KARYA TULIS
ILMIAH
OLEH :
HAFSAH MUSTAFA
1208036
OLEH :
HAFSAH MUSTAFA
1208036
BIODATA PENULIS
Nama
: HAFSAH MUSTAFA
Agama
: ISLAM
Suku
: KUPANG
Asal
: KUPANG
Alamat
:JL.TANJUNG ALANG 1, NO 6
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. TAMAT SD INPRES OE-USAPI KUPANG
TAHUN 2002
TAHUN 2005
TAHUN 2008
KATA PENGANTAR
Bapak H. M. Aras dan Ibu, selaku Ketua dan Ibu Yayasan STIK GIA
Makassar
dan
bimbingan
serta
motivasi
kepada
penulis
dalam
HAFSAH MUSTAFA
DAFTAR ISI
ii
iii
iv
vii
F Sistematika Penulisan.
.............................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................
11
11
11
12
12
13
13
13
7. Penatalaksanaan......................................................................
15
8. Tindak Lanjut............................................................................
16
16
17
17
17
17
21
23
A.
1.
Identitas/Data........................................................
24
2.
Riwayat Kehamilan...............................................
25
3.
26
4.
26
5.
26
6.
Pemeriksaan Fisik.................................................
27
B.
29
C.
30
D.
30
E.
30
F.
Langkah VI : Implementasi
31
G.
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................
39
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Caput succadeneum merupakan masalah controversial dalam
kebidanan. Penanganan yang optimal dilakukan layaknya pada
asuhan bayi normal.1 Persalinan bahkan persalinan normal sekalipun.
Pada umumnya kelahiran bayi normal cukup bulan merupakan
tanggung jawab penuh seorang bidan terhadap keselamatannya dan
juga pada ibu pada persalinan normal. Saat ini angka kematian ibu dan
bayi di Indonesia masih sangat tinggi bahkan tertinggi jika di
bandingkan dengan negara lain di kawasan ASEAN.Berdasarkan
Human Development Report 2010, AKB di Indonesia mencapai
31/1.000 kelahiran. Angka itu 5,2 lebih tinggi di bandingkan Malaysia.
Juga 1,2 lebih tinggi di bandingkan Filipina dan 2,4 kali lebih tinggi jika
di bandingkan dengan Thailand. Anomin, 2009, Angka kematian bayi. 2
248/100.000
kelahiran
hidup.
Sementara
untuk AKB,
ada
penanganan
khusus
pada
kejadian
caput
B. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang dan masalah di atas, bayi yang
mengalami Caput Succadeneum disebabkan Pembengkakan difus
jaringan
lunak
kepala
yang
dapat
melampui
sutura.Caput
Maka penulis
Diperolehnya
informasi
atau
gambaran
sekaligus
2. Tujuan khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian data pada bayi "N" dengan
caput Succadeneum di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang
baji Makassar dari tanggal 31 mei s/d 02 juni 2011.
b. Dapat menganalisis dan menginterpretasikan data untuk
menegakkan diagnosa/masalah aktual pada bayi "N" dengan
Caput Succadeneum di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang
baji Makassar
c. Dapat melaksanakan tindakan antisipasi diagnosa / masalah
actual dan potensial pada bayi N dengan Caput
Succadeneum di Rumah Sakit Umum DAerah Labuang baji
Makassar.
d. Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi guna
memecahkan masalah pada bayi N dengan Caput
Succadeneum.
e. Dapat merencanakan tindakan dalam asuhan kebidanan pada
bayi N dengan Caput Succadeneum di Rumah Sakit Umum
DaerahLabuang baji Makassar.
mengevaluasi
asuhan
kebidanan
yang
telah
3. Manfaat Institusi
a. Merupakan input dalam memberikan bekal bagi mahasiswa
agar berhasil dan menerapkan manajemen asuhan kebidanan,
pada klien dengan kasus Bayi Caput Succadeneum di RSUD
Labuang Baji Makassar
b. Sebagai acuan/ pedoman bagi Institusi jurusan kebidanan untuk
penulisan karya tulis ilmiah selanjutnya.
4. Manfaat Bagi Penulis
a. Sebagai
salah
satu
persyaratan
dalam
menyelesaikan
mengembangkan
potensial
pribadi
dalam
profesi
kebidanan.
c. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
proses manajemen asuhan kebidanan dengan kasus Bayi
Caput Succadeneum.
E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini
secara sistimatis meliputi :
2. Studi Kepustakaan
Penulis membaca dan mempelajari buku-buku/berbagai
literatur yang berkaitan dengan Caput Succadeneum sebagai
mengakses dari internet dan dasar teoritis yang dapat digunakan
dalam pembahasan karya tulis ilmiah ini.
3. Studi Kasus
Melaksanakan studi kasus pada bayi "N" dengan
menggunakan pendekatan masalah melalui asuhan kebidanan
yang meliputi : pengkajian, merumuskan diagnosa/masalah aktual
maupun masalah potensial, perencanaan tindakan, implementasi,
serta melaksanakan evaluasi dan dokumentasi terhadap asuhan
kebidanan pada bayi dengan kasus Caput Succadeneum.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara:
a. Anamnesa/wawacara
Penulis melakukan tanya jawab dengan prang tua dan keluarga
yang dapat membantu memberikan keterangan/ informasi untuk
memberikan masukan kebidanan pada bayi tersebut.
b. Pemeriksaan Fisik
Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis pada klien
mulai
dari
kepala
sampai
kaki
dengan
melaksanakan
meliputi
pengkajian
status
emosional,respon
pemeriksaan
lainnya
yang
dapat
memberi
kontribusi
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
: TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan umum Caput Succadeneum
1. Pengertian Caput Succadeneum
2. Etiologi Caput Succadeneum
3. Patofisiologi Caput Succadeneum
4. Caput succadeneum terjadi karena
5. Tanda / Gejala
6. Penatalaksaan Caput succadeneum
7. Tindak Lanjut
8. Macam-macam Caput
B. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1. Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan.
2. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
C. Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan
BAB III
: STUDI KASUS
Langkah
Langkah
: PEMBAHASAN
BAB V
: PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
adanya
timbunan
getah
bening
dibawah
lapisan
a. Pembengkakan
yang
terjadi
pada
kasus
caput
Warna kulit
Biru, pucat
(Appearance Color)
badan merah,
Semua
ekstremitas
merah
biru
Denyut jantung
Tdk ada
(Puls)
Lambat
>100
(dibawah 100)
Lemas
Tonus otot
(Grammale)
Iribilitasi refleks
Tidak
(Activity)
memeberi
Sedikit flexi
Gerakan
ekstremitas
aktif
menyeringai
Menangis
keras
respon
Usaha nafas
Tidak ada
(Respiration)
Rendah, tdk
Baik,
teratu
menangis
Sumber.8
bayi
sehari-hari,
bayi
dirawat
seperti
bentuk
kepala
anak
karena
dalam
memberikan
pelayanan
kepada
klien
yang
langkah
ini
dilakukan
pengkajian
dengan
atau
masalah
dan
kebutuhan
bayi
berdasarkan
bayi
bidan
diharapkan
dapat
bersiap-siap
bila
Langkah
IV:
Identifikasi
Kebutuhan
Yang
Memerlukan
Penanganan Segera
Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan tim kesehatan
yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah ini mencerminkan
kesinambungan
dari
proses
manajemen
kebidanan.
Jadi
langkah
oleh
ini
direncanakan
langkah-langkah
kelanjutan
manajemen
asuhan
sebelumnya.
terhadap
menyeluruh,
Langkah
diagnosa
ini
atau
pelaksanaannya
(misalnya
memastikan
agar
nama,
umur,
tempat
tinggal,
pekerjaan,
status
ringkasan
dari
langkah
dalam
proses
asuhan
kebidanan
dimana
dibuat
kesimpulan
Pencatatan dari
Asuhan Kebidanan
Proses
Pendokumentasian
Manajemen
Asuhan Kebidanan
Kebidanan
5 Langkah
Soap Notes
7 Langkah dari
Halen Varney
(Kompetensi
Bidan)
1. Pengumpulan data
2. Merumuskan
Diagnosa
3. Antisipasi Diagnosa/
Masalah Potensial
4. Tindakan Segera
dan kolaborasi
Asuhan Kebidanan
5. Rencana Tindakan
Asuhan Kebidanan
Data
Subjektif
Objektif
Assesment/
Diagnosa
Assesment/
Diagnosa
Membuat
rencana
Planning:
a. Konsul
b. Tes Lab
c. Rujukan
d. Pendidikan/
konseling
e. Follow Up
6. Implementasi
Implementasi
7. Evaluasi
Evaluasi
Sumber : 9
BAB III
No.Register
: 15/30/21
Tgl kunjungan
Tgl Pengkajian
Nama pengkaji
: Hafsah mustafa
: By. Ny. N
Tanggal lahir
: 31 Mei 2011
Waktu
: 12:03 wib
Jenis kelamin
: perempuan
Anak ke
: 1 (pertama)
Ny N / Tn M
Umur
21 Thn / 23Thn
Nikah/Lamanya
1 kali / 1 Thn
Suku
Makassar / Makassar
Agama
Islam / Islam
Pendidikan
SMP / SMA
Pekerjaan
IRT / Wiraswasta
Alamat
2. Riwayat Kehamilan
1. Go P1 A0
2. HPHT : Tanggal ?-08-2009
3. HTP
: Tanggal ?-05-2010
juga
d. Jenis bersalin
: Spontan pervaginam
e. Bayi
: Menangis
f. Nilai APGAR
: 8 /10
6. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda Tanda Vital
S : 36.5 0 C
(N : 36.50 C - 37,20C)
N : 120 x/i
(N : 120x/i - 160x/i)
P : 47 x/i
(N : 40x/i - 60x/i)
b. BB
: 3000 gr
PB : 49 cm.
(N:
2500
gr
4000
gr)
(N :45 cm 50 cm )
c. Kepala
Bentuk kepala bulat, rambut kotor dan terdapat lendir
bercampur darah, pada perabaan teraba lembek dan lunak
terdapat benjolan yang berisi cairan batas tidak jelas,
lingkaran kepala 30 cm
d. Mata
Bentuk mata bulat, simetris kiri dan kanan, keadaan bersih
e. Hidung Bentuk simetris, lubang hidung terdapat sekret,
pernapasan cuping hidung ada,dan keadaan kotoran.
f. Mulut
Bentuk simetris, bibir lengkap atas dan bawah, gusi
normal, reflek hisap baik, tidak ada sumbing.
g. Telinga
normal.
i. Dada
Bentuk simetris, mamae ada, denyut jantung 120x/menit,
tidak ada
kelainan.
j. Abdomen
Bentuk normal, tidak ada pembesaran, tidak ada benjolan,
tidak ada kelainan.
k. Punggung
Terdapat vernik caseosa, dan cairan ketuban, tidak ada
benjolan.
l. Genitalia
Jenis kelamin perempuan, tidak ada kelainan, anus dan
terdapat labia minora dan mayora.
m. Ekstremitas Atas
simetris.
o. Reflek
Menghisap (sucking)
: Ada
Menggenggam (graping)
: Ada
Reflek Moro
: Ada
p. Ukuran antropometri
BB : 3000 gr
PB : 49 cm
( 45 50 Cm )
LK : 30 cm
( 33 35 cm )
LD : 29 cm
( 30 33 cm).
Data Objektif
Tujuan
Kriteria
yang
normal.
2.
Mengobsevasi TTV
Hasil: TTV : S: 36.5 0C
(N : 36, 5C-37,2C)
N: 120x/i
(N : 120x/i- 160x/i)
P: 40x/i
(N : 40x/i- 60x/i)
Jelaskan pada ibu tanda-tanda bayi normal
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
13.
14.
15.
16.
17.
No.Register
:15/30/21
Tgl kunjungan
Tgl Pengkajian
Nama pengkaji
: Hafsah mustafa
a. Identitas Bayi
Nama
: By. Ny. N
Tanggal lahir
: 31 mei 2011
Waktu
: 12:03 WIB
Jenis kelamin
: perempuan
Anak ke
b. Identitas Orang tua
: 1 (pertama)
Nama
Ny N / Tn M
Umur
21 Thn / 23Thn
Nikah/Lamanya
1 kali / 1 Thn
Suku
Makassar / Makassar
Agama
Islam / Islam
Pendidikan
SMP / SMA
Pekerjaan
IRT / Wiraswasta
Alamat
: 3000gr
: 48cm
(N : 45 cm 50 cm)
TTV
: S: 36.5 0C
(N : 36,50C 37,20C)
N: 120x/m
(N : 120x/i-160x/i )
P: 40x/m
(N : 40x/i- 60x/i)
2. Bentuk kepala, rambut kotor dan terdapat lendir bercampur darah, pada
perabaan teraba benjolan, lembek dan berisi cairan batas tidak jelas.
3. Diameter Sub occipitu bregmatika 9,5 cm.
Diameter occipitofrontalis. Jarak antara tulang oksiput dan frontal,
12 cm.
Diameter vertikomento / supraoksipitomental / mento O ccipitalis 13,5
cm, merupakan diameter terbesar, terjadi pada presentasi dahi.
Diameter Submentobregmatika 9,5 cm / Diameter anteroposterior
pada presentasi muka.
4. Bayi kuat menangis.
Asessment (A) :
Diagnosa actual: Caput Succadeneum.
Planning (P) :
1. Memandikan bayi dan merawat tali pusat.
Hasil: Bayi tampak bersih dan segar, tali pusat dirawat dengan
betadine dari ujung tali pusat kepangkal tanpa menyentuh kulit dan
membungkusnya dengan kasa steril.
2. Membungkus dan meberikan bayi pada ibunya untuk menyusui ibunya
Hasil : bayi menyusui sampai payudara terasa kosong
3. Menanyakan BAK dan BAB bayi pada ibunya
Hasil : BAK lancer,BAB 2x dan warna kehitaman
4. Mangajarkan pada ibu cara mengatur posisi bayi saat tidur tanpa
menggunakan bantal
Hasil : ibu mengerti
5. Mengamati caput succadeneum
Hasil : caput sudah menghilang dan bayi pulang jam 13.00 wita.
BAB IV
PEMBAHASAN
tekanan
pembengkakan
dari
difus,
jalan
lahir
kepada
kadang-kadang
kepala
bersifat
anak.
Atau
ekimotik
atau
kepala anak yang terjadi karena tekanan dari jalan lahir kepada kepala
anak.
Pada tinjauan kasus, bayi Ny "N lahir pada mesa gestasi 40
minggu dan berat badannya 3000 gram, LK: 30, PB: 49 cm yang mana
pada kepala bayi normalnya kurang lebih 30 cm sesuai dengan berat
badan bayi, Sehingga bayi Ny "N diagnosa Caput succadeneum oleh
karena, itu ditemukan adanya kesesuaian antara teori dengan
diagnosa.
C. Perumusan Diagnosa/Masalah Potensial
Menurut teori bayi yang mengalami Caput Succadeneum
mempunyai kepala yang lebih besar dari bayi-bayi lainnya karna
pembengkakan pada difus, kadang-kadang bersifat ekimotik atau
edematosa, pada jaringan lunak kulit kepala, yang mengenai bagian
kepala terbawah, yang terjadi.
Karena tekanan ini vena tertutup, tekanan dalam capilair veneus
meninggi hingga cairan masuk ke dalam jaringan longgar dibawah
lingkaran tekanan dan pada tempat yang terendah.Merupakan
benjolan yang difusi kepala dan melampaui sutura garis tengah
Berdasarkan data yang ada pada studi kasus bayi Ny N di
lahan praktek dapat di identifikasi masalah potensial yaitu tidak terjadi
masalah
potensial
karena
Caput
Succadeneum
tidak
tidak
penerapan
tinjaun
pustaka
dan
manajemen
asuhan
kesehatan
direncanakan.pada
lainnya
studi
sesuai
kasus
bayi
dengan
Ny N
tindakan
dengan
yang
caput
Makassar.
Dalam pelaksanaan tindakan pada kasus ini berdasarkan
alasan perencanaan yang telah di tetapkan. Penulis tidak menemukan
permasalahan yang berarti, hal ini dikarenakan tindakan yang
dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada dalam rencana. Di
samping itu adanya kerjasama yang baik dengan petugas kesehatan
yang lain. Sehingga ini menunjukkan adanya kesamaan antara teori
dan studi kasus.
3.
4.
KU baik
5.
6.
BAB V
PENUTUP
a.
Untuk Klien
Menganjurkan ibu untuk sering mengkonsumsi makanan
bergizi untuk kebutuhan energi dan mempercepat proses produksi
ASI, memberi ASI tanpa makan tambahan lainnya sampai usia 6
bulan, dengan teknik yang baik dan benar, menjaga personal
higiene. Merawat bayi dengan bayi jangan terlalu sering di angkat
karena dapat memperluas daerah pembengkakan pada kepala
sehingga pada saat menyusui Ibu dianjurkan agar menyusui
sambil berbaring.
b.
Untuk Bidan
Bidan
harus
lebih
meningkatkan
kemampuan
dalam
Untuk institusi
maka
penerapan
Manajemaen
kebidanan
dalam
yang
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim,
Caput
Succadeneum,
2010.
(http:www.medem.Com/
2010.
Kenali
tanda
tanda
bahaya
pada
bayi.
Gambar. 1
LAMPIRAN
1 Judul
: Asi Eksklusif
2 Sasaran
: Ny N
3 Tanggal
: 02 juni 2011
4 Jam
: 09.15-09.30 Wita
5 Tempat
6
7 Tujuan
a Tujuan Umum
Memberikan pemahaman dan pengetahuan dasar tentang Asi
Eksklusif (ASI)
b Tujuan Khusus
1 Menjelaskan 10 keunggulan ASI
2 Menjelaskan bagaimana menilai cukup tidaknya ASI diberikan
pada bayi
8 Materi
a Pengertian ASI Esklusif
b 10 keunggulan ASI
9 Metode
a Ceramah
b Tanya jawab
10 Evaluasi
Lisan
11 Referensi :
a. Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Salemba
Medika. Jakarta.16
b. Suherni. S.pd. dkk, 2009. Perawatan Masa Nifas. Fitramaya.
Yogyakarta.17
ASI EKSKLUSIF
perlengkapannya.
tumbuh dengan baik, dapat dilihat pada daftar dari daftar buku berat
badan berdasarkan umur.
1 Judul
2 Sasaran
: Ny N
3 Tanggal
: 02 Juni 2011
4 Waktu
5 Tempat
6 Tujuan
a Tujuan Umum
Ibu mengetahui tanda bahaya pada bayi
b Tujuan Khusus
1 Ibu mengerti jenis - jenis tanda bahaya pada bayi
2 Ibu langsung membawa bayinya ke rumah sakit
apabila ditemukan tanda-tanda bahaya pada bayi
7 Metode
: Ceramah
8 Pembimbing
: Bidan S
9 Referensi
baru lahir.
baru lahir biasanya mudah sakit, jika sakit bisa berubah cepat
kondisi yang serius dan berat. Bahkan, bisa menyebabkan bayi meninggal
dunia. Gejala sakit pada bayi baru lahir memang sulit dikenali . Dengan
mengetahui tanda bahaya,
dengan gerakan normal. Jika melihat gejala atau gerakan yang tak
biasa dan terjadi secara berulang-ulang seperti menguap, mengunyah,
menghisap, mata berkedip-kedip, mata mendelik, bola mata berputarputar dan kaki seperti mengayuh sepeda yang tidak berhenti
kemungkinan bayi kejang.
3 Bayi lemah. Bergerak jika hanya dipegang . Ini tandanya bayi sakit
berat.
4 Sesak nafas 60 kali permenit.
5 Bayi merintih. Ini tanda bayi sakit keras.
6 Pusar kemerahan sampai dinding perut. Jika kemerahan sudah
sampai ke dinding perut tandanya sudah terjadi infeksi berat.
7 Demam. Suhu tubuh bayi lebih dari 37,5 C atau tubuh teraba dingin
suhunya di bawah 36,5 C.
8 Mata bayi bernanah banyak . Ini dapat menyebabkan bayi menjadi
buta .
9 Bayi diare, mata cekung, tidak sadar. Jika kulit perut dicubit akan
kembali lambat. Ini tandanya bayi kekurangan cairan yang berat bisa
menyebabkan kematian.
10 Kulit bayi terlihat kuning . Kuning pada bayi berbahaya jika muncul
pada hari pertama atau muncul setelah kurang dari 24 jam setelah
lahir. Ditemukan pada umur lebih dari 14 hari dan kuning sampai
ketelapak tangan atau kaki
11 Buang air besar atau kotoran bayi berwarna pucat segera periksakan
bayi ke dokter, bidan atau perawat. Jika menemukan satu atau lebih
dari tanda bahaya dari bayi, usahakan bayi tetap
hangat selama