Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh Supply Chain Management Terhadap

Kinerja perusahaan dan Keunggulan Bersaing


(Studi Kasus pada Industri Kreatif di Provinsi Jawa Tengah)
Lisda Rahmasari
Fakultas Ekonomi, Universitas AKI
Abstract

The objective of the study is to determine the influence of supply chain management and its
impact to increase the company performance and competitive advantage. Purposive samplings were
taken from 105 companies of creative industry in Central Java and data analysis used AMOS 5. The
result of the analysis shows that supply chain management has positive influence which is significant
toward company performance and competitive advantage. This empirical result indicates that in order
to increase company performance of creative industry in Central Java, the company should focus on
implementation of supply chain management because those factors have been shown to affect toward
degree of company performance.

Key words: Supply chain management, company performance and competitive advantage

Pendahuluan

bangsa. Di sisi lain, industri kreatif berbasis

Indonesia terdiri dari ribuan pulau dengan lahan

pada sumber daya yang terbarukan, menciptakan

yang subur ditunjang alam yang indah dan

inovasi

dihiasi berbagai spesies langka flora dan fauna.

keunggulan

Keanekaragaman suku, tradisi, budaya dan

memberikan dampak sosial yang positif.

bahasa semakin melengkapi potensi tumbuhnya

Dalam kurun waktu antara tahun 2002-2006,

industri kreatif yang saat ini memberikan

rata-rata

kontribusi kepada pendapatan domestik bruto

Indonesia mencapai 6,3 persen dari total PDB

(PDB) senilai Rp 104,6 triliun. Indonesia perlu

Nasional. Nilai ekspor industri kreatif mencapai

terus

kreatif.

Rp 81,4 triliun, berkontribusi sebesar Rp 9,13

memberikan

persen terhadap total nilai ekspor nasional

kontribusi ekonomi yang signifikasi. Selain itu,

dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 5,4

industri kreatif menciptakan iklim bisnis yang

juta pekerja (Studi Industri Kreatif Indonesia,

positif dan membangun citra serta identitas

2008). Sumbangan industri kreatif yang cukup

mengembangkan

Alasannya,

industri

industri
kreatif

dan

kreativitas

yang

merupakan

kompetitif suatu bangsa

kontribusi

PDB

industri

serta

kreatif

-89-

Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011


signifikan terhadap pendapatan domestik bruto

implementasinya

nasional,

perlunya

tahapan mulai tahap perancangan sampai tahap

kekuatan daya saing yang akan memberikan

evaluasi dan continuous improvement. Selain itu

competitive advantage pada keberadaan industri

implementasi

tersebut. Untuk meningkatkan daya saing pada

membutuhkan dukungan dari berbagai pihak

industri kreatif, diperlukan adanya pengelolaan,

mulai dari internal dalam hal ini seluruh

baik

semakin

secara

menguatkan

memang

supply

chain

membutuhkan

management

internal

ataupun

eksternal

manajemen puncak dan eksternal, dalam hal ini

Hubungan

antara

supplier,

seluruh partner yang ada. Saat ini konsumen

customer, dan perusahaan itu sendiri, harus

seakan dimanjakan oleh produsen, hal ini kita

dikelola dengan baik. Bagaimana agar supplier

lihat semakin beragamnya jenis produk yang ada

ikut bertanggungjawab terhadap kualitas produk,

di pasaran. Hal ini juga kita lihat strategi

hubungan yang baik dan jangka panjang dengan

perusahan yang selalu berfokus pada customer

supplier dan customer, serta agar distribusi

(customer oriented). Jika dahulu produsen

produk dari hulu ke hilir tepat pada waktunya

melakukan

sampai

Disinilah

pembagian segment pada customer, maka

pengelolaan perlu dilakukan. Terjadi sebuah

sekarang konsumen lebih dimanjakan lagi

kesalahan pada distribusi barang dan jasa akan

dengan pelemparan produk menurut keinginan

membuat kualitas barang dan jasa menurun. Dan

setiap

ini berakibat daya saing melemah. Untuk

segment tertentu. Banyaknya jenis produk dan

meningkatkan distribusi barang dan jasa, serta

jumlah dari yang tidak menentu dari masing-

sharing informasi dan financial dari hulu ke hilir

masing produk membuat produsen semakin

pada sektor industri kreatif, maka diperlukan

kewalahan dalam memuaskan keinginan dari

pengelolaan secara komprehensif. Penerapan

konsumen. Globalisasi membuat supply chain

dan praktek supply chain management untuk

semakin rumit dan kompleks karena pihak-pihak

penyediaan barang dan jasa inilah yang sangat

yang terlibat dalam supply chain tersebut

diperlukan bagi sektor industri kreatif, dalam

mencakup pihak-pihak di berbagai negara yang

rangka meningkatkan daya saing industri yang

mungkin mempunyai lokasi diberbagai pelosok

akan memberikan dampak pada kinerja usaha.

dunia.

1.1 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

perusahaan.

ke

pengguna

akhir.

Supply chain management merupakan

strategi

individu

Tujuan

bukan

dengan

melakukan

menurut

penulisan

ini

keinginan

adalah

sesuatu yang sangat kompleks sekali, dimana

mengungkapkan serta mencari tahu bagaimana

banyak

dalam

praktek supply chain untuk penyediaan barang

dalam

dan jasa yang dijalankan oleh para pelaku

hambatan

implementasinya,
-90-

yang

dihadapi

sehingga

Pengaruh Supply Chain Management Terhadap


Kinerja perusahaan dan Keunggulan Bersaing (Lisda Rahmasari)
industri kreatif di Jawa Tengah serta dampak

pendukung seperti jasa logistik. Pendekatan

yang nyata bagi peningkatan kinerja usaha.

yang

Secara rinci uraian tujuan khusus penelitian

Management

adalah sebagai berikut:

semangat kolaborasi. Supply chain management

1.

Menguji pengaruh antara praktek supply

tidak hanya berorientasi pada urusan internal

chain management penyediaan barang dan

melainkan juga eksternal perusahaan yang

jasa dengan competitive advantage serta

menyangkut

peningkatan kinerja usaha sektor industri

perusahaan partner. Melalui pendekatan supply

kreatif.

chain management ini para pelaku usaha kecil

2.

Memberikan

masukan

kepada

ditekankan

dalam

adalah

hubungan

Supply

terintegrasi

dengan

Chain
dengan

perusahaan-

para

menengah terutama yang berbasis industri

pengusaha kecil berbasis industri kreatif di

kreatif, dapat menggunakan pendekatan ini

Jawa Tengah mengenai hasil penelitian ini

untuk meningkatkan daya saing industrinya.

sebagai dasar pengelolaan supply chain

Karena pendekatan ini cukup strategis dalam

penyediaan barang dan jasa dalam rangka

memenangkan persaingan, dengan berfokus

peningkatan daya saing industri serta

pada pengadaan logistiknya. Pengintegrasian

kinerja usaha.

secara efisien antara pemasok (suppliers), pabrik


(manufactures),

Pelaku industri mulai sadar bahwa


untuk

menyediakan

produk

yang

penyimpanan

gudang
(stores),

(warehouses),
sehingga

dan

barang

murah,

diproduksi dan didistribusikan dengan kuantitas

berkualitas dan cepat, perbaikan di internal

yang benar, untuk lokasi yang benar dan waktu

perusahaan manufaktur maupun jasa adalah

yang benar. Peningkatan hubungan yang baik

tidak cukup. Peran serta supplier, perusahaan

antara perusahaan, supplier dan customer akan

transportasi dan jaringan distributor adalah

mencapai efisiensi dan kepercayaan. Oleh

dibutuhkan. Kesadaran akan adanya produk

karena itu melalui pendekatan praktek supply

yang murah, cepat dan berkualitas inilah yang

chain management ini para pelaku industri

melahirkan konsep baru tahun 1990-an yaitu

kreatif akan mendapatkan keunggulan bersaing

Supply Chain Manajement (SCM). Jaringan

yang berdampak pada meningkatnya kinerja

perusahaan secara bersama-sama bekerja untuk

perusahaan.

menciptakan dan menghantarkan suatu produk


ke tangan pemakai akhir inilah yang disebut

2.

supply chain atau rantai pasokan. Perusahaan-

2.1. Industri kreatif

Tinjauan Pustaka

perusahaan tersebut termasuk supplier, pabrik,


distributor, toko atau ritel, sertu perusahaan
-91-

Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011


Pemerintah melalui departemen perdagangan

7.

Video, Film dan Fotografi : kegiatan kreatif

telah mengidentifikasi lingkup industri kreatif

yang berkaitan dengan kreasi produksi

mencakup 14 subsektor, yaitu:

video, film, dan jasa fotografi. Juga

1.

Periklanan: kegiatan kreatif yang berkaitan

penulisan

dengan jasa periklanan meliputi; proses

sinematografi, sinetron dan eksibisi film.

kreasi, produksi dan distribusi dari iklan

2.

4.

5.

6.

film,

Permainan interaktif: kegiatan kreatif yang


berkaitan dengan proses kreasi, produksi

Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan

dan distribusi dari permainan komputer dan

dengan jasa desain bangunan, perencanaan

video.
9.

Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan

warisan, pengawasan konstruksi baik secara

dengan kreasi/komposisi,

menyeluruh dari level makro sampai level

reproduksi dan distribusi dari rekaman

mikro.

suara

pertunjukan,

Pasar barang seni: kegiatan kreatif yang

10. Seni pertunjukan: kegiatan kreatif yang

berkaitan dengan perdagangan barang-

berkaitan dengan usaha pengembangan

barang asli, unik dan langka serta memiliki

konten, produksi pertunjukan kontemporer

estetika seni yang tinggi melalui lelang,

(misal: drama, musik tradisional, musik

galeri, toko, pasar swalayan dan internet.

teater, opera, tur musik etnik), desain dan

Missal: alat musik, percetakan, kerajinan,

pembuatan

automobile, film, seni rupa dan lukisan

panggung dan tata pencahayaan.

busana

pertunjukan,

tata

Kerajinan: kegiatan kreatif yang berkaitan

11. Penerbitan dan percetakan: kegiatan kreatif

dengan kreasi, produksi, distribusi produk

yang berkaitan dengan penerbitan konten

yang dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang

dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah,

berawal dari desain awal sampai dengan

tabloid dan konten digital serta kegiatan

proses penyelesaian produknya.

kantor berita dan pencari berita.

Desain: kegiatan kreatif yang berkaitan

12. Layanan komputer dan piranti lunak:

dengan kreasi desain grafis, desain interior,

kegiatan kreatif yang berkaitan dengan

desain

pengembangan

produk,

desain

industri,

serta

teknologi

termasuk

Fesyen : kegiatan kreatif yang berkaitan

pengolahan data, pengembangan database,

dengan desain pakaian, alas kaki dan

pengembangan

aksesoris mode lainnya, produksi pakaian

sistem, desain dan analisis sistem.

produk fesyen.

layanan

piranti

jasa

informasi

produksi kemasan dan jasa pengepakan

mode dan aksesoris lainnya serta distribusi

-92-

dubbing

yang dihasilkan.

biaya konstruksi, konservasi bangunan

3.

8.

skrip,

lunak,

komputer,

integrasi

13. Televisi dan radio: kegiatan kreatif yang


berkaitan dengan kreasi, produksi dan

Pengaruh Supply Chain Management Terhadap


Kinerja perusahaan dan Keunggulan Bersaing (Lisda Rahmasari)
pengemasan acara televisi, penyiaran, dan

rekan bisnisnya untuk

transmisi konten acara televisi dan radio.

produksi

14. Riset dan pengembangan: kegiatan kreatif

dalam

mendapatkan

sumber

menyampaikan

kepada

konsumen. Tujuan yang hendak dicapai dari

yang berkaitan dengan usaha inovasi yang

setiap

menawarkan penemuan ilmu dan teknologi

memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara

untuk perbaikan produk dan kreasi produk

keseluruhan (Chopra, 2001). Supply chain yang

baru, proses baru, material baru, alat baru,

terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan

metode baru, dan teknologi baru yang

nilai yang dihasilkan oleh supply chain tersebut.

memenuhi kebutuhan pasar.

supply

chain

adalah

untuk

Perusahaan yang berada dalam supply


chain pada intinya memuaskan konsumen
dengan bekerja sama membuat produk yang

2.2. Supply Chain Management


Supply

Chain

Management

adalah

murah, mengirimkan tepat waktu dan dengan

seperangkat pendekatan untuk mengefisienkan

kualitas yang bagus. Ukuran performansi Supply

integrasi supplier, manufaktur, gudang dan

Chain Management, meliputi:

penyimpanan, sehingga barang diproduksi dan

1.

didistribusikan dalam jumlah yang tepat, lokasi


yang tepat, waktu yang tepat, untuk meminimasi
biaya

dan

memberikan

kepuasan

2.

kepuasan

pelanggan,

Waktu (total replenishment time, business


cycle time)

3.

oleh the Council of Logistics Management:


"Supply Chain Mangement is the systematic,

(tingkat

loyalitas pelanggan, ketepatan pengiriman)

layanan

terhadap konsumen (simchi-levi,2003). Definisi

Kualitas

Biaya (total delivered cost, efisiensi nilai


tambah)

4.

Fleksibilitas

(jumlah

dan

spesifikasi)

strategic coordination of the traditional business

Supply Chain Management juga bisa

functions within a particular company and

diartikan

across businesses within the supply chain for the

menyangkut hubungan ke hulu (upstream)

purpose of improving the long-term performance

dan ke hilir (downstream), dalam proses

of the individual company and the supply chain

yang berbeda dan menghasilkan nilai dalam

as a whole". Menurut Kalakota (2000) Supply

bentuk barang/jasa di tangan pelanggan

Chain

Management adalah

payung

di

disampaikan
struktural.

sebuah

mana produk diciptakan


kepada konsumen dari
Sebuah supply

proses

jaringan

organisasi

yang

terakhir (ultimate customer/end user).

dan
sudut

chain merujuk

2.3. Competitive Advantage


Keunggulan

bersaing

(competitive

kepada jaringan yang rumit dari hubungan di

advantage) menurut (Goyal, 2001) adalah

mana organisasi mempertahankan

kemampuan suatu perusahaan untuk meraih

dengan

-93-

Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011


keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu

perusahaan untuk enciptakan suatu produk yang

diraih oleh pesaing di pasar dalam industri yang

pada saat pesaing berusaha untuk menirunya

sama. Perusahaan yang memiliki keunggulan

akan

kompetitif senantiasa memiliki kemampuan

signifikan. Pada saat perusahaan menerapkan

dalam memahami perubahan struktur pasar dan

strategi tersebut dan perusahaan pesaing tidak

mampu memilih strategi pemasaran yang efektif.

secara berkesinambungan menerapkannya serta

Strategi

perusahaan

bersaing

dimaksudkan

untuk

selalu

mengalami

lain

kegagalan

tidak

mampu

secara

meniru

mempertahankan tingkat keuntungan dan posisi

keunggulan strategi tersebut maka perusahaan

yang langgeng ketika menghadapi persaingan.

tersebut

Keunggulan bersaing berkembang dari nilai

bersaing yang berkesinambungan .

dikatakan

memiliki

keunggulan

yang mampu diciptakan oleh perusahaan bagi


pelanggan atau pembeli. Suhong li (2006)

2.3.3

Time to market

menggunakan dimensi pengukuran competitive

Beberapa hal yang menyangkut time to

advantage dalam penelitiannya antara lain

market adalah sebagai berikut: perusahaan

menggunakan

mampu memperkenalkan produk lebih cepat

delivery dependability, inovasi

produk dan time to market.

dibandingkan competitor, pengiriman produk ke


pasar lebih cepat, waktu pengenalan produk

Delivery dependability

lebih cepat dibandingkan rata-rata industri dan

Saling ketergantungan antara partner

pengembangan produk lebih cepat.

2.3.1

dalam jaringan supply chain akan menguatkan


delivery product dan jasa dari hulu ke hilir.
Delivery dependability juga akan menciptakan
hubungan

jangka

panjang

yang

saling

2.4.

Kinerja Usaha
Kinerja adalah kemampuan kerja yang

ditunjukkan dengan hasil kerja. Goyal ( 2001 )

membutuhkan. Sehingga ketersediaan produk

mengemukakan

pengertian

kinerja

sebagai

dan ketepatan waktu pengiriman akan dapat

berikut: Performance is: (1) the process or

tercapai.

manner of performing, (2) a notable action or


achievement, (3) the performing of a playor

2.3.2

other entertainment.

Inovasi produk
Kreativitas

dalam

Kinerja perusahaan merupakan sesuatu

lebih

yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam

menarik, aman dan nyaman lebih diminati oleh

periode tertentu dengan mengacu pada standar

konsumen dibandingkan dengan produk pesaing

yang ditetapkan. Kinerja perusahaan hendaknya

lainnya.

merupakan

menciptakan

yang

keunikan

Keunggulan

tinggi

produk

yang

bersaing

yang

berkesinambungan adalah kemampuan suatu


-94-

hasil

menggambarkan

yang
kondisi

dapat

diukur

empirik

dan
suatu

Pengaruh Supply Chain Management Terhadap


Kinerja perusahaan dan Keunggulan Bersaing (Lisda Rahmasari)
perusahaan

berbagai

ukuran

yang

Setelah pengelolaan dilakukan terhadap

usaha

mengacu

pada

suatu usaha diharapkan kinerja usaha tersebut

seberapa baik suatu perusahaan berorientasi

akan membaik. Pada penelitian ini pengelolaan

pada pasar serta tujuan financialnya.

dilakukan

disepakati.

dari
Kinerja

terhadap

supply

chain

untuk

Sistem penilaian kinerja yang efektif

penyediaan barang dan jasa. Dimulai dari

sebaiknya mengandung indikator kinerja, yaitu:

pemesanan bahan baku sampai pada produk

(1) memperhatikan setiap aktivitas organisasi

akhir

dan menekankan pada perspektif pelanggan, (2)

diharapkan pendistribusian barang, penyampaian

menilai setiap aktivitas dengan menggunakan

informasi, ketepatan waktu akan berjalan lancar.

alat ukur kinerja yang mengesahkan pelanggan,

Pada dasarnya proses pada supply chain telah

(3) memperhatikan semua aspek aktivitas kinerja

banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan,

secara

mempengaruhi

utamanya disini adalah sektor industri kreatif.

pelanggan, dan (4) menyediakan informasi

Hanya saja supply chain penyediaan barang dan

berupa umpan balik untuk membantu anggota

jasa tersebut belum terintegrasi dan kolaboratif.

komprehensif

yang

yang

digunakan

oleh

konsumen,

organisasi mengenali permasalahan dan peluang


untuk melakukan perbaikan. Penilaian kinerja

3.

mengandung

3.1 Bagan Alir Penelitian

tugas-tugas

untuk

mengukur

Metode Penelitian

berbagai aktivitas tingkat organisasi sehingga

Bagan alir penelitian merupakan suatu bagan

menghasilkan informasi umpan balik untuk

yang menggambarkan garis besar penelitian

melakukan

perbaikan

Perbaikan

yang akan dilakukan. Tahapan Penelitian dibuat

organisasi

mengandung

perbaikan

untuk dua periode waktu yang berbeda. Tahun

manajemen

organisasi

organisasi.
makna
yang

meliputi:

(a)

pertama

identifikasi

supply

chain

untuk

perbaikan perencanaan, (b) perbaikan proses,

penyediaan barang dan jasa dalam meningkatkan

dan (c) perbaikan evaluasi. Penilaian kinerja

daya saing pada industri kreatif. Tahun kedua,

perusahaan

ukuran

pengujian model. Berdasar pada latar belakang

keuangan dan non keuangan. Ukuran keuangan

dan landasan teori pada bab terdahulu, maka

untuk mengetahui hasil tindakan yang telah

dapat disajikan bagan alir penelitian seperti

dilakukan dimasa lalu dan ukuran keuangan

terlihat pada gambar berikut ini:

dapat

diukur

dengan

tersebut dilengkapi dengan ukuran non keuangan


tentang kepuasan customerdan cost effectiveness
proses bisnis/intern serta produktivitas.

-95-

Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011


Gambar 1
Kerangka Pemikiran Teoritis

Praktek

Kinerja

Supply Chain

Perusahaan

Management
Competitive
Advantage

Sumber : Goyal ( 2001 ) dan Suhong li, 2006

Hasil dari integrasi berbagai kegiatan


tersebut

diharapkan

akan

sampling dua tahap. Metode purposive sampling

memberikan

diterapkan karena pada penelitian ini diperlukan

kemampuan daya saing yang kuat pada pelaku

interaksi intensif dengan subyek penelitian,

usaha kecil menengah dengan basis industri

sehingga subyek penelitian dipilih berdasarkan

kreatif. Kekuatan daya saing diharapkan akan

pertimbangan (judgment) peneliti mengenai

memberikan dampak yang baik pada kinerja

lokasi subyek dan kesediaan subyek untuk

usaha serta akan menghasilkan kemampuan

terlibat dalam penelitian ini. Tahap pertama

bersaing yang menguntungkan (competitive

pengambilan sampel adalah pengambilan sampel

advantage).

kabupaten yang ada di wilayah Propinsi Jawa


Tengah

sesuai

tujuan

dan

kepentingan

penelitian. Kabupaten-kabupaten yang dipilih

3.2. Populasi dan Sampel


Populasi merupakan kumpulan individu

sebagai sampel adalah kabupaten yang di

dengan kualitas serta ciri ciri yang telah

wilayahnya banyak terdapat industri kreatif,

ditetapkan (Ferdinand, 2006 ). Populasi juga

yaitu

merupakan keseluruhan individu untuk siapa

Surakarta,

kenyataan yang diperoleh akan digeneralisasikan

Pekalongan, dan Kabupaten Banyumas. Tahap

(Ferdinand, 2006). Sedangkan sampel adalah

kedua adalah pengambilan sampel pengusaha-

sebagian populasi yang karakteristiknya hendak

pengusaha kecil menengah berbasis industri

diteliti

mewakili

kreatif di wilayah kabupaten-kabupaten yang

keseluruhan populasi. Populasi penelitian ini

terpilih sebagai sampel. Dari hasil pemilihan

adalah seluruh usaha kecil menengah berbasis

sampel usaha kecil menengah berbasis industri

industri kreatif di Jawa Tengah. Pengambilan

kreatif

sampel dilakukan dengan metode purposive

responden.

-96-

dan

dianggap

dapat

Kabupaten
Kabupaten

semarang,

Kabupaten

Kudus,

Kabupaten

jumlah respondennya adalah 105

Pengaruh Supply Chain Management Terhadap


Kinerja perusahaan dan Keunggulan Bersaing (Lisda Rahmasari)
two step approach. Dalam two-step Aprroach to

3.3 Metode Analisis Data


Analisis Data dilakukan dengan analisis

SEM

dengan

program

5,

model

diskriminan, yaitu untuk menentukan mana

pengukuran

prediktor yang paling dominan pada Supply

dahulu

Chain Management. Pengujian Model yang

terpisah dan kemudian ditetapkan langkah kedua

diusulkan

ketika model struktural diestimasi (Ferdinand .

dilakukan

dengan

menggunakan

Structural Equation Modeling (SEM) dengan

(measurement

AMOS

dirumuskan

dan

model)

terlebih

dievaluasi

secara

2006).

3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran variabel


3.4.1. Praktek supply chain management

Variabel

Ukuran

Pengembangan Produk

Melakukan

riset

pasar,

merancang

produk

baru,

melibatkan supplier dalam perancangan produk baru


Strategic supplier partnership

Memilih

supplier

mengevaluasi

kinerja

supplier,

melakukan pembelian bahan baku dan komponen,


memonitor supply risk, membina dan memelihara
hubungan dengan supplier
Perencanaan dan Pengendalian Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan
kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan
Produksi

Eksekusi produksi, pengendalian kualitas

Distribusi

Perencanaan

jaringan

distribusi,

penjadwalan

pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan


perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di
riap pusat distribusi
Kualitas Informasi

Akurasi, ketepatan waktu, kecukupan waktu, pertukaran


informasi yang kredibel

Customer relationship

Mengelola customer complaint, meningkatkan kepuasan


customer, membangun hubungan jangka panjang dengan
customer

-97-

Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011


Syarat pembelian, kehlian negosiasi, kemampuan untuk

Pembelian

menerjemahkan strategis perusahaan ke dalam system


pemilihan dan evaluasi supplier.

pencapaian hasil kerja dibandingkan target

3.4.2. Competitive advantage


Competitive advantage atau keunggulan

yang telah ditentukan. Pengukuran variable

bersaing kemampuan suatu perusahaan untuk

kinerja usaha menggunakan pengukuran yang

meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang

telah digunakan oleh Goyal ( 2001 ) dan

mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam

Suhong

industri yang sama . Dalam penelitian ini

pertumbuhan penjualan, serta pangsa pasar.

li

(2006),

yaitu

produktivitas,

variabel competitive advantage diukur dengan


delivery dependability, produk inovatif dan
time to market. Pengukuran ini seperti yang

4. Pembahasan

telah digunakan dalam penelitian Suhong li, et

4.1

al (2006).

3.4.3

Modeling

Kinerja Perusahaan
Kinerja

perusahaan

merupakan

hasil

pelaksanaan suatu usaha baik yang bersifat


fisik maupun

-98-

Path

nonfisik dengan

indikator

Diagram

Structural

Equation

Pengaruh Supply Chain Management Terhadap


Kinerja perusahaan dan Keunggulan Bersaing (Lisda Rahmasari)
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Gambar 2
Analisis Full Model

.80
.50
e1
e2

.70

X1

.33

.57

X2

e3

.73

X3

e5

X4

.34

.59
X5

X9

X11

X10

.82

.67
.10
z1
.55

SCM
.35
.23

X6

.68

.47
e7

.45

.67

KP

.22

Praktek

.72

.52
e6

e8

.67

e11

e10

.82

.45
e4

e9

.67

.53

CMIN = 294.498
DF = 266
P = 0.111
CMIN/DF = 1.107
GFI = 0.857
AGFI = 0.825
TLI = 0.978
CFI = 0.981
RMSEA = 0.028

X7

.63

.79

KB

X8

.50

.71
.91

X12

X13

.25
e12

X14

.83
e13

.50
e14

Sumber : Data primer yang diolah, 2011


Tabel 4.1
Hasil Pengujian Kelayakan Full Model

Goodness of Fit Indeks

Cut off Value

Hasil

Evaluasi Model

Kecil (< 365.04131)

294.498

Baik

Probability

0,05

0.111

Baik

RMSEA

0,08

0.028

Baik

GFI

0,90

0.857

Marginal

AGFI

0,90

0.825

Marginal

CMIN/DF

2,00

1.107

Baik

TLI

0,95

0.978

Baik

CFI

0,95

0.981

Baik

Chi-Square (df=266)

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

-99-

Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011

Tabel 4.2
Regression Weight

C.R.

2.2

.0

3.5

.0

Kinerja Perusahan <--- Keunggulan Bersaing

2.3

.0

X3

<--- Perencanaan dan Pengendalian

10.3

.0

X2

<--- Strategic supplier partnership

12.3

.0

X1

<--- Pengembangan Produk

11.9

.0

X4

<--- Produksi

11.3

.0

X5

<--- Distribusi

12.2

.0

X6

<--- Kualitas Informasi

15.0

.0

X7

<--- Customer relationship

14.2

.0

X8

<--- Pembelian

11.1

.0

X9

<--- Produktivitas

12.4

.0

X12

<--- delivery dependability

11.2

.0

X11

<--- Pangsa Pasar

11.3

.0

X10

<--- Pertumbuhan pelanggan

11.1

.0

X13

<--- Produk inovatif

11.2

.0

X14

<--- Time to Market

11.1

.0

Kinerja Perusahaan <--- Praktek SCM


Keunggulan
Bersaing

<--- Praktek SCM

Sumber : Data primer yang diolah dengan AMOS 5

-100-

Chain Management
4.2 Hasil Uji Hipotesis

bangan

1.

Pengujian secara parsial variabel X1 (

partnership ,perencanaan dan pengendalian,

praktek

produksi,

Supply

Chain

Management)

memiliki memiliki probablitas dibawah


0.05 dan CR > 1,96 yang menunjukkan

strategic

distribusi,

kualitas

supplier

informasi,

customer relationship dan pembelian.


2. Praktek

Supply

Chain

Management

bahwa variabel praktek Supply Chain

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Management memberikan pengaruh yang

kinerja perusahaan. Indikator dari kinerja

signifikan terhadap kinerja perusahaan .

perusahaan

Arah koefisien regresi positif menunjukkan

pertumbuhan penjualan, serta pangsa pasar

adanya pengaruh positif praktek Supply


Chain

Management

terhadap

kinerja

perusahaan .

praktek

meliputi

produktivitas,

3. Keunggulan bersaing berpengaruh positif


dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Indikator dari keunggulan bersaing delivery

2. Pengujian secara parsial variabel X2 (


Supply

Chain

Management)

memiliki probablitas dibawah 005 dan CR

dependability, produk inovatif dan time to


market.
4. Hasil-hasil

dalam

penelitian

ini

dan

> 1,96 yang menunjukkan bahwa variable

keterbatasan-keterbatasan yang ditemukan

praktek

agar dapat dijadikan sumber ide dan

Supply

memberikan

Chain

pengaruh

Management

yang

signifikan

terhadap keunggulan bersaing.


3.

produk,

meliputi pengem-

Pengujian

secara

dimasa yang akan datang, maka perluasan


keunggulan

yang disarankan dari penelitian ini antara

bersaing memiliki probablitas dibawah 0.05

lain adalah: menambah variabel independen

dan CR > 1,96 yang menunjukkan bahwa

yang mempengaruhi praktek Supply Chain

variable keunggulan bersaing memberikan

Management. Selain itu indikator penelitian

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

yang

perusahaan . Arah koefisien regresi positif

hendaknya

menunjukkan
keunggulan

parsial

masukan bagi pengembangan penelitian ini

adanya
bersaing

digunakan

dalam

diperinci

penelitian
untuk

ini

dapat

pengaruh

positif

menggambarkan bagaimana strategi yang

terhadap

kinerja

dijalankan

perusahaan.

dan target yang ditetapkan

perusahaan dalam meningkatkan kinerja


perusahaan.
5. Meskipun

Kesimpulan
1. Praktek

Supply

berpengaruh

Chain

positif

dan

Management

memiliki

Supply
banyak

Chain

Management

manfaat

dalam

signifikan

menjalankan sistem produksi dan operasi di

keunggulan bersaing . Indikator dari Supply

perusahaan, tetapi ada beberapa tantangan


-101-

Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011


yang harus dihadapi dan disikapi oleh

production system operating under a


just-in-time
delivery
system.
International Journal of Produciton
Economics 72:99

perusahaan apabila akan menerapkannya.


Tantangan

yang

pertama

berasal

dari

lingkungan makro dan juga lingkungan


eksternal. Misalnya saja trend perekonomian
global

yang

menunjukkan

kecenderungan

inflasi,

Indonesia.

ini

Hal

adanya

khususnya

disebabkan

di

karena

Porter, ME, 2006, Competitive advantage:


creating and sustaining superior
performance. New York. The Free
Press
productivity-technology
dilemma. Boston, MA: The Harvard
Business School Press; 1985. p. 63
110.

persaingan di tingkat global memang sangat


meningkat. Selain itu juga kecenderungan
konsumen

perilaku

konsumen

yang

menunjukkan sikap terlalu rumit dan banyak


menuntut. Faktor eksternal lain adalah
perkembangan

teknologi.

Perkembangan

teknologi yang terkait dengan teknologi


informasi sedapat mungkin diadaptasi oleh

Roth A, Miller J. Manufacturing strategy,


manufacturing strength, managerial
success, and economic outcomes. In:
Ettlie J, Burstein M, Fiegehaum A.,
editors.
Manufacturing
strategy.
Norwell, MA: Kluwer Academic
Publishers; 1990.
Simchi levi, david, 2003, Designing and
managing the supply chain, Mac
Grawhill

perusahaan-perusahaan yang menerapkan


SCM sehingga dapat mengelola informasi
yang

bergerak

sangat

cepat

untuk

menanggapi perpindahan produk.

Daftar Pustaka
Chopra, Sunil and Meindl , Peter, 2001, Supply
Chain
Management:
Strategy,
Planning and Operating, Prentice-hall
Ferdinand, Augusty T. 2006. Metode Penelitian
Manajemen. Edisi II. Semarang: Bp
Undip
Goyal,

S.K., dan Nebebe, F. 2000.


Determination
of
economic
production-shipment policy for singlevendorsingle-buyer system. European
Journal of Operational Research.
121:175-178

Goyal, S.K., dan Cardenas-Barrron, L.E. 2001.


Note on: An optimal batch size for a
-102-

Skinner W. The taming of the lions: how


manufacturing leadership involved,
17801984. In: Clark KB, Hayes R,
Lorenz C., editors. The uneasyalliance:
managing the
Stock GN, Greis NP, Kasarda JD. Enterprise
logistics and supplychain structure: the
role of t. Journal of Operations
Management 2000;18(5):53147.
Studi

Industri Kreatif Indonesia, 2008,


Pengembangan
Ekonomi
Kreatif
Indonesia
2025,
Departemen
Perdagangan RI

Suhong Li, Bhanu Ragu-Nathanb, T.S. RaguNathanb, S. Subba Raob, 2006, The
impact of supply chain management
practices
on
competitive,
The
International Journal Management
Science
TraceyM, Vonderembse MA, Lim JS.
Manufacturing
technologyand
strategyformulation: keys to enhancing

Pengaruh Supply Chain Management Terhadap


Kinerja perusahaan dan Keunggulan Bersaing (Lisda Rahmasari)
competitiveness
and
improving
performance. Journal of Operations
Management 2001 ;17(4):41128.
VickeryS, Calantone R, Droge C. Supplychain
exibility:an empirical study. Journal
of Supply Chain Management 2001 .
9;35(3):1624
Zhang, QY. Technologyinfusion enabled value
chain exibility: a learning and
capability-based perspective. Doctoral
dissertation, Universityof Toledo,
Toledo, OH

-103-

Anda mungkin juga menyukai