Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Pasar Modal.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, Oleh karena
itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini untuk itu saran dan kritik dari berbagai sumber yang dapat membangun sangat kami harapkan
sehingga menjadi lebih baik ke depannya.

Bandarlampung, Maret 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Semakin berkembangnya perekonomian di dunia mengakibatkan perubahan yang signifikan di
berbagai bidang kehidupan. Orang mulai melakukan transaksi ekonomi melalui berbagai cara, salah
satunya adalah dengan menginvestasikan harta atau uangnya melalui pasar modal. Pasar modal dibentuk
untuk mempermudah para investor mendapatkan asset dan mempermudah perusahaan menjual asset.
Aktivitas pasar modal di Indonesia telah berlangsung cukup lama yaitu sejak tahun 1912, dan
ketika itu masih dilakukan sepenuhnya oleh penjajahan Belanda. Pada saat itu, efek yang di perdagangkan
ialah saham dan obligasi milik perusahaan dan pemerintahan Hindia Belanda. Setelah melewati masa
kemerdekaan, pemerintahan Indonesia mengambil alih dan meneruskan kembali perdagangan efek yang
telah dirintis oleh pemerintahan Hindia Belanda itu.
Perkembangan pasar modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Dimulai dengan adanya
perubahan yang terdapat didalamnya hingga menghasilakn Bursa Efek Indonesia yang merupakan satu
satunya bursa efek di Indonesia. Aktivitas yang dilakukan sangat banyak guna membantu para investor
dan perusahaan melakukan transaksi ekonomi.
Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian nasional, memiliki
peranan yang penting dalam menumbuh kembangkan perekonomian nasional. Dukungan sektor swasta
menjadi kekuatan nasional sebagai dinamisator aktivitas perekonomian nasional. Pun demikian, di
Indonesia, ternyata pasar modal masih didominasi oleh pemodal asing. Idealnya, dalam pasar modal perlu
ada keseimbangan antara pemodal asing dengan pemodal lokal.
Pasar modal Indonesia masih dianalogikan dengan arena judi, bukan sebagai sarana investasi.
Akibatnya, hal ini menyebabkan peningkatan fluktuasi dan merugikan investor minoritas.
Pasar modal (capital market) adalah lembaga keuangan bukan bank yang mempunyai kegiatan
berupa penawaran dan perdagangan efek. Selain itu juga merupakan lembaga profesi yang berkaitan
dengan transaksi jual beli efek dan perusahan publik yang berkaitan dengan efek. Dengan demikian pasar
modal dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli modal/dana.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar Modal


Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang
bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun
instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain
(misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal
memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka
waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen
derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai
kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang
berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan
dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk
mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat
digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar
modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham,
obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang
dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.

B. Sejarah Pasar Modal

Perkembangan pasar modal Indonesia ternyata mengalami pasang surut, seirama dengan perjalanan
negara dan bangsa Indonesia. Pada zaman penjajahan Belanda, pasar modal Indonesia pernah mengalami
pasang. Kemudian seiring dengan berakhirnya kekuasaan Belanda di Indonesia, pasar modal juga
mengalami kemunduran. Selanjutnya saat Indonesia mengalami kemelut tahun 1960-an, pasar modal juga
tidak bisa menunjukkan aktivitas yang baik. Catatan terakhir menunjukkan pasar modal di Indonesia
mengalami masa pasang ketika pembangunan ekonomi yang dilakukan sejak Orde Baru mulai
menunjukkan hasil pada akhir tahun 1980-an hingga pertengahan 1990-an. Pada tahun 1997, ekonomi
Indonesia dilanda krisis moneter yang menyebabkan pasar modal juga terkena imbasnya.

Era Penjajahan
Dalam usaha mengembangkan perekonomian, pemerintah kolonial Belanda sekitar awal abad 19
membangun perkebunan secara besar-besaran di tanah jajahan Indonesia. Sebagai salah satu
sumber dana yang digunakan untuk pembangunan itu adalah dari para penabung yang telah
dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung terdiri atas orang-orang Belanda dan Eropa lainnya,
yang penghasilannya jauh lebih tinggi sekitar 50 hingga 100 kali lipat penghasilan penduduk
pribumi.
Untuk keperluan penghimpunan dana tersebut, maka timbul pikiran untuk mendirikan pasar
modal di Batavia (Jakarta). Setelah mengadakan persiapan, maka berdirilah Vereniging Voor de
Effectenhandel (bursa efek), dan sekaligus memulai perdagangan efek pada tanggal 14 Desember
1912. Pada saat awal ada 13 anggota bursa yang aktif.
Efek yang diperjualbelikan adalah saham dan obligasi perusahaan perkebunan Belanda yang
beroperasi di Indonesia, obligasi yang dikeluarkan pemerintah, sertifikat saham perusahaan
Amerika yang diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda dan efek perusahaan
Belanda lainnya.

Era Orde Lama


Setahun setelah pemerintahan Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia yaitu pada tahun
1950, obligasi RI diterbitkan oleh pemerintah. Peristiwa ini mulai menandai aktifnya kembali
pasar modal Indonesia. Didahului dengan terbitnya UU Darurat No. 13, tanggal 1 September
1951, akhirnya tanggal 31 Juni 1952, bursa efek Indonesia dibuka kembali di Jakarta setelah
terhenti selama kurang lebih 12 tahun. Penyelenggaraannya diserahkan kepada perserikatan
perdagangan uang dan efek-efek (PPUE), yang terdiri atas 3 bank negara dan beberapa pialang
efek lainnya dengan Bank Indonesia sebagai penasihat.
Sejak itu bursa efek berkembang pesat, meskipun yang diperdagangkan adalah efek yang
ditebitkan sebelum Perang Dunia II. Barangkali ini dapat dikatakan masa pasang bagi pasar
modal Indonesia di zaman Orde Lama. Keadaan seperti itu hanya berlangsung sampai tahun

1958. Akibat politik konfrontasi yang dilancarkan oleh pemerintah Republik Indonesia terhadap
Belanda, maka hubungan ekonomi kedua negara ikut terganggu. Sengketa Irian jaya serta
memuncaknya aksi pengambilalihan semua perusahaan Belanda di Indonesia, sesuai dengan UU
Nasional No. 86 tahun 1958, kemudian disusul dengan instruksi dari Badan Nasionalisasi
Perusahaan Belanda pada tahun 1960 tentang larangan bagi bursa efek Indonesia untuk
memperdagangkan semua efek perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia, termasuk
semua efek yang bernominasi mata uang Belanda, makin memperparah perdagangan efek
Indonesia.

Era Orde Baru


Langkah pertama yang diambil pemerintah Orde Baru adalah menahan dan membuat
perekonomian Indonesia normal kembali. Kebijaksanaan ini mampu mengembalikan kepercayaan
rakyat terhadap nilai mata uang rupiah, ini merupakan kesempatan untuk menghimpun dana
masyarakat.
Dengan Surat keputusan Direksi BI No. 4/16 Kep. Dir. Tanggal 26 Juli 1968 di Bank Indonesia
dibentuk Tim Persiapan Pasar Uang dan Modal (PUM). Tim ini bertugas mengumpulkan data dan
memberikan usul kepada gubernur bank sentral untuk mengembangkan pasar modal di Indonesia.
Karena tim persiapan PUM telah melaksanakan tugasnya dengan baik, maka tim dibubarkan
sekaligus dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep-02/MK/IV/1970 maka didirikan
tim pasar uang dan modal yang diketuai gubernur bank sentral dengan tugas :
1. Membantu menteri keuangan mempersiapkan langkah-langkah ke arah pelaksanaan
pengembangan PUM
2. Mengaktifkan kembali bursa efek

Pada zaman orde baru ini, perkembangan pasar modal dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu
periode 1977-1987 dan periode 1988-1997. Perkembangan pasar modal tahun 1977-1987 relatif
kurang memberikan hasil seperti yang diharapkan, meskipun pemerintah telah memberikan

fasilitas kepada perusahaan yang memanfaatkan dana dari bursa efek. Fasilitas itu antara lain :
fasilitas perpajakan (tax holiday) dan reevaluasi aktiva tetap. Tersendatnya perkembangan pasar
modal selama periode itu disebabkan oleh beberapa masalah, antara lain mengenai prosedur emisi
saham dan obligasi yang terlalu ketat, adanya batasan fluktuasi harga saham, campur tangan
pemerintah dalam penetapan harga saham di pasar perdana, dan lain sebagainya.

Era Reformasi
Di era reformasi ada 4 peristiwa penting yang pantas dicatat sebagai sejarah pasar modal
Indonesia, yaitu krisis moneter, indeks menembus angka 3 digit, merger dan bursa berganti nama.
Pada pertengahan 1997, Indonesia tertular krisis moneter di Thailand, bahkan derita yang
disandang Indonesia jauh lebih sakti dibanding Thailand, kondisi ini sangat berdampak besar bagi
pasar modal Indonesia. Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dari Rp. 2000-an menjadi
di atas Rp. 10000-an, membuat pasar modal Indonesia tidak menarik sebab banyak perusahaan
yang sudah terdaftar di bursa menjadi merosot kinerjanya, bahkan negatif modalnya. Ini
menyebabkan merosotnya harga-harga saham sehingga membuat investor merugi. IHSG sudah
mencapai di atas 700-an, anjlok dan tinggal sedikit di atas 200-an.

C. Fungsi dan Manfaat Pasar Modal


fungsi:
Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu Negara karena pasar modal
mempunyai 2 fungsi, yaitu :

Fungsi ekonomi.
Pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak
investor dan pihak yang memerlukan dana.

Fungsi keuangan.
Pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik
dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar
modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternative
pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang

pada

akhirnya

memberikan

kemakmuran

bagi

masyarakat

yang

lebih

luas.

Sedangkan fungsi pasar modal di Indonesia meliputi:

Sebagai sarana badan usaha untuk mendapatkan tambahan modal;

Sebagai sarana pemerataan pendapatan;

Memperbesar produksi dengan modal yang didapat sehingga produktivitas


meningkat;

Menampung tenaga kerja; dan

Memperbesar pemasukan pajak bagi pemerintah.


Capital Market sebagai tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan
pihak yang memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower). Pasar modal mempunyai dua
fungsi yaitu ekonomi dan keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk
memindahkan dana dari lender ke borrower. Dengan menginvestasikan dananya, lender
mengharapkan adanya imbalan dari penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi borrower, adanya
dana dari luar dapat digunakan untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari
hasil
operasi
perusahaannya.

Jenis Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder :
1. Pasar Perdana ( Primary Market ) adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada
para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham
tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurangkurangnya

hari

kerja.

Perusahaan

dapat

menggunakan

dana

hasil

emisi

untuk

mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu
dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan usaha.
2. Pasar Sekunder ( Secondary Market ) adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara
investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambatlambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.
Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat.
Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk
menghimpun investor lembaga dan perseorangan.

Manfaat:

a. Bagi Emiten
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar


2. dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan
4. solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
5. ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
6.

b. Bagi Investor
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin
pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain
2. memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang
bagi pemenang obligasi
3. dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko

D. Lembaga-Lembaga yang Terlibat di Pasar Modal

1. OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)


Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU nomor 21
tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Otoritas Jasa Keuangan, yang
selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak
lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan
penyidikan. OJK didirikan untuk menggantikan peran Bapepam-LK.
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:
1.

kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan;

2.

kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal; dan

3.

kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga
jasa keuangan lainnya.

2. BURSA EFEK
adalah lembaga/perusahaan yang menyelenggarakan atau menyediakan fasilitas sistem (pasar)
untuk mempertemukan penawaran jual beli efek. (Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun
1995)
Tugas Bursa Efek:

Menyediakan sarana perdagangan efek


Mengupayakan likuiditas perdagangan efek
Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat
Memasyarakatkan pasar modal untuk menarik calon investor dan perusahaan yang go public
Menciptakan instrumen dan jasa baru
Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa
Mencegah praktik transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi pengawasan

3. LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN (LKP)


merupakan lembaga di pasar modal yang memberikan jasa kliring dan penjaminan atas transaksi
yang terjadi di bursa.
Fungsi LKP:
melakukan kliring (proses penentuan hak dan kewajiban anggota bursa yang timbul dari transaksi
bursa) atas semua transaksi bursa pada Bursa Efek di Indonesia dan Melakukan penjaminan
penyelesaian transaksi bursa
4. LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN (LPP)
adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral (tempat penyimpanan
terpusat) bagi Bank Kustodian dan Perusahaan Efek.
Bank Kustodian adalah bank yang bertindak sebagai tempat penyimpanan dan penitipan uang,
surat berharga, maupun barang-barang berharga lainnya.
5. PERUSAHAAN EFEK
adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang
Efek dan/atau Manajer Investasi.

6. PT.REKSADANA
PT Danareksa adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang jasa
keuangan. Perseroan terbatas yang didirikan pada tahun 1976 ini melakukan kegiatan utama di bidang
pasar modal dan pasar uang meliputi antara lain sebagai perusahaan pembiayaan, perantara pedagang
efek, penjamin emisi efek, serta pengelolaan investasi dan reksa dana. Danareksa juga melakukan usaha
yang biasa dilakukan oleh perusahaan amanat (trust fund), seperti pengeluaran surat berharga yang
dikaitkan dengan portofolio dari suatu perusahaan.
Reksa dana perseroan (PT) merupakan badan hukum tersendiri yang didirikan untuk melakukan
kegiatan reksa dana. Sebagaimana halnya suatu badan hukum PT, maka reksa dana yang berbentuk
perseroan memiliki suatu anggaran dasar, pemegang saham, pengurus atau direksi, kekayaan sendiri, dan
kewajiban-kewajiban. Pendirian reksa dana perseroan dilakukan dengan terlebih dahulu mendirikan
badan hukum perseroan (PT) yang didirikan khusus untuk melakukan usaha reksa dana. Efek yang
dikeluarkan oleh reksa dana perseroan disebut saham. Pengelolaan portofolio dilakukan oleh manajer
investasi berdasarkan kontrak. Sedangkan untuk pengadministrasian dan penyimpanan portofolio ditunjuk
dan dilakukan kontrak dengan bank kustodian. Penyetoran modal pada waktu pendirian reksa dana
perseroan oleh pendiri (sponsor) hanya dimaksudkan untuk merintis pendirian reksa dana tersebut. Modal
yang diwajibkan untuk pemenuhan modal ditempatkan dan disetor penuh pada waktu reksa dana didirikan
minimum 1% dari modal dasar reksa dana.
INSTANSI YANG TERKAIT TIDAK LANGSUNG DALAM PASAR MODAL
1. Lembaga Penunjang dalam Pasar Modal
Dalam pasar modal terdapat beberapa lembaga penunjang yang masing-masing mempunyai tugas
dan tanggung jawab yang berbeda serta mempunyai batasan-batasan dan aturan yang telah ditetapkan.
Adapun aturan main yang digunakan bertujuan untuk melindungi investor khususnya perorangan dari
risiko kerugian yang disebabkan oleh pelaku pasar lainnya.
Lembaga penunjang yang dimaksud adalah pendukung/ penunjang beroperasinya suatu pasar modal.
Lembaga penunjang tersebut terdiri dari:
a.Wali Amanat (Trustee)
Wali amanat berdasarkan Pasal 1 angka 30 adalah :
a) pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek yang bersifat hutang. Oleh karena efek
bersifat utang merupakan surat pengakuan utang yang bersifat sepihak dari pihak penerbit

(Emiten) dan para kreditur (Investor) jumlahnya relatif banyak, maka perlu dibentuk suatu
b)

lembaga yang mewakili kepentingan seluruh kreditur.


Wali Amanat umumnya adalah bank yang telah mendapat izin operasi sebagai Wali Amanat dari
Bapepam. Wali Amanat bertugas atas dasar hukum kontrak perwaliamanatan yang ditandatangani
oleh Wali Amanat dengan issuer.

Wali Amanat memiliki tugas antara lain :

Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten.


Melakukan pen ilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan emiten yang diterima

olehnya sebagai jaminan


Memberikan nasihat yang diperhitunglcan oleh emiten.
Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta bunganya yang harus dilakukan

oleh emiten tepat pada waktunya.


Melaksanakan tugas selaku agen utama pembayaran.
Mengikuti secara terus-menerus perkembangan perusahaan emiten.
Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi. RUPO (apabila diperlukan).
b. Pedagang Efek
pedagang efek adalah pemodal yang melakukan jual beli efek. Namun, yang dapat menjadi pedagang efek
adalah lembaga-lembaga yang sudah mendapat izin
Pedagang Efek adalah orang-perorangan yang bertugas sebagai:

Sales yang bertugas sebagai penjual efek.

Dealer yang bertugas mencatat order dari nasabah untuk menjual atau membeli efek, kemudian
meneruskannya kepada floor trader.

Floor broker/trader yang bertugas untuk memasukkan order yang diterima dari dealer ke dalam sistem
komputer JATS (Jakarta Automated Trading System) untuk dieksekusi. Khusus untuk bidang pekerjaan
floor broker/trader, selain izin sebagai wakil perantara-pedagang efek juga diberlakukan persyaratan
tambahan, yakni sertifikat JATS sebagai bukti kelulusan mereka setelah mengikuti pendidikan dan
pelatihan sistem komputer JATS yang diselenggarakan oleh Bursa Efek. Hanya JATS trader yang berhak
mengoperasikan komputer perdagangan.

Firm Manager yang bertugas sebagai koordinator para floor broker/floor trader dari suatu Anggota
Bursa. Apabila suatu Anggota Bursa memiliki banyak floor broker/floor trader di lantai perdagangan,
maka salah satu di antara mereka akan ditunjuk sebagai firm manager dan yang memiliki anggota Bursa
ketika berurusan dengan Bursa Efek.

c. Perusahaan surat berharga (securities company)


Perusahaan surat berharga adalah perusahaan yang tercatat di bursa efek mengkhususkan diri
tidak hanya perdagangan efek, tetapi melakukan underwriter, perantara perdagangan efek, dan penyediaan
jasa pengelola dana.Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek.
Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain :

Sebagai pedagang efek

Penjamin emisi

Perantara perdagangan efek


d.Perusahaan pengelola dana (investment company)
Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan investor,
terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.
perusahaan pengelola dana merupakan perusahaan yang beroprasi di pasar dengan mengelola modal yang
berasal dari investor.perusahaan pengelola dana mempunyai dua unit yang paling utama,yakni
pengelolaan dana(fund managent)dan penympanan dana (qustodian).
Dalam

praktekya,perusahaan

pengelola

dana

mungkin

saja

tidak

mempunyai

unit

fund

managent,sehingga untuk melakukan fungsi sebagai fund management menggunakan jasa dari
luar.sedangkan perusahaan pengelola dana yang hanya mempunyai fund management dan tidak
mempunyai qutodian,maka untuk menjalankan fungsi qustodian ,perusahaan dana akan menunjuk suatu
bank yang dipercayainya.
e.Biro Administrasi Efek (BAE)
Biro Administrasi Efek (BAE) merupakan pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten untuk
melakukan pencatatatn kepemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek dan
memberikan informasi terhadap peruubahan pemilikan.
Biro Administrasi Efek (BAE) yang bertugas menerima pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan
Pembelian Saham (DPPS) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang telah dilengkapi
dengan dokumen sebagaimana dipersyaratkan dalam pemesanan saham dan telah mendapat persetujuan
dari Penjamin Emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk memberikan penjatahan saham. Melakukan
dan memelihara administrasi pemesanan saham sesuai dengan sistem aplikasi komputer yang tersedia
pada BAE.
Biro administrasi efek misalnya melakukan tugas-tugas seperti administrasi efek, transfer,
pencatatan, pembayaran dividen, pembagian hak opsi, emisi sertifikat sampai laporan tahunan. BAE
bertanggungjawab kepada emiten yang menggunakan jasanya. Kustodian efek adalah lembaga penyedia

jasa penyimpangan harta atau efek yang dititipkan. Lembaga ini juga berperan menyelenggarakan jasa
penagihan dividen, bunga atau hak-hak lain, pemindahan kepemilikan, penyerahan atau penerimaan
sertifikat, pelaporan kekayaan dan jasa administrasi penitipan lainnya.
f. Kantor administrasi efek.
Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar administrasinya.
Kantor administrasi efek memiliki tugas:

Membantu emiten dalam rangka emisi

Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para investor

Membantu menyusun daftar pemegang saham

Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham

Membuat laporan-laporan yang diperlukan

E. Profesi

Akuntan Publik

Tugas akuntan publik antara lain adalah:


a. Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapatnya.
b. Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan
ketentuan -ketentuan Bapepam.
c. Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik apabila diperlukan.
Konsultan Hukum

Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan memberikan pendapat dari sisi
hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti
kepemilikan atas kekayaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh emiten dengan pihak ketiga, Serta
gugatan dalam perkara perdata dan pidana.

Notaris

Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta perubahan anggaran dasar, dan
menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.
Agen Penjual

Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang bertugas melayani
investor yang akan memesan efek, melaksanakan pengembalian uang pesanan, dan menyerahkan
sertifikat efek kepada pemesan.
Perusahaan Penilai

Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan penilaian kembali aktivanya.
Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya nilai wajar aktiva perusahaan sebagai
dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal.

Anda mungkin juga menyukai