TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJUAN TEORI
1. Bayi Baru Lahir
a. Defenisi Bayi Baru Lahir
1. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia
kehamilan 37 minggu sampai dengan 42 minggu dengan berat
badan 2.500 4000 gram, nilai apgar > 7 dan tanpa cacat
bawaan ( Yulianti, 2010 .Hal 198 ). Bayi baru lahir adalah bayi
yang lahir pada usia kehamilan 37 42 minggu dan berat
badannya 2.500 4000 garam (Dewi, 2010. Hal : 113 ).
2. Menurut ( Kosim, 2011. Hal. 95), bayi baru lahir normal adalah
berat lahir antara 2.500 gram sampai 4000 gram, cukup bulan,
lahir langsung menamgis dan tidak ada kelainan conginetal
( cacat bawaan ) yang berat.
3. Menurut (Varney, 2011. Hal 89), bayi baru lahir adalah bayi yang
baru lahir, berusia 0 28 hari.
4. Menurut (Arief & Kristiyanasari 2013. Hal 97), bayi baru lahir
adalah bayi lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu
dan berat badan lahir 2.500 gram sampai dengan 4.000 gram.
10
11
khusus
jaga
bayi
agar
tetap
hangat
dengan
dalam
tahap
tidur
yang
nyenyak. Denyut
jantung
menurun selama periode ini hingga kurang dari 140 kali / menit
dan kecepatan pernafasan lambat dan tenang. Bayi mungkin
mengeluarkan mekonium dan urine. Periode ini berakhir ketika
lendir pernapasan telah berkurang.
3. Periode III merupakan periode reaktivitas kedua atau periode
stabilisasi yang berlangsung 2 sampai 6 jam setelah lahir. Tanda
tanda vital stabil, kulit berwarna kemerahan dang hangat.
d. Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir
12
Penatalaksanaan yang
bayi
baru
lahir
sepotong
kain
dan
diletakkan
dibawah
bahu
13
d. Daerah
kepala
dibungkus
dengan
memakai
topi
yang
14
kuman yang
mengeluarkan
toksin
(racun) dan
15
b. Caput Succedeneum
Caput succedeneum adalah edema dikulit kepala pada
bagian presentasi kepala ( Prawirohardjo, 2013. Hal 546 ).
c. Cefal Hematoma
Cefal hematoma adalah perdarahan subperiosteal akibat
kerusakan jaringan perosteneum karena tarikan atau tekanan
jalan lahir dan tidak pernah melampaui batas sutura garis
tengah ( Prawirohardjo, 2013. Hal 254 ).
2. Pengertian Caput Succadeneum
a.
Caput
succadeneum
16
getah bening.
tindakan
dan
tidak
ada
gejala
sisa
yang
dikepala
17
bantalan
pelindung
untuk
kepala
bayi. Ekstraksi
Odema
(http://google.com.globaleducation.com.2014
tekanan
dari
jalan
lahir
kepada
18
dengan
tersebut
posisi bagian
yang
bersangkutan. Pada
bagian
Caput Succedeneum
Chepalheamtoma
2.
3.
setelah lahir
Teraba fluktuasi
Batas tidak melampaui sutura
4.
teraba moulase
Bisa hilang dalam beberapa
5.
atau bulanan)
Berisi darah
19
sirkulasi
perifer
dan
limfe
yang
disertai
dengan
20
Persalinan lama
Dapat menyebabkan caput succadeneum karena terjadi tekanan
pada jalan lahir yang terlalu lama, menyebabkan pembuluh darah
vena tertutup, tekanan dalam capilair venus meninggi hingga cairan
masuk kedalam cairan longgar dibawah lingkaran tekanan dan pada
tempat yang terendah.
b.
21
9. Presentasi bokong
10. Presentasi muka
11. Kelainan bayi letak lintang
4. Patofisiologi
a. Pembengkakan yang terjadi pada kasus caput succadeneum
merupakan pembengkakan difus jaringan otak, yang dapat
melampaui sutura garis tengah.
b. Adanya edema dikepala terjadi akibat pembendungan sirkulas
kapiler dan limfe disertai pengeluaran cairan tubuh. Benjolan
biasanya ditemukan didaerah presentasi lahir dan terletak
periosteum hingga dapat melampaui sutura.
c. Kelainan ini timbul karena tekanan yang keras pada kepala
ketika
terjadi bendungan
pada
22
hilang sendiri dalam satu sampai dua hari.( Markum, 2013. Hal
345)
5. Sebab sebab Terjadinya Caput Succadeneum
a.
23
kulit pada
benjolan
berwarna
ungu
atau
kemerahan
24
Tanda
Warna kulit
Biru,
badan merah,
Semua merah
(Appearance
pucat
ekstremitas
Color)
biru
Denyut
Tdk ada
jantung (Puls)
Tonus otot
Iribilitasi
Lemas
Sedikit flexi
Gerakan aktif
ekstremitas
Tidak
refleks
>100
(dibawah100)
(Grammale)
Lambat
menyeringai
Menangis keras
Baik, menangis
memeberi
(Activity)
respon
Usaha nafas
Tidak
Rendah, tidak
(Respiration)
ada
teratur
25
Penatalaksanaan
a. Bayi dengan caput succadeneum diberi ASI langsung dari ibu tanpa
makanan
tambahan
apapun,
maka
dari
itu
perlu
diperhatikan
26
bayi
yang
terkena
caput
succedeneum
dapat
27
3. Anemia
Anemia
bisa
terjadi
pada
bayi
yang
terkena
caput
adalah
perubahan
bentuk
kepala
dalam
usaha
28
29
Untuk
mengetahui
nanti akan
Untuk
mengetahui
Untuk
mengetahui
30
Untuk
mengetahui
Untuk
mengetahui
Ibu/Ayah
:
Mengetahui umur
penanggung jawab
h) Agama
:
Mengetahui
agama/keyakinan apa
yang
dianut
pasien
i) Suku/ Bangsa
:
Untuk
mengetahui
31
Untuk
mengetahui
tingkat pendidikan
k) Pekerjaan
:
Untuk
mengetahui
Untuk
mengetahui
utama
adalah
keluhan
atau
gejala
yang
kasus
Caput
32
mengetahui
persalinan, lama
tempat
persalinan
kala I sampai
Kala IV,
fokus
untuk
mendukung
interpretasi
data
yang
33
b) Kesadaran
c) Tanda tanda vital
3. Pemeriksaan Fisik sistematis
a. Kepala
i. Dada
b. Ubun ubun
j. Abdomen
c. Muka
k. Tali pusat
d. Mata
l. Punggung
e. Telinga
m. Ekstremitas
f. Hidung
n. Genetalia
g. Mulut
o. Anus
h. Leher
34
4. Pemeriksaan refleks
5. Pemeriksaan Antropometri
6. Pola Eliminasi
7. Data Penunjang
8.
Langkah II :
9.
Langkah
III
Mengidentifikasikan
Diagnosa/Masalah Potensial
11.
Langkah
IV:
Identifikasi
Kebutuhan
Yang
Langkah
21.
Langkah VI :
Kebidanan
23.
atau sebagian oleh atau anggota tim kesehatan lainnya. Jika bidan tidak
melakukannya
sendiri,ia
tetap
memikul
tanggung
jawab
untuk
mengarahkan pelaksanaannya (misalnya memastikan agar langkahlangkah tersebut tetap terlaksana). Dalam situasi dimana bidan
berkolaborasi dengan dokter, untuk menangani klien yang mengalami
komplikasi. Maka keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan bagi klien
adalah tanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama
yang menyeluruh tersebut. Manajemen yang efisien akan menyikat waktu
dan biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan klien.
24.
25.
Pada
langkah
ketujuh
ini
dilakukan
evaluasi
S : Subjektif
27.
O : Objektif
29.
A : Assesment
31.
P : Planning
34.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
55.
56.
Pencatatan dari
Asuhan Kebidanan
57.
Proses Manajemen
kebidanan
60.
58.
Pendokumentasian
Asuhan Kebidanan
59.
61.
7 Langkah Varney
62.
64.
65.
5 Langkah
SOAP/Notes
63.
(Kompetensi Bidan)
66.
Data
67.
69.
Data
Subjektif
70.
Objektif
71.
Masalah/Diagnosa
81.
Antisipasi Masalah
Potensial/Diganosa
lain
85.
Menetapkan
kebutuhan segera
untuk konsultasi,
kolaborasi
89.
Perencanaan
74.
79.
Assessment/
Assessment/
75.
80.
Diagnosa
Diagnosa
90.
92.
Plan :
a.
95.
Implementasi
Kon
sul
96.
b.
Tes
Lab
c.
Ruj
ukan
d.
Pen
didikan/
99.
Evaluasi
100.
Evaluasi
93.
Konseling
e.
Foll
ow Up
94.
103.
104.
105.
106.