merah dan bengkak), folikel (-), pikun suka lupa minum obat, Alergi
amoxicillin.
a. Daftar Masalah
b. Diagnosis : konjungtivitis bakterial
c. Tujuan Terapi
Eradikasi penyebab
Terapi Simtomatis bengkak, nyeri, gatal, kemerahan
(menghilangkan inflamasi)
c. Golongan obat sesuai tujuan terapi
i. Eradikasi Penyebab (anti-bakteri) penggolongan
berdasarkan struktur kimia
1. Golongan turunan Beta laktam
a. Beta laktam klasik :
Penisilin, Sefalosporin
b. Beta laktam non klasik
:
Monobaktam,
Karbapenem
2. Golongan turunan Amfenikol
3. Golongan turunan Tertrasiklin
4. Golongan turunan Aminoglikosida
5. Golongan turunan Makrolida
6. Golongan turunan Polipeptida
7. Golongan turunan Linkosamida
8. Golongan turunan Polien
9. Golongan turunan Ansamisin
10.Golongan turunan Antrasiklin
11.Golongan turunan Fosfomisin
12.Golongan turunan Kuinolon
ii. Terapi simptomatis (bengkak, nyeri, demam)
1. NSAID
2. Kortikosteroid
3. Opiat
d. Pemilihan Golongan
i. Eradikasi penyebab Golongan Amfenikol
Alasan:
- memiliki spektrum yang luas untuk bakteri sehingga
mencakup semua bakteri penyebab konjungtivitis bakterial
(S. Aureus, S. Epidermidis, H.Influenza, Strep. Pneumonia)
-terdistribusi dengan baik ke cairan dan jaringan tubuh
(termasuk mata) + cepat mencapai kadar terapeutik.
-ES lebih minimal dibandingkan tetrasiklin.
ii. Terapi simtomatis Kortikosteroid
-Menghambat enzim fosfolipase A2 (hambat pembentukan PG
dan leukotrien) sehingga dapat langsung mencegah semua
gejala dari reaksi inflamasi (gatal, bengkak, hiperemis)
efikasi lebih baik dari NSAID
g. Resep
Pro: Mr. X
Umur: 62 tahun
Alamat: Jl. Ampenan Selatan No. 21 Mataram
h. KIE
i. Menjaga kebersihan mata (kotoran mata dibersihkan dengan
air bersih dan sabun bayi).
ii. Mengajari pasien cara menggunakan salep mata.
iii. Hindari mengucek-ngucek mata
2) Otitis Media Akut + perforasi, masih ada gejala demam, batuk, pilek. BB
19 kg. (5-6 tahun anak)
a. Daftar Masalah
b. Diagnosis : OMA stadium perforasi
c. Tujuan Terapi
i. Mengeradikasi penyebab (streptococcus hemolitikus,
pneumococus, H. Influenza)
ii. Terapi simtomatis Mengatasi gejala (otorea, demam,
batuk, pilek)
d. Golongan obat sesuai tujuan terapi
i. Eradikasi Penyebab (anti-bakteri) penggolongan
berdasarkan struktur kimia
1. Golongan turunan Beta laktam
a. Beta laktam klasik :
Penisilin, Sefalosporin
b. Beta laktam non klasik
:
Monobaktam,
Karbapenem
2. Golongan turunan Tertrasiklin
3. Golongan turunan Amfenikol
4. Golongan turunan Aminoglikosida
5. Golongan turunan Makrolida
6. Golongan turunan Polipeptida
7. Golongan turunan Linkosamida
8. Golongan turunan Polien
9. Golongan turunan Ansamisin
10.Golongan turunan Antrasiklin
11.Golongan turunan Fosfomisin
12.Golongan turunan Kuinolon
ii. Mengatasi gejala simtomatik menurunkan demam
1. NSAID
2. Paraaminofenol (parasetamol)
iii. Mengatasi batuk-pilek?? perlu?
1. Mukolitik
2. Dekongestan
3. Antitusif
4. Ekspektoran
e. Pemilihan Golongan
i. Eradikasi penyebab golongan beta laktam
Alasan:
- Terapi lini pertama pada pasien dengan OMA
-Aman untuk anak
-Tersedia di puskesmas dan terjangkau
ii. Mengatasi demam golongan paraaminofenol (parasetamol)
Alasan:
-Aman untuk anak
-ES lebih minimal dibandingkan NSAID (tidak mengiritasi
lambung)
-Bekerja langsung menghambat COX 3 di SSP
-Tersedia di puskesmas dan terjangkau
f.
Pemilihan Obat
i. Eradikasi penyebab: Amoksisillin
-Memiliki spektrum antimikroba yang diperluas selain
untuk gr (+) juga memiliki aktifitas terhadap gr (-) H.
Influenza sehingga mencakup seluruh bakteri penyebab
OMA.
-stabil dalam suasana asam dan dirancang untuk
penggunaan oral
-Absorbsi di saluran pencernaan lebih cepat dan sempurna
dari amphisillin
-Efek sampiing diare yang ditimbulkan akibat antibiotik lebih
rendah dibanding amphisillin.
ii. Mengatasi demam: parasetamol
-merupakan satu-satunya obat dalam golongan ini.
: pulveres (puyer)
: 10-15 mg/kgBB 190-285
pemberian (250mg)
: 4x/hari
:seperlunya 15 pulveres
mg/kali
h. Resep
Pro: Mr. X
Umur: 6 tahun
Alamat: Jl. Ampenan Selatan No. 21 Mataram
i.
KIE
- Cairan telinga dibersihkan dengan obat cuci telinga solusio
H2O2 3% dengan frekuensi 2-3x/hari.
-Menghabiskan obat antibiotik selama 14 hari.
- Jangan mengorek-ngorek telinga dengan lidi atau benda tajam
Pemilihan Obat
a. Mengatasi nyeri kepala : parasetamol
Alasan:
-satu-satunya obat dalam golongan ini
b. Terapi penyebab (kausa) Sumatriptan
Alasan:
-masih aman untuk ibu hamil dan terbukti belum memiliki
resiko terhadap fetus dan ibu (dalam penelirian), (walaupun
Kategori : C).
-memiliki onset kerja yang cepat (untuk mengatasi serangan)
-terdapat sediaan injeksi cocok untuk pasien di skenario
yang juga mengalami mual muntah (kurang efektif diberikan
peroral)
c. Menghilangkan mual dan muntah : metokloperamid
Alasan:
-Aman untuk bumil dengan kategori B
-memiliki efek meningkatkan absorbi obat lainnya di GI.
-tersedia di puskesmas dan terjangkau
d. Terapi profilaksis mencegah migrain berulang : propanolol
-merupakan salah satu jenis B-bloker yang efektif dapat
digunakan sebagai profilaksis migrain
-dapat diberikan unruk ibu hamil dengan dosis rendah
(penelitian) walaupun dengan kategori C.
Dosis
Frekuensi
Lama
: 500 mg/dosis
: 4x/hari
: seperlunya
b. Sumatriptan
BSO
: injeksi 12 mg/ml, 6 mg/ml, sumatriptan 20 mg
intranasal, sumatriptan tab 25 mg, 50 mg, 100
mg (injeksi sedang serangan)
Dosis
: injeksi 6 mg 1 kali/ serangan
Jumlah obat : ampul 1
c. Metokloperamid
BSO
: tablet 10 mg
Dosis
: 10 mg/dosis XV tablet
Frekuensi
: 3x/hari jam sebelum makan
Lama
: seperlunya
d. Propranolol
BSO
: Tablet 10 mg
Dosis
: 10 mg/dosis 2x/hari
Jumlah
: 30 tablet
h. Resep
Pro: Mrs. X
Umur: 25 tahun
Alamat: Jl. Ampenan Selatan No. 21 Mataram
Pro: Mrs. X
Umur: 25 tahun
Alamat: Jl. Ampenan Selatan No. 21 Mataram
i.
KIE
-Hindari pencetus nyeri: perubahan pola tidur, makanan (coklat, keju dll), stres,
cahaya silau, kelap kelip, perubahan cuaca.
-Parasetamol hanya jika ada gejala, harus diminum setelah makan.
-Metoklopramid diminum jam sebelum makan
-Dilakukan pengontrolan kembali setelah 1 minggu atau jika gejala memberat
-Menerapkan gaya hidup sehat dengan banyak makan buah dan sayur dan olahraga
minimal 1 kali/ minggu
h. Resep
Pro: Mrs. X
Umur: 12 tahun
Alamat: Jl. Ampenan Selatan No. 21 Mataram
i.
KIE
-Obat harus rutin diminum.
-Pemberian resep obat diberikan selama sebulan, pasien dianjurkan
untuk kembali mengambil obat setelah sebulan pemakaian sembari
melihat efek terapi yang sudah berlangsung.
-Jika ada efek samping yang mengganggu segera kembali ke dokter
-Jika efek terapi tidak maksimal atau tidak ada perubahan setelah
terapi berlangsung, segera kembali ke dokter.
-Dapat dianjurkan untuk konsultasi ke psikolog atau psikiater.
5) Anak usia 1 tahun, Berat Badan 9 kg, kejang demam komplek berulang,
alergi parasetamol.
a. Daftar Masalah
b. Diagnosis : Kejang demam kompleks
c. Tujuan Terapi
i. Mengatasi kejang
ii. Mengatasi simptom menurunkan demam
iii. Mencegah kejang berualang tergantung ada indikasi apa
ga? lihat skenarionya.
d. Golongan obat sesuai tujuan terapi
i. Mengatasi kejang antikonvulsan
1. Hidantoin
2. Barbiturat
3. Oksazolidindion
4. Suksinimid
5. Karboksamid
6. Benzodiazepine
7. Asam Valproat
8. Deoksibarbiturat
9. Obat antikonvulsan Jenis Lain : Gabapentin
Lamotragin
Levetirasetam
Tiagabin
Topiromat
Zonisamid
ii. Mengatasi demam
1. NSAID
2. Paraaminofenol (paasetamol)
iii. Terapi cairan (kalau ada indikasi MRS/rawat inap kejang
demam) lihat ada ga indikasi di skenario (kejang demam
kompleks bener?).
1. Hipotonik
2. Isotonik
3. Hipertonik
iv. Mencegah kejang berulang antikonvulsan (lihat ada
indikasi atau ga?) bisa dipertimbangkan untuk dikasih terapi
pencegahan (lihat pedoman penatalaksanaann kejang anak).
e. Pemilihan Golongan
i. Mengatasai kejang : Benzodiazepine
Alasan:
-Banyak dan aman digunakan untuk anak-anak
-onset cepat
-ES samping lebih minimal
ii. Mengatasi demam : NSAID
Alasan:
-Pasien mempunyai riwayat alergi terhadap parasetamol
karena itu digunakan NSAID.
Pemilihan Obat
i. Mengatasi kejang : Diazepam
Alasan:
-Onset kerja cepat
-Paling banyak digunakan karena merupakan terapi lini
pertama tatalaksana kejang di Indonesia
-Tersedia di puskesmas dan terjangkau
ii. Mengatasi Demam : Ibuprofen
Alasan:
-Memiliki efek antipiretik yang lebih besar dari NSAID yang
lain
-ES yang lebih minimal.
-Aman dan dapat digunakan untuk anak-anak
-Tersedia di puskesmas dan terjangkau
iii. Terapi cairan
: Ringer Laktat
-ES asidosis yang ditimbulkan lebih kecil dibandingkan NaCL
(Salin).
-Merupakan lini 1 dalam pemilihan terapi cairan
h. Resep
Pro: Mrs. X
Umur: 1 tahun
Alamat: Jl. Ampenan Selatan No. 21 Mataram
i.
KIE
-Menyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai
prognosis baik.
-Memberitahukan cara penanganan kejang
-Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali