Anda di halaman 1dari 16

1) Laki-Laki usia 62 tahun, konjungtivitis bakterial, suka lupa, (mata gatal,

merah dan bengkak), folikel (-), pikun suka lupa minum obat, Alergi
amoxicillin.
a. Daftar Masalah
b. Diagnosis : konjungtivitis bakterial
c. Tujuan Terapi
Eradikasi penyebab
Terapi Simtomatis bengkak, nyeri, gatal, kemerahan
(menghilangkan inflamasi)
c. Golongan obat sesuai tujuan terapi
i. Eradikasi Penyebab (anti-bakteri) penggolongan
berdasarkan struktur kimia
1. Golongan turunan Beta laktam
a. Beta laktam klasik :
Penisilin, Sefalosporin
b. Beta laktam non klasik
:
Monobaktam,
Karbapenem
2. Golongan turunan Amfenikol
3. Golongan turunan Tertrasiklin
4. Golongan turunan Aminoglikosida
5. Golongan turunan Makrolida
6. Golongan turunan Polipeptida
7. Golongan turunan Linkosamida
8. Golongan turunan Polien
9. Golongan turunan Ansamisin
10.Golongan turunan Antrasiklin
11.Golongan turunan Fosfomisin
12.Golongan turunan Kuinolon
ii. Terapi simptomatis (bengkak, nyeri, demam)
1. NSAID
2. Kortikosteroid
3. Opiat
d. Pemilihan Golongan
i. Eradikasi penyebab Golongan Amfenikol
Alasan:
- memiliki spektrum yang luas untuk bakteri sehingga
mencakup semua bakteri penyebab konjungtivitis bakterial
(S. Aureus, S. Epidermidis, H.Influenza, Strep. Pneumonia)
-terdistribusi dengan baik ke cairan dan jaringan tubuh
(termasuk mata) + cepat mencapai kadar terapeutik.
-ES lebih minimal dibandingkan tetrasiklin.
ii. Terapi simtomatis Kortikosteroid
-Menghambat enzim fosfolipase A2 (hambat pembentukan PG
dan leukotrien) sehingga dapat langsung mencegah semua
gejala dari reaksi inflamasi (gatal, bengkak, hiperemis)
efikasi lebih baik dari NSAID

-Memiliki sediaan topikal yang dapat dikombinasikan


langsung dengan sediaan topikal antibiotik meningkatkan
kepatuhan pasien (mengurangi faktor lupa minum obat)
meningkatkan keberhasilan terapi.
e. Pemilihan Obat
i. Eradikasi penyebab kloramfenikol
1. Terdapat sediaan topikal untuk mata dan terdapat
sediaan yang langsung dikombinasikan dengan
kortikosteroid
2. Tersedia di puskesmas dan harga terjangkau
ii. Terapi simtomatis Hidrokortison
1. Terdapat sediaan topikal untuk mata yang tersedia di
puskesmas.
2. Digunakan sediaan topikal konsentrasi rendah
tercapai efek yang cukup sehingga menurunkan resiko
ES, lebih aman dan lebih jarang terjadi alergi.
f.

BSO, Dosis dan Lama-Cara penggunaan


Karena pasien sering lupa sehingga dipilih sediaan salep
yang tahan lebih lama, kemudian dipilih sediaan kombinasi
antara kloramfenikol dan hidrokortison sehingga kepatuhan
pasien dapat dimaksimalkan (minimalisir resiko lupa minum
obat)
BSO salep mata 3,7% tube @3,5g:
Hidrokortison
0,5%
Kloramfenikol 0,2%
Dosis 3x/hari
Lama penggunaan 7 hari, jumlah 2 tube

g. Resep

dr. Arina Windri R


SIP. No: 021/21/21/DINKES
Praktek:
Jln Pendidikan no 37 Mataram
Telp: (0370) 653666
Mataram, 20 Januari 2014
R/ ungt. Opht. Cendo Mycos 3,7%tube.II
S t.d.d. OD & OS
_________________________________________________________

Pro: Mr. X
Umur: 62 tahun
Alamat: Jl. Ampenan Selatan No. 21 Mataram

h. KIE
i. Menjaga kebersihan mata (kotoran mata dibersihkan dengan
air bersih dan sabun bayi).
ii. Mengajari pasien cara menggunakan salep mata.
iii. Hindari mengucek-ngucek mata

2) Otitis Media Akut + perforasi, masih ada gejala demam, batuk, pilek. BB
19 kg. (5-6 tahun anak)
a. Daftar Masalah
b. Diagnosis : OMA stadium perforasi
c. Tujuan Terapi
i. Mengeradikasi penyebab (streptococcus hemolitikus,
pneumococus, H. Influenza)
ii. Terapi simtomatis Mengatasi gejala (otorea, demam,
batuk, pilek)
d. Golongan obat sesuai tujuan terapi
i. Eradikasi Penyebab (anti-bakteri) penggolongan
berdasarkan struktur kimia
1. Golongan turunan Beta laktam
a. Beta laktam klasik :
Penisilin, Sefalosporin
b. Beta laktam non klasik
:
Monobaktam,
Karbapenem
2. Golongan turunan Tertrasiklin
3. Golongan turunan Amfenikol
4. Golongan turunan Aminoglikosida
5. Golongan turunan Makrolida
6. Golongan turunan Polipeptida
7. Golongan turunan Linkosamida
8. Golongan turunan Polien
9. Golongan turunan Ansamisin
10.Golongan turunan Antrasiklin
11.Golongan turunan Fosfomisin
12.Golongan turunan Kuinolon
ii. Mengatasi gejala simtomatik menurunkan demam
1. NSAID
2. Paraaminofenol (parasetamol)
iii. Mengatasi batuk-pilek?? perlu?
1. Mukolitik
2. Dekongestan
3. Antitusif
4. Ekspektoran
e. Pemilihan Golongan
i. Eradikasi penyebab golongan beta laktam
Alasan:
- Terapi lini pertama pada pasien dengan OMA
-Aman untuk anak
-Tersedia di puskesmas dan terjangkau
ii. Mengatasi demam golongan paraaminofenol (parasetamol)
Alasan:
-Aman untuk anak
-ES lebih minimal dibandingkan NSAID (tidak mengiritasi
lambung)
-Bekerja langsung menghambat COX 3 di SSP
-Tersedia di puskesmas dan terjangkau

f.

Pemilihan Obat
i. Eradikasi penyebab: Amoksisillin
-Memiliki spektrum antimikroba yang diperluas selain
untuk gr (+) juga memiliki aktifitas terhadap gr (-) H.
Influenza sehingga mencakup seluruh bakteri penyebab
OMA.
-stabil dalam suasana asam dan dirancang untuk
penggunaan oral
-Absorbsi di saluran pencernaan lebih cepat dan sempurna
dari amphisillin
-Efek sampiing diare yang ditimbulkan akibat antibiotik lebih
rendah dibanding amphisillin.
ii. Mengatasi demam: parasetamol
-merupakan satu-satunya obat dalam golongan ini.

g. BSO, Dosis dan Lama-Cara penggunaan


i. Amoksisillin
BSO
: pulveres (puyer)
Dosis
: 40 mg/kgBB dibagi dalam 3 dosis
40*19 = 760/3 250 mg/kali pemberian
Frekuensi
: 3x/hari
Lama pemberian : 14 hari 42 pulveres
ii. Parasetamol
BSO
Dosis
Frekuensi
Lama pemberian

: pulveres (puyer)
: 10-15 mg/kgBB 190-285
pemberian (250mg)
: 4x/hari
:seperlunya 15 pulveres

mg/kali

h. Resep

dr. Arina Windri R


SIP. No: 021/21/21/DINKES
Praktek:
Jln Pendidikan no 37 Mataram
Telp: (0370) 653666
Mataram, 20 Januari 2014
R/ Amoksisilin 250 mg
Sacch. Lactis q.s.
m.l.f.a. pulv. d.t.d. no. XLII
S t.d.d. pulv. I p.c.
_________________________________________________________
R/ Parasetamol 250 mg
Sacch. Lactisq.s.
m.l.f.a. pulv. d.t.d.no. XV
s p.r.n. q.d.d. pulv. I p.c.
_________________________________________________________

Pro: Mr. X
Umur: 6 tahun
Alamat: Jl. Ampenan Selatan No. 21 Mataram
i.

KIE
- Cairan telinga dibersihkan dengan obat cuci telinga solusio
H2O2 3% dengan frekuensi 2-3x/hari.
-Menghabiskan obat antibiotik selama 14 hari.
- Jangan mengorek-ngorek telinga dengan lidi atau benda tajam

3) Migrain + aura, hamil 20 minggu, beli obat di warung ga sembh?, HTN.


a. Daftar Masalah
b. Diagnosis : Migrain dengan aura
c. Tujuan Terapi
a. Mengatasi Nyeri kepala
b. Terapi kausa (penyebab)
c. Menghilangkan keluhan mual dan muntah
d. Terapi profilaksis
d. Golongan obat sesuai tujuan terapi
a. Menyatasi Nyeri Kepala golongan analgesik
i. NSAID
1. COX 1
2. COX 2
ii. Opioid
iii. Paraaminofenol (Parasetamol)
iv. Tramadol
v. Kortikosteroid
b. Terapi penyebab:
i. Agonis 5HT (triptan)
ii. Alkaloid ergot
c. Menghilangkan mual dan muntah golongan antiemetik
i. Antagonis serotonin 5 HT3
ii. Antagonis reseptor neurokinin
iii. Antagonis dopamin:
iv. Antihistamin H1
v. Antikolinergik
vi. Kanabinoid
vii. Kortikosteroid
viii. Benzodiazepin
d. Terapi profilaksis (mencegah migrain berulang) tergantung
skenario (indikasi)
i. Gol. Antagonis B adrenergik (B Bloker)
ii. Gol. Kalsium channel blocker (CCB)
iii. Gol. Antidepresan
iv. Gol antikonvulsan
v. Methysergid
vi. NSAID
e. Pemilihan Golongan
a. Mengatasi nyeri kepala : parasetamol
Alasan:
-Paling aman untuk bumil kategori B
-ES minimal dibanding dengan analgesik yang lain
-Bekerja langsung menghambat COX 3 di SSP
-Tersedia di puskesmas dan terjangkau
b. Terapi penyebab (kausa) : Triptan
Alasan:

- Beberapa obat dalam golongan ini aman untuk bumil


dibandingkan
dengan
ergot
yang
bersifat
abortif
(merangsang kontraksi uterus).
- Merupakan terapi spesifik lini kedua (setelah terapi non
spesifik tidak berhasil lini 1 NSAID, parasetamol dan
kafein dalam skenario ada?
c. Menghilangkan mual dan muntah: antagonis dopamin
Alasan:
-terbukti memiliki efek tambahan menurunkan nyeri kepala
migrain
d. Terapi profilaksis mencegah migrain berulang : B-Bloker
Alasan:
-B-Bloker lebih berguna pada pasien yang memiliki
koorbiditas anxietas, htn, angina sesuai dengan pasien di
skenario yang memiliki htn.
-Efektifitasnya lebih baik dari CCB sebagai profilaksis migrain
- Profilaksis yang paling banyak digunakan pada pasien
migrain dan memiliki efikasi sebagai profilaksis yang sudah
terbukti banyak dalam CRT
f.

Pemilihan Obat
a. Mengatasi nyeri kepala : parasetamol
Alasan:
-satu-satunya obat dalam golongan ini
b. Terapi penyebab (kausa) Sumatriptan
Alasan:
-masih aman untuk ibu hamil dan terbukti belum memiliki
resiko terhadap fetus dan ibu (dalam penelirian), (walaupun
Kategori : C).
-memiliki onset kerja yang cepat (untuk mengatasi serangan)
-terdapat sediaan injeksi cocok untuk pasien di skenario
yang juga mengalami mual muntah (kurang efektif diberikan
peroral)
c. Menghilangkan mual dan muntah : metokloperamid
Alasan:
-Aman untuk bumil dengan kategori B
-memiliki efek meningkatkan absorbi obat lainnya di GI.
-tersedia di puskesmas dan terjangkau
d. Terapi profilaksis mencegah migrain berulang : propanolol
-merupakan salah satu jenis B-bloker yang efektif dapat
digunakan sebagai profilaksis migrain
-dapat diberikan unruk ibu hamil dengan dosis rendah
(penelitian) walaupun dengan kategori C.

g. BSO, Dosis dan Lama-Cara penggunaan


a. Parasetamol
BSO
: Tablet 500 mg

Dosis
Frekuensi
Lama

: 500 mg/dosis
: 4x/hari
: seperlunya

b. Sumatriptan
BSO
: injeksi 12 mg/ml, 6 mg/ml, sumatriptan 20 mg
intranasal, sumatriptan tab 25 mg, 50 mg, 100
mg (injeksi sedang serangan)
Dosis
: injeksi 6 mg 1 kali/ serangan
Jumlah obat : ampul 1
c. Metokloperamid
BSO
: tablet 10 mg
Dosis
: 10 mg/dosis XV tablet
Frekuensi
: 3x/hari jam sebelum makan
Lama
: seperlunya
d. Propranolol
BSO
: Tablet 10 mg
Dosis
: 10 mg/dosis 2x/hari
Jumlah
: 30 tablet

h. Resep

dr. Arina Windri R


SIP. No: 021/21/21/DINKES
Praktek:
Jln Pendidikan no 37 Mataram
Telp: (0370) 653666
Mataram, 20 Januari 2014
R/ Tab. Parasetamol 500 mgNo. XV
S p.r.n. q.d.d. tab I p.c.
_________________________________________________________
R/ inj. Sumatriptan 6mg/mlAmp. I
S inj. Sc. 1 ml
_________________________________________________________
R/ tab. Metokloperamid 10 mgNo. XV
S p.r.n. t.d.d. tab 1 o h a.c.
________________________________________________

Pro: Mrs. X
Umur: 25 tahun
Alamat: Jl. Ampenan Selatan No. 21 Mataram

dr. Arina Windri R


SIP. No: 021/21/21/DINKES
Praktek:
Jln Pendidikan no 37 Mataram
Telp: (0370) 653666
Mataram, 20 Januari 2014
R/ tab. Propranolol 10 mgNo. XXX
S b.d.d. tab I p.c.
_________________________________________________________

Pro: Mrs. X
Umur: 25 tahun
Alamat: Jl. Ampenan Selatan No. 21 Mataram

i.

KIE
-Hindari pencetus nyeri: perubahan pola tidur, makanan (coklat, keju dll), stres,
cahaya silau, kelap kelip, perubahan cuaca.
-Parasetamol hanya jika ada gejala, harus diminum setelah makan.
-Metoklopramid diminum jam sebelum makan
-Dilakukan pengontrolan kembali setelah 1 minggu atau jika gejala memberat
-Menerapkan gaya hidup sehat dengan banyak makan buah dan sayur dan olahraga
minimal 1 kali/ minggu

4) Anak perempuan usia 12 tahun, ibunya meninggal, depresi berat mau


bunuh diri.
a. Daftar Masalah
b. Diagnosis : Depresi Berat tanpa gejala psikotik (PPDGJ F.32.2)
c. Tujuan Terapi
i. Meredakan gejala depresi
: Antidepresan
ii. Mencegah kekambuhan gejala /relaps
: Antidepresan
d. Golongan obat sesuai tujuan terapi
i. Meredakan gejala depresi antidepresan
1. Antidepresan Trisiklik (TCA)
2. MAOI
3. SNRI
4. SSRI
ii. Mencegah kekambuhan antidepresan
1. Antidepresan Trisiklik (TCA)
2. MAOI
3. SNRI
4. SSRI
e. Pemilihan Golongan : SRRI
Alasan:
-Memiliki efikasi yang lebih baik dari antidepressan lain
(berdasarkan penelitian)- untuk usia 12-18 tahun
-Menimbulkan efek sampaing yang lebih jarang dibanding kan
antidepresan lain penelitian menunjukan kejadian pemberhentian
obat akibat efek samping yang timbul lebih kecil dari yang lain.
-lini pertama dalam pengobatan depresi
f.

Pemilihan Obat : Flouxetine


Alasan:
-Merupakan satu-satunya obat yang dianjurkan dan diperbolehkan
untuk anak usia 7-18 tahun.
-Terbukti memiliki efikasi dalam mengatasi depresi anak usia 7-18
tahun.

g. BSO, Dosis dan Lama-Cara penggunaan


BSO
: Kapsul 20 mg
Dosis
: 20 mg/dosis
Frrekuensi
:1x/hari setiap psgi setelah makan
Lama pemberian : 6-8 minggu sebaga terapi awal, dilanjutkan 4-9
bulan untuk mencegah relaps.

h. Resep

dr. Arina Windri R


SIP. No: 021/21/21/DINKES
Praktek:
Jln Pendidikan no 37 Mataram
Telp: (0370) 653666
Mataram, 20 Januari 2014
R/ Caps. Flouxetine HCL 20 mgNo. XXX
S u.d.d. caps. I p.c. o.m.
_________________________________________________________

Pro: Mrs. X
Umur: 12 tahun
Alamat: Jl. Ampenan Selatan No. 21 Mataram

i.

KIE
-Obat harus rutin diminum.
-Pemberian resep obat diberikan selama sebulan, pasien dianjurkan
untuk kembali mengambil obat setelah sebulan pemakaian sembari
melihat efek terapi yang sudah berlangsung.
-Jika ada efek samping yang mengganggu segera kembali ke dokter
-Jika efek terapi tidak maksimal atau tidak ada perubahan setelah
terapi berlangsung, segera kembali ke dokter.
-Dapat dianjurkan untuk konsultasi ke psikolog atau psikiater.

5) Anak usia 1 tahun, Berat Badan 9 kg, kejang demam komplek berulang,
alergi parasetamol.
a. Daftar Masalah
b. Diagnosis : Kejang demam kompleks
c. Tujuan Terapi
i. Mengatasi kejang
ii. Mengatasi simptom menurunkan demam
iii. Mencegah kejang berualang tergantung ada indikasi apa
ga? lihat skenarionya.
d. Golongan obat sesuai tujuan terapi
i. Mengatasi kejang antikonvulsan
1. Hidantoin
2. Barbiturat
3. Oksazolidindion
4. Suksinimid
5. Karboksamid
6. Benzodiazepine
7. Asam Valproat
8. Deoksibarbiturat
9. Obat antikonvulsan Jenis Lain : Gabapentin
Lamotragin
Levetirasetam
Tiagabin
Topiromat
Zonisamid
ii. Mengatasi demam
1. NSAID
2. Paraaminofenol (paasetamol)
iii. Terapi cairan (kalau ada indikasi MRS/rawat inap kejang
demam) lihat ada ga indikasi di skenario (kejang demam
kompleks bener?).
1. Hipotonik
2. Isotonik
3. Hipertonik
iv. Mencegah kejang berulang antikonvulsan (lihat ada
indikasi atau ga?) bisa dipertimbangkan untuk dikasih terapi
pencegahan (lihat pedoman penatalaksanaann kejang anak).
e. Pemilihan Golongan
i. Mengatasai kejang : Benzodiazepine
Alasan:
-Banyak dan aman digunakan untuk anak-anak
-onset cepat
-ES samping lebih minimal
ii. Mengatasi demam : NSAID
Alasan:
-Pasien mempunyai riwayat alergi terhadap parasetamol
karena itu digunakan NSAID.

iii. Terapi cairan


: Isotonik
Alasan:
-Cairan ini mempunyai konsentrasi yang hampir sama
dengan cairan intravaskular, sehingga cocok untuk
mengganti cairan tubuh.
f.

Pemilihan Obat
i. Mengatasi kejang : Diazepam
Alasan:
-Onset kerja cepat
-Paling banyak digunakan karena merupakan terapi lini
pertama tatalaksana kejang di Indonesia
-Tersedia di puskesmas dan terjangkau
ii. Mengatasi Demam : Ibuprofen
Alasan:
-Memiliki efek antipiretik yang lebih besar dari NSAID yang
lain
-ES yang lebih minimal.
-Aman dan dapat digunakan untuk anak-anak
-Tersedia di puskesmas dan terjangkau
iii. Terapi cairan
: Ringer Laktat
-ES asidosis yang ditimbulkan lebih kecil dibandingkan NaCL
(Salin).
-Merupakan lini 1 dalam pemilihan terapi cairan

g. BSO, Dosis dan Lama-Cara penggunaan


i. Diazepam
BSO
: Supossutoria
Dosis
: BB 9 kg <10 kg tube @5 mg/x
pemberian, 2x pemberian selang 5 menit, jika
belum berhenti.
ii. Ibuprofen (bisa oral (puyer/sirup) atau infus.
BSO
: puyer (pulveres) | infus 10mg/2 ml @ampul
Dosis
: 10mg/kgBB/dosis 90 mg/dosis
Frekuensi
: 3x/hari seperlunya (jika demam)
iii. Ringer Laktat
BSO
: infus @kolf 500 ml
Dosis
: kebutuhan cairan (4cc x 10 kg I, 2 cc x 10 kg II,
1 ccc x 10 kg III)
4cc * 9 36 cc/ jam x 24 jam = 864 cc
-ditambah kenaikan suhu 1 drajat C 10% x
864 cc 86,4 cc
-total kebutuhan cairan/hari 950 cc/hari kolf
II
-tpm = jumlah cairan x 60/ 24x 60 40 tpm
(tetesan mikro)

h. Resep

dr. Arina Windri R


SIP. No: 021/21/21/DINKES
Praktek:
Jln Pendidikan no 37 Mataram
Telp: (0370) 653666
Mataram, 20 Januari 2014
R/ Supp. Diazepam 5 mgtube II
S p.r.n. supp I per rektal o 5 menit (max 2 kali)
_________________________________________________________
R/ Ibuprofen 90 mg
Sacch. Lactis q.s.
m.f.l.a. pulv. d.t.d. no. XV
S p.r.n. t.d.d. pulv. I p.c.
________________________________________________
R/ inf. Ringer Laktat 500 mlKolf II
s.i.m.m.
________________________________________________

Pro: Mrs. X
Umur: 1 tahun
Alamat: Jl. Ampenan Selatan No. 21 Mataram
i.

KIE
-Menyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai
prognosis baik.
-Memberitahukan cara penanganan kejang
-Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali

Anda mungkin juga menyukai