240210130027
Kelompok 3A
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Cokelat adalah salah satu ingredien utama dalam pembuatan konfeksionari
karena citarasa cokelat sangat digemari sehingga sering dipakai dalam pengolahan
roti dan kue, es krim dan lain-lain. Coklat berdasarkan kandungan yang digunakan
dibagi menjadi dua, yaitu real chocolate (couverture chocolate) dan compound
chocolate. Real chocolate menggunakan cocoa liquor (cocoa massa) dan cocoa
butter. Sedangkan untuk compound chocolate menggunakan cocoa powder dan
cocoa butter subtitute. Real chocolate memiliki harga yang lebih mahal
dibandingkan dengan compound chocolate (Tjahjadi, 2008).
Setiap jenis cokelat memiliki zat citarasa yang berbedabeda. Umumnya zat
citarasa pada cokelat diperoleh dari citarasa campuran biji cokelat yang digunakan
terutama pada cokelat pahit, karamelisasi (terutama pada cokelat susu), zat
citarasa yang ditambahkan seperti vanili, kayu manis, minyak kayu manis, minyak
atsiri almold, lemon dan orange, berbagai jenis balsam, kismis dan esen sintesis.
Produk olahan cokelat tersebut dapat dikonsumsi langsung sebagai konfektionari
atau digunakan sebagai bahan pelapis untuk produk-produk kembang gula lain
(Tjahjadi, 2008).
4.2. Pembuatan Kembang Gula Cokelat
4.2.1. Pembuatan Fudge
Fudge adalah jenis western confectionery yang biasanya sangat manis,
sangat kaya dan sering dibumbui dengan kakao. Fudge dibuat dari campuran gula,
mentega, dan susu serta pemanasan ke soft-ball stage pada 240 F (116 C), dan
kemudian dicampurkan serta didinginkan sehingga memperoleh suatu lembut,
konsistensi halus.
Fudge dibuat dengan menambahkan dark chocolate dan susu kental manis
dengan perbandingan 1 : 1. Dark Cooking Chocolate adalah salah satu jenis coklat
yang warnanya coklat gelap hampir kehitaman, biasanya digunakan dalam
membuat kue dan berbentuk seperti coklat batangan. Kandungan cocoa mass-nya
tinggi yaitu di atas 75 %. Pertama cokelat dilelehkan kira-kira pada temperature
115 C, lalu dilakukan pengadukan semua bahan. Pencampuran harus sambil
diaduk sampai terjadi kilap dan bentuk krim yang halus. Setelah itu, adonan
dibekukan dalam Freezer sampai agak padat. Tidak sampai beku agar mudah
Firnatelia Res
240210130027
Kelompok 3A
dibentuk, dimana setelah disimpan di freezer ini adonan dibentuk menjadi bulatbulat kecil.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Fudge / Cream Centre Dark Chocolate
Pemasakan
Setelah
Kriteria
Pembekuan
Sebelum
Sesudah
Mulai mengeras,
Bentuk
Balok padat
Kental
namun sedikit
lunak
Kilap
Tidak ada
Kilap
Kilap +2
Coklat lebih
Warna
Coklat kehitaman Coklat lebih muda
muda
Aroma
Khas cokelat
Manis susu
Manis susu
Lembut dan
Tekstur
Padat lunak
Lembut lengket
lengket
Rasa
Manis, agak pahit
Sangat manis
Sangat manis
Waktu
pemasakan
4 menit
(menit)
Waktu
pembekuan
30 menit
(menit)
Gambar
Firnatelia Res
240210130027
Kelompok 3A
Gambar
sebelumnya padat dan berubah menjadi kental setelah dilelehkan, tetapi setelah
dibekukan menjadi semi padat yang diakibatkan kandungan air dari adonan fudge
membeku.
Rasa cokelat sebelumnya manis khas cokelat dan susu kental manis,
setelah dilelehkan dan dibekukan menjadi lebih manis hal ini dikarenakan adanya
penambahan susu kental manis yang sebagian besar adalah gula yang dipekatkan.
Waktu pelelehannya yaitu 4 menit waktu pelelehan yang singat ini karena dark
chocolate sebagian besar adalah massa kakao dan sebagian kecil lemak sehingga
memiliki titik lebur yang rendah.
Firnatelia Res
240210130027
Kelompok 3A
Pada saat pembekuan waktunya agak lama yaitu 30 menit, karena adanya
susu kental manis sehingga lebih membutuhkan waktu yang agak lama, hal ini
dikarenakan adanya penambahan susu kental manis yang menyebabkan turunya
titik beku sehingga waktunya juga bertambah untuk membekukanya.
Selanjutnya Berdasarkan Tabel 2. Hasil Pengamatan Fudge, dapat dilihat
bahwa fudge memiliki bentuk bulat, tidak beraturan dan bermacam-macam.
Bentuk tersebut dihasilkan dari proses pembentukan dengan menggunakan tangan
atau manual tanpa menggunakan cetakan.
Selama proses pengolahan terjadi beberapa perubahan berupa sebelum
dilelehkan white chocolate berbentuk padat, tetapi setelah pelelehan menjadi agak
kental. Namun, setelah dibekukan menjadi semi padat. Pada saat pelelehan cokelat
menjadi cair, perubahan itu terjadi karena digunakannya panas dalam melting
cokelat dimana cokelat akan mencapai titik lelehnya sehingga akan berubah
wujud menjadi cair. Kilap setelah dilakukan pelelehan dan pembekuan terjadi
perubahan sedikit yaitu menjadi tidak mengkilap yang pada mulanya mengkilap.
Karakteristik warna terjadi perubahan yaitu tetap berwarna putih terang
yang merupakan warna dari white chocolate berubah menjadi putih keemasan itu
akibat dari pencampuran dari susu kental manis, kemudian setelah dibekukan
terjadi perubahan menjadi lebih coklat hal ini menunjukan walaupun sudah diolah
dengan penambahan susu kental manis tidak merubah warnanya yang memang
gelap. Aroma khas cokelat ini timbul karena penggunaan white chocolate, aroma
in dihasilkan dari
sebelumnya padat dan berubah menjadi kental setelah dilelehkan, tetapi setelah
dibekukan menjadi semi padat yang diakibatkan kandungan air dari adonan fudge
membeku.
Rasa cokelat sebelumnya manis khas susu kental manis , setelah
dilelehkan dan dibekukan menjadi lebih manis hal ini dikarenakan adanya
penambahan susu kental manis yang sebagian besar adalah gula yang dipekatkan.
Waktu pelelehannya yaitu 1 menit waktu pelelehan yang singat ini karena whitr
chocolate sebagian besar adalah massa kakao dan sebagian kecil lemak sehingga
memiliki titik lebur yang rendah.
Firnatelia Res
240210130027
Kelompok 3A
Pada saat pembekuan waktunya agak lama yaitu 25 menit, karena adanya
susu kental manis sehingga lebih membutuhkan waktu yang agak lama, hal ini
dikarenakan adanya penambahan susu kental manis yang menyebabkan turunya
titik beku sehingga waktunya juga bertambah untuk membekukanya.
4.2.2. Pembuatan Pralin
Pralin merupakan kembang gula cokelat yang pembuatannya sangat
sederhana, yaitu hanya dengan mlelehkan cokelat masak kemudian dicetak dan
didinginkan. Maka dari itu pralin juga biasa disebut cokelat leleh atau cokelat
cetak. Cokelat cetak adalah cokelat yang banyak variasinya dengan berbagai
macam ukuran,maupun bentuk biasanya berukuran kecil dengan berbagai bentuk
yang disesuaikan.
Cokelat praline atau juga cokelat cetak merupakan cokelat yang proses
pembuatannya sangat sederhana. Pertama-tama, dark compound chocolate dan
dark couverture chocolate dipotong kecil-kecil dan dilelehkan. Pengecilan ukuran
ini bertujuan untuk mempermudah proses pelelehan cokelat.Pembuatan cokelat
cetak/pralin menggunakan bahan baku milk chocolate. Milk chocolate merupakan
cokelat yang terbuat dari campuran komposisi gula, kakao, cokelat cair, susu, dan
vanila. Massa kakaonya cukup rendah hanya 20 %. Cokelat susu ini berwarna
cokelat, rasanya manis, beraroma khas cokelat susu dan memiliki tekstur yang
kesat. Kandungan susunya membuat rasa menjadi lebih lembut.
Peleburan coklat dilakukan dengan cara seperti pengukusan, namun wadah
yang kontak langsung dengan coklat tidak berlubang/jaring, namun wadah
tertutup sehingga coklat tidak kontak langsung dengan uap air. Hal ini dilakukan
karena jika coklat tercampur dengan air atau uap air, maka akan menyebabkan
coklat menggumpal dan kurang baik untuk diolah lebih lanjut.
(1)
(2)
(3)
Firnatelia Res
240210130027
Kelompok 3A
(4)
Untuk proses peleburan, tiap jenis cokelat harus dilelehkan secara terpisah
karena titik lebur masing-masing jenis cokelat berbeda.
Dalam prakteknya, banyak pastry chef yang justru menyarankan bahwa
melting cokelat yang baik adalah panci bawah lebih kecil. Cara ini memanfaatkan
panas uap air panci kecil yang mengumpul & tertahan bagian bawah panci coklat
sehingga dapat menjaga coklat tidak tersentuh uap air, di samping itu proses
meleleh yang berlangsung perlahan menghasilkan tekstur coklat yang lebih
smooth (Alikonis, 1979).
Pembuatan cokelat cetak ini dimulai dengan melelehkan milk chocolate
terlebih dahulu, kemudian dicetak pada berbagai macam variasi. Pembekuan
dilakukan sampai menit ke 7. Pada menit ke 3, 5 dan 7 diamati perubahan yang
terjadi. Pada saat cokelat dilelehkan harus dilakukan dengan hati-hati, karena
cokelat ini mudah hangus bila dilelehkan. Cokelata cetak ini mengguankan dua
cetakan yaitu cetakan dari plastik dan cetakan dari silicon.
Tabel 3. Hasil Pengamatan Cokelat Cetak (Pralin)
Waktu Pengamatan (Menit)
Kriteria
0
3
5
Menyerupai
Menyerupai
Menyerupai
cetakan oval,
Bentuk
cetakan oval,
cetakan oval,
love, dan
love, dan huruf love, dan huruf
huruf
Kilap
Mengkilap +4
Mengkilap +3
Mengkilap +2
Warna
Aroma
Tekstur
Rasa
Coklat +4
Khas susu +3
Cair dan kental
Manis susu
Coklat +3
Khas susu +2
Agak padat
Manis susu
Perubah
an lain
Coklat +2
Khas susu +1
Padat +1
Manis susu
Mulai
terbentuk
kristal +1
7
Menyerupai
cetakan oval,
love, dan
huruf
Mengkilap
+1
Coklat +1
Khas susu
Padat +2
Manis susu
Mulai
terbentuk
kristal +2
2 menit
2 menit
2 menit
2 menit
Waktu
pelelehan
Gambar
Firnatelia Res
240210130027
Kelompok 3A
Firnatelia Res
240210130027
Kelompok 3A
Cokelat marmer merupakan cokelat yang meiliki corak seperti marmer
yang terbentuk dari gabungan antara white dan dark chocolate. Pada proses
pembuatanya white dan dark chococlate dilelehkan secara terpisah. Pemisahan ini
dilakukan bertuajan agar kedua warna ridak menyatu membentuk warna yang lain
dan keduanya juga memiliki titik leleh yang berbeda.
White chocolate merupakan cokelat yang hanya memiliki 33 % kandungan
coklat atau massa kakao, sisanya adalah gula, susu dan vanila. Tidak mengandung
massa kakao yang tinggi. Cokelat ini berwarna putih gading, memiliki rasa yang
lebih manis dibandingkan dengan cokelat yang lainnya, aromanya khas susu dan
memiliki tekstur yang kesat dan lembab. White chocolate mudah hangus sehingga
pada saat dimasak atau dilelehkan harus dengan hati-hati.Setelah dilakukan
pembekuan yang berubah hanya pada kilapnya dan tekstur.
Tabel 4. Hasil Pengamatan Cokelat Murmer
Kriteria
Warna
Coklat bercorak putih
Mudah dipatahkan, permukaannya
Tekstur
licin
Aroma
Khas cokelat
Rasa
Manis cokelat susu
Jumlah potongan
6 potong
Gambar
Firnatelia Res
240210130027
Kelompok 3A
chocolate dimana waktu pemasakan white chocolate lebih lama dibandingkan
dengan dark chocolate karena mengandung massa kakao yang rendah.
4.2.4. Pembuatan Cokelat Isi
Cokelat isi merupakan coklat dengan tambahan bahan lain. Tambahan
bahan lain dapat berupa kacang, buah kering, fudge, atau bahan lainnya.
Penambahan bahan lain mempunyai tujuan dalam penambahan citarasa yang
berbeda.
Cokelat yang digunakan pada praktikum adalah milk chocolate dan bahan
isi adalah fudge yang sudah dibuat. Fudge merupakan salah satu jenis permen
berkristal yang mengandung bahan pengontrol kristal yang lebih banyak
dibandingkan dengan fondant. Suhu pemasakan fudge sama dengan fondant.
Bahan pengontrol kristal yang digunakan dalam fondant adalah gula invert, krim
tartar dan sirup glukosa, sedangkan pada fudge disamping ketiga senyawa di atas,
ditambahkan juga coklat, padatan susu, dan lemak (Koswara, 2009).
Pembuatan fudge pertama-tama dilakukan pelelehan dark compound
chocolate kemudian ditambahkan susu kental manis dengan perbandingan 1:1
kemudian dimasukkan ke dalam freezer hingga padat.
Pembuatan cokelat isi pertama-tama milk chocolate dilelehkan, kemudian
didinginkan dan dimasukkan ke dalam loyang setengah penuh. Tambahkan fudge
dan tutup sisanya dengan milk chocolate yang sudah dilelehkan hingga loyang
penuh. Barulah masukkan ke freezer agar coklat menjadi padat dan keras
Tabel 5. Hasil Pengamatan Cokelat Isi
Waktu Pengamatan (Menit)
Kriteria
0
3
5
Bagian pinggir
Bentuk
Cair
Kotak padat
mulai mengeras
Kilap
Mengkilap
Mengkilap +1
Mengkilap +1
Putih
Putih
Putih
Warna
kekuningan
kekuningan
kekuningan
Aroma
Khas susu +3 Khas susu +2
Khas susu +1
Tekstur
Kental
Kental +1
Lunak
Rasa
Sambungan
Manis susu
Menyatu
Manis susu
Menyatu
Manis susu
Menyatu
7
Kotak
Mengkilap +1
Putih kekuningan
Khas susu
Bagian lur
mengeras, namun
bagian dalam
cokelat masih
lunak
Manis susu
Menyatu
Firnatelia Res
240210130027
Kelompok 3A
tengah
Perubahan
lain
Bagian pinggir
cokelat yang
mulai mengeras
Waktu
pelelehan
5 menit
Gambar
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016)
Berdasarkan Tabel 5. Hasil Pengamatan Cokelat Isi, dapat dilihat bahwa
coklat isi memiliki bentuk sesuai dengan cetakan. Perbedaan waktu pembekuan
akan berpengaruh terhadap karakteristik cokelat, diantaranya warna, tekstur, dan
aroma.
Warna putih terang yang ditimbulkan berasal dari penggunaan white
chocolate yang berwarna putih. Aroma khas susu timbul dari white chocolate
yang mengandung susu . Rasa manis ini timbul dari bahan yang terkandung dalam
white chocolate, yaitu rasa cokelat dari massa kakaonya, sedangkan rasa susu dari
adanya tambahan susu pada white chocolate.
V.
5.1
Firnatelia Res
240210130027
Kelompok 3A
manis.
Cokelat marmer pada pembekuan akhirmemiliki karakteristik yaitu
bentuknya pipih persegi, warnanya coklat dan putih tidak mengkilap,
aromanya khas coklat, teksturnya padat, dan rasanya manis khas dark dan
white cohocolate.
Cokelat isi pada pembekuan akhir memiliki karakteristik yaitu bentuknya
persegi pipih dengan isian mente, warnanya putih muda tidak mengkilap,
5.2
Saran
Dalam pembuatan berbagai jenis kembang gula cokelat, seharusnya diberi
tambahan isian atau topping, seperti kacang-kacangan bukan hanya selai buah.
Bahan-bahan tersebut akan meningkatkan karakteristik cokelat sehingga lebih
menarik. Selain itu juga bahan dasar cokelat masak dapat lebih bermacammacam seperti misalnya cokelat yang telah diberi essence strawberry dan lainlain. Dalam praktikum ini juga pada dasarnya dapat dibuat sebuah produk yang
merupakan gabungan kembang gula dan kembang gula cokelat, misalnya
cokelat yang berisi marshmallow.
Firnatelia Res
240210130027
Kelompok 3A
DAFTAR PUSTAKA
Kimia
Pangan
dan
Firnatelia Res
240210130027
Kelompok 3A
Jelaskan fungsi gula pasir, sirup glukosa, dan gelatin dalam produk
fruit jellies !
Jawaban :
Gula pasir berfungsi sebagai pemanis atau pemberi citarasa.
Sedangkan sirup glukosa sebagai pengatur kristal gula sehingga mengatur
Firnatelia Res
240210130027
Kelompok 3A
kekerasan permen. Gelatine dalam permen jellies berfungsi sebagai
pembentuk sistem jellies.
3.
4.
6.
Firnatelia Res
240210130027
Kelompok 3A
Karena uap air yang menetes dapat menyebabkan cokelat menggumpal,
sehingga mempersulit untuk pembentukan cokelat dan berpengaruh pada
proses pendinginan.
7.