Anda di halaman 1dari 3

NAMA : BALQIS BHASKARA PUTRI

NIM

: 41713010063

PRODI : DESAIN INTERIOR

TUGAS BAHASA INDONESIA


Soal :
1.
A.
KOLOM A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

KOLOM B

B.
1) Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda
dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut
bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain,
termasuk variasi bahasa baku itu sendiri.
2) Ragam formal adalah penggunaan bahasa dalam situasi resmi dan memiliki
sifat kemantapan berupa kaidah dan aturan tetap. Ragam formal menggunakan
kosakata baku dan kalimatnya terstruktur lengkap. Sedangkan ragam nonformal
adalah menggunakan kalimat yang tidak lengkap gramatikalnya dan kosakata yang
dipilih cenderung tidak baku dan pilihan katanya lebih luwes atau bebas. Kata-kata
daerah atau gaul dapat digunakan sepanjang masing-masing penuturnya
memahami dan tak terganggu dengan penggunaan kata tersebut.
3) Ragam lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap dengan fonemena sebagai
unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan
lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah
suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
Sedangkan ragam tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan

tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan
dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata.
Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan
unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan
kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam
mengungkapkan ide.
4) Berbahasa Indonesia yang baik adalah menggunakan bahasa Indonesia yang
sesuai konteks (pembicaraan atau penulisan). Berbahasa Indonesia yang benar
adalah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah (tata bahasa)
bahasa Indonesia.
5) Ragam ilmiah adalah pemakaian bahasa yang mewadahi dan mencerminkan
sifat keilmuan dari karya ilmiah. Sebagai wadah, ragam ilmiah harus menjadi
ungkapan yang tepat bagi kerumitan (sofistifikasi) pemikiran dalam karya ilmiah.
Dari pemakaian ragam itu juga bukan saja tercermin sikap ilmiah, melainkan juga
kehati-hatian, kecendekiaan, kecermatan, kebijaksanaan, dan kecerdasan dari
penulisnya. Sedangkan ragam sastra adalah banyak menggunakan kalimat tidak
efektif. Penggambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata bermakna
konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa sastra. Bersifat imajinatif, disampaikan
secara khas, dan mengandung pesan yang bersifat relatif.
2.
Karena dalam ragam sosial kita dapat berkomunikasi antar sesama dan
memperkuat hubungan antar warga, antar suku, dan sebagainya. Serta dapat
menemukan identitas diri. Sehingga dapat memperkokoh kesatuan sebagai bangsa
Indonesia.
3.
Kata kajian merupakan kata ilmiah yang biasa digunakan dalam kalangan pelajar,
pertemuan resmi, perkuliahan, dan diskusi resmi.
Kata populer merupakan kata yang sering dipakai atau digunakan dalam kegiatan
komunikasi sehari-hari baik komunikasi antar teman sebaya atau keluarga,
komunikasi antar lapisan dari lapisan bawah sampai lapisan atas.
Kesimpulannya adalah kata kajian dapat diartikan kata ilmiah yang biasa digunakan
dalam forum resmi atau para pelajar sedangkan kata populer merupakatan kata
yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari.
4.
A. Idiolek adalah ragam bahasa yang unik pada seorang individu. Hal ini
diwujudkan dengan pola pilihan kosakata atau idiom (leksikon individu), tata
bahasa, atau pelafalan yang unik pada setiap orang. Ragam bahasa ini berkenaan

dengan warna suara, pilihan kata, susunan kalimat, dan sebagainya yang bersifat
perseorangan. Warna Bahasa merupakan yang paling dominan dalam konsep
idiolek, karena setiap orang memiliki warna bahasa yang berbeda, oleh karena itu
kita bisa mengenali suaranya tanpa harus melihat orang yang berbicara.
B. Dialek adalah ragam bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif
yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau daerah tertentu. Di Indonesia kita
mungkin sangat mudah membedakan berbagai dialek, misalnya dialek jawa dan
dialek Medan.
C. Sosiolek adalah ragam bahasa yang terkait dengan suatu kelompok sosial
tertentu. Sosiolek antara lain terjadi pada berbagai kelompok masyarakat menurut
kelas sosial, usia, serta pekerjaan. Di dalam masyarakat yang masih mengenal
tingkat kebangsawanan, dapat pula kita lihat ragam bahasa yang berkenaan
dengan kebangsawanan tersebut, misalnya dalam bahasa jawa ragam bahasa
tingkat kebangsawanan ini disebut undak usuk.
D. Kronolek adalah ragam bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial atau
masyarakat pada masa tertentu. Misalnya, ragam bahasa yang digunakan pada
tahun 90-an dengan masa kini berbeda, sekarang banyak muncul ragam bahasa
baru yang dikenal.

Anda mungkin juga menyukai