Anda di halaman 1dari 5

Osteomielitis Hematogen Akut

Definisi
Osteomielitis Hematogen Akut merupakan infeksi tulang dan sumsum tulang akut yang disebabkan oleh
bakteri piogenik, dimana bakteri penyebab berasal dari fokus infeksi di tempat lain dan menyebar melalui
sirkulasi darah
Akut osteomielitis merupakan infeksi piogenik yang secara cepat membuat kerusakan pada tulang dan
sumsum tulang, biasanya menyebar melalui aliran darah dari focus tempat lain,tampak sering pada bayi
dan anak-anak, mulai pada metafise tulang panjang yang sedang aktif tumbuh .Hal ini mungkin
disebabkan keunikan pembuluh darah dan aliran darah yang lambat pada daerah tersebut selama masa
anak-anak. Tulang panjang yang sering terkena infeksi adalah femur, tibia, humerus, radius ulna, fibula.
Etiologi
Staphylococcus aureus sejauh ini merupakan bakteri penyebab osteomielitis hematogen akut paling
banyak kurang lebih 90% kasus , diikuti pathogen respirasi Streptococcus pyogenes dan S.pneumoniae,
sedangkan Haemophilus influenza hampir sudah tidak ada lagi sebagai penyebab oleh karena
perkembangan serta pemberian vaksin yang efektif
Faktor predisposisi Osteomielitis Hematogen Akut adalah :
Umur : terutama mengenai bayi dan anak-anak- Jenis kelamin : lebih sering pada anak laki-laki daripada
anak wanita dengan perbandingan 4:1
Trauma : terutama trauma pada daerah metafise- Lokasi : terutama pada daerah metafise, karena tempat
aktif pertumbuhan tulang- Nutrisi, lingkungan, daya tahan tubuh serta adanya focus infeksi
i.
.

Bayi baru lahir (kurang dari 4 bulan): S. Aureus, Enterobacter, dan kelompok Streptococcus dan

ii. Anak-anak (usia 4 bulan sampai 4 tahun): Streptococcus dan , Haemophilus influenzae, dan
Enterobacter.
iii.
Remaja (usia 4 tahun sampai dewasa): S. aureus (80%), kelompok Streptococcus ,
H influenzae, dan Enterobacter

Patogenesis
Kuman bisa masuk tulang dengan berbagai cara, termasuk beberapa cara dibawah ini :

Melalui aliran darah.

Kuman di bagian lain dari tubuh misalnya, dari pneumonia atau infeksi saluran kemih dapat masuk
melalui aliran darah ke tempat yang melemah di tulang. Pada anak-anak, osteomielitis paling umum
terjadi di daerah yang lebih lembut, yang disebut lempeng pertumbuhan,di kedua ujung tulang
panjang pada lengan dan kaki.
Bakteremia > Inokulasi pembuluh metafisis terjadi pada titik transisi dari pembuluh arteri ke vena
sinusoid, memperlambat aliran darah dan meningkatkan vaskular turbulensi > Bakteri menetap di
metaphysis > inflamasi reaksi > nekrosis iskemik lokal tulang > pembentukan abses -> membesar abses
> tekanan intramedulla meningkat > iskemia kortikal > bahan purulen lepas melalui korteks tipis ke
dalam ruang subperiosteal > subperiosteal abses.

Dari infeksi di dekatnya.

Luka tusukan yang parah dapat membawa kuman jauh di dalam tubuh. Jika luka terinfeksi, kuman dapat
menyebar ke tulang di dekatnya.

Kontaminasi langsung

Hal ini dapat terjadi jika terjadi fraktur sehingga terjadi kontak langsung tulang yang fraktur dengan dunia
luar sehingga dapat terjadi kontaminasi langsung. Selain itu juga dapat terjadi selama operasi untuk
mengganti sendi atau memperbaiki fraktur. (anonym, 2011).

Gejala klinis

Demam yang memiliki onset tiba-tiba tinggi (demam hanya terdapat dalam 50% dari
osteomielitis pada neonates)

Kelelahan

Rasa tidak nyaman

Irritabilitas

Keterbatasan gerak (pseudoparalisis anggota badan pada neonates)

Edema lokal, eritema dan nyeri.tanda inflamasi

Diagnosis

Plain radiography, edema jaringan lunak pada 3-5 hari setelah terinfeksi .gambaran radioluscent
rat bite ,2-3 minggu terlihat selepas gejala klinis
CT scan
Mri
Usg , untuk detesksi cairan lebih untuk deteksi septic athritis

Kultur darah
Pemeriksaan darah lengkap, dijumpai leukositosis dengan predominasi sel-sel PMN, peningkatan
LED dan protein reaktif-C (CRP).

Radionuklida scanning tulang , Tiga fase scan tulang, scan gallium dan scan sel darah
putih menjadi pertimbangan pada pasien yang tidak mampu melakukan pencitraan MRI.
Sebuah fase tiga scan tulang memiliki sensitivitas yang tinggi dan spesifisitas pada orang dewasa
dengan temuan normal pada radiograf. Spesifisitas secara dramatis menurun dalam
pengaturan operasi sebelumnya atau trauma tulang. Dalam keadaan khusus, informasi
tambahan dapat diperoleh dari pemindaian lebih lanjut dengan leukosit berlabel dengan 67
gallium dan / atau indium 111.

Terapi
Biakan darah diambil dan pemberian antibiotika intravena dimulai tanpa menunggu hasil biakan. Karena
Staphylococcus merupakan kuman penyebab tersering, maka antibiotika yang dipilih harus memiliki
spektrum antistafilokokus. Jika biakan darah negatif, maka diperlukan aspirasi subperiosteum atau
aspirasi intramedula pada tulang yang terlibat. Pasien diharuskan untuk tirah baring, keseimbangan
cairan dan elektrolit dipertahankan, diberikan antipiretik bila demam, dan ekstremitas diimobilisasi
dengan gips. Perbaikan klinis biasanya terlihat dalam 24 jam setelah pemberian antibiotika. Jika tidak
ditemukan perbaikan, maka diperlukan intervensi bedah. (Skinner,2003)
Terapi antibiotik biasanya diteruskan hingga 6 minggu pada pasien dengan osteomielitis untuk mengelak
infeksi berulang . LED dan CRP sebaiknya diperiksa secara serial setiap minggu untuk memantau
keberhasilan terapi. Pasien dengan peningkatan LED dan CRP yang persisten pada masa akhir pemberian
antibiotik yang direncanakan mungkin memiliki infeksi yang tidak dapat ditatalaksana secara komplit. CReactive Protein (CRP) Adalah suatu protein fase akut yang diproduksi oleh hati sebagai respon adanya
infeksi, inflamasi atau kerusakan jaringan. Inflamasi merupakan proses dimana tubuh memberikan respon
terhadap injury . Jumlah CRP akan meningkat tajam beberapa saat setelah terjadinya inflamasi dan selama
proses inflamasi sistemik berlangsung. Sehingga pemeriksaan CRP kuantitatif dapat dijadikan petanda
untuk mendeteksi adanya inflamasi/infeksi akut. Berdasarkan penelitian, pemeriksaan Hs-CRP dapat
mendeteksi adanya inflamasi lebih cepat dibandingkan pemeriksaan Laju Endap Darah (LED). Terutama
pada pasien anak-anak yang sulit untuk mendapatkan jumlah sampel darah yang cukup untuk
pemeriksaan LED. (Hidiyaningsih, 2012)
Indikasi dilakukannya pembedahan ialah :
1.

Adanaya sequester.

2.

Adanya abses.

3.

Rasa sakit yang hebat.

4.

Bila mencurigakan adanya perubahan kearah keganasan (karsinoma Epidermoid).

Prognosis
Keberhasilan dari penatalaksanaan penyakit ini bergantung pada :
1. Jarak waktu antara infeksi yang terjadi dan pemberian terapi :
2. Efektifitas antibiotik yang diberikan
3. Dosis antibiotik yang diberikan
Biasanya dibutuhkan dosis yang lebih tinggi
4. Durasi pemberian antibiotik
Harus diberikan sekitar 4-6 minggu untuk mencegah terjadinya osteomielitis kronik
Komplikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Osteomyelitis kronik
Persistent drainage
Sequestrum formation
Fraktur patologi
Fusion of joint
Arthritis septic -Dalam beberapa kasus, infeksi dalam tulang biasa menyebar ke dalam sendi di
dekatnya.
7. Gangguan pertumbuhan - Pada anak-anak lokasi paling sering terjadi osteomielitis adalah pada
daerah yang lembut, yang disebut lempeng epifisis, di kedua ujung tulang panjang pada lengan
dan kaki. Pertumbuhan normal dapat terganggu pada tulang yang terinfeksi.

Differential diagnosis

Demam rematik
Tumor Ewing
Artritis supuratif akut

http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMra1213956: the new england journal of


medicine
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2836799/

http://orthopaedicsmadeeasy.blogspot.com/2008/01/acute-osteomyelitis.html
http://www.antimicrobe.org/history/pediatric%20osteo.asp :Antibiotic
Management of Pediatric Osteomyelitis,Sandra Arnold, M.D.
http://cdn.intechopen.com/pdfs-wm/33425.pdf Pathophysiology and Pathogenesis
of Osteomyelitis ,Mayank Roy1, Jeremy S. Somerson1, Kevin G. Kerr2 and Jonathan L. Conroy2
Acute Hematogenous Osteomyelitis,A Report of Five Years Experience ,CHARLES H. Epps, JR.,
M.D.* AND STEPHEN GRANGER, M.D.t

Anda mungkin juga menyukai