MODUL KARDIOVASKULAR
PEMICU 3
KELOMPOK DISKUSI 2
Muthiah Azzahra
Dwi Wahyuningsih
Diana Putri Lestari
Feddy Setiady
Zulfa Khairunnisa Ishan
Sarah Ersha Mutiari
Aulianissa Pujiasari
Yalenko Afirio
Titah Arief Cahyo Kumoro
Arini Utami Putri
Gata Dila
Sadam Husen
I11112071
I1011131013
I1011141004
I1011141019
I1011141021
I1011141035
I1011141045
I1011141048
I1011141050
I1011141056
I1011141068
I1011141076
1.1 Pemicu
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Hepatomegali
S1, S2 irreguler, S3 positif
Tekanan darah 170/90 mmHg
Denyut nadi 135 x/menit
Pernafasan 30 x/menit
TVJ 5+4 cmH2O
Prognosis
1.6 Hipotesis
Laki-laki 55 tahun mengalami gagal jantung kongestif
1.7 Pertanyaan Diskusi
1. Gagal Jantung Kongestif
a. Definisi
b. Klasifikasi
c. Etiologi
d. Manifestasi Klinis
e. Patofisiologi
f. Epidemiologi
g. Faktor Risiko
h. Diagnosis
i. Tatalaksana
j. Prognosis
2. Jelaskan mengenai Penyakit Jantung Hipertensi!
3. Bagaimana perbedaan bunyi jantung normal dan abnormal?
4. Jelaskan mengenai pemeriksaan vena jugularis!
5. Jelaskan mengenai ronkhi!
6. Bagaimana hubungan berganti posisi terhadap keluhan pasien?
7. Bagaimana pengaruh hipertensi terhaap keluhan?
8. Apa yang menyebabkan edema pada kedua tungkai?
9. Mengapa sesak nafas dan batuk terjadi pada malam hari?
10. Bagaimana tatalaksana kegawatdaruratan terhadap pasien takikardi?
BAB II
PEMBAHASAN
Diag
Peradangan
dan
penyakit
miokardium
degeneratif
beban
kerja
jantung
dan
pada
gilirannya
untuk
mengisi
darah
(tamponade,
pericardium,
NYHA I
Penyakit jantung, namun tidak ada gejala atau keterbatasan
dalam aktivitas fisik sehari-hari misalnya berjalan, naik tangga
dan sebagainya.
2)
NYHA II
Gejala ringan (sesak napas ringan dan/atau angina) serta
terdapat keterbatasan ringan dalam aktivitas fisik sehari-hari
biasa.
3)
NYHA III
Terdapat keterbatasan aktivitas fisik sehari-hari akibat gagal
jantung pada tingkatan yang lebih ringan, misalnya berjalan 20100 m. Pasien hanya merasa nyaman saat istirahat.
4)
NYHA IV
Terdapt keterbatasan aktivitas yang berat, misalnya muncul
saat istirahat.
Klasifikasi berdasarkan American College Of Cardiology (ACC)
High output failure. Gejala curah jantung tinggi, laju nadi yang
cepat, akral hangat, kongesti paru, kadang-kadang tekanan darah
rendah seperti syok septik.
2.1.5 Patofisiologi
Gagal
jantung
terjadi
akibat
sejumlah
proses
yang
berkurang
oleh
karena
penekanan
kontraktilitas
jantung
menuju
penyebab
kardiovaskular
dan
non
Diuretik,
vasodilator,
agen
inotropik,
1. Pintas kardiopulmonar
Mesin pintas kardiopulmonar mempunyai beberapa fungsi
sebagai berikut: (1) oksigenasi darah, (2) mendinginkan darah
untuk menginduksi hipotermia sistemik dan menurunkan
kebutuhan oksigen jaringan, dan (3) filrasi darah untuk
membuang udara dan partikel-partikel lain.
2. Pompa balon intra aorta
Balon
intra-aorta
ditempatkan
pada
aorta
toraksika
ini,
VAD
digunakan
untuk
menstabilkan
dan
adalah
syok
kardiogenik
atau
kegagalan
seperto
amrinon
dan
enoksimon.
Amin
angiotensin
atau
diberikan
sendiri
apabila
pasien
menjadi
angotensin
II.
Efek
ini
mencegah
penurunan
tekanan
arteri
biasanya
tidak
bermakna
karena
Prognosis
Menentukan prognosis pada gagal jantung sangatlah kompleks,
oleh
darah
terhambat
sampai
ke
jaringan
tubuh
yang
adrenal
kongenital,
ingesti
licorice),
hormon
eksogen
inhibitor
monoamin
oksidase),
feokromositoma,
Reduksi garam
Adaptasi rencana
diet
jenis-DASH
Pengurangan
konsumsi
alcohol
Aktivitas fisik
bagi
2.
Pentalaksanaan Farmakologis
Golongan obat-obatan yang diberikan pada klien dengan
hipertensi seperti obat diuretika, penyekat beta, antagonis kalsium,
atau penghambat ACE, vasodilator langsung, dapat digunakan dengan
memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada
penderita.
dan
rendahnya
resistance
vascular
sistem
vascular.
Perubahan
posisi
berbaring
di
sepanjang
permukaan
musculus
menyebabkan
meningkatnya
tekanan
vena
jugularis
karena
2.9 Mengapa sesak nafas dan batuk terjadi pada malam hari?
Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) merupakan gejala akut dari sesak
napas berat dan batuk yang dapat terjadi pada malam hari, bahkan dapat
membangunkan pasien dari tidurnya, yaitu sekitar 1 sampai 3 jam setelah
istirahat. PND dapat muncul sebagai batuk dan meningkat karena arteri
bronkialis mengakibatkan adanya tekanan pada udara, bersamaan dengan
tatalaksana
kegawatdaruratan
terhadap
pasien
takikardi?
Pasien yang datang dengan nyeri dada, tanda vital abnormal, risiko
penyakit vaskular, dan dyspnea harus ditempatkan pada ranjang perawatan,
diinisiasikan untuk dilakukan monitor jantung, dilakukan pemberian IV line,
diberikan oksigen, dan dilakukan EKG. Evaluasi inisial harus difokuskan
pada hal-hal yang mengancam hidup: dilakukan pengecekan jalan napas,
pernapasan, dan sirkulasi. Tanda vital harus dinilai dan dilakukan secara
berulang dalam interval yang regular untuk melihat kondisi pasien. Riwayat
initial harus fokus pada pertanyaan yang mengarah pada bagaimana karakter
nyeri dada, adanya gejala terkait, dan riwayat penyakit cardiopulmonary.
Pasien disarankan untuk menilai derajat nyeri dengan intensitas rasa nyeri
untuk memberikan terapi.(34)
Selanjutnya dilakukan secondary survey yang meliputi pertanyaan
mengenai riwayat yang lebih komprehensif dan pemeriksaan fisik dan uji
laboratorium dan diagnosis yang tepat. Evaluasi ini harus fokus pada
variabel yang dapat mengarah pada diagnosis tertentu dan menegakan halhal yang mengancam jiwa. Pemeriksaan fisik pada tahap ini harus dilakukan
dengan melakukan pengecekan sistem tubuh yang sebelumnya belum di cek
dan dilakukan pengecekan ulang terhadap abnormalitas.(34)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hipotesis diterima.
DAFTAR PUSTAKA
1.
[cited
2016
May
23];
Available
http://emedicine.medscape.com/article/163062-overview
from:
2.
Lip GYH, Gibbs CR, Beevers DG. ABC Of Heart Failure: Aetiology. BMJ
2000; 320:104-7.
3.
4.
Tanto, C, Frans L, Sonia H, Eka AP. Kapita selekta kedokteran. Edisi 4. Jilid
II. Jakarta: Media Aesculapius; 2014.
5.
6.
Longo DL, editor. Harrisons principles of internal medicine. 18th ed. New
York: McGraw-Hill; 2012. 2 p.
7.
Roger VL, Go AS, Lloyd-Jones DM, Benjamin EJ, Berry JD, Borden WB, et
al. Heart disease and stroke statistics--2012 update: a report from the
American Heart Association. Circulation. 2012 Jan 3;125(1):e2220.
8.
9.
10. He J, Ogden LG, Bazzano LA, Vupputuri S, Loria C, Whelton PK. Risk
factors for congestive heart failure in US men and women: NHANES I
epidemiologic follow-up study. Arch Intern Med. 2001 Apr 9;161(7):996
1002.
11. Masoudi FA, Havranek EP, Smith G, Fish RH, Steiner JF, Ordin DL, et al.
Gender, age, and heart failure with preserved left ventricular systolic
function. J Am Coll Cardiol. 2003 Jan 15;41(2):21723.
12. CDC:
Heart-Failure-Related
Medscape.
[cited
2016
Mortality
Increasing
May
25].
Again
Available
[Internet].
from:
http://www.medscape.com/viewarticle/856704
13. Products - Data Briefs - Number 231 - December 2015 [Internet]. [cited
2016
May
25].
Available
http://www.cdc.gov/nchs/products/databriefs/db231.htm
from:
14. Setiati, S, dkk. Ilmu penyakit dalam. Edisi 6. Jilid 2. Jakarta: Internal
Publishing; 2014.
15. Kasper DL, editor. Harrisons principles of internal medicine. 19th edition /
editors, Dennis L. Kasper, MD, William Ellery Channing, Professor of
Medicine, Professor of Microbiology, Department of Microbiology and
Immunobiology, Harvard Medical School, Division of Infectious Diseases,
Brigham and Womens Hospital, Boston, Massachusetts [and five others].
New York: McGraw Hill Education; 2015. 1 p.
16. Ho KK, Pinsky JL, Kannel WB, Levy D. The epidemiology of heart failure:
the Framingham Study. J Am Coll Cardiol. 1993 Oct;22(4 Suppl A):6A
13A.
17. Classes of Heart Failure [Internet]. [cited 2016 May 25]. Available from:
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HeartFailure/AboutHeartFail
ure/Classes-of-Heart-Failure_UCM_306328_Article.jsp#.V0V2Pfl97IU
18. Hunt SA, Abraham WT, Chin MH, Feldman AM, Francis GS, Ganiats TG, et
al. ACC/AHA 2005 Guideline Update for the Diagnosis and Management of
Chronic Heart Failure in the Adult: a report of the American College of
Cardiology/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines
(Writing Committee to Update the 2001 Guidelines for the Evaluation and
Management of Heart Failure): developed in collaboration with the
American College of Chest Physicians and the International Society for
Heart and Lung Transplantation: endorsed by the Heart Rhythm Society.
Circulation. 2005 Sep 20;112(12):e154235.
19. Marulam M. Panggabean. Gagal Jantung. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta: Interna Publishing. 2009.
20. Price SA, Wilson LM, editors. Pathophysiology: clinical concepts of disease
processes. 6th ed. St. Louis, Mo: Mosby; 2003. 1183 p.
21. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk. Ed. Buku ajar ilmu penyakit dalam.
Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FK UI; 2006.
22. Sherwood L, Cengage Learning (Firm). Human physiology: from cells to
systems. 2012.