Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TETAP PILOT PLANT

PERPINDAHAN PANAS TANGKI BERPENGADUK


(STIRRED TANK REACTOR)

Oleh:
Kelompok 3
Kelas 6 KD
Nama:
Dara Cita Mammoria (061330401010)
Maria Ulfa Srisundari (061330401014)
Maryama Nancy H

(061330401015)

Mega Silvia

(061330401016)

M. Dody Afrilyana

(061330401018)

Rifqi Munip

(061330401022)

Tri Utami Putri

(061330401026)

Instruktur: Ibnu Hajar, S.T,M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2016

PERPINDAHAN PANAS TANGKI BERPENGADUK


(STIRRED TANK REACTOR)

1. Tujuan Khusus
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan dapat:
Menghitung koefisien keseluruhan perpindahan panas untuk STR
Menghitung koefisien film perpindahan panas untuk STR
Memahami proses perpindahan panas didalam tangki berjaket berpengaduk
yang tergolong dalam kelompok proses unsteady state
2. Alat yang Digunakan

Stirred tank reactor

: 1 unit

Termokopel

: 1 buah

Termometer

: 2 buah

Ember

: 4 buah

Gelas Piala (Plastik)

: 1 buah

3. Bahan Yang Digunakan

Air 100 liter

4. Dasar Teori
Perpindahan panas dalam tangki berpengaduk berjaket sangat berbeda
dengan proses perpindahan yang biasa anda jumpai. Hal ini disebabkan karena
proses yang terjadi adalah proses tak tetap (unsteady state). Jadi koefisien
perpindahan panas (U) tidak dapat digunakan dalam persamaan Fourier. Q =
U.A.t. Persamaan Fourier hanya dapat digunakan bila tangki beroperasi kontinu
(steady state).
Persamaan yang harus digunakan adalah persamaan untuk tangki berjaket
berpengaduk dengan pemanas dengan pemanas non-isothermal (air).
dQ
dt
Mc
Wc T1 T2 UAdt
dt
d

Mc

Ln

dt
Wc T1 T2
d

.....................................................................................1

T1 t 1 Wc K 1 1

T2 t 2 Mc K 2

K1 e

rA

...........................................................................2

Wc

......................................................................................................3
Dari persamaan 1 kita dapatkan harga W (laju alir fluida panas) yang

kemudian disubstitusikan ke persamaan 2 untuk mendapatkan harga K1 dan


persamaan 3 kita dapatkan harga U. Untuk perhitungan koefisien film dinding kita
mempergunakan hubungan sebagai berikut :

L2 N
h 1 D1

a
K

0,14

Dimana :
h

: Koefisien film dinding dalam

Di

: Diameter dalam tangki

: Diameter pengaduk

: Putaran pengaduk per unit waktu

: Viskositas cairan

: Density/kerapatan rata-rata cairan

: Viskositas permukaan

: Konduktivitas thermal

Hukum Fourier
Hubungan dasar yang menguasai aliran kalor melalui konduksi ialah
berupa kesebandingan yang ada antara laju alir kalor melintas permukaan
isotermal dan gradien suhu yang terdapat pada permukaan itu. Hubungan umum
ini berlaku pada setiap lokasi di dalam suatu benda, pada setiap waktu disebut
Hukum Fourier yang ditulis sebagai :

dq
T
k
dA
n

Dimana :
A

: Luas permukaan isotermal

: Jarak, diukur normal (tegak lurus) terhadap permukaan itu

: Laju alir kalor melintasi permukaan itu pada arah normal terhadap

permukaan.
T

: Suhu

: Konstanta proporsionalitas (tetapan kesebandingan)


Pada keadaan steady, T hanya merupakan fungsi posisi semata-mata, dan

laju aliran kalor pada setiap titik pada dinding itu konstan. Sehingga
persamaannya dapat ditulis :
q
dT
k
A
dn

Konduktivitas Termal
Hukum Fourier menyatakan bahwa k tidak tergantung pada gradien suhu
tetapi tidak selalu demikian halnya terhadap suhu itu sendiri. Di lain pihak, k
merupakan fungsi suhu. Walaupun bukan fungsi kuat. Untuk jangkauan yang tidak
konstan, k dapat dianggap konstan. Tetapi untuk jangkauan suhu yang lebih besar,
konduktivitas termal dapat didekati dengan persamaan dalam bentuk :
K = a + bT
Dimana : a dan b = konstanta empirik
Konduksi Keadaan Steady
Konduksi dalam keadaan steady dapat ditulis :
q
dT
k
A
dx

dT

atau

q
dx
kA

Oleh karena hanyalah x dan T yang merupakan variabel dalam persamaan,


integral langsung akan menghasilkan :

T T2
q
T
k 1
k
A
X 2 X1
B

Dimana :
X2 dan X1

= B = tebal lempengan

T1 T2

= t = penurunan suhu (beda suhu) melintang lempeng


Nilai k dapat dihitung dengan mencari rata-rata aritmetik dan k pada kedua

suhu permukaan, T1 dan T2 atau dengan menghitung rata-rata aritmetik suhu dan
menggunakan nilai k pada suhu itu.
Sehingga dapat dituliskan dalam bentuk :
q

T
R

KONDUKSI KALOR KEADAAN TAK STEADY


Persamaan konduksi satu dimensi
T TT

dx
x xx

Jika kalor keluar lempeng pada

x dx

kA(

tentulah :

T TT

dx)dt
x xx

Kelebihan masukan kalor terhadap kalor yang keluar, yang merupakan


penumpukan pada lapisan dx adalah :
kA

T
T TT
2T
dt kA(
dx)dt kA 2 dxdt
x
x xx
x

Stirred Tank Reactor (STR)

Stired Tank (tangki berpengaduk) dalam industri kimia digunakan untuk


reaksi-reaksi batch tumpak dalam skala kecil. Alat ini terdiri dari tangki silindris
yang dilengkapi dengan agitator pengaduk. Tangki ini digunakan untuk
pemanasan atau pendinginan, dipakai jaket sehingga air panas atau air dingin
dapat dialirkan (dipindahkan).
Pengadukan dipakai dalam berbagai aplikasi, misalnya dispersi suatu zat
terlarut dalam suatu pelarut, penyatuan dua cairan yang dapat dicampur, produksi
slurry dari padatan halus didalam suatu cairan, pengadukan suatu cairan homogen
untuk meningkatkan heat transfer ke cairan.
Peralatan pengaduk mempunyai berbagai macam variasi menurut
aplikasinya.
1. Axial flow impeler, untuk cairan viskositas sedang yang memerlukan gerakan
cepat.
2. Flat blade turbine, yang menghjasilkan aliran turbulen pada arah radial, tetapi
memerlukan power yang lebih besar.
3. Turbin untuk pengadukan yang merata sekali.
4. Anchor impeller, untuk tingkat turbulensi rendah dan efektif digunakan untuk
tangki yang dipanaskan atau didinginkan dengan jaket.
5. Helical impeller, untuk pengadukan padat cair atau untuk mengaduk pasta,
lumpur, atau adonan.

Gambar 1. Batch Stirred Reactor


Proses perpindahan panas dalam tangki berpengaduk dapat digolongkan
sebagai proses non isothermal, unsteady state karena aliran panas dan suhu
berubah terhadap waktu. Penurunan dan penggunaan persamaan neraca energi

dan persamaan yang menghubungkan bilangan tak berdimensi mengikuti asumsiasumsi berikut :
1. U bernilai bernilai konstan untuk proses dan pada seluruh permukaan
perpindahan panas, sehingga U proses adalah constan.
2. Laju alir fluida panas adalah konstan.
3. Panas spesifik fluida panas dan fluida dingin konstan selama proses.
4. Suhu fluida pemanas yang masuk dalam jacket konstan
5. Pengadukan menghasilkan suhu cairan yang merata.
6. Tidak terjadi perubahan fasa parsial.
7. Panas yang hilang dapat diabaikan
5. Langkah Kerja
Persiapan:
a. Memastikan telah mempelajari gambar dan menguasainya
b. Membuka katup/ kran udara tekan
c. Menghidupkan saklar utama (main switch)
d. Menghidupkan peralatan proses control PCT 10 untuk ukuran T2
e. Membuka keran utama air yang menuju ke kondensor kecil (dari tangki
utama penyimpanan air)
f. Menghidupkan pompa sirkulasi air dalam jaket (tombol hijau). Menunggu
g.
h.

i.
j.

sampai tekanan stabil.


Membuka katup kran utama uap 9menggunakan sarung tangan khusus)
Pada panel kontrol TIC 7 (suhu masuk air pemanas = T1)
Tekan SP (Set Point) tombol hijau
Masukkan 70
Tekan lagi sampai PV (Processing valve) menyala merah
Pada panel kontrol TIC 6
Tekan sampai PV (Processing valve) menyala merah
Mematikan semua tombol kuning dan hijau
Untuk mempercepat proses pemanasan awal, dapat mengatur TIC 7 secara
manual (pembukaan katup V5)
Tekan tombol kuning (manual) sampai menyala
Tekan sampai harga naik mencapai 90 % atau maksimal
Bila air didalam jaket mencapai 50 5, tekan sampai menunjukkan

60%
Matikan tombol kuning
k. Menunggu sampai keadaan yaitu suhu air pemanas dalam 70C 2C
l. Menyiapkan air bersih sebanyak 100 kg/liter
m. Menentukan kecepatan putaran pengaduk dan menghitung RPM-nya

n. Mematikan pengaduk
Pengamatan:
o. Bila suhu air telah stabil, memastikan pengaduk dalam keadaan tidak
berputar. Memasukkan semua air bersih tadi dengan menggunakan pompa
listrik
p. Menghidupkan stopwatch bersamaan dengan pengaduk segera setelah air
dimasukkan semua (100 L)
q. Mencatat data-data t, T1, T2 setiap interval waktu 2 menit
r. Menghentikan pengambilan data bila suhu T1= T2 atau bila isi reaktor sudah
mencapai set pointnya
s. Mengukur ketinggian air dari dasar tangki
t. Mangatur kecepatan pengaduk (RPM) untuk percobaan berikutnya,
kemudian matikan
u. Mengosongkan isi rekator/ tangki.
Mengulangi langkah kerja ini mulai dari langkah kerja 15 dengan mengubah
RPM pengaduk.

Contoh Perhitungan:
1. Data Pengamatan
Waktu

Reaktor (oC)

Jacket (oC)

(menit)
0
2
4
6
8
10
12
14
16

t1
43
48
50
52
56
58
60
62
63

t2
48
50
52
53
58
60
62
63
63

T1
63
65
66
67
69
70
70
71
72

T2
58
60
62
64
66
67
68
69
70

Diketahui :
L = 0,105 m
D = 1,14 m
1
1
A= d 2= x 3,14 x ( 1,14 )2=1,02 m2
4
4
W = 100

liter
kg
100
menit
menit

N = 800

rad
min

2. Perhitungan

Penentuan harga K dan koefisien perpindahan panas (U)


Diketahui :
W

100

liter
kg
5 gr
=100
=1.10
menit
menit
menit

=2menit

= 1,02 m2
kg
air =1 3
m
air

= 0,01 Cp

Penyelesaian :

(kal/goC)
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0

Untuk t = 2 menit
Mc = W . C (T1 T2)
=
ln

ln

1.105

gr
kal
kal
.1
. ( 6560 ) =5 .105
menit g
menit

[ ]

T 1t 1 WC k 1 1
=
.
.
T 1t 2 MC
k1

6548
=
6550

gr
kal
.1
menit gr k 11
.
.2 menit
k1
5 kal
5.10
menit

1.105

[ ]

0,122=0,4.

[ ]
k 11
k1

0,122 k1 = 0,4 k1 0,4


k1 = 1,438
k 1=eu A / w .c
5

u .1,02/ 10 .1
1,438 = e

Ln 1,438 = 0,0000102 . U
U = 35613,06

Penentuan harga K dan koefisien perpindahan panas (U)


Untuk t = 2 menit
1
3

1
3

0,14

[ ][ ][ ]

h1 D1
l2 N
=a
k1

Dimana :

Q
K

=1
w
Q = U. A. dt
= 35613,06 x 1,02 x 2

= 72650,642

rad kg
( 0,105 m ) .80
.1
h1 .1,14
min m3
=
1,438
0,01 Cp

0,792 hi =

4,444

1
3

)(
.

72650,642.0,01 Cp 13 0,14
( 1)
1,438

rad . kg
m2 . Cp
.7,831
.1
min . m. cp
min

hi = 42,86479

rad . kg
min2

dengan cara yang sama maka perhitunhan pada tiap menit ke- dapat
dianalogikan dalam tabel beikut ini.
Waktu
2

K1
1,438

U
35613,0

hi
42,86

1,143

6
13109,5

27,41

6
8
10

1,119
1,043
1,111

9
11075,77
4144,79
10354,7

25,55
17,57
24,87

12
14
16

1,122
1,098
0

9
11358,03
4731,29
0

25,82
18,44
0

Gambar Alat

Stirred Tank Reactor

6. Analisa Percobaan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa terjadi perpindahan
panas melalui alat stired tank reator (STR). Perpindahan panas pada STR ini dapat
terjadi secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Pada alat STR ini dilengkapi jacket
yang berfungsi sebagai media pemanas yang dihasilkan dari steam yang kemudian
secara konduksi mentransfer panas ke dalam reaktor yang berisi umpan.
Selain dilengkapi dengan jacket, alat STR ini juga dilengkapi dengan agitator
(pengaduk). Pengaduk ini berfungsi sebagai dispers suatu zat terlarut dalam suatu
pelarut dan pengadukan suatu cairan homogen untuk meningkatkan heat transfer
ke cairan.
Secara diagram alir pada STR ini, air dari sumber air masuk kea alat STR
sebelumnya terbagi menjadi dua aliran yaitu sebagai pendingin pada condenser
tipe shower dan aliran utama yang menuju jacket dikontakkan dengan steam pada
suatu temuan atau penghubung yang terbentuk y. selanjutnya air panas yang telah
terkontak dengan steam tadi akan menuju jacket kembali dan terjadi sirkulasi
secara terus-menerus hingga didapatkan set point yang diinginkan. Kemudian
dicatat temperatur masuk dan keluar reactor serta temperatur masuk dan keluar
jacket sebagai data yang digunakan untuk perhitungan koefisien film dinding
dalam. Dari perhitungan yang didapatkan untuk waktu t = 2 menit, nilai h i nya
yaitu 42,86 sedangkan untuk waktu 16 menit nilai hi = 0 karena temperatur in dan
out reaktor adalah sama yaitu 63oC.
10. Kesimpulan
Pada percobaan stirred tank reactor yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa :

Perpindahan panas terjadi yaitu secara konveksi dan


konduksi.

Proses perpidahan panas STR terjadi secara unsteady


state (tidak mantap) dan non isothermal

Nilai hi untuk t = 2 menit yaitu 42,86 sedangkan untuk


t = 16 (akhir) yaitu 0

Anda mungkin juga menyukai