MKT Tipus
MKT Tipus
Kesuburan tanah adalah Suatu keadaan tanah dimana tata air, udara danunsur hara dalam
keadaan cukup seimbang dan tersedia sesuai kebutuhantanaman, baik fisik, kimia dan biologi
tanah (Syarif Effendi, 1995). Menurut Tejoyuwono, Notohadiprawiro (2006)., kesuburan tanah
adalah kemampuan tanah untuk menyediakan unsur haraessensial dalam jumlah dan proporsi
yang seimbang untuk pertumbuhan.Tanah yang subur adalah tanah yang mempunyai profil yang
dalam(kedalaman yang sangat dalam) melebihi 150 cm, strukturnya gembur remah, pH6-6,5,
mempunyai aktivitas jasad renik yang tinggi (maksimum). Kandunganunsur haranya yang
tersedia bagi tanaman adalah cukup dan tidak terdapatpembatas-pembatas tanah untuk
pertumbuhan tanaman (Sutejo.M.M, 2002)Tanah memiliki kesuburan yang berbeda-beda
tergantung sejumlah faktor pembentuk tanah yang merajai di lokasi tersebut, yaitu: bahan induk,
iklim, relief,organisme, atau waktu. Tanah merupakan fokus utama dalam pembahasan ilmu
kesuburan tanah, sedangkan kinerja tanaman merupakan indikator utama mutu kesuburan
tanah.Kesuburan tanah merupakan mutu tanah untuk bercocok tanam, yang ditentukan oleh
interaksi sejumlah sifat fisika, kimia dan biologi bagian tubuh tanah yang menjadi habitat akarakar aktif tanaman. Ada akar yang berfungsi menyerap air dan larutan hara, dan ada yang
berfungsi sebagai penjangkar tanaman.. Karena bukan sifat melainkan mutu maka kesuburan
tanah tidak dapat diukur atau diamati, akan tetapi hanya dapat ditaksir (assessed).Penaksirannya
dapat didasarkan atas sifat-sifat dan kelakuan fisik, kimiadan biologi tanah yang terukur, yang
terkorelasikan dengan keragaan(performance) tanaman menurut pengalaman atau hasil penelitian
sebelumnya.Kesuburan tanah dapat juga ditaksir secara langsung berdasarkan keadaan tanaman
yang teramati (bioessay).
kesuburan tanah didefinisikan sebagai kualitas tanah dalam hal kemampuannya untuk
menyediakan unsur hara yang cocok , dalam jumlah yang cukup serta dalam keseimbangan yang
tepat dan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan suatu spesies tanaman. Jadi kesuburan
tanah secara murni, merupakan manifestasi sifat dan kemampuan tanah
Kesuburan Tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk tanaman yang
diinginkan, pada lingkungan tempat tanah itu berada. Produk tanaman berupa: buah, biji, daun,
bunga, umbi, getah, eksudat, akar, trubus, batang, biomassa, naungan, penampilan dsb. Tanah
yang subur lebih disukai untuk usaha pertanian, karena menguntungkan. Sebaliknya terhadap
tanah yang kurang subur dilakukan usaha untuk menyuburkan tanah tersebut sehingga
keuntungan yang diperoleh meningkat (Yuwono, 2012).
Tanah yang subur yaitu tanah yang mempunyai profil tanah yang dalam melebihi 150 cm,
strukturnya gembur remah, pH sekitar 6 6,5, mempunyai aktivitas jasad renik yang tinggi
( maksimum), kandungan unsure haranya tersedia dengan cukup. (Sutedjo, 2008:8)
Kesuburan tanah harus memperhatikan beberapa kepentingan misalnya dari segi biologis dan
kimia. Dari segi biologis merupakan keseimbangan makhluk hidup dan organisme yang hidup
dalam suatu ekosistem tanah. Sedangkan keseimbangan kimia merupakan penggunaan pupuk
yang dipakai petani. Pada kenyataannya penggunaan pupuk kimia lebih dominan dan dalam
dosis yang tinggi sehingga dapat merusak profil tanah itu sendiri.
Kelembaban udara yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman sawi hijau yang optimal berkisar
antara 80% - 90%. Tanaman sawi hijau tergolong tanaman yang tahan terhadap hujan, sehingga
penanaman pada musim hujan masih bisa memberikan hasil yang cukup baik. Curah hujan yang
sesuai untuk pembudidayaan tanaman sawi hijau adalah 1000-1500 mm/tahun. Daerah yang
memiliki curah hujan sekitar 1000-1500 mm/tahun dapat dijumpai di dataran tinggi pada
ketinggian 1000-1500 m dpl. Akan tetapi tanaman sawi tidak tahan terhadap air yang
menggenang (Cahyono, 2003).
Tanah
Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air.
Syarat-syarat penting untuk bertanaman sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung
humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH)
antara 67(Sunaryono dan Rismunandar, 1984).
Cahyono, B., 2003. Teknik dan Strategi Budidaya Sawi Hijau (Pai-Tsai). Yayasan Pustaka
Nusatama. Yogyakarta. Hal : 12-62
Anonymous.
2009,
Pakchoy
http://www.tanindo.com.Accessed.
Sayuran
Oriental
Yang
Paling
Oriental.