MODE
Fisiologis
a. Oksigenasi
dan sirkulasi
PENGKAJIAN STIMULUS
PENGAKAJIAN PERILAKU
FOKAL
KONTEKSTUAL
RESIDUAL
Oksigenasi
- Penumpukan
- Posisi tidur klien - Klien memilki
- Klien mengatakan sesak dan perut dan kaki
cairan pada
dan albumin
riwayat
bengkak
abdomen
klien rendah,
hipertensi yang
- Klien tampak sesak hal ini ditandai dengan
sehingga
pneumonia
kemungkinan
suara yang tepatah-patah saat berbicara.
Protein
plasama
mendorong
dapat
Inspeksi: Bentuk dada simetris, pernafasan
meurun,
ketidak
mengganggu
diafragma
perut (+), pemakaian otot bantu nafas leher
efektifan
proses
ekspansi paru
(+) RR= 28 x/mnt, Cyheyene stokes (-),
pemompaan
oksigenasi
tidak efektif.
Hiperventilasi (+), irama nafas teratur tapi - Penurunan nilai
jantung sekunder - Bedrest
cepat dan dangkal, gerakan dada simetris,
karena hipertensi
lama,
Hb dan eritrosit
nafas spontan, retraksi dinding dada (+),
grade II,
immobilisasi
sekunder karena
terdapat asites dengan lingkar perut 104 cm.
penurunan
Palpasi : fremitus vokal kanan dan kiri sama.
protein plasma
Percusi: sonor di semua lapang paru, dullness
karena terdapat
pada perut dan shifting dullness (+).
kebocoran
Auskultasi: bunyi nafas vesikuler (+/+),
filtrasi pada
whezing (-/-), Rhonci (-/-). Hasil photo RO:
glomerulus
terdapat efusi pleura bilateral dan suspek
yang
pneumonia bilateral
mengakibatkan
Sirkulasi
protein
- Konjungtiva anemis +/+, tidak ada sianosis,
terekstresi di
akral hangat pada telapak tangan dan sedikit
urin
dingin kaki, TD= 150/90 mmhg, HR= 92
x/mnt, irama teratur, kuat, capilalry refill < 2
detik, JVP tidak meningkat, Inspeksi: Ictus
cordis tak tampak, palpasi: Ictus cordis teraba
b. Nutrisi
adanya asites
dapat
menstimulus
pengeluaran asam
lambung
berlebihan yang
akhirnya dapat
menyebabkan
mual
gangguan
metabolism
sekunder
karena DM
peningkatan
ureum darah
Infeksi
c. Eliminasi
d. Cairandan
elektrolit
gangguan fungsi
ginjal
sekunder
karena DM dan
kurangnya
mobilisasi fisik
adanya
Hipertensi
peningkatan
glukosa darah yang
dapat
meningkatkan
viskositas cairan
dalam darah dan
juga mengganggu
filtrasi glomerulus
karena
sekunder
diabetes mellitus
dan immobilisasi
Nama Test
Hasil
Natrium (Na) Darah
Kalium (K) Darah
Klorida (Cl) Darah
e. Aktifitas
istirahat dan
tidur
f. Proteksi
Lingkungan dan
stress, kelemahan,
terdapat
edema
pada perut dan
kaki,
sesak
diakibatkan
karena asites pada
perut
tidak adekuatnya
pertahanan
sekunder
&
pertahanan primer
(kerusakan
jaringan), terdapat
port de entry
permeabilitas dan
mengakibatkan
cairan
keluar
menuju
ke
intersisial.
HB menurun dan persepsi
dan
persepsi
klien pikiran klien
karena ketakutan
untuk bergerak
g. Sensori
h. Neurologi
i. Endokrin
2.
Konsep Diri
Gangguan
neuropati
viskositas darah
Kurang
meningkat
pengetahuan
sekunder DM
mengakibatkan
sirkulasi tidak
efektif ke perifer
pada pola neurologi tidak terdapat stimulus fokal,
kontekstual, residual, perilaku adaptif
hidup
kurang
3.
Fungsi Peran
4.
interdependens
i
ketidakberdayaan anak
yang kurang
adanya
kondisi
yang terakhir
selalu penjelasan oleh
diakibatkan oleh menuntut beliau keluarga
penyakitnya serta segera ada di
terdapat di RS sisinya serta ingin
yang memisahkan saat wisuda nanti
jarak
dengan ada ibunya yang
anaknya
hadir,
Hubungan dengan keluarga baik, walaupun mode interdependen tidak terdapat stimulus fokal,
kadang ada saja permasalahan dan perselisihan kontekstual maupun residual karena perilaku adaptif
namun dapat diatasi segera sehingga konflik
tidak berkepanjangan. Untuk biaya RS klien
ditanggung dengan BPJS