Jurnal Kukuh

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 21

Calcium plus Vitamin D

Supplementation
and the Risk of Fractures
Advisor
dr. Tanto Edi Heru Nugroho, Sp.OT
By : Kukuh Setyopambudi
01.210.6201

Identitas jurnal
Judul jurnal :
Calcium plus Vitamin D Supplementation
and the Risk of Fractures
Penulis :
Rebecca D. Jackson et all.
Publikasi : The new england journal of
medicine (2006)

Pendahuluan

Osteoporosis , merupakan penyebab utama cidera, hilangnya kebebasan, dan


kematian. Berkontribusi lebih dari 300.000 kasus fraktur pinggul di amerika setiap
tahunnya.

Bukti pengamatan dan data dari uji klinis secara acak menunjuka
bahwa suplemen kalsium atau vitamin D atau keduanya dapat
memperlambat pengeroposan tulang dan mengurangi resiko jatu
pada wanita tua dan pasca menopause

Latar belakang

Khasiat kalsium dengan suplemen vitamin D


untuk mencegah fraktur pinggul
dan patah tulang lainnya pada wanita sehat postmenopausal
masih samar-samar

Metode
Peneliti merekrut 36.282 wanita menopause,
50-79 tahun, yang sudah terdaftar dalam uji
klinis Woman Health Initiative (WHI). Secara
acak membuat peserta untuk menerima
1.000 mg kalsium elemental kalsium karbonat
dengan 400 IU vitamin D3 setiap hari atau
plasebo. Fraktur dipastikan untuk masa
tindak lanjut rata-rata 7,0 tahun. Kepadatan
tulang diukur pada tiga pusat WHI.

KRITERIA INKLUSI

KRITERIA EKSKLUSI

wanita usia 50 sampai 79 tahun


dari usia screening awal dan tidak
memiliki bukti dari kondisi medis
yang terkait dengan prediksi
kelangsungan hidup kurang dari
tiga tahun

hiperkalsemia, batu ginjal,


penggunaan corticoste-roid, dan
penggunaan calcitriol.

Hasil
Kepadatan tulang pinggul adalah 1,06
persen lebih tinggi pada kelompok kalsium
ditambah vitamin D dibandingkan
kelompok plasebo (P <0,01).
Risiko batu ginjal meningkat dengan
kalsium ditambah vitamin D (rasio hazard,
1,17; 95 persen interval kepercayaan,
1,02-1,34)

Hip, spine,and total body bone mineral density (BMD)

wanita yang menerima suplemen vitamin


D memiliki efek yang tidak signifikan,
12% menurunkan resiko fraktur panggul
daripada wanita yang placebo ( hazard
ratio 0,88; 95 percent confidence interval
0,72 to 1,08)

Tidak ada penurunan yang signifikan


pada klinis fraktur vertebra, fraktur
lengan bawah atau pergelangan tangan,
atau fraktur total

pada perempuan yang patuh (yaitu,


mereka yang mengambil setidaknya 80
persen dari obat studi mereka), kalsium
dengan suplemen vitamin D
menghasilkan pengurangan 29 persen di
fraktur pinggul (rasio hazard, 0,71; 95
persen interval kepercayaan, 0,52-0,97);

Diskusi

Hingga 60% pasien


dengan fraktur pinggul
memiliki satu atau lebih
biomarker konsisten
dengan keseimbangan
kalsium negatif. seperti
hiperparatiroidisme
sekunder, rendahnya
tingkat 25 hydroxy
vitamin D, ekskresi
kalsium urin yang rendah

Percobaan menunjukkan bahwa kalsium dengan


suplemen vitamin D mengurangi pengeroposan tulang di
pinggul, tetapi Pengurangan 12 persen dalam kejadian
patah tulang pinggul (hasil primer) secara statistik tidak
significan
Pengaruh kalsium dengan suplemen vitamin D juga
dapat berbeda sesuai dengan dosis vitamin D awal.
Chapuy et al melaporkan bahwa kalsium dengan vitamin
D (1000mg kalsium dan 800IU vitamin D perhari) secara
signifikan mengurangi risiko fraktur pinggul dan patah
tulang nonvertebral pada wanita lanjut usia .

Kesimpulan

Di antara wanita sehat pasca menopause, kalsium dengan


suplemen vitamin D menghasilkan perbaikan kecil tapi
signifikan pada kepadatan tulang pinggul,namun tidak secara
signifikan mengurangi fraktur tulang pinggul, dan dapat
meningkatkan risiko batu ginjal

CRITICAL APPRAISAL

Abstrak terdiri dari :


Latar belakang
Metode
Hasil
Kesimpulan
Tidak adanya tujuan
Maupun kata kunci

Critical Appraisal
P

POPULATION
wanita usia 50 sampai 79 tahun
dengan prediksi kelangsungan hidup lebih dari tiga tahun

INTERVENTION
vitamin D and calsium

COMPARATION
Placebo

OUTCOME
Pemberian vitamin D dan calsium tidak memberikan
pengaruh yang signifikan

BUKTI VALID
Pertanyaan
Apakah alokasi pasien pada penelitian Ya
ini dilakukan secara acak?
Apakah pengamatan pasien dilakukan Ya
secara cukup panjang dan lengkap?
Apakah semua pasien dalam
kelompok yang diacak, dianalisis?

Ya

Apakah pasien dan dokter tetap blind


dalam melakukan terapi, selain dari
terapi yang diuji?

Ya

Apakah pada pasien kita terdapat


perbedaan bila dibandingkan
dengan yang terdapat pada
penelitian sblmnya sehingga hasil
tsb tdk dpt diterapkan pada pasien
kita?

Ya, terdapat perbedaan

Apakah terapi tersebut mungin


tidak
dapat diterapkan pada pasien kita?
Apakah pasien memiliki potensi
yang menguntungan atau
merugikan bila terapi tsb
diterapkan?

tidak

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai