Makalah Seminar Rinaldo Pratama (F44120022) PDF
Makalah Seminar Rinaldo Pratama (F44120022) PDF
RINALDO PRATAMA
RINGKASAN
RINALDO PRATAMA. Penentuan Lokasi untuk Pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Desa Malasari, Kabupaten Bogor.
Dibimbing oleh BUDI INDRA SETIAWAN
Desa Malasari merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Nanggung, Kabupaten Bogor yang mempunyai kawasan wisata yang perlu
dikembangkan. Oleh karena itu perlu dilakukan pembangunan PLTMH di lokasi
yang tepat sebagai salah satu upaya dalam pengaliran listrik di kawasan wisata ini.
Dalam penentuan lokasi yang potensial dilakukan studi kelayakan agar PLTMH
yang dibangun dapat berkelanjutan. Studi kelayakan tersebut berupa analisis debit
andalan agar dapat diketahui ketersediaan air dan sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan jenis turbin yang digunakan. Kemudian perlu dilakukan analisis
mengenai keadaan topografi sehingga dapat diketahui lokasi tersebut mempunyai
potensi yang memadai pada perbedaan head-nya. Analisis stabilitas lereng juga
perlu dilakukan agar didapat faktor keamanan di lokasi tersebut. faktor keamanan
didapat agar diketahui lokasi tersebut apakah berpotensi dalam terjadinya longsor.
Setelah dilakukan studi kelayakan, lokasi terbaik PLTMH dapat ditentukan
berdasarkan tinggi jatuhan air yang memadai dengan pertimbangan jarak terdekat
agar lebih ekonomis.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung debit andalan air, menganalisis
kondisi topografi serta menganalisis stabilitas lereng di lokasi tersebut sebagai
bahan pertimbangan dalam penentuan lokasi PLTMH. Analisis debit andalan
dilakukan dengan metode empiris FJ Mock. Perhitungan debit ini dibutuhkan
masukan data berupa data curah hujan, suhu, kecepatan angin, kelembapan relatif,
lama penyinaran matahari dan evapotranspirasi. Pengamatan kondisi topografi
dilakukan dengan menggunakan data sekunder berupa peta kontur wilayah untuk
mengamati adanya potensi beda head yang potensial di lokasi tersebut. Hal ini
sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan lokasi yang sesuai. Analisis
stabilitas lereng dilakukan untuk menentukan faktor keamanan tanah dengan
software GeoStudio 2007. Data yang dibutuhkan dalam penentuan faktor keamanan
tanah adalah sudut geser dalam, kohesi, specific gravity, serta dimensi lereng di
lokasi. Tanah tersebut dinyatakan layak bila faktor keamanannya lebih dari 1.5.
Debit andalan di lokasi tersebut sebesar 1.22 m3/det sehingga layak untuk
dibangunnya PLTMH. Pada kondisi topografi di daerah tersebut, terdapat enam
titik dengan beda head yang potensial. Stabilitias lereng di lokasi tersebut
mempunyai faktor kemanan sebesar 11.566 sehingga layak untuk dibangun
PLTMH. Berdasarkan ketersediaan debit dan head nya, turbin yang digunakan
adalah Turbo Propeler dengan diameter 600 cm daya 140 kW. Turbin ini membutuhkan
head sebesar 8.5 meter dan debit 1.4 m3/detik yang menghasilkan daya listrik 61.8
kW untuk memenuhi kebutuhan listrik sebesar 60 KW. Berdasarkan analisis yang
dilakukan, lokasi PLTMH terdapat pada koordinat 640'18.87"S dan
10630'50.23"E hingga 640'24.93"S dan 10630'48.82"E dengan ketinggian ratarata 922 hingga 931 meter dari permukaan laut. Lokasi ini telah berdasarkan
pertimbangan terhadap nilai debit, head serta tinggi jatuhan yang memadai dengan
jarak yang ekonomis.
ABSTRAK
RINALDO PRATAMA. Penentuan Lokasi untuk Pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Desa Malasari, Kabupaten Bogor.
Dibimbing oleh BUDI INDRA SETIAWAN
Desa Malasari merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Nanggung, Kabupaten Bogor yang mempunyai kawasan wisata yang perlu
dikembangkan. Oleh karena itu perlu dilakukan pembangunan PLTMH di lokasi
yang tepat sebagai salah satu upaya dalam pengaliran listrik di kawasan wisata
ini. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung debit andalan air, menganalisis
kondisi topografi serta menganalisis stabilitas lereng di lokasi tersebut sebagai
bahan pertimbangan dalam penentuan lokasi PLTMH. Analisis debit andalan
dilakukan dengan metode empiris FJ Mock. Pengamatan kondisi topografi
dilakukan dengan menggunakan data sekunder berupa peta kontur wilayah untuk
mengamati adanya beda head yang potensial di lokasi tersebut. Analisis stabilitas
lereng dilakukan untuk menentukan faktor keamanan tanah dengan bantuan
software GeoStudio 2007. Debit andalan di lokasi tersebut sebesar 1.5 m3/det dan
debit tersebut masih mencukupi untuk dibangunnya PLTMH. Kondisi topografi di
daerah tersebut terdapat enam titik yang mempunyai beda head yang potensial.
Stabilitias lereng di lokasi tersebut mempunyai faktor kemanan sebesar 15.566
sehingga layak untuk dibangun PLTMH. Berdasarkan studi kelayakan dan analisis
yang dilakukan, lokasi PLTMH terdapat pada koordinat 640'18.87"S dan
10630'50.23"E hingga 640'24.93"S dan 10630'48.82"E dengan ketinggian ratarata 922 hingga 931 meter dari permukaan laut.
Kata kunci : lokasi PLTMH, debit andalan, beda head, stabilitas tanah
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ketersediaan air di muka bumi sangat berlimpah. Sekitar dua per tiga dari
permukaan bumi tertutupi air. Namun jumlah air yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah air yang ada. Chow et al
(1988) memperkirakan persentase air di bumi pada tabel 1 berikut.
Tabel 1 Persentase keberadaan air di bumi
No
Jenis air
persentase
96.54%
air di kutub
1.73%
air tanah
1.69%
air permukaan
0.04%
Air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia secara langsung hanya sekitar
0.8%, yang terdiri dari 0.76% air tanah tawar, dan 0.04% air permukaan (sungai).
Oleh karena itu perlu adanya upaya dalam pemanfaatan sumberdaya air untuk
meminimalisir penggunaan bahan yang jumlahnya terbatas. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan mengubah penghasil suatu energi listrik yang
terbatas menjadi berkelanjutan yaitu dengan pemanfaatan sumberdaya air.
Pembangkit listrik tenaga air adalah salah satu sumber energi listrik yang
memanfaatkan air sebagai sumber listrik. Pembangkit ini merupakan salah satu
sumber energi listrik utama namun belum termanfaatkan secara maksimal di
Indonesia. Pada skala kecil khususnya pada daerah yang jauh dengan pendapatan
penduduk yang rendah, dapat dibangun PLTMH. PLTMH merupakan pembangkit
listrik yang menggunakan energi air dalam skala kecil dengan kapasitas antara
5KW- 1MW per unit (Badan Litbang ESDM 2012). Terdapat beberapa batasan
daya lain untuk kategori mikro hidro selain yang dinyatakan oleh badan Litbang
ESDM, kapasitas maksimal 120 KW dan kurang dari 200 KW (Damastuti 1997).
Pembangunan PLTMH merupakan salah satu cara untuk mempermudah dan
meningkatkan pendapatan penduduk. Listrik yang dihasilkan dari pembangunan
PLTMH ini direncanakan untuk kawasan wisata di Desa Malasari. Listrik
digunakan sebagai tempat camping dan wisata alam. Sehingga kelebihan listrik yang
dihasilkan bisa digunakan oleh masyarakat sebagai penenrang jalan dan jembatan yang
memang sampai saat ini belum ada. Namun sebelum dibangun PLTMH, perlu
tentukan lokasi yang potensial. Dalam penentuan lokasi yang potensial dilakukan
studi kelayakan agar PLTMH yang dibangun dapat berkelanjutan. Studi kelayakan
tersebut berupa analisis debit andalan agar dapat diketahui ketersediaan airnya.
Kemudian perlu dilakukan analisis mengenai keadaan topografi sehingga dapat
diketahui potensi pada perbedaan head-nya. Analisis stabilitas lereng juga perlu
dilakukan agar didapat faktor keamanan di lokasi tersebut. Setelah dilakukan studi
kelayakan, lokasi terbaik PLTMH dapat ditentukan berdasarkan tinggi jatuhan air
yang memadai dengan pertimbangan jarak terdekat agar lebih ekonomis.
Perumusan Masalah
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan lokasi yang potensial sehingga
dapat digunakan dalam perencanaan pembangunan PLTMH di Sungai Cikaniki.
Penentuan lokasi yang potensial juga diperlukan studi kelayakan mengenai lokasi
tersebut. Studi kelayakan yang dilakukan berupa studi kelayakan pada bidang
hidrologi, geologi dan topografi. Oleh karena itu perlu diperhatikan pemilihan
lokasi yang berpotensi untuk penempatan PLTMH. Permasalahan yang akan
dibahas adalah debit andalan, kondisi topografi, dan stabilitas lereng.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Menghitung debit andalan air yang mengalir pada Sungai Cikaniki
2. Menganalisis kondisi topografi pada Sungai Cikaniki
3. Menganalisis stabilitas lereng agar diketahui faktor keamanan tanahnya
4. Menentukan lokasi yang potensial untuk pembangunan PLTMH
Manfaat Penelitian
Manfaat hasil penelitian ini adalah memberikan rekomendasi mengenai lokasi yang
potensial dan layak untuk dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) di Sungai Cikaniki, Desa Malasari.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah:
1. Penelitian dilakukan di sungai Cikaniki ,Desa Malasari, Kabupaten Bogor.
2. Penelitian ini melakukan analisis studi kelayakan pembangunan PLTMH
berdasarkan debit andalan, kondisi topografi, dan stabilitas lereng.
3. Penelitian ini melakukan penentuan lokasi yang layak dan potensial untuk
dibangunnya PLTMH agar mendapatkan tinggi jatuhan air yang memadai
dengan pertimbangan jarak terdekat agar lebih ekonomis.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi Penelitian
Pengumpulan data dilaksanakan selama 3 bulan pada bulan Februari hingga
April 2016. Penelitian dilakukan di Sungai Cikaniki, Desa Malasari, Kecamatan
Nanggung, Kabupaten Bogor.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, seperangkat alat
pengolah data, seperti kalkulator serta komputer atau laptop yang telah dilengkapi
dengan beberapa perangkat lunak, diantaranya Microsoft Office 2013, Google Earth,
AutoCAD 2010, ArcGIS 10.3, GeoStudio 2007 dan Surfer. Peralatan yang
digunakan sebagai pengambilan data yaitu kompas, global positioning system
(GPS), pita ukur, penggaris, ring sample, direct shear test, stopwatch, timbangan,
piknometer, dan oven. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.
Data primer yang digunakan berupa tinggi terjunan (head) dan sampel tanah. Data
sekunder yang digunakan yaitu peta wilayah, peta kontur, peta daerah catchment
area, dan data iklim yang diperoleh dari stasiun klimatologi terdekat dan elevasi
pada beberapa lokasi yang telah ditentukan.
Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini diawali dengan
munculnya gagasan atau ide penelitian, perumusan masalah, pengambilan data
primer dan sekunder, analisis studi kelayakan dan dilanjutkan dengan penentuan
lokasi terbaik dalam perencanaan desain PLTMH.
Longtitude
10630'50.23"E
10630'47.63"E
10630'43.72''E
10630'42.84"E
10630'42.12"E
10630'37.47"E
Latitude
640'18.87"S
640'24.33"S
640'27.74"S
640'33.78"S
640'34.36"S
640'37.34"S
Head
(m)
Jarak (m)
Jarak Dengan
Lokasi (m)
10
52.203623
154.484575
10
44.252173
82.594251
10
65.89785
10
20.580232
157.313297
288.209745
10
18.673792
307.89153
10
21.987938
465.413844
mengurangi resiko rusaknya tanah saat diuji di lab. Setelah diambil, uji yang
dilakukan adalah uji geser dengan menggunakan alat direct shear test. Pada setiap
contoh uji dapat dilakukan tiga kali uji geser dengan nilai 0.5, 1 dan 1.5. Uji geser
dilakukan untuk mendapatkan nilai sudut kohesi dan sudut geser dalam.
Setelah semua data didapatkan, dilanjutkan dengan menggunakan perangkat
komputer yaitu program GeoStudio 2007 dengan salah satu fiturnya khusus untuk
perhitungan stabilitas lereng, yaitu SLOPE/W. Analisis dijalankan dengan menu
Solve Analysis. Hasil analisis yang dilihat melalui Contour berupa pendugaan
bidang runtuh pada lereng dan nilai faktor keamanannya. Berdasarkan data yang
didapat tanah tersebut mempunyai kondisi bidang runtuh yang tidak besar dan
nilai faktor kemanan sebesar 11.566 Sehingga berdasarkan nilai diatas, lokasi
tersebut layak dan dapat berkepanjangan untuk dibangun PLTMH berdasarkan
stabilitas lerengnya. Nilai faktor keamanan dan bidang runtuh tersaji pada lampiran
7.
Lokasi PLTMH
Gambaran lokasi secara umum
Lokasi potensial yang akan dibangun PLTMH terletak di Sungai Cikaniki
Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Desa Malasari
mempunyai luas wilayah sebesar 8 262.22 Ha. Terdiri dari 4 dusun, 12 RW dan 49
RT. Batas wilayah Desa Malasari yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa
Cisarua dan Curug Bitung, sebelah timur berbatasan dengan Desa Bantar Karet,
sebelah selatan berbatasan dengan Desa Cipeuteuy Kecamatan Kabandungan
Kabupaten Sukabumi dan Provinsi Banten, dan sebelah barat berbatasan dengan
Desa Kiarasari Kecamatan Sukajaya.
Pada kawasan wisata yang akan dibangun PLTMH membutuhkan listrik
sebesar 60 kW. Lokasi tersebut menggunakan turbin berjenis Turbo Propeler dengan
diameter 600 cm daya 140 kW. Efisiensi turbin tipe ini adalah 90%. Transmisi mekanik
yang digunakan dengan jenis pulley with flat belt transmision.. Generator yang
digunakan adalah generator sinkron 85 kVA 68 kW/440V, 50 Hz, 1500 rpm. Efisiensi
generator yang digunakan adalah 90%. Turbo propeler 600 Jenis turbin yang telah
ditentukan telah dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan listrik dan efisiensi
biayanya. Sehingga berdasarkan jenis turbin yang digunakan, perencanaan PLTMH
membutuhkan debit sebesar 1.4 m3/detik dan tinggi jatuh sebesar 8.5 meter.
Berdasarkan debit dan tinggi jatuh minimal yang dibutuhkan oleh turbin yang
telah dipilih, lokasi tersebut telah disesuaikan dengan debit andalan yang ada dan
tinggi terjun yang tersedia. Kemudian lokasi tersebut telah ditentukan berdasarkan
uji kelayakan yang telah dilakukan sebelumnya. Sehingga lokasi PLTMH secara
umum di Desa Malasari telah ditentukan dan terletak pada posisi 640'18.87"S dan
10630'50.23"E hingga 640'24.93"S dan 10630'48.82"E dengan ketinggian ratarata 922 hingga 931 meter dari permukaan laut.
Berdasarkan pertimbangan aksesibilitasnya untuk dapat mencapai lokasi
perencanaan PLTMH dapat menggunakan kendaraan roda dua atau empat hingga
mencapai lapangan di Desa Malasari dan kemudian dilanjutkan dengan berjalan
kaki ke sungai tersebut. Jarak dari kawasan yang akan dialiri listrik dan PLTMH
nya sebesar 82.6 meter. Jarak tersebut telah dipertimbangkan berdasarkan
kebutuhan debit dan tinggi terjunnya. Lokasi PLTMH secara garis besar tersaji
Lampiran 8.
Lokasi komponen PLTMH
Pada PLTMH selain diperlukan setiap lokasi yang sesuai secara umum,
lokasi setiap komponennya perlu ditentukan. Hal ini karena masing-masing
komponen PLTMH mempunyai karakteristik tersendiri dan lebih baik ditempatkan
sesuai pada lokasi yang seharusnya. Berdasarkan pertimbangan, setiap lokasi
komponen PLTMH tersaji pada tabel 4 berikut.
Tabel 3 Lokasi dan Jarak dari sungai setiap komponen PLTMH
No
Komponen
Latitude
Longtitude
Elevasi (m)
640'24.33"S
10630'47.63"E
931
saluran pembawa
640'24.78"S
10630'47.71"E
929.5
bak penenang
640'24.83"S
10630'48.21"E
929
pipa penstock
640'24.87"S
10630'48.36"E
929
rumah turbin
640'24.93"S
10630'48.82"E
922
Lokasi setiap komponen diatas telah berdasarkan pertimbangan masingmasing karakteristik komponennnya. Lokasi bendung dan intake yang dipilih telah
dipertimbangkan berdasarkan ketersediaan airnya dengan pengamatan langsung,
dan analisis debit andalannya yang mencapai 1.5 m3/detik. Sehingga lokasi ini
mempunyai ketersediaan air sepanjang tahun. Selain dari segi hidrologi, penentuan
lokasi bendung telah mempertimbangkan stabilitas lerengnya yang aman.
Pemilihan lokasi PLTMH juga telah mempertimbangkan perbedaan
ketinggian air jatuh (head) yang mempunyai beda tinggi sebesar 10 meter dengan
jarak 44.25 meter. Lokasi bendung yang telah ditentukan dibangun di bagian sempit
dari alur sungai. Lebar sungai yang telah ditentukan lokasinya sebesar 7.2 meter.
Saluran pembawa mempunyai rute atau trase saluran air dengan beda tingginya
sebesar 1.5 meter. Kemudian lokasi telah mempertimbangkan kestabilan tanahnya.
Lokasi bak penenang terletak pada punggung yang lebih tinggi namun pada elevasi
yang lebih rendah dari saluran pembawa. Lokasi yang dipilih untuk bak penenang
bagian tanahnya relatif stabil dan berdasarkan pengamatan langsung lokasi ini jauh
dari batuan sehingga dalam pembangunannya lebih mudah. Meksipun ditempatkan
pada punggung, lokasi bak penenang telah dipilih tempat yang relatif datar.
Pipa penstock ditempatkan di rumah pembangkit karena saluran ini yang akan
menghubungkan ke turbin. Pipa pesat ini diletakkan di lokasi yang mempunyai
beda head sebesar 8.5 meter.
Kemudian rumah turbin terletak dengan
pertimbangan dalam memilih lokasi dan membangun rumah pembangkit ini berada
di atas struktur tanah yang sangat stabil, tidak di lereng yang curam dan umumnya
di pinggir badan sungai yang relatif rendah dan datar untuk mempermudah aliran
buangan di tail race dengan elevasi 922 m dari permukaan laut. Kemudian lokasi
rumah pembangkit memiliki akses jalan yang cukup untuk transportasi peralatan
elektrikal mekanikal yang akan dipasang dan untuk perawatan. Lokasi ditentukan
di tempat yang relatif rata, kering dan relatif luas sehingga dapat digunakan untuk
tempat kerja seperti perawatan dan perbaikan.
DAFTAR PUSTAKA
[Bappenas] Badan Perancangan dan Pembangunan Nasional. 2007. Identifikasi
Pengelolaan
Sumber
Daya
Air
di
Pulau
Jawa.
http://air.bappenas.go.id/main/doc/pdf/prakarsa_sda_jawa/BUKU%202%20
BAB%201%20.PDF. [5 Januari 2016]
Badan Litbang ESDM.2012.m=Mikrohidro[online].
http://www.litbang.esdm.go.id/index.php/pilotplanproject/ketenagalistrikandan ebtke/79-mikrohidro [29 Maret 2015]
Chow VT, Maidment, Mays LW.1988. Aplied Hydrology. McGraw-Hill Book
Company, New York, St Louis, etc.
Damastuti A. 1997. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Artikel Wacana
Teknologi: hal. 11-12.
Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber
daya Mineral.(2009). Buku 2B Pedoman Studi Kelayakan Sipil. Departemen
Energi dan Sumberdaya Mineral.Jakarta
Hidayah S, Gratia YR. 2007. Program Analisis Stabilitas Lereng Slope Stability
Analysis Program, Laporan Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Universitas
Diponegoro, Semarang (ID). Universitas Diponegoro
Setiawan H,
Sidabutar JR.2007. Perancangan Jaringan Irigasi Tambak
Memanfaatkan Pasang Surut Air Laut di Kali Tenggang Kecamatan Genuk
Kota Semarang. [laporan tugas akhir]. Semarang (ID): Departemen Teknik
Sipil Universitas Diponegoro
Mulai
Selesai
Mulai
Evapotranspirasi Aktual
(Ea)
Tidak
Ya
Ws = R-Ea
jika s>0
Tanah di bawah
kapasitas lapang
Ws = 0
Volume Penyimpanan
Air
Vn= Igw + Ib
Infiltrasi
I = X x Ws
Selisih Volume
Penyimpanan
dVn = Vn - Vn-1
Jumlah Limpasan
Ro = Bn + DRo
Aliran Permukaan
DRo = Ws - 1
Debit Andalan
Qand = Ro/nbulan
Lampiran 4 Lanjutan
Tahun
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
2002
0.306
0.272
0.133
0.173
0.069
0.105
0.092
0.057
0.043
0.082
0.125
0.119
2003
0.158
0.315
0.134
0.110
0.133
0.053
0.058
0.060
0.120
0.175
0.103
0.158
2004
0.228
0.232
0.128
0.212
0.116
0.062
0.085
0.066
0.140
0.094
0.138
0.193
2005
0.329
0.256
0.169
0.101
0.152
0.216
0.090
0.101
0.155
0.129
0.156
0.130
2006
0.301
0.189
0.046
0.114
0.082
0.027
0.041
0.019
0.033
0.031
0.070
0.170
2007
0.208
0.369
0.128
0.154
0.035
0.068
0.015
0.043
0.028
0.056
0.104
0.198
2008
0.157
0.209
0.212
0.149
0.081
0.055
0.041
0.053
0.075
0.117
0.185
0.070
2009
0.243
0.206
0.116
0.104
0.203
0.105
0.051
0.055
0.057
0.147
0.140
0.078
2010
0.221
0.268
0.174
0.034
0.141
0.143
0.105
0.055
0.192
0.172
0.125
0.120
2011
0.170
0.091
0.068
0.083
0.101
0.076
0.025
0.028
0.030
0.095
0.178
0.093
2012
0.187
0.200
0.061
0.147
0.061
0.031
0.033
0.034
0.054
0.135
0.150
0.127
Rata-rata
0.228
0.237
0.124
0.126
0.107
0.085
0.058
0.052
0.084
0.112
0.134
0.132
Max
0.329
0.369
0.212
0.212
0.203
0.216
0.105
0.101
0.192
0.175
0.185
0.198
Min
0.157
0.091
0.046
0.034
0.035
0.027
0.015
0.019
0.028
0.031
0.070
0.070
4
4.8
Rumah turbin
(640'24.93"S,
10630'48.82"E)
Bendung/intake
(640'24.33"S,
10630'47.63"E)