PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Berbagai masalah yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia mulai dari
masalah kemiskinan, pengangguran, terorisme dan lain sebagainya. Menimbulkan
suatu ataupun banyak permasalahan. Salah satunya adalah rendahnya rasa
Nasionalisme Bangsa Indonesia. Memang itu tidak bisa dipungkiri, karena
masyarakat lebih memilih untuk kelangsungan hidupnya dari pada memikirkan
hal-hal seperti itu yang dianggapnya tidak penting. Padahal rasa nasionalisme itu
sangat penting sekali bagi bangsa Indonesia untuk bisa menjadi bangsa yang
maju, bangsa yang modern , bangsa yang aman dan damai, adil dan sejahtera.
Itu berbanding terbalik dengan situasi yang terjadi pada sejarah bangsa
Indonesia di masa penjajahan Belanda. Bangsa Indonesia mencapai puncak
kejayaan rasa nasionalime pada masa tersebut. Dimana pejuang-pejuang terdahulu
kita bersatu dari sabang sampai merauke untuk membebaskan diri dari tirani.
Yang mana itu bisa terwujud jika adanya rasa nasionalisme yang tinggi di
masyarakat Indonesia. Dan telah terbukti kita bisa memproklamasikan
kemerdekaan Republik Indonesia dengan semangat juang yang tinggi. Tapi
bagaiman dengan saat ini? Hal tersebut pun berpengaruh pada ketahanan nasional
bangsa ini. Dapat kita lihat aksi bom-bom di Negara Indonesia ini seakan
menjawab bahwa rendah sekali rasa nasionalisme kita hingga kita bisa-bisanya
merusak bangsa dan Negara kita sendiri.
1.2. Rumusan Masalah
Keterkaitan mengenai tinggi ataupun rendahnya rasa Nasionalisme
memang berkaitan erat dengan banyak faktor. Faktor tersebut bisa dikarenakan
kita telah dibodohi selama 32 tahun yang membuat rasa nasionalisme kita menjadi
luntur. Tapi ada juga faktor yang berasal dari kita sendiri misalnya tingkat
kemiskinan dan pengangguran, orang miskin pastinya tidak memikirkan hal-hal
yang seperti itu namun meraka lebih sering memikirkan bagaimana mereka dapat
makan esok hari padahal seperti yang tertera dalam UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3
yang berbunyi :
Pasal 27 ayat 3
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara
Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita wajib melakukan upaya pembelaan Negara
yang tentunya harus dengan rasa nasionalisme yang timbul dari diri kita sendiri.
Yang jadi pertanyaan masih adakah Rasa Nasionalisme Masyarakat Indonesia
dalam diri mereka? Dan bagaimanakah langkah-langkah pemerintah dalam hal
nasionalisme ?
1.3. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari penulisan karya ilmiah mengenai Rendahnya Rasa
Nasionalisme Bangsa Indonesia adalah yang pertama untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah yaitu Pendidikan Pancasila. Selain hal itu, topik ini sangat
menarik untuk diperbincangkan. Karena Rasa Nasionalisme itu bisa tumbuh subur
jika faktor-faktor penunjang lainnya pun bagus atau tercapai. Karena Rasa
Nasionalisme sangat berkaitan erat dengan tinggkat kesejahteraan masyarakat itu
sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Nasionalisme
Menurut Ernest Renan: Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan
bernegara. Menurut Otto Bauar : Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai
atau karakter yang timbul karena perasaan senasib. Menurut Hans Kohn,
Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness.
Dengan perkataan lain nasionalisme adalah bentuk dari kesadaran nasional
berbangsa dan bernegara sendiri. Dan kesadaran nasional inilah yang membentuk
nation dalam arti politik, yaitu negara nasional. Menurut L. Stoddard:
Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar
individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki
secara bersama di dalam suatu bangsa. Menurut Dr. Hertz dalam bukunya yang
berjudul Nationality in History and Politics mengemukakan empat unsur
nasionalisme, yaitu:
1. Hasrat untuk mencapai kesatuan.
2. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan.
3. Hasrat untuk mencapai keaslian.
4. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.
Sedangkan menurut Louis Sneyder. Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan
faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual.
Nasionalisme timbul dari diri kita sendiri, rasa itu timbul jika kita meraskan hal
yang sama dengan orang lain ataupun masyarakat yang lainnya. Jadi nasionalisme
berbanding lurus dengan persamaan anatara individu yang satu dengan individu
yang lainnya.
a. Karakteristik Nasionalisme
Karakteristik Nasionalisme yang melambangkan kekuatan suatu negara
dan aspirasi yang berkelanjutan, kemakmuran, pemeliharaan rasa hormat dan
penghargaan untuk hukum.
Romantik
(juga
disebut
nasionalisme
organik,
nasionalisme
etnis
nasionalisme keagamaan
adalah
dicampuradukkan
dengan
oleh fundamen moral Negara, yang artinya politik Negara Indonesia tidak boleh
bertentangan dengan hokum Tuhan, hokum kodrat dan hukumetik, sebagai
perwujudan dari fundamen moral Negara, sebagaimana dibicarakan dalam kajian
Pancasila sebagai Yuridis kenegaraan.
Dalam pokok pikiran persatuan sebagai inti dasar Negara yang sekaligus
merupakan dasar yang utama ialah untuk mewujudkan nasionalisme Indonesia
atau disebut juga dengan nasionalisme Pancasila. Sebagai pokok pikiran keadilan
social sebagai tujuan Negara untuk mewujudkan sosialisme Pancasila sebagai
dasar ekonomi Pancasila.Dan antara keduanya, dari dasar Negara untuk
mewujudkan tujuan Negara, ada suatu system tertentu yang harus dilaksanakan
untuk mencapai tujuan tersebut, yakni dengan demokrasi Pancasila sebagai sistem
Negara.
2.5 Sejarah Nasionalisme Bangsa Indonesia
Nasionalisme merupakan suatu bentuk ideologi, demikian pendapat James
G. Kellas (1998: 4). Sebagai suatu ideologi, nasionalisme membangun kesadaran
rakyat sebagai suatu bangsa serta memberi seperangkat sikap dan program
tindakan. Tingkah laku seorang nasionalis didasarkan pada perasaan menjadi
bagian dari suatu komunitas bangsa. Sedangkan nasionalisme Indonesia adalah
nasionalisme yang sejak awal anti kolonialisme dan anti imperialisme.
Pembentukan Indonesia sebagai nation selain faktor kesamaan geografis, bahasa,
kohesifitas ekonomi, dan yang paling pokok adalah make up psikologis sebagai
bangsa terjajah. Pengalaman penderitaan bersama sebagai kaum terjajah
melahirkan semangat solidaritas sebagai satu komunitas yang mesti bangkit dan
hidup menjadi bangsa merdeka. Semangat tersebut oleh para pejuang
kemerdekaan dihidupi tidak hanya dalam batas waktu tertentu, tetapi terusmenerus
hingga
kini
dan
masa
mendatang.
10
11
bahwa Indonesie bestaat niet (Indonesia itu tidak ada) dengan alasan kata
Indonesia berasal dari asing telah mengalami kegagalan, tidak laku dijajakan
sebagai wacana untuk memanipulasi nasionalisme Indonesia dan untuk memecah
belah bangsa serta integritas NKRI. Suka atau tidak suka, harus diakui
keberadaan
bangsa
Indonesia
dengan
kesadaran
nasionalismenya,
dan
keberadaan negara Indonesia dengan segala atributnya sebagai suatu fakta yang
tidak dapat disangkal oleh siapapun.
Bicara tentang nasionalisme Indonesia, perlu dicatat bahwa kita tidak bisa
menerapkan padanan dengan nasionalisme Barat. Sebab nasionalisme Indonesia
adalah nasionalisme yang berpondasi dari Pancasila. Artinya nasionalisme
tersebut bersenyawa dengan keadilan sosial, yang oleh Bung Karno disebut
Socio-nasionalisme. Nasionalisme yang demikian ini menghendaki penghargaan,
penghormatan, toleransi kepada bangsa atau suku bangsa lain. Maka nasionalisme
Indonesia berbeda dengan nasionalisme Barat yang bisa menjurus ke sovinisme
(nasionalisme sempit) yang membenci bangsa atau suku bangsa lain, menganggap
bangsa atau sukubangsa sendirilah yang paling bagus, paling unggul dll. sesuai
dengan individualisme Barat. Nasionalisme Indonesia sampai tahun 1965 sudah
mantap bersemayam di dada bangsa Indonesia. Tahap nation building telah
tercapai dan bersiap-siaga untuk menuju ke tahap berikutnya yaitu state building,
yang terhambat dan rusak berat dalam perjuangan untuk nation building,
perjuangan melawan pemberontakan-pemberontakan dan sisa-sisa kolonialisme.
Tapi tahap perjuangan state building ini ternyata terpangkas oleh timbulnya
peristiwa G30S dan berdirinya kekuasaan rezim Orde Baru atau Rezim Jendral
Soeharto.
Sekarang
12
13
14
bersamaan dengan identitas seperti okupari, agama, suku, kelas, gender dan lainlain. Nasionalisme juga merupakan gerakan untuk meraih dan memelihara
otonomi kohesi dan individualitas bagi suatu kelompok.
Nasionalisme terbagi menjadi 5 jenis yaitu :
1. Nasionalisme humaniter
2. Nasionalisme yacobin
3. Nasionalisme tradisional
4. Nasionalisme liberal
5. Nasionalisme integral
Konsep nasionalisme dapat dikatakan sebagai suatu konsep yang meletakkan
kesetiaan tertinggi seseorang pada suatu negara tertentu. Konsep nasionalisme
berasal dari peradaban purba Yunani dan Ibrani Purba. Yang kemudian diubah
pandangannya oleh kaum kosmopolitan dengan pendapat tidak ada bangsa yang
ada warga dunia. Dengan munculnya Rennaissance dan reformasi maka
nasionalisme kemudian tumbuh dan berkembang dan akhirnya lahirlah bangsabangsa modern.
Revolusi Prancis pada tahun 1789 mengakibatkan perombakan total pada berbagai
bidang politik, negara memiliki peranan yang sangat penting memahami
pendidikan agar terbentuk generasi muda nasionalis. Revolusi ini digerakkan oleh
bangsawan nasionalis.
Indonesia dapat dicirikan sebagai satu negara modern didasari dengan semangat
kebangsaan atau nasionalisme yaitu masyarakat untuk membangun masa depan
bersama negara walaupun berbeda-beda suku, agama, ras, etnik, budayadan
golongan. Nasionalisme lahir pada abad 20 dengan adanya organisasi Boedi
Oetomo yang menghasilkan ketetapan Sumpah Pemuda pada tanggal 20 Oktober
1928. Tetapi pada saat itu belum dilandasi dengan nasionalisme. Akar
nasionalisme muncul setelah para pemuda belajar di Belanda atau belajar dari
pemerintah jajahanyang memunculkan nasionalisme modern karena melampaui
batas-batas etnis.
Untuk membentuk negara lebih sulit daripada membentuk pemerintahan
khususnya bangsa yang majemuk seperti Indonesia. Agar terbentuk negara
modern harus memiliki wawasan kenegaraan dan dasar-dasar kultur Politik
15
Nasional yang bersifat abstrak dan lembaga-lembaga negara yang bersifat konkrit
untuk mewujudkan kepentingan rakyat. Perlu adanya integrasi nasional yang
solid.
Dalam merancang lembaga-lembaga negara Indonesia bersumber dari :
1. Esensi kultur politik tradisional yang dianut masyarakat Indonesia yang
sifatnya majemuk
2. Faham atau institusi kenegaraan modern yang dianut pemimpin
pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Dari faham dan institusi kenegaraan modern disepakati bahwa paham negara yang
berdasarkan hukum, bentuk negara yang republik, kedaulatan rakyat atau
demokrasi, pemilihan umum, sistem pemerintahan presidensiil, pengawasan oleh
dewan perwakilan rakyat, otonomi daerahdan jaminan hak warga negara dan
penduduk. Dengan kesepakatan tersebut maka terbentuklah negara Indonesia.
2.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Rasa Nasionalisme di Indonesia
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi rasa nasionalisme di Indonesia,
faktor-faktor ini sangat berpengaruh kepada tingkat atau kadar ataupun seberapa
tinggi rasa nasionalisme yang tertanam di masyarakat Indonesia ini.
Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Faktor Ekonomi
Pada tahun 1997, dunia dilanda krisis moneter yang menjalar dari mexico,
terus ke Asia seperti Jepang, Korea, Thailand, Malaysia dan Indonesia. Negaranegara di asia seperti Jepang, Korea, Thailand, dan Malaysia cepat keluar dari
krisis, karena Negara-negara itu kuat dasar perekonomian dan mempunyai upaya
yang kuat dan etos kerja yang tinggi ingin cepat-cepat keluar dari krisis. Akan
tetapi di Indonesia, krisis moneter ini amat membuat Indonesai terpuruk.
Kemiskinan, pengangguran, perekonomian yang lemah, krisis politik, krisis
kekuasaan, bahkan krisis kepercayaan dan yang paling parah krisis nasionalisme.
Tingkat kemiskinan yang tinggi dan pengangguran yang dimana-mana membuat
rasa akan bangga terhadap bangsa Indonesia memudar. Rasa percaya pun ikut
hilang, dan timbulnya berbagai macam kecurigaan yang berlebihan ikut
memperburuk dan memperumit masalah bangsa ini. Keterkaitan rendahnya rasa
16
17
18
Tapi rasa optimis ini akan terus ada karena dari gejala situasi saat ini.
Sebagai contoh pengakuan budaya batik oleh Negara tetangga menimbulkan rasa
persatuan dan nasionalisme sebab kita pun tidak mau budaya bangsa yang asli kita
miliki menjadi hilang begitu saja menjadi milik orang. Rasa tersebut timbul dari
rasa senasib untuk memiliki bangsa Indonesia ini. Akan tetapi jika rasa itu tidak di
imbangi dengan rasa penghormatan terhadap bangsa dan Negara lain maka akan
menimbulkan sikap cauvinisme.
Sikap yang mengagungkan bangsa dan Negara sendiri tanpa menghormati
bangsa dan Negara lainnya.
Rasa optimis itu tentu saja harus diimbangi dengan pembenahan
diberbagai aspek kehidupan seperti pembenahan system perekonomian dan
perpolotikan serta system hokum yang bagus. Karena sekali lagi jika faktor yang
mempengaruhinya kurang baik maka Indonesia akan tetap tertinggal dan rasa
nasionalisme itu mungkin saja akan menghilang dan rasa percaya terhadap para
pemimpin akan habis. Dan tentu mungkin apa yang kan diprediksikan setelah itu
adalah mungkin saja kita akan mengalami evolusi seperti tahun 98? Tapi saya
harapkan tidak demikian karena kita yakin masih punya semangat untuk menjadi
yang lebih baik lagi.
2.7 Langkah Pemerintah Dalam Menegakan Kembali Ideal Nasionalisme
Indonesia
Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 adalah Proklamasi Kebangsaan
Indonesia yang merupakan ikrar tentang eksistensi nasion dan nasionalisme
Indonesia
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
20
DAFTAR PUSTAKA
Ali Maschan Moesa, Nasionalisme Kyai, Jogjakarta: LKIS, 2007. Cet. I hlm. 2829
21
Heri
Aktif
22