LANDASAN TEORI
Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari
khususnya dalam sebuah sistem pelayanan tertentu. Dalam pelaksanaan pelayanan pelaku
utama dalam hal ini adalah pelanggan dan pelayan.
Teori Antrian (Queueing Theory) merupakan studi matematika dari antrian atau kejadian
garis tunggu (Waiting lines), yakni suatu garis tunggu dari pelanggan yang memerlukan
layanan dari sistem pelayanan yang ada. Kejadian antrian sering kali terjadi pada banyak hal
dalam kehidupan sehari-hari, seperti loket-loket pembayaran rekening, loket-loket stasiun
bus, loket jalan tol, industri-industri dan sebagainya. Dimana langganannya berupa konsumen
yang datang sedangkan loket merupakan stasiun pelayanan. Ratarata lamanya untuk
menunggu (waiting time) sangat bergantung kepada rata-rata tingkat kecepatan pelayanan (
rate of service ). Kejadian garis tunggu timbul disebabkan oleh kebutuhan akan pelayanan
melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan yang ada akibatnya pelanggan yang tiba pada
fasilitas pelayanan tidak bisa segera mendapat layanan.
Pelanggan yang tiba dapat bersifat tetap atau tidak tetap untuk memperoleh pelayanan.
Apabila pelanggan yang tiba dapat langsung masuk kedalam sistem pelayanan maka
pelanggan tersebut akan langsung dilayani, sebaliknya jika harus menunggu maka mereka
harus membentuk antrian hingga tiba waktu pelayanan.
Berdasarkan uraian tersebut maka dalam sistem antrian terdapat komponen utama yakni:
1. Antrian yang memuat langganan atau satuan-satuan yang, memerlukan pelayanan
(pembeli, orang sakit, mahasiswa, kapal dan lain-lain)
2. Fasilitas pelayanan yang memuat pelayanan dan saluran pelayanan (Pompa minyak
dan pelayanannya, loket bioskop dan petugas jual karcis dan lain-lain).
Disiplin antrian adalah konsep membahas mengenai kebijakan dalam mana para langganan
dipilih dari antrian untuk dilayani, berdasarkan urutan kedatangan pelanggan. Ada 4 bentuk
disiplin pelayanan yang biasa digunakan dalam praktek yaitu :
1. First Come First Served (FCFS) atau First In First out (FIFO) yaitu pelanggan yang
datang lebih dulu akan dilayani lebih dulu.
Misalanya: sistem antrian pada Bank, SPBU, dan lain lain.
2. Last Come First Served (LCFS) atau Last In First Out (LIFO) yaitu sistem antrian
pelanggan yang datang terakhir akan dilayani lebih dulu. Misalnya:sistem antrian
dalam elevator lift untuk lantai yang sama.
3. Service in Random Order (SIRO) yaitu panggilan didasarkan pada peluang secara
acak, biasanya timbul dalam keadaan praktis.
4. Priority Service (PS) yaitu pelayanan diberikan kepada mereka yang mempunyai
prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mempunyai prioritas lebih
rendah. Kejadian seperti ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya seseorang
yang karena kedudukan atau jabatannya lebih tinggi menyebabkan dia dipanggil
terlebih dahulu atau diberi prioritas lebih tinggi, atau seseorang yang keadaan
penyakitnya lebih berat dibanding dengan orang lain dalam suatu tempat praktek
dokter.
2. Barisan Antri
Suatu antrian selalu ditandai dari besarnya jumlah langganan yang ada di dalam
sistem untuk mendapatkan pelayanan. Antrian disebut terbatas apabila jumlah langganan
yang dibolehkan masuk ke dalam sistem dibatasi sampai jumlah tertentu, bila pembatasan
yang demikian tidak diadakan, maka antrian dikatakan tidak terbatas.
3. Disiplin Pelayanan
Disiplin pelayanan adalah suatu urutan yang dikenakan di dalam memilih langganan
dari barisan antri untuk segera dilayani. Aturan yang biasa digunakan adalah First In First
Out (FIFO), yakni siapa yang lebih dahulu datang maka ia akan dilayani lebih dahulu.
Aturan-aturan lain seperti, Last In First Out (LIFO), yakni belakangan datang akan lebih
dahulu dilayani, Random, Prioritas dan lain-lain. Disiplin pelayanan berdasarkan prioritas,
pada umumnya ditemui pada pelayanan di rumah sakit, bahwa orang yang menderita
penyakit lebih parah akan dilayani lebih dahulu walaupun belakangan datang.
4. Mekanisme Pelayanan
Mekanisme pelayanan adalah jumlah susunan stasiun, yang terdiri dari satu atau lebih
stasiun pelayanan disusun seri atau pararel, gabungan atau sirkuler. Suatu model dikatakan
pelayanan tunggal apabila sistem hanya mempunyai satu stasiun pelayanan dan model
dikatakan model pelayanan ganda bila stasiun pelayanan lebih dari satu.
5. Waktu Pelayanan
Waktu yang diperlukan untuk pelayanan, sejak pelayanan dimulai hingga selesai
disebut waktu pelayanan. Waktu pelayanan ini juga mempunyai suatu distribusi probabilitas,
yakni ditentukan berdasarkan sample dari keadaan sebenarnya.
6. Sumber Masukan
Sumber adalah kumpulan orang atau barang darimana satuan-satuan datang atau
dipanggil untuk dilayani. Ukuran populasi dikatakan tidak terbatas apabila jumlah langganan
cukup besar dan dikatakan terbatas apabila jumlah langganan kecil.
Sistem Antrian
Sumber
Pelanggan
Pelanggan
dilayani
Pelanggan
Datang
Pelayan
Pelanggan
pergi
Antrian
Sistem antrian
Sumber
Pelanggan
Pelanggan
Pelayan 1
Pelayan 2
Pelanggan
pergi
Datang
Antrian
Sistem Antrian
Sumber
Pelanggan
Pelayan 1
Pelanggan
Pelayan 2
Datang
Pelanggan
pergi
Antrian
Pelayan 3
Sistem Antrian
Sumber
Pelanggan
Pelayan 1
Pelayan 2
Antrian 1
Pelanggan
Pelanggan
pergi
Datang
Pelayan 1
Pelayan 2
Antrian 2
Peluang bahwa ada n satuan nasabah yang masuk dalam antrian dalam
waktu t.
t =
Peluang bahwa ada satu satuan nasabah yang masuk dalam antrian
selama waktu t.
t =
Peluang bahwa ada satu satuan nasabah yang selesai dilayani selama
waktu t.
Lq
Wq
: Disiplin pelayanan
Simbol a dan b untuk kedatangan dan kepergian digunakan kode-kode berikut sebagai
pengganti :
M
x .e
x!
dengan :
P (x) = Peluang bahwa ada x pelanggan dalam sistem
xi x
x
hitung
x2
tabel
b. Lama Pelayanan
Lama Pelayanan yang dihitung sejak kedatangan pelanggan dalam sistem antrian
sampai selesai pelayanan mengikuti :
a. Distribusi Eksponensial yang persamaannya sebagai berikut :
f (t ) = e
dengan
-t
x =
( i i harapan ) 2
i harapan
hitung
x2
tabel
berdistribusi
Secara umum P o merupakan peluang waktu menganggur berlaku untuk semua sistem
pelayanan baik dalam sistem pelayanan tunggal maupun sistem pelayanan ganda. Bila
seorang langganan berada dalam sistem, maka satu pelayan akan sibuk dan (c-1)
pelayan akan menganggur. Apabila dua langganan berada dalam sistem pelayanan
maka dua pelayan akan sibuk dan (c-2) pelayan akan menganggur demikian
seterusnya hingga n c sehingga semua pelanggan akan sibuk.
Dinyatakan dengan formula :
f (b) = P [ n c ]
c c
f (b) =
Po
c!(c )
f (b) =
f (b) =
c c
c! ( c c )
c
c!1
c
Po
dengan:
Po
1
c 1
j =0
j!
c!(1
Maka untuk pembahasan dalam tulisan ini dengan dua loket pelayanan ( c=2 )
diperoleh:
Po
1
1
j =0
j!
c!(1
=
Lq =
( )
Maka untuk sistem pelayanan ganda ekspektasi panjang antrian dinyatakan dengan:
L q = f (b)
c
+
( )
Karena dalam mekanisme pelayanan ganda, pelayanan dilakukan oleh lebih dari satu
saluran dengan tiap saluran pelayanan mempunyai kecepatan pelayanan yang sama
sebesar maka kecepatan pelayanan dalam sistem adalah dikalikan dengan
banyaknya saluran pelayanan sehingga menjadi sebesar c .
Jadi untuk sistem saluran ganda, ekspektasi panjang garis dinyatakan dengan:
+
L = f (b)
c
atau
L = Lq +
W =
Pengujian dapat dilihat dari tabel batas kritis untuk runtun u dengan taraf nyata 0,05.
Dari susunan runtun sampel yang diambil maka penentuan selanjutnya adalah:
a. Tentukan nilai median dari data.
b. Berikan tanda positif pada data yang nilainya diatas median dari sampel
pertama dan sampel kedua kemudian anggap sebagai n1.
c. Berikan tanda negatif pada data yang nilainya dibawah median dari sampel
pertama dan sampel kedua kemudian anggap sebagai n2.
Z =
r 1+ n
2 n1n2
1+ n2
2 n1n2 ( 2 n1n2 n1 n2 )
( n1+ n2 ) 2 ( n1+ n2 1 )
Dengan :
r
= banyak runtun
n1
n2
Kriteria keputusan yang digunakan adalah : Terima Ho jika -Z 12 (1 ) < Z hit < Z
2 (1 )
Dalam hal lainnya Ho ditolak. Untuk taraf nyata sebesar nilai Z 12 (1 ) dapat
diperoleh dari tabel distribusi normal baku.