Anda di halaman 1dari 3

Cara praktis mengenali beras

bebas pemutih, pelicin dan


pewangi
CECEP RISNANDAR | 23 JANUARI 2016

Alamtani

Pada hakikatnya persaingan bisnis akan membawa keekonomian pada harga-harga


komoditas. Namun kadang kala terjadi persaingan bisnis yang tidak sehat. Seperti
maraknya beras di pasaran yang mengandung bahan-bahan kimia pemutih, pelicin dan
pewangi.
Persaingan bisnis telah menggoda sebagian pedagang nakal untuk mempercantik
tampilan beras agar terlihat lebih putih dan beraroma wangi. Bahan-bahan kimia yang
tidak diperkenankan untuk dikonsumsi sebagai makanan kadang-kadang ditambahkan

ke dalam beras. Harapannya konsumen tertipu agar beras bermutu buruk bisa dihargai
lebih tinggi.
Tentunya kondisi ini sangat mengkhawatirkan bagi kita. Selanjutnya, bagaimana agar
kita bisa mengenali beras bebas pemutih?
Secara alami memang terdapat beberapa varietas beras yang berpenampilan putih dan
bersih. Namun perlu diketahui bahwa warna alami beras adalah bening kekuningan
kecuali pada jenis beras ketan. Agar penampakan beras terlihat lebih bersih, biasanya
beras digiling secara berulang kali agar kulit ari yang berwarna kekuningan terkikis.
Dengan mengikis kulit arinya kita akan mendapatkan beras yang lebih bersih dan putih,
meskipun sebenarnya kandungan vitamin pada kulit ari ikut terbuang. Nah, bagaimana
kita bisa mendapatkan beras bebas pemutih berikut cara-caranya.
Untuk mengetahui secara pasti apakah beras yang kita beli mengandung zat
berbahaya, tentunya perlu penelitian laboratorium. Namun bukan berarti masyarakat
umum tidak bisa mengenalinya. Guru besar Institut Pertanian Bogor, Dr. Tien R.
Muchtadi, memberikan cara mengidentifikasi bahan-bahan kimia tak lazim yang
ditambahkan pada beras. Tips ini menolong kita mengenali pemutih, pelicin dan
pewangi hanya dengan menggunakan indra kita.

Bila kita mendapatkan beras dengan warna terlalu putih dan ketika diraba terasa
licin di telapak tangan, bisa dicurgai kalau beras tersebut mengandung pemutih.

Beras yang telah ditambahkan pemutih mengeluarkan bau yang tidak lazim
seperti bau kimia. Bila disimpan selama beberapa hari akan mengeluarkan bau yang
kurang sedap. Ketika dicuci, air hasil cucian tidak keruh dan ketika dimasak nasinya
berasa sedikit asam.

Zat klorin biasanya digunakan untuk memutihkan warna beras. Beras yang
sudah diberi klorin berwarna putih pekat, tidak bening.

Beras yang mengandung klorin, ketika dimasak tidak tampak seputih semula dan
tentunya rasanya kurang enak.

Kenali jenis-jenis beras yang beraroma wangi, misalnya pandan wangi. Beras
jenis ini bentuknya cenderung membulat, tidak memanjang. Bila menemukan beras
yang tidak sesuai dengan ciri-ciri pandan wangi tetapi berabau pandan bisa dicurigai
menggunakan pewangi.

Ambil segengam beras lalu remas dengan telapak dan jari tangan. Beras dengan
tambahan pelicin biasanya akan terasa licin saat diremas, namun ketika dilepaskan
banyak butiran yang menempel pada tangan kita.

Anda mungkin juga menyukai