Anda di halaman 1dari 33

Tugas Kelompok

INTERAKSI OBAT PADA PENGOBATAN INFEKSI


BAKTERI
( Interaksi Antibiotika )

Oleh :
Kelompok VII (Tujuh)
Nurul Hidayah Nadjdjas
Puput Alviani
Rasna Ristah
Nurhikma.A
Nurlaila

AKADEMI FARMASI SANDI KARSA


MAKASSAR

2014
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr.wb


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
petunjuk dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas interaksi obat yaitu
makalah interaksi obat pada pengobatan infeksi bakteri ini dengan tepat waktu.
Namun kami menyadari bahwa isi didalam makalah kami ini jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen ataupun dari berbagai
pihak untuk kesempurnaan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
memberi faedah dan manfaat bagi pembaca khusunya pada kami penyusun makalah
ini.
Wassalamu alaikum wr.wb
Makassar, 20 November 2014

Penyusun

Kelompok VII (Tujuh)

PEDAHULUAN

Aminoglikosida adalah golongan atibiotika bakterisidal yang di kenal toksik


terhadap saraf otak VIII komponen vestibular maupun akustik (ototoksit)dan terhadap
ginjal (nefrotoksit).Atikbiotika ini merupakan produk berbagai spesies streptomyces
atau fungsi lain.Sejak tahun 1943 sampai sekarang berbagai derivat Aminoglikosida
telahdi kembangkan,misalnya
streptomosin,neomisin,kanamisin,paromomisin,gentamisin,tobramisin,amikasin,siso
misin,dan netilmisin.Senyawa aminoglikosid di bedakan dari gugus gula amino yang
terikat pada aminoksiklitol.Gentamisin merupakan prototip golongan amiglikosida.
(FATER Fakultas kedokteran Universitas Indonesia 2007)

I.Pengertian interaksi obat


Secara singkat dapat dikatakan bahwa interaksi obat terjadi jika suatu obat
mengubah efek obat lain. Kerja obat yang diubah dapat menjadi lebih atau kurang
aktif.
Interaksi antara dua obat : farmakologi sederhana obat yang diminum mengalami
empat proses dasar dalam tubuh. Dari mulut, obat menuju ke lambung, lalu ke
usus.Disini obat diserap kedalam aliran darah dan disebarkan ke seluruh tubuh
sehingga

muncul

efek.Obat kemudian

diuraikan

atau

dimetabolisme

oleh

hati.Akhirnya, bentuk obat yang sudah diuraikan ini dieksresikan (dikeluarkan dari
tubuh) dalam urine melalui ginjal.
Pada interaksi obat, suatu obat mengubah obat yang lain dalam suatu atau lebih
proses farmakologi obat di atas. Jenis interaksi ini disebut interaksi farmakokinetik.
Jenis interaksi utama lainnya adalah interaksi armakologi. Pada jenis ini, efek efek
suatu obat akan menambah (sinergisme) efek obat lainnya atau mengurangi
(antagonisme)efek obat kedua tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi obat :
Antara lain,sifat keturunan, fungsi hati, dan ginjal, usia (yang paling peka adalah bayi
dan orang yang berusia diatas 50 tahun), ada tidaknya sesuatu penyakit, jumlah obat
yang digunakan,lama pengobatan, jarak waktu antara penggunaan dua obat dan obat
mana yang digunakan mula-mula. Karena itu efek yang terjadi mungkin saja tak
berarti apa-apa bagi seseorang akan tetapi sangat membahayakan bagi orang lain. Hal
mendasar yang patut disadari adalah bahaya yang mungkin dapat terjadi.

(Richard Harkness 1989 hal 14a-15a)


II. Interaksi obat pada pengobatan infeksi bakteri (interaksi antibiotika)
Antibiotic yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri meliputi : bronchitis,
pneumonia, infeksi tenggorokan, tonsilitas, sistitis atau infeksi saluran kemih
(kandungan kemih dan ginjal), sinusitis, sifilis, gonore, viginitis, klorea, demam
berbintik Rocky Mountain, syanker, konjungtivitas mata, dan amubiasis intestinal.
Banyak orang mengira antibiotika diberikan untuk mengobati masuk angin dan flu.
Memang antibiotika dapat diberikan bersama-sama dengan obat flu, tetapi tujuannya
hanyalah untuk mencegah infeksi bakteri sekunder seperti sakit tenggorokan bukan
untuk mengobati masuk angina tau flu, yang disebabkan oleh virus, bukan bakteri.

Kelompok antibiotika dan penggunaanya.


Aminoglikosida digunakan untuk beberapa jenis diare dan kondisi lain yang
sangat khas.
Sefalosporin bertalian dengan penisilin dan digunakan untuk mengobati
saluran pencernaan bagian atas (hidung dan tenggorokan) seperti sakit tenggorokan,
pneumonia, infeksi telinga, kulit dan jaringan lunak, tulang, dan saluran kemih
(kandung kemih dan ginjal).
Kloramfenikol diberikan untuk mengobati infeksi yang berbahaya yang tidak
efektif bila diobati dengan antibiotika yang kurang efektif.
Klindamisin dan linkamisin dicadangkan untuk mengobati infeksi berbahaya
pada pasien yang alergi terhadap penisilin atau pada kasus yang tidak sesuai diobati
dengan penisilin.

Ertromisin digunakan untuk infeksi saluran nafas bagian atas seperti


tenggorokan dan infeksi telingan, infeksi saluran nafas bagian bawwah seperti
pneumonia, untuk infeksi jaringan lunak, untuk sifilis, dan efek untuk penyakit
legionnaire (penyakit yang ditularkan oleh serdadu sewaan).Eritromisin sering
digunakan untuk pasien yang alergi terhadap penisilin.
Griseofulvin diberikan secara oral untuk mengobati infeksi fungi pada kulit,
rambut, kuku jari tangan, dan kuku jari kaki.
Ketokonazol diberikan secara oral untuk mengobati infeksi fungi pada kulit,
rambut, dan kuku.
Metronidazol diberikan secara oral untuk mengobati infeksi trikhomoniasis,
suatu jenis viginitis.Pengobatan dilakukan pada kedua pihak pasangan sanggama.
Penisilin digunakan untuk mengobati infeksi pada saluran nafas bagian atas
(hidung dan tenggorokan) seperti sakit tenggorokan, untuk infeksi telinga, bronchitis
kronis, pneumonia, saluran kemih (kandung kemih dan ginjal).
Tetrasiklin digunakan untuk mengobati infeksi jenis yang sama seperti diobati
penisilin dan juga infeksi lainnya seperti klorea, demam berbintik Rocky Mountain,
syanker,

konjungvitas

mata,

dan

amubiasis

intestinal.

Dokter

ahli

kulit

menggunakannya pula untuk mengobati beberapa jenis jerawat.


Troleandomisin digunakan untuk mengobati beberapa jenis infeksi pada
saluran nafas bagian atas (hidung dan tenggorokan) dan untuk pneumonia.

Interaksi Obat

Aminoglikosida aminoglikosida (yang lain)

Efek merugikan masing-masing antibiotika dapat meningkat.Akibatnya mungkin


fungsi pendengaran dan ginjal rusak permanen.

Aminoglikosida pil KB

Efek pil KB dapat berkurang. Akibatnya resiko hamil meningkat, kecuali jika
digunakan kontrasepsi lain. Perdarahan sekonyong-konyong adalah gejala yang
menunjukkan kemungkinan terjadinya interaksi.

Aminoglokosida antibiotika sefalosforin

Efek samping merugikan dari masing-masing obat dapat meningkat akibatnya ginjal
mungkin rusak, gejala yang dilaporkan adalah pengeluaran air kemih berkurang, ada
darah dalam air kemih, rasa haus yang berlebihan, hilang nafsu makan, lemah,
pusing, mengantuk dan mual.

Aminoglokosida digoksin (Lanoxin)

Efek digoksin dapat berkurang.Dogoksin digunakan untuk mengobati layu jantung


dan untuk menormalkan kembali denyut jantung yang tak teratur.Akibatnya kelainan
jantung mungkin tak terkendali dengan baik.
Catatan : hanya aminoglikosida neomisin ( Mycifradin, Neobiotic) yang berinteraksi.

Aminoglikosida Estrogen (hormone wanita)

Efek estrogen dapat berkurang. Estrogen diberikan pada wanita yang kekurangan
estrogen selam haid dan sesudah untuk mengobati amenore.histerektomi, untuk
mencegah rasa nyeri karna pembengkakan payudara sesudah melahirkan karena ibu
tidak menyusui bayinya, dan

Aminoglikosida Vankomisin (vancocin)

Efek samping merugikan dari maisng-masing obat dapat meningkat.Akibatnya


pendengaran dan ginjal dapat rusak secara permanen.Vankomisin adalah antibiotika
yang digunakan untuk enterokolitis.

Sefalosforin antibiotika aminoglikosida

Efek samping merugikan dari masing-masing obat dapat meningkat.Akibatnya ginjal


dapat rusak.

Sefalosporin kloramfenikol ( chloromycetin, muychel)

Kombinasi ini dapat menekan sumsum tulang belakang secara berlebihan.Gejala yang
dilaporkan adalah sakit tenggorokan, demam, kedinginan, tukak mulut, perdarahan
atau memar diseluruh tubuh, tinja hitam pekat dan kehilangan telinga yang tidak
lazim. Kloramfenikol diberikan untuk infeksi yang berbahaya, yang tidak cocok bila
diobati dengan antibiotika lain yang kurang efektif.

Sefalosporin Probenesid (Benemid,ColBenemid)

Efek antibiotika sefalosporin dapat meningkat.Akibatnya resiko kerusakan ginjal


meningkat.
Kloramfenikol antikoagulan
Efek antikoagulan dapat meningkat.Akibatnya digunakan untuk mengencerkan darah
dan mencegah pembekuan.Akibatnya resiko perdarahan meningkat.
Catatan : antikolugan dikumarol adalah yang paling mungkin berinteraksi.

Kloramfenikol - Pil KB

Efek Pil KB dapat berkurang. Akibatnya resiko hamil meningkat, kecuali jika
digunakan bentuk kontrasepsi lain.

Kloramfenikol Obat kanker

Kombinasi ini dapat menekan sumsum tulang belakang secara berlebihan.Gejala yang
dilaporkan sakit tenggorokan, demam, kedinginan, tukak mulut, perdarahan atau
memar diseluruh tubuh, tinja hitam pekat, dan kehilangan tenaga yang tidak lazim.

Kloramfenikol antibiotika sefalosporin

Kombinasi ini dapat menekan sumsum tulang belakang secara berlebihan.Gejala yang
dilaporkan sakit tenggorokan, demam, kedinginan, tukak mulut, perdarahan atau
memar diseluruh tubuh, tinja hitam pekat, dan kehilangan tenaga yang tidak lazim.

Kloramfenikol Obat diabetes (oral)

Efek obat diabetes dapat meningkat. Obat diabetes digunakan untuk menurunkan
kadar gula darah pada penderita diabetes. Akibatnya kadar gula darah dapat turun
terlalu rendah.

Koramfenikol estrogen ( hormone wanita)

Efek estrogen dapat berkurang. Estrogen diberikan pada wanita yang kekurangan
estrogen selam haid dan sesudah histerektomi, untuk mencegah rasa nyeri karna
pembengkakan payudara sesudah melahirkan mengobati amenore.karena ibu tidak
menyusui bayinya, dan untuk

Kloramfenikol Griseofulvin

Kombinasi ini dapat menekan sumsum tulang belakang secara berlebihan.Gejala yang
dilaporkan sakit tenggorokan, demam, kedinginan, tukak mulut, perdarahan atau
memar diseluruh tubuh, tinja hitam pekat, dan kehilangan tenaga yang tidak
lazim.Griseuvulvin digunakan secara oral untuk mengobati infeksi fungsi pada
rambut, kulit, kuku jari, dan kuku kaki.

Kloramfenikol antibiotika penisilin

Efek penisilin dapat berkurang.akibatnya infeksi yang diobati mungkin tidak sembuh
seperti yang diharapkan.

Kloramfenikol Fenitoin

Efek fenitoin dapat meningkat.Fenitoin adalah antikonvulsan yang digunakan untuk


kejang dalam gangguan seperti ayan.Akibatnya dapat timbul efek samping merugikan
karena terlalu banyak fenitoin.

Klindamisin / Linkomisin adsorben (yang digunakan dalam obat diare)

Efek klindamisin dan linkomisin dapat berkurang.akibatnya infeksi yang diobati


mungkin tidak sembuh seperti yang diharapkan. Adsorben digunakan dalam obat
diare.

Klindamisin /Linkomisin Kloramfenikol

Efek kedua antibiotic dapat berkurang akibatnya infeksi yang diobati mungkin tidak
smbuh seperti yang diharapkan.

Eritromisin obat asma ( turunan teofilin)

Efek obat asama dapat meningkat.Obat asma digunakan untuk membuka jalan udara
paru-paru dan untuk mempermudah pernapasan penderita asma.Akibatnya terjadi
efek samping merugikan karena terlalu banyak obat asma.

Eritromisin karbamazepin (Tragretol)

Efek karbomazepin dapat meningkat.Karbamazepin adalah antikonvulsan yang


digunakan untuk mengendalikan kejang pada gangguan seperti ayan.

Eritromisin Digoksin

Efek digoksin dapat meningkat.Dogoksin digunakan untuk mengobati layu jantung


dan untuk menormalkan kembali denyut jantung yang tak teratur.Akibatnya kelainan
jantung mungkin tak terkendali dengan baik.

Eritromisin klindamisin (cleocin) atau Linkomisin (Lincocin)

Efek antibiotika klindamisin dan linkomisin dapat berkurang.akibatnya infeksi yang


diobati mungkin tidak sembuh seperti yang diharapakan.

Eritromisin antibiotika penisilin

Efek masing-masing antibiotika dapat meningkat atau berkurang.karena akibatnya


sulit diramalkan, sebaiknya kombinasi ini dihindari.

Griseofulvin antikoagulan

Efek antikoagulan dapat berkurang.antikoagulan digunakan untuk mengencerkan


darah dan mencegah pembekuan. Akibatnya, darah dapat tetap membeku meskipun
pasien diberi antikoagulan.

Griseofulvin Bartbiturat

Efek griseofulvin dapat berkurang.akibatnya infeksi fungi yang diobati mungkin tidak
sembuh seperti yang diharapkan. Barbiturate digunakan sebagai sedtifa atau sebagai
pil tidur.

Griseofulvin Kloramfenikol

Kombinasi ini dapat menekan sumsum tulang belakang secara berlebihan.Gejala yang
dilaporkan adalah sakit tenggorokan, demam, kedinginan, tukak mulut, perdarahan
atau memar diseluruh tubuh, tinja hitam pekat dan kehilangan telinga yang tidak
lazim. Kloramfenikol diberikan untuk infeksi yang berbahaya, yang tidak cocok bila
diobati dengan antibiotika lain yang kurang efektif.

Griseofulvin Primidon

Efek griseofulvin dapat berkurang.akibatnya infeksi fungi yang diobati mungkin tidak
sembuh seperti yang diharapkan. Primido adalah antikonvulsan yang digunakan
untuk mengobati gangguan kejang seperti pada ayan.

Ketokonazol Antasida (semua)

Efek ketokonazol dapat berkurang.akibatnya infeksi fungi yang diobati mungkin


tidak sembuh seperti yang diharapkan. Interaksi ini dapat dicegah dengan
menggunakan obat kotekonasol sekurang-kurangnya dua jam sebelum menggunakan
antasida.

Ketokonazol semetidin (Tagamet)

Efek ketokonazol dapat berkurang.akibatnya, infeksi fungi yang diobati mungkin


tidak sembuh seperti yang diharapkan. Simetidin digunakan untuk mengobati tukak
lambung. Interaksi ini dicegah dengan cara menggunakan obat kotekonasol sekurangkurangnya dua jam sebelum menggunakan antasida.

Metronidazol antikoagulan.

Efek koagulan dapat meningkat.Antikoagulan digunakan untuk mengencerkan darah


dan mencegah pembekuan.Akibatnya rsiko perdarahan meningkat.

Penisilin (hanya Ampisilin, Bakampisilin) Alopurinol (zyloprim)

Resiko bengkak-bengkak pada kulit akibat penggunaan antibiotika, meningkat


alopurinol digunakan untuk mengobati pirai.

Penisilin Pil KB

Efek Pil KB dapat berkurang. Akibatnya resiko Akibatnya resiko hamil meningkat,
kecuali jika digunakan kontrasepsi lain. Perdarahan sekonyong-konyong adalah
gejala yang menunjukkan kemungkinan terjadinya interaksi.

Penisilin Kloramfenikol

Efek penisilin dapat berkurang.akibatnya infeksi yang diobati mungkin tidak sembuh
seperti yang diharapkan. Kloramfenikol digunakan untuk mengobati infeksi
berbahaya yang tidak sembuh bila diobati dengan antibiotika lain yang kurang efektif.

Penisilin antibiotika eritromisin

Efek masing- masing antibiotika dapat meningkat atau berkurang.karena akibatnya


sulit diramalkan, sebaiknya kombinasi ini dihindari.

Penisilin estrogen (hormo wanita)

Efek estrogen dapat berkurang.estrogen diberikan pada pasien yang kekurangan


estrogen selama mati haid dan sesudah histerektomi, untuk mencegah rasa nyeri
untuk mencegah rasa nyeri karna pembengkakan payudara sesudah melahirkan
mengobati amenore.karena ibu tidak menyusui bayinya

Penisilin antibiotika tetrasiklin

Efek penisilin dapat berkurang.akibatnya infeksi yang diobati mungkin tidak sembuh
seperti yang diharapkan.

Sulfonamide antikoagulan

Efek koagulan dapat meningkat.Antikoagulan digunakan untuk mengencerkan darah


dan mencegah pembekuan.Akibatnya resiko pendarahan meningkat.

Sulfanomida - Pil KB

Efek pil KB dapat berkurang.akibatnya resiko hamil meningkat, kecuali jika


digunakan kontrasepsi lain. Perdarahan sekonyong-konyong adalah gejala yang
menunjukkan kemungkinan terjadinya interaksi.

Sulfanomida Obat Diabetes

Efek obat diabetes dapat berkurang. Obat diabetes digunakan untuk menurunkan
kadar gula darah pada penderita diabetes. Akibatnya kadar gula darah dapat turun
terlalu rendah.

Sulfonamida metot reksat ( Mexate)

Efek metotreksat dapat meningkat .akibatnya timbul efek samping merugikan karena
terlalu banyak metotreksat, metotreksat digunakan untuk mengobati kanker.

Sulfonamide Fenitoin ( Dilantin)

Fenitoin adalah antikonvulsan yang digunakan untuk mengendalikan kejang seperti


ayan.Akibatnya terjadi efek samping merugikan karena terlalu banyak fenitoin.

Tetrasiklin (semua) Antasida

Efek tetrasiklin dapat berkurang .akibatnya infeksi mungkin tidak dapat disembuhkan
dengan pengobatan tertasiklin. Untuk mencegah infeksi ini penggunaan masingmasing obat supaya diselingi waktu dua jam.

Tetrasiklin (semua) Besi

Efek tetrasiklin dapat berkurang .akibatnya infeksi mungkin tidak dapat disembuhkan
dengan tetrasiklin, untuk mencegah infeksi ini penggunaan masing-masing oabt
supaya diselingi waktu dua jam.

Tetrasiklin obat asma (golongan teofilin)

Efek obat asma yang dapat meningkat.Obat asma digunakan untuk membuka jalan
udara di paru-paru dan untuk mempermudah pernapasan pada penderita
asma.Akibatnya terjadi efek samping merugikan karena terlalu banyak obat asma.

Troleandamisin pil KB

Kombinasi ini dapat menyebabkan penyakit kuning kolestatik.Gejala penyakit kuning


ini meliputi menguningnya kulit dan mata.Dokter harus menghindari pemberian
antibiotika ini pada wanita yang menggunakan Pil KB.

Troleandomisin Karbamazepin ( Tegretol)

Efek karbamazepin dapat meningkat.Karbamezapin adalah antikonvulsan yang


digunakan untuk mengendalikan kejang seperti paa ayan.Akibatnya terjadi efek
samping merugikan karena terlalu banyak karbamazepin. Gejala yang dilaporkan
pusing,mual rasa nyeri, sakit perut, dan nanar.

Troleandomisin Esterogen ( Hormon Wanita)

Kombinasi ini dapat menyebabkan penyakit kuning kolestatik.Gejala penyakit kuning


meliputi menguningnya kulit dan mata.Estrogen diberikan pada wanita yang
kekurangan estrogen selam haid dan sesudah untuk mengobati amenore.histerektomi,
untuk mencegah rasa nyeri karna pembengkakan payudara sesudah melahirkan
karena ibu tidak menyusui bayinya, dan untuk mengobati amenore.Dokter supaya
tidak memberikan antibiotika ini kepada wanita yang sedang diobati dengan estrogen.

(Richard Harkness 1989 hal 201-223)

Interaksi Obat
Penisilin anti pseudomonas yaitu:karbeninisilin,tikarsilin mezlosilin,azlosilin dan
piperasilin yang umum di berikan dalam dosis besar,ternyata menginaktivasi
aminoglisida,khususnya gentamicin dan tobramisin.Karena itu jagan mencampur
aminoglikosid dan penisilin dosis besar dalam dalam larutan intravena.Di gunakan
terpisah interaksi tidak akan merupakan masalah pada pasien dengan fungsi ginjal
nofrmal,tetapi antagonisme ini terjadi in vivo pada pasien dengan gagal
ginjal.Amikasi dan netilmisin dilaporkan bersifat kurang peka daripada gentamisin
dan

tobramisin

terhadap

inaktivasi

oleh

penisilin

anti

pseodomonas

ini

(Tjay,T.H.Raharja,K.,2002,Obat-Obat penting Khasiat)


Belum ada bukti bahwa furosemid ada asam elektrinat menigkatkan ototoksisitas
aminoglikosid.sebelum ada kepastian bahwa tidak ada interkasi,penggunaan
gabungan kedua obat yang otoksit tersebut memerlukan pengamatan cermat terhadap
tanda dan gejala nefrotoksisitas dan otoksisitas.pada pemberian kombinasi obat
tersebut,keadaan dehidrasi dapat menigkatkan kadar obat dan kosisitasnya.
Blokade neuromuskular oleh pelumpuh otot (suksinilolin,tubokurarin)dapat di
perberat oleh aminoglikosid sehingga terjadi paralisis pemapasan.Bila blokade
tersebut terjadi maka dapat di atasi dengan penberian kalsium dan prostigmin.
Penigkatan nefrotoksisitas juga di perlukan terjadi bila aminoglisid di berikan
bersamaan metoksifuran,sefaloridin,amfoterisin B,siklosporin atau indometasin
intravena yang di berikan untuk menutup duktus arteriosus paten pada noenatus.

Absorpsi digoksin agaknya di pengaruhi oleh neomisin yang di berikan oral


sehingga kadar dogoksin perlu perli di monitor bila kedua obat ini di berika
bersamaan.(FATER Fakultas kedokteran Universitas Indonesia 2007)

GOLONGA PENISILIN
Gologan penisilin merupakan antibiotik bakterisidal yang termasuk derivat natural
semisintesis.semua jenis penisilin memberikan reaksi alergi silang.perbedaan
signifikan di antara jenis penisilin adalah resistensiya terhadap inaktivasi asam
lambung,penisilinase dan spektrum antimikrobaya.
Apisilin
Beberapa penisilin tersedia dalam kombinasi dengan agen menginaktivasi enzim laktamase(misalnya asam klavulanat,sulbaktam).Termasuk di antaranya kombinasi
ampisilin dengan sulbaktam.
Indikasi:

Pada saluran nafas :infeksi karena Haemopliylus influinzae


nonpenisilanase,staphylococcus nonpenilinase dan produksi

penililinase,sreptococcus termasuk streptococcus pneumoniae


Pada saluran (GI) :infeksi karena shigella,salmonela typosa dan lain,E coli
proteus mirabilis dan enterococcus

Interaksi Obat
Penisilin oral dengan Beta bloker ampisilin mengurangi bioavailabilitas
antenolol
Alopurinol dengan ampisilin meningkatkan efek samping ruam kulit

Amoksisilin
Amoksisilin

diindikasikan

untuk

pengobatan

infeksi

bakteri

yang

gtidak

memproduksi -laktamase sebagai berikut:

Pada teliga,hidung tenggorokan:infeksi karena sreptococcus sp(hanya dan

hemolitik),S.pneumoniae,staphylococcus sp atau Haemophilus influenzae.


Gonorrhea,infeksi karena N gonorrhoeae.

Interaksi Obat
Golongan penisilin pariental antikogulan.Golongan penisilin iv dosis besar
menigkatkan resiko pendarahan

GOLONGAN LINCOSAMIDES
Clindamicin
Clindamicin terikat secara kuat pada sub unit 5SO dari ribosom bakteri dan menekan
proses sintesis protein Clindamicin lebih banyak di gunakan daripada lincimicin
karena di absorbsi lebih baik dan lebih poten.
Interaksi Obat
Eritromycin dengan golongan Lincosamides Antagonisme terjadi in vitro
antara clindamycin dan eritromycin
Koalin Pectin dengan golongan Lincosamides absorpsingastro intestinal di
hambat untuk clindamycin ketika obat tersebut di gunakan dengan anti diare
koalin-pectin

GOLONGAN TETRACYCLINE
Tetracycline
Tetrasiklin merupakan bakteriostatik yang bekerja dengan memepengaruhi sintesis
protein pada tingkat ribosom Antibiotik ini berikatan secara reversibel dengan
ribosom subunit 30s dari bakteri,mencegah terjadinya ikatan aminoacyl trasfer RNA
dan menghabat sintesis protein,serta perkembangan sel.Golongan tetracyclin
mempunyai aktivitas luas tyerhadap bakteri garam positif dan negatif.
Interaksi Obat
Golongan

tetracyclin

dengan

antasida

(termasuk

garam

aluminium,kalsium,atau magnesium)garam besi ,garam zink.


Absorpsi dan kadar serum tertacyclin turun.
Pengatasan:tetracycline di berikan 1 jam sebelum atu 2 jam setelah antasida
Golongan tetracycline degan garam bismuth.kadar serum tetracycline turun
Penaganan:bisthmut di berikan 2 jam setelah tetracycline
Golongan tetracycline dengan cholestyramine,absorpsi tetracycline turun
sehingga kadar serumnya juga turun
Pengatasan:bila perlu di lakukan penyesuaian dosis tetracycline
Golongan tetracycline dengan pengalkil urin terjadi peningkatan ekresi dan
penurunan kadar serum tetracycline

Pegatasan:pemisahan waktu pemakaian 3-4 jam atau bila perlu di lakukan


peningkatan dosis tetracycline jika pH urin naik signifikan)
Golongan tetracycline dengan antikoagulan oral efek antikoagulan menigkat
karena berkurangnya vitamin k yang di produksi bakteri dalam usus akibat
pemakaian tetracycline.
Pengatasan:monitor parameter antikoagulan dan bila perlu dosis antikoagulan
di sesuaikan.
Golongan tetracycline dengankontrasepsi oral tetracycline mempengaruhi
resiklurasi enterohepatik kontrasepsi steroid,sehingga menurunkan efeknya
Golongan tetracycline dengan digixin dapat terjadi penigkatan kadar serum
dogoxin pada sejumlah kecil pasien(sekitar 10%)
Pengatasan:monitor kadar digoxin dan tanda-tanda toksisitasnya.
Golongan tetracycline dengan insulin kemungkinan terjadi hipogglikemik
oleh insulin lebih besar
Pengatasan:pada penderita diabetes monitor kadar glukosa secara lebih
intensif dan jika perlu dosis insulin di sesuaikan.
Golongan tetracycline isotretinoin dapat menimbulkan terjadinya psedotumor
cerebri
Pengatasan:jagan di gunakan bersamaan
Golongan tetracycline dengan methoxyflunare menigkatnya resiko tosisitas
ginjal
Pengatasan:jagan digunakan bersamaan

Golongan tetracyclinedengan golongan penisilin aktifitas bateriostatik


tetracycline dan aktifitas bakterisid penisilin dapat saling menggagu
Penatasan:Hidari kombinasi tersebut
Golongan tetracycline dengan heofilin kemungkinan terjadi efek samping
theofilin dapat menigkat.
Pengatasan:monitor kadar thefilin dan bila perlu dosis di sesuaikan.
Interaksi dengan Makanan:
Demecloycline,oxytetracycline,dan tetracycline dengan susu membentuk
khelat yang sulit di abssorpsi.

GOLONGAN MAKROLIDA
Eritromycin
Antbiotik dengan golongan makrolida terikat secara reversibel pada sisi P
ribosom subunit 50s dari bakteri dan dapat menghambat RNA dependen protein
synthesis dengan cara merangsang pemutusan peptidyl t-RNA dari ribosom antibiotik
ini dapat bersifat bakteriostatik maupun bakterisid tergatung dari faktor kosentrasi
obat.
Interaksi Obat
Eritromycin dengan antasida ,jika di berika bersama antasida ,konstanta
kecepatan eliminasi eritromycin dapat turun
Eritromycin dengan pimozide,kontraindikasi dapat menyebabkan kematian.
Eritromycin dengan rifampicin,efek antimikrobial dari antibiotik makrolid
turun ,efek samping dari gastro intestinal dapat menigkat
Eritromycindengan antikoagulan oral efek dari antikoagulan dapat naik

Eritromycin dengan benzo diazepin kadar benzodiazepin tersebut naik dan


memperpanjang efek depresan SSP
Eritromycin dengan bromocriptine kadar bromocriptine dalam serum
naik,menyebabkan naiknya efek farmakologi dan efek samping.
Eritromycin dengan buspinone,kadar buspinone dalam plasma
mengakibatkan efek farmakologi dan efek samping.
Eritromycin dengan carbamazepine kosentrasi

carbamazepine

naik
dapat

meningkat
Eritromycin dengan cisapride,dapat terjadi aritrima jantungyang serius
termasuk takikaris ventrikel,fibrilaris,ventrikel,torsades de pointes dan
perpanjangan interval QT.
Eritromycin dengan cylosporine menigkatkan kosentrasi cylosporine sehingga
menigkatkan resiko toksisitasnya (neoforotoksi,neorotoksis)
Eritromycin dengan disopyramide,kadar disopyramide

dalam

serum

naik.Dapat terjadi aritmia dan naiknya interval QTc.


Eritromycin dengan alkaloid ergot toksisitas ergot di tandai dengan vasopasme
perifar dan dysesthesia
Eritromycin dengan felodipe kadar felodipe dalam plasma naik sehingga
meningkatkan efek farmakologi dan efek samping
Eritromycin dengan fluroquinolon (gerepafloxacin,sparfloxacin).kosentrasi
menigkatkan resiko terjadinya aritrima jantung,termasuk torsades de poitnes.
Eritromycin dengan inhibitor HMG-CoA reduktase menigkatnya resiko
myopati atu rhadomyolisis
Eritromycin dengan lincosamid bersifat antagonis
Eritromycin dengan methyprednisolone klires methyprednisolone turun,Hal
ini dapat di ambil keuntungan untuk penurunan dosis.
Eritromycin dengan penisilin dapat terjadi antagonisme dan sinegerisme
Eritromycin dengan tecralimus naiknya kadar tectralimus dalamserum
menigkatkan resiko terjadinya efek samping(nefrotoksisitas)
Eritromycin dengan theopyline naiknya kadar theopyline dalam serum.kadar
eritromocin dalam serum dapat turun
Eritromycin dengan vinblastin naiknya resiko terjadinya toksisitas vinblastin
(kostipasi,myalgia<neutropenia)

Interaksi Dengan Makanan


Jika di berikan bersamaan dengan makanan ,efektifitas Eritromycin sterat dan
bentuk sediaan tertentu dari Eritromycin bisa dapat menurun. Berikan 2 jam
sebelum atu sesudah makan. Eritromycin estolat dan etilsuksinat.dan
Eritromycin bisa dalam bentuk tablet lepas lambat tidak di pengaruhi oleh
makanan.(Anderson .P.O.Knoben. J.E. Troutman.W.G.(Editor),2002)

GOLONGAN QUINOLONE
Ciprofloxacin
Menghambat keaktifan DNA-girase,sehingga sintesis DNA kuman tergaggu
Interaksi Obat
Dengan besi,antasida,mengurangi absorbsi Ciprofloxacin dapat penigkatan kadar
darah teofilin,menigkatkan kreatin darah jika jika di paki bersamaan siklosporin.jadi
perlu di kontrol tiap mingu.

ANTIBIOTIKA KOMBINASI
CO-RIMOXAZOLE (TMP-SMZ, TRIMETHOPRIM DAN
SULFAMETHOXAZOLE)

Sulfamethoxazole menghambat sisitem asam dehidrofolat dengan berkompetisi


dengan asam para- amino benzoate thirimethoprim mengeblok dua langkah penting
pada biosintesis asam nukleat dan protein pada bakteri.secara in vitro,resistensi
bakteri terjadi lebih lambat pada penggunaan kombinasi ini dari padapenggunaan
sendiri.
Interaksi Obat
TMP-SMZ

dengan

antiagulanProtrombin

time

walfarin

dapat

di

perpanjang ,monitor tes koagulasi dan lakukan penyesuaian dosis


TMP-SMZ dengan cyclosporine turunannya efek terapetik cyclosporine dan
naiknya resiko nefritoksisitas
TMP-SMZ dengan diuretik pada pasien lanjut usia dapat daopat menigkatkan
terjadinya trimbositripenia dengan purpura
TMP-SMZ dengan hydantoninklires hepatic fenitoin dapat turun dan t 1/2 nya
lebih panjang.
TMP-SMZ dengan methotrexate dapat mendesaknikatan protein plesma
sulfonamid sehingga menigkatkan kosentrasi sulfonamid dapat terjadi
penekanan susum tulang belakang.
TMP-SMZ dengan sulfonilurea dapat terjadi penigkatan respon hipoleglikemi
TMP-SMZ dengan zidovudine kadar zidovudine dalam serum naaik di
sebabakan

turunya

liresns

renal.(Baxter.Karen.2009.

Stockleys Drug

Interaction)

GOLONGAN CHOLORAMPHENICOL
Chloramphenicol
Chloramphenicol terikat pada ribosom sub-unit 50s dan bakteri dan menghambat
sintesis protein secara ini vitro chloramphenicol merupakan bakteriostatik utama yang
berefek pada bakteri garam negatif dan dan baktri garan positif

Interaksi Obat
Golongan barbitiurates dengan chloramphenicol penurun kadar serum
kloramfenikol mugkin terjadi,klires barbitural dapat juga turun akibatnya
terjadi toksisitas barbiturat.
Rifampin dengan chloramphenicol pemberian bersamaan dapat menurunkan
kadar serum chloramphenicol melaluin induksi enzim
Chloramphenicol dengan Antikoaglulan,aksi antikogluan di tingkatkan
Chloramphenicol dengan cyclophosphamide menurunkan /menunda aktivasi
cyclophoshamide penjurunan efek dapt terjadi
Chloramphenicol dengan hydantonis kadar hindatonis di naikkan,terjadi
toksisitas.kadar Chloramphenicol dapat di naikkan atu di turunkan
Chloramphenicol dengan Garam besi kadar besi dalam serum dapat menigkat
Chloramphenicol dengan penisilin terjadi efek sinergistik,namun antagonis
juga dapat terjadi
Chloramphenicol dengan golongan sulfonilurea terjadi efek klinis dari
hipoglikemi pada gangguan secara bersama
Chloramphenicol dengan vitamin B12 efek hematologi vitamin B12 diturunkan
karna adanya anemia pernisiosa akibat efek samping Chloramphenicol.(OOP
Labolatorium manajemen farmasi dan farmasi masyarakat fakultas farmasi
UGM 2007).

Antibacterials
Bagian ini berhadapan dengan interaksi di mana efek dari antibacterial diubah.
Dalam banyak kesempatan antibacterial saling berhubungan dengan pengaruh lainnya
obat, dan interaksi ini dihadapkan dengan di tempat lain di dalam penerbitan ini.
Sebagian dari macrolides dan quinolones adalah enzim kuat penghambat;
macrolides menggunakan efek pada cytochrome P450 isoenzyme CYP3A4,

sedangkan banyak quinolones menghalangi CYP1A2. Rifampicinn adalah suatu


enzim yang tidak spesifik kuat inducer dan oleh karena itu menurunkan tingkatan
dari banyak obat.
Banyak dari interaksi di bagian ini berhubungan dengan interaksi penyerapan,
seperti kemampuan dari tetracyclines dan quinolones ke chelate dengan divalent
kation. Lebih informasi pada mekanisme interaksi ini dapat ditemukan di dalam
penyerapan Interaksi obat, ( p.3).
Banyak monograf berhubungan dengan penggunaan berbagai antibacterials.
Salah satu dari berbagai kesulitan agung dengan interaksi ini menjadi sering korelasi
lemah miskin antara vitro dan vivo studi, sedemikian sehingga itu sukar untuk
mendapatkan suatu secara menyeluruh indikasi yang dapat dipercaya bagaimana obat
antibacterial akan bertindak bersama-sama.
Dua antibacterials benar-benar adalah lebih sedikit efektif dibanding satu
terpasang sendiri, sebab, di dalam teori, efek suatu obat bactericidal, yang mana
memerlukan dengan aktip membagi sel untuk efektif, adalah dikurangi oleh
obat

bacteriostatic.(Lacy

C,F.,Armstrong

L.L.2001-2002,Drug

Information

Handbook)
Aminoglycosides + Amphotericin B
Seorang pelajar mengusulkan untuk anak-anak amphotericin itu B berkurang
pemeriksaan amikacin dan gentamicin. penggunaan yang berbarengan
aminoglycosides dan amphotericin B dapat mengakibatkan nephrotoxicas.
Bukti klinis, mekanisme, arti penting dan manajemen Suatu studi menemukan
amikacin itu atau gentamicin pemeriksaan adalah lemah di dalam 12-17 anak-anak

memberi amphotericin B. serum Creatinine meningkat dengan 50% atau lebih di 3


anak-anak, tetapi tidak ada peningkatan penting di dalam creatinine mengukur di 7
orang yang lain.
Sebagai hasilnya, aminoglycoside dosis adalah yang dikurangi atau interval
dosis diperpanjang di 7 children.1 fungsi yang berkenaan dengan ginjal 4 pasien yang
menerima dosis moderat gentamicin yang memburuk ketika mereka diberi
amphotericin B.
Kedua-Duanya obat dikenal untuk;menjadi nephrotoxic dan diusulkan, atas
dasar dilihat, bahwa penggunaan yang dikombinasikan mungkin punya mempunyai
aditip effects.2 nephrotoxic adalah suatu retrospektif lebih lanjut analisa menemukan
yang digunakan amikacin cenderung meningkat amphotericin Nephrotoxicity.
Suatu

studi

menaksir

faktor

resiko

untuk

nephrotoxicas

dengan

aminoglycosides
( tobramycin dan gentamicin) yang didaftar 1489 pasien, 157 dari siapa nephrotoxicas
klinis yang dikembangkan. Tentang pasien ini 118 tidak seketika penyebab bisa
diidentifikasi ( seperti kegagalan berkenaan dengan ginjal akut) dan evaluasi lebih
lanjut
dari yang lain faktor resiko menemukan bahwa penggunaan amphotericin yang
berbarengan

dengan

mantap

yang

ditingkatkan

resiko

nephrotoxicity.4

Nephrotoxicas berbagai kombinasi zat pembunuh kuman ditaksir di 171 pasien


dengan kanker ( 139 diberi suatu kombinasi aminoglycoside
dengan penisilin atau cephalosporin; 32 amphotericin diberi B atau vancomycin
dengan lain antibacterials). nephrotoxicas Yang paling tinggi ( perubahan yang
didasarkan pada (urea dan asam aki) ditemukan di dalam pasien yang menerima
amphotericin B dengan suatu aminoglycoside dan suatu cephalosporin.5

Dua studi lain tidak temukan itu aminoglycosides meningkat resiko


amphotericin toxicas B-Associated ( yang digambarkan sebagai suatu 100% atau
peningkatan lebih besar di dalam serum creatinine,6,7 walaupun salah satu dari
studies7 adalah frekwensi berbarengan aminoglycoside penggunaan mungkin telah
terlalu rendah untuk mengidentifikasi manapun bukti

tentang meningkat resiko

nephrotoxic.
Suatu laporan kasus menguraikan tetany hypomagnesemic, yang mana
mengembangkan di dalama pasien yang telah menerima gentamicin untuk 9 hari,
mengikuti dengan seketika oleh
suatu 8-day sepanjang amphotericin B. magnesium kedalam pembuluh darah
Penggantian resolusi yang segera yang diakibatkan menyangkut t itu.
Dan hypomagnesemia telah terjadi dalam kaitan dengan aditip [yang]
magnesium-lowering efek gentamicin dan amphotericin B.8

Aminoglycosides

biasanya dianggap sebagai nephrotoxic, dan oleh karena itu umumnya disepakati
direkomendasikan yang lain obat/racun nephrotoxic ( seperti amphotericin B) harus
dihindarkan. Bagaimanapun, penggunaan berbarengan mungkin.tingkatan obat dan
Fungsi berkenaan dengan ginjal harus secara rutin dimonitor selama
penggunaan dari suatu aminoglycoside, dan mungkin saja bijaksana untuk
meningkatkan frekwensi seperti monitoring di hadapan amphotericin B.
Lipid perumusan amphotericin B adalah lebih sedikit nephrotoxic dibanding
yang konvensional formulation.9 Satu catatan pabrikan ada dengan mantap lebih
sedikit nephrotoxicas di dalam pasien yang menerima suatu aminoglycoside dengan
liposomal amphotericin B ( Ambisome) yang dibandingkan dengan aminoglycosides
dan konvensional(Anniom.2009. information Obat Nasional Indonesia 2000)

Amphotericin B.10
1. Goren MP, Viar MJ, Shenep JL, Wright RK, Tukang roti DK, Kalwinsky DK.
Monitoring serum
aminoglycoside konsentrasi di (dalam) anak-anak dengan amphotericin B
nephrotoxicas. Pediatr Infeksi/Menyebar
Dis J ( 1988) 7, 698703.
2. Churchill DN, Secara lihat J. Nephrotoxicas dihubungkan dengan gentamicinamphotericin dikombinasikan B
therapy. Nephron ( 1977) 19, 176181.
3. Harbath S, Pestotnik SL, Lloyd JF, Burke JP, Samore MH. Epidemiologi
nephrotoxicas
yang dihubungkan dengan amphotericin konvensional B therapy. J Med ( 2001)
111, 52834.
4. Bertino J, Membukukan LA, Franck NILAI, Jenkins PL, Franck KR, Nafziger
SUATU. Timbulnya dan
faktor resiko penting untuk nephrotoxicas [yang] aminoglycoside-associated di
pasien yang dosis penggunaan monitoring pharmacokinetic yang dibedakan dari
yang lain. J Infeksi/Menyebar Dis ( 1993) 167, 1739.
5. Kr..Mry V, Fuchsberger P, Go..r M, alt T, Bodnrov J, Sobota R, Koza I,
vec J. Nephrotoxicas
tentang aminoglycosides, polypeptides dan cephalosporins di (dalam) pasien
kanker. Chemotherapi
( 1991) 37, 28791.
6. Nelayan BU, Talbot GH, Maislin G, Mckeon BP, Tynan KP, Strom BL. Ambil[lah
resiko faktor untuk amphotericin
Nephrotoxicas B-associated. J Med ( 1989) 87, 54752.
7. Zager DEWA RA, OQuigley J, Zager BK, Alpers CE, Shulman HM, Gamelin
LM, Stewart P, Thomas

ED. kegagalan Berkenaan dengan ginjal akut yang mengikuti pencangkokan


sumsum tulang: suatu studi [yang] retrospektif
272 pasien. J Ginjal Dis ( 1989) 13, 21016.
8. Davies SV, Murray JA. Amphotericin B, aminoglycosides dan hypomagnesaemic
[ maka] tetany.
BMJ ( 1986) 292, 13956.
9. Dupont B. Ikhtisar [menyangkut] lipid perumusan amphotericin B. J Antimicrob
Chemother ( 2002) 49, ( Suppl S1) 316.
Aminoglycosides + Cephalosporins
efek gentamicin yang nephrotoxic dan tobramycin dapat cefalotin yang meningkat
dengan. Nephrotoxicas boleh juga terjadi ketika lainnya aminoglycosides diberi
dengan cephalosporins.
Bukti klinis
( a) Cefaloridine
kegagalan Berkenaan dengan ginjal akut telah dilaporkan di suatu pasien
memberi gentamicin dan cefaloridine.
1 Studi melaporkan suatu peningkatan di timbulnya nephrotoxicas kapan
cefaloridine diberi dengan gentamicin ( atau tak dikenal lain aminoglycosides),
walaupun faktor lain seperti dosis berlebihan atau pre-existing perusakan berkenaan
dengan ginjal adalah juga dihubungkan dengan peningkatan di dalam cephalosporin
nephrotoxicas di (dalam) kebanyakan cases.2
( b) Cefalotin

Suatu randomised, double-blind study3 di (dalam) pasien dengan sepsis


menemukan berikut
timbulnya nephrotoxicas terbatas;
gentamicin dengan cefalotin 30.4% ( 7 23 pasien),
tobramycin dengan cefalotin 20.8% ( 5 24),
gentamicin dengan methicillin 10% ( 2 20),
tobramycin dengan methicillin 4.3% ( 1 23).
Suatu sangat sejumlah cukup besar laporan kasus dan studi
mengkonfirmasikan suatu peningkatan di timbulnya nephrotoxicas ketika
gentamicin2,4-14 atau
tobramycin15,16 digunakan di cefalotin. Bagaimanapun, beberapa studi lain
tidaksudah menemukan peningkatan di (dalam) nephrotoxicas dengan
combination.17-20
( c) lain Cephalosporins
Nephrotoxicas berbagai kombinasi antibacterials ditaksir
di (dalam) 171 pasien dengan kanker. Dalam itu menerima suatu aminoglycoside
dengan generasi ketiga cephalosporin, kombinasi [yang] yang paling nephrotoxic
adalah yang ditemukan untuk;menjadi gentamicin dengan cefotaxime ( walaupun
studi yang lain tidak temukan kombinasi ini untuk nephrotoxic21) dan amikacin
dengan ceftriaxone, di mana 5 20 dan 5 13 pasien, [yang] berturut-turut, telah
meningkat serum
creatinine. Kombinasi berikut

ditemukan untuk;menjadi safer: amikacin dengan

cefoxitin atau ceftazidime; gentamicin dengan cefoxitin; dan netilmicin


dengan cefotaxime.22 yang lain efek Kurang baik lain telah pula dilaporkan.
Hypokalaemia juga mempunyai diuraikan di pasien [yang] mengira
cytotoxic leukaemia ketika mereka diberi gentamicin dan cefalexin,

obat/racun

24 dan suatu studi di (dalam) pokok sehat yang ditemukan yang ceftazidime boleh
meningkat/kan tingkatan amikacin. 25Di (dalam) kontras, beberapa studi tidak sudah
melaporkan interaksi kurang baik antara;
amikacin dan cefepime26
gentamicin dan cefuroxime,27 atau cefazolin,20
tobramycin dan cefuroxime,28 cefotaxime,29 ceftazidime30 atau cefazolin.20
(Stockleys Drug Interactions Ninth edition 2010)

Daftar Pustaka

Harkness.Richard. 1989. Interaksi Obat, Institut Teknologi Bandung. Bandung


Mardjiono.Mahar. 1971. Farmakologi dan Terapi edisi 5 .Departemen
farmakologi dan terapi fakultas kedokteran. Universitas Indonesia. Jakarta
Wahyuni.Anna Dkk. 2006. Obat-obat penting untuk pelayanan
kefarmasian.Fakultas Farmasi Universitas Gadjamada.Jogjakarta.

Baxter.Karen.2010, Stockleys Drug Interactions edition eight .Pharmaceutical


Press. Everbest Printing Co.Ltd. London
Baxter.Karen.2009. Stockleys Drug Interaction. Pocket companion. Everbest
Printing Co.Ltd.London
Anderson .P.O.Knoben. J.E. Troutman.W.G.(Editor),2002,hanbook 0f clinikal
drug data,10 th Ed,Mc Graw- Hill,New York.
Tjay,T.H.Raharja,K.,2002,Obat-Obat penting Khasiat,Penggunaan dan Efek-Efek
Sampingnya,edisi 5,PT Elexmedia Kopuntindo,Jakarta.
Lacy C,F.,Armstrong L.L.2001-2002,Drug Information Handbook,Lexi- Com
Inc,Hundson,Ohin
Anniom.2009. information Obat Nasional Indonesia 2000. Dirjen POM.
Departemen Kesehatan. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai