Anda di halaman 1dari 13

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan Metoda


Pelaksanaan yaitu cara pelaksanaan suatu pekerjaan agar selesai dengan
baik dan waktu yang tepat sesuai dengan rencana kerja ( Bestek ).
Adapun metode yang digunakan yaitu sebagai berikut :
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang
dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan kontraktor
telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan
dalam proyek ini meliputi :
1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi
bertujuan
untuk
mengadakan/
mendatangkan
peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua
item pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan pada keadaan
yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja.
Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi
Peralatan yang dilakukan terdiri dari:
Excavator 80 140 Hp
Generator set
Water Tanker
Dump truck 3 -4 m3
Water tanker
Concrete Mixer
Stamper

Personil terdiri dari:


Kepala Proyek
Site Manager
Quality Control
Koordinator HSE
Logistik
Surveyor
Operator-operator alat berat
Tenaga harian
Pada saat mobilisasi alat berat diangkut menggunakan mobil
trailer, trailer yang digunakan harus memiliki perlengkapan yang
memadai.
Demobilisasi
Pekerjaan
ini
merupakan
pekerjaan
pengembalian
dan
pemindahan
peralatan
yang
telah
dipergunakan.
Dan
mengembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan sebgai
tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain
sebaginya kembali ke kondisi awal.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva
S

2. Pekerjaan Pengukuran dan Pembersihan Lapangan


Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan
lokasi dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat
menggangu pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan dilakukan
dengan menggunakan bantuan alat berat excavator. Sampahsampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di suatu
tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian baru
diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang ke
tempat pembuangan sampah akhir.
Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan
nama proyek ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat
dengan mencantumkan data-data proyek antara lain nama
proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan,
pengawas pelaksana proyek, dll.
Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan,
barulah dilakukan pengukuran lokasi. Hal ini bertujuan untuk
menentukan letak bangunan, elevasi dan titik ikat (Bench Mark).
Dalam pengukuran digunakan alat Theodolit dan rambu ukur.
Pengukuran ini dilakukan oleh seorang surveyor. Titik-titik yang
menjadi acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok
terbuat dari kayu bulat dengan panjang 1m yang ditancapkan
kedalam tanah.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva
S
3. Pekerjaan Pemasangan Bouplank
Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan
pengukuran dilakukan. Pemasangan Bouwplank (Pematokan)
dilaksanakan bersama-sama oleh Pihak Proyek, Perencana
Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan.
Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok
kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk
menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata bagian atasnya
dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan
untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran.
Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat
merah dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek
kembali. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m
dari As sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok patok yang
terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.

Gambar Contoh pelaksanaan Pekerjaan Bouplank

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva


S
4. Pembuatan Direksi Keet
Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari
Kantor ukuran 5x10m, Ruang rapat Ukuran 4x4m, gudang ukuran
6 x 10m, barak pekerja ukuran 3x10m (2 Lantai), rumah genset,
serta Toilet.

Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja,


kursi, gambar kerja, time schedule, struktur organisasi proyek,
papan tulis, alat pemadam kebakaran, buku tamu, buku direksi
dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai kantor
sementara
kontraktor
dan
dipakai
sewaktu-waktu
perlu
dilakukannya rapat kerja.
Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja
selama proyek berlansung.

Contoh Gambar Barak Pekerja

Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan


material yang sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan
tersebut. Untuk Gudang penyimpanan semen, tempatnya harus
baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca
lain yang merusak. Lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak
minimal 30 cm dari permukaan tanah.

Gambar Gudang Material

Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan
mudah dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan
digunakan.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva
S
5. Pembuatan Jalan Kerja Proyek.
Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah aksesibiltas
kendaraan yang masuk ke dalam lokasi proyek, sehingga
pengangukatan material dapat berjalan lancar. Jalan tersebut
terbuat dari material timbunan tanah yang dipadatkan. Jika cuaca
panas dan permukaan jalan kering maka dapat dilakukan
pennyiraman dengan menggunakan water tanker. Pekerjaan ini
dilakukan beriringan dengan pekerjaan Direksi Keet.

Selain Pekerjaan diatas, ada hal lain yang perlu disampaikan


kepada setiap orang dilokasi proyek yaitu memberikan aturan
bahwa setiap orang yang berada di dalam lokasi proyek harus
selalu memakai alat pelindung diri dan Senantiasi mematuhi
peraturan K3 yang ada di lokasi.
II. PEKERJAAN STUKTUR
1. PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI
Setelah pekerjaan Pendahuluan dan pekerjaan pemancangan
selesai dilakukan, hal yang dilakukan selanjutnya yaitu pekerjaan
galian tanah pondasi. Galian tanah pondasi diperlukan untuk
perletakan pondasi plat.
Pengalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi dan
telah mendapat persetujuan dari pengawas. Bidang horizontal
galian tanah harus mempunyai jarak yang lebih besar dari lebar
pondasi, hal ini berfungi untuk memungkinkan pemasangannya,
penopangan dan lain-lain. Kedalaman galian harus sesuai dengan
gambar rencana.
Tanah hasil galian ditumpuk ditempat yang telah ditentukan oleh
pengawas, karena tanah tersebut akan dipakai kembali.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva
S
2. PEKERJAAN LANTAI KERJA
Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya
dibuat lantai kerja dengan campuran beton 1Pc:3Ps:5Kr. Sebelum
campuran beton diletakkan, dasar tanah diratakan terlebih
dahulu. Tebal dari lantai kerja ini sekitar 5 cm, setelah lantai kerja
mengeras barulah diatasnya diletakkan pondasi Plat Setempat.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva
S
3. PEKERJAAN URUGAN PASIR
Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir
urug, kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat stamper.
Urugan pasir ini berfungsi untuk menstabilkan permukaan tanah
asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir dipadatkan perlapis
hingga mencapai ketebalan Urugan Pasir yang sesuai dengan
gambar kerja dan spesifikasi teknis yang ada yaitu sekitar 7 cm.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva
S
4. PEKERJAAN URUGAN TANAH
Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan
telah mengeras. Tanah hasil galian dikembalikan lagi, dan
digunakan untuk menimbun pondasi. Tanah tersebut dipadatkan
lapis demi lapis baik dengan cara manual atau menggunakan alat
stamper.
Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai.
Bagian lantai yang perlu ditinggikan di urug dengan tanah urug.
Tanah urug yang dipakai dapat berasal dari hasil galian ataupun
tanah urug yang didatangkan. Tanah dihamparkan kemudian
dipadatkan lapis demi lapis hingga didapatkan kepadatan dan
ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva
S
5. PEKERJAAN PONDASI

Dalam Proyek ini ada dua buah jenis pondasi yang digunakan yaitu
pondasi tiang pancang dan Pondasi Plat Setempat, yang mana
metode pelaksanaan kedua pondasi tersebut berbeda. Pondasi
Plat Setempat dipakai pada bangunan Pos Jaga, Pagar dan
Bangunan Utama, sedangkan Pondasi Tiang Pancang Digunakan
pada Gudang, bangunan Utama dan Pagar Luar.
Adapun Pelaksanaan Pekerjaan Tiang Pancang yaitu :
a. Pondasi Tiang Pancang
Tiang Pancang yang digunakan yaitu Tiiang Pancang Beton
dengan ukuran 35x35 cm dan panjang sekitar 30 m. Tiang
Pancang ini merupakan barang pabrikan. Sekitar 1 minggu
sebelum kegiatan pemancangan dilakukan, tiang pancang
telah dipesan.
Pelaksanaan pemancangan yaitu sebagai berikut :
Melakukan pengukuran kembali dengan theodolit untuk
mendapatkan titik-titik yang akan dipancang dan sesuai
dengan gambar kerja.
Setelah didapatkan titik-titik yang akan dipancang,
selanjutnya diatur posisi atau kedudukan dari crane.
Setelah itu dilakukan penyetelan tiang pancang agar tepat
pada posisinya (Centre Line).

Jika tiang pancang telah pas (Centre) maka selanjutnya


tiang pancang dipukul dengan menggunakan hammer. Jika
tiang pancang tersebut telah hampir tertancap seluruhnya
namun setelah dilakukan tes calendering (PDA Test) masih
belum mencapai tanah keras, maka tiang pancang
disambung dengan menggunakan las.
Kegiatan pemancangan dapat dihentikan jika hasil tes
calendering (PDA Test) telah menunjukkan nilai yang
diinginkan atau telah mencapai tanah keras. Untuk
mengetahui tiang pancang telah mencapai tanah keras
yaitu jika dipukul hammer (alat pemukul) akan membalik.
Sisa tiang pancang yang muncul di permukaan tanah
dipotong dan dibobok dengan menggunakan alat potong,
kemudian besi dari tiang pancang yang muncul
disambungkan ke balok Sloof dan Kolom.

Proses Pelaksanaan Pemancangan

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva


S
b. Pondasi Plat Setempat
Pondasi Plat Setempat terbuat dengan mutu beton K-300. Hal
pertama dilakukan yaitu merakit tulangan dan bekisting
pondasi sesuai dengan gambar kerja. Perakitan dan
pembuatan mal ini dapat dilakukan bersamaan dengan
pengalian tanah pondasi. Setelah itu bekisting diletakkan
diatas lantai kerja dan besi tulangan dimasukkan ke dalam

bekisting. Sebelum besi tulangan diletakkan di dalam bekisting,


diatas lantai kerja di berikan beton tahu kira-kira berukuran
2x2x2 cm dengan mutu beton yang sama. Beton tahu ini
berfungsi agar kedudukan tulangan pas berada di tengah dan
memberikan ruang untuk selimut beton yang cukup.
Jika tulangan dan bekisting telah dipasang maka campuran
beton dapat dituang. Ketinggian curahan harus diperhatikan
agar seluruh rongga dapat tertutupi oleh material.
Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton harus
sesuai dengan job mix design yang ada. Bebas dari material
organik, debu dan telah mendapat persetujuan dari pengawas.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva
S
6. PEKERJAAN COR BALOK SLOOF
Pengecoran balok sloof dilakukan setelah pondasi plat setempat
dan pile cap selesai dilakukan. Pada dasarnya pelaksanaan balok
sloof sama dengan pelaksanaan Pondasi Plat Setempat. Bekisting
dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop
drawing. Setelah itu barulah campuran beton dituangkan,
campuran beton yang digunakan sama dengan campuran beton
Pondasi yaitu mutu beton K-300. Campuran beton tersebut
terlebih dahulu telah dilakukan job mix design dan nilai slump
tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan
pekerjaan ini perlu adanya persetujuan dari pengawas.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva
S

7. PEKERJAAN COR BETON KOLOM


Proses pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :
Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat
fabrikasi. Besi yang digunakan yaitu besi 19 sebagai
tulangan utama dan besi 10 sebagai sengkang (begel). Besi
ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop drawing.
Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm
yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur
penahan agar tidak mudah roboh.
Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang
dilakukan. Kontrol kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas
Sebelum dilakukan pengecoran meliputi kontrol kualitas
terhadap
posisi
dan
kondisi
bekisting,
posisi
dan
penempatatan pembesian, jarak antar tulangan, panjang
penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton tahu), ukuran
baja tulangan yang digunakan, posisi penempatan water stop.
Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran.
Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari
Concrete mixer Truck diambil sampelnya. Sampel diambil
menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.
Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama
dengan konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat berita
acara pengesahan kontrol kualitas.
Kegiatan pengecoran.
Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh
Kegiatan Curing (perawatan)
Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah
pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air dan
dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.

11

22

33

44

Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva


S
8. PEKERJAAN COR BETON BALOK & RING BALOK
Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan
kolom, hanya saja dalam pengerjaan bekisting perlu adanya
tambahan kayu dolken/ubar. Kayu ini berfungsi sebagai
steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada
tempatnya (tidak terjadi lendutan). Kayu steger tersebut
ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm. Pelaksanaan pengecoran
balok atau ring balok, biasanya seiringan dengan pelaksanaan
Pelat lantai. Dalam proyek ini tulangan yang digunakan yaitu besi
16 & 13 sebagai tulangan utama dan besi 8 sebagai
sengkang (begel)
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva
S

9. PEKERJAAN COR BETON PLAT LANTAI


Proses pelaksanaan pekerjaan ini yaitu :
Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting
Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan
pengukuran posisi balok. Pengukuran dilakukan dengan cara
memberi tanda as bangunan pada kolom lantai bawah yang
tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan untuk
mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.
Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat
dapat difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang
telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat dapat
dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah (Scafolding).
Proses pemasangan bekisting ini dibantu oleh surveyor untuk
mengontrol level balok dan pelat.
Pekerjaan Pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah
bekisting siap, besi tulangan yang telah siap dipasang dan
dirangkai dilokasi. Pembesian balok dilakukan terlebih dahulu,
setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai. Panjang
penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama.
Leveling Pengecoran pelat lantai
Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan
tidak terjadi perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat
alat bantu leveling pengecoran. Leveling pengecoran dibuat
dari besi siku L.50.50.5 yang ditumpukan pada beberapa titik

besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga posisi besi siku
tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan
waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain.
Pekerjaan Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas
yang dilakukan pada pekerjaan kolom.
Pengecoran beton
Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu
dengan penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini
pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan pelat
seluruh lantai. Untuk mempercepat proses pengecoran dipakai
Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator
untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya
finishing lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar
karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai.
Pekerjaan curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan)
dilakukan sehari setelah dilakukan pengecoran.
Hose Concrete Pump
Pengecoran
Pas. Bekisting plat
Pas. Besi beton
Pas. Horrybeam
Pas. Bekisting balok

Proses Pelaksanaan Pekerjaan Balok & Pelat Lantai

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva


S

III.

PEKERJAAN ARSITEKTURAL
1. PEKERJAAN DINDING
Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan
dinding dapat segera dimulai. Sebelum dinding dipasang, batu
bata yang digunakan terlebih dahulu di rendam di dalam air
sebentar.
Proses Pengerjaan dinding bata yaitu :
Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan campuran
yang terdapat pada gambar kerja dan spesifikasi teknis.
Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi
bata.
Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian
ditarik benang
Bata yang akan dipasang , harus siku dan ditegak luruskan
oleh surveyor.
Sebelum dipasang batu bata dibasahi terlebih dahulu
kemudian baru dipasang.
Batu bata disatukan dengan menggunakan spesi yang sudah
disiapkan.

Terakhir dilakukan penguukuran dengan menggunakan


waterpass. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah batu bata
yang dipasang telah lurus.
Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember,
benang, sipatan, pacul, dan cetok.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva
S
2. PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan
atau dapat juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Proses
pelaksanaan pekerjaan plesteran yaitu :
Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal
ini untuk menghilangkan sampah-sampah yang ada pada
pasir.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang
diperlukan.
Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan
sipatan
Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap
dilakukan proses pengacian dengan menggunakan campuran
semen dan air.
Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak
semen hingga halus.
Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan
peralatan yang digunakan pada pekerjaan dinding.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva
S
3. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan lantai yang dilakukan dalam proyek ini meliputi
pekerjaan cor lantai, pekerjaan Plint Keramik, Pekerjaan
Pemasangan keramik lantai, pekerjaan pemasangan keramik
dinding kamar mandi, dan pekerjaan keramik Homogenius.
Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :
Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh.
Kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan
tanah. Campuran beton yang digunakan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ada.
Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma dengan
konsultan pengawas. Setelah beton mengeras barulah dapat
dipasang keramik.
Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik.
Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam air
terlebih dahulu.
Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah
organiik lainnya.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan.

Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan


tinggi dari keramik.
Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton, kemudian
ratakan.

Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkan


dengan cara sedikit memukul keramik agar tepat menempel.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S
4. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
Pemasangan kusen pintu dapat dilakukan bersamaan dengan
pemasangan bata, atau untuk kusen aluminium dilakukan setelah
balok gantung dan dinding terpasang.
Sedangkan untuk
pemasangan pintu dan jendela dapat dilakukan kemudian, atau
ketika pekerjaan lantai selesai dilakukan namun tetap
memperhatikan gambar detail yang ada pada shop drawing.
Bersamaan dengan pemasangan pintu dan jendela, dipasang juga
aksesoris dari pintu dan jendela seperti, kunci tanam, handle
jendela, handle pintu, dan lain sebagainya.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S
5. PEKERJAAN PLAFOND
Dalam proyek ini plafond yang digunakan ada dua jenis yaitu
plafond gypsum dan plafond beton ekspose. Plafond gypsum
digunakan pada bangunan Pos jaga, Gedung kantor, dan storage.
Dimana rangka plafond menggunakan rangka besi hollow.
Sedangkan untuk plafond beton ekspose digunakan pada
bangunan Mekanikal & Elektrikal.
Adapun cara pelaksanaan Plafond Gypsum yaitu :
Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai dengan
gambar kerja (Shop Drawing). Biasanya pemasangan rangka
plafond ini beriringan dengan pemasangan rangka atap baja
ringan.
Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku
terlebih dahulu.
Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang
digunakan memiliki roda supaya tidak merusak keramik.
Kemudian pasang papan gypsum sesuai dengan gambar kerja.
Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan.
Sedangkan untuk plafond beton ekspose, dilakukan oleh orang
yang mengerti akan pekerjaan tersebut. Pekerjaan ini bertujuan
mempercantik tampilan dari beton , dengan menggunakan bahan
semen portlang dan pasir pasang.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
6. PEKERJAAN PENGECATAN
Pada permukaan dinding luar dan dalam, gypsum dilakukan
pekerjaan pengecatan dengan cat air dengan terlebih dahulu
membersihkan permukaan dari kotoran-kotoran, dinding-dinding
diratakan/dihaluskan dengan plamir, sebelum dicat dengan cat air
dilakukan pengecatan dengan cat dasar.
Untuk bahan-bahan dari kayu seperti : piri-piri, lisplank, Kozen
kayu dan Pintu panel dilakukan pengecatan dengan cat minyak,
sebelum dicat permukaan bahan -bahan tersebut dibersihkan
terlebih dahulu lalu diberi alkali kemudian dicat dengan cat dasar
untuk kemudian baru di cat dengan cat minyak.
Untuk bahan-bahan dari Besi seperti : railing tangga, penutup
besi, pagar, dan lain sebagainy. sebelum dicat permukaan bahanbahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi minayk cat
kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru di cat
dengan cat minyak.

Jenis, mutu dan bahan cat serta pengerjaan pengecatan


disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar-gambar
rencana.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
7. PEKERJAAN SANITAIR
Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan
pipa air bersih dan air kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan
kran air, Floor Drain,Kloset, dan lain sebagainya. Pemasangan ini
berdasarkan persetujuan pemilik dan dilihat oleh konsultan
pengawas.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
IV.

PEKERJAAN ELEKTRIKAL & MEKANIKAL


Sebelum pekerjaan elektrikal dilaksanakan, perlu ditunjukkan
contoh-contoh material, tipe dan juga merek yang akan digunakan
untuk mendapatkan persetujuan.
Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal disimpan di sekitar
lokasi terdekat dengan area pekerjaan dan melindungi diri dari
kemungkinan kerusakan material menyebabkan benturan
perangkat keras, sedangkan material lain disimpan di gudang
tertutup.
Teknis pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan gambar desain,
RKS dan spesifikasi teknis pekerjaan elektrikal dan mekanikal.
Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan mekanikal sesuai dengan
perencanaan dan membutuhkan kontrol yang lebih lanjut,
sehingga dikerjakan oleh orang yang berkompeten di bidangnya.
Untuk pekerjaan instalasi listrik, telepon, ducting, dan fire alarm
dilakukan sebelum plesteran dan dinding dan pemasangan
plafond.
Instalasi Stop Kontak dan Saklar-Saklar dipasang pada dinding
dengan rapi sesuai penempatannya pada gambar-gambar
rencana, setelah semua instalasi titik api dan instalasi stop kontak
dan saklar terpasang barulah diberi lampu-lampu sesuai dengan
spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

V. PEKERJAAN ATAP
Dalam proyek ini ada Bangunan Gedung Kantor dan Gudang memakai
rangka atap yang terdiri dari baja Ringan yang dikerjakan setelah
pekerjaan cor balok dan kolomkolom selesai dikerjakan, rangka atap
dipasang sedemikian rupa sehingga kokoh dan rapi, agar atap
penutupnya dapat dipasang dengan baik dan sempurna, dimensi
rangka baja dan penempatannya disesuaikan dengan spesifikasi
teknis dan gambar rencana.
Atap penutup terdiri dari atap genteng metal zincalume tebal 0,35
mm dan atap spandek, setelah itu dipasang juga nok atas genteng
dengan bahan yang sama dengan atap penutup, kemudian talang
jurai dari genteng metal juga dipasang, ukuran dimensi disesuaikan
dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana.
Pada proyek ini juga digunakan canopy atap grill aluminium dan
canopy kaca mika, dimana pemasangan material tersebut dilakukan
oleh orang yang berpengalaman dalam mengerjakannya.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
VI.

PEKERJAAN SARANA LUAR BANGUNAN

Pekerjaan sarana luar yang dilakukan meliputi pekerjaan taman,


pembuatan jalan lingkungan, pembuatan saluran drainase lingkungan
kantor, serta pembuatan pagar keliling. Pekerjaan ini dibagi ke
beberapa kelompok dalam pengerjaannya sehingga di dapat hasil
yang baik.

Pekerjaan Saluran Drainase


Saluran drainase terbuat dari beton berbentuk U. Pada awalnya
tanah digali dengan kedalam yang sesuai spesifikasi. Kemudian
diberikan urugan pasir dan dipadatkan setiap lapisnya. Lantai
kerja diletakkan diatas urugan pasir dengan mutu beton K-175.
Saluran beton U ditch diletakkan diatas lantai kerja, jika panjang
saluran tidak cukup maka disambung dengan mengunakan
campuran semen dan pasir. Bagian atas saluran diberikan Grill
penutup dari besi untuk mengurangi resiko orang atau sesuatu
jatuh ke dalamnya.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Pembuatan Jalan Lingkungan
Ada tiga jenis perkerasan yang digunakan untuk pembuatan jalan
disekitar lingkungan kantor yaitu Perkerasan jalan lentur,
perkerasan beton, dan perkerasan dengan menggunakan conblok.
Dalam pelaksanaannya pada mulanya tanah diratakan dan
dipadatkan. Jika belum didapatkan kepadatan tanah yang
diinginkan maka tanah urug didatangkan dari luar dan kembali
diratakan, dipadatkan dan mulai dibentuk permukaan badan jalan.
Untuk perkerasan lentur setelah tanah dipadatkan, material base
lalu dihamparkan dan dipadatkan sampai didapatkan kepadatan
dan ketebalan yang sesuai spesifikasi. Pasir urug didatangkan dan
dipadatkan diatas lapisan permukaan base. Setelah padat
permukaan lapisan tersebut disiram dengan campuran aspal dan
kerosin dengan perbandingan 70:30 (Tack Coat). Campuran
hotmix pun dapat langsung dihamparkan diatas permukaan badan
jalan yang sudah diberi lapisan tack Coat kemudian dipadatkan.
Dalam pekerjaan ini Penghamparan material menggunakan alat
Motor Grader, penghamparan aspal menggunakan asphalt
sprayer, pemadatan material menggunakan alat tandem roller,
dan alat-alat bantu lainnya.
Untuk perkerasan beton, setelah tanah diratakan,dipadatkan dan
dibentuk sesuai spesifikasi bekisting beton dapat langsung
dipasang, tulangan yang sudah difabrikasi diletakkan ke dalam
bekisting. Sebelum tulangan diletakkan permukaan tanah
diberikan beton tahu (Beton Decking) untuk menjaga posisi
tulangan tepat di tengah dan memperoleh tebal selimut beton
yang sesuai dengan spesifikasi. Setelah bekisting dan tulangan
terpasang, campuran beton dapat dituangkan, dan dipadatkan
menggunakan vibrator. Sehari setelah beton mengeras perlu
dilakukan perawatan terhadap beton dengan cara ditutupi dengan
goni basah atau disirami air.
Untuk Perkerasan dengan Conblok, setelah tanah dipadatkan,
conblok disusun dengan rapi diatas permukaan tanah. Penyusunan
harus memperhatikan sudut-sudut dari pertemuan conblok, agar
saling bertemu. Urugan pasir diletakkan diatas conblok, kemudian
diratakan sehingga mengisi setiap bagian yang kosong dari
pertemuan sisi-sisi conblok.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Pembuatan Pagar Keliling


Pagar keliling menggunakan pondasi strauss pile dan plat
setempat. Proses pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan
pelaksanaan bangunan struktur lainnya. Dimulai dari pembuatan
pondasi, dilanjutkan dengan pembuatan balok sloof dan kolom
serta balok. Setelah struktur selesai, maka pekerjaan dinding
pagar dapat dilakukan
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Pembuatan Taman (Land Scape)


Landscape dalam proyek ini meliputi pembuatan landscape pada
median jalan dan taman di sekitar lingkungan gedung kantor.
Penanaman pohon dilakukan pada titik yang telah ditentukan
dengan jenis yang sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Pada
bagian tengah jalan dipasang kansten dan dibuat penghijauan
untuk mengisinya. Dihiasi dengan tanaman-tanaman kecil dan
beberapa pohon. Disekitar area gedung juga diletakkan beberapa
jenis tanaman dalam pot sehingga memberikan efek sejuk pada
setiap orang
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
VII.

SERAH TERIMA PERTAMA DAN MASA PEMELIHARAAN

Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan semua (100%) akan diajukan


permohonan untuk diadakan pemeriksaan terhadap pekerjaan,
setelah dinyatakan pekerjaan yang dilakukan bagus dan cukup akan
dilakukan permohonan serah terima pertama (I). Setelah diadakan
serah
terima pertama barulah
masa pemeliharaan
dapat
dilaksanakan.
Selama masa pemeliharaan 100 hari kalender pekerjaan jika terdapat
kerusakan pada bangunan maka akan dipertanggung jawabkan.

Anda mungkin juga menyukai