Oleh
LUSI BUDIHARTI
H24102007
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
ABSTRAK
Lusi Budiharti. H24102007. Analisis Kinerja Keuangan PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk 2004-2005. (Pengaruh Rasio-rasio Keuangan terhadap
Economic Value Added-EVA dan Pengaruh EVA terhadap Market Value AddedMVA). Di bawah bimbingan Budi Purwanto.
Krisis ekonomi Indonesia tahun 1997 telah melumpuhkan fungsi penting
perbankan sebagai lembaga intermediasi dana. Salah satu bank terbesar di
Indonesia yang terkena dampak dari krisis yaitu PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk (Bank BRI). Bank BRI berupaya untuk keluar dari krisis dengan
mengikuti program restrukturisasi yang dilakukan pemerintah. Untuk melakukan
restrukturisasi, Bank BRI membutuhkan dana berupa obligasi rekap sebesar
Rp 31,6 triliun. Akan tetapi, Bank BRI hanya mendapat Rp 29,1 triliun. Selain
program restrukturisasi, pemerintah juga menerbitkan cetak biru perbankan
Indonesia yang dikenal dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Salah satu
aspek penting dalam API yaitu klasifikasi perbankan berdasarkan tingkat
permodalan. Bank BRI sendiri pada akhir tahun 2002 mempunyai modal sebesar
Rp 8,45 triliun. Dalam rangka restrukturisasi dan memenuhi ketentuan
peningkatan permodalan API untuk menjadi bank nasional yang mengharuskan
Bank BRI mempunyai modal sebesar Rp 10 triliun atau lebih, Bank BRI berhasil
melakukan privatisasi melalui Initial Public Offering (IPO) dan menjadi
perusahaan go public pada tanggal 10 November 2003. Selain itu, privatisasi juga
dapat menjadi salah satu alternatif yang layak bagi pengembalian dana rekap.
Kini Bank BRI telah menjadi perusahaan publik. Peningkatan kinerja
keuangan juga harus terus menerus dilakukan oleh Bank BRI baik itu kinerja
operasional, kinerja ekonomis maupun kinerja pasar untuk menarik minat para
investor berinvestasi pada perusahaan. Manajer harus dapat membuktikan bahwa
modal yang diberikan oleh investor akan lebih menguntungkan dan produktif
apabila ditanamkan pada perusahaan tersebut.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: menganalisis tingkat
kesehatan Bank BRI dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, Economic Value
Added (EVA) dan Market Value Added (MVA), menganalisis pengaruh rasiorasio keuangan terhadap EVA Bank BRI, dan menganalisis pengaruh EVA
terhadap MVA Bank BRI. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa
laporan keuangan laba rugi dan neraca triwulanan Bank BRI tahun 2004-2005,
dividen dan harga saham Bank BRI. Data dan informasi diolah baik secara
manual maupun dengan menggunakan software komputer (MinitabTM Release
14). Analisis dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan, EVA dan MVA,
serta pemodelan regresi dan korelasi. Analisis regresi digunakan untuk
mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap EVA dan pengaruh EVA terhadap
MVA perusahaan. Sedangkan analisis korelasi digunakan untuk mengetahui
hubungan antara rasio keuangan dengan EVA dan hubungan antara EVA dengan
MVA perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesehatan Bank BRI pada
tahun 2005 lebih baik daripada tahun 2004 jika ditinjau dari EVA dan MVA Bank
BRI. Nilai EVA pada tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar 140,78 persen
jika dibandingkan dengan tahun 2004. Pada tahun 2004 nilai EVA sebesar
Rp 3.101.832 juta meningkat menjadi Rp 7.468.664 juta pada tahun 2005. Nilai
MVA Bank BRI pada tahun 2005 mengalami peningkatan 4,05 persen menjadi
Rp 22.493.542 juta yang sebelumnya pada tahun 2004 hanya sebesar
Rp 21.618.716 juta. Akan tetapi, kalau dilihat dari rasio-rasio keuangan, tingkat
kesehatan Bank BRI pada tahun 2005 menurun jika dibandingkan dengan tahun
2004. Nilai NPM perusahaan pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 1,02
persen yaitu dari 21,40 persen pada tahun 2004 menjadi 21,18 persen pada tahun
2005. Nilai ROA pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 8,55 persen
menjadi 3,10 persen dibandingkan ROA tahun 2004 sebesar 3,39 persen. Nilai
ROE pada tahun 2005 mengalami penurunan 2,26 persen menjadi 28,52 persen
dibandingkan tahun sebelumnya, tahun 2004 yang mencapai 29,18 persen. Nilai
CAR pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 10,17 persen dari 18,09
persen pada tahun 2004 menjadi 16,25 persen pada tahun 2005. Nilai AUR pada
tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 8,81 persen dari 16,34 persen pada
tahun 2004 menjadi 14,90 persen pada tahun 2005.
Hasil regresi berganda antara rasio-rasio keuangan dengan EVA diperoleh
persamaan regresi yaitu: EVA = 23.776.084 1.135.320 CAR. Dimana CAR
berpengaruh negatif terhadap EVA, yang berarti bahwa penurunan CAR akan
meningkatkan EVA Bank BRI. Sehingga dari penjelasan di atas kita dapat
mengetahui bahwa penurunan kinerja operasional (rasio-rasio keuangan) yang
terjadi pada Bank BRI pada tahun 2004-2005 pada umumnya tidak berpengaruh
kecuali rasio CAR terhadap EVA Bank BRI. Hasil regresi sederhana antara EVA
dengan MVA diperoleh persamaan regresi yaitu: MVA = 13.674.080 + 1,61 EVA.
Dari persamaan tersebut, maka kita dapat melihat bahwa EVA mempunyai
pengaruh yang positif terhadap MVA Bank BRI, yang berarti bahwa kenaikan
EVA juga akan menaikan MVA Bank BRI.
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
LUSI BUDIHARTI
H24102007
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
LUSI BUDIHARTI
H24102007
Menyetujui, Juni 2006
Tanggal Lulus:
RIWAYAT HIDUP
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini yang berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 2004-2005. (Pengaruh Rasio-rasio Keuangan terhadap Economic
Value Added-EVA dan Pengaruh EVA terhadap Markert Value Added-MVA).
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor.
Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik secara
moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Keluargaku tercinta: Bapak, Mama, Teh Fini, Neng Sri dan Gigin yang selalu
memberikan kasih sayang, motivasi, serta doa yang tulus sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Ir. Budi Purwanto, ME selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan perhatian dan bimbingan yang sangat bermanfaat selama
menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Ibu Wita Juwita Ermawati, S.TP, MM dan Bapak Ali Mutasowifin, SE, M.Si
selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan-masukan berharga
demi perbaikan skripsi ini.
4. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing, DEA selaku pembimbing
akademik yang telah membimbing penulis sejak menimba ilmu di
Departemen Manajemen.
5. Seluruh staf pengajar Departemen Manajemen pada khususnya dan IPB pada
umumnya atas ilmu pengetahuan yang telah diajarkan.
6. Seluruh staf karyawan/wati Departemen Manajemen FEM IPB atas
bantuannya.
7. Teman-temanku: Ela, Risa, Yulis, Ayu dan Nawang untuk kebersamaan yang
indah selama kuliah.
iv
8. Rangga Jatnika yang telah memberikan motivasi, doa dan semangat sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, Eka atas petunjuk ilmu statistiknya,
Desti sebagai guide di Jakarta dan Rinta sebagai teman perjalanan ke Jakarta.
9. Mba Ida, Mba Reni KN dan Kak Doni atas masukan-masukan yang berarti
dalam pembuatan skripsi ini.
10. Teman-teman kosan Nabila Dahlia atas kegembiraan dan dukungan selama
ini.
11. Rekan-rekan satu bimbingan: Gupitri, Ahyani, Denden, Prima dan Syafar
untuk kerjasamanya.
12. Teman-teman seperjuangan, Manajemen 39 FEM IPB.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini dan tidak
dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT memberikan pahala atas
bantuannya.
Tidak ada gading yang tak retak, skripsi ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu, kritik dan saran konstruktif diperlukan untuk penyempurnaan
skripsi ini menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP .....................................................................................
iii
KATA PENGANTAR.................................................................................
iv
DAFTAR ISI................................................................................................
vi
viii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................
ix
I.
PENDAHULUAN...............................................................................
1.1. Latar Belakang .............................................................................
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................
1.3. Tujuan Penelitian .........................................................................
1.4. Kegunaan Penelitian ....................................................................
1
1
3
3
4
II.
5
5
5
6
6
7
7
8
9
10
10
11
vi
14
14
17
18
18
19
19
19
20
20
21
III.
24
24
28
28
28
38
38
38
42
42
43
45
46
54
57
58
62
65
65
65
67
LAMPIRAN.................................................................................................
69
vii
DAFTAR TABEL
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Halaman
Langkah-langkah perhitungan EVA ....................................................
Langkah-langkah perhitungan MVA ...................................................
Hipotesis awal pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap EVA ............
NPM triwulanan Bank BRI tahun 2004-2005......................................
NIM triwulanan Bank BRI tahun 2004-2005.......................................
ROA triwulanan Bank BRI tahun 2004-2005......................................
ROE triwulanan Bank BRI tahun 2004-2005 ......................................
CAR triwulanan Bank BRI tahun 2004-2005 ......................................
AUR triwulanan Bank BRI tahun 2004-2005......................................
EVA triwulanan Bank BRI tahun 2004-2005 ......................................
MVA triwulanan Bank BRI tahun 2004-2005 .....................................
Persamaan dan statistik pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap
EVA ......................................................................................................
Persamaan dan statistik pengaruh CAR, NPM dan NIM terhadap
EVA ......................................................................................................
Hasil uji signifikasi pengaruh CAR, NPM dan NIM terhadap EVA ...
Persamaan dan statistik pengaruh CAR terhadap EVA .......................
Persamaan dan statistik pengaruh EVA terhadap MVA .....................
viii
30
31
35
47
49
50
51
52
54
55
57
59
60
60
61
63
DAFTAR GAMBAR
No.
1.
2.
Halaman
Alur penelitian......................................................................................
Kerangka pemikiran penelitian ............................................................
ix
25
27
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Halaman
70
71
73
75
76
77
77
77
78
78
78
79
79
79
79
79
80
80
80
81
81
82
83
83
84
I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Krisis ekonomi Indonesia tahun 1997 mengakibatkan tingkat suku
bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) satu bulan naik dari 10,5 persen
pada bulan Juni 1997 menjadi 70,8 persen pada bulan Juli 1998. Selain itu,
nilai tukar rupiah pun mengalami gejolak dan terdepresiasi secara
signifikan dari Rp 2.360 per US$ 1 pada tanggal 2 Januari 1997 hingga
mencapai Rp 16.950 per US$ 1 pada tanggal 17 Juni 1998. Dari data
statistik moneter, pada akhir tahun 1997 pertumbuhan ekonomi Indonesia
sebesar 4,70 persen, sedangkan pada tahun 1998 pertumbuhan ekonomi
Indonesia menurun drastis mencapai angka negatif 3,02 persen (Sugema,
2004). Kondisi ekonomi yang memburuk ini telah melumpuhkan fungsi
penting perbankan sebagai lembaga intermediasi dana.
Salah satu bank terbesar di Indonesia yang terkena dampak dari
krisis yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI). Bank
BRI mengalami penurunan kinerja finansial secara drastis. Non
Performing Loan (NPL) meningkat tajam mencapai 52,92 persen pada
tahun 1998, diakibatkan oleh depresiasi nilai tukar dan peningkatan suku
bunga yang menyebabkan nilai kredit dan beban bunga meningkat tajam.
Net Interest Margin (NIM) yang menunjukkan angka negatif 3,2 persen
pada tahun 1998, diakibatkan oleh total beban bunga lebih besar dari total
pendapatan bunga. Kerugian yang diderita kemudian menurunkan ekuitas
Bank BRI yaitu dari Rp 1.837 miliar pada tahun 1997 menjadi negatif
Rp 24.747 miliar pada tahun 1998 dan negatif Rp 26.286 miliar pada tahun
1999. Menurunnya ekuitas menekan tingkat kecukupan modal Bank BRI.
Pada tahun 1998, posisi CAR Bank BRI telah defisit sebesar negatif 61,5
persen dan menurun menjadi negatif 118,4 persen pada tahun 1999
(Sugema, 2004).
Bank BRI berupaya untuk keluar dari krisis dengan mengikuti
program restrukturisasi yang dilakukan pemerintah. Restrukturisasi yaitu
kebijakan pemerintah untuk membangun kembali sistem perbankan yang
pada pasar modal tidaklah mudah. Mobilitas modal sangat tinggi, dalam
hitungan detik modal dapat segera berpindah dari satu perusahaan ke
perusahaan yang lain. Oleh karena itu, diperlukan kerja keras dari manajer
sebagai pengelola perusahaan. Manajer harus dapat membuktikan bahwa
modal yang diberikan oleh investor akan lebih menguntungkan dan
produktif apabila ditanamkan pada perusahaan tersebut, karena memang
sudah menjadi karakteristik investor pada umumnya, mereka berinvestasi
pada perusahaan yang dapat memberikan nilai pada saham-sahamnya.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja keuangan Bank BRI dengan menggunakan rasiorasio keuangan, Economic Value Added (EVA) dan Market Value
Added (MVA)?
2. Apakah nilai tambah ekonomis (EVA) Bank BRI dipengaruhi oleh
rasio-rasio keuangan Bank BRI?
3. Apakah nilai tambah pasar (MVA) Bank BRI dipengaruhi oleh EVA
Bank BRI?
1.3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Menganalisis tingkat kesehatan Bank BRI dengan menggunakan rasiorasio keuangan, EVA dan MVA.
2. Menganalisis pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap EVA Bank BRI.
3. Menganalisis pengaruh EVA terhadap MVA Bank BRI.
1.4.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih
mendalam mengenai kinerja Bank BRI dalam penciptaan rasio-rasio
keuangan, EVA dan dalam sudut pandang investor (MVA) serta pengaruh
antara rasio-rasio keuangan terhadap EVA dan pengaruh EVA terhadap
MVA perusahaan.
2.1.
Pengertian Bank
Kasmir (2003) mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan
yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan
jasa bank lainnya. Arti lembaga keuangan itu sendiri adalah setiap
perusahaan yang bergerak di bidang keuangan di mana kegiatannya baik
hanya
menghimpun
dana
atau
kedua-duanya
menghimpun
dan
menyalurkan dana.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tahun 1998
tentang Perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
2.2.
2.3.
Laporan Keuangan
Laporan tahunan (annual report) adalah laporan yang diterbitkan
setiap tahun oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Laporan ini
berisi laporan keuangan dasar dan opini manajemen atas operasi
perusahaan selama tahun lalu dan prospek perusahaan di masa depan
(Bringham dan Houston, 2001).
Laporan keuangan digunakan oleh para manajer sebagai informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga harus disiapkan
secara periodik, karena selain manajer, ada pihak-pihak lain yang
berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan. Pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan antara lain:
investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha
lainnya, pelanggan, pemerintah dan masyarakat umum untuk perusahaan
yang sudah go public.
Kinerja
keuangan
perusahaan
dapat
dievaluasi
dengan
2.4.
Rasio Keuangan
Menurut Munawir (1995), rasio keuangan menggambarkan
mathematical relationship (hubungan atau perimbangan) antara jumlah
tertentu dengan jumlah lainnya pada laporan keuangan. Penggunaan rasio
keuangan akan menjelaskan dan memberikan gambaran tentang baik
buruknya keadaan serta posisi keuangan perusahaan, terutama bila angka
rasio tersebut dibandingkan dengan angka pembanding yang digunakan
sebagai standar industri.
Rasio keuangan dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan
keuangan. Setiap bentuk dari analisis rasio mempunyai tujuan tertentu atau
digunakan untuk menentukan perbedaan penekanan hubungan (Brigham
dan Houston, 2001).
Menurut Keown, et al. (2001), rasio keuangan membantu kita
mengidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan.
Analisis rasio dapat diklasifikasikan ke dalam enam kelompok yaitu:
(1) rasio likuiditas, (2) rasio rentabilitas, (3) rasio solvabilitas, (4) rasio
efisiensi usaha, (5) rasio hutang (leverage) dan (6) rasio nilai pasar. Dalam
penelitian ini terdapat tiga kelompok rasio keuangan bank yang akan
digunakan, yaitu rasio rentabilitas, rasio solvabilitas dan rasio efisiensi
usaha.
Pemilihan
ketiga
kelompok
rasio
ini
didasarkan
pada
10
keuangan
menganalisis,
dapat
digunakan
mengendalikan
dan
untuk
membantu
memperbaiki
operasi
perusahaan.
3. Rasio keuangan dapat digunakan untuk membantu menentukan
kemampuan perusahaan membayar utang.
4. Rasio keuangan dapat digunakan untuk melihat efisiensi, risiko
dan prospek pertumbuhan perusahaan.
Walaupun rasio keuangan dapat memberikan informasi
yang berguna tentang operasi dan kondisi keuangan perusahaan,
namun di dalamnya terdapat masalah dan keterbatasan yang perlu
11
keuangan
lebih
berguna
bagi
perusahaan
kecil
akuntansi
yang
berbeda
dapat
mendistorsi
perbandingan.
6. Sangat sulit untuk menyamaratakan apakah suatu rasio tertentu
baik atau buruk.
7. Suatu perusahaan mungkin memiliki beberapa rasio yang
kelihatan bagus dan yang lainnya kelihatan buruk, yang
membuat sulit untuk menyatakan apakah perusahaan tersebut
kuat atau lemah.
8. Tidak memperhitungkan biaya modal.
2.5.
12
atas
modal
yang
diinvestasikan.
Pendekatan
EVA
memasukkan semua unsur dalam laporan laba rugi dan neraca perusahaan
(Utama, 1997).
Menurut Young dan OByrne (2001) EVA sama dengan Net
Operating Profit After Tax (NOPAT) dikurangi biaya modal. NOPAT
merupakan laba operasi perusahaan setelah pajak dan mengukur laba yang
diperoleh perusahaan dari operasi berjalan. Biaya modal sama dengan
modal yang diinvestasikan oleh perusahaan dikalikan rata-rata tertimbang
dari biaya modal (Weighted Average Cost of Capital/WACC). WACC
sama dengan jumlah biaya dari setiap komponen modal- hutang jangka
pendek, hutang jangka panjang, dan ekuitas pemegang saham- ditimbang
berdasarkan proporsi relatifnya dalam struktur modal perusahaan pada
nilai pasar. Modal yang diinvestasikan adalah jumlah seluruh keuangan
perusahaan, terlepas dari kewajiban jangka pendek, pasiva yang tidak
menanggung bunga (non interest bearing liabilities) seperti hutang upah
yang akan jatuh tempo dan pajak yang akan jatuh tempo. Modal yang
diinvestasikan sama dengan jumlah ekuitas pemegang saham, seluruh
hutang jangka pendek dan jangka panjang yang menanggung bunga,
hutang dan kewajiban jangka panjang lainnya.
13
Jadi, komponen EVA terdiri dari Net Operating Profit After TaxNOPAT (laba bersih setelah pajak), dan Cost of Capital-COC (biaya
modal). Cost of Capital-COC (biaya modal) merupakan perkalian antara
Weighted Average Cost of Capital-WACC (biaya modal rata-rata
tertimbang) dengan Invested Capital-IC (modal yang diinvestasikan).
Dengan demikian, EVA dapat dirumuskan sebagai berikut:
EVA = NOPAT Cost of Capital
= NOPAT - (WACC x Invested Capital)
di mana NOPAT
WACC
EVA
yang
positif
(EVA>0)
mencerminkan
tingkat
kompensasi yang lebih tinggi daripada tingkat biaya modal. Ini berarti
manajemen telah mampu menciptakan peningkatan nilai kekayaan
perusahaan. Semakin positif EVA berarti semakin bagus kinerja
perusahaan tersebut, artinya manajemen telah menjalankan tugasnya
dengan baik.
2. Kondisi EVA yang negatif (EVA<0) menunjukkan adanya penurunan
nilai kekayaan karena laba yang tersedia tidak mampu memberikan
kompensasi yang setimpal dengan investasi yang ditanam.
3. Kondisi EVA sama dengan nol (EVA=0) berarti laba yang tersedia
impas untuk memenuhi harapan pemodal dan kinerja keuangan
perusahaan tergolong sehat.
14
diinvestasikan
di
perusahaan.
Besarnya
kompensasi
15
bermacam-macam,
tetapi
secara
umum
dapat
16
harga
saham,
tetapi
meningkatnya
tingkat
17
akan
menyebabkan
perusahaan
untuk
lebih
18
2.6.
19
mengabaikan
kesempatan
biaya
modal
yang
20
2.7.
2.8.
go
public
menggunakan
market
value
sebagai
alat
21
2.9.
Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai kinerja keuangan perusahaan, khususnya bank
telah banyak dilakukan. Umumnya kinerja keuangan bank dianalisis
dengan menggunakan rasio-rasio keuangan dan Economic Value Added
(EVA).
Pada tahun 2005, Hamidatul Imamah meneliti kinerja keuangan
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk 2003-2004 dengan menggunakan rasiorasio keuangan dan EVA serta mencari pengaruh rasio-rasio keuangan
terhadap Economic Value Added (EVA). Rasio-rasio keuangan yang
digunakan terdiri dari Net Profit Margin (NPM), Net Interest Margin
(NIM), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Capital
Adequacy Ratio (CAR) dan Asset Utilization Ratio (AUR). Dalam
penelitian ini tidak dianalisis penilaian kinerja perusahaan dari sisi nilai
tambah pasar (Market Value Added/MVA) juga pengaruh EVA terhadap
MVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk dari tahun 2003-2004 pada umumnya menjadi lebih
baik. Hasil analisis rasio-rasio keuangan dan EVA menunjukkan kinerja
yang berbeda. Artinya, kinerja keuangan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
menurut rasio keuangan pada tahun 2004 lebih baik daripada tahun 2003
karena sebagian besar pengukur kinerja keuangan perusahaan mengalami
peningkatan. Akan tetapi, kalau diukur dengan EVA, pada tahun 2004
kinerja keuangan perusahaan kurang baik daripada tahun 2003 karena
22
EVA mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi karena pada tahun 2004
pendayagunaan sumber daya perusahaan menurun dari tahun 2003 bila
ditinjau dari AUR. Artinya, Bank Mandiri mengalami penurunan kinerja
dalam hal pengelolaan aset perusahaan.
Pada tahun 2004, Evi Sari Priantini meneliti kinerja keuangan dan
lingkungan strategik PT. Bank Mandiri Tbk dengan menggunakan metode
EVA dan rasio-rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan yang digunakan
terdiri dari Return on Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Net
Interest Margin (NIM) dan Non Performing Loan (NPL). Dalam
penelitian ini dianalisis pengaruh rasio keuangan terhadap EVA. Tetapi
tidak dianalisis penilaian kinerja perusahaan dari sisi nilai tambah pasar
(Market Value Added/MVA) dan pengaruh EVA terhadap MVA
perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT.
Bank Mandiri Tbk dari tahun 2000-2002 menjadi lebih baik. Ini
menunjukkan bahwa pihak manajemen PT. Bank Mandiri Tbk telah
mampu menciptakan nilai bagi investor. Hasil analisis rasio-rasio
keuangan dan EVA menunjukkan kinerja yang sama.
Pada tahun 2003, Wahyu Widayanti meneliti kinerja keuangan
PT. Bank Unibank Tbk dengan menggunakan metode EVA dan rasio-rasio
keuangan. Rasio-rasio keuangan yang digunakan terdiri dari Credit
Growth (CG), Equity Ratio, Return on Asset (ROA), Return on Equity
(ROE), Legal Lending Limit (LLL), Foreign Exchange Liability, Liquidity
Ratio, Cost of Raising Fund, Placement dan Capital Adequacy Ratio
(CAR). Dalam penelitian ini tidak dianalisis pengaruh rasio-rasio
keuangan terhadap EVA, karena analisis yang dilakukan secara terpisah.
Di samping itu, dalam penelitian ini juga tidak dianalisis penilaian kinerja
perusahaan dari sisi nilai tambah pasar (Market Value Added/MVA) dan
pengaruh EVA terhadap MVA perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kinerja keuangan PT. Bank Unibank Tbk dari tahun 1994-2001
mengalami fluktuasi. Hasil analisis rasio-rasio keuangan dengan EVA
menunjukkan kinerja yang sama.
23
24
3.1.
25
untuk pemegang sahamnya. Sebaliknya, jika harga pasar justru jauh lebih
rendah dari modal dapat disimpulkan manajemen tidak mampu
menciptakan nilai tambah.
Investor yang potensial akan memperkirakan MVA yang tinggi
apabila mereka berspekulasi bahwa perusahaan dengan konsisten akan
memperoleh pemasukan lebih besar daripada biaya total modal. Demikian
juga MVA negatif, akan terus berlangsung jika pemasukan yang
diperkirakan, berada di bawah atau lebih kecil dari biaya total modal para
investor. Secara ringkas alur penelitian yang mendasari penelitian ini dapat
dilihat pada Gambar 1.
Bank BRI
Laporan Keuangan
Rasio Keuangan
Neraca
EVA
Kinerja Perusahaan
MVA
Kinerja Pasar
Kinerja Keuangan
Investor
= komponen pembentuk
= komponen yang mempengaruhi
26
rasio keuangan, EVA dan MVA maka akan diperoleh hubungan dari
ketiganya.
EVA secara sederhana didefinisikan sebagai Net Operating Profit
After Tax (laba operasi setelah pajak) dikurangi Cost of Capital (COC)
yaitu hasil perkalian antara Weighted Average Cost of Capital (biaya
modal rata-rata tertimbang) dengan seluruh modal yang digunakan untuk
menghasilkan laba tersebut (Invested Cost/IC). IC diperoleh dari
penjumlahan hutang dan ekuitas dikurangi non interest bearing liabilities
(hutang beban). Sedangkan hutang dan ekuitas merupakan asset (total
aktiva) yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio antara ekuitas dengan Aktiva
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) menghasilkan CAR. NOPAT sendiri
diperoleh dari net income ditambah interest (beban bunga).
Perbandingan antara margin interest dengan earning asset akan
menghasilkan NIM. Sedangkan perbandingan net income dengan asset
menghasilkan ROA. Net income diperoleh dari operating income
dikurangi tax. Penjumlahan antara operating income dengan non operating
income disebut total income. Perbandingan antara total income dengan
asset menghasilkan AUR. Net income berbanding sales memunculkan
NPM. Sedangkan perbandingan net income dengan ekuitas perusahaan
menghasilkan ROE.
MVA dipengaruhi oleh market value equity atau nilai pasar ekuitas
dan equity capital supplied by shareholders atau jumlah modal yang
diinvestasikan dalam perusahaan. Market value equity adalah nilai pasar
yang dicerminkan dengan harga saham perusahaan dikalikan dengan
jumlah saham yang beredar. Sedangkan equity capital supplied by
sharesholders dapat diperoleh dari nilai buku perusahaan (ekuitas).
Teori dan hal-hal yang telah dijelaskan sebelumnya memiliki
hubungan antara satu dengan lainnya. Secara keseluruhan dapat dilihat
pada Gambar 2.
27
28
3.2.
Metode Penelitian
Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data yang merupakan
data sekunder. Data yang telah diperoleh kemudian diolah dan dianalisis
dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada. Terakhir, ditarik
kesimpulan dan diberikan saran.
3.2.1. Pengumpulan Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2006 sampai
dengan Mei 2006. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder yang diperoleh dari publikasi beberapa instansi yaitu
dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Jakarta (PRPM BEJ)
dan Perpustakaan Bank Indonesia.
Data yang digunakan antara lain: (1) Laporan keuangan
bank berupa neraca dan laporan laba rugi periode 2004 dan 2005,
dividen dan harga saham. Laporan keuangan yang digunakan
adalah laporan laba rugi dan neraca triwulanan perusahaan. Alasan
memilih laporan keuangan triwulanan sebagai data yang digunakan
dikarenakan keterbatasan jumlah sampel bila menggunakan
laporan keuangan tahunan.
3.2.2. Pengolahan dan Analisis Data
Data dan informasi yang telah dikumpulkan, kemudian
diolah baik secara manual menggunakan kalkulator maupun
menggunakan bantuan program software komputer MinitabTM
Release 14 untuk dianalisis secara kuantitatif. Hasil analisis
kuantitatif ini kemudian diinterpretasikan secara deskriptif. Adapun
analisis
kinerja
keuangan
Bank
BRI
dilakukan
dengan
29
NPM =
Net Income
...............................................
Operating Income
(1)
NIM =
Interest
Earning Asset
...............................................
(2)
ROA =
Net Income
Asset
...............................................
(3)
ROE =
Net Income
Equity
...............................................
(4)
CAR =
Total Modal
ATMR
...............................................
(5)
AUR =
(6)
mendapatkan
nilai
EVA
berbeda
dengan
30
Sumber
Laba Rugi
Laba Rugi
Neraca
Diketahui
Neraca
Diketahui
Neraca
Diketahui
Diketahui
31
Sumber
Diketahui
Diketahui
Neraca
Diketahui
32
Analisis
Pengaruh
Rasio-rasio
Keuangan
terhadap
EVA
Rasio-rasio keuangan memiliki pengaruh yang berbedabeda sesuai dengan kaitannya dengan nilai EVA perusahaan.
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif untuk
mengetahui
pengaruh
rasio-rasio
keuangan
terhadap
EVA
= variabel dependen
= konstanta
1, 2, , n
= faktor kesalahan
Persamaan regresi dirancang untuk mengetahui pengaruh
33
NPM, NIM, ROA, ROE, CAR, dan AUR. EVA sebagai variabel
dependen.
Persamaan regresi berganda yang dikembangkan yaitu:
EVA = a + b1 NPM + b2 NIM + b3 ROA + b4 ROE
+ b5 CAR + b6 AUR
di mana, EVA
.........................................
(7)
= konstanta
34
ada variabel yang lebih besar atau lebih kecil dari nol.
keadaan
di
mana
variabel
independennya
saling
35
persamaan
regresi
sederhana
yang
= variabel dependen
= variabel independen
= konstanta
36
= faktor kesalahan
Persamaan regresi dirancang untuk mengetahui pengaruh
(8)
= konstanta
37
serta
menunjukkan
koefisien
dari
variabel
independen.
Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji kelayakan
model yang dirancang serta bertujuan untuk mengetahui apakah
variabel independennya berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependennya. Uji signifikasi terhadap kontribusi masing-masing
variabel independen ditunjukkan oleh besarnya nilai p (pvalue).
Asumsi yang digunakan yaitu tingkat signifikasi () sebesar 5
persen. Penolakan atau penerimaan terhadap variabel independen
diperoleh dari nilai p yang diperoleh dari program statistik.
38
4.1.
tahun
1897
namanya
diubah
menjadi
Volkscredietbank.
Dalam
Staatsblad
tersebut
39
tetapi
memberi
kebebasan
secukupnya.
Dengan
masa kemerdekaan,
Pemerintah Republik
berdasarkan Peraturan
Pemerintah (PP) No. 1 tahun 1946, dimana salah satu pasal dalam
PP ini menyebutkan bahwa Bank BRI adalah Bank Pemerintah
pertama di Republik Indonesia.
Pada tahun 1948, kegiatan usaha sempat terhenti untuk
sementara waktu mengingat berkecamuknya perang kemerdekaan.
Setelah penandatanganan Perjanjian Renville pada tahun 1949,
aktif kembali dengan nama baru Bank Rakyat Indonesia Serikat.
Pada tanggal 25 September 1956, status meningkat menjadi
bank devisa, berdasarkan Surat Dewan Moneter No. SEKR/BANK
BRI/328, tanggal 25 September 1956. Dengan status sebagai bank
devisa yang didukung jaringan kantor cabang di banyak kota di
Indonesia, dapat memberikan pelayanan yang lebih luas kepada
nasabah yang bergerak di bidang perdagangan luar negeri dan
kegiatan international banking.
Pada tahun 1960, pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU) No. 41 tentang
pembentukan Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang
merupakan hasil penggabungan atau peleburan tiga buah bank,
yaitu Bank BRI, Bank Tani dan Nelayan (BTN), serta
Nederlandsche
Handels
Maatschappij
(NHM).
Tujuan
40
berjalan
selama
satu
bulan,
pemerintah
41
Perseroan
Terbatas
Terbuka,
sehingga
untuk
42
bank
komersial
terkemuka
yang
selalu
kegiatan
perbankan
yang
terbaik
dengan
(UMKM)
untuk
menunjang
perekonomian
masyarakat.
2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan
kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya
manusia yang profesional dengan melakukan praktek good
corporate governance.
3. Memberikan keuntungan dan manfaat optimal kepada pihakpihak yang berkepentingan (stakeholder).
Strategi Bank BRI
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, strategi jangka
panjang yang hendak diterapkan adalah mengembangkan dan
meningkatkan usaha yang bersinergi dengan fokus pada bisnis
mikro, ritel dan menengah melalui jaringan luas yang didukung
oleh teknologi informasi mutakhir dan sumber daya manusia
profesional serta melaksanakan praktek risk management dan good
corporate governance.
43
Keuangan
dan
international,
(5)
Operasional,
dan
44
45
4.2.
46
47
nilai NPM pada tahun 2004, nilai NPM pada tahun 2005 juga
mengalami fluktuasi, dengan nilai tertinggi pada triwulan I sebesar
25,89 persen dan terendah pada triwulan III sebesar 19,07 persen
(Tabel 4). Nilai ini menunjukkan bahwa dari setiap satu rupiah
penjualan, perusahaan mampu menghasilkan keuntungan bersih
sebesar Rp 190.700.
Tabel 4. NPM triwulanan Bank BRI tahun 2004-2005
NPM (%)
Triwulan
2004
2005
I
25,75
II
20,46
III
21,48
IV
21,40
Sumber: Laporan keuangan Bank BRI (diolah)
25,89
22,20
19,07
21,18
48
yang
kurang
baik
bagi
perusahaan
dalam
49
11,44
12,12
12,29
12,17
50
tingkat
pengembalian
aktiva
menunjukkan
1,08
1,71
2,22
3,10
yang
kurang
baik
bagi
perusahaan
dalam
51
perusahaan
atas
modal
sendiri
(ekuitas)
yang
2005
8,73
16,44
21,97
28,52
52
juta pada tahun 2004 menjadi Rp 13.352.982 juta pada tahun 2005
(Lampiran 9).
Penurunan nilai rasio ROE yang terjadi pada tahun 2005
menunjukkan semakin menurunnya kemampuan modal sendiri
(ekuitas) perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Sehingga
rentabilitas perusahaan pada tahun 2004 lebih baik daripada tahun
2005 jika ditinjau dari nilai rasio ROE.
e. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio (CAR) mengukur kemampuan
20.86
17,00
16,11
16,25
53
modal
meningkat
sebesar
16,61
persen
dari
setiap triwulan, baik pada tahun 2004 maupun tahun 2005 terus
mengalami peningkatan. Nilai rasio AUR tertinggi pada tahun
2004 diperoleh pada triwulan IV sebesar 16,34 persen dan terendah
pada triwulan I sebesar 4,52 persen. Pada tahun 2005, Nilai AUR
tertinggi pada triwulan IV sebesar 14,90 persen dan terendah pada
triwulan I sebesar 4,19 persen (Tabel 9). Nilai rasio AUR sebesar
4,19 persen artinya dari setiap satu rupiah total aktiva yang
dimanfaatkan, akan menghasilkan pendapatan operasional dan non
operasional sebesar Rp 41.900.
Nilai AUR pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar
8,81 persen dari 16,34 persen pada tahun 2004 menjadi 14,90
persen pada tahun 2005. Hal ini disebabkan oleh persentase
peningkatan pendapatan operasional dan non operasional lebih
kecil
daripada
persentase
peningkatan
total
aktiva.
Laba
54
55
56
dari 2,54 persen pada tahun 2004 menjadi 2,66 persen pada tahun
2005. Perhitungan WACC dapat dilihat pada Lampiran 16.
Nilai
Invested
Capital
(IC)
perusahaan
mengalami
57
58
Penurunan
ini
disebabkan
karena
terjadinya
59
nilai R nya besar yang berarti bahwa 96,7 persen dari EVA yang
dihasilkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh NPM, NIM, ROA,
ROE, CAR dan AUR akan tetapi semua variabel independen tidak
signifikan pada taraf nyata 5 persen karena p-value dari persamaan
regresi yang dihasilakan sebesar 0,335 (p-value>) sehingga
model persamaan regresi yang didapat tidak dapat digunakan untuk
menentukan
pengaruh
variabel
independen
terhadap
EVA
60
terhadap
EVA
perusahaan.
Walaupun
model
61
83,5%
0,002
berpengaruh
pada
perhitungan
EVA
dimana
aset
62
63
R2
p-value
68,1%
0,012
64
didapat sebesar 68,1 persen. Hal ini berarti bahwa 68,1 persen dari
MVA yang dihasilkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh EVA
sedangkan sisanya (31,9 persen) lainnya tidak dapat dijelaskan oleh
persamaan regresi di atas atau dipengaruhi oleh faktor lain di luar
model analisis. MVA banyak dipengaruhi oleh faktor di luar
kendali manajemen. Faktor di luar kendali manajemen tersebut
berada di tangan pasar modal yang cenderung berubah-ubah
bahkan terkadang tidak rasional dalam menilai saham perusahaan.
Selain itu, isu-isu seperti keamanan dalam dan luar negeri, politik,
dan isu lingkungan dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.
Tingkat signifikasi yang dihasilkan sebesar 0,012 lebih
kecil dari sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model
persamaan regresi yang didapat signifikan (p-value<) pada taraf
nyata 5 persen dengan besar nilai p-valuenya sebesar 0,012.
Artinya model persamaan regresi di atas dapat digunakan untuk
menentukan pengaruh EVA terhadap MVA perusahaan. Selain itu,
koefisien regresi untuk peubah EVA juga berpengaruh nyata
terhadap model regresi.
EVA berpengaruh positif terhadap MVA, kenaikan EVA
akan
berdampak
merupakan
pada
pengukuran
kenaikan
saat
MVA
ini
perusahaan.
sedangkan
EVA
MVA
65
1.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tingkat kesehatan Bank BRI pada tahun 2005 lebih baik daripada
tahun 2004 jika ditinjau dari EVA dan MVA Bank BRI. Hal ini berarti
bahwa pihak manajemen telah dapat menciptakan nilai bagi investor.
Akan tetapi, kalau dilihat dari rasio-rasio keuangan, tingkat kesehatan
Bank BRI pada tahun 2005 menurun jika dibandingkan dengan tahun
2004.
2. Hasil pengujian pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap EVA
menunjukkan bahwa rasio-rasio keuangan pada umumnya tidak
berpengaruh kecuali rasio CAR terhadap EVA. CAR berpengaruh
negatif terhadap EVA yang berarti bahwa setiap penurunan CAR
sebesar 1 persen akan menaikan EVA sebesar Rp 1.135.320 juta.
Sehingga dari penjelasan di atas kita dapat mengetahui bahwa
penurunan kinerja operasional (rasio-rasio keuangan) yang terjadi pada
Bank BRI pada tahun 2004-2005 pada umumnya tidak berpengaruh
kecuali rasio CAR terhadap EVA Bank BRI.
3. Hasil pengujian pengaruh EVA terhadap MVA menunjukkan bahwa
EVA berpengaruh positif terhadap MVA. Tiap-tiap kenaikan EVA
sebesar Rp 1 juta akan menaikan MVA sebesar RP 1,6 juta.
2.
Saran
Saran yang direkomendasikan yaitu:
1. Untuk menilai tingkat kesehatan suatu bank sebaiknya menggunakan
Economic Value Added (EVA) daripada rasio-rasio keuangan. Rasio-
66
67
DAFTAR PUSTAKA
Bank Rakyat Indonesia. 2006. Laporan Keuangan Triwulanan PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk 2004-2005. Bursa Efek Jakarta, Jakarta.
Brigham, E. F., and Louis C Gapenski. 1996. Intermediate Financial
Management. 5 th Ed. The Dryden Press.
Brigham, E. F., dan Houston, J. F. 2001. Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi
kedelapan. Erlangga, Jakarta.
Husnan, S. 1998. Manajemen Keuangan. Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka
Panjang). Buku 1. Edisi keempat. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Imamah, H. 2005. Kinerja Keuangan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk 2003-2004
(Hubungan Rasio Keuangan dengan Economic Value Added-EVA).
Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Iriawan, N., dan Astuti, S. P. 2006. Mengolah Data Statistik dengan Mudah
menggunakan Minitab 14. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Keown, A.J., et al. 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi
ketujuh. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Lesmana dan Surjanto. 2003. Financial Performance Analizing. PT. Elex
Komputindo, Jakarta.
Munawir, S. 1995. Analisa Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta.
Poeradisastra, T. 2001. Menelanjangi Kinerja Manajemen. SWA 20/XVII/4-7,
Jakarta.
Priantini, E. S. 2004. Analisis Kinerja dan Lingkungan Strategik Keuangan
PT. Bank Mandiri. Skripsi pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Rousana, M. 1997. Memanfaatkan EVA untuk Menilai Perusahaan di Pasar
Modal Indonesia. Majalah Usahawan No. 04 Tahun XXVI April 1997,
Jakarta.
Ruky, S. M. 1997. Lebih Dalam Tentang Economic Value Added: EVA dan
Penciptaan Nilai Perusahaan. Majalah Usahawan No. 09 Tahun XXVI
September 1997, Jakarta.
68
Satria, C. 2002. Analisis Kinerja Keuangan PT. Bank Dagang Nasional Indonesia
dengan Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) dan Rasio
Keuangan. Skripsi pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Sugema, I., dkk. 2004. Bank BRI Keluar dari Krisis. Dari Restrukturisasi sampai
IPO. INDEF, Jakarta.
Syofiani. 2002. Analisis Kinerja Keuangan PT. Bank Umum Nasional Tbk dengan
Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) dan Rasio
Keuangan. Skripsi pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Tunggal, A. W. 2001. EVA: Teori, Soal dan Kasus. Harvarindo, Jakarta.
Undang-Undang RI No.10 tanggal 10 November Tahun 1998 tentang Perbankan.
Penerbit Bank Indonesia, Jakarta.
Utama, S. 1997. Economic Value Added: Pengukur Penciptaan Nilai Perusahaan.
Majalah Usahawan No. 04 Tahun XXVI April 1997, Jakarta.
Widayanti, W. 2003. Analisis Kinerja Keuangan PT. Bank Unibank Tbk dengan
Menggunakan Konsep Economic Value Added (EVA) dan Rasio
Keuangan. Skripsi pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Winaningsih, N. P. 2002. Analisis Kinerja Keuangan PT. Bank Internasional
Indonesia Tbk dengan Menggunakan Metode Economic Value Added
(EVA) dan Rasio Keuangan. Skripsi pada Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Young, S. D. dan OByrne, S. F. 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai:
Panduan Praktis untuk Implementasi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
69
LAMPIRAN
70
71
2004
POS-POS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Aktiva
Kas
Penempatan pada Bank Indonesia
a.
Giro Bank Indonesia
b.
Sertifikat Bank Indonesia
c.
Lainnya
Giro pada Bank Lain
a.
Rupiah
b.
Valuta Asing
Penempatan pada Bank Lain
a.
Rupiah
b.
Valuta Asing
PPAP-Penempatan pada Bank lain -/Surat Berharga yang dimiliki
a. Rupiah
i.
Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk dijual
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo
b. Valuta Asing
i. Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk dijual
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo
PPAP-Surat Berharga yang dimiliki -/Obligasi Rekapitulasi Pemerintah
a.
Diperdagangkan
b.
Tersedia untuk dijual
c.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Surat Berharga yang dibeli dengan janji
dijual kembali (reverse repo)
a.
Rupiah
b.
Valuta Asing
PPAP- Surat Berharga yang dibeli
dengan janji dijual kembali -/Tagihan Derivatif
PPAP-Tagihan Derivatif -/Kredit yang diberikan
a. Rupiah
i.
Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
b. Valuta Asing
i.
Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
PPAP-Kredit yang diberikan -/Pembiayaan Syariah
a.
Pembiayaan Murabahah
b. Pembiayaan mudharabah
PPAP-Pembiayaan Syariah -/Tagihan Akseptasi
PPA-Tagihan Akseptasi -/Penyertaan
PPA-Penyertaan -/Pendapatan yang masih akan diterima
Biaya dibayar dimuka
Uang Muka Pajak
Aktiva pajak Tangguhan
Aktiva tetap
Akumulasi penyusutan Aktiva Tetap -/Aktiva Sewa Guna
Akumulasi penyusutan Aktiva Sewa Guna -/Agunan yang diambil alih
Aktiva lain-lain
Jumlah Aktiva
Maret
Juni
September
Desember
2.022.780
12.451.825
3.961.549
7.825.276
665.000
635.087
3.001
632.086
1.747.286
735.000
1.012.286
(23.824)
2.675.511
1.132.051
1.130.025
2.181.200
12.210.284
4.141.211
4.262.110
3.806.963
607.796
3.630
604.166
2.166.509
245.000
1.921.509
(27.743)
2.186.582
384.569
382.591
2.199.340
9.566.616
6.511.613
536.828
2.518.175
539.454
21.818
517.636
2.061.192
990.000
1.071.192
(26.006)
3.109.918
1.155.378
1.153.016
2.280.808
15.240.225
7.783.149
3.736.955
3.720.121
359.394
26.346
333.048
1.490.095
506.000
984.095
(18.495)
3.247.601
1.424.346
1.424.304
2.026
1.543.460
857.505
1.978
1.802.013
1.033.418
2.362
1.954.540
1.088.064
685.955
(103.167)
25.910.226
2.466.432
768.595
(57.029)
25.785.032
2.539.721
2.506.017
20.739.294
866.476
(30.218)
25.147.589
4.247.394
9.560.901
11.339.294
42
1.823.255
993.620
139.623
690.012
(21.158)
22.686.255
1.524.132
9.822.829
11.339.294
(149)
19.640
(196)
49.862.905
46.254.130
245.229
46.008.901
3.608.775
4.594
(46)
54.799.756
50.988.326
272.301
50.716.025
3.811.430
2.593
(26)
58.119.332
54.112.503
258.648
53.853.819
4.006.829
1.215
(12)
62.367.695
58.127.541
260.841
57.866.700
4.240.154
3.608.775
(4.817.124)
97.872
95.267
3.935
(1.330)
161.166
(4.566)
58.638
(570)
968.557
328.821
3.811.430
(5.382.253)
244.898
243.603
3.647
(2.352)
181.848
(4.328)
62.937
(632)
1.495.867
152.667
4.006.829
(5.248.812)
258.560
257.606
4.781
(3.827)
108.224
(4.727)
61.308
(547)
854.368
234.635
4.240.154
(478.794)
849.744
2.680.196
(1.333.247)
462.668
(393.666)
3.657
227.581
94.502.507
915.139
2.767.061
(1.376.566)
505.735
(389.404)
6.344
251.147
99.287.395
950.938
2.857.119
(1.436.672)
417.642
(315.102)
3.920
655.971
100.086.609
913.838
3.082.106
(1.536.365
390.424
(298.232)
23.443.794
14.856
14.856
293.335
(6.971)
59.721
(548)
1.180.451
127.994
325.545
107.040.172
72
Lanjutan Lampiran 2
NERACA
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk.
Jl. Jendral Sudirman Kavling 44-46 Jakarta
(Dalam Jutaan Rupiah)
2004
POS-POS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Pasiva
Giro
a.
Rupiah
b. Valuta Asing
Giro Wadiah
Kewajiban segera lainnya
Tabungan
Tabungan Mudharabah
Simpanan Berjangka
a. Rupiah
i.
Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
b. Valuta Asing
i.
Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
Deposito Berjangka Mudharabah
Sertifikat Deposito
a.
Rupiah
b. Valuta Asing
Simpanan dari Bank Lain
Surat Berharga yang dijual dengan
janji dibeli kembali (repo)
Kewajiban Derivatif
Kewajiban Akseptasi
Surat Berharga yang Diterbitkan
a.
Rupiah
b.
Valuta Asing
Pinjaman yang diterima
a. Fasilitas Pendanaan jangka pendek BI
b.Lainnya
i. Rupiah
Pihak terkait dengan bank
Pihak lain
ii. Valuta Asing
Pihak terkait dengan bank
Pihak lain
Estimasi kerugian Komitmen dan Kontijensi
Kewajiban Sewa Guna Usaha
Beban yang masih harus dibayar
Taksiran Pajak Penghasilan
Kewajiban Pajak Tangguhan
Kewajiban Lain-lain
Pinjaman Subordinasi
a.
Pihak terkait dengan bank
b. Pihak lain
Modal Pinjaman
a.
Pihak terkait dengan bank
b. Pihak lain
Kewajiban Syariah
Hak Minoritas
Ekuitas
a.
Modal Disetor
b. Tambahan Modal Disetor
c.
Agio (Disagio)
d. Modal Lainnya-MSOP
e.
Modal Sumbangan
f.
Selisih Penjabaran Laporan Keuangan
g. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
h. Laba (Rugi) yang belum direalisasi dari
Surat Berharga
i.
Pendapatan Komprehensif Lainnya
j.
Saldo laba (Rugi)
Jumlah Pasiva
Maret
Juni
September
Desember
13.353.358
12.058.535
1.294.823
4.349
1.350.771
37.913.475
26.551
24.305.953
22.427.837
99.787
22.328.050
1.878.116
1.019
1.877.097
91.915
11.706
11.706
14.631.362
12.709.848
1.921.514
3.340
2.434.694
39.830.795
35.533
25.064.520
22.458.970
82.952
22.376.018
2.605.550
1.118
2.604.432
72.259
11.515
11.515
12.967.563
11.676.542
1.291.021
7.880
1.356.598
41.099.314
43.147
24.368.374
21.914.882
57.462
21.857.420
2.453.492
996
2.452.496
80.754
956
956
13.363.672
12.335.275
1.028.397
329.135
325.880
228.412
804.669
102.716
1.582
161.166
102.716
29.372
181.848
603.792
14.818
108.224
614.559
16.710
293.335
1.389.097
940.084
1.146.272
2.431.559
1.389.097
414.259
30.150
384.109
974.838
940.084
553.727
30.150
523.577
386.357
1.146.272
794.795
30.150
764.645
351.477
2.431.559
2.013.775
15.075
1.998.700
417.784
974.838
49.402
186.660
105.678
130.044
386.357
52.712
204.031
118.793
459.055
351.477
104.030
207.434
226.335
657,549
417.784
74.993
190.458
271.530
277.105
3.172.681
2.256.118
2.963.299
2.364.305
3.338.579
2.334.798
3.072.547
2.342.527
2.256.118
2.364.305
2.334.798
2.342.527
9.560.150
5.882.352
9.461.282
5.882.352
11.191.742
5.882.352
12.450.294
5.925.045
1.681.911
10.746
1.681.911
17.632
1.681.911
24.594
1.731.425
29.158
104.939
786
104.796.
786
103.474
786
103.602
786
301.517
1.006.401
1.268.677
1.472.288
99.287.395
2.492.224
100.086.609
3.391.601
107.040.172
1.879.416
94.502.507
1.799.826
44.569.139
44.476.576
92.563
24.465.936
22.150.596
68.004
22.082.592
2.315.340
823
2.314.517
1.313
1.313
73
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Aktiva
Kas
Penempatan pada Bank Indonesia
a.
Giro Bank Indonesia
b. Sertifikat Bank Indonesia
c.
Lainnya
Giro pada Bank Lain
a.
Rupiah
b.
Valuta Asing
Penempatan pada Bank Lain
a.
Rupiah
b. Valuta Asing
PPAP-Penempatan pada Bank lain -/Surat Berharga yang dimiliki
a. Rupiah
i.
Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk dijual
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo
b. Valuta Asing
i. Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk dijual
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo
PPAP-Surat Berharga yang dimiliki -/Obligasi Rekapitulasi Pemerintah
a.
Diperdagangkan
b. Tersedia untuk dijual
c.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Surat Berharga yang dibeli dengan
janji dijual kembali (reverse repo)
a.
Rupiah
b.
Valuta Asing
PPAP- Surat Berharga yang dibeli
dengan janji dijual kembali -/Tagihan Derivatif
PPAP-Tagihan Derivatif -/Kredit yang diberikan
a. Rupiah
Pihak terkait dengan bank
i.
ii. Pihak lain
b. Valuta Asing
i.
Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
PPAP-Kredit yang diberikan -/Pembiayaan Syariah
Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan mudharabah
PPAP-Pembiayaan Syariah -/Tagihan Akseptasi
PPA-Tagihan Akseptasi -/Penyertaan
PPA-Penyertaan -/Pendapatan yang masih akan diterima
Biaya dibayar dimuka
Uang Muka Pajak
Aktiva pajak Tangguhan
Aktiva tetap
Akumulasi penyusutan Aktiva Tetap -/Aktiva Sewa Guna
Akumulasi penyusutan Aktiva Sewa Guna -/Agunan yang diambil alih
Aktiva lain-lain
Jumlah Aktiva
2.280.129
14.195.790
7.267.612
3.932.256
2.995.922
277.060
4.266
272.794
2.377.853
678.000
1.699.853
(26.550)
5.464.943
3.709.610
3.707.569
2.401.386
15.080.309
9.800.309
5.280.000
2.041
1.755.333
913.322
188.483
653.528
(19.306)
20.083.304
929.155
7.814.855
11.339.294
10,081
476
1.897.682
953.499
243.813
700.370
(20.972)
18.312.972
442.788
6.530.890
11.339.294
478.775
944.652
9.099
935.553
2.221.848
1.441.000
780.848
(31.665)
5.704.329
3.806.647
3.806.171
Desember
2.530.348
12.192.387
7.887.387
3.255.000
1.050.000
866.758
15.156
851.602
2.910.545
1.847.000
1.036.545
(48.273)
5.212.229
3.097.084
3.072.884
2.763.958
18.140.742
8.707.695
2.784.478
6.648.569
652.945
11.271
641.674
2.961.163
1.699.000
1.262.163
(36.141)
4.885.892
2.751.567
2.732.540
24.200
2.115.145
1.048.860
262.086
804.199
(23.393)
17.193.359
292.733
5.561.332
11.339.294
19.027
2.134.325
977.416
345.917
810.992
(15.312)
17.721.871
453.824
5.928.753
11.339.294
4.696
(47)
71.899.553
67.239.471
335.369
66.904.102
4.660.082
6.371
(64)
75.533.234
70.826.155
364.154
70.462.001
4.707.079
436
4.706.643
(5.410.249)
478.775
10.081
(101)
1.837
(18)
62.988.416
58.476.022
250.529
58.476.022
4.261.865
(4.788)
5.848
(58)
68.279.186
63.762.942
242.040
63.520.902
4.516.244
4.261.865
(5.312.401)
359.579
357.184
10.111
(7.716)
318.045
(7.005)
59.091
(548)
928.875
369.131
4.516.244
(5.734.372)
660.152
655.099
15.764
(10.711)
554.145
(17.045)
63.759
(553)
1.153.160
128.911
180.569
885.615
3.455.928
(1.672.285)
387.832
(324.035)
5.075
375.426
113.474.104
965.372
3.194.588
(1.597.387)
387.501
(310.727)
3.602
223.126
107.214.28
4.660.082
(5.477.310)
824.486
812.093
26.375
(13.982)
620.278
(16.528)
68.419
(548)
996.070
204.772
997.654
3.560.325
(1.745.874)
387.183
(339.771)
5.057
574.786
113.397.161
470.208
(14.827)
65.859
(1.188)
1.182.444
153.677
943.845
3.719.008
(1.808.873)
378.611
(359.476)
841.881
122.775.579
74
Lanjutan Lampiran 3
NERACA
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk.
Jl. Jendral Sudirman Kavling 44-46 Jakarta
(Dalam Jutaan Rupiah)
2005
Maret
Juni
September
POS-POS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Pasiva
Giro
a.
Rupiah
b. Valuta Asing
Giro Wadiah
Kewajiban segera lainnya
Tabungan
Tabungan Mudharabah
Simpanan Berjangka
a. Rupiah
i.
Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
b. Valuta Asing
i.
Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
Deposito Berjangka Mudharabah
Sertifikat Deposito
a.
Rupiah
b. Valuta Asing
Simpanan dari Bank Lain
Surat Berharga yang dijual dengan
janji dibeli kembali (repo)
Kewajiban Derivatif
Kewajiban Akseptasi
Surat Berharga yang Diterbitkan
a.
Rupiah
b.
Valuta Asing
Pinjaman yang diterima
a. Fasilitas Pendanaan jangka pendek BI
b. Lainnya
i. Rupiah
Pihak terkait dengan bank
Pihak lain
ii. Valuta Asing
Pihak terkait dengan bank
Pihak lain
Estimasi kerugian Komitmen dan Kontijensi
Kewajiban Sewa Guna Usaha
Beban yang masih harus dibayar
Taksiran Pajak Penghasilan
Kewajiban Pajak Tangguhan
Kewajiban Lain-lain
Pinjaman Subordinasi
a.
Pihak terkait dengan bank
b. Pihak lain
Modal Pinjaman
a.
Pihak terkait dengan bank
b. Pihak lain
Kewajiban Syariah
Hak Minoritas
Ekuitas
a.
Modal Disetor
b. Tambahan Modal Disetor
c.
Agio (Disagio)
d. Modal Lainnya-MSOP
e.
Modal Sumbangan
f.
Selisih Penjabaran Laporan Keuangan
g. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
h. Laba (Rugi) yang belum direalisasi dari
Surat Berharga
i.
Pendapatan Komprehensif Lainnya
j.
Saldo laba (Rugi)
Jumlah Pasiva
Desember
14.626.119
12.991.263
1.634.856
10.079
1.377.402
43.366.154
51.108
24.654.592
21.344.316
99.604
21.244.712
3.310.276
840
3.309.436
110.371
1.134
1.134
20.179.922
18.314.235
1.865.687
9.924
3.175.720
44.355.513
56.425
24.709.003
21.577.358
68.372
21.508.986
3.131.645
866
3.130.779
169.182
670
670
16.727.301
15.139.053
1588.248
14.954
1.577.713
46.221.814
65.413
27.005.307
23.062.713
83.196
22.979.517
3.942.594
1.183
3.941.411
165.959
340
340
17.383.641
15.822.067
1.561.574
338.091
365.637
636.828
1.181.856
102.575
37.605
318.045
103.210
6.123
554.145
103.316
32.066
620.287
102.681
36.872
470.208
2.552.123
1.734.696
1.818.592
1.799.919
2.552.123
2.058.646
15.075
2.043.571
493.477
1.734.696
1.568.865
15.075
1.553.790
165.831
1.818.592
1.657.735
15.075
1.642.660
160.857
1.799.919
1.630.058
493,477
68.718
175.565
260.014
303.985
165.831
62.678
164.408
271.512
160.857
37.275
151.146
281.395
270.616
169.861
44.204
125.591
374.235
236.047
3.292.042
2.364.248
3.350.896
2.393.875
3.764.440
2.470.225
3.661.039
2.387.445
2.364.248
2.393.875
2.470.225
2.387.445
13.204.310
5.931.008
11.810.565
5.939.186
11.432.183
5.939.516
1.738.340
48.158
1.747.826
66.638
1.748.208
86.961
13.352.982
6.017.850
1.916.284
76.587
103.642
786
103.645
786
103.710
786
103.522
786
837.871
599.852
(369.706)
(292)
4.544.505
107.214.280
3.352.632
113.474.104
3.992.708
113.397.161
5.238.245
122.775.579
1.956.467
49.372.027
49.237.323
134.704
30.289.801
26.723.766
115.679
26.608.087
3.566.035
1.135
3.564.900
564
564
1.630.058
169.861
75
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
2004
September
Maret
Juni
Desember
3.714.226
3.636.019
78.207
74.599
74.280
319
3.788.825
7.511.891
7.369.582
142.309
182.934
182.366
568
7.694.825
11.298.884
11.062.503
236.381
261.826
261.180
646
11.560.710
15.178.822
14.855.220
323.602
351.998
351.274
724
15.530.820
1.187.305
1.145.962
41.343
108
1.187.413
2,601.412
2.158.929
2.071.898
87.031
141
2.159.070
5.535.755
3.187.378
3.061.635
125.743
1.666
3.189.044
8.371.666
4.273.139
4.107.177
165.962
54
4.273.193
11.275.627
102.548
34.460
302.501
191.467
155.496
253.577
349.329
131.678
608.612
502.210
130.196
712.608
40.549
480.058
505.867
82.793
683.333
1.029.976
78.367
1.167.986
1.216.442
101.770
1.446.784
1.327.814
(25.031)
(21.721)
29.597
560
6.214
16.397
355.491
795.840
687.273
1.687.355
1.163.826
2.582.570
1.724.709
3.717.498
69.867
1.221.198
1.373.222
352.078
2.726.706
2.467.730
50.319
360.863
4.157.578
4.136.035
110.330
536.234
6.088.771
5.287.266
5.206
1.057
4.149
90.280
1.460
88.820
112.991
4.723
108.268
511.166
67.007
444.159
1.377.371
(278.019)
1.099.352
2.556.550
(842.635)
1.713.915
4.244.303
(1.510.452)
2.733.851
5.731.425
(2.098.197)
3.633.228
780.064
780.064
(990.471)
(31.220)
780.064
(990.471)
(31.220)
3.633.228
990.471
(31.220)
1.879.41
1.472.288
2.492.224
3.391.601
76
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Maret
Juni
2005
September
Desember
3.916.813
3827.720
89.093
81.357
81.280
77
3.998.170
7.988.934
7.786.967
201.967
216.335
216.177
158
8.205.269
12.302.051
11.984.731
317.320
327.974
327.741
233
12.630.025
16.816.372
16.368.685
447.687
437.340
437.107
233
17.253.712
1.162.200
1.116.057
46.143
4
1.162.204
2.835.966
2.152.768
2.055.770
96.998
53
2.152.821
6.052.448
3.337.347
3.177.794
159.553
54
3.337.401
9.292.624
4.816.705
4.585.165
231.540
65
4.816.770
12.436.924
123.519
34.242
254.617
247.877
86.768
142.251
395.821
77.447
568.475
49.464
42.817
455.195
193.035
65.112
542.008
750.048
68.360
541.628
505.462
106.675
724.614
431.618
(6.275)
10.298
(37.718)
(30.789)
(88.342)
(157.287)
397.052
974.056
135.901
842.667
2.232.446
1.306.572
3.285.849
536.041
1.944.141
4.407.158
334.349
97.051
1.604.060
1.588.683
369.545
3.444.658
2.546.739
94.293
457.175
5.679.930
3.686.578
182.244
580.526
7.448.418
5.312.309
40.484
2.323
38.161
74.370
5.110
69.260
100.513
6.397
94.116
309.773
14.130
295.643
1.626.844
(473.940)
1.152.904
2.615.999
(674.132)
1.941.867
3.780.694
(1.268.751)
2.511.943
5.607.952
(1.799.365)
3.808.587
3.391.601
3.391.601
(1.816.614)
(164.222)
3.391.601
(1.816.614)
(164.222)
3.391.601
1.816.614
(145.329)
4.544.505
3.352.632
3.922.708
5.238.245
77
Mar '04
1.099.352
= 25,75%
4.268.883
NPM
Mar '05
1.152.904
= 25,89%
4.453.365
NPM
Jun ' 04
1.713.915
= 20,46%
8.378.158
NPM
Jun '05
1.941.867
= 22,20%
8.747.277
NPM
Sep ' 04
2.733.851
= 21,48%
12.728.693
NPM
Sep '05
2.511.943
= 19,07%
13.171.653
NPM
Des ' 04
3.633.228
= 21,40%
16.977.604
NPM
Des '05
3.808.587
= 21,18%
17.978.326
Mar '05
2.835.966
= 11,44%
24.789.913
Jun '05
6.052.448
= 12,12%
49.937.690
9.292.624
= 12,29%
75.611.262
12.436.942
= 12,17%
102.193.443
2.601.412
= 11,71%
22.215.304
NIM
Jun ' 04
5.535.755
= 12,18%
45.449.549
NIM
NIM
Sep ' 04
8.371.666
= 11,65%
71.859.794
NIM
Sep '05
NIM
Des ' 04
11.257.627
= 12,16%
92.579.170
NIM
Des '05
NIM
Mar ' 04
NIM
1.099.352
= 1,16%
94.502.507
1.152.904
= 1,08%
107.214.280
1.713.915
= 1,73%
99.287.395
1.941.867
= 1,71%
113.474.104
2.733.851
= 2,73%
100.086.609
2.511.943
= 2,22%
113.397.161
3.633.228
= 3,39%
107.040.172
3.808.587
= 3,10%
122.775.579
78
1.099.352
= 11,50%
9.560.150
1.152.904
= 8,73%
13.204.310
1.713.915
= 18,12%
9.461.282
1.941.867
= 16,44%
11.810.565
2.733.851
= 24,43%
11.191.742
2.511.943
= 21,97%
11.432.183
3.633.228
= 29,18%
12.450.294
3.808.587
= 28,52%
13.352.982
10.870.143
= 22,85%
47.566.525
13.278.903
= 20,86%
63.660.725
10.835.918
= 20,36%
53.215.363
11.745.911
= 17,00%
69.090.816
10.996.883
= 19,65%
55.949.930
11.967.260
= 16,11%
74.277.280
10.944.874
= 18,09%
67.610.604
12.762.451
= 16,25%
83.494.366
4.274.089
= 4,52%
94.502.507
4.493.849
= 4,19%
107.214.280
8.468.438
= 8,53%
99.287.395
8.821.647
= 7,77%
113.474.104
12.841.687
= 12,83%
100.086.609
13.272.166
= 11,70%
113.397.161
17.488.770
= 16,34%
107.040.172
18.288.099
= 14,90%
122.775.579
79
Periode
Maret 2004
Juni 2004
September 2004
Desember 2004
Maret 2005
Juni 2005
September 2005
Desember 2005
Biaya Bunga
(b)
(juta rupiah)
1.187.413
2.159.070
3.189.044
4.273.193
1.162.204
2.152.821
3.337.401
4.816.770
NOPAT
(a + b)
(juta rupiah)
2.286.765
3.872.985
5.922.895
7.906.421
2.315.108
4.094.688
5.849.344
8.625.357
Tahun
2004
2005
Biaya Bunga
(a)
(juta rupiah)
4.273.193
4.816.770
Hutang
(b)
(juta rupiah)
94.589.878
109.422.579
Kd
(c = a : b)
(%)
4,52
4,40
Kd*
(c (1-T))
(%)
2,87
2,99
Tahun
2004
2005
Pertumbuhan
Saham
(a)
(%)
83,58
130,00
153,30
5,22
Dividen
Saham
Dividen Yield
(b)
(%)
2,91
5,07
Ke
(a + b)
(%)
132,91
10,29
Tahun
2004
2005
Hutang
(a)
(juta rupiah)
94.589.878
109.422.579
Ekuitas
(b)
(juta rupiah)
12.450.294
13.352.982
Aset
(c)
(juta rupiah)
107.040.172
122.775.579
Wd
(a : c)
(%)
88,37
89,12
We
(b : c)
(%)
11,63
10,88
Tahun
2004
2005
Struktur Modal
Wd
We
(a)
(b)
(%)
(%)
88,37
11,63
89,12
10,88
Kd*
(c)
(%)
2,87
2,99
Ke
(d)
(%)
132,91
10,29
axc
(e)
(%)
2,54
2,66
bxd
(f)
(%)
15,46
1,12
WACC
(e + f)
(%)
18,00
3,78
80
Periode
Maret 2004
Juni 2004
September 2004
Desember 2004
Maret 2005
Juni 2005
September 2005
Desember 2005
Hutang
(a)
(juta rupiah)
Ekuitas
(b)
(juta rupiah)
84.942.357
89.826.113
88.894.867
94.589.878
94.009.970
101.663.539
101.964.987
109.422.597
9.560.150
9.461.282
11.191.742
12.450.294
13.204.310
11.810.565
11.432.183
13.352.982
Hutang
Beban
(c)
(juta
rupiah)
105.678
118.793
226.355
271.530
260.014
271.512
281.395
374.235
IC
(a + b c)
(juta rupiah)
94.396.829
99.168.602
99.860.254
106.768.642
106.954.266
113.202.592
113.115.775
122.401.344
Periode
Maret 2004
Juni 2004
September 2004
Desember 2004
Maret 2005
Juni 2005
September 2005
Desember 2005
WACC
(a)
(%)
18,00
18,00
18,00
18,00
3,78
3,78
3,78
3,78
IC
(b)
(juta rupiah)
94.396.829
99.168.602
99.860.254
106.768.642
106.954.266
113.202.592
113.115.775
122.401.344
COC
(3/12 x a x b)
(juta rupiah)
4.247.857
4.462.587
4.493.711
4.804.589
1.010.718
1.069.764
1.068.944
1.156.693
Periode
Maret 2004
Juni 2004
September 2004
Desember 2004
Maret 2005
Juni 2005
September 2005
Desember 2005
NOPAT
(a)
(juta rupiah)
2.286.765
3.872.985
5.922.895
7.906.421
2.315.108
4.094.688
5.849.344
8.625.357
COC
(b)
(juta rupiah)
4.247.857
4.462.587
4.493.711
4.804.589
1.010.718
1.069.764
1.068.944
1.156.693
EVA
(a b)
(juta rupiah)
-1.961.092
-589.602
1.429.184
3.101.832
1.304.390
3.024.924
4.780.400
7.468.664
81
Periode
Maret 2004
Juni 2004
September 2004
Desember 2004
Maret 2005
Juni 2005
September 2005
Desember 2005
Jumlah Saham
(b)
(Lembar)
1.525
1.675
2.050
2.875
2.850
2.900
2.700
3.025
11.764.705.000
11.764.705.000
11.764.705.000
11.850.090.500
11.850.090.500
11.850.090.500
11.850.090.500
11.850.090.500
Nilai Buku
(c)
(juta
rupiah)
9.560.150
9.461.282
11.191.742
12.450.294
13.204.310
11.810.565
11.432.183
13.352.982
MVA
((a x b) c)
(juta rupiah)
8.381.025
10.244.599
12.925.903
21.618.716
20.568.448
22.554.698
20.563.061
22.493.542
Lampiran 21. Output regresi berganda antara rasio-rasio keuangan dengan EVA
Regression Analysis: EVA versus ROA, ROE, CAR, AUR, NPM, NIM
The regression equation is
EVA =39539328 -18135439 ROA + 999771 ROE - 1534560 CAR + 2390294 AUR
+ 1470997 NPM - 3846790 NIM
Predictor
Constant
ROA
ROE
CAR
AUR
NPM
NIM
Coef
39539328
-18135439
999771
-1534560
2390294
1470997
-3846790
S = 1458681
PRESS = 2.769056E+14
SE Coef
51369568
16546754
987989
413025
2720040
1031533
3994474
T
0.77
-1.10
1.01
-3.72
0.88
1.43
-0.96
R-Sq = 96.7%
R-Sq(pred) = 0.00%
P
0.582
0.471
0.496
0.167
0.541
0.389
0.512
VIF
678.9
181.5
3.3
507.5
20.6
5.2
R-Sq(adj) = 76.6%
Analysis of Variance
Source
Regression
Residual Error
Total
Source
ROA
ROE
CAR
AUR
NPM
NIM
DF
SS
MS
6 6.15190E+13 1.02532E+13
1 2.12775E+12 2.12775E+12
7 6.36468E+13
DF
Seq SS
1 2.60048E+13
1 5.29160E+11
1 2.89795E+13
1 6.63333E+11
1 3.36892E+12
1 1.97332E+12
F
4.82
P
0.335
82
Lanjutan Lampiran 21
Correlations: ROA, ROE, CAR, AUR, NPM, NIM
ROA
0.985
0.000
ROE
ROE
CAR
AUR
CAR
-0.615
0.105
-0.657
0.077
AUR
0.992
0.000
0.993
0.000
-0.666
0.071
NPM
-0.633
0.092
-0.735
0.038
0.734
0.038
-0.719
0.045
NIM
0.487
0.221
0.597
0.118
-0.721
0.044
0.564
0.145
NPM
-0.816
0.013
Lampiran 22. Output regresi berganda antara CAR, NPM, dan NIM dengan EVA
Regression Analysis: EVA versus CAR, NPM, NIM
The regression equation is
EVA =45600881 - 1484448 CAR + 253216 NPM - 1742048 NIM
Predictor
Constant
CAR
NPM
NIM
Coef
45600881
-1484448
253216
-1742048
S = 1317032
PRESS = 1.754913E+13
SE Coef
41681247
317809
381019
2875229
T
1.09
-4.67
0.66
-0.61
R-Sq = 89.1%
R-Sq(pred) = 72.43%
P
0.335
0.010
0.543
0.577
VIF
2.4
3.5
3.3
R-Sq(adj) = 80.9%
Analysis of Variance
Source
Regression
Residual Error
Total
Source
CAR
NPM
NIM
DF
SS
MS
3 5.67085E+13 1.89028E+13
4 6.93829E+12 1.73457E+12
7 6.36468E+13
DF
Seq SS
1 5.31187E+13
1 2.95300E+12
1 6.36749E+11
NIM
CAR
0.734
0.038
-0.721
0.044
NPM
-0.816
0.013
F
10.90
P
0.021
83
Coef
23776084
-1135320
S = 1324640
PRESS = 1.898314E+13
SE Coef
3927160
206344
T
6.05
-5.50
R-Sq = 83.5%
R-Sq(pred) = 70.17%
P
0.001
0.002
R-Sq(adj) = 80.7%
Analysis of Variance
Source
Regression
Residual Error
Total
DF
SS
MS
1 5.31187E+13 5.31187E+13
6 1.05280E+13 1.75467E+12
7 6.36468E+13
F
30.27
P
0.002
Lampiran 24. Output regresi berganda antara rasio-rasio keuangan dengan EVA
menggunakan stepwise regression
Stepwise Regression: EVA versus ROA, ROE, CAR, AUR, NPM, NIM
Alpha-to-Enter: 0.05
Response is
EVA
Step
Constant
1
23776084
CAR
T-Value
P-Value
-1135320
-5.50
0.002
S
R-Sq
R-Sq(adj)
C-p
Alpha-to-Remove: 0.05
on
6 predictors, with N =
1324640
83.46
80.70
0.9
Coef
23776084
-1135320
S = 1324640
PRESS = 1.898314E+13
SE Coef
3927160
206344
T
6.05
-5.50
R-Sq = 83.5%
R-Sq(pred) = 70.17%
P
0.001
0.002
R-Sq(adj) = 80.7%
84
Lanjutan Lampiran 24
Analysis of Variance
Source
Regression
Residual Error
Total
DF
SS
MS
1 5.31187E+13 5.31187E+13
6 1.05280E+13 1.75467E+12
7 6.36468E+13
F
30.27
P
0.002
Coef
13674080
1.6121
S = 3593837
PRESS = 1.532392E+14
SE Coef
1646001
0.4505
T
8.31
3.58
R-Sq = 68.1%
R-Sq(pred) = 36.92%
P
0.000
0.012
R-Sq(adj) = 62.8%
Analysis of Variance
Source
Regression
Residual Error
Total
DF
SS
MS
1 1.65419E+14 1.65419E+14
6 7.74940E+13 1.29157E+13
7 2.42913E+14
F
12.81
P
0.012
NonOperating
Income
Net
Income
Operating
Income
NPM
NOPAT
Interest
Tax
ROA
Equity
Cost
EVA
ROE
WACC
Debt
Cost
COC
IC
CAR
NIM
AUR
Debt
Asset
Equity
= hubungan identitas
= hubungan fungsional
RUPS
Dewan Syariah
Komisaris
DIREKSI
Komite Audit
Divisi Sekretariat
Perusahaan
Direktur
Audit
Direktur Bisnis
Mikro dan Ritel
Direktur Bisnis
Menengah
Direktur
Pengendalian Kredit
Direktur Keuangan
dan International
Direktur
Operasional
Direktur
Kepatuhan
Perencanaan Bisnis
Perencanaan Bisnis
Divisi Analisis
Risiko kredit
Perencanaan Bisnis
Perencanaan Bisnis
Divisi Agribisnis
Divisi Treasury
Divisi Operasional
Divisi
Kepatuhan &
Manajemen
Resiko
Divisi Akuntansi,
Manajemen &
Keuangan
Divisi Teknologi
Sistem Informasi
Divisi
Perencanaan
Strategis
Divisi Sumber
Daya Manusia
Divisi
Hukum
Divisi Consumer
Banking
Divisi Kredit
Program
Desk IVP
Kantor Cabang
Khusus
Divisi
Restrukturisasi &
Penyelesaian Kredit
Bermasalah
Divisi
Administrasi Kredit
Divisi International
Desk Administrasi
& Operasional
Divisi Logistik