Disusun oleh:
RAHMI SARI
(1301103010018)
YULIA MUKHTAMARINI
(1301103010056)
(1301103010074)
(1301103010062)
SITI TIARA
(1301103010122)
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN 2015/2016
A.
audit adalah
media
formal
yang
digunakan
oleh
auditor
dalam
B.
Laporan ini memuat pendapat wajar tanpa pengecualian yang menyatakan bahwa laporan
keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan , hasil
usaha, dan arus kas entitas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Kesimpulan ini
hanya akan dinyatakan bila auditor telah membentuk pendapat berdasarkan audit yang
dilaksanakan sesuai GAAS. Laporan standar/ laporan audit baku memiliki tiga paragraf , yang
lazim disebut paragraf pendahuluan/ pengantar, paragraf lingkup audit, dan paragraf pendapat.
Dalam laporan tersebut terdapat 6 unsur penting pihak yang dituju, paragraph
pendahuluan/ pengantar, paragraph lingkup, paragraph pendapat, nama auditor, nomor izin
akuntan public, nomor izin kantor akuntan public, dan tanda tangan, serta tanggal laporan audit.
Berikut ini dijelaskan isi tiga unsur penting laporan audit baku :
1. Paragraf Pendahuluan
Paragraf pendahuluan memuat tiga pernyataan faktual. Tujuan utama paragraf ini adalah
untuk membedakan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor. Kalimat
pada paragraf pendahuluan disajikan sebagai berikut :
Kalimat diatas menegaskan bahwa tanggung jawab atas laporan keuangan terletak di tangan
manajemen.
Tanggung jawab kami adalah menyatakan....berdasarkan audit kami.
Kalimat diatas secara khusus menunjukkan tanggung jawab auditor. Auditor berperan untuk
melaksanakan audit dan menyatakan pendapat berdasarkan temuan temuan.
2. Paragraf Ruang Lingkup
Paragraf ruang lingkup menguraikan sifat dan lingkup audit. Hal ini sesuai dengan bagian ke
empat standar pelaporan yang mengharuskan auditor menunjukkan dengan jelas sifat audit
yang dilakukan. Paragraf ruang lingkup audit juga menunjukkan beberapa keterbatasan audit.
Kalimat dalam paragraf ini adalah:
Standar auditing
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia
Dalam konteks ini ,standar auditing yang berlaku umum meliputi sepuluh standar GAAS dan
seluruh SAS yang dapat diterapkan.
Standar tersebut mengharuskan kami ....audit agar memperoleh keyakinan yang memadai
...laporan keuangan bebas dari salah saji material.
Kalimat diatas menunjukkan keterbatasan penting suatu audit yaitu auditor hanya mencari
keyakinan yang memadai saja, bukan keyakinan yang absolut dan diperkenalkannya konsep
materialitas.
Suatu audit meliputi pemeriksaan ,atas dasar pengujian,bukti bukti yang mendukung
....laporan keuangan.
Kalimat diatas menjelaskan lebih jauh sifat audit dan pesan kepada pemakai laporannya bahwa:
1.
Dalam perikatan umum, auditor melaksanakan auditnya atas dasar pengujian, bukan atas
Pemahaman memadai atas pengendalian intern merupakan dasar menentukan jenis dan luas
Luas pengujian dan pemiihan prosedur audit ditentukan oleh pertimbangan auditor atas
dasar pengalamannya.
4.
Dalam audit, auditor melakukan pemeriksaan atas bukyi audit, yang tidak hanya terbatas
pada catatan akuntansi klien saja, namun mencakup informsai penguat (corroborating
information).
Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi...estimasi signifikan....penilaian
terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kalimat tersebut menyebutkan bahwa auditor menggunakan pertimbangan dalam menilai dan
mengevaluasi representasi laporan keuangan manajemen.
Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan
pendapat.
Kalimat diatas menunjukkan bentuk keterbatasan lain dari suatu audit.
3. Paragraf pendapat
Paragraf ketiga dalam laporan audit baku merupakan paragraf yang digunakan oleh
auditor untuk menyatakan pendapatnya mengenai laporan keuangan yang disebutkannya
dalam paragraf pendahuluan/pengantar. Dalam paragraph ini auditor menyatakan pendapatnya
mengenai kewajaran laporan keuangan auditan, dalam semua hal yang material, yang
didasarkan atas kesesuaian penyusunan laporan keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi
berterima umum. Kalimat paragraf pendapat dijelaskan sebagai berikut:
Menurut pendapat kami ,laporan keuangan yang kami sebut diatas...
Dalam menafsirkan arti dan pentingnya kalimat ini ,hendaknya disimpulkan bahwa pendapat
tersebut dinyatakan oleh orang orang yang profesional, berpengalaman dan ahli.
....Menyajikan secara wajar ,dalam semua hal yang material ...posisi keuangan ...hasil usaha
dan arus kas...
Konotasi yang dimaksutkan dalam kata kata secara wajar adalah bahwa penyajian laporan
keuangan telah memadai ,tanpa berat sebelah,atau distorsi.
....sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum...
Kalimat ini memenuhi standar pelaporan pertama yang menyatakan bahwa laporan harus
menunjukkan apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan GAAP.
C.
c) Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
d) Prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan tidak ditetapkan secara konsisten.
Dalam pendapat ini auditor menyatakan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh
klien adalah wajar, tetapi ada beberapa unsur yang dikecualikan, yang pengecualiannya
tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara konsisten.
3. Laporan yang berisi pendapat tidak wajar (Adverse opinion report)
Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika ia tidak dibatasi lingkup auditnya,
sehingga ia dapat mengumpulkan bukti kompeten yang cukup untuk mendukung
pendapatnya. Jika laporan keuangan diberi pendapat tidak wajar oleh auditor, maka informasi
yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak dapat dipercaya, sehingga
tidak dapat dipakai oleh pemakai informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.
4. Laporan yang didalamnya auditor tidak menyatakan pendapat (Disclaimer of opinion
report)
Jika auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan, maka laporan audit ini
disebut dengan laporan tanpa pendapat (no opinion report). Kondisi yang menyebabkan
auditor menyatakan tidak memberikan pendapat adalah:
a) Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit.
b) Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan kliennya.
Perbedaan antara pernyataan tidak memberikan pendapat dengan pendapat tidak wajar
adalah pendapat tidak wajar ini diberikan dalam keadaan auditor mengetahui adanya
ketidakwajaran laporan keuangan klien, sedangkan auditor menyatakan tidak memberikan
pendapat karena ia tidak cukup memperoleh bukti mengenai kewajaran pelaporan keuangan
auditan atau karena ia tidak independen dalam hubungannya dengan klien.
5. Laporan yang berisi Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang
ditambahkan (Unqualified Opinion with explanatory language)
Pendapat ini diberikan jika terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan auditor
menambahkan paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan lain) dalam laporan audit,
meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian yang dinyatakan oleh
auditor.
keadaan tersebut meliputi :
a. Pendapat wajar sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain;
b. Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaan-keadaan
yang luar biasa, laporan keuangan disajikan menyimpang dari suatu standar akuntansi
yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia;
c. jika terdapat kondisi dalam peristiwa yang semula menyebabkan auditor yakin tentang
adanya
kesangsian
mempertimbangkan
mengenai
rencana
kelangsungan
manajemen
auditor
hidup
entitas
berkesimpulan
namun
setelah
bahwa
rencana
manajemen tersebut dapat efektif dilaksanakan dan pengungkapan mengenai hal itu telah
memadai;
d. diantara dua periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam penggunaan
standar akuntansi atau dalam metode penerapannya;
e. keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan audit atas laporan keuangan
komparatif;
f. Data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Badan Pengawas Pasar Modal
(Bapepam)/sekarang sih Otorisasi Jasa Keuangan (OJK) namun tidak disajikan atau tidak
di-review;
g. Informasi tambahan yang diharuskan oleh Ikatan Akuntan Indonesia-Dewan standar
akuntansi keuangan telah dihilangkan, yang penyajiannya menyimpang jauh dari pedoman
yang dikeluarkan oleh Dewan tersebut, dan auditor tidak dapat melengkapi prosedur audit
yang berkaitan dengan informasi tersebut.
h. Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan yang diaudit secara
material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT KIMIA FARMA ( PERSERO ) Tbk dan Anak
Perusahaan tanggal 31 Desember 2014, laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan equitas
konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Laporan keuangan konsolidasi adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab
kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi berdasarkan audit
kami. Laporan keuangn konsolidasi PT KIMIA FARMA ( PERSERO ) Tbk dan Anak
Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 di audit oleh auditor
independen lain yang dalam laporannya bernomor : 010/AK-LAP/0306 tanggal 21 Maret 2014
menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standart auditing yang di tetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksankan audit agar kmi
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu
audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah
dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip Akuntansi
yang di gunakan dan estimasi signifikan yang di buat oleh manajemen, serta penilaian terhadap
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan
dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi, yang kami sebut di atas menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT KIMIA FARMA ( PERSERO )
Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2014, serta hasil usaha, perubahan ekuitas dan
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
Acep Kusmayadi, Ak. BAP
Surat Izin Praktek Akuntan Publik No : 98.1.0479
Judul Laporann :
Standar auditing mewajibkan setiap laporan diberi judul laporan, dan dalam judul tersebut
tercantum pula kata independen. Laporan audit perusahaan yang kami gunakan sudah sesuai
dengan standar auditing yaitu Laporan Audit Independen.
2.
Laporan ini umumnya ditunjukkan kepada Perusahaan, para Pemegang Saham atau Dewan
Direksi Perusahaan PT KIMIA FARAMA (PERSERO) Tbk.
3.
Paragraph Pendahuluan :
Kedua, paragraph ini menyatakan laporan keuangan yang telah di audit termasuk
pencatuman tanggal neraca serta periode akuntansi dari laporan laba rugi dan laporan
aruskas, misalnya pada laporan audit diatas tanggal 31 Desember 2014, laporan laba
rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi, dan laporan arus kas konsolidasi
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan
konsolidasi berdasarkan audit kami.
Pada Laporan Audit PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk ini terdapat kalimat pejelasan
laporan keuangan konsolidasi PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk dan Anak Perusahaan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 desember 2013 diaudit oleh auditor independen lain yang
dalam laporannya bernomer : 0101/AK-LAP/ 0306 tanggal 21 maret 2014 menyatakan pendapat
wajar tanpa pengecualian. Berarti pada laporan laporan keuangan yang sebelumnya atau setahun
yang lalu diberi keterangan tentang pendapat auditor yaitu menyatakan pendapat wajar tanpa
pengecualian. Laporan tersebut telah disajikan dengan wajar, tetapi lingkup audit dibatasi secara
material atau terjadi penyimpangan dari perinsip akuntansi yang berlaku umum pada saat
penyiapan laporan keuangan.
4.
Paragraph ini berisi pernyataan factual tentang apa yang dilakukan auditor selama proses audit
PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk. Paragraph scope menyatakan bahwa audit PT KIMIA
FARMA (Persero) Tbk dirancang untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan
keuangan bebas dari salah saji yang material. Berikutnya paragraf scope membahas tentang
pengumpulan bukti audit serta menyatakan bahwa auditor yakin bahwa bukti audit yang
dikumpulkan telah memberikan dasar yang memadai bagi pernyataan pendapat. Dari pernyataan
diatas kami menganalisis bahwa laporan audit PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk talah
memenuhi criteria dari paragraf scope.
5.
Paragraf Pendapat :
Paragraf terakhir dalam laporan audit bentuk baku menyajikan kesimpulan auditor berdasarkan
hasil dari proses audit yang telah dilakukan seperti menurut pendapat kami, laporan keuangan
konsolidasi, yang kami sebut diatas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember
2014, serta hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
6.
Nama KAP :
Untuk Nama KAP yang mengidentifikasi PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk adalah Acep
Kusumayadi, Ak. BAP.
7.
Tanggal yang tepat untuk dicantumkan dalam laporan audit adalah tanggal pada saat
auditormenyelesaikan prosedur audit terpenting dilokasi pemeriksaan. Dalam laporan audit PT
KIMIA FARAM (Persero) Tbk tanggal neraca adalah 31 Desember 2014, dan tanggal laporan
audit adalah 13 Maret 2015. Maka tanggal yang dipakai adalah tanggal dimana audit itu telah
selesai dikerjakan 13 Maret 2015.
REFERENSI
IAPI, Standar Akuntan Publik 31 Maret 2011 dan Standar Profesional Akuntan Publik tahun
2014, penerbit Salemba Empat
Randal J. Elder,. et all,. Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Terpadu ( adapatasi Indonesia
Alvin A.Rents.,et all, Auditing dan Jasa Assurance, pendekatan terintegrasi ( penerbit Erlangga)
(https://evalarasati10.wordpress.com/2015/04/08/contoh-laporan-audit/)
https://falahbilayudha.blogspot.co.id/2013/04/laporan-audit.html?m=1
Yang di atas contoh laporan audit independen WTP, dan berikut contoh laporan audit lainnya.
Tidak usah dilampikan di makalah buat bahan kelompok saja supaya bisa membedakan.
disesuaikan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 46, dan secara restrospektif,
menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasi tahun 1998 atas perubahan tersebut.
Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan
anak perusahaan dapat melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Catatan 38 atas laporan keuangan konsolidasi berisi
pengungkapan dampak kondisi ekonomi Indonesia terhadap Perusahaan dan anak perusahaan.
Tingginya kurs valuta asing dan tingkat bunga pinjaman, ketatnya likuiditas dan kesulitan
keuangan yang dialami pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdampak buruk pada
kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melunasi pokok pinjamannya. Perusahaan
dan anak perusahaan juga menangguhkan pembayaran sebagian besar bunga pinjaman yang
sudah jatuh tempo, tidak dapat memenuhi ketentuan rasio-rasio keuangan yang disyaratkan
dalam perjanjian pinjaman. Disamping itu, Perusahaan juga mengalami ketidakpastian
penyelesaian piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan belum
mencapai kesepakatan atas pembayaran tagihan lembaga keuangan seperti dijelaskan dalam
paragraf ketiga dan keempat sebelumnya. Hal-hal tersebut telah menimbulkan ketidakpastian
yang signifikan mengenai kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Rencana manajemen yang konsisten dan lebih intensif sehubungan
dengan masalah-masalah tersebut diatas juga di uraikan dalam Catatan 38 atas laporan keuangan
konsolidasi. Kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya tergantung pada keberhasilan manajemen untuk melakukan restrukturisasi pinjaman
dan keuangan Perusahaan secara keseluruhan, mencapai kesepakatan atas pembayaran tagihan
oleh lembaga keuangan tersebut diatas, dan menghasilkan arus kas yang cukup dari kegiatan
usaha dimasa yang akan datang.Laporan keaungan konsolidasi belum mencakup penyesuaianpenyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut.
Kami telah mengaudit neraca PT. GUNADARMA per 31 Desember 2001 serta
laporan rugi laba, laporan perubahan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen
perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan
Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan
audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah
saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi
penilaian atas standar akkuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami
yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. GUNADARMA per 31
Desember 2001, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Kantor akuntan
Eliya Isfaatun, SE., MMSI
(Eliya Isfaatun, SE., MMSI)
Reg. Neg-D110369
Tanggal, 13 Maret 2002
jika akuntan publik yang tidak dapat mendeteksi adanya kesalahan penyajian tersebut ternyata
baru menyadari adanya kesalahan yang tak terdeteksi tersebut setelah mengeluarkan opininya
tetapi tidak segera melaporkannya dalam periode tiga hari, maka pantaslah akuntan publik
tersebut dikenakan sanksi.
Berkaitan dengan sikap Skeptisme Profesional seorang auditor, sehingga jika akuntan
publik tersebut tidak menerapkan sikap skeptisme profesional dengan seharusnya hingga
berakibat memungkinkannya tidak terdeteksinya salah saji dalam laporan keuangan yang
material yang pada akhirnya merugikan para investor.
Menurut pemaparan kasus diatas, akuntan publik tersebut setelah melalui proses
penyelidikan ternyata tidak ditemukan adanya unsur kesengajaan untuk membantu manajemen
PT. Kimia Farma dalam penggelembungan keuntungan tersebut. Maka hal ini berarti tidak
adanya masalah yang berkaitan dengan independensi seorang auditor, atau berarti auditor
tersebut telah independen dalam melakukan jasa profesionalnya.