Anda di halaman 1dari 6

Tabel 2.

3 Pengkajian Model Adaptasi Roy


NO
.
1.

MODE
Fisiologis
a. Oksigenasi
dan sirkulasi

PENGKAJIAN STIMULUS
PENGAKAJIAN PERILAKU

FOKAL

KONTEKSTUAL

RESIDUAL

Oksigenasi
- Penumpukan
- Posisi tidur klien - Klien memilki
- Klien mengatakan sesak dan perut dan kaki
cairan pada
dan albumin
riwayat
bengkak
abdomen
klien rendah,
hipertensi yang
- Klien tampak sesak hal ini ditandai dengan
sehingga
pneumonia
kemungkinan
suara yang tepatah-patah saat berbicara.
Protein
plasama
mendorong
dapat
Inspeksi: Bentuk dada simetris, pernafasan
meurun,
ketidak
mengganggu
diafragma
perut (+), pemakaian otot bantu nafas leher
efektifan
proses
ekspansi paru
(+) RR= 28 x/mnt, Cyheyene stokes (-),
pemompaan
oksigenasi
tidak efektif.
Hiperventilasi (+), irama nafas teratur tapi - Penurunan nilai
jantung sekunder - Bedrest
cepat dan dangkal, gerakan dada simetris,
karena hipertensi
lama,
Hb dan eritrosit
nafas spontan, retraksi dinding dada (+),
grade II,
immobilisasi
sekunder karena
terdapat asites dengan lingkar perut 104 cm.
penurunan
Palpasi : fremitus vokal kanan dan kiri sama.
protein plasma
Percusi: sonor di semua lapang paru, dullness
karena terdapat
pada perut dan shifting dullness (+).
kebocoran
Auskultasi: bunyi nafas vesikuler (+/+),
filtrasi pada
whezing (-/-), Rhonci (-/-). Hasil photo RO:
glomerulus
terdapat efusi pleura bilateral dan suspek
yang
pneumonia bilateral
mengakibatkan
Sirkulasi
protein
- Konjungtiva anemis +/+, tidak ada sianosis,
terekstresi di
akral hangat pada telapak tangan dan sedikit
urin
dingin kaki, TD= 150/90 mmhg, HR= 92
x/mnt, irama teratur, kuat, capilalry refill < 2
detik, JVP tidak meningkat, Inspeksi: Ictus
cordis tak tampak, palpasi: Ictus cordis teraba

b. Nutrisi

di ICS 5 sinistra, Percusi: sinistra: mid


clavicula sinistra suara pekak, dextra: linea
sternalis dectra suara pekak, auskultasi:
Bunyi jantung 1 & 2 reguler,tidak ada bunyi
jantung tambahan. Pada saat pemeriksaan HR
pada apek jantung, bunyi sangat kuat namun
tidak terdengar bunyi tambahan. Hasil RO:
COR sulit untuk di evaluasi
- Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan
- Hemoglobin
8,6
g/dL 12.0 - 15.0
- Hematokrit
25
%
36.0 - 46.0
- Eritrosit 2,8
10^6/L
3.80 - 4.80
- MCV/VER
90,9 fL
80.0 - 95.0
- MCH/HER
30,6 pg
27.0 - 31.0
- MCHC/KHER 33,7
g/dL
32.0 36.0
- Berdasarkan hasil laboratorium tersebut dapat
disimpulkan bahwa klien mengalami
gangguan dalam sirkulasi dikarenakan
penurunan komponen darah hb, hematocrit
dan eritrosit.
BB= 50 kg, TB=165 cm, pada saat pengkajian
pasien mengatakan makan hanya beberapa
sendok saja karena mual dan tidak nafsu makan,
tapi klien kadang masih makan snake selain yang
diberikan oleh RS.
Inspeksi: kulit kusam pada kedua kaki,
kebersihan mulut terjaga dan bibir sedikit kering,
turgor kulit melambat pada kedua kaki (dari
telapak kaki sampai perut), pitting edema +4

adanya asites
dapat
menstimulus
pengeluaran asam
lambung
berlebihan yang
akhirnya dapat
menyebabkan
mual

gangguan
metabolism
sekunder
karena DM
peningkatan
ureum darah

Infeksi

c. Eliminasi

d. Cairandan
elektrolit

pada tangan kiri dan kaki sebelah kanan (dari


kedua kaki sampai paha) sedangkan pada telapak
kaki +3, terdapat asites di perut hal ini
ditunjukkan pada saat dilakukan sifting dullness
terdapat cairan di abdomen
Auskultasi; BU 3 x/ mnt, Percusi: redup pada
abdomen. Albumin: 2,60 g/dl
BAB: klien mengatakan BAB setiap 2 hari sekali
dan keras
BAK: jumlah urin belum ditampung, menurut
klien kencing setiap 3 jam sekali dan lumayan
banyak dan setiap kencing sekitar 250-300 cc,
Input: minum 700 cc/hari, klien restriksi cairan,
pemberian obat: 50 cc, makan:
Hasil laboratorium:
Nama Test
Hasil Satuan Nilai Rujukan
Kreatinin Darah
2,7
mg/dL 0.60 - 1.20
Ureum darah 90
mg/dl < 50

gangguan fungsi
ginjal
sekunder
karena DM dan
kurangnya
mobilisasi fisik

adanya
Hipertensi
peningkatan
glukosa darah yang
dapat
meningkatkan
viskositas cairan
dalam darah dan
juga mengganggu
filtrasi glomerulus
karena
sekunder
diabetes mellitus
dan immobilisasi

eGFR= (140 age) x wt(kg) / [72 x Serum


Creatinine] X 0,85=
Kebutuhan cairan klien 50/KgBB/24 jam. BB Dapat juga karena Gangguan katub dapat
klien= 45 kg, sehingga kebutuhan cairan per inflamasi karena jantung
mengakibatkan
hari 2,250 cc/24 jam, Tidak ada distensi vena TB
refluks
cairan
jugularis, turgor sedang, minum 600 cc/ hari,
menuju ke vena
klien miksi (-), terdapat asites pada abdomen,
pulmonalis yang
lingkar abdomen 104 cm, kedua kaki edema,
berakibat
dengan skala pitting edema +4.
meningkatkan
Hasil laboratorium:

Nama Test
Hasil
Natrium (Na) Darah
Kalium (K) Darah
Klorida (Cl) Darah
e. Aktifitas
istirahat dan
tidur

f. Proteksi

Satuan Nilai Rujukan


140
mEq/L 132 - 147
5,37 mEq/L 3.30 - 5.40
99
mEq/L 94.0 - 111.0

Kebutuhan ADL partial care, dan dibantu oleh


suaminya, kekuatan otot pada dasarnya baik: 5
pada ektremitas atas dan 3 pada ekstremitas
bawah
Klien mampu beraktifitas ditempat tidur dan
melakukan ADL ditempat tidur.
Dapat
melakukan ROM aktif dan pasif secara mandiri.
Klien mengatakan kadang sering terbangun
karena sesak dan keringat dingin waktu malam
Sb; 36 0C, tidak ada tanda infeksi namun klien
bersesiko terjadinya infeksi, kulit kering
teruatama daerah ekstremitas, makan tidak
adequate.
Hasil laboratorium:
Komponen
hasil Satuan Normal
Leukosit
9,9
10^3/L
5 - 10
Trombosit
606
10^3/L
150 - 400
Basofil 0
%
0-1
Eosinofil
2
%
1-3
Neutrofil
73
%
50-70
Limfosit
19
%
20-40
Monosit
5
%
2-8
APTT 34,1 Detik 27,4-39,3
APTT kontrol 34,2 Detik -

Lingkungan dan
stress, kelemahan,
terdapat
edema
pada perut dan
kaki,
sesak
diakibatkan
karena asites pada
perut
tidak adekuatnya
pertahanan
sekunder
&
pertahanan primer
(kerusakan
jaringan), terdapat
port de entry

permeabilitas dan
mengakibatkan
cairan
keluar
menuju
ke
intersisial.
HB menurun dan persepsi
dan
persepsi
klien pikiran klien
karena ketakutan
untuk bergerak

asites dan CKD lingkungan RS


dan DM dapat dengan
satu
kamar berisi 6
menurunkan
komponen darah orang.
dan leukosit

g. Sensori

h. Neurologi

i. Endokrin

2.

Konsep Diri

Berdasarkan hasil laboratorium tersebut terjadi


peningkatan komponen trombosit, nutrofil
Klien dapat mendengarkan, melihat dan
merasakan dengan baik, pada kedua telapak kaki
terasa baal namun masih terasa jika di beri
rangsang sentuh. Klien dapat merasakan sensasi
tapi lemah di plantar pedis saat dilakukan
tindakan pemeriksaan monofilament.
Kesadaran :compos mentis GCS; E4, M5, V 6,
RF
Pupil bulat isokhor diameter 3mm/ 3mm, fungsi
kognitif: orientasi orang, tempat dan waktu baik,
lapang penglihatan baik, terdapat bercak putih
pada mata kiri klien
Tidak ada pembesaran tiroid dan paratiroid, klien
memiliki riwayat DM selama 5 tahun dan
mendapatkan terapi oral selam 5 tahun dank lien
punya riwayat overweigh
Glukosa darah: 352 gr/dl, 224 grdl dan 280 gr/dl

Gangguan
neuropati

viskositas darah
Kurang
meningkat
pengetahuan
sekunder DM
mengakibatkan
sirkulasi tidak
efektif ke perifer
pada pola neurologi tidak terdapat stimulus fokal,
kontekstual, residual, perilaku adaptif

kerusakan pada gangguan


pada pola
pancreas
atau filtrasi
yang
ketidakefektifan
glomerulus/nefrotik sehat
reseptor insulin sindrom
pada sel sehingga
menurunkan input
glukosa ke dalam
sel
dan
ketidaktahuan
klien
dalam
managemen
glukosa darahnya
Menurut klien penyakit yang dideritanya stimulus fokal, kontektual, residual: adaptif
datangnya dari tuhan dan harus dihadapi, namun

hidup
kurang

3.

Fungsi Peran

4.

interdependens
i

berharap tetap sembuh total dan bisa beraktifitas


kembali. Klien tidak merasa malu dengan
keadaannya saat ini
Klien memiliki 3 orang anak , klien kadang
merasa berdosa pada suami karena tidak mampu
melayani serta tidak mampu mengayomi
anaknya, ekspresi klien menangis saat
menceritakan
ketidakmampuannya
untuk
berperan sebagai ibu dan istri

ketidakberdayaan anak
yang kurang
adanya
kondisi
yang terakhir
selalu penjelasan oleh
diakibatkan oleh menuntut beliau keluarga
penyakitnya serta segera ada di
terdapat di RS sisinya serta ingin
yang memisahkan saat wisuda nanti
jarak
dengan ada ibunya yang
anaknya
hadir,
Hubungan dengan keluarga baik, walaupun mode interdependen tidak terdapat stimulus fokal,
kadang ada saja permasalahan dan perselisihan kontekstual maupun residual karena perilaku adaptif
namun dapat diatasi segera sehingga konflik
tidak berkepanjangan. Untuk biaya RS klien
ditanggung dengan BPJS

Anda mungkin juga menyukai