama pada saat
perkecambahan dan pembentukan polong. Penyiraman tidak dilakukan saat hujan
turun di lapangan.
Penyulaman
Penyulaman
dilakukan
pada
tanaman
yang
tidak
tumbuh
dan