Anda di halaman 1dari 2

Tujuan Hidup Manusia

Oleh Rifqi Bambang Prasetio / 1506727665


Judul : Islam Agama Universal
Pengarang : Dr. Kaelany HD,MA
Data Publikasi : Islam Agama Universal, V:38
Apakah tujuan hidup manusia sebenarnya di kehidupan ini? Itu adalah pertanyaan yang
sering muncul. Ada berbagai banyak jawaban. Setiap oarang memiliki jawaban yang berbedabeda satu dengan yang lainnya. Tetapi apakah tujuan hidup manusia sebenarnya menurut
Islam?
Manusia hidup di dunia ini penuh akan tanggung jawab atas segala perbuatan di muka bumi
ini. Manusia harus memerhatikan apa yang halal dan apa yang haram dalam menjalani
kehidupan ini. Jangan menganut Paham Hedonisme yang tidak memikirkan tanggung jawab,
tidak memikirkan halal dan haram, hanya menjalani hidup dengan sepuas-puasnya sebebasbebasnya. Jika ada manusia yang menganut paham Hedonisme, itu menimbulkan kesan
bahwa seolah-olah manusia makhluk yang rendah dan hina, sama dengan hewan-hewan yang
menjalani hidupnya hanya untuk keperluan dan kepuasan belaka. Seperti yang sudah
dijelaskan Allah SWT dalam Surah Al-Jatsiyah ayat 24 ini :

Dan mereka berkata : Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia ini saja, kita
mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa. Dan mereka sekalikali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga
saja. (Q.S Al-Jatsiyah, 45: 24)
Menurut Islam, kehidupan manusia sesungguhnya berpindah-pindah dari suatu alam ke alam
lain. Mulanya hidup di alam arwah (QS 7: 172), kemudian di alam arham (dalam kandungan

ibu) (QS 23: 1-14), lalu hidup dikurun dunia (QS 57: 20). Pada suatu saat ia akan mati dan
hidup di alam barzakh, yaitu suatu alam penantian yang merupakan dinding antara dua kurun
(dunia dan akhirat), sejak mati hingga dibangkitkan. Kehidupan yang abadi dan sejati adalah
kehidupan di alam akhirat yang akan dimulai dengan hari kiamat (QS 23: 100-104).
Karena itu, Manusia hidup di dunia bukanlah untuk tujuan utama, melainkan tempat
bertanam, tempat mencari bekal bagi kehidupan abadi di akhirat nanti. Kehidupan di akhirat
sangat erat kaitannya dengan kehidupan di dunia. Yang bakal dipetik di akhirat adalah hasil
tanaman disini, amal baik akan dibalas dengan pahala kebaikan dan amal buruk akan dibalas
dengan ganjaran yang buruk pula:

Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (atom) pun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS Al-Zalzalah, 99: 7-8).
Segala kebaikan di dunia ini maupun di akhirat kelak dapat dicapai dengan senantiasa :
1. Menjalin tali hubungan vertikal kepada Allah SWT secara aktif dengan meningkatkan
iman dan ibadah, dan secara pasif meninggalkan segala larangan-Nya.
2. Menjalin hubungan horizontal antar sesama manusia dan makhluk lain secara aktif
dengan melakukan berbagai aktivitas yang bermanfaat bagi sesama manusia.
Jadi tujuan hidup manusia menurut Islam adalah menjalani segala kebaikan di dunia ini dan
menjauhi atau tidak melakukan kejahatan sekecil pun demi menabung pahala (bekal)
kebaikan untuk di akhirat kelak.
Daftar Pustaka
HD, Kaelany. Islam Agama Universal. Ed. Ke-2. Jakarta: Midada, 2010

Anda mungkin juga menyukai