Anda di halaman 1dari 11

4.

1 Gejala Kerusakan dan Perbaikan Arm Cylinder Hydraulic Pada Excavator PC 1250
4.1.1 Tabung Silinder
Sebagian besar tabung silinder merupakan pipa tanpa kelim yang
ditempa dengan dinding yang tebal yang sudah dilakukan dengan mesin. Tabung
silinder tersebut kemudian diasah secara halus. Tabung silinder memegang peranan
penting dalam hidrolik. Tabung silinder harus mampu menahan tekanan fluida
yang ada di dalam tabung ketika piston bekerja.

Gambar 3.36 Tabung Cylinder Hydraulic

A. Gejala kerusakan yang sering terjadi pada tabung silinder :


1. Umumnya tabung silinder sering mengalami kerusakan diakibatkan karena
tergores ataupun terkikis pada bagian dalam tabung silinder. Biasanya hal ini
disebabkan karena adanya kotoran yang masuk kedalam tabung sehingga pada
waktu piston bekerja maka terjadilah gesekan pada dinding tabung silinder.
2. Hal-hal yang juga sering terjadi yaitu terjadinya benturan pada tabung silinder.
Ketika excavator bekerja terkadang operator kurang hati-hati dalam
menggerakkan arm dari excavator tersebut, sehingga terkadang mengenai
52

bahan-bahan keras yang mengakibatkan terbenturnya dinding tabung. Hal ini


mengakibatkan tabung silinder menjadi bengkok dan mengakibatkan piston rod
terhalang melakukan pergerakan maju mundur dan bahkan piston rod tidak
dapat bekerja lagi.
3. Hal yang kemudian sering terjadi adalah tabung bocor ataupun sampai pecah.
Hal ini terjadi diakibatkan kekuatan tabung silinder tidak mampu menahan
tekanan fluida di dalam tabung. Struktur tabung silinder yang tidak baik
juga dapat mengakibatkan tabung bocor ataupun pecah.
Gambar 3.37 Kondisi tabung silinder yang rusak

B. Proses Perbaikan Tabung Silinder :


Tabung yang rusak akibat terjadinya benturan pada dinding silinder pada
umumnya tidak dapat diperbaiki melainkan harus menggantinya dengan yang baru.
Karena jika terjadi sedikit kerusakan pada tabung silinder maka akan berpengaruh
pada tekanan fluida yang ada di dalam tabung silinder.

4.1.2 Dasar Silinder atau Tutup Silinder


Kebanyakan silinder hidrolik, tabung dan bagian bawah dilas secara bersamasama. Pengelasan yang jika dilakukan dengan buruk dapat mengakibatkan kerusakan
pada tabung silinder baik bagian dalam atau bagian luar. Oleh karena itu beberapa
53

desain silinder memiliki sambungan batang pengikat yang disekrup atau bergelang
dari ujung tutup silinder ke tabung.
Tutup silinder hidrolik dibuat dengan pengecoran dengan menggunakan
material pilihan dan dicor dengan baik. Pengecoran yang tidak baik dapat
mengakibatkan struktur dari tutup silinder menjadi rapuh dan tidak dapat menahan
tegangan tiba-tiba. Dasar silinder atau tutup silinder merupakan tempat
dihubungkannya arm cylinder hydraulic dengan pen-pen, dimana pen-pen ini akan
dipasangkan ke body dari excavator tersebut. Pen inilah yang akan menahan cylinder
hydraulic agar tidak goyang.

A. Gejala kerusakan yang sering terjadi pada dasar atau tutup silinder
1. Dasar silinder mengalami keretakan ataupun pecah pada bagian dalam dan
luar dasar silinder.
2. Dasar silinder baling sehingga pada waktu penyambungan dengan cara dilas
dasar silinder tidak cocok ketika dipasangkan ke tabung.
3. Dasar silinder sering mengalami goyang diakibatkan bearing dari silinder
tersebut pecah atau retak.
B. Proses Perbaikan Dasar Silinder
1. Jika dasar silinder mengalami keretakan maka dasar silinder harus diganti
dengan dasar silinder yang baru. Jika dasar silinder yang sudah retak tidak
diganti dengan yang baru melainkan dengan menabal dengan cara dilas, maka
dapat mengakibatkan resiko yang lebih besar ketika sedang digunakan.
2. Jika dasar silinder mengalami kebalikan maka dasar silinder juga harus diganti
dengan yang baru. Jika dipaksakan memakai dasar silinder yang sudah baling
maka kemungkinan dapat mengakibatkan kerusakan pada pen penahan arm
cylinder dengan body excavator.

54

3. Jika bearing dari dasar cylinder mengalami kebalingan atau pecah yang
mengakibatkan arm cylinder menjadi goyang maka bearing tersebut harus
diganti dengan bearing yang baru yang dapat dibeli dari perusahaan penyedia
spareparts alat-alat berat

4.1.3 Cylinder Head


kepala silinder terhubung ke tabung dengan semacam kunci sederhana (untuk
silinder sederhana). Secara umum, sambungan di sekrup atau bergelang. Sambungan
dengan cara bergelang adalah yang terbaik, tetapi juga yangpaling mahal. Keuntungan
dari sambungan ini adalah bahwa sambungan terkunci dan lebih sederhana untuk di
buka atau dilepas. Untuk ukuran silinder yang lebih besar, pelepasan sekrup dengan
diameter 300 sampai 600 mm adalah masalah besar, serta

kesejajaran sewaktu

pemasangan.

Gambar 3.38 Cylinder Head


A. Gejala kerusakan yang sering terjadi pada Head Cylinder

55

1.

Head cylinder mengalami keretakan pada bagian dalam atau luar. Hal ini dapat
terjadi karena benturan benda keras yang mengenai Head Cylinder pada saat

2.

beroperasi.
Kerusakan yang umum terjadi yaitu terjadinya goresan atau terkikisnya
dinding head cylinder bagian dalam. Dalam hal ini goresan diakibatkan oleh

3.

masuknya kotoran dari luar.


Head cylinder mengalami kebalingan. Hal ini cukup menggangu kinerja dari
arm cylinder hydraulic. Head cylinder yang baling dapat membuat kebocoran
pada tabung.

B. Proses Perbaikan Head Silinder :


1. Jika Head silinder mengalami keretakan maka dasar silinder harus diganti
dengan dasar silinder yang baru. Jika dasar silinder yang sudah retak tidak
diganti dengan yang baru melainkan dengan menabal dengan cara dilas, maka
dapat mengakibatkan resiko yang lebih besar ketika sedang digunakan.
2. Jika dasar silinder mengalami kebalingan maka dasar silinder juga harus
diganti dengan yang baru. Jika dipaksakan memakai dasar silinder yang sudah
baling maka kemungkinan dapat mengakibatkan kebocoran. Kebocoran terjadi
ketika pemasangan atau perakitan maka Gland Cover tidak lagi menutup rapat
dengan kepala silinder.

4.1.4 Piston

56

Bentuk dari piston hidrolik adalah pendek dan mempunyai alur. Alur disini
mempunyai tujuan sebagai tempat dudukan seal-seal pada piston. Piston biasanya
dibentuk dengan mesin dengan alur sesuai seal elastomer atau seal logam. Seal ini
sering disebut dengan O-rings, U-cups atau Cast Iron Ring. Seal berguna untuk
mencegah tekanan minyak hidrolik yang melewati piston ke ruang atau sisi yang
berlawanan.

Gambar 3.39 Piston Hidrolik

A. Gejala kerusakan yang sering terjadi pada Piston Cylinder


Umumnya kerusakan yang terjadi pada piston hidrolik yaitu terletak
pada pinggiran/tepi piston tergores. Kerusakan yang sering terjadi juga yaitu
berupa benjolan pada piston yang mengakibatkan piston menjadi baling. Hal
ini bisa terjadi karena seal yang terpasang pada piston mengalami
gangguan/kerusakan, apabila seal pada piston mengalami kerusakan sedikit
pun otomatis pergerakan piston akan terganggu yaitu mengakibatkan piston
langsung bergesekan dengan dinding silinder hidrolik sehingga membuat
piston mengalami kerusakan.

57

B. Proses Perbaikan Piston Cylinder


Piston yang telah rusak tidak dapat diperbaiki lagi melainkan
menggatinya dengan yang baru. Hal ini dilakukan karena jika piston
mengalami kerusakan maka akan sangat berpengaruh pada daya piston
menekan fluida di dalam dinding silinder hidrolik.

4.1.5 Piston Rod (Batang Piston)


Batang piston sering disebut dengan as. Batang piston biasanya merupakan
lapisan chrome keras dari baja cold-rolled yang dilapiskan pada piston dan dichrom
dari kepala batang silinder sampai akhir batang. Batang piston menghubungkan
aktuator hidrolik ke bagian mesin untuk melakukan pekerjaan.

Gambar 3.40. Batang Piston Arm Cylinder

A. Gejala kerusakan yang sering terjadi pada Piston Rod atau As :


1. Kerusakan yang sering terjadi pada piston rod (As) adalah tergoresnya atau
terkikisnya batang dalam skala besar atau kecil. Hal ini dapat disebabkan oleh
kotoran- kotoran yang masuk dan menyebabkan terkikisnya batang piston ke
gland cover. Ketika As melakukan gerakan maju mundur pada saat operasi
kotoran dapat menempel pada as dan masuk ke dalam tabung. Hal ini juga
dipengaruhi oleh Dust Seal (Seal Debu) yang tidak baik lagi atau sudah rusak.
58

2. Kemungkinan kerusakan yang kedua adalah batang piston (as) bengkok dan
bisa sampai mengakibatkan batang patah. Bengkoknya as piston ini
disebabkan oleh pembebanan yang berlebihan ketika excavator sedang
beroperasi. Operator terkadang kurang memperhatikan dan tidak hati-hati
menggunakan arm cylinder. Mengangkat beban yang berlebihan dapat
mengakibatkan As menjadi bengkok.

B. Proses Perbaikan Piston Rod Atau As :


1. As piston atau batang piston yang sudah sangat bengkok tidak dapat diperbaiki
lagi melainkan menggantinya dengan yang baru. Jika batang piston bengkok
dalam skala masih kecil, maka batang piston masih bisa diperbaiki

dengan

meluruskan kembali dengan menggunakan mesin press dan memeriksa


kelurusan piston dengan dial indicator. Apabila bila batang piston yang sudah
bengkok dipaksakan bekerja maka akan mengkibatkan kerusakan pada
komponen lainnya.
2.
Jika batang piston patah maka batang piston harus diganti dengan yang
baru sesuai dengan standard piston rod yang dikeluarkan oleh perusahaan
Komatsu.
4.1.6 Gland Cover (Kelenjar Penutup)
Gland cover dilengkapi dengan seal untuk mencegah kebocoran minyak yang
bertekanan antara batang dan kepala. Daerah ini disebut kelenjar batang. Kelenjar
batang ini sering memiliki seal lainnya yang disebut batang wiper (penhapus) yang
mencegah kontaminasi ketika silinder masuk ketika batang diperpanjang dan ditarik
kembali ke dalam silinder.

Gambar 3.41 Gland Cover


59

3.1.7 Seal
Sebuah silinder hidrolik biasanya digunakan untuk mendorong dan menarik,
sehingga sebuah hidrolik itu harus dilengkapi dengan seal-seal. Seal berfungsi sebagai
media yang mengalami kontak langsung dengan dinding silinder. Seal merupakan
perantara antara dinding silinder dengan piston hidrolik. Berikut macam-macam seal
yang berada ditabung silinder.

a.

Seal Gland Cover


Seal pada gland cover berfungsi untuk mencegah minyak tidak keluar. Fluida
yang

ditekan oleh piston didalam dinding silinder akan berusaha keluar,

untuk itulah dibuat seal untuk mencegah minyak tidak keluar dari dinding
silinder. Seal-seal tersebut sudah didesain sedemikian rupa agar tahan pada
suhu tinggi dan gesekan-gesekan.
b.

Dust Seal (Seal Abu)


Dust seal biasanya dipasang atau terletak dibagian luar dari gland cover. Seal
ini berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran-kotoran dari luar.

c.

Rod Seal
Rod Seal adalah seal yang mempunyai fungsi mencegah agar minyak yang ada
di dalam tabung silinder tidak keluar pada waktu beroperasi
60

d.

Seal Piston
Seal pada piston berfungsi sebagai menahan tekanan fluida ketika fluida
dipompakan. Seal pada piston ini terbuat dari karet yang sudah dikhususkan
tahan terhadap tekanan dan pada suhu tertentu

Gambar 3.42 Jenis-jenis Seal-seal

A. Gejala kerusakan terjadi pada Seal dan Gland Cover pada Piston :
Kerusakan yang umum terjadi adalah seal seal yang digunakan pada piston
sudah habis. Hal ini ditandai dengan menipisnya lapisan seal-seal tersebut. Seal yang
sudah rusak dapat dilihat dari bentuknya yang tidak simetris lagi. Jika seal-seal yang
sudah rusak atau habis dipaksakan untuk dipakai maka akan mengakibatkan
kerusakan-kerusakan pada dinding silinder hidrolik dan piston dan sampai ke batang
piston.

B. Proses perbaikan seal gland cover pada piston:


Seal yang sudah aus dan rusak tidak dapat diperbaiki lagi melainkan harus
menggantinya dengan seal yang baru. Seal yang dipasangkan pada piston dan gland

61

cover merupakan seal yang sudah dirancang khusus oleh perusahaan pembuat seal
agar dapat digunakan dalam tekanan tinggi dan suhu yang tinggi.

62

Anda mungkin juga menyukai