Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Puji syukur kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua,sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas pembuatan makalah Pengelasan ini.
Kami tahu dalam era modern sekarang diperlukan SDM yang pintar dalam
praktek tanpa menguasai teorinya, karena seseorang dalam melaksanakan
pengerjaan harus memahami dalam teori dan prakteknya sehingga pembangunan
Negara menjadi lebih baik dan dapat disegani oleh Negara lainnya. Karena kami
tahu teori tanpa praktek itu adalah tidak akan bisa,dan praktek tanpa teori itu hal
ceroboh.
Dalam proses pembuatan makalah ini kami sangat berterima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu kami,yang tak bisa kami ucapkan satupersatu.Dan pada kesempatan ini juga kami memohn maaf apabila dalam makalah
ini ada sebuah kesalahan ataupun hal yang menyinggung kami memohon maaf
yang sebesar-besarnya karena kesalahan itu tidak kami rencanakan
Makalah ini juga kami harapkan dapat membantu proses belajar
mengajar para insane yang berkecimpung di dunia pendidikan. Bila ada kritk dan
saran yang bersifat membangun dalam makalah ini bisa menghubungi kami.
Sekian, terima kasih.
Daftar Isi
Kata Pengantar...............................................................................................1
Daftar Isi........................................................................................................2
BAB I Pendahuluan
A.
B.
C.
D.
Latar belakang....................................................................................3
Masalah..............................................................................................3
Batasan Masalah................................................................................4
Tujuan................................................................................................4
BAB II Pembahasan
A.
B.
C.
D.
E.
Las Listrik..........................................................................................5
Perlengkapan Las Listrik...................................................................6
Teknik Dasar Pembentukan Busur.....................................................7
Memadamkan Busur Listrik..............................................................9
Jenis-Jenis Elektroda..........................................................................10
Daftar Pustaka................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan semakin berkembangnya teknologi industri saat ini, tidak bisa
mengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai komponen utama
produksi suatu barang, mulai dari kebutuhan yang paling sederhana seperti alatalat rumah tangga hingga konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini
menyebabkan pemakaian bahan-bahan logam seperti besi cor, baja, aluminium
dan lainnya menjadi semakin meningkat. Sehingga dapat dikatakan tanpa
pemanfaatan logam, kemajuan peradaban manuasia tidak mungkin terjadi.
Dengan kemampuan akalnya, manusia mampu memanfaatkan logam sebagai alat
bantu kehidupannya yang sangat vital. Berbagai macam konstruksi mesin,
bangunan dan lainnya dapat tercipta dengan adanya logam. Logam tersebut
menimbulkan kebutuhan akan teknologi perakitan atau penyambungan. Salah satu
teknologi penyambungan tersebut adalah dengan pengelasan. Teknik
penyambungan logam sebenarnya terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu :
a. Penyambungan sementara (temporary joint), yaitu teknik
penyambungan logam yang dapat dilepas kembali.
b. Penyambungan tetap (permanen joint), yaitu teknik penyambungan
logam dengan cara mengubah struktur logam yang akan disambung
dengan penambahan logam pengisi. Termasuk dalam kelompok ini
adalah solder, brazing dan pengelasan. Dari teknik tersebut dijadikan
sebagai dasar dibentuknya benda-benda logam seperti yang dimaksud
pada uraian diatas. Dalam hal ini proses pengelasan terdiri dari las
listrik dan las gas.
B. Masalah
Dari uraian diatas dapat kita asumsikan bahwa manusia dalam kehidupannya
membutuhkan suatu peralatan yang sangat penting untuk mencapai tujuan
kesempurnaan hidup.
Peralatan ini tidak mungkin ada tanpa adanya kemajuan teknologi yang
mendorong manusia untuk berbuat sesuatu yang sifatnya berguna untuk
kehidupan sehari-hari.
Dalam pembuatan peralatan misalnya konstruksi mesin, konstruksi bangunan,
dan lain-lain dapat tercipta dengan adanya logam. Logam tersebut menimbulkan
kebutuhan akan teknologi perakitan atau penyambungan, salah satu teknologi
penyambungan tersebut adalah dengan penyambungan logam tetap, baik dengan
cara pengelasan dan penyambungan sementara atau yang dapat dilepas kembali.
Dari sinilah kebutuhan hidup sehari-hari yang berupa macam-macam peralatan
dapat terpenuhi. Perakitan peralatan yang bersifat tetap adalah dengan cara
BAB II
PEMBAHASAN
A. LAS LISTRIK
Pengertian las listrik Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam
dimana logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat
didefinisikan sebagai akibat dari metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik
menarik antara atom. Sebelum atomatom tersebut membentuk ikatan, permukaan
yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang terserap atau oksida-oksida.
Mesin las listrik Mesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga
listrik yang diperlukan serta tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan
suatu lengkung listrik las.
Sumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari: Motor bensin atau diesel
Gardu induk Tegangan pada mesin las listrik biasanya : 110 volt, 220 volt, 380
volt Antara jaringan dengan mesin las pada bengkel terdapat saklar pemutus.
Mesin las digerakkan dengan motor, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau
pada bengkel yang tidak mempunyai jaringan listrik. Busur nyala terjadi apabila
dibuat jarak tertentu antara elektroda dengan benda kerja dan kabel massa
dijepitkan ke benda kerja. Jenis-jenis mesin las las listrik terbagi atas : Mesin las
listrik Transformator arus bolak-balik (AC) Mesin ini memerlukan sumber arus
bolak-balik dengan tegangan yang lebih rendah pada lengkung listrik.
Keuntungan keuntungan mesin las AC antara lain : Busur nyala kecil,
sehingga memperkecil kemungkinan timbunya keropos pada rigi-rigi las
Perlengkapan dan perawatan lebih murah Mesin las listrik Rectifier arus searah
(DC) Mesin ini mengubah arus listrik bolak-balik (AC) yang masuk, menjadi arus
listrik searah (DC) keluar. Pada mesin AC, kabel masa dan kabel elektroda dapat
dipertukarkan tanpa
mempengaruhi perubahan panas yang timbul pada busur nyala.
Keuntungan-keuntungan mesin las DC antara lain : Busur nyala stabil Dapat
menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalut Dapat menggunakan elektroda
bersalut dan tidak bersalut Dapat mengelas pelat tipis dalam hubungan DCRP
Dapat dipakai untuk mengelas pada tempat-tempat yang lembab dan sempit 3.
Pengkutuban elektroda Pengkutuban Langsung Pada pengkutuban langsung, kabel
elektroda dipasang Pada terminal negatif dan . kabel massa pada terminal positif.
Pengkutuban langsung sering disebut sebegai sirkuit las listrik dengan elektroda
negatif. (DC-).
Pengkutuban terbalik Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang
pada terminal positif dan kabel massa dipasang pada terminal negative.
Pengkutuban terbalik sering disebut sirkuit las listrik dengan elektroda positif
(DC+)
c. Palu Las
Palu Ias digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las
pada jalur Ias dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada
daerah las. Berhati-hatilah membersihkan terak Ias dengan palu Ias
karena kemungkinan akan memercik ke mata atau ke bagian badan
lainnya.
6
d. Sikat kawat
Sikat Kawat Dipergunakan untuk :
Membersihkan benda kerja yang akan dilas
Membersihkan terak Ias yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan
palu las.
e. Klem Massa
Klem massa edalah suatu alat untuk menghubungkan kabel massa
ke benda kerja. Biasanya klem massa dibuat dari bahan dengan
penghantar listrik yang baik seperti Tembaga agar arus listrik dapat
mengalir dengan baik, klem massa ini dilengkapi dengan pegas yang
kuat. Yang dapat menjepit benda kerja. Walaupun demikian permukaan
benda kerja yang akan dijepit dengan klem massa harus dibersihkan
terlebih dahulu dari kotoran-kotoran seperti karat, cat, minyak.
f. Tang Penjepit
Penjepit (tang) digunakan untuk memegang atau memindahkan
benda kerja yang masih panas.
Proses pengelasan itu sendiri terdiri atas hubungan singkat yang terjadi sangat
cepat akibat pelelehan elektroda yang terus menerus menetes.
Proses Penyulutan Setelah arus dijalankan, elekteroda didekatkan pada
lokasi jalur sambungan disentuhkan sebentar dan diangkat kembali pada jarak
yang pendek (garis tengah elektroda). Menyalakan busur listrik Untuk
memperoleh busur yang baik di perlukan pangaturan arur (ampere) yang tepat
sesuai dengan type dan ukuran elektroda, Menyalahkan busurd apat dilakukan
dengan 2 (dua) cara yakni :
1. Bila pesawat Ias yang dipakai pesewat Ias AC, menyalakan busur
dilakukan dengan menggoreskan elektroda pada benda kerja.
2. Untuk menyalakan busur pada pesawat Ias DC, elektroda disentuhkan
seperti pada gambar.
Bila elektroda harus diganti sebelum pangelasan selesai, maka untuk
melanjutkan pengelasan, busur perlu dinyalakan lagi. Menyalakan busur kembali
ini dilakukan pada tempat kurang lebih 26 mm dimuka las berhenti seperti pada
gambar. Jika busur berhenti di B, busur dinyalakan lagi di A dan kembali ke B
untuk melanjutkan pengelasan. Bilamana busur sudah terjadi, elektroda diangkat
sedikit dari pekerjaan hingga jaraknya sama dengan diameter elektroda. Untuk
elektroda diameter 3,25 mm, jarak ujung elektroda dengan permukaan bahan
dasar 3,25 mm. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan :
Jika busur nyala terjadi, tahan sehingga jarak ujung elektroda ke logam
induk besarnya sama dengan diameter dari penampang elektroda dan
geser posisinya ke sisi logam induk.
Kalau logam induk telah sebagian mencair, jarak elektroda dibuat sama
dengan garis tengah penampang tadi.
Bila panjang busur tepat (L = D), maka cairan elektroda akan mengalir
dan mengendap dengan baik. Hasilnya : rigi-rigi las yang halus dan
8
baik. tembusan las yang baik perpaduan dengan bahan dasar baik
percikan teraknya halus.
Bila busur terlalu panjang (L > D), maka timbul bagian-bagian yang
berbentuk bola dari cairan elektroda. Hasilnya : rigi-rigi kasar
tembusan las dangkal percikan teraknya kasar keluar jalur las.
Bila busur terlalu pendek, akan sukar memeliharanya, bisa terjadi
pembekuan ujung elektroda pada pengelasan. hasilnya : rigi las tidak
merata tembusan las tidak baik percikan teraknya kasar dan berbentuk
bola.
Pengaruh Besar Arus Besar arus pada pengelasan mempengaruhi hasil las.
Bila arus terlalu rendah sukarnya akan menyebabkan busur penyalaan listrik dan
busur listrik yang terjadi tidak stabil. Panas yang terjadi tidak cukup untuk
melelehkan elektroda dan bahan dasar sehingga hasilnya merupakan rigi-rigi las
yang kecil dan tidak rata serta penembusan yang kurang dalam. Sebaliknya bila
arus terlalu besar maka elektroda akan mencair terlalu cepat dan menghasilkan
permukaan las yang lebih lebar dan penembusan yang dalam. Besar arus untuk
pengelasan tergantung pada jenis kawat las yang dipakai, posisi pengelasan serta
tebal bahan dasar.
Pengaruh Kecepatan elektroda pada hasil pengelasan Kecepatan pengelasan
tergantung pada jenis elektroda, diameter inti elektroda, bahan yang dilas,
geometri sambungan, ketelitian sambungan dan lainlainnya. Dalam hampir tidak
ada hubungannya dengan tegangan las tetapi berbanding lurus dengan arus las.
Karena itu pengelasan yang cepat memerlukan arus las yang tinggi. Bila tegangan
dan arus dibuat tetap, sedang kecepatan pengelasan dinaikkan maka jumlah
deposit per satuan panjang las jadi menurun. Tetapi di samping itu sampai pada
suatu kecepatan tertentu, kenaikan kecepatan akan memperbesar penembusan.
Bila kecepatan pengelasan dinaikkan terus maka masukan panas per satuan
panjang juga akan menjadi kecil, sehingga pendinginan akan berjalan terlalu cepat
yang mungkin dapat memperkeras daerah HAZ Pada umumnya dalam
pelaksanaan kecepatan selalu diusahakan setinggitingginya tetapi masih belum
merusak kwalitas manik las. Pengalaman juga menunjukkan bahwa makin tinggi
kecepatan makin kecil perubahan bentuk yang terjadi.
Kecepatan pengelasan yang rendah akan menyebabkan pencairan yang
banyak dan pembentukan manik datar yang dapat menimbulkan terjadinya lipatan
manik. Sedangkan kecepatan yang tinggi akan menurunkan lebar manik dan
menyebabkan terjadinya bentuk manik yang cekung dan takik..
10
11
12
lurus elektroda. Waktu yang diperlukan untuk gerakan ayun lebih lama,
sehingga dapat menimbulkan pemuaian atau perubahan bentuk dari
bahan dasar. Dengan alasan ini maka penggunaan gerakan ayun harus
memperhatikan tebal bahan dasar. Alur Spiral Alur Zig-zag
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis membaca dari semua referensi yang di dapatkan dan dari
penyusunan ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : Pada akhirnya penulis
mengetahui Pengertian las listrik, alat-alat yang digunakan pada proses
pengelasan las listrik, Posisi pengelasan las lstrik, kegunaan elektroda, tingkat
kesususahan dalam pengelasan las listrik serta keselamatan kerja yang semestinya
dilaksanakan dalam proses pengelasan las listrik. Penulis akhirnya dapat
mengetahui pengertian las gas, perlengkapan yang digunakan pada praktik las gas,
jenis-jenis nyala api, serta posisi pengelasan pada proses las gas.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan kepada pembaca ini sebagai
berikut : Dalam pembuatan diperlukan kerja keras dalam mencari berbagai
13
referensi agar yang dibuat lebih baik. Pelajari yang telah dibuat, agar dapat
menambah wawasan lagi
DAFTAR PUSTAKA
Cary Howard B, Modern Welding Technology Prentice Hall, Englewood Cliffs,
New Jersey Q7632, USA, 1994. Messler R.W, Jr., Principles of Welding
John Wiley & Sons, Inc. USA, 1999.
http://.arcwelding&gasweldingblogspot.com/2009/06/.html
http://kamissore.blogspot.com/2009/06/kerja-las-listrik-dan-gas.html
http://laslistrik.blogspot.com/2009/06/.html
http://materi-kuliah.blogspot.com/2009/06/.html
www.labteknologimekanik.com
14