Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan proses metamorfosis anggota badan dan ekor pada hewan vertebrata?

2. Bagian apakah yang berperan dalam proses regenerasi untuk mensuplai neurotransmiter
pada blastema? Jelaskan prosesnya!
3. Manfaat dari manipulasi gamet dan embrio dalam kehidupan? terangkan proses salah satu
teknik manipulasi gamet atau embrio?
JAWABAN
1. Kita ambil contoh proses metamorfosis pada katak.
Selama periode metamorfosis panjang kaki belakang bertambah dengan
cepat atau relative sangat cepat dibandingkan dengan pertambahan panjang
badannya. Dilaporkan bahwa pada 5 hari sebelum periode metamorfosis
berakhir, panjang total berudu mencapai 70 mm. Perubahan lain yang terjadi
selama periode metamorfosis ini adalah peluruhan lapisan epidermis yang relatif
tebal. Papilla-papila pada gigi bertanduk juga ikut luruh bersamaan dengan
luruhnya epidermis. Mulut berudu melebar dari yang tadinya berbentuk
melingkar, dan hanya dalam waktu satu minggu mulut berudu menjadi sangat
lebar dan otot-otot rahangnya berkembang. Di bagian dalam mulut, lidah otot
mulai terbentuk dan kemudian menjadi bertambah besar ukurannya.
Kemudian, mata berudu membesar dan posisinya menjadi lebih tinggi di atas
level kepala. Perubahan lainnya adalah penipisan operculum pada masingmasing sisi. Proses penipisan ini selanjutnya membentuk jendela kulit yang
transparan dimana melalui jendela kulit itulah kaki depan katak secara bertahap
menjadi semakin panjang dan semakin kuat. Insang dalam mengalami
perubahan yaitu lembar insang, bagian dalam insang dan spiracle menghilang
selama periode metamorfosis. Menghilangnya insang ini dikarenakan
penyerapan oleh tubuh. Organ yang berfungsi menggantikan fungsi insang
dalam respirasi adalah paru-paru. Selama proses metamorfosis, paru-paru
membesar, kartilago hyoid berdiferensiasi dan otot-otot berkembang untuk
memompa udara ke dalam paru-paru mengganti fungsi insang. Mesonepros
berubah menjadi ginjal yang berfungsi aktif.
Usus berudu yang berkelok-kelok memendek karena sel-sel usus berudu
hampir keseluruhannya terpotong lepas dan berkembang saluran pencernaan
baru dan pendek. Selama periode metamorfosis ini perut dan rectum menjadi
terdiferensiasi. Akibatnya, perut secara proporsional menjadi berkurang
dibandingkan bentuk dan ukuran perut berudu.
Ekor secara perlahan-lahan memendek karena terserap selama periode
metamorfosis. Kulit mengeras karena epidermis menebal. Sementara itu dermis
yang kenyal seperti jelly mulai digantikan oleh jaringan yang lebih fibros. Dalam
kulit sel-sel pigmen menjadi tersusun sedemikian rupa sehingga pola-pola
pewarna kodok dewasa terbentuk. Kelamin kodok muda mulai nampak.
Dengan perubahan-perubahan anatomi yang terjadi selama periode
metamorfosis tersebut, kecebong atau berudu yang mirip ikan berubah menjadi
seekor katak dengan ekor buntung dan muncul ke daratan untuk makan

serangga. Berudu yang semula makan tanaman (herbivora) berubah menjadi


katak yang memakan serangga (insektivora).
2. Bagian yang berperan adalah syaraf. Persyarafan diperlukan dalam proses
regenerasi untuk menyediakan atau mensuplai substansi neurotransmitter
tertentu ke dalam blastema. Di samping itu juga untuk mensuplai inhibitorinhibitor dan substansi penting lainnya yang hanya bisa disediakan oleh serabut
syaraf. Penelitian menunjukkan bahwa anggota badan yang persyarafannya
rusak, dirusak dan kemudian diamputasi, gagal beregenerasi kecuali apabila
syaraf-syaraf telah tumbuh kembali ke dalam jaringan yang rusak
persyarafannya tersebut.
3. a. Manipulasi gamet
Manipulasi gamet, terutama pembuahan in vitro, digunakan dalam program
inseminasi buatan pada hewan ternak. Pada manusia sering disebut dengan bayi
tabung. Manfaatnya adalah agar kita dapat mendapatkan keturunan, baik pada
hewan maupun manusia, dengan sifat-sifat yang kita inginkan. Selain itu manipulasi
gamet in vitro juga sangat berguna untuk penelitian itu sendiri. Selain manipulasi
gamet in vitro, ada juga pengawetan gamet. Pengawetan gamet ini bertujuan agar
gamet menjadi lebih lama umurnya daripada kondisi alaminya. Hal ini didasarkan
pada keterbatasan gamet, baik sel telur maupun spermatozoa. Keterbatasan
tersebut mengganggu pengembangan teknologi yang digunakan untuk
menghasilkan individu baru sesuai keinginan.
Contoh teknik manipulasi gamet:
Salah satu contoh tekniknya adalah apa yang sering disebut dengan bank sperma.
Bank sperma adalah tempat penyimpanan plasma nutfah (spermatozoa) manusia
untuk dipakai sebagai donor dalam proses fertilisasi in vitro. Sperma disimpan
dengan cara dibekukan dan dengan penambahan zat-zat pelindung seperti
krioprotektan. Spermatozoa dengan krioprotektan dibekukan dan disimpan dalam
tabung nitrogen cair. Sperma yang disimpan dalam tabung ini dapat bertahan
selama bertahun-tahun. Selain itu, tabung nitrogen cair ini juga dapat menyimpan
embrio.
b. Manipulasi embrio
Manfaat dari manipulasi embrio memungkinkan untuk memperoleh keturunan
dengan sifat-sifat yang diinginkan, yang sangat penting bagi dunia pertanian,
peternakan, perikanan, dan juga kedokteran. Selain itu, karena sumber daya
semakin sedikit, upaya manipulasi ini dipilih sebagai alternative. Melalui teknikteknik manipulasi ini juga kita dapat mempelajari banyak sekali hal, terutama
dalam hal reproduksi makhluk hidup.
Contoh teknik manipulasi embrio:
Salah satu teknik manipulasi embrio adalah ginogenesis, dimana tidak melibatkan
material genetis jantan berpartisipasi. Proses ginogenesis hanya membutuhkan
material genetis aktif dari induk betina saja. Proses ginogenesis mencakup dua
tahapan: 1) non-aktivasi material genetis jantan atau spermatozoa. 2) diploidisasi

atau membuat zigot atau embrio menjadi diploid agar dapat bertahan hidup sampai
bereproduksi.
Nonaktivasi material genetis dapat dikerjakan dengan pemberian mutagen seperti
sinar X, sinar gamma, sinar ultraviolet, atau dengan cara mekanik yaitu
pengambilan inti sel yang mengandung kromosom. Kemudian proses diploidisasi
dilakukan dengan menggunakan bahan kimia seperti cholchisin atau dengan alat
kejut temperature baik dingin maupun panas untuk menghambat proses
pembelahan sel. Langkah-langkahnya adalah:
- penghambatan pelepasan polosit II (disebut meiotic-ginogenesis)
- penghambatan cleavage pertama embrio yang hasilnya disebut mitotikginogenesis.

Anda mungkin juga menyukai