TinjauanTerkini
Terkini Perdagangan Indonesia Volume 1, Maret 2010
Perdagangan Indonesia
Volume 1, Maret 2010
1
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 1, Maret 2010
Meski kinerja ekspor Indonesia hingga awal 2010 terus yang sama, kontribusi ekspor produk pertambangan
menunjukkan tren penguatan, kelangsungan tersebut dan lainnya serta produk pertanian terhadap ekspor
akan dipengaruhi oleh kekuatan pemulihan ekonomi nonmigas masing-masing sebesar 18,3% dan 3,2%.
negara mitra dagang. Belum stabilnya pemulihan krisis
ekonomi global ini dapat berdampak pada fluktuasi Ekspor komoditas utama menunjukkan pembalikan
permintaan ekspor Indonesia ke beberapa negara tren ke arah penguatan selama triwulan terakhir 2009.
tujuan utama, seperti ASEAN, RRT dan Jepang. Kontribusi ekspor komoditas utama mencapai 47,6%
Sebagaimana yang dilaporkan dalam WEO Projection terhadap total ekspor nonmigas Januari 2010 dan tren
(2009) bahwa pertumbuhan PDB Jepang kwartal IV pertumbuhan ekspor komoditas utama selama triwulan
2009 di bawah ekspektasi, yaitu -1,3% dari 0,6% dan di terakhir mencapai 3,9%. Komoditi yang merupakan
tahun 2010 pertumbuhan PDB Jepang diperkirakan pendorong ekspor Indonesia adalah sawit dan produk
akan mencapai 1,4% sawit, kakao serta karet dan produk karet dengan rata-
rata pertumbuhan masing-masing sebesar 7,7%, 7,8%
dan 5,6%. Produk elektronik dan TPT pada periode ini
Tren Total Ekspor dan Impor masih terus Menguat telah tergeser oleh sawit. Produk yang tetap tumbuh
positif selama tahun 2009 adalah kakao dan elektronik,
Miliar USD
15,0 masing-masing tumbuh sebesar 10,9 dan 0,4%.
Ekspor Impor Neraca
Sementara itu pada periode yang sama, ekspor komoditi
12,0
potensial menyumbangkan 6,3% terhadap total ekspor
9,0 nonmigas dengan pertumbuhan 1,5%. Ekspor komoditas
6,0
potensial yang mempunyai prospek yaitu tanaman obat,
rempah-rempah, minyak atsiri dengan pertumbuhan
3,0
masing-masing sebesar 8,1%, 4,0%, dan 4,3%. (Tabel 4).
0,0
Jan.07 Jul.07 Jan.08 Jul.08 Jan.09 Jul.09 Jan.10
Bahan Baku Penolong merupakan impor dominan
-3,0
Indonesia selama Januari 2010 dengan Pangsa 74,3%
terhadap total impor. Impor nonmigas selama Januari
Sumber: BPS, diolah
2010 mencapai US$7,6 miliar atau meningkat 42,6%
dibandingkan bulan sebelumnya tahun 2009.
Peningkatan impor tersebut didorong oleh
Kontraksi Nilai Ekspor di Bulan Januari 2010 tidak meningkatnya impor seluruh golongan barang, yaitu
Merubah Tren Penguatan Ekspor Nonmigas bahan baku dan penolong mengalami peningkatan
tertinggi sebesar 47,9% disusul oleh impor barang modal
Miliar USD naik sebesar 35,6% dan barang konsumsi naik 36,3%.
12,0
Ekspor Impor Neraca Meningkatnya impor bahan baku dan penolong serta
barang modal menunjukkan adanya perbaikan pada
9,0
industri nasional. Adapun 43% dari kebutuhan impor
Indonesia di Januari 2010 dipenuhi oleh RRT, Jepang dan
6,0
Singapura.
3,0
0,0
Jan.07 Jul.07 Jan.08 Jul.08 Jan.09 Jul.09 Jan.10
2
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 1, Maret 2010
9,000
10
9
Sayuran
Kertas
2004
Amerika Serikat beralih ke pasar RRT, Korea Selatan 8,000 8 Kopi, teh dan rempah-rempah
Pangsa (%)
bulan Januari 2010 ekspor Indonesia terkonsentrasi 5,000 5 Alas kaki
Karet
pada 15 pasar ekspor dengan total pangsa mencapai 4,000
3,000
4
3 Kako
Minyak nabati
tersebut, pangsa ekspor keempat negara tujuan utama 1,000
0
1
0
Bahan Anyaman dari tumbuhan
yaitu Uni Eropa, RRT, Jepang dan Amerika Serikat 2005 2006 2007 2008 2009 0 5 10 15 20 25 30 35
mencapai 47,4%. Sementara pangsa ekspor Indonesia Sumber: BPS (diolah) Sumber: COMTRADE (diolah)
Persen
3
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 1, Maret 2010
Perkembangan Ekspor Non Migas ke India Beberapa produk Indonesia yang memiliki pangsa
diatas 7% di pasar India KAPAL LAUT (89)
Nilai ekspor Pangsa
8,000 8 2008
BENDA-BENDA DARI BESI DAN
Serat buatan
2004 BAJA (73)
7,000 7
Aneka produk kimia Jan'10/Des'09
ALAS KAKI (64) Jan'10/Jan'09
6,000 6
Getah damar
Nilai Ekspor (US$ Juta)
5,000 5
Bahan anyaman dari tumbuhan BAHAN KIMIA ORGANIK (29)
Pangsa (%)
4,000 4
Pulp
TEMBAGA (74)
3,000 3
Timah
2,000 2
Kopi, teh dan rempah2 KERTAS/KARTON (48)
1,000 1
Produk sawit
BAHAN BAKAR MINERAL (27)
0 0
2005 2006 2007 2008 2009 0 10 20 30 40 50 60 70 80
Sumber : BPS (diolah) Persen - 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 140,0 160,0 180,0
Sumber: COMTRADE (diolah)
sebesar 3,4%; serta kertas/karton (HS 48) tumbuh KARET DAN BARANG DARI KARET
namun kontribusinya terhadap ekspor nonmigas BENDA-BENDA DARI BESI DAN BAJA
sedang. Produk ekspor yang mengalami pertumbuhan PLASTIK DAN BARANG DARI PLASTIK
yang tinggi tetapi memiliki pangsa pasar yang sedang KENDARAAN DAN BAGIANNYA
Jan'10/Des'09
diantaranya adalah bahan kimia organik (HS 29) dengan BESI DAN BAJA Jan'10/Jan'09
2,5%; alas kaki (HS 64) dengan pertumbuhan 14,6% MESIN-MESIN/PESAWAT MEKANIK
dengan pangsa 2,3%; benda-benda dari besi dan baja
-40,0 -20,0 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0
(HS 73) dengan pertumbuhan sebesar 45,1% dengan
pangsa sebesar 1,3% serta kapal laut (HS 89) dengan
pertumbuhan sebesar 115,1% dengan pangsa mencapai
1,1% terhadap total ekspor nonmigas.
4
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 1, Maret 2010
BIJI-BIJIAN BERMINYAK
BUBUR KAYU/PULP
TEMBAGA
5
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 1, Maret 2010
Okt-09 Nop-09 Des-09 Jan-Des.09 Jan-10 Januari mom (%) yoy (%)
DESCRIPTION
Juta USD 2009 2010 Jan/Des 10/09
EKSPOR
Total 12.242,7 10.775,4 13.348,1 116.510,0 11.574,7 7.280,1 11.574,7 -13,3 59,0
Non Migas 10.131,2 8.438,0 10.845,2 97.491,7 9.232,4 6.254,6 9.232,4 -14,9 47,6
Migas 2.111,5 2.337,4 2.502,9 19.018,3 2.342,3 1.025,5 2.342,3 -6,4 128,4
Minyak Mentah 819,3 743,1 955,7 7.820,3 667,1 373,2 667,1 -30,2 78,7
Hasil Minyak 168,7 246,2 297,7 2.262,3 313,3 149,8 313,3 5,2 109,1
Gas 1.123,5 1.348,1 1.249,5 8.935,8 1.361,9 502,5 1.361,9 9,0 171,0
IMPOR
Total 9.430,1 8.814,7 10.299,9 96.829,2 9.543,3 6.600,6 9.543,3 -7,3 44,6
Non Migas 7.514,0 6.983,8 8.204,4 77.848,5 7.586,0 5.319,1 7.586,0 -7,5 42,6
Migas 1.916,1 1.830,9 2.095,5 18.980,7 1.957,3 1.281,5 1.957,3 -6,6 52,7
Minyak Mentah 721,0 798,0 834,7 7.362,2 848,3 365,3 848,3 1,6 132,2
Hasil Minyak 1.166,4 1.003,7 1.225,5 11.129,4 1.054,0 828,8 1.054,0 -14,0 27,2
Gas 28,7 29,2 35,3 489,0 55,0 87,4 55,0 55,8 -37,1
NERACA
Total 2.812,6 1.960,7 3.048,2 19.680,8 2.031,4 679,5 2.031,4
Non Migas 2.617,2 1.454,2 2.640,8 19.643,2 1.646,4 935,5 1.646,4
Migas 195,4 506,5 407,4 37,6 385,0 -256,0 385,0
Minyak Mentah 98,3 -54,9 121,0 458,0 -181,2 7,9 -181,2
Hasil Minyak -997,7 -757,5 -927,8 -8.867,1 -740,7 -679,0 -740,7
Gas 1.094,8 1.318,9 1.214,2 8.446,8 1.306,9 415,1 1.306,9
Sumber : BPS
Okt-09 Nop-09 Des-09 Jan-Des.09 Jan-10 Januari mom (%) yoy (%) Pangsa (%)
Sektor
Juta USD 2009 2010 Jan/Des 10/09 (Jan '10)
Migas 2.111,5 2.337,4 2.502,9 19.018,3 2.342,3 1.025,5 2.342,3 -6,4 128,4 20,2
Minyak Mentah 819,3 743,1 955,7 7.820,3 667,1 373,2 667,1 -30,2 78,7 5,8
Hasil Minyak 168,7 246,2 297,7 2.262,3 313,3 149,8 313,3 5,2 109,1 2,7
Gas 1.123,5 1.348,1 1.249,5 8.935,8 1.361,9 502,5 1.361,9 9,0 171,0 11,8
Non Migas 10.131,2 8.438,0 10.845,2 97.491,9 9.232,4 6.254,6 9.232,4 -14,9 47,6 79,8
Pertanian 443,9 388,9 428,8 4.352,8 373,5 261,6 373,5 -12,9 42,8 3,2
Industri 7.591,8 6.340,5 8.164,3 73.435,8 6.741,0 4.977,7 6.741,0 -17,4 35,4 58,2
Pertambangan & Lainnya 2.095,5 1.708,6 2.252,1 19.703,1 2.117,9 1.015,3 2.117,9 -6,0 108,6 18,3
Total 12.242,7 10.775,4 13.348,1 116.510,2 11.574,7 7.280,1 11.574,7 -13,3 -26,3 100,0
Sumber: BPS
Okt-09 Nop-09 Des-09 Jan-Des.09 Jan-10 Januari mom (%) yoy (%)
Golongan Barang
Juta USD 2009 2010 Jan/Des 10/09
Konsumsi 639,2 639,1 653,7 6.752,6 633,2 464,4 633,2 -3,1 36,3
Bahan Baku & Penolong 7.148,4 6.494,0 7.255,4 69.638,1 7.088,9 4.793,1 7.088,9 -2,3 47,9
Barang Modal 1.642,5 1.681,6 2.390,8 20.438,5 1.821,2 1.343,1 1.821,2 -23,8 35,6
Total 9.430,1 8.814,7 10.299,9 96.829,2 9.543,3 6.600,6 9.543,3 -7,3 44,6
Sumber: BPS
6
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 1, Maret 2010
Okt-09 Nop-09 Des-09 Trend (%) Januari - Desember yoy (%) Pangsa thd
Sektor Non Migas (%)
Juta USD 2007 2008 2009 2008 2009 2009
Total Komoditi Utama 4.379,1 4.015,9 5.423,0 3,86 45.826,6 55.046,7 46.370,2 20,1 -15,8 47,56
Sawit dan Produk Sawit 825,5 856,5 1.856,8 7,72 7.868,6 12.375,6 10.367,6 57,3 -16,2 10,63
TPT 761,1 731,5 911,5 1,09 9.810,2 10.144,9 9.264,0 3,4 -8,7 9,50
Elektronik 954,5 798,5 736,8 3,63 7.913,7 8.640,7 8.677,4 9,2 0,4 8,90
Produk Hasil Hutan 699,1 591,6 674,9 2,06 7.810,1 8.363,9 6.679,4 7,1 -20,1 6,85
Karet dan Produk Karet 517,7 469,5 574,8 5,63 6.248,7 7.637,3 4.912,8 22,2 -35,7 5,04
Alas Kaki 133,4 149,9 181,0 -0,55 1.638,0 1.885,5 1.736,1 15,1 -7,9 1,78
Otomotif 187,0 150,3 192,1 2,15 2.039,0 2.729,8 1.725,2 33,9 -36,8 1,77
Kakao 125,8 146,4 173,1 7,83 869,0 1.206,7 1.338,5 38,9 10,9 1,37
Udang 91,2 69,6 73,2 0,20 992,9 1.070,9 845,2 7,9 -21,1 0,87
Kopi 84,0 52,2 48,9 2,02 636,4 991,5 824,0 55,8 -16,9 0,85
Total Komoditi Potensial 619,9 581,6 612,1 1,52 5.045,4 6.099,6 6.145,5 20,9 0,8 6,30
Kulit & produk Kulit 14,4 10,9 10,1 1,15 2.002,9 2.692,4 2.785,4 34,4 3,5 2,86
Rempah-Rempah 28,5 23,2 22,1 3,99 897,5 1.068,8 1.191,8 19,1 11,5 1,22
Perhiasan 91,4 123,4 97,8 -3,19 730,2 895,4 864,3 22,6 -3,5 0,89
Makanan Olahan 307,1 268,8 281,4 3,60 624,2 570,6 568,8 -8,6 -0,3 0,58
Tanaman Obat 1,6 1,0 1,1 8,05 267,5 292,6 245,4 9,4 -16,1 0,25
Minyak Atsiri 9,4 8,9 8,8 4,29 149,8 171,4 197,5 14,4 15,2 0,20
Kerajinan 51,4 43,4 80,0 3,06 183,9 176,3 121,1 -4,2 -31,3 0,12
Peralatan Kantor 7,4 4,8 4,3 -1,05 101,1 147,1 90,6 45,5 -38,4 0,09
Ikan & Produk Perikanan 86,7 79,3 86,7 2,12 82,1 75,6 68,7 -7,9 -9,1 0,07
Peralatan Medis 21,9 17,8 19,7 4,17 6,4 9,4 11,8 48,4 24,8 0,01
Sumber : BPS
Okt-09 Nop-09 Des-09 Jan-Des.09 Jan-10 Januari mom (%) yoy (%)
No. Negara
Juta USD 2009 2010 Jan/Des 10/09
EKSPOR
ASEAN 2.048,9 1.816,5 2.154,6 20.448,4 1.957,7 1.262,8 1.957,7 -41,1 55,0
1. Singapura 700,6 650,8 713,8 7.947,6 701,5 580,7 701,5 -45,6 20,8
2. Malaysia 607,3 506,6 730,3 5.636,4 600,4 281,7 600,4 -42,1 113,1
3. Thailand 313,5 245,6 274,3 2.598,4 288,6 147,9 288,6 -38,6 95,1
UNI EROPA 1.263,9 1.168,6 1.448,9 13.533,4 1.049,6 1.037,8 1.049,6 -15,1 1,1
UTAMA LAINNYA 4.571,5 3.364,8 4.492,8 39.418,8 4.132,9 2.371,6 4.132,9 -31,2 74,3
4. Jepang 1.694,9 947,2 1.250,2 11.979,0 1.315,5 791,7 1.315,5 -33,3 66,2
5. Amerika Serikat 982,5 918,3 1.044,1 10.470,1 997,7 779,8 997,7 -4,4 27,9
6. Rep.Rakyat Cina 878,1 873,9 1.206,8 8.920,1 1.011,7 462,9 1.011,7 -16,2 118,6
7. Korea Selatan 676,4 419,2 699,0 5.174,3 522,6 219,7 522,6 -25,2 137,9
8. Taiwan 339,6 206,2 292,6 2.875,5 285,4 117,4 285,4 -2,4 143,0
Lainnya 2.246,9 2.088,0 2.749,0 24.091,1 2.092,2 1.582,5 2.092,2 -23,9 32,2
Total 10.131,2 8.438,0 10.845,2 97.491,7 9.232,4 6.254,6 9.232,4 -14,9 47,6
IMPOR
ASEAN 1.755,7 1.591,4 1.685,7 18.046,5 1.700,3 1.206,9 1.700,3 0,9 40,9
1. Singapura 835,2 767,6 784,9 9.236,7 784,2 651,5 784,2 -0,1 20,4
2. Thailand 472,0 432,9 466,6 4.570,9 482,7 291,1 482,7 3,5 65,8
3. Malaysia 351,4 275,4 298,2 3.184,2 330,8 212,6 330,8 10,9 55,6
UNI EROPA 740,7 787,5 846,1 8.649,2 675,6 579,1 675,6 -20,2 16,7
UTAMA LAINNYA 3.524,7 3.378,8 4.354,1 37.521,4 3.783,6 2.693,6 3.783,6 -13,1 40,5
4. Jepang 980,8 917,2 1.064,5 9.810,5 1.071,2 761,2 1.071,2 0,6 40,7
5. Rep.Rakyat Cina 1.271,1 1.256,7 1.482,6 13.491,3 1.408,0 1.035,7 1.408,0 -5,0 35,9
6. Amerika Serikat 547,4 554,3 1.093,4 7.037,7 593,6 410,9 593,6 -45,7 44,5
7. Korea Selatan 401,8 385,9 360,4 3.807,7 395,4 235,0 395,4 9,7 68,3
8. Australia 323,6 264,7 353,2 3.374,1 315,4 250,8 315,4 -10,7 25,8
Lainnya 1.492,9 1.226,1 1.318,5 13.631,5 1.426,5 839,5 1.426,5 8,2 69,9
Total 7.514,0 6.983,8 8.204,4 77.848,5 7.586,0 5.319,1 7.586,0 -7,5 42,6
Sumber: BPS
7
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 1, Maret 2010
500 700
400 500
400
300
300
200
200
100 Bera s ($/mt) Ga ndum ($/mt) Kedela i (b/$/mt)
0
100 Jan'09 Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nop Des Jan'10
Jan'09 Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nop Des Jan'10
200 3.000
2.000
150
1.000
100 0
Jan'09 Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nop Des Jan'10 Jan'09 Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nop Des Jan'10
60 100
50 80
40 60
10 0
Jan'09 Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nop Des Jan'10
Jan'09 Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nop Des Jan'10
800 12
10
700
8
600
6 Gas (a/$/mmbtu)
400 2
Jan'09 Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nop Des Jan'10 Jan'09 Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nop Des Jan'10
8
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 1, Maret 2010
Indonesia National Single Window (INSW) Komponen Utama dan Konsep Dasar Sistem NSW
merupakan komitmen pemerintah terhadap
o Seluruh Instansi Pemerintah (Government
kerjasama ekonomi regional (ASEAN) dan tuntutan
Agencies/GA) dan Institusi Pendukung Lainnya
nasional untuk mendorong kinerja pelayanan
Bertanggung jawab untuk memasok layanan ke
ekspor-impor untuk mengatasi permasalahan yang
sistem NSW sesuai dengan Service Level Arrangement
menghambat kelancaran arus melalui
(SLA) dan Standard Operating Procedure (SOP) yang
penyederhanaan proses ekspor-impor.
telah ditetapkan.
Dasar hukum yang melandasi implementasi INSW Customs, instansi perijinan (GA) impor/ekspor,
adalah Perpres No. 10/2008, yaitu untuk port operator, banks, dll.
mendukung ASEAN Single Window maka
dibentuklah National Single Window. o Pengguna Jasa (pelaku usaha dan masyarakat)
Melakukan akses langsung melalui layanan portal
INATRADE adalah inisiatif Kementerian
INSW, untuk mendapatkan semua layanan dari
Perdagangan dalam mendukung pelaksanaan
seluruh Instansi Pemerintah & Institusi pendukung
INSW.
lainnya.
Dengan INATRADE, proses perijinan menjadi lebih
Importir, eksportir, PPJK, forwader, shipping/air-
sederhana karena diproses melalui layanan
line, perusahaan transportasi, warehousing.
elektronik online serta biaya yang lebih murah.
Kebijakan umum Sistem NSW di Indonesia o Sistem NSW Negara Lain (ASEAN)
menganut dua pilar kebijakan, yaitu “Trade-System Melakukan pertukaran data elektronik dan akses
data bersama, melalui kendali dan tatanan sistem
Definisi Indonesia National Single Window (INSW) ASW.
Sistem NSW di sepuluh negara anggota ASEAN.
Indonesia National Single Window (NSW), merupakan
suatu sistem yang mendukung upaya peningkatan o Pengelola Portal INSW
ekspor Indonesia melalui penyederhanaan proses Mengelola keseluruhan sistem (feature, facility &
ekspor-impor. Single window merupakan sistem yang function) portal INSW, serta menjadi pengendali
menerapkan single submission document, single and hubungan antar muka (interface) antar seluruh
synchronous processing document, dan single decision- komponen yang terkait, di bawah kendali Tim
making untuk proses penyelesaian kewajiban Nasional atau Badan yang ditetapkan Pemerintah.
kepabeanan (customs release). INSW merupakan
langkah lanjut dari implementasi ASEAN Single Window Penerapan Sistem NSW di Indonesia dilakukan secara
(ASW) di Indonesia. INSW akan terintegrasi dengan bertahap dengan penekanan pada aspek-aspek target
ASW yaitu suatu lingkungan dimana sistem NSW dari waktu, instansi pemerintah, pelaku usaha (user) dan
negara anggota ASEAN dioperasikan dan diintegrasikan cakupan sistem. Strategi pentahapan sistem
sehingga dapat meningkatkan kinerja penanganan lalu berdasarkan pada skala prioritas dan tingkat risiko yang
lintas barang untuk mendorong percepatan proses ada. Pada tahapan berikutnya dilakukan perluasan
customs clearance. Dasar hukum pelaksanaan NSW di coverage entitas yang dilibatkan dan pengembangan
Indonesia mengacu pada Perpres No 10/2008, yaitu atas fitur dan kelengkapan sistem. Dengan strategi
untuk mendukung ASEAN Single Window maka pentahapan yang jelas dan dukungan serta komitmen
dibentuklah National Single Window. dari seluruh entitas yang terkait, terutama dari instansi-
instansi pemerintah, sampai dengan akhir Juni 2008
Tujuan Umum Penerapan Sistem NSW telah dilakukan penerapan implementasi tahap kedua
sistem NSW di Indonesia. Setelah penerapan tahap
o Meningkatkan kecepatan penyelesaian proses kedua, sistem NSW di Indonesia masih akan terus
ekspor-impor melalui peningkatan efektifitas dan melanjutkan ke tahapan-tahapan berikutnya. Persiapan
kinerja sistem layanan yang terintegrasi antar seluruh telah dilakukan untuk pengembangan yang lebih luas ke
entitas yang terkait. sistem lainnya sesuai kebijakan yang akan ditetapkan
o Meminimalisasi waktu dan biaya yang diperlukan pemerintah, serta mengejar target integrasi dengan
dalam penanganan lalu lintas barang ekspor-impor, ASEAN Single Window. Strategi pentahapan tersebut
terutama terkait dengan proses customs release and secara umum dapat digambarkan dalam matriks pada
clearance of cargoes. Tabel 7. Dan pada akhir Januari 2010 INSW sudah
9
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 1, Maret 2010
mencapai tahap kelima yaitu implementasi secara secara lebih baik, terutama yang terkait dengan isu
nasional. terorisme, trans-national crime, drug trafficking,
illegal activity, Intelectual Property Right dan
Latar Belakang Indonesia Nasional Single Window perlindungan konsumen.
Penerapan sistem NSW di Indonesia bukan hanya o Kinerja sistem pelayanan yang perlu ditingkatkan
karena komitmen RI terhadap kesepakatan di tingkat Untuk meningkatkan daya saing perekonomian
regional ASEAN, tetapi terutama adanya kebutuhan di nasional, perlu dilakukan peningkatan kinerja sistem
tingkat nasional untuk meningkatkan kinerja pelayanan dengan menerapkan prinsip-prinsip good-
pelayanan ekspor-impor. Harus diakui bahwa kondisi governance melalui pembangunan otomasi sistem
kinerja layanan ekspor-impor di Indonesia masih pelayanan yang terintegrasi.
tertinggal dibandingkan dengan beberapa negara lain,
terutama bila dilihat dari lead-time pelayanan impor, o Sistem pelayanan yang belum terintegrasi
masih banyaknya point of services dalam penyelesaian menghambat kelancaran arus barang
impor, masih tingginya biaya yang harus dikeluarkan Untuk meningkatkan kelancaran arus barang ekspor-
dan adanya ketidakpastian dalam proses pelayanan impor, sangat dibutuhkan adanya integrasi sistem
ekspor-impor. Selain itu, dari sisi kepentingan nasional antar Instansi Pemerintah yang akan mampu
perlu dilakukan peningkatan validitas dan akurasi data meningkatkan efisiensi pelayanan keseluruhan proses
ekspor-impor, serta pengawasan terhadap lalu lintas ekspor-impor.
barang antarnegara. Ada beberapa faktor yang
mendorong penerapan sistem NSW di Indonesia, Kebijakan dalam National Single Window?
diantaranya:
Pengembangan sistem NSW di Indonesia berpedoman
o Komitmen RI terhadap kesepakatan di tingkat pada kebijakan umum yang disebut dengan “Kebijakan
regional ASEAN. Dua Pilar Sistem” serta kebijakan teknis yang berkaitan
o Kesepakatan Pemimpin Negara Anggota ASEAN dengan kejelasan dan pengaturan yang terkait dengan
dalam The Declaration of ASEAN Concord II (Bali data yang mengalir melalui Portal INSW.
Concord II), 7 Oktober 2003
o Kesepakatan Menteri Ekonomi ASEAN dalam ASEAN o Kebijakan Umum Pembangunan Sistem NSW
Agreement to Establish & Implement The ASEAN Pengembangan sistem NSW di Indonesia secara
Single Window, 9 Desember 2005 umum mendasarkan pada ASW Technical Guidance
o Kesepakatan Menteri Keuangan ASEAN dalam dan beberapa standar referensi internasional dalam
ASEAN Protocol to Establish and Implement The pengembangan sistem NSW. Namun demikian,
ASEAN Single Window, April 2006 mendasarkan pada kepentingan nasional Indonesia
o Kesepakatan Pemimpin Negara Anggota ASEAN dan agar lebih efektif dalam pencapaian tujuan untuk
dalam Declaration on the ASEAN Economic meningkatkan kinerja layanan ekspor-impor, konsep
Community Blueprint, 20 November 2007. kebijakan umum Sistem NSW di Indonesia sedikit
berbeda dengan negara lain, yaitu dengan
Hal apa saja yang diperbaiki oleh INSW: menambahkan sistem kepelabuhanan/kebandar-
o Kondisi kinerja pelayanan ekspor-impor yang perlu udaraan (seaport/airport system). Dengan demikian
ditingkatkan sistem NSW di Indonesia tidak hanya memfasilitasi
o Lead Time waktu penanganan barang impor dan otomasi dan integrasi data yang terkait dengan
ekspor yang masih terlalu lama (dibandingkan kegiatan trading saja (trade-system) namun juga
dengan negara anggota ASEAN lainnya) mencakup kegiatan layanan kapal dan barang di
o Masih banyaknya titik layanan (point of services) pelabuhan (port-system). Kebijakan ini sering disebut
dalam penanganan lalu lintas barang ekspor-impor, sebagai “Kebijakan Dua Pilar Sistem: “Trade-System
sehingga mengakibatkan ekonomi biaya tinggi (high dan Port-System”.
cost economy) Trade System (“TradeNet”) bertujuan untuk
o Tingkat validitas dan akurasi data atas transaksi dan mendorong percepatan dalam penyelesaian
kegiatan ekspor-impor yang belum memadai, dokumen pelayanan ekspor-impor (flow of
terutama terkait dengan data perijinan ekspor- document). Customs clearance, yang melakukan
impor. pertukaran data:
Dari customs-system: data realisasi impor/ekspor
o Kepentingan nasional untuk mengontrol lalu lintas (utilization-report)
barang antar negara Dari trade-system (GA): perijinan ekspor impor.
Untuk melindungi kepentingan nasional, perlu adanya
kontrol terhadap lalu lintas barang ekspor-impor
10
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 1, Maret 2010
11
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 1, Maret 2010
Tabel 8: Rata-rata waktu yang diperlukan untuk mendapatkan Perijinan yang dikeluarkan oleh Departemen
Perdagangan berdasarkan jenis pelayanan, manual dan online
12
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 1, Maret 2010
13